INFO SPORT
-->

Sabtu, 09 November 2019

Porwil Sumatera Berakhir, Sumbar di Peringkat Keempat


BENGKULU - Perhelatan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera X 2019, resmi berakhir. Turnamen resmi sebagai ajang penyaringan atlet untuk tampil di pekan Olahraga Nasional (PON) ini, telah dilaksanakan sejak tanggal 3 November hingga 9 November 2019. Kontingen Provinsi Riau sukses menjadi juara umum dengan meraih 95 medali, yang terdiri dari 35 medali emas, 23 perak, dan 37 perunggu.

Diposisi kedua, diraih oleh Provinsi Sumatera Utara dengan perolehan medali sebayak 67 medali, yang terdiri dari 25 medali emas, 16 medali perak, dan 26 medali perunggu. Posisi ketiga disusul oleh tuan rumah, yakni Provinsi Bengkulu dengan perolehan 56 medali. Dengan rincian yakni 25 medali emas, 13 perak, dan 18 medali perunggu.

Selanjutnya peringkat ke empat sampai dengan peringkat sepuluh diraih oleh Sumatera Barat dengan jumlah medali sebanyak 83 medali, Kepulauan Bangka Belitung dengan 63 medali, Provinsi Aceh 37 medali, Provinsi Lampung 50 medali, Provinsi Jambi 38 medali,  Sumatera Selatan 43 medali dan yang terakhir ditempati oleh Kepulauan Riau dengan 19 medali.

Apresiasi KONI Pusat

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, yang datang langsung ke arena Porwil, mengapresiasi tuan rumah Bengkulu. Didampingi Ketua KONI Provinsi Bengkulu, Mufron Imron, dan Ketua Besar Porwil Sumatera X Kolonel INF Dwi Wahyudi, Marciano memantau sejumlah pertandingan Porwil. Mulai dari Bulu Tangkis, Voli hingga Muaythai.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan Porwil Sumatera X tahun 2019 yang berlangsung di Provinsi Bengkulu. Terlebih lagi pada panitia penyelenggara. Penyelengaraan Porwil di Provinsi Begkulu berjalan dengan baik. Saya berikan apresiasi kepada seluruh panitia yang terlibat dan telah bekerja keras untuk menyelenggarakan Porwil ini," kata Marciano, Rabu (6/11).
Marciano juga mengungkapkan masyarakat sangat antusias menyambut dan menyaksikan helatan Porwil Sumatera X.

"Kita bisa lihat hasilnya, antusias dari  masyarakat Bengkulu terhadap pertandingan itu begitu besar dan itu sangat baik bagi peningkatan prestasi olahraga," sambungnya.

Kendati demikian, Marciano berharap ajang Porwil ini menjadi salah satu ajang penyeleksian dan persiapan untuk menyambut PON pada tahun 2020 mendatang, bagi provinsi Bengkulu.

"Saya yakin dengan adanya Porwil ini, merupakan salah satu kebangkitan bagi Provinsi Bengkulu dalam pemilihan olahraga dan ini baik untuk semua. Porwil ini adalah satu-satunya yang berjalan yakni Porwil Sumatera dan ini saya rasa persiapan untuk 10 Provinsi dalam menghadapi PON dengan sangat baik sekali," tutup Marciano. (*/IN-001)

Sabtu, 02 November 2019

Kongres PSSI Dianggap Tidak Transparan, Enam Calon Ketua PSSI Mundur


JAKARTA - Kongres Pemilihan PSSI berpotensi lebih cepat selesai. Sebab, delapan calon Ketua Umum menyatakan mundur. Sebelumnya, La Nyalla Mattalitti dan Bernhard Limbong sudah menyatakan menarik diri dari pencalonan di Kongres Pemilihan. La Nyalla tak datang ke Kongres Pemilihan di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (2/112019).

Belakangan, Sarman El Hakim, Yesayas Oktavianus, Vijaya Fitriyasa, Fary Francis, Aven Hinelo, dan Benny Erwin, menyatakan mengikuti jejak keduanya.

Dengan demikian, hanya tersisa tiga calon Ketua Umum PSSI. Mereka adalah Mochamad Iriawan, Arif Putra Wicaksono, dan Rahim Soekasah. Ketiganya bakal beradu kuat di Kongres Pemilihan nanti.

Ada pun, alasan enam calon menarik diri adalah tak puas dengan jalannya Kongres Pemilihan. Mereka merasa ada keanehan dalam proses pemilihan.

"Kami merasa tak transparan dan adil. Ada janji, sosialisasi tata cara pemilihan. Nyatanya tidak. Kedua, voters siapa? Kami hanya ingin menyampaikan masalah ini ke FIFA, AFC, dan Komite Eksekutif, tapi tak bisa," kata salah satu calon Ketua Umum, Fary Francis dikutip vivanews.com.

"Bagaimana Kongres bisa berjalan dengan benar. Maka dari itu, kami menyatakan menarik diri. Kongres tak bermartabat, capek Timnas buruk dan jelek," lanjutnya. (*/IN-001)

Jumat, 25 Oktober 2019

12 Wakil Menteri Dilantik, Ini Daftar Lengkapnya


JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik 12 wakil menteri Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jumat (25/10/2019). Mereka akan mendampingi sejumlah menteri untuk masa tugas lima tahun ke depan. Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat dua wakil. Ini sesuai dengan harapan Menteri Erick Thohir sebelumnya yang mengharapkan ada wakil menteri lebih dari satu orang

Hadir pada pelantikan di Istana Negara tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf  Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Para wakil menteri tersebut pagi tadi telah dipanggil ke Istana oleh Presiden Jokowi. Kepada mereka diberikan arahan tentang tugas dan tanggung jawab. (*/IN-001)

Wakil Menteri Kabinet Indonesia
1. Wakil Menteri Luar Negeri: Mahendra Siregar.
2. Wakil Menteri Agama: Zainut Tauhid.
3. Wakil Menteri Pertahanan: Wahyu Sakti Trenggono.
4. Wakil Menteri Keuangan: Suahasil Nazara.
5. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat: John Wempi Wetipo.
6. Wakil Menteri Lingkungan Hidup: Alue Dohong.
7. Wakil Menteri Perdagangan: Jerry Sambuaga.
8. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Budi Arie Setiadi.
9. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN): Surya Tjandra.
10. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.
11. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Angela Tanoesoedibjo.

Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021

JAKARTA - Mengalahkan dua pesaingnya, Peru dan Brasil, Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Keputusan tersebut dikeluarkan FIFA dalam Council Meeting di Shanghai, Kamis (24/10/2019) siang waktu setempat. Rapat tersebut dipimpin Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Selain membahas sejumlah agenda FIFA yang akan digelar dalam dua tahun ke depan, FIFA juga mengumumkan negara yang jadi tuan rumah FIFA U-17, U-20, dan juga Piala Dunia Sepakbola Pantai.

FIFA juga menentukan siapa yang jadi tuan rumah Piala Dunia Antarklub 2021 serta membahas penjadwalan Piala Dunia 2022.

"Alhamdulillah presentasi PSSI diterima dengan baik sehingga kita diterima jadi tuan rumah," ujar Direktur Media dan Digital PSSI, Gatot Widakdo, dilansir dari detikSport.

Lewat akun Twitter resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan kabar gembira ini dengan memposting logo Piala Dunia U-20.

"ALHAMDULILLAAAAAAAHHHHH. ASTUNGKARA. PUJI TUHAN. Indonesia resmi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021! #FIFA #U20WC #Indonesia2021 #IndonesiaSiap #KamiSiap," cuit @PSSI.

Mengajukan 10 Lokasi Stadion

Sebelumnya, PSSI telah mengajukan sepuluh stadion dari beberapa kota untuk menggelar pertandingannya.

Sepuluh venue itu adalah Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang, Stadion Pakansari di Bogor, Stadion Patriot Bekasi, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Manahan Solo, Jakabaring di Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Gelora Bung Tomo di Surabaya, serta Stadion I Wayan Dipta di Bali.

FIFA juga telah melakukan peninjauan awal untuk beberapa kota. Sekretariat Jenderal (Sekjen PSSI), Ratu Tisha Destria dan pihak PSSI juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa kepala daerah guna menyampaikan input dari FIFA terkait kesiapan kota menjadi tuan rumah.

"Kota-kota yang kami ajukan sebagai tuan rumah, sangat positif sambutannya dan mengatakan siap berbenah supaya layak menjadi tuan rumah yang baik. Sampai saat ini kami masih optimis dan langsung menyampaikan hasil evaluasi FIFA saat peninjauan awal," kata Tisha lewat pesan pendek, dilansir dari detikSport. (*/IN-001)

Rabu, 23 Oktober 2019

Ini Nama-Nama Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan secara resmi menteri-menteri yang akan membantunya di kabinet. Kabinet ini diberi nama Kabinet Indonesia Maju. Perkenalan ini berlangsung di tangga veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Jokowi dan para calon menteri duduk lesehan.

Jokowi lalu memanggil satu persatu nama calon menteri dan mereka berdiri. Dia juga menjelaskan tugas yang akan diemban para menterinya.

Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024:

1. Menko Polhukam: Mahfud MD
2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
4. Menko PMK: Muhadjir Effendy
5. Mensesneg: Pratikno
6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian
7. Menlu: Retno LP Marsudi
8. Menhan: Prabowo Subianto
9. Menkum HAM: Yasonna Laoly
10. Menkeu: Sri Mulyani
11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita
13. Mendag: Agus Suparmanto
14. Mentan: Syahrul Yasin Limpo
15. Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar
16. Menhub: Budi Karya Sumadi
17. Menteri KKP: Edhy Prabowo
18. Menaker: Ida Fauziyah
19. Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar
20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
21. Menkes: dr Terawan
22. Mendikbud: Nadiem Makarim
23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
24. Mensos: Juliari Batubara
25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
27. Menkominfo: Johnny G Plate
28. Menkop UKM: Teten Masduki
29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati
30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo
31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil
33. Menteri BUMN: Erick Thohir
34. Menpora: Zainudin Amali

Jaksa Agung: ST Burhanuddin
Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia

Jumat, 18 Oktober 2019

Dilego Limapuluh Kota, Solok FC Berganti Nama Menjadi "SEL 50 FC"

Lama tak terdengar kabarnya, ternyata Solok FC sudah pindah home base. Kini, manajemen klub berjuluk Pandeka Gunung Talang tersebut, berada di Kabupaten Limapuluh Kota, dan berganti nama menjadi Solok Equator Luak 50 FC, disingkat SEL 50 FC. Mengapa klub ajaib tersebut bisa "angkat kaki" dari Solok Raya (Kota Solok, Kabupaten Solok, Selatan) di saat dahaga prestasi sepakbola baru terobati?


Laporan RIJAL ISLAMY, Solok

Akhir tahun 2017, masyarakat Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan), dikejutkan dengan hadirnya sebuah klub sepakbola baru yang diberi nama Solok Football Club atau disingkat dengan Solok FC. Berjuluk Pandeka Gunuang Talang, Solok FC yang berdiri pada 4 September 2017, menggebrak kiblat sepakbola Ranah Minang, dengan menjuarai Liga 3 PSSI Regional Sumbar 2018 pada 30 Juli 2018. Solok FC melibas klub-klub bertradisi kuat di Sumbar, seperti PSP Padang, Persiju Sijunjung, Pespessel Pesisir Selatan, Persepak Payakumbuh, Gasliko Limapuluh Kota, Persepar Pariaman, PSKB Bukittinggi, PS GAS Sawahlunto, hingga Batang Anai FC.

Menjadi juara di Liga 3 Sumbar dan mendapat julukan "Bayi Ajaib", Solok FC melanjutkan keajaibannya di level Liga 3 Regional Sumatera. Solok FC semakin terbang tinggi dengan tampil sebagai wakil Sumatera 1. Solok FC menjadi satu-satunya wakil Sumbar di Liga 3 Nasional. Usai melewati hadangan tiga tim asal Sumut. Yakni Bhinneka FC (1-0 dan 1-2/agregat gol tandang), PSDS Deli Serdang (0-0 dan 3-0) dan Medan Utama FC (2-1 dan 1-0). Keberhasilan Solok FC tersebut menjadi sebuah sejarah, sekaligus angin segar dan kebanggaan bagi masyarakat.



Di Liga 3 Nasional, Solok FC melanjutkan kedigdayaannya. Tergabung di Grup B bersama PSCS Cilacap, PSBL Langsa dan Persid Jombang, Solok FC lolos ke babak 16 besar Liga 3 Nasional bersama tuan rumah PSCS Cilacap. Perjuangan Solok FC, terhenti di babak 16 Besar Liga 3 PSSI Putaran Nasional. Berlaga di Stadion Galuh, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2018), Pandeka Gunung Talang (julukan Solok FC) takluk dari tuan rumah PSGC Ciamis dengan skor 0-2. Lolos ke perdelapan final, membuat Solok FC membawa harum nama Solok Raya. Baru kali ini, ada nama Solok, baik Kota Solok, Kabupaten Solok maupun Solok Selatan, "beredar" di kancah sepakbola nasional.

Sepakbola, selama ini dikenal sebagai cabang yang sangat spesial dalam setiap multi iven olahraga di level apapun. Mulai dari Olimpiade, Asian Games, SEA Games, PON, Porprov, Porkab, Porkot, bahkan hingga tingkat kecamatan hingga nagari. Dipertandingkan jauh hari sebelum pembukaan multi iven, sepakbola justru menjadi semacam "the last supper", perjamuan terakhir atau sajian puncak di closing ceremony (upacara penutupan). Meraih juara umum, tapi tanpa medali emas cabang sepakbola, terasa hambar, ibarat sayur tanpa garam.



Solok FC, lahir bertepatan pada saat sepakbola di berbagai belahan dunia tidak hanya sekedar dipandang sebagai salah satu cabang olahraga yang digandrungi masyarakat luas. Namun, Solok FC lahir ketika sepakbola berkembang menjadi sebuah industri, apalagi didukung oleh masyarakat Solok yang "gila bola". Solok FC lahir dari ide seorang pengusaha yang juga gila bola dan kini menjabat sebagai anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, yaitu Verry Mulyadi. Tidak begitu banyak yang kenal dengan sosoknya di Kota Solok, Kabupaten Solok, apalagi di Kabupaten Solok Selatan. Namun Verry, yang besar di Kota Padang, merupakan putra asli Balai Pinang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok. Verry juga menjadi sejarah, sebagai putra Solok pertama dan satu-satunya yang menjabat sebagai Exco PSSI Pusat.

"Bukan saya saja yang gila bola. Hampir seluruh masyarakat Kabupaten Solok gila sepakbola," ujar Verry Mulyadi.



Hadirnya Verry Mulyadi di kepengurusan PSSI Pusat, seharusnya menjadi angin segar bagi perkembangan persepakbolaan di Solok Raya, khususnya Kabupaten Solok. Apalagi, Sekretaris Umum Solok FC, Alfis Primatra, juga duduk di Komite Tetap PSSI. Alfis merupakan putra Galagah, Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Bahkan, sebagai putra Kabupaten Solok, baik Verry maupun Alfis, tentu memiliki niat dan tanggung jawab moral untuk memajukan olahraga Kabupaten Solok, khususnya sepakbola. Bahkan, Solok FC membuka akademi sepakbola. Mulai dari tingkat nagari, kecamatan hingga kabupaten, di tiga daerah Solok Raya.

"Solok adalah daerah yang memiliki potensi besar untuk membangun dunia persepakbolaan. Talenta dan bakat sepakbola Solok Raya begitu luar biasa. Ini harus dimaksimalkan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pelatihan dan pendidikan melalui akademi sepakbola. Mulai dari usia dini, anak-anak, remaja hingga dewasa. Ini tanggung jawab kami sebagai putra daerah," ujarnya.



Namun, kebanggaan itu, kini harus sirna. Solok FC akhirnya "diambil" oleh Kabupaten Limapuluh Kota. Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, menjadi sosok sentral "pengambilalihan" klub kebanggaan Solok Raya tersebut. Berganti nama dan pindah home base dari Lapangan Merdeka Kota Solok dan Stadion Tuanku Tabing Kabupaten Solok, SEL 50 FC akan melakoni laga perdana di markas barunya, Stadion Singa Harau, Limapuluh Kota. Laga perdana pada 27 Oktober nanti, SEL 50 FC akan menjamu KS Tiga Naga asal Riau yang tergabung di Grup A. Di grup A tersebut, juga diisi dua tim lainnya, Persiba Bantul dan Persika Karawang.

Verry Mulyadi, mengaku dirinya sangat sedih dengan "perginya" Solok FC dari Solok Raya. Namun, karena kesibukannya saat ini, Verry butuh pihak untuk memanajerial tim. Verry juga mengaku sangat senang, tim tersebut tidak dilego keluar dari Sumbar. Pasalnya, sebelum ini, Solok FC sempat ditawar oleh salah satu Anggota DPRD Bontang, Kalimantan Timur.

"Saya senang tim ini ada yang serius memenej. Pak Ferizal Ridwan, memiliki komitmen tinggi membangun tim ini lebih baik. Apalagi, tim ini sempat ditawar oleh salah satu Anggota DPRD Bontang, Kaltim," ujarnya.



Menariknya, setelah dilego ke Limapuluh Kota, nama "Solok" tetap dipertahankan, bahkan menjadi nama awal. Menurut Verry, hal itu tidak terlepas dari komitmennya sebagai orang yang memiliki darah Solok. Apalagi, di SEL 50 FV, Verry masih memiliki saham mayoritas di klub tersebut.

"Sekuatnya, saya akan tetap mempertahankan tim ini. Darah Solok yang mengalir di badan saya, akan selalu ada nama Solok di tim ini. Sebelum ke Limapuluh Kota, saya sudah menawarkan tim ini ke sejumlah warga Solok Raya. Namun respons dan keseriusannya tidak meyakinkan," tegasnya.

Terkait tidak adanya niat Pemko Solok, Pemkab Solok dan Pemkab Solok Selatan, untuk mengambil alih tim ini, Verry mengaku tidak kecewa. Namun, dirinya merasa heran mengapa kebangkitan Solok FC tidak direspons. Padahal, menurutnya masyarakat di tiga daerah tersebut memiliki antusiasme luar biasa terhadap sepakbola.

"Kecewa sih tidak, tapi agak heran saja kenapa mereka tidak merespons tentang kebangkitan Solok di cabang sepakbola. Bukankan ini olahraga masyarakat yang sangat diminati. Harusnya mereka mempertahankan harapan masyarakat tersebut. Buat apa mereka membangun dan merenovasi stadion. Selain Lapangan Merdeka Solok, Stadion di Laing Kota Solok, Stadion Batu Batupang, saat ini, Solok Selatan juga sedang membangun stadion juga," ujarnya.



Verry juga mengaku dirinya banyak mengambil hikmah dari perjalanan Solok FC dua tahun belakangan. Menurutnya, Solok FC telah mampu meningkatkan animo dan antusiasme masyarakat Solok Raya ke sepakbola. Di samping itu, Solok FC sebelumnya sudah mampu menyalurkan bakat-bakat sepakbola Solok Raya. Salah satunya kapten Hasnul Rivan yang berasal dari Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Kemudian pelatih Robi Mariandi, yang kini menjadi pelatih Pra PON Sumbar. Serta sejumlah wasit Liga 3 asal Sumbar hasil "binaan" Solok FC.

"Intinya, saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai Solok FC. Tentu, tidak mudah mencapai level nasional. Apalagi oleh tim yang baru berusia satu tahun. Harapan saya, di Limapuluh Kota, tim ini akan lebih berkembang lagi. Minimal tetap bertahan di level nasional, sesuai dengan kesepakatan kami saat penandatangan komitmen tadi malam (Kamis, 17 Oktober 2019,red)," tegasnya.



Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengaku pihaknya sangat bangga Solok FC yang kini bermetamorfosis menjadi SEL 50 FC, kini bermarkas di Limapuluh Kota. Menurutnya, keberadaan SEL 50 FC akan meningkatkan kecintaan publik Luhak 50 terhadap sepakbola.

"Komitmen kami, akan mempertahankan tim ini di level nasional. Serta menjadi kebanggaan bagi Luhak 50 secara khusus dan Sumatera Barat secara umum," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam, menyatakan pihaknya sangat antusias dan mendukung penuh Solok FC selama ini. Namun, anggaran daerah yang sangat terbatas, membuat Pemko Solok tidak bisa berbuat banyak.

"Selama Solok FC bertanding, kita senantiasa mendukung penuh. Bahkan saya hampir selalu hadir setiap kali Solok FC bertanding. Bahkan, launching tim Solok FC dilakukan di Gedung Tigobaleh Kota Solok. Namun, anggaran daerah kita yang sangat terbatas, kita belum bisa berbuat banyak untuk Solok FC. Tapi, kita akan selalu mendoakan yang terbaik untuk tim ini," ujarnya.



SEL 50 FC akan memulai laga kandang perdana menjamu KS Tiga Naga FC di Stadion Singa Harau pada 27 Oktober 2019. Dilanjutkan dengan laga tandang ke Persika Karawang pada 3 November. Lalu menjamu Persiba Bantul pada 18 November. Laga tandang berikutnya melawan KS Tiga Naga akan digelar pada 2 Desember dan dilanjutkan menjamu Persika Karawang pada 9 Desember. Sementara laga tunda ke kandang Persiba Bantul yang semula dijadwalkan pada 13 Oktober, menunggu penjadwalan oleh PSSI Pusat. Sebelumnya, Grup A diisi lima tim. Namun Lampung Sakti mengundurkan diri sebagai kontestan Liga 3 PSSI tahun ini. (***)

Sabtu, 12 Oktober 2019

Arteria Dahlan, dari "Kemenag Bangsat" hingga "Emil Salim Sesat"


JAKARTA - Sosok politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan kembali jadi perbincangan hangat netizen. Anggota Komisi III DPR itu dinilai bersikap temperamental saat diundang diskusi di acara Mata Najwa, kemarin.

Pascagelaran diskusi tersebut, Arteria mendadak viral. Sikapnya dinilai kurang lentur berdiskusi. Menyelak lawan bicara, hingga menunjuk lawan diskusi dengan umpatan negatif.

Misalnya, saat Arteria menunjuk Ahli Ekonomi yang juga guru besar ekonomi Professor Dr Emil Salim. Arteria menunjuk-nunjuk Profesor Emil Salim sembari mengatakan dengan nada tinggi Emil Salim profesor sesat.


Dilansir lama dpr.go.id, Arteria Dahlan merupakan politikus kelahiran Jakarta, 7 Juli 1975. Mengenyam pendidikan akhir di S2 Universitas Indonesia jurusan Ilmu Hukum Ketatanegaraan 2012-2014. S1 dia raih di kampus yang sama jurusan Universitas Indonesia pada 1999.


Sementara itu, karier organisasi, masih dalam laman DPR, Arteria tercatat sebagai dewan penasihat lembaga kajian keilmuan Fakultas Hukum Indonesia (1999-2015), Wasekjen Serikat Pengacara Indonesia (2005-2015), hingga menjadi Dewan Pembina di organisasi yang ia buat: Yayasan Arteria Dahlan.

Sementara itu, tak ada riwayat pergerakan yang tercatat di laman DPR mengenai profil Arteria. Kosong.

Kesan negatif publik bukan hanya ditangkap usai acara Mata Najwa. Setahun lalu, nama Arteria juga dibincangkan, ketika dalam rapat Komisi III, 28 Maret 2018, Arteria menyebut Kementerian Agama dengan makian 'bangsat'. Sontak sikap Arteria membuat gaduh, hingga kecaman dari sejumlah pegawai Kemenag.

Saat itu, Komisi III tengah membahas persoalan umrah bodong. Arteria menyarankan kejaksaan tak hanya menginventarisasi travel umrah yang bodong, tapi juga melakukan penindakan. arteria tampak kesal kepada Kementerian Agama.

"Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tuding Arteria.
Namun sehari kemudian, Arteria meminta maaf, dan mengaku menggunakan kata-kata kasar itu itu lantaran geram dengan oknum di Kemenag.

"Kalau ada ketersinggungan, mohon maaf. Kalau saya menyinggung Pak Menteri dan teman-teman Kemenag," ujar Arteria.



Kini sikap temperamentalnya kembali ditampilkan di acara Mata Najwa. Namun tak ada permintaan maaf.

Menurut dia, sikap yang ia tunjukkan dalam perdebatan dengn Emil di perbincangan tersebut merupakan perjuangan ideologi karena insitusi DPR dinista, dihina, dan difitnah.

"Bayangkan kalau institusi anda dihina, dinista, dan difitnah anda akan marah. Ini perjuangan ideologi," kata Arteria kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/10).


Tak Hanya itu, protes Arteria juga sempat terlontar pada tahun 2017. Saat itu, rapat kerja antara Komisi III dengan pimpinan KPK digelar di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, pada Senin (11/9/2017).

Kala itu, Arteria yang berada di Komisi VIII mendapatkan tugas untuk mengikuti rapat di Komisi III.  Arteria melayangkan protes kepada lima pimpinan KPK setelah diberi kesempatan bicara.

Pimpinan KPK diprotes lantaran tak menyebut anggota DPR dengan panggilan 'Yang Terhormat'.

Saat pimpinan KPK menjawab serta memberi penjelasan, Arteri Dahlan menilai tak ada suasana kebangsaan.

"Ini mohon maaf ya, saya kok enggak merasa ada suasana kebangsaan di sini. Sejak tadi saya tidak mendengar kelima pimpinan KPK memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat'," katanya.

Arteria menilai, pimpinan KPK sepantasnya memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat' selama rapat.
 (*/IN-001)

Kamis, 10 Oktober 2019

Menko Polhukam Wiranto Ditusuk, Densus 88 Anti Teror Ikut Periksa Pelaku


PANDEGLANG - Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto ditusuk seorang pria yang diidentifikasi bernama Syahril Alamsyah, alias Abu Rara (31), di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, usai menghadiri acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar yang beralamat di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kamis (10/10/2019). Atas kejadian itu, Wiranto menderita luka tusuk di bagian perut. Selain Wirnato, dua orang lainnya juga terluka. Yakni Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto dan salah satu staf Wiranto bernama Fuad. Polisi juga mengamankan satu perempuan yang diidentifikasi bernama Fitri Andriana (21).

Pelaku penusukan Syahril Alamsyah alias Abu Rara diidentifikasi sebagai warga Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumut, kelahiran 24 Agustus 1988. Sementara satu perempuan, yakni Fitri Andriana Binti Sunarto, kelahiran Brebes 5 Mei 1998 berasal dari Desa Sitanggai Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Saat ini, Fitri tinggal mengontrak di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kronologis

Dari kronologis kejadian, disebutkan pada Kamis tanggal 10 Oktober 2019, sekitar Pukul 11.55 WIB, bertempat di depan Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Telah terjadi penyerangan/penusukan yang dilakukan oleh kedua tersangka terhadap Jenderal TNI (Purn) DR. H. Wiranto (Menko Polhukam), Kompol Dariyanto, SH, MH (Kapolsek Menes), dan Fuad.

Kejadian penusukan tersebut secara tiba-tiba langsung menyerang/menusuk kebagian perut Jenderal TNI (Purn) DR. H. WIRANTO, SH, (Menko Polhukam) dengan senjata tajam berupa gunting (sejenis pisau ninja) secara membabi buta. Sehingga, mengakibatkan luka tusuk pada Kompol Dariyanto SH, MH (Kapolsek Menes) di bagian punggung, dan Fuad di bagian dada sebelah kiri atas.

Usai kejadian itu Wiranto langsung dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang untuk mendapatkan pertolongan medis. Saat ini Wiranto sudah diterbangkan dengan helikopter di Jakarta dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

Densus 88 Turun Tangan

Pria penusuk diamankan di Polres Pandeglang. Densus 88 Antiteror turut memeriksa pria tersebut.

"Terduga pelaku diamankan di Polres Pandeglang dan masih proses pemeriksaan Polres Pandeglang, Polda Banten, dan di-backup Densus 88," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019). (*/IN-001)

Sabtu, 05 Oktober 2019

Semen Padang FC Bekuk Tuan Rumah Perseru Badak Lampung FC


BANDAR LAMPUNG - Semen Padang FC memetik hasil sempurna dalam lawatannya ke kandang Perseru Badak Lampung FC, di Stadion Sumpah Pemuda, Kota Bandar Lampung, Sabtu (5/10/2019). Kabau Sirah unggul 1-0 melalui gol yang dicetak Vanderlei Francisco di menit ke-88. Meski menang, hasil ini belum mampu mengangkat posisi Semen Padang FC dari dasar klasemen dengan 19 poin. Namun, selisih poin dari tim-tim di atasnya semakin menipis. Persija Jakarta, Persela Lamongan, Kalteng Putra dan Barito Putra (peringkat 14 hingga 17), kini mengoleksi poin sama, 20 poin.

Jalannya Pertandingan

Badak Lampung langsung berinisiatif menekan tamunya sejak awal laga. Namun hingga 10 menit waktu berjalan, Badak Lampung masih belum mampu membuka keunggulan.

Justru Semen Padang yang mampu keluar dari tekanan dan balas menyerang pertahanan Badak Lampung. Hingga menit ke-25 kedua tim masih berusaha mengurai pertahanan lawan masing-masing.

Semen Padang sebetulnya sempat mendapat satu peluang emas untuk membuka keunggulan. Akan tetapi, bola hasil tendangan Karl Max Barthelemy di depan gawang kawalan Daryono masih membentur mistar.

Kedua kesebelasan masih terus berusaha mencari gol hingga lima menit terakhir babak pertama. Buruknya kualitas penyelesaian akhir kedua tim di kotak penalti lawan menjadi satu faktor yang membuat paruh pertama sepi gol.

Alhasil baik Badak Lampung maupun Semen Padang harus puas dengan skor kacamata untuk memulai babak kedua.

Memasuki babak kedua, permainan kedua tim tetap berlangsung alot, meski berjalan dalam tempo sedang. Sejumlah peluang berhasil diciptakan kedua tim, namun terganjal penyelesaian akhir yang buruk.

Skor imbang tanpa gol, sepertinya bakal bertahan hingga akhir laga. Namun, dari skenario tendangan bebas pada menit ke-88, Mariando Djonak Uropmabin mengirim umpan menyilang ke kotak penalti Perseru Badak Lampung. Bola yang melayang di lini pertahanan, awalnya sempat coba dijangkau Karl Max Barthelemy lewat tendangan salto. Namun, bola yang terlepas dari Karl Max, jatuh di kaki Varderlei Francisco. Tanpa ampun, tendangan Varderlei berhasil mengoyak gawang Perseru Badak Lampung yang dikawal Daryono.

Di pengujung laga, Vanderlei hampir menggandakan skor. Tapi bola yang sudah di depan gawang gagal dijangkau pemain asal Brazil tersebut.

Hasil ini menjadi tren positif bagi Semen Padang FC, yang tak terkalahkan di empat laga terakhir. Yakni menang atas PSM Makassar dan Perseru Badak Lampung FC, serta dua kali imbang melawan Persib Bandung dan TIRA-Persikabo.

Di laga selanjutnya, Semen Padang bakal memainkan laga tunda melawan Persija Jakarta pada Rabu, 16 Oktober. Setelah menghadapi Persija, Kabau Sirah bakal memainkan laga kandang di Stadion H Agus Salim Padang menjamu Madura United pada Minggu tanggal 20 Oktober dan Persipura Jayapura pada Kamis, 24 Oktober. (IN-001) 

Susunan Pemain:

PERSERU BADAK LAMPUNG FC (5-3-2): 53-Daryono: 16-Saepuloh Maulana, 13-Kurniawan Karman, 35-Reva Adi, 4-Bojan Malisic, 2-Antony Golec; 45-Akbar Tanjung, 8-Frengki Kogoya, 94-Fernandinho; 18-Hariyanto Panto,28-Suhandi
Pelatih: Milan Petrovic.

SEMEN PADANG FC (3-4-3): 12-Teja Paku Alam; 55-M. Rifqi, 27-Dedy Gusmawan, 44-Syaeful Anwar; 10-Dedi Hartono, 4-Yu HyunKoo, 15-Leo Guntara, 87-Flavio Beck; 88-Irsyad Maulana, 9-Karl Max Barthelemy, 99-Vanderlei Francisco.
Pelatih: Eduardo Almeida

Klasemen Liga Indonesia 2019

Jumat, 27 September 2019

Imam Nahrawi Ditahan di Jumat Keramat


JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, setelah diperiksa pada hari Jumat keramat (27/9/2019). Imam Nahrawi sejak Jumat siang diperiksa oleh penyidik KPK sebagai tersangka. Setelah diperiksa selama 7 jam, Imam Nahrawi keluar dari gedung KPK memakai rompi kuning tanda sudah menjadi tahanan.

Imam sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap terkait penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora KONI tahun anggaran 2018.

"Tidak ada pertanyaan ya, tidak ada pertanyaan," kata Imam Nahrawi sembari berjalan ke mobil tahanan KPK.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan Imam Nahrawi diperiksa oleh penyidik.

"Dalam pemeriksaan tersebut IN dapat memberikan bantahan-bantahan atas tuduhan yang ditujukan kepada dirinya," kata Febri.

Imam sebelumnya  sudah pernah dipanggil KPK dalam proses penyidikan sejak 25 Juni 2019. Namun, Imam tiga kali tidak memenuhi panggilan tersebut yaitu pada 31 Juli 2019, 2 Agustus 2019 dan 21 Agustus 2019.

"Karena panggilan sudah disampaikan dan saya kira tersangka juga sudah pernah menyampaikan kepada publik bahwa pengunduran diri dari menpora agar fokus pada proses hukum, jadi besoklah saatnya untuk menyampaikan kalau ada klarifikasi-klarifikasi atau bukti-bukti lain," tambah Febri.

KPK dalam perkara ini menetapkan mantan Menpora Imam Nahrowi dan staf khususnya Miftahul Ulum sebagai tersangka penerima suap senilai total Rp 26,5 miliar.

Uang tersebut diduga merupakan "commitment fee" atas pengurusan proposal hibah yang diajukan oleh pihak KONI kepada Kemenpora TA 2018, penerimaan terkait Ketua Dewan Pengarah Satlak Prima, dan penerimaan lain yang berhubungan dengan jabatan Imam selaku Menpora.

KPK menyatakan bahwa uang Rp 26,5 miliar tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi Menpora dan pihak Iain yang terkait.

Adapun rinciannya dalam rentang 2014-2018, Menpora melalui Miftahul Ulum menerima uang sejumlah Rp 14,7 miliar. Selain penerimaan uang tersebut, dalam rentang waktu 2016-2018, Imam selaku Menpora diduga juga meminta uang sejumlah total Rp 11,8 miliar

Imam dan Miftahul disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 12 B atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Imam mundur dari jabatannya sebagai Menpora sejak 19 September 2019, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora. (*/IN-001)

Jumat, 20 September 2019

Sertijab 13 Kapolres, Kapolda Sumbar: Berikan Layanan Terbaik ke Masyarakat

PADANG - Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal melantik 14 perwira di wilayah hukum Polda Sumbar dalam prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Markas Polda Sumbar Jl. Sudirman, Kota Padang, Kamis (19/9). Sertijab tersebut berdasarkan Surat Telegram Mabes Polri nomor ST/2317/KEP/2019. Sertijab tersebut dihadiri Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Damisnur, pejabat utama Polda Sumbar, para Kapolres, Pamen Polda Sumbar, Ketua Bhayangkari Daerah Sumbar Ny. Ade Fakhrizal, Pengurus Bhayangkari Daerah Sumbar, dan Ketua Bhayangkari Cabang se-Sumbar.

Kapolres yang melaksanakan Sertijab tersebut Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis dipromosikan menjadi Wakapolresta Padang. Posisi AKBP Haris digantikan oleh AKBP Sri Wibowo, yang sebelumnya menjabat Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas (Dit Lantas) Polda Sumbar.

Kapolres Pasaman AKBP Hasanuddin, dimutasi ke Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Sumbar dengan jabatan baru sebagai Inspektur Bidang (Irbid). Jabatan Kapolres Pasaman dijabat oleh AKBP Hendri Yahya, yang sebelumnya adalah Kapolres Kepulauan Mentawai. Jabatan AKBP Hendri Yahya di Polres Kepulauan Mentawai diisi AKBP Dody Prawiranegara, yang sebelumnya Penyidik Madya I Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat.

Sertijab Kapolres Payakumbuh.

AKBP Endrastiawan Setyowibowo, Kapolres Payakumbuh dipromosikan sebagai Wakil Kepala Pusat Pendidikan (Wakapusdik) Pembinaan Masyarakat (Binmas) Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri. Penggantinya adalah AKBP Dony Setiawan, yang sebelumnya Kapolres Solok Kota.

Jabatan Kapolres Solok Kota diisi oleh Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi. Pengganti AKBP Ferry Suwandi adalah AKBP Dwi Nur Setiawan, dari Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar.

Kapolres Bukittinggi dari AKBP Arly Jembar Jumhana, dipromosikan sebagai Wakil Direktur (Wadir) Reserse Kriminal Umum Polda Babel. Jabatannya digantikan oleh Kapolres Pasaman Barat AKBP Iman Pribadi Santoso. Tongkat komando di Polres Pasbar kini dipegang oleh AKBP Fery Herlambang, yang sebelnya menjabat Kapolres Pesisir Selatan.

Kapolres Pesisir Selatan diisi oleh AKBP Cepi Noval, yang sebelumnya menjabat Kapolres Padang Panjang. Posisi AKBP Cepi Noval di Polres Padang Panjang kini dijabat oleh AKBP Sugeng Hariyadi, yang sebelumnya adalah Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) III Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar.

Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas, dipromosikan ke Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Baharkam) Polri sebagai Kasubbaglog Bagsumda Rorenmin Baharkam Polri. Posisinya akan digantikan oleh AKBP Rokhmad Hari Purnomo, dari Kasubdit IV Dit Reskrimsus Polda Sumbar.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizki Nugroho, dipromosikan ke Polda Sumbar sebagai Kepala Bagian (Kabag) Informasi dan Logistik (Infolog) Biro Logistik (Rolog) Polda Sumbar. Posisinya digantikan oleh AKBP Zamroni Wibowo, yang sebelumnya adalah Kapolres Sawahlunto. Pengganti AKBP Zamroni di Sawahlunto adalah AKBP Junaidi Nur, yang bertugas di Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Mabes Polri.

AKBP Dony Setiawan (kiri) bersama Ny. Meiza Dony Setiawan bersama Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi (kanan) bersama Ny. Dessy Ferry Suwandi usai Sertijab di Mapolda Sumbar, Kamis (19/9/2019).

Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal menegaskan bahwa serah terima jabatan pada setiap organisasi merupakan hal penting dan strategis. Tujuan utamanya adalah memelihara dinamika dan meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

"Mutasi jabatan merupakan proses regenerasi kepemimpinan dan promosi bagi personel Polri. Hal itu merupakan wujud penghargaan yang diberikan organisasi kepada personel Polri yang dinilai telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik atas dedikasi, kinerja dan pengabdian yang tinggi," tegas Kapolda.

Kapolda Niniak Mamak tersebut mengharapkan agar amanah dan kepercayaan yang diberikan pimpinan Polri kepada personel tersebut, untuk dapat memberikan kontribusi yang maksimal di wilayah tugasnya yang baru. Irjen Pol Fakhrizal juga mengingatkan, mutasi ke tempat yang baru tersebut, harus dipandang sebagai upaya menambah wawasan dan pola pikir, serta dapat dijadikan sarana dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.

"Khususnya dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," jelas Jenderal Bintang Dua itu.

AKBP Dony Setiawan bersama Ny. Meiza Dony Setiawan dalam balutan pakaian Datuk dan Bundo Kandung di Solok.

Bagi masyarakat di wilayah hukum Polres Solok Kota, kepindahan AKBP Dony Setiawan, terasa cukup membuat kecewa. Hal itu terlihat dari berbagai postingan masyarakat di akun Medsos dan jaringan whatsapp. Meski memaklumi bahwa perwira asal Kertapati Palembang tersebut adalah abdi negara yang harus siap ditempatkan dimana saja. Namun, Dony selama ini sudah dianggap terlalu dekat dengan masyarakat di wilayah hukum Polres Solok Kota.

Sebelumnya, Dony Setiawan ditugaskan Polres Solok Kota menggantikan Kapolres sebelumnya, AKBP Susmelawati Rosya. Berbagai terobosan terkait layanan masyarakat yang dilakukan Dony di Mapolres Solok Kota, sangat memudahkan masyarakat. Bahkan, kedekatannya dengan seluruh elemen masyarakat, membuat perwira asal Palembang tersebut dinobatkan sebagai warga kehormatan Kota Solok dan dianugerahi gelar Sangsako Adat dengan gelar Datuk Pandeka Rajo Mudo.

Di bawah kepemimpinan Dony Setiawan, Mapolres Solok Kota disulap menjadi tempat yang sangat memanjakan masyarakat. Dengan fasilitas dan layanan personel layaknya di hotel berbintang. Imbasnya, layanan dan fasilitas di Mapolres Solok Kota sangat memanjakan masyarakat membuat Polres Solok Kota meraih prediket prestisius, yakni Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada akhir tahun 2018 lalu. Bahkan, akhir tahun ini, Polres Solok Kota sedang berjuang mendapatkan prediket Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

"Tentu kita berharap, Pak Ferry Suwandi akan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Pak Dony Setiawan selama ini. Apalagi, Pak Ferry sudah sangat berpengalaman, karena sebelumnya juga Kapolres di Agam. Beda orang, tentu beda juga sentuhannya. Tapi kita harapkan Pak Ferry akan lebih baik dari Pak Dony," ujar Junairi Nursali, pengelola parkir di Taman Syech Kukut Kota Solok, yang lokasi parkirnya direlakan dipakai untuk layanan pembuatan SIM, pembayaran pajak dan layanan lainnya di setiap Sabtu malam dan Minggu pagi oleh Polres Solok Kota. (rijal islamy)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved