INFONEWS
-->

Minggu, 15 September 2019

"Indonesia Bukan Lagi Darurat Narkoba, Tapi Sudah Bencana Narkoba"


LAMPUNG - Ketua DPD GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narkotika) Provinsi Lampung H.Tony Eka Candra memberikan materi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap narkotika (P4GN) dalam rangka Program Orientasi Perguruan Tinggi (Propti) Tahun Akademik 2019/2020 di Kampus Universitas Tulang Bawang (UTB) Bandar Lampung, Sabtu (14/9/2019).

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor UTB DR. Agus Mardianto, MM., Wakil Rektor 1 Suhaimi, S.Sos.,M.Kom., Wakil Rektor 2 DR.Hasan Basri, S.Sos., M.Si dan Wakil Rektor 3 Riza Yudha Patria, SH.,M.Kn. Turut hadir juga mendampingi Ketua Harian Granat Lampung Drs.Rusfian,MIP, Konselor Granat Lampung Rachmat Cahya Aji, Kepala Sekretariat Granat Lampung Nazirhan,SH dan Jajaran Pengurus lainnya.

Dalam paparannya, Ketua DPD GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narkotika) Provinsi Lampung H.Tony Eka Candra mengupas habis dan merasa prihatin, bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi sasaran empuk pasar besar peredaran dan perdagangan narkoba di dunia, hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengguna yang mencapai 18 ribu orang meninggal dunia sia-sia setiap tahunnya.



Tony yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung ini menjelaskan, Jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah Ganja, Ekstasi dan Sabu, yang menyasar pada kelompok yang awalnya hanya mencoba pakai terutama kelompok Pelajar, Mahasiswa dan kelompok Pekerja usia produktif.

Memang bisnis haram ini sangat menggiurkan bagi kelompok tertentu karna perputaran uang yang sangat besar, hal ini sesuai dengan hukum pasar, permintaan semakin besar mengakibatkan suplay yang semakin besar pula.

Sebab itu, Pemerintah sudah menabuh genderang perang untuk mencegah dan melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang belakangan ini terus mengalami peningkatan, bahkan penggunanyapun semakin beragam, lintas usia dan lintas profesi.

"Indonesia saat ini sudah bukan lagi Darurat Narkoba, tetapi sudah Bencana Narkoba," imbuh Tony dihadapan 543 Mahasiswa yang hadir, Sabtu (14/9/2019).



Menurutnya, meningkatnya penggunaan narkoba di Indonesia, karna kurangnya pemahaman tentang bahaya dari penyalahgunaan narkoba itu sendiri, dibarengi dengan kurangnya kepedulian masyarakat, dan terkadang aspek penegakan hukumnyapun masih lemah dan tidak berpihak pada rasa keadilan masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, Tony yang juga ketua PD VIII FKPPI Provinsi Lampung ini menilai Pemerintahpun dianggap gagal untuk mencegah masuknya barang haram tersebut ke Indonesia, dan belum berhasil dalam upaya melakukan rehabilitasi bagi pecandu yang jumlahnya semakin meningkat.

"Begitu banyaknya pintu masuk yang tidak resmi, terutama dari jalur laut, karna luasnya bentangan pantai di Indonesia, hingga banyak yang tidak terpantau oleh aparat penegak hukum kita, bisa masuk dari pelabuhan-pelabuhan tikus yang jumlahnya sangat banyak," terangnya.

Pemegang sabuk hitam (DAN VI) Karateka ini mengatakan, pengguna narkoba saat ini, sekitar 5,9 juta jiwa secara nasional, 128.529 jiwa di Provinsi Lampung, 22 persen di antaranya adalah para pelajar dan mahasiswa calon penerus generasi bangsa, sebagian lagi masih dalam usia produktif. Pecandu narkoba tersebut sebagian kecil saja yang dapat pulih kembali kepada kehidupan normal, karena sebagian berakhir idiot dan menjadi beban keluarga, beban masyarakat sekaligus beban negara, bahkan banyak yang menunggu kematiannya.

Penyalahguna Narkoba di Provinsi Lampung menempati urutan ke-3 dari 10 Provinsi di Sumatera, dan urutan ke-8 dari 34 Provinsi di Indonesia. dengan jumlah penyalahguna sebanyak 128.529 jiwa.

"Setiap hari 50 orang mati sia-sia karena narkoba, bahkan mencapai 18 ribu orang setiap tahunnya" ungkapnya.



Oleh sebab itu, diperlukan metode yang masif terpadu dan berkesinambungan. dalam rangka mencegah kejahatan, peredaran gelap, dan penyalahgunaan narkoba, selain itu juga dibutuhkan sinergi, peran aktif dan pendayagunaan seluruh komponen dan potensi bangsa, serta dukungan dan partisipasi dari segenap lapisan masyarakat dalam menghadapi bencana narkoba, menuju Indonesia yang sehat dan bebas narkoba

Menurutnya, ada empat metode yang harus dilakukan secara bersamaan. Pertama Preemtif, dengan melakukan cegah dini untuk menyampaikan informasi yang seluas luasnya kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, agar timbul kesadaran untuk tidak menggunakannya, upaya ini biasa disebut "KIE" Komunikasi, Informasi dan Edukasi, tuturnya.

Kemudian Preventif, yaitu upaya mencegah masuknya barang haram narkoba ke Indonesia, baik melalui jalur darat, bandara, pelabuhan, dan pintu-pintu masuk pelabuhan tikus disepanjang bentangan pantai yang ada di Indonesia.

"Kurangnya aparat penegak hukum, bisa dilakukan upaya dengan melibatkan partisipasi dan dukungan masyarakat," imbuhnya.



Upaya preventif ini juga dapat dilakukan dengan cara razia secara berkesinambungan terhadap tempat-tempat yang rentan dan biasa dijadikan tempat transaksi narkoba.

Kemudian Represif, yaitu upaya penegakan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, di dalam upaya ini harus ada sinergi dan konsistensi antara Kepolisian, BNN, Jaksa serta Hakim dalam menegakkan Hukum.

"Para produsen, sindikat, bandar dan pengedar narkoba yang merupakan musuh bangsa dan musuh negara sekaligus musuh umat manusia, harus dihukum seberat-beratnya dengan hukuman mati, hal ini dilakukan agar menjadi efek takut bagi yang ingin mencoba menjadi bandar atau pengedar narkoba" jelasnya lagi.

Terakhir Rehabilitasi, upaya ini dilakukan bagi para pecandu, yang sudah ketergantungan terhadap narkoba, metodenya dengan rehabilitasi medis, psikis dan sosial. Upaya ini harus dilakukan terpadu dan terintegrasi.

Tony meyakini, dengan metode tadi apabila dilakukan secara masif, terpadu dan berkesinambungan serta didukung oleh segenap komponen dan potensi bangsa dan masyarakat, maka peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika ini semakin hari, akan semakin kecil.

Ketua DPC Organda Bandar Lampung ini juga mengajak kepada segenap lapisan masyarakat serta komponen dan potensi bangsa untuk turut serta membantu pemerintah dan aparat penegak hukum. Karena tanggung jawab terhadap pemberantasan peredaran gelap dan penyalagunaan narkoba ini, bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat penegak hukum semata, tetapi juga merupakan tanggung jawab segenap komponen dan potensi bangsa serta masyarakat Indonesia.

"Jika semua lapisan masyarakat serta segenap komponen dan potensi bangsa bersatu padu dalam mencegah peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, maka masuknya barang haram tersebut dapat dicegah, dan akan mempersempit ruang gerak para pengedar dan bandar narkoba, sehingga cita-cita Indonesia yang sehat dan bebas narkoba dapat diwujudkan," pungkasnya. (seno aji)

Komitmen Ormas Agara, Perteguh Persatuan Bangsa


BANDA ACEH - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas), lembaga swadaya masyarakat, organisasi kepemudaan dan mahasiswa di Kabupaten Aceh Tenggara, diharapkan dapat menguatkan komitmen memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa.

Demikian harapan yang dinukilkan Sekretaris Daerah Aceh Tenggara, Riduan, MSi, ketika menyampaikan sambutan bupati setempat, saat pembukaan kegiatan pemberdayaan dan pengawasan Ormas di aula Setdakab, Kutacane, Sabtu (14/9/2019).

Disebut Riduan,  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 58 tahun 2016 tentang organisasi kemasyarakatan. Dijelaskan bahwa organisasi dimaksud, dibentuk masyarakat secara sukarela. Berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.

"Karna Ormas dibentuk secara swadaya dengan tujuan partisipasi dalam pembangunan. Maka merajut persatuan dan kesatuan adalah suatu yang mutlak. Aceh Tenggara tidak boleh tercerai berai," harap Sekda.

Untuk itu, lanjut Riduan, diperlukan adanya pemberdayaan. Hal itu merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja dan menjaga keberlangsungan ormas, dengan menciptakan kondisi yang memungkinkan ormas dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, mandiri, akuntabel dan profesional.

Kemudian, tambahnya, pentingnya pegawasan. Untuk menjamin agar kinerja ormas berjalan sesuai dengan tujuan dan fungsi ormas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

"Ketika pemberdayaan dilakukan. Maka pengawasan menjadi penting. Disinilah peran pemerintah sebagai pendorong kreatifitas Ormas dalam bersinergi membangun daerah, bangsa dan negara," ulas Riduan.

Lanjutnya, pemberdayaan ormas harus selaras dengan program perencanaan pembangunan nasional dan atau program perencanaan pembangunan daerah, dengan mempertimbangkan aspek sejarah, rekam jejak, peran dan integritas ormas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Bila itu selaras dengan segala aspek. Dipastikan semakin sinergi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh," pungkas Riduan. (*/IN-001)

Sabtu, 14 September 2019

617 Kendaraan Ditilang Selama Operasi Patuh Singgalang 2019


SOLOK - Operasi Patuh Singgalang 2019 telah digelar di wilayah hukum Polres Solok Kota, sejak tanggal 29 Agustus 2019, berakhir Rabu (11/9/2019) pukul 24.00 WIB. Operasi patuh yang sasarannya adalah pengendara sepeda motor roda dua yang melawan arus, plat nomor tidak sesuai aslinya, pembonceng tidak memakai helm atau dua-duanya, melanggar lampu merah, melanggar marka jalan dan garis stop, naik motor lebih dari dua orang, tidak menyalakan lampu di siang hari dan kelengkapan lainnya.

Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan melalui Kasat Lantas Iptu Sugeng Riadi, menyatakan selama Operasi Patuh 2019 di wilayah hukum Polres Solok Kota, dilakukan penilangan terhadap 617 kendaraan dan 137 teguran. Sugeng Riadi menyatakan pelanggaran terbanyak adalah pengemudi sepeda motor yang tidak menggunakan helm pengaman mencapai 255 pelanggaran, 84 pelanggaran pengendara kendaraan bermotor masih di bawah umur dan 37 pelanggaran pengemudi melawan arus.

"Selama operasi juga diambil tindakan terhadap 73 pelanggaran pengemudi tidak memakai safety belt dan 168 pelanggaran tidak lengkap surat kendaraan, seperti STNK dan pajak kendaraan yang habis masa berlakunya," ungkapnya.

Sugeng Riadi juga menyatakan selama operasi, barang bukti yang disita sebanyak 617 buah terdiri dari SIM sebanyak 198 lembar, STNK 190 lembar dan kendaraan bermotor sebanyak 229 unit. Sementara untuk jumlah kecelakaan selama operasi patuh berjumlah 2 kejadian dengan korban 4 orang dan kerugian materil sebanyak Rp. 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah)

"Kendaraan yang diambil tindakan tilang selanjutkan melaksanakan sidang di pengadilan dan membayar denda tilang pada bank. Kemudian, pengendara atau pengemudi mengambil barang bukti yang ditahan di Satlantas Polres Solok Kota," ujarnya.

Sugeng Riadi juga mengatakan, meskipun Operasi Patuh Singgalang 2019 sudah berakhir, namun pengendara atau pengemudi kendaraan bermotor daerah itu diimbau agar benar-benar mematuhi aturan sehingga tercipta tertib berlalu lintas.

"Pihak kepolisian tetap mengambil tindakan terhadap pelanggaran karena berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas seperti pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI, pengemudi melawan arus, dan  pengendara kendaraan bermotor masih di bawah umur," tegasnya. (IN-001)

Jumat, 13 September 2019

Kabau Sirah Tersungkur Lagi di Kandang Sendiri


PADANG - Semen Padang kalah tipis 0-1 dari tamunya PSS Sleman dalam laga pekan ke-18 Shoppe Liga 1 2019 di Stadion Haji Agus Salim, Jumat (13/9/2019). Gol kemenangan PSS dibuat Sidik Saimima pada menit ke-83. Dengan tambahan tiga angka ini, Elang Jawa (jukukan PSS) menembus posisi keempat klasemen Liga 1 2019 dengan raihan 27 poin hasil dari 18 kali bertanding. Sementara itu, Semen Padang masih ada di posisi paling buncit dengan koleksi 11 poin.

Di laga yang berlangsung sengit tersebut, Semen Padang sebenarnya terus mengurung pertahanan PSS pada 15 menit pertama. Namun, upaya Irsyad dan Yogi masih mudah dimentahkan bek lawan.

Pada menit ke-20 Apriyogi yang lepas dari kawalan dijatuhkan di dalam kotak penalti. Namun, wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.

PSS Sleman, yang terus mendapat tekanan, hanya sesekali melakukan serangan balik. Tapi, usaha mereka juga selalu kandas di pertahanan Semen Padang.

Semen Padang nyaris membuka keunggulan menit 36. Tapi, tendangan Irsyad dari luar kotak penalti masih membentur tiang gawang.

Jelang babak pertama berakhir, Semen Padang memperoleh tendangan bebas di depan kotak penalti. Irsyad yang mengambil eksekusi gagal memanfaatkannya dengan baik.

Babak Kedua

Seperti di babak pertama, Semen Padang lebih banyak menguasai permainan. Tapi, mereka juga belum mampu mencetak gol. Bahkan, pada menit ke-52 lewat serangan cepat PSS Sleman berhasil menjebol gawang Teja Paku Alam. Namun, gol Haris Tuharea dianulir wasit karena posisinya dianggap offside.

Giliran Semen Padang yang mendapat peluang emas. Namun, tendangan Apriyogi terlalu lemah sehingga bola diamankan kiper PSS Sleman dengan mudah. Peluang kembali didapat PSS Sleman pada menit ke-65. Bokhasvili berhasil melewati beberapa pemain Semen Padang gagal meneruskan bola dengan baik.

Usaha pemain PSS Sleman akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-83. Memanfaatkan kelengahan bek Semen Padang, Sidik Saimima berhasil menjebol gawang tim tuan rumah.

Tertinggal satu gol, Semen Padang mencoba lebih meningkatkan tekanan. Tapi, hingga laga usai mereka gagal mencetak gol balasan. (*/IN-001)

Susunan Pemain
SEMEN PADANG (4-2-3-1): Teja Paku Alam (kiper); Dedi Gusmawan, M. Rifqi, Boas Atururi, Agung Preasetyo, Yoo Hyun Koo, Irsyad Maulana, Leo Guntara, Manda Cingi, R. Setiawan, A.Yogi.

PSS SLEMAN (4-4-2): Ega Rizky (kiper); Alfonso De La, J.Sukmara, I.Ciptadi, D.Rachman, Guilherme, Sidik Saimima, R. Kambuaya, Yevhen Bokhasvili, Haris Tuharea, R. Perkasa.

Irjen Pol Firli Bahuri Terpilih Jadi Pimpinan KPK, Ini Janjinya Berantas Korupsi


JAKARTA - Irjen Firli Bahuri terpilih menjadi Ketua KPK. Saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), Firli menyoroti soal pencegahan korupsi. Selain itu, juga ingin mengawal pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Sejumlah hal dipaparkan Firli dalam fit and proper test. Selagi dia menjelaskan visi-misinya, layar yang berada di belakang Firli menampilkan poin-poin yang sedang dijelaskan.

"Kita ingin dalam rangka melakukan pencegahan kita ingin membangun generasi berkarakter. Kita juga akan bekerja sama dengan anggota Dewan, partai politik," kata Firli dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, dikutip detik.com, Kamis (12/9/2019).

Slide yang berada di belakang Firli berganti sesuai dengan apa yang disampaikan. Begitu pula saat Firli menjelaskan strateginya dalam memberantas korupsi.

"Kami akan fokus kepada pelaksanaan good government, clean governance," sebut Firli.

Selain itu, Irjen Firli Bahuri mengatakan pengembalian kerugian negara (asset recovery) juga bagian penting dari agenda pemberantasan korupsi. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan barang sitaan dari perkara korupsi sebagai asset recovery.

"Berarti ada yang harus kita kerjakan agar kita bisa mengembalikan kerugian negara, berupa penyitaan aset dari hasil korupsi dan tentu kita gunakan untuk aset recovery," kata Firli.

Firli menilai penindakan tindak pidana korupsi tidak sekadar menghukum dan memenjarakan orang, tapi juga harus memperhatikan pengembalian kerugian negara.

"Karena sesungguhnya penegakan hukum tujuan penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi tidak hanya menghukum seseorang, memasukkan orang dalam penjara. Tapi hal yang paling penting bagaimana kita bisa mengurangi kerugian negara, kerugian keuangan negara, kerugian perekonomian negara. Itu hal yang paling penting," ucapnya.

Untuk itu, dia memiliki program untuk memperkuat implementasi dan regulasi. Sebab, ia mengaku prihatin banyak orang ditahan karena OTT tapi belum maksimal dalam mengembalikan kerugian negara.

"Ketiga, memperkuat implementasi, regulasi. Kita banyak orang ketahan OTT, mohon maaf karena OTT banyak sekali, saya sedih sekali. Berarti ada yang harus kita kerjakan agar kita bisa mengembalikan kerugian negara," ucapnya.

Selain itu, Firli juga akan membentuk KPK perwakilan di daerah-daerah. "Ini penting mengingat luas wilayah kita dari Sabang sampai Merauke," kata Firli.

Firli juga ingin KPK mengawal pemindahan ibu kota Indonesia. Dia mencontohkan program mitigasi yang diajukannya sebagai capim KPK dengan proyek pemerintah saat ini, yaitu pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Firli mengatakan seharusnya sedari awal KPK ikut dalam pembahasan tersebut dengan pemerintah.

"Ini kan ada kegiatan, Pak, pemerintah menetapkan bahwa pindah ibu kota ke daerah Kalimantan. Seharusnya mulai sekarang KPK sudah bekerja," kata Firli saat fit and proper test.

Firli mengatakan KPK bisa mulai berbicara dengan Kementerian PUPR serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Langkah itu, disebut Firli, dapat membuat KPK menyelamatkan uang negara sedari awal.

Komisi III DPR sebelumnya menentukan 5 calon pimpinan (capim) KPK setelah fit and proper test. Penentuan itu dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara atau voting.

"Dengan ini terjaring lima, Nawawi, Lili Pintauli, Nurul Ghufron, Alexander Marwata, dan Firli Bahuri," ujar Ketua Komisi III DPR yang memimpin rapat Azis Syamsuddin, Jumat dinihari (13/9).

Dalam voting itu, Firli Bahuri mendapat 56 suara. Setelah rapat diskors 5 menit, Ketua Komisi III Azis Syamsuddin mengumumkan Irjen Firli Bahuri menjadi Ketua KPK. Sementara Nawawi Pomolango, Lili Pintauli, Nurul Ghufron, Alexander Marwata menjadi wakil ketua KPK. (*/IN-001)

Semen Padang Datangkan Pelatih Asing Asal Portugal, Eduardo Almeida


PADANG - Manajemen Semen Padang FC mengakhiri masa tugas Pelatih Kepala, Welliansyah, di tim Kabau Sirah. Berada di juru klasemen Liga 1, manajemen mendatangkan pelatih impor asal Portugal, Eduardo Almeida. Pelatih yang memiliki Lisensi Kepelatihan UEFA A Pro ini, ditargetkan membawa Semen Padang FC selamat dari degradasi Liga 1 2019. Almeida menjadi pelatih asing asal Eropa kedua yang membesut Semen Padang FC, setelah pelatih asal Moldova, Arcan Iurie Anatolievici, pada musim 2009-2010. Saat itu, Arcan Iurie berhasil membawa Kabau Sirah promosi dari Divisi Utama ke ISL (Indonesian Super League) 2010-2011. Mungkinkah Almeida mampu mengikuti jejak Arcan Iurie, atau justru ikut menjadi bagian keterpurukan Kabau Sirah musim 2019-2020 ini?

Selain mendatangkan beberapa pemain baru dibursa transfer pertengahan musim 2019, managemen tim Semen Padang FC juga mendatangkan Pelatih Kepala baru untuk menukangi tim mengarungi putaran kedua Shopee Liga 1 2019.

Menangani Semen Padang FC, akan menjadi awal karir Eduardo Almeida di Indonesia. Sebelumnya, Eduardo menangani tim Ubon United di kompetisi liga Thailand. Selain itu, beberapa tim di Asia juga pernah tangani Eduardo. Seperti Melaka United (Malaysia), T-Team (Malaysia), South China (Hongkong), Lenexang United (Laos) dan beberapa klub di Portugal dan Tanzania.

Eduardo Almeida sendiri sudah tiba di Padang sore ini, Kamis (12/9) dan langsung memantau latihan tim Semen Padang FC di Lapangan Sepakbola Semen Padang.

Chief Executive Officer (CEO) Semen Padang FC, Hasfi Rafiq yang ikut mendampingi Eduardo menyebutkan mendatangkan pelatih asing sebagai bentuk keseriusan tim untuk berbenah dan keluar dari zona merah. Rafiq menyebutkan Eduardo dinilai adalah sosok yang cocok untuk berkolaborasi dengan Weliansyah dan jajaran tim kepelatihan.

"Kita ingin memperbaiki tim secara keseluruhan sebagai bentuk keseriusan kita berbenah diputaran kedua. Dari hasil evaluasi dan pemahaman kita bersama bukan saya saja sebagai manajemen tim, kita perlu memperkuat tim termasuk tim kepelatihan. Dengan adanya pelatih baru mungkin akan ada poin-poin tersendiri bagi dia untuk membangun tim," ujarnya dikutip situs resmi semenpadangfc.co.id.

Rafiq menyatakan Eduardo adalah pelatih yang bagus dan juga sudah mengetahui banyak tentang Semen Padang FC. Mungkin selama ini sudah melihat info, searching berita tentang tim.

"Kita harapkan dia akan memiliki metode tersendiri untuk membangun tim dengan dibantu tim pelatih yang ada dan bisa membawa tim ini keluar dari zona degradasi," tambahnya.

Rafiq menambahkan, Eduardo tentunya membutuhkan waktu untuk bisa menyusun tim sesuai dengan formasi yang diinginkannnya. Selain itu, Eduardo baru akan dikenalkan beberapa hari ke depan setelah semua dokumennya beres.

"Eduado hari ini baru datang dan kita sempat berdiskusi. Yang jelas dia akan sangat memperhatikan materi tim yang ada sekarang untuk mempersiapkan taktik dan strategi dia ke depan. Mungkin butuh waktu beberapa hari untuk dia mempelajari tim. Kita akan segera menyelesaikan semua dokumen yang dibutuhkan dan meresmikan dia sebagai pelatih kepala tim," ujarnya. (IN-001)



Biodata Eduardo Almeida

Nama Lengkap: Eduardo Filipe Arroja Almeida
Tempat Lahir: Lisboa, Portugal
Tanggal Lahir: 22 Maret 1978 (usia 41 tahun)
Tinggi: 1,76 m
Pendidikan: Universidade Lusófona de Humanidades e Tecnologias
Lisensi Kepelatihan: UEFA Pro Licence

Karir Kepelatihan :
2001–2003 : Benfica U16 (Assistant manager)
2003–2004 : Benfica U16
2004–2005 : União Almeirim U19
2005–2007 : Atlético do Cacém (Assistant manager)
2007–2008 : South China (Assistant manager)
2008–2009 : Atlético do Cacém
2009–2010 : African Lyon
2010–2011 : Real (Assistant manager)
2011–2012 : Naval (Assistant manager)
2012–2013 : A.S.C.
2013–2014 : T-Team
2014 : Kozármisleny
2014 : African Lyon
2014–2015 : Lanexang United
2015–2016 : Pinhalnovense
2016 : Angrense
2017–2018 : Melaka United
2018–2019 : Ubon United
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved