INFO TNI POLRI
-->

Rabu, 26 Februari 2020

IGI dan PGRI Protes Penggundulan Guru, Ini Penjelasan Polisi

SLEMAN - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim menuntut Kapolri, Jenderal Idham Aziz untuk mundur dari jabatannya jika oknum polisi yang membotaki guru di Sleman, Yogyakarta, tidak dihukum berat. Hukuman berat harus diberikan kepada oknum polisi tersebut karena dianggap telah menghina profesi guru dengan cara memotong rambutnya hingga botak.

Menurut Ramli, peristiwa pemotongan rambut hingga botak terhadap guru-guru yang diduga lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga kegiatan yang didampinginya merenggut nyawa anak-anak didiknya adalah sebuah penghinaan terhadap profesi guru. Hukuman yang berat, kata Ramli, pantas diberikan kepada oknum polisi tersebut.

"Jika Kapolri tidak memberikan hukuman tersebut, kami menuntut Kapolri untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Penghinaan terhadap profesi guru tidak boleh dibiarkan begitu saja meskipun sang guru berstatus terduga melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa siswa SMPN 1 Turi," ujar Ramli.

Muhammad Ramli Rahim

Dikatakan Ramli, peristiwa susur sungai yang telah merenggut nyawa siswa SMPN 1 Turi tentu saja menjadi persoalan serius. Ramli sangat yakin tidak ada sedikitpun unsur kesengajaan oleh pihak guru pendamping untuk secara sengaja mencelakai siswanya apalagi hingga membunuh siswanya.

"Harus kita akui bahwa ada kekeliruan dan kelalaian sehingga menimbulkan korban jiwa. Tetapi juga diyakini bahwa tidak ada unsur kesengajaan oleh guru tersebut untuk menghilangkan nyawa anak didiknya," tegas Ramli.

IGI, lanjut Ramli menyerahkan proses tersebut sepenuhnya untuk diproses secara hukum. IGI sangat menghargai dan sangat mengapresiasi kawan-kawan organisasi guru lainnya yang telah lebih awal menurunkan tim bantuan hukum untuk mendampingi kawan-kawan guru kita yang mendapatkan musibah.

"Terlepas dari kesalahan dan kelalaian mereka sesungguhnya tidak layak polisi memperlakukan mereka dengan cara menghinakan mereka dengan memotong rambutnya hingga botak. Apalagi memasarkannya ke publik. Hal ini menimbulkan persepsi seolah polisi jauh lebih menghargai koruptor yang membunuh kemanusiaan dibanding guru yang secara tidak sengaja lalai yang menimbulkan korban jiwa," tutur Ramli.


Para polisi ini lupa, ungkap Ramli, kalau mereka tidak akan pernah menjadi polisi tanpa peran guru sedikitpun. Ramli melanjutkan bahwa para polisi yang menggunduli ini seolah lupa bahwa membaca dan menulispun mereka tidak akan mampu jika tanpa dibantu oleh guru. Karena itu, terang Ketum IGI itu, seharusnya polisi tersebut bukan mempermalukan guru dengan cara-cara seperti itu tetapi seharusnya mereka memperlakukan guru dengan cara yang baik dengan tetap mengedepankan proses hukum dan asas praduga tak bersalah.

"Guru-guru ini juga memiliki keluarga dan kehormatan keluarga mereka juga harus dijaga karena mereka melakukan semua itu tanpa unsur kesengajaan tetapi murni karena kelalaian dan faktor alam. Kami dari IGI tentu saja sangat prihatin dengan jatuhnya korban dari peristiwa susur sungai ini. IGI wilayah Yogyakarta bahkan telah mengumpulkan dana dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada keluarga korban dan juga keluarga guru yang sedang bermasalah," tutup Ramli.



Penjelasan Polisi

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto memberikan penjelasan atas protes terkait guru yang jadi tersangka kasus susur sungai di Turi Sleman digunduli.

"Menyikapi protes yang disampaikan, Propam Polda DIY dari tadi pagi sedang melakukan pemeriksaan di Polres Sleman untuk mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh anggota," kata Yuliyanto, Rabu (26/2/2020).

"Jika nanti terbukti ada pelanggaran maka akan dilakukan tindakan kepada petugas yang menyalahi aturan," tambah dia.


Sebelumnya tiga tersangka kasus susur sungai Sempor yang menewaskan 10 pelajar SMPN 1 Turi Sleman Yogyakarta dihadirkan saat jumpa pers di Polres Sleman Selasa (25/2/2020). Semua tersangka termasuk dua orang guru mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan rambut gundul. Hal itu kemudian diprotes oleh Pengurus Besar PGRI melalui akun Twitter resmi mereka.

"Pak Polisi, kami marah & guru. Tak sepatutnya para guru2 kau giring dijalanan & dibotakin seperti kriminal tak terampuni. Mrk memang salah tapi program Pramuka itu legal & jadi agenda pendidikan. Jangan ulangi lagi! Seblm semua guru turun," cuit akun Twitter resmi PGRI pada Selasa (25/2/2020) sore.

Namun sekitar pukul 22.00 WIB cuitan tersebut dihapus. Pada 22.04 WIB akun tersebut mengunggah cuitan soal klarifikasi dihapusnya cuitan sebelumnya.

"Demi menjaga silang pendapat yg lebih luas, kami hapus twitt itu. Mhn semua pihak menghormati proses hukum. Tiada seorang gurupun berniat celakakan muridnya. Kami juga amat sedih.Tolong polisi ikuti SOP, semua sama di depan hukum," cuitnya.

Polres Sleman memublikasikan tiga tersangka yang dinilai lalai saat kejadian tewasnya 10 pelajar SMPN 1 Turi, Sleman Yogyakarta pada kegiatan Pramuka: susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020).

Tiga tersangka merupakan pembina Pramuka yakni Isfan Yoppy Andrian (36), Riyanto (58), Danang Dewo Subroto (58). Yoppy merupakan guru Olahraga dan Riyanto adalah guru Seni Budaya di sekolah tersebut. Keduanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sementara Danang merupakan pembina Pramuka dari luar sekolah. Ia merupakan pekerja swasta yang memiliki sertifikat kursus mahir dasar (KMD).

Di depan awak media di Polres Sleman, Selasa (25/2/2020) Yoppy mengakui karena kelalaiannya menyebabkan siswa-siswinya celaka hingga membuat 10 di antaranya meninggal dunia

"Saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada instansi saya SMPN 1 Turi karena atas kelalaian kami terjadi hal seperti ini," ujar Yoppy.

"Kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban terutama kepada korban yang sudah meninggal," tambahnya.

Yoppy mengatakan sudah menjadi risiko dirinya untuk bertanggung jawab sebagai pembina Pramuka sekaligus guru.

"Jadi memang sudah menjadi risiko kami sehingga apapun yang menjadi keputusannya nanti akan kita terima. Kemudian, semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami," kata dia.

Dalam pengakuannya, Yoppy yang menjadi inisiator dalam kegiatan susur sungai itu berdalih kondisi sungai saat sebelum kejadian aman. Sehingga ia yakin ratusan siswanya dapat mengikuti kegiatan itu dengan selamat.

"Karena cuaca belum seperti pas kejadian jadi pada saat itu jam 13.15 saya siapkan anak-anak kemudian 13.30 saya berangkatkan itu cuaca masih belum hujan. Kemudian saya mengikuti sampai ke sungai di atasnya di jembatan itu airnya juga tidak deras," katanya.

Saat sampai di garis mula untuk susur sungai kata dia air juga tidak deras. Sesampainya di garis mula Yoppy meninggalkan siswa, ia pergi ke bank dengan alasan mentransfer uang. Ia yakin meninggalkan anak-anak karena terdapat teman yang mendampingi siswa dan terbiasa mengurus susur Sungai Sempor.

"Sehingga saya juga yakin aja enggak akan terjadi apa-apa," katanya.

Yoppy tetap berkukuh agar susur sungai yang menurutnya bagian dari latihan pembentukan karakter tetap terlaksana. Susur sungai menurutnya penting untuk mengenalkan anak-anak pada sungai karena anak-anak saat ini dinilai banyak yang tidak lagi bermain di sungai.

Sementara tersangka Riyanto menyatakan ia tak ikut mendampingi 249 siswa terjun ke sungai karena menunggui barang-barang siswa di sekolah dan melakukan presensi terhadap anak-anak usai susur sungai.

Riyanto yang merupakan Ketua Gugus Depan Pramuka di sekolah tersebut mengatakan tak mencegah ratusan siswa untuk melaksanakan susur sungai karena cuaca dinilainya masih memungkinkan.

"Kalau nanti terjadi (sesuatu di lapangan), waktu itu berangkat dilepas dari sekolah itu yang saya amati mendungnya itu pengamatan saya itu tipis," ujarnya. (*/IN-001)

Sumber: acehsiana.com, tirto.id

Wakapolda Beri Pembekalan ke Siswa Diktuk Bintara SPN Polda Sumbar

PADANG - Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Roedy Sumardiyanto memberikan pembekalan kepada 2020 siswa pendidikan dan pembentukan (Diktuk) Bintara (BA) Polri 2019/2020 di SPN Polda Sumbar, Rabu (26/2/2020). Roedy Sumardiyanto menyampaikan permohonan maaf dari Kapolda Sumbar Irjen Toni Harmanto yang pada kesempatan ini tidak bisa hadir. Karena, awalnya Kapolda Sumbar yang memberikan pembekalan tersebut.

"Kapolda menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir, karena ada agenda rapat koordinasi dengan Gubernur dan Bupati/Walikota," ucap Wakapolda Sumbar.

Pembekalan tersebut dihadiri oleh pejabat utama Polda Sumbar, pejabat SPN Polda Sumbar dan para pembina serta pengasuh siswa SPN Polda Sumbar. Sebelumnya, Kepala SPN Polda Sumbar Kombes Pol Rifki Piliang, S.Ik menyampaikan bahwa pada tahun 2019/2020, SPN Polda Sumbar mendidik sebanyak 220 siswa.

"Dari 220 siswa, 184 diantaranya petugas umum (Gasum), 16 Bintara talent scouting dan Bintara kompetensi khusus, sedang 20 lainnya merupakan titipan pendidikan dari Pusdik Brimob," katanya.



Di hadapan para siswa Diktuk Bintara Polri 2019/2020, Brigjen Pol Rudy mengharapkan agar seluruh siswa yang sebentar lagi akan dilantik menjadi anggota Polri, untuk selalu berbuat baik kepada masyarakat

"Tetap menjadi abdi negara dan masyarakat yang baik," kata Wakapolda Sumbar saat memberikan pembekalan.

Menjelang pesta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Sumatera Barat, Brigjen Pol Rudy menegaskan bahwa selaku anggota Polri tidak diperbolehkan untuk mendukung salah satu pasangan calon.

"Polisi tidak boleh politik praktis, karena sudah diatur dalam Undang-undang," tuturnya.

Jenderal bintang satu tersebut juga mengajak kepada siswa, apabila sudah menjadi anggota Polri harus bersatu dan bekerjasama dengan masyarakat.

"Harus proaktif, berpartner dan bermitra dengan masyarakat. Cari kawan, baik tokoh masyarakat maupun tokoh-tokoh lainnya," pungkasnya. (IN-001)

Jumat, 21 Februari 2020

Mengenal Lebih Dekat Dandim 0309/Solok, Letkol ARM Reno Triambodo

Mengenal Lebih Dekat Dandim 0309/Solok, Letkol ARM Reno Triambodo
Dari Barak ke Teritorial


Komando Distrik Militer (Kodim) 0309/Solok memiliki komandan (Dandim) baru, Letkol ARM Reno Triambodo. Perwira yang banyak aktif di Artileri Medan (Armed) tersebut, menggantikan Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi. Mari mengenal lebih dekat Letkol ARM Reno Triambodo yang ternyara pernah tinggal di Solok saat masih kanak-kanak.


Fisiknya terbilang sangat ideal sebagai seorang tentara. Posturnya tegap dan wajahnya gagah. Meski telah berumur 41 tahun, penampilannya tetap terjaga. Rambutnya dipotong klimis layaknya anak baru gede (ABG). Kesan pertama, orangnya asyik namun teliti. Kata-kata yang meluncur dari mulutnya yang mudah senyum dan tertawa renyah itu, begitu terstruktur.

Serah terima jabatan (Sertijab) Dandim 0309/Solok di Makodim 0309/Solok, Rabu (15/1/2020).

Letkol ARM Reno Triambodo resmi menjabat Dandim 0309/Solok sejak prosesi serah terima jabatan pada Rabu (15/1/2020). Sertijabnya dipimpin langsung Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo. Sebelum menjadi Dandim, Reno merupakan Komandan Satuan Pendidikan Perwira (Dansat Dikpa) Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik Armed) Angkatan Darat di Cimahi, Jawa Barat. Sementara, Letkol ARH Priyo Iswahyudi dipromosikan menjadi Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0312/Padang yang saat ini telah menjadi Kodim Tipe A.

Letkol ARM Reno Triambodo saat di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed).

Embel-embel "ARM" di antara pangkat dan nama Reno, berarti Artileri Medan. Sama-sama dari "kecabangan" artileri seperti Dandim sebelummya, Letkol ARH Priyo Iswahyudi. Bedanya, "ARH" adalah akronim dari Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), atau berkaitan dengan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dari darat ke udara (ground to air). Sementara ARM berkaitan dengan Alutsista dari darat ke darat (ground to ground).

Letkol ARM Reno Triambodo saat di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed).

Letkol ARM Reno Triambodo besar dari keluarga tentara. Ayahnya, Alm. Letkol Mardjono adalah Kasdim 0309/Solok tahun 1983-1984. Sehingga, perwira kelahiran 4 September 1978 tersebut, mengenyam pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Solok. Sehingga, ditugaskan menjadi Dandim 0309/Solok baginya seperti pulang kampung.

"Solok adalah salah satu kampung saya. Saya sangat antusias, penerimaan masyarakat begitu baik. Sesuai dengan Doktrin Kartika Ekapaksi dan Tri Dharma Eka Karma di TNI. Bahwa TNI adalah milik rakyat dan berbuat yang terbaik untuk rakyat," ungkap pria supel yang murah senyum ini.

Letkol ARM Reno Triambodo saat di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed).

Reno lulus diterima di Akademi Militer Angkatan Darat (Akmil AD) tahun 1998 dan lulus tahun 2001. Lulus Akmil, takdirnya langsung ditempatkan di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 11 Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Setelah itu, selama 10 tahun dirinya menjadi guru militer di Pusdik Armed, Cimahi. Berikutnya, pria asal Yogyakarta dan "numpang lahir" di Purwakarta ini, menjadi Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) Armed 16/105 Tarik, Kodam XII/Tanjung Pura, Kalimantan Barat. Setelah menempuh pendidikan perwira di Sekolah Komando Angkatan Darat (Seskoad), dirinya kemudian ke Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed), Cimahi, sebagai Kepala Bagian Pendidikan (Kabagdik) Staf Direktur Pendidikan (Sdirbindik). Lalu menjadi Danyon Armed 3/105 Tarik, Kodam IV Diponegoro, Semarang. Tak lama, dirinya kemudian kembali ditarik ke Pusdik Armed sebagai Dansat Dikpa Pusdik Armed di Cimahi, dan akhirnya kini menjadi Dandim 0309/Solok.

Letkol ARM Reno Triambodo bersama istri dan anak-anaknya.

Besar di keluarga militer dengan disiplin tinggi, Reno menyebut keluarga menjadi kekuatan utama baginya. Termasuk dalam keputusan antara memilih karier dan keluarga. Istrinya, Indriastie Kusuma Ningrum, adalah sarjana Institut Ilmu Pemerintahan dan bertitel S.IP. Keputusan bulat dibuat keduanya saat memutuskan sang istri tidak berkarier di bidang pemerintahan. Tapi memilih merawat dan membesarkan anak-anaknya, serta mendukung peran suami di wadah Persatuan Istri Tentara (Persit). Tiga orang anaknya, yakni Farrellino Raditya Putra (siswa kelas 7 SMPN 1 Kota Solok), Marvellino Raditya Putra (siswa kelas 5 SDN 3 Kota Solok), dan Raevallino Raditya Putra (13 bulan), tumbuh dalam lingkungan militer yang disiplin.

Letkol ARM Reno Triambodo (dua dari kanan) bersama Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Armen AP (tiga dari kiri) saat penanggulangan bencana di Kabupaten Solok beberapa waktu lalu.

 Selama 19 tahun di kecabangan Artileri Medan (Armed), Reno mengaku sangat senang dengan jabatan barunya sebagai Dandim, yang lebih pada teritorial. Menurutnya, hal itu semakin mendekatkan dirinya dengan masyarakat. Reno menegaskan, dirinya siap membuka diri dan bekerja sama dengan seluruh pihak di Kota Solok, Kabupaten Solok dan Solok Selatan yang berada di wilayah binaannya. Yakni dengan berupaya mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Terhadap generasi milenial, Reno menegaskan dirinya siap membina segala potensi generasi muda.

Letkol ARM Reno Triambodo saat bersepeda di Solok.

"Kaum muda harus menjadi generasi yang kuat dan sehat. Segala potensi mereka harus dikembangkan. Itu adalah tugas semua pihak, termasuk TNI. Sehingga, mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, seperti Narkoba, kenakalan remaja dan efek negatif lainnya. Kita siap membuka diri dengan seluruh elemen masyarakat. Sehingga, setiap permasalahan bisa dicarikan solusinya. Saat ini, program-program komando yang bisa sinergis dengan program Pemda dan masyarakat. Seperti teknologi tepat guna. Termasuk dalam penanggulangan dan mitigasi bencana," tegasnya.

Bersama Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.IK.

Reno menyatakan saat ini TNI di Sumbar banyak memfokuskan pemakaian teknologi tepat guna ke masyarakat. Beberapa di antaranya adalah aplikasi mesin kipas pendorong perahu dari SMA Kartika Padang, teknologi bahan bakar dari sampah di Pesisir Selatan, teknologi pemurnian air laut menjadi air minum di Mentawai, serta yang terbaru, pemakaian teknologi mikroorganisme Bios 44.

"Kita harapkan Bios 44 mampu diaplikasikan di Sumbar dan membantu petani mengembalikan kesuburan tanah. Serta teknologi tepat guna lainnya," ungkapnya.

Bersama Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto, S.IK.

Terkait reformasi paradigma di TNI, Reno menegaskan dalam doktrin pertahanan negara, masyarakat memegang peranan yang sangat penting dan merupakan kekuatan utama yang dimiliki NKRI. Menurutnya, sejarah bangsa telah membuktikan bahwa kemerdekaan diraih karena rakyat membantu tentara.

Letkol ARM Reno Triambodo saat di menyambangi Koramil Lembah Gumanti, beberapa waktu lalu.

"Kembali ke rakyat. Serbuan teritorial ke seluruh elemen masyarakat. Dalam hal kewilayahan, sikap teritorial dan penguasaan teknologi sangat penting. Seluruh anggota TNI harus membaur dan murah senyum kepada masyarakat. Harus aktif di bidang sosial kemasyarakatan, sehingga kepercayaan ke TNI senantiasa terjaga," ujarnya. (rijal islamy)

Tidak Diam di Barak, Saatnya Jadi TNI Rakyat

Saat Markas Tentara Tidak Angker Lagi
Tidak Diam di Barak, Saatnya Jadi TNI Rakyat


Markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di fikiran masyarakat selama bertahun-tahun lekat dengan kesan angker. Namun, setelah era reformasi bergulir, kondisi tersebut berubah. Sesuai dengan paradigma baru tentara, berbagai pendekatan khusus dan sejumlah "produk" yang "dilahirkan" tentara untuk masyarakat. Seperti apa?

Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0309/Solok, berdiri dengan gagah. Bangunan dengan struktur Rumah Gadang (rumah adat khas Minangkabau), didominasi warna hijau tua. Selaras dengan warna khas tentara. Meski bangunan tua, markas yang pernah menjadi Markas Komando Resor Militer Korem 033/Wirayudha di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) III/17 Agustus, kini berada di bawah Satkowil Korem 032/Wirabraja di Kodam Bukit Barisan. Sisa-sisa kegagahan Korem 033/Wirayudha tersebut, hingga kini tetap lekat di fikiran masyarakat.

Berdasarkan Perintah Operasi Kasad Nomor: 011/1984 tanggal 22 September 1984 tentang Reorganisasi TNI-AD yang kemudian disempurnakan Surat Telegram Kasad Nomor : STR/430/1984 tanggal 21 Oktober 1984 dan STR/603/1984 tanggal 28 Desember 1984, jumlah Kodam yang ada dikurangi menjadi 10 Kodam ditambah satu Kodam Ibu Kota. Saat itu, Kodam I/Iskandar Muda, Kodam II/Bukit Barisan dan Kodam III/17 Agustus dilikuidasi dan dijadikan satu Kodam dengan nama Kodam I/Bukit Barisan. Sejalan dengan likuidasi Kodam III/17 Agustus tersebut melikuidasi Korem 032, dan Korem 033/Wirayudha pada tanggal 26 Januari 1985, maka secara bertahap satuan jajaran di bawahnya dilikuidasi menjadi organik 032/Wirabraja termasuk Kodim 0309/Solok.

Kodim 0309/Solok, membawahi tiga daerah di Sumbar. Yakni Kota Solok, Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Keberadaannya di Kota Solok, membuatnya sangat dekat dengan masyarakat dan sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Seperti Balaikota Solok, Polres Solok Kota, Kejari Solok, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Kementerian Agama, serta sejumlah instansi samping lainnya. Namun, kedekatan kuat tentu saja dengan masyarakat sekitar.

Berbagai fasilitas olahraga dibangun oleh Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi dan dilanjutkan oleh Dandim saat ini Letkol ARM Reno Triambodo. Masyarakat Kota Solok dan Kabupaten Solok, saat ini seakan "lupa", bahwa Makodim 0309/Solok adalah tempat yang angker.

Setiap hari, bahkan setiap waktu, Makodim 0309/Solok senantiasa ramai oleh masyarakat yang berolahraga. Di pagi hari, masyarakat memanfaatkan sarana jogging track, peralatan gym, hingga lapangan bolavoli dan lapangan basket, hingga sore hari. Malam harinya, lapangan upacara yang sangat datar, dimanfaatkan sejumlah cabang olahraga beladiri, seperti karate, tinju, wushu, tarung derajat, untuk menggelar latihan.

Apa kelebihan yang dimiliki oleh Kodim 0309/Solok, sehingga mampu menarik hati masyarakat Solok Raya? Tentu saja fasilitas yang lengkap, nyaman, dan suasana yang mendukung. Namun, poin utama yang menjadi perhatian masyarakat adalah sikap personel Kodim 0309/Solok yang ramah dan jauh dari kesan sangar.

Salah seorang masyarakat Simpang Sigege, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Rafdi Dodi, mengaku dirinya sangat nyaman berolahraga di Makodim 0309/Solok. Meski Pemko Solok memiliki berbagai sarana olahraga yang dibangun dengan dana miliaran rupiah. Seperti misalnya Sport Hall di Tanjung Paku, hingga lapangan Merdeka Kota Solok, tapi tidak mampu menarik minat masyarakat berolah raga.

"Kodim 0309/Solok membuka ruang yang sangat luas ke masyarakat. Sehingga, membuktikan bahwa mereka tidak lagi sebagai pihak yang ditakuti. Seharusnya, Pemda menunjang hal ini. Fasilitas yang dimiliki Kodim justru lebih dominan dimanfaatkan oleh masyarakat, bukan hanya oleh TNI. Sementara, fasilitas yang dimiliki Pemda, seperti tidak "terbuka" ke masyarakat. Banyaknya birokrasi yang harus dilewati, membuat masyarakat menjadi malas memanfaatkan. Tentu ada sesuatu di Makodim ini. Salah satunya, adalah paradigma dan pendekatan institusi ini ke msyarakat. Saat kita berolahraga di sana, suasananya sangat mendukung dan nyaman," ujar pria yang akrab disapa Kidok tersebut.

Senada dengan Kidok, Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Amanat Nasional, Rusdi Saleh, mengaku dirinya sangat salut dengan pendekatan Kodim 0309/Solok saat ini ke masyarakat. Menurutnya, hal itu sesuai dengan paradigma baru di tubuh TNI. Masyarakat menurut Rusdi Saleh, tidak lagi takut berada di lingkungan TNI, tapi merasa TNI adalah bagian dari diri mereka sendiri. Hal ini menurutnya, harus direspons dengan optimal oleh Pemko Solok dan DPRD Kota Solok.

"Dandim dan jajarannya, sejatinya banyak yang bukan orang Solok. Tapi, mereka adalah bagian dari kita. Serta memiliki kepedulian dan aktif membantu masyarakat. Sudah sepantasnya, komitmen dan jati diri mereka kita dukung untuk kemajuan daerah. Bagaimanapun, jika mereka bertugas disini, makan disini dan hidup disini, mereka adalah orang Solok," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Waikota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam, turut mengapresiasi ramainya masyarakat berolahraga di Makodim 0309/Solok. Menurutnya, hal ini merupakan wujud dari kepedulian berbagai elemen untuk membangun Kota Solok. Sebagai anak kolong (anak tentara) Reinier mengaku dirinya sangat bangga terhadap upaya yang dilakukan Kodim 0309/Solok.

"Kita sangat apresiasi. Apalagi sebagai pengurus FKPPI, kami sangat bangga dengan kiprah Kodim 0309/Solok beserta jajarannya. Kita harapkan, ke depannya, sinergitas ini semakin padu untuk masa depan yang lebih baik lagi," tegasnya.

Dandim 0309/Solok Letkol ARM Reno Triambodo, menyatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi, yang telah meletakkan dasar-dasar kedekatan masyarakat di teritorial Kodim 0309/Solok. Sebagai Dandim yang baru menjabat sekitar satu bulan, perwira yang lama bertugas di kecabangan artileri medan (Armed) tersebut, mengaku sangat bersyukur dengan antusiasme masyarakat. Kembali ke Kota Solok, menurut Reno, adalah pulang kampung. Sebab, dirinya menghabiskan masa kecilnya di Kota Solok, saat almarhum ayahnya, Letkol Mardjono, menjabat sebagai Kepala Staf Distrik Militer (Kasdim) yang saat itu berpangkat Mayor.

"Solok adalah salah satu kampung saya. Saya sangat antusias saat ditugaskan disini. Penerimaan masyarakat begitu baik. Sesuai dengan Doktrin Kartika Ekapaksi dan Tri Dharma Eka Karma di TNI. Bahwa TNI adalah milik rakyat dan berbuat yang terbaik untuk rakyat. Karena itu, kami memiliki tanggung jawab moral untuk ikut membangun Solok Raya ini," ungkap pria supel yang murah senyum ini.

Selama 19 tahun di kecabangan Artileri Medan (Armed), Reno mengaku sangat senang dengan jabatan barunya sebagai Dandim, yang lebih pada teritorial. Menurutnya, hal itu semakin mendekatkan dirinya dengan masyarakat. Terkait upaya yang akan dilakukannya ke depan, Reno menyatakan pihaknya ingin mendekatkan diri pada kaum milenial Solok dan memancing kreativitas kaum muda. Salah satunya adalah dengan membangun lapangan dan trek skateboard di bagian belakang Makodim 0309/Solok.

"Kaum muda harus menjadi generasi yang kuat. Segala potensi mereka harus dikembangkan. Itu adalah tugas semua pihak, termasuk TNI. Sehingga, mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, seperti Narkoba, kenakalan remaja dan efek negatif lainnya," tegas suami dari Indriastie Kusuma Ningrum, S.I.P ini.

Terkait pembangunan masyarakat, Reno menyatakan saat ini TNI di Sumbar banyak memfokuskan pemakaian teknologi tepat guna ke masyarakat. Beberapa di antaranya adalah aplikasi mesin kipas pendorong perahu dari SMA Kartika Padang, teknologi bahan bakar dari sampah di Pesisir Selatan, teknologi pemurnian air laut menjadi air minum di Mentawai. Serta yang terbaru, pemakaian teknologi mikroorganisme Bios 44 yang didukung penuh oleh Korem 032/Wirabraja. Kodim 0309/Solok saat ini juga sedang menggunakan mengembangkan sistem pertanian Hidroganik (pola penanaman menggunakan air dan cara organik).

"Banyak hal yang sesuai dengan komando dari pimpinan TNI, terkait pembangunan di masyarakat di berbagai bidang. Contohnya produk Bios 44. Kita harapkan Bios 44 ini mampu diaplikasikan secara luas di Sumbar dan membantu petani mengembalikan kesuburan tanah," ungkapnya.

Bios 44 merupakan teknologi yang ditemukan oleh Gapo Army Team of Research (Gator) Korem 044/Garuda Dempo (Gapo) Palembang, Sumsel, sekitar tahun 2016. Saat itu, ketuanya adalah Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo. Saat ini, Kunto Arief menjadi Danrem 032/Wirabraja.

Bios 44 juga bisa digunakan untuk pertanian. Yakni, mengurai tanah tandus menjadi subur. Bios 44 juga cocok untuk pengembangan budi daya perikanan. Selain itu, Bios 44 bisa digunakan untuk perbaikan bekas lahan tambang hingga peternakan. Dalam budi daya perikanan, cairan Bios 44 bisa memperbaiki kualitas air sehingga kolam ikan lebih produktif. (rijal islamy)

Selasa, 18 Februari 2020

Satu Warga Tewas Tertimbun Longsor di Sungai Lasi Solok

SOLOK - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Solok dan sekitarnya semenjak Senin malam, mengakibatkan beberapa titik terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Satu warga tewas tertimbun longsor di Jorong Balai Okak, Nagari Taruang Taruang, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabuoaten Solok, Selasa (18/2/2020). Korban tewas diidentifikasi bernama Yulia Hendrawadi (38).

Sekretaris Nagari Taruang Taruang, Andropen menyatakan korban tewas sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Menurutnya, saat kejadian, korban sedang berada di pondok durian. Peristiwa longsor lainnya, juga terjadi di beberapa titik di Nagari Taruang Taruang. Kondisi terparah terjadi di jalan Kabupaten yang menghunungkan Sungai Lasi dan Taruang Taruang .

Evakuasi jenazah Yulia Hendrawadi, warga Jorong Balai Okak, Nagari Taruang Taruang, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Selasa pagi (18/2/2020).

"Longsor yang terjadi mengakibatkan akses jalan tertutup total, tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Karena tanah longsor dan pohon kelapa tumbang menutupi badan jalan, sampai saat ini tim dari dinas PUPR, BPBD, TNI-Polri, langsung memberikan penanganan di lokasi," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah daerah juga terendam air di Kabupaten Solok. Di antaranya, Jorong Pasa Jumaik dan Jorong Lakuak di Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Perumahan Griya Investama di Jorong Subarang, Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Nagari Muaro Paneh di Kecamatan Bukit Sundi, Nagari Selayo di Kecamatan Kubung, serta sejumlah daerah lainnya.

Evakuasi jenazah Yulia Hendrawadi, warga Jorong Balai Okak, Nagari Taruang Taruang, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Selasa pagi (18/2/2020).

Hujan yang mengguyur Kabupaten Solok sejak Senin sore hingga Selasa pagi, membuat areal persawahan, perumahan penduduk dan jalan lintas terendam air. Hal ini diperparah dengan buruknya saluran drainase, khususnya di perumahan penduduk.

Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Solok, Syaiful, ST, MT, langsung turun ke lokasi melakukan pemantauan. Di lokasi, Syaiful, langsung melakukan koordinasi dengan Camat Kubung, Ricky Carnova, dan sejumlah masyarakat.

"Debit air memang sedikit naik dan menggenangi jalan di Jorong Pasa Jumaik. Sementara, di Jorong Lakuak, air memenuhi sungai. Kondisinya masih belum membahayakan. Namun, jika hujan terus turun, dikhawatirkan area yang digenangi air semakin meluas," ujar Syaiful di lokasi.

Kondisi banjir di Jalan Lintas Solok Bukittingi, di Jorong Pasa Jumaik, Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Senin malam (17/2/2020).

Pantauan di lokasi, banjir menyebabkan areal pertanian yang sedang menguning terendam air. Dikhawatirkan, padi jelang panen tersebut tidak akan maksimal.

Tim PUPR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, langsung mengatur lalu lintas dan memberikan langkah-langkah penanggulangan. Sehingga, air tidak masuk ke rumah warga dan lalu lintas dari Kota Solok ke arah Bukittinggi dan sebaliknya, bisa lancar.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok, Syaiful, ST, MT (kanan) saat meninjau banjir di Jorong Lakuak, Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Senin malam (17/2/2020).

Pada Sabtu (8/2/2020) juga menghantam sejumlah daerah di Kabupaten Solok. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, hingga perumahan terkena dampak cukup parah di sejumlah titik. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Solok, langsung begerak cepat turun ke titik lokasi.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok, ST, MT, mengatakan jajarannya langsung turun ke lokasi untuk mengambil data kerusakan. Berkoordinasi dengan Badan Penanggilangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Ormas dan berbagai elemen masyarakat, personel PUPR juga ikut melakukan penangan awal bencana.

Kondisi banjir di Nagari Pasa Jumaik, Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Senin malam (17/2/2020).

"Sejak pagi tadi, personel kita sudah bergerak menuju lokasi mulai dari Talang Babungo (Kecamatan Hiliran Gumanti), Selayo (Kecamatan Kubung), Sirukam (Kecamatan Payung Sekaki), Muaro Paneh (Kecamatan Bukit Sundi), hingga ke Sungai Durian (Kecamatan IX Koto Sungai Lasi)," ujar Syaiful.

Dari data sementara, Syaiful menjelaskan sejumlah dampak banjir dan longsor di Kabupaten Solok. Di antaranya, jalan longsor sepanjang 200 meter di Sirukam, Jembatang di Nagari Sungai Durian sepanjang 15 meter dilaporkan hanyut. Akibatnya, sebanyak 75 jiwa di terisolasi dan terjebak.

Kondisi banjir di Perumahan Griya Investama, Jorong Subarang, Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Senin malam (17/2/2020).

"Nantinya, hasil ini akan kita laporkan kepada Bupati Solok untuk ditindaklanjuti. Yang jelas, objek vital dan keselamatan jiwa masyarakat menjadi prioritas utama penanganan musibah ini," ungkap Syaiful.

Di Nagari Talang Babungo, banjir melanda daerah sekitar pasar Talang Babungo, akibatnya rumah dan area pasar terendam air. Termasuk juga area pertanian yang terdapat disepanjang aliran sungai.

Camat Kubung Ricky Carnova (kanan) saat meninjau banjir di Perumahan Griya Investama, Jorong Subarang, Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Senin malam (17/2/2020).

Di nagari Kinari dan Muaro Paneh, di Kecamatan Bukit Sundi, banjir merendam area pemukiman dan pertanian. Rumah warga, rumah ibadah dan sekolah terkena dampak cukup parah. Akses jalan dari Cupak ke Muaro Paneh dan Muaro Paneh ke Kotobaru terganggu, akibat genangan air mencapai 30 cm.

Kondisi serupa juga terjadi di Nagari Kotobaru dan Selayo, terutama di sepanjang aliran Batang Lembang dan Batang Sumani. (IN-001)

Senin, 17 Februari 2020

Tanjung Bingkung Solok Terendam Banjir, PUPR dan BPBD Turun ke Lokasi

SOLOK - Jorong Pasa Jumaik dan Jorong Lakuak di Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, direndam banjir, Senin malam (17/2/2020) sekira pukul 21.30 WIB. Akibatnya, areal persawahan, perumahan penduduk dan jalan lintas Solok-Bukittinggi sejumlah titik di dua jorong tersebut, waspada jika debit air terus meningkat.


Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Solok, Syaiful, ST, MT, langsung turun ke lokasi melakukan pemantauan. Di lokasi, Syaiful, langsung melakukan koordinasi dengan Camat Kubung, Ricky Carnova, dan sejumlah masyarakat.

"Debit air memang sedikit naik dan menggenangi jalan di Jorong Pasa Jumaik. Sementara, di Jorong Lakuak, air memenuhi sungai. Kondisinya masih belum membahayakan. Namun, jika hujan terus turun, dikhawatirkan area yang digenangi air semakin meluas," ujar Syaiful di lokasi.


Pantauan patronnews.co.id di lokasi, banjir menyebabkan areal pertanian yang sedang menguning terendam air. Dikhawatirkan, padi jelang panen tersebut tidak akan maksimal.

Tim PUPR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, langsung mengatur lalu lintas dan memberikan langkah-langkah penanggulangan. Sehingga, air tidak masuk ke rumah warga dan lalu lintas dari Kota Solok ke arah Bukittinggi dan sebaliknya, bisa lancar.


Sebelumnya, Banjir dan tanah longsor menghantam sejumlah nagari di Kabupaten Solok, Sabtu (8/2/2020). Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, hingga perumahan terkena dampak cukup parah di sejumlah titik. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Solok, langsung begerak cepat turun ke titik lokasi.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok, ST, MT, mengatakan jajarannya langsung turun ke lokasi untuk mengambil data kerusakan. Berkoordinasi dengan Badan Penanggilangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Ormas dan berbagai elemen masyarakat, personel PUPR juga ikut melakukan penangan awal bencana.


"Sejak pagi tadi, personel kita sudah bergerak menuju lokasi mulai dari Talang Babungo (Kecamatan Hiliran Gumanti), Selayo (Kecamatan Kubung), Sirukam (Kecamatan Payung Sekaki), Muaro Paneh (Kecamatan Bukit Sundi), hingga ke Sungai Durian (Kecamatan IX Koto Sungai Lasi)," ujar Syaiful.

Dari data sementara, Syaiful menjelaskan sejumlah dampak banjir dan longsor di Kabupaten Solok. Di antaranya, jalan longsor sepanjang 200 meter di Sirukam, Jembatang di Nagari Sungai Durian sepanjang 15 meter dilaporkan hanyut. Akibatnya, sebanyak 75 jiwa di terisolasi dan terjebak.


"Nantinya, hasil ini akan kita laporkan kepada Bupati Solok untuk ditindaklanjuti. Yang jelas, objek vital dan keselamatan jiwa masyarakat menjadi prioritas utama penanganan musibah ini," ungkap Syaiful.

Di Nagari Talang Babungo, banjir melanda daerah sekitar pasar Talang Babungo, akibatnya rumah dan area pasar terendam air. Termasuk juga area pertanian yang terdapat disepanjang aliran sungai.


Di nagari Kinari dan Muaro Paneh, di Kecamatan Bukit Sundi, banjir merendam area pemukiman dan pertanian. Rumah warga, rumah ibadah dan sekolah terkena dampak cukup parah. Akses jalan dari Cupak ke Muaro Paneh dan Muaro Paneh ke Kotobaru terganggu, akibat genangan air mencapai 30 cm.

Kondisi serupa juga terjadi di Nagari Kotobaru dan Selayo, terutama di sepanjang aliran Batang Lembang dan Batang Sumani. (PN-001)

Tiga Polisi Teladan Sumbar Raih Pin dan Penghargaan Kapolri

PADANG - Tiga perwira menengah di jajaran Polda Sumbar, menerima pin dan piagam penghargaan dari Kapolri, di Mapolda Sumbar, Senin (17/3/2020). Ketiganya adalah Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan yang menerima penghargaan Pin Emas, Kasubag Selek Dalpers Biro SDM Polda Sumbar Kompol Yusep Dwi Prasetya yang menerima Pin Perak dan Kapolres Pesisir Selatan AKBP Cepi Noval yang menerima Pin Perunggu. Ketiganya diberi penghargaan atas kinerja dan perannya sebagai Polisi Teladan dan Role Model, sebagai Penggerak Revolusi Mental Dan Pendorong Tertib Sosial di Ruang Publik di institusi Polri. Penghargaan tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor : Kep/1764/IX/2019 tanggal 26 September 2019 dan ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Polisi Prof .H.M. Tito Karnavian, Ph.D.


Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Tony Harmanto M.H., memberikan penghargaan pemilihan polisi teladan tersebut saat upacara bulanan Senin (17/2) di halaman Polda Sumbar, mengharapkan penghargaan ini dapat memotivasi jajarannya untuk mengukir prestasi dalam setiap upaya pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

"Khususnya dari kami jajaran Pejabat Utama Polda Sumbar terus komit di samping memberikan punishment (hukuman) dan juga reward (penghargaan) kepada anggota kita. Yang kita harapkan terus memberikan semangat kepada anggota kita yang lain. Penghargaan-penghargaan ini tentu akan berkontribusi pada kinerja, kemudian meningkatkan karir yang bersangkutan, kita berikan kesempatan nanti untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih baik," ungkap Kapolda Sumbar.

Kepala Biro (Karo) SDM Polda Sumbar Bersama Pamen Penerima Penghargaan
Karo SDM Polda Sumbar KBP Hendra Wirawan S.H.,S.Ik.,M.H menuturkan bahwa penghargaan tersebut merupakan tindak lanjut dari penghargaan sebelumnya yang diberikan oleh Kapolda Sumbar berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Nomor : KEP/297/IX/2019, tanggal 11 September 2019 dan ditandatangani oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Fakhrizal, M.Hum.


"Pemilihan polisi teladan tingkat Perwira Menengah Polda Sumbar ini merupakan realisasi dari Quick Win Polri dengan program polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik, dimana aspek penilaiannya meliputi keteladanan dalam berperilaku, keteladanan bidang prestasi dan kreatifitas dan keteladanan peran kemasyarakatan," ungkapnya.

Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut dan mengatakan bahwa penghargaan tersebut diraihnya berdasarkan penilaian kinerja saat dirinya menjabat sebagai Kapolres Solok Kota.


"Penghargaan ini adalah karya seluruh personel Polres Solok Kota. Kami hanya mewakili saja menerimanya. Kami bersyukur dan akan menjaga amanah ini sebaik-baiknya," ungkap AKBP Dony.

Kapolres Payakumbuh mengucapkan terima kasih atas dukungan, dedikasi dan pengorbanan seluruh personel Polres Solok Kota, motivasi dan teladan dari Kapolda Sumbar, serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

"Semoga penghargaan ini akan lebih motivasi untuk terus berkarya memberikan pengabdian yang terbaik untuk masyarkat," sambung Dony.


Saat menjabat Kapolres Solok Kota, AKBP Dony Setiawan, aktif dalam berinovasi khususnya untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang berkaitan dengan kepolisian, seperti menyediakan pelayanan yang terintegrasi melalui aplikasi (SKCK, SIM, SPKT Mobile).

Terobosan tersebut akhirnya membuahkan hasil, Polres Solok Kota dibawah pimpinan AKBP Dony Setiawan saat itu mendapat predikat Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) tahun 2018, hingga predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tahun 2019 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Atas keberhasilannya tersebut, pimpinan Polri baik di tingkat Polda (Kapolda Sumbar), dan tingkat Mabes Polri (Kapolri) memberikan penghargaan kepada AKBP Dony Setiawan.


Sementara itu, Kapolres Pesisir Selatan AKBP Cepi Noval, S.IK, yang diganjar Pin Perunggu mengungkapkan, penghargaan dari Kapolri ini merupakam milik seluruh personel Polres Padang Panjang dan jajaran Polres Pessel.

"Mudah-mudahan dengan dukungan dari seluruh anggota Polres Pessel ke depan dalam melaksanakan tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, bisa dijalankan secara tulus dan ikhlas," ungkapnya.


AKBP Cepi juga menegaskan, ini akan menjadi motivasi bagi pribadinya dan institusi Polres Pessel untuk kedepannya, dalam melaksanakan tugas lebih baik lagi, di wilayah Hukum Polres Pesisir Selatan. (IN-001)

Minggu, 16 Februari 2020

Pasar Sumani Solok Terbakar, Ini Kondisinya

SOLOK - Enam petak kios yang menjual plastik dan P&D (barang harian) di Pasar Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, ludes terbakar Sabtu malam (15/2/2020), sekira pukul 20.40 WIB.

Kapolsek X Koto Dibawah Iptu Ahmad Ramadhan SH, MH ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Menurut Ahmad Ramadhan, pihaknya masih menyelidiki sumber api dan pemicu kebakaran.

"Masih penyelidikan. Kita belum mengetahui secara pasti darimana sumber api yang menjadi pemicu kebakaran ini," ungkapnya.

Tim pemadam kebakaran dari Kabupaten Solok, Kota Solok, Tanah Datar dan Padang Panjang terjun ke lokasi memadamkan kebakaran, dibantu masyarakat sekitar.  Sehingga api tidak merambat ke los yang lain di pasar yang hari pekannya setiap hari Minggu ini.

"Los yang terbakar tersebut merupakan kios tempat pedagang P&D dan plastik. Posisinya di bagian belakang pasar.  Sekitar enam los terbakar dan tidak ada  korban jiwa," ujarnya.

Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Armen, menyatakan empat mobil pemadam dari Damkar Kabupaten Solok diterjunkan ke lokasi. Berselang satu jam kemudian, api sudah bisa dijinakkan.

"Empat mobil pemadam dikerahkan untuk melakukan upaya pemadaman. Sekira pukul 21.30 WIB, api sudah bisa dijinakkan. Petugas kemudian melakukan pendinginan di lokasi kebakaran" terangnya.

Pasar Sumani merupakan salah satu pasar yang menjadi pusat perekonomian bagi warga yang berada di wilayah utara Kabupaten Solok. Karena terjadi satu malam jelang hari pasar, kebakaran itu dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas di pasar tersebut pada hari Minggu. (IN-001)

Jumat, 14 Februari 2020

TNI-Polri Lembaga Tertinggi Dapatkan Kepuasan Publik

JAKARTA - Kepuasan publik terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengalami kenaikan. TNI menempati posisi teratas disusul Polri di posisi kedua kepercayaan publik. Hal itu berdasarkan survey dari Lembaga Survei Alvara Research Center, terhadap kinerja lembaga negara di 100 hari kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo - Kiyai Ma’ruf Amin. CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan, posisi pertama diduduki oleh TNI dengan tingkat kepuasan 85,2 persen. Lalu, posisi kedua diduduki Polri dengan tingkat kepuasan 72,7 persen.

Menurut Hasanuddin, Polri bisa ada di posisi kedua karena adanya Program Promoter (profesional, modern, tepercaya) yang digagas oleh Jenderal (Purn) Tito Karnavian dan dilanjutkan Kapolri Jenderal Idham Azis.

Dalam hasil survey, posisi ketiga dan keempat masing-masing diduduki Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) dengan tingkat kepuasan masing-masing 72,7 persen dan 72,4 persen.

Adapun KPK berada di posisi kelima dengan tingkat kepuasan 71,1 persen dan disusul oleh Kejaksaan Agung di posisi keenam dengan tingkat kepuasan 70,1 persen.

Sedangkan peringkat ketujuh hingga kesebelas diduduki oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) (65,3 persen), KPU (63,3 persen), Partai Politik (60,8 persen), MPR (60,2 persen) , dan DPR (53,7 persen).

"Peringkat terbawah masih ditempati oleh lembaga lembaga legislative (DPR, MPR), dan Partai Politik," ujar Hasanuddin Ali.

Untuk diketahui, survei ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan Alvara pada akhir Januari hingga awal Februari dengan 1.000 responden dan margin error 3,16 persen, serta Tingkat Kepercayaan 95 persen.

Data ini diperoleh melalui wawancara tatap muka yang dilakukan dengan multistage random sampling di 13 provinsi Indonesia. (*/IN-001)

Sumber: okezone.com

Rabu, 12 Februari 2020

Kapolda Jambi Dilantik, Ini Pesan Mantan Wapres Try Sutrisno

JAKARTA - Irjen Pol Firman Shantyabudi resmi menjabat sebagai Kapolda Jambi setelah dilantik oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, Selasa (11/2/2020).

Putra mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno dan Tuti Sutiawati itu ditunjuk sebagai Kapolda Jambi menggantikan Irjen Pol Muchlis AS yang pindah ke Mabes Polri.

Dikonfirmasi wartawan usai sertijab di Rupatama Mabes Polri, Firman mengaku sempat meminta restu dari sang ayah, Try Sutrisno sebelum dilantik sebagai Kapolda Jambi.

"‎Pesan dari bapak (Try Sutrisno) supaya laksanakan dengan sebaik-baiknya tugas amanah yang diberikan," ujar Firman.

Lantas teladan apa yang bakal ia turu dari sang ayah? Firman mengatakan, ia akan meniru semua hal-hal baik dari sang ayah.

"Sama dengan yang saya tiru dari orang yang lain juga. Yang baik-baik kita tiru," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis baru saja melakukan mutasi terhadap delapan jabatan Kapolda, berdasarkan Surat Telegram (ST) Mabes Polri, Nomor ST/385/KEP/2020 tertanggal 3 Febuari tahun 2020. Salah satunya adalah Kapolda Jambi yang kini dijabat Irjen Pol Firman Shantyabudi. Kapolda Jambi sebelumnya, Irjen Muchlis AS dimutasi sebagai Analisis Kebijakan Utama Baharkam Polri.

Irjen Pol Drs Firman Santyabudi, M.Si, lahir 17 November 1965 saat ini berumur 54 tahun. Sebelummya, putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno tersebut adalah Deputi Bidang Pemberantasan PPATK. Dikutip dari berbagai sumber, Firman lahir 17 November 1965 dari pasangan Try Sutrisno dan Tuti Sutiawati. Saudaranya yang lain, adalah Brigjend Kunto Arief Wibowo, yang saat ini menjabat sebagai Komandan Resor Militer (Danrem) Wirabraja, Sumatera Barat (Sumbar).

Selain itu, Firman juga memiliki hubungan kekerabatan dengan mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, yakni sebagai adik ipar. Kakak sulung Firman, Nora Tristyana adalah istri Ryamizard.

Meski memiliki latar belakang keluarga yang terpandang, perjalanan karier Firman selama di kepolisian masih terbilang wajar. Beberapa jabatan yang pernah dipegang lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu antara lain wadirlantas Polda Metro Jaya, kepala Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lido, Polda Metro Jaya (2008), Kapolres Metro Jakarta Selatan (2009), Kasubdit Jianmas Ditlantas Babinkam Polri (2009), dan Dirlantas Polda Sumatera Selatan (2011).

Berikutnya, dia juga tercatat pernah mengisi posisi analis kebijakan madya bidang Korlantas Polri (2012), Kabagrenops Robinops Sops Polri (2013), Karodalaops Sops Polri (2013), direktur Kerja Sama dan Humas PPATK (2014), dan deputi bidang pemberantasan PPATK (2017). Setelah lima tahun lebih ditempatkan di PPATK, barulah kini Firman berkesempatan memegang jabatan prestisius sebagai Kapolda Jambi. (*/IN-001)

Sabtu, 08 Februari 2020

Karantina WNI dari Wuhan di Natuna: Bukti Kesetiaan TNI Pada Rakyat


Setelah mengalami polemik penolakan dan protes keras dari masyarakat, akhirnya WNI yang tertahan di Wuhan dipulangkan juga ke tanah air menggunakan pesawat air bus A330 Batik Air. Rencana awal menjadikan Batam sebagai homebase observasi, entah itu karena perlawanan masyarakat Batam yang sengit, atau memang pertimbangan situasional sosial politik ekonomi Batam sebagai kota industri dan destinasi, pemerintah pusat kemudian menjadikan Natuna sebagai tempat akhir observasi karantina selama 15 hari mahasiswa WNI Wuhan.

Tidak hanya di Batam, masyarakat Natunapun menolak keras dan juga bahkan sempat terjadi kisruh antara masyarakat Natuna dengan aparat setempat. Berbagai argumentasi  teriakan  bahkan cacian kemarahan masyarakat Natuna berseliweran di media massa. Kenapa harus ke Natuna ? Kenapa masyarakat Natuna yang mau dikorbankan ? pemerintah pusat diskriminasi kepada Natuna ? Banyak lagi bentuk protes verbalistik masyarakat kepada pemerintah.

Sampai akhirnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto turun tangan menjelaskan dan menteri kesehatan juga datang langsung ke Natuna, meskipun sempat ‘mangkir’ ketika dikejar massa. Kondisi ini juga sempat memanas akibat statement Panglima TNI yang ‘kepeleset’ kurang akurat mengatakan bahwa jarak antara bandara Natuna tempat observasi diatas 6 kilometer dari pemukiman rakyat sebagai batas aman jarak penularan. Faktanya, jarak antara bandara dengan pemukiman masyarakat terdekat hanya satu kilometer. Masyarakat yang melihat pernyataan ini tentu semakin cemas dan bergejolak.

Inilah fakta kita hari ini. Teror virus corona ini telah membuat iklim dunia menjadi mencekam. China yang sebelumnya bagaikan naga raksasa perkasa, hari ini kita lihat tak lebih bagaikan naga pesakitan yang merintih sekarat mempertahankan sisa hidupnya. Hari ini tercatat sudah 603 orang meninggal dan 30.245 manusia terinfeksi virus corona. Meskipun ada 700 orang yang bisa disembuhkan, namun penyebaran virus ini semakin massive tak terkendali. Sudah 28 negara menyatakan tertular virus. 60 negara mengeluarkan status travel warning ke China. Indonesiapun akhirnya juga menghentikan pengurusan visa dari China. Semua produk import China dihentikan. Jepang, Amerika, Rusia dan Prancis mengevakuasi warganya langsung dari China.

Dengan demikian mencekamnya dampak penyebaran virus corona ini khususnya di Indonesia, ada satu hal yang luput dan abai kita perhatikan. Ada satu hal yang sebenarnya berperan sangat krusial namun selalu sering kita lupa untuk memberikan apresiasi. Apakah itu ? Yaitu bagaimana peran TNI sebagai garda terdepan negara ini turun tangan langsung menjemput, mempersiapkan peralatan, mengevakuasi, mengantarkan, dan mendampingi 328 mahasiswa WNI Wuhan ini di Lanud Natuna Provinsi Kepulauan Riau.

Sebagai bahagian dari keluarga besar TNI, penulis berkewajiban mengingatkan kita semua. Bahwa, ditengah kesemrawutan tata kelola negeri ini, masih ada satu institusi yang begitu luar biasa, tanpa sesumbar berita, bekerja dalam hening, bertindak dalam senyap, menjalankan perintah negara menyelamatkan anak bangsa di negeri China.

Tak terbayang bagaimana perasaan keluarga mereka ketika perintah itu datang. Yaitu misi evakuasi dan pendampingan terhadap anak bangsa yang bisa saja ada yang terinfeksi virus mematikan itu ?

Begitulah TNI kita. Sebagai patriot bangsa, selalu hadir bersama rakyat. Ketika terjadi bencana alam seperti banjir, longsor, kebakaran hutan, pesawat jatuh, evakuasi, terjadi kerusuhan, korps berbaju loreng itulah yang selalu kita lihat baik di televisi dan media lainnya. Mereka berbaju loreng inilah yang selalu hadir membantu masyarakat tanpa lelah, tanpa ada wajah terpaksa di mukanya.

Disaat institusi lain sibuk menikmati fasilitas negara. Disaat yang lain enak tidur dirumah ber-ac dingin dan makan enak. Disaat yang lain asyik bercengkrama dengan keluarga, bermain golf dan bersepeda, atau juga bahkan lelap dalam menikmati fasilitas kekuasaan jabatan, TNI justru tetap terjaga dan siaga. Seperti saat ini di Natuna. Sungguh terharu dan bangga hati ini melihat bagaimana para TNI ini berupaya menghibur anak bangsa dengan berbagai game, permainan, dan juga olah raga. Agar fisik dan psikis mereka tetap terjaga selama proses observasi.

Kitapun dapat melihat di cuplikan video dan IG mereka, wajah-wajah ceria yang selalu dipompa para prajurit TNI tanpa lelah dan semangat. Padahal, ancaman tertular virus itu ada setiap saat dan kapan saja bersama mereka. Peralatan safety pun terlihat apa adanya.

Namun apakah ada diantara kita, para anak bangsa ini, yang memberikan apresiasi kepada mereka ? Atau media mainstream yang peduli dan mau meliput mereka ?

Itulah gambaran wajah kita hari ini. Cenderung suka atas sebuah berita negatif tak bermakna. ‘Bad news is good news’ seakan jadi ideologi utama. Kita kadang mudah respek dan asyik dengan berita berbau negatif dan sentimentil. Tetapi sering abai dengan muatan berita positif dan konstruktif. Para awak media kita “candu dan doyan” dengan berita yang bersudutkan konflik dan polemik keburukan objek.

Sekarang kita baru sadar. Ternyata bangsa ini masih mempunyai sebuah aset yang luar biasa. Sebuah institusi yang paripurna. Sebuah institusi yang dulu dicaci maki, difitnah, diframing seolah begitu kejam, sadis dan menakutkan, ternyata merekalah para malaikat dan patriot bangsa ini yang paling setia.

Tak terhitung cacian dan kebencian yang mereka terima dahulu. Sekarang kita baru sadar. Ternyata itu semua hanyalah sebuah propaganda dan halusinasi paranoid yang sengaja dimainkan oleh para penjahat dan pengkhianat negeri ini. Agar TNI sebagai tulang punggung negara, sebagai entitas inti negara dijauhi dan dibenci oleh rakyatnya sendiri. Agar TNI lemah dan terkekang.

Secara garis politik mereka dikebiri. Secara kewenangan institusi mereka dihabisi dengan aturan yang dibuat dan  dirancang sedemikian rupa agar tunduk dibawah ketiak politisi.

Dan lihatlah juga fakta hari ini. Mereka yang selama ini teriak paling NKRI, merasa paling suci, justru lari. Saling melempar tanggung jawab. Berkilah dengan berbagai alasan. Padahal tak lebih dari pada menghindar dari permasalahan alias main aman.

Tetapi, kalau sesuatu hal itu menyangkut hal yang menghasilkan keuntungan seperti jabatan, fasilitas, anggaran, dan panggung aktualisasi didepan, semuanya tampil bak pahlawan. Petantang- petenteng menghadap kamera dan tebar pesona memalukan.

Kembali pada dedikasi TNI di Natuna. Tak terbayang bagaimana kecemasan anak istri mereka dirumah. Tentang resiko suami dan bapak mereka di Natuna. Tapi tentu mereka sadar, bahwa semua demi loyalitas dan pengabdian kepada nusa dan bangsa. Itulah jati diri TNI sejatinya.

Terimakasih TNI ku. Kalianlah patriot bangsa yang sejati. Kalianlah pelindung rakyat yang setia. Kalianlah para kesatria kesatria bangsa. Sekarang kami baru sadar dan tahu. Yang membuat kami semakin bangga dan semakin cinta. Bravo TNI. Bersama rakyat, TNI kuat.

Jakarta, 08 Februari 2020.


Anton Permana
(Kader FKPPI dan Anak Kolong)

Kamis, 06 Februari 2020

Selama Januari 2020, Sat Lantas Terbitkan 784 Surat Tilang, 59 Kendaraan Disita

SOLOK - Selama bulan Januari 2020, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Solok Kota memberikan 784 surat bukti pelanggaran (Tilang) kepada pengendara di wilayah hukumnya. Dalam operasi Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) tersebut, Sat Lantas menyita 58 unit kendaraan bermotor roda dua (R2) dan satu unit kendaraan roda empat (R4). Sementara, dua kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) berhasil diungkap dari 4 TKP. Hal itu diungkapkan Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.I.K, saat pemusnahan alat bukti pelanggaran lalu lintas di Mapolres Solok Kota, Kamis (6/2/2020).

"Dari semua kasus, sebanyak 784 berkas sudah disidang dan memiliki kepastian hukum ada 784 berkas, berkas selebihnya diberikan teguran dan peringatan. Dalam KRYD, sebanyak 58 unit kendaraan roda dua dan satu unit roda empat, disita. Selama sebulan lalu, yakni dari 2 Januari sampai sekarang sebanyak 618 pelanggaran untuk roda dua, 172 unit pelanggaran roda 4 dan 40 pelanggaran kendaraan jenis roda 6. Sehingga totalnya sebanyak 830 pelanggaran," ujarnya.

Turut hadir dan menyaksikan pemusnahan barang bukti pelanggaran lalu lintas tersebut, Wakil Wali Kota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam, Kepala Kejaksaan Negeri Solok, Kepala Dinas Perhungan Kota Solok, Ketua DPRD Kota Solok, Anggota DPRD Kabupaten Solok Septrismen, Ketua LKAAM Kota Solok, dan seluruh personel Polres Solok Kota.

"Barang bukti yang kita musnahkan, berupa klnalpot racing dan plat nomor yang tidak sesuai dengan standar yang telah diatur sesuai undang-undang. Seluruh bukti yang kita musnahkan ini adalah hasil giat rutin dari jararan Sat Lantas di lapangan terhadap para pelanggar. Yakni dari Januari 2020 sampai dengan hari ini," paparnya.

Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.I.K, saat pemusnahan barang bukti Sat Lantas di Mapolres Solok Kota, Kamis (6/2/2020).


Jumlah knalpot racing sebanyak 184 buah, yang disita akibat mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan kebisingan

Terkait maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor di masyarakat, dan upaya pencegahannya, Kapolres Ferry juga mengharapkan msyarakat untuk teliti saat membeli kendaraan.

"Jangan membeli kendaraan yang tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah, yaitu STNK dan BPKB. Karena bisa dikenakan pasal 480 KUHP sebagai
penadah. Jadi, jangan sampai terjebak, jika ada seseorang yang sengaja menawarkan kendaraan tanpa berkas yang sah, meski harganya murah dan jauh dari standar harga di pasaran," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam, dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih dan apresiasikan kepada personel Polres Solok Kota yang telah melakukan penertiban untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyakat Kota Solok. Reinier juga menghimbau bagi masyarakat untuk bisa memahami dan mengerti tugas dari pihak kepolisian, seluruh giat dan operasi yang mereka lakukan, tak lain adalah untuk terciptanya Kota Solok yang nyaman dan aman bagi warga. Serta sejalan dengan keinginan Pemko Solok menuju Kota Beras Serambi Madinah.

"Kita bersama masyarakat mendukung ini, dan kita berharap supaya dilanjutkan secara terus menerus. Awalnya memang aneh, tapi saya yakin jika dilakukan secara terus menerus. Maka masyarakat lama kelamaan juga akan paham," ungkapnya. (IN-001)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved