OPINI
-->

Selasa, 19 Maret 2019

Terapi Totok Punggung, Apa Manfaatnya Bagi Kesehatan?



Terapi Totok Punggung, Apa Manfaatnya Bagi Kesehatan?

🔰 APA ITU TOTOK PUNGGUNG..?

Adalah sebuah terapi kesehatan alternative dengan menggunakan keterampilan jari atau alat totok, yaitu gerakan jari atau alat totok menekan, menggoyangkan/ menggesekkan/menggetarkan (uyel-uyel) yang dilakukan di punggung.

🔰  KENAPA HARUS PUNGGUNG..?

Punggung merupakan jalur utama pembuluh darah dan persyarafan yang berhubungan langsung dengan organ-organ tubuh kita.

🔰  BAGAIMANA MEKANISMENYA..?

1. Mengurai sumbatan pada titik jalur pembuluh darah dan syaraf yang tersumbat.
2. Setelah titik jalur pembuluh darah dan saraf terurai, darah akan mengalir lancar ke organ tubuh kita, sehingga oksigen, nutrisi, antibody yang dibawa darah akan tersuplai optimal.
3. Selanjutnya akan terjadi proses SELF HEALING (Penyembuhan sendiri, tentu dengan Izin  Allah) pada organ yang sakit, atau organ akan berfungsi baik/normal, karena energi & nutrisinya telah terpenuhi.

🔰  PENYAKIT APA SAJA YANG BISA DIOBATI..?

Alhamdulillah dengan ikhtiar  terapi Totok Punggung ini, ( dengan izin  Allah) sudah banyak penyakit yang bisa terobati dan tersembuhkan seperti:
- Jantung, Stroke, Ginjal
- Liver, Migrain, Maag
- Penyakit Paru, Syaraf Kejepit
- Dll

Jadi untuk Anda yang ingin :
1. Mencegah sakit/ menjaga kebugaran tubuh,
2. Menangani emergency / darurat (jantung, asma dll),
3. Mengobati penyakit
tanpa obat kimia dan tanpa tindakan operasi serta aman dan minim efek samping, BISMILLAH.... Dengan Terapi Totok Punggung INSYAALLAH bisa menjadi Solusinya.

(Kiriman: Akwan)

Rabu, 13 Maret 2019

Kunjungi Markas LDII, Sandi Didoakan Para Ulama


INFONEWS.CO.ID ■ Kemarin, Sandiaga Uno bersilaturahim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang dilanjutkan dengan makan malam bersama para ulama.
Pertemuan itu mempertemukan Sandiaga Uno dengan Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam dengan para pengurus harian, Senin Malam (11/3).

Atas kunjungan Cawapres 02 itu, Abdullah Syam menyatakan LDII tidak berafiliasi dengan parpol manapun, sehingga LDII bisa bersikap netral dan aktif, “Kami mempersilakan aspirasi politik disalurkan di mana-mana, tapi kami selalu menekankan jangan ke mana-mana,” ujar Abdullah Syam.

Artinya warga LDII di parpol manapun, sebagai kepala daerah, atau legislatif memiliki akhlak yang mulia dan beretika. Mereka harus menjadi teladan dan solusi bagi masalah bangsa. Sebab itulah, menurut Abdullah Syam, siapapun caleg, calon kepala daerah, bahkan capres-cawapres bila berkunjung ke LDII didoakan yang terbaik, karena LDII dalam posisi netral aktif.

Abdullah Syam menyampaikan pula, fokus LDII dalam membangun karakter generasi muda. Targetnya mereka menjadi generasi yang Qurani, hafal Alquran dan berprilaku sebagaimana ajaran Alquran dan Alhadits.

“Kami ingin mengisi Indonesia emas pada 2030 dengan generasi emas, sebagai bagian bonus demografi yang dinikmati Indonesia,” kata Abdullah Syam, Seperti dikutip dari laman FB DPW LDII Babel.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufik Wijaya, menyampaikan delapan bidang program DPP LDII. Delapan program tersebut merupakan aspirasi LDII dalam pembangunan jangka panjang berkesinambungan: Wawasan Kebangsaan, Prinsip Dakwah dan Akhlak Bangsa, Pendidikan Karakter, Pangan dan Lingkungan Hidup, Ekonomi Syariah, Pengembangan Pengobatan Herbal, Pemanfaatan Teknologi Digital Produktif, dan Pemanfaatan Energi Baru-Terbarukan.

Dalam kesempatan itu, Sandi menggarisbawahi, program kerja jangka panjang LDII sangat berkesesuaian dengan visi misi dan program kerja Prabowo-Sandiaga (PAS). Pendidikan karakter, terutama Tri Sukses generasi muda berupa kepahaman agama yang kuat, berakhlak mulia, dan mandiri, bagi Sandiaga, sangat penting bagi milenial, terutama menyambut bonus demografi.

“Kami terus mendorong para milenial memiliki pekerjaan dan membuka lapangan kerja sebagai bentuk kemandirian, kami tak ingin yang besar makin besar yang kecil makin kecil. Untuk itu kami mendorong UMKM dan bisnis berbasis syariah, terutama bagi generasi muda,” ujar Sandiaga.

Sandiaga dalam sambutannya mengatakan, ia telah berkeliling 1.700-an titik dan selalu menemukan LDII. Ia pada awal Maret berada di Jember dan bertemu tokoh-tokoh LDII, “Pak Prabowo sampai berpesan, bila bertemu LDII jangan minta dukungan tapi mintalah aspirasi mereka,” ujar Sandiaga. Itulah yang membuatnya ingin kembali bertemu LDII, baik menjadi wakil presiden atau tidak.

Menurutnya, program ketahanan dan kedaulatan pangan LDII, ekonomi syariah, dan pemberdayaan UMKM juga merupakan program PAS. Ia melihat teknologi mikrohidro dan panel surya di pesantren LDII, menunjukkan LDII memiliki perhatian yang besar terhadap isu-isu lingkungan, “Anggaran kita terbebani dengan impor migas, terutama industri. Dengan energi terbarukan, industri nasional bisa kian kompetitif,” papar Sandiaga.

Ia sepakat, bahwa pengembangan energi terbarukan harus menjadi fokus kerja sama pemerintah, ormas, dan masyarakat. Selain itu, PAS fokus terhadap emak-emak (ibu-ibu), sebagaimana LDII fokus terhadap pemberdayaan wanita dan keluarga.

Bagi PAS, emak-emak merupakan menteri keuangan keluarga yang paling rentan dengan persoalan ekonomi. Mereka yang paling awal merasakan imbas dari kenaikan harga-harga barang, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan pemasukan keluarga. Artinya, pemberdayaan ekonomi keluarga sangat penting. Dengan keluarga yang sejahtera, Indonesia bisa adil dan makmur.

Ia juga menegaskan PAS fokus terhadap para santri, sebagaimana LDII menempatkan dakwah dan pembangunan karakter generasi muda, “Santri-santri nantinya, adalah santri yang mandiri. Selain berdakwah hingga ke mancanegara, mereka juga mampu menciptakan lapangan kerja. Salah satu program kerja kami adalah memberikan beasiswa kepada para santri,” ujar Sandiaga.

Dalam kesempatan itu ia menitip pesan, jangan sampai politik memecah belah bangsa. Indonesia dalam keadaan bersatu, masih tertinggal dengan negara lain, apalagi berpecah belah. Begitu pesan Sandiaga. 

Sabtu, 09 Maret 2019

Gus A'am Wahib: Sudah Darurat, NU Harus Diselamatkan Dari Kepungan Kaum Liberal


INFONEWS.CO.ID ■ H Agus Solachul A’am Wahib, cucu KH Wahab Chasbullah (pendiri NU) sudah keliling daerah, merapatkan barisan pendukung Komite Khitthah 1926 Nahdlatul Ulama (KK 26 NU). Baik kepada para sesepuh NU di pulau Jawa maupun luar Jawa.

“Hasilnya, ribuan kiai dan habaib menyatakan siap berada di belakang dzurriyah muassis NU demi menyelamatkan organisasi yang kini menjadi kuda troyo politik serta dalam kepungan kaum liberal,” demikian Gus A’am Wahib kepada duta.co, Kamis (7/3/2019).

Menurut Gus A’am, KK 26 NU sudah menginventarisir sekitar 3000 kiai dan habaib serta para pemuda pecinta NU. Mereka telah melihat dan mendengar langsung bahwa kini dzurriyah muassis NU telah turun gunung.

“Para pecinta NU dari berbagai daerah itu merasa terpanggil, memberikan ghiroh yang tinggi ingin NU benar-benar kembali ke khitthah. Bahkan mereka ingin NU kembali ke Jombang, kembali ke dzurriyah muassis. Karena yang ada sekarang telah melakukan penyimpangan besar-besaran,” tegasnya.

Di Pasuruan Jawa Timur, tegas Gus A’am, sejumlah kiai dan habaib sudah menggelar pembacaan hizib, doa istighotsah dengan biaya urunan para pemuda kampung, mereka mendoakan agar NU secepatnya kembali ke khitthah 26.

“Mereka juga miris kalau sampai 01 terpilih. Mengapa? Karena kalau sampai ini memang, alamat NU akan semakin rusak, semakin menjadi tunggangan politik. Mereka berharap 02 yang terpilih, dengan begitu lebih mudah membenahi NU,” tegasnya.

Sudah Sangat Mendesak

Hebatnya lagi, halaqah KK 26 NU yang sudah diadakan 4 kali di Jawa Timur, 1 kali di Jawa Tengah dan Jawa Barat, ini semua atas kesadaran dan keterpanggilan sebagai warga nahdliyin yang cinta NU. Bahkan untuk halaqah yang ketujuh, banyak permintaan digelar di Jakarta. “Peserta halaqah siap, meski harus memasak sendiri seperti di pondok dulu,” tegasnya.

Dzurriyah muassis NU yang aktif turun gunung adalah KH Salahudin Wahid (Gus Solah), KH Hasib Wahab, Gus A’am Wahib Wahab, Gus Irfan Yusuf Hasyim dan lain-lain. “Ini sudah sangat mendesak, kalau sampai dibiarkan dzurriyah muassis yakin, NU akan hilang, akan menjadi organisasi politik untuk kepentingan kelompok,” tegasnya.

Sekarang ini, kata Gus A’am penyimpangan di PBNU bukan sekedar penggiringan politik, tetapi sudah masuk wilayah aqidah. Mereka tidak merasa salah, sebaliknya merasa lebih pintar. Pembahasan kata kafir dalam Munas NU, semakin memperjelas ke mana NU akan dicampakkan.

“Tidak perlu orang pintar, masyarakat awam saja paham, bahwa, semua itu kepentingan politik. NU sudah dijadikan alat politik. Mereka tidak lagi peduli, bagaimana kecewanya para muassis NU, bagaimana kecewanya para dzurriyah muassis,” tegasnya.

Karena itu, tambah Gus A’am Wahib, halaqah ke-7, setelah pertemuan di PP Tebuireng 14 Maret nanti, KK 26 NU sudah harus bisa mengambil kesimpulan, gerakan apa yang akan dilakukan untuk menyelamatkan organiasi para kiai ini. “Ini mendesak, sudah darurat!,” tegasnya. (sumber: Duta)


Blunder Lagi! Priyo Tampol Romy yang Sebut Khilafah Berada di Paslon 02


INFONEWS.CO.ID ■ Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyebut kelompok yang menginginkan khilafah dan mengubah Pancasila seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat ini berkumpul di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Bagi HTI tidak ada pilihan lain kecuali mendukung Paslon 02. Sebab jika Jokowi terpilih lagi HTI sudah pasti tidak bisa lagi berkembang di Indonesia karena memang sudah dilarang," kata Romahurmuziy saat bertemu dengan pengurus PCNU Sukabumi, Jawa Barat Selasa (5/3/2019) malam.

Dengan cerdas anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi, Priyo Budi Santoso yang sekaligus tokoh sepuh Partai Berkarya ini memberi jawaban menohok.

"Pihak 02 tidak pernah menyampaikan didepan Publik, yang mengatakan bahwa Exponen-Exponen Komunis atau PKI bersembunyi dibalik dan mendukung Jokowi, kami ga sampaikan itu, karena kami ga tega hati mengatakan hal itu," kata Priyo.

Berikut vidio statment cerdas Priyo yang ditayangkan TVOne dalam program Kabar Petang, pada Jumat (08/03).

Selasa, 05 Maret 2019

Rocky dan Neno Ditolak di NTB, Gerindra: Mereka Panik Elektabilitas Petahana Terus Merosot


INFONEWS.CO.ID ■ Pululuhan orang yang mengaku dari Aliansi Pemuda Peduli Nusa Tenggara Barat turun ke jalan guna menolak kedatangan Rocky Gerung, Neno Warisman dan Ustadz Haikal di bundaran Giri Menang Square Lombok Barat, Selasa, (05/03).

Mereka menolak kehadiran para tokoh itu yang sedianya akan mengisi acara di Mataram.

Atas penolakan itu, Gerindra NTB menilai yang dilakukan orang-orang tersebut adalah tindakan tidak terpuji dan terkesan panik mengingat elektabilitas Jokowi yang terus merosot di NTB.

"Penolakan kedatangan Neno Warisman dan Roky Gerung adalah bentuk kepanikan dari petahana dan Tim sukses yang ditugaskan di NTB,” kata Lalu Hizzi, politisi Gerindra, kepada awak media, hari ini.

Dia menyayangkan sikap sekelompok orang yang menolak tersebut. Ia menuding orang yang menolak tersebut tidak mengerti demokrasi.

Terkait dengan spanduk penolakan yang sudah dipasang oleh oknum orang tertentu, Hizzi meminta agar polisi bertindak tegas, tidak tebang pilih dan berani mencegah orang orang yang ia nilai tidak paham demokrasi itu berbuat anarkis.

"Kami berharap ada ketegasan dari aparat Kepolisian atau penyelenggara yang berwenang untuk menindak pelaku pemasangan agar agenda Pemilu Jurdil ini dapat berjalan dengan baik dan mendapat rasa keadilan untuk semua pihak,” katanya.

Informasinya, Rocky dan Ustadz Haikal Hasan akan menggisi acara talk show di sebuah hotel kawasan Senggigi pada 9 Maret mendatang. Sementara Neno Warisman akan menggelar silaturahmi kebangsaan di Markaz Syariah Al-Mustofa di Banyumulek Lombok Barat, pada 7 Maret mendatang.

■ Ketut Arie Wardhana

Minggu, 03 Maret 2019

Muallaf Zaman Now


Lebih dari 2500 tahun yang lalu, sebagian belahan India mungkin hanya mengenal Sidharta Gautama sebagai seorang pangeran dari kerajaan Kapilawastu, India. Tidak banyak orang mengenal perjalanan hidupnya, perjalanan panjang jiwanya mencari jawaban, sampai akhirnya mencapai pencerahan dalam meditasinya di bawah sebuah Pohon Boddhi. Maka mekar dan harumlah istilah "Buddha" sebagai tanda seseorang mencapai pencerahan jiwa.

Juga tak banyak yang mengetahui perjalanan masa remaja Yesus Kristus, sampai Ia kembali dari perjalanannya untuk pulang ke tanah kelahiran membawa kesadaran baru yang mencerahkan.

Begitupun kisah perjalanan Nabi Muhammad semakin bergaung usai Beliau mencapai pencerahan di Gua Hira dalam tuntunan Malaikat Jibril.

Ada banyak kemudian deretan Guru-Guru suci di jaman berikutnya yang mengalami kisah yang hampir serupa. Mulai dikenal luas setelah mencapai pencerahan, untuk kemudian mencerahkan.

Dan ini adalah kisah seseorang di jaman terkini, yang berubah dari kepompong menjadi kupu-kupu karena sebuah hidayah. Dan tidak bisa dipungkiri betapa penulis spiritual lintas agama yang paling heboh di tahun 2019 adalah Sdr. Tonny Djayalaksana, yang kemudian layak dipanggil Sang Mualaf Zaman Now.

Hampir semua tulisan Tonny itu OUT OF THE BOX, bahkan kadang-kadang terkesan nyeleneh karena melawan arus. Namun  ketika tulisannya dihayati dengan seksama secara nalar, harus diakui bahwa tulisan-tulisannya itu masuk di akal dan bisa dicerna dengan akal sehat (bukan akal yang sakit).

Tulisan-tulisannya selain menjadi cermin jujur yang mengguncang penilaian diri, juga memberikan banyak pengetahuan baru tentang dunia luar dan teknologi modern yang terus berkembang.

Tulisannya mendobrak pemahaman bahwa agama adalah tempurung yang mengungkung para katak dalam doktrin yang membatasi kemampuan mereka menembus samudra.

Tulisannya membuat tersentak, bahwa sejatinya agama adalah sebuah aplikasi teknik rahasia dalam pemanfaatan kekuatan terpendam dalam diri manusia. Terutama ketika ajaran agama dipahami dan diresapi secara benar dan menggunakan daya nalar yang tepat.

Tulisannya seakan menunjukkan bahwa sang penulis adalah seorang penulis berbakat yang sudah sejak kecil mengasah potensi tersebut. Padahal Tonny itu sejatinya bukanlah seorang penulis berpengalaman sebelumnya. Karena Tonny itu baru saja mengawali dalam dunia tulis menulis beberapa bulan yang lalu.  Ia memang tidak memiliki latar belakang sebagai seorang penulis melainkan sebagai seorang tokoh pengusaha yang legendaris.

Namun rupanya, pengalaman rupanya telah menjelma menjadi Guru Sejati baginya, sehingga dengan berkah yang tak terduga, tiba-tiba semua pengalaman itu seperti sastra yang ingin dituang ke dalam tulisan.

Maka mengalirlah tulisan-tulisan Tonny yang begitu mampu menggugah serta menyimpan pemahaman yang sangat kritis. Pahalanya, hingga kini sudah ratusan komentar yang Tonny terima sebagai tanda mereka yang membaca tulisan itu tersentak oleh pencerahan yang tak terduga.

Komentar-komentar yang berdatangan dari berbagai macam lapisan masyarakat itu termasuk juga dari para pembimbing lintas agama. Tulisan Tonny seakan mewakili isi hati para pembaca yang juga melihat kehidupan beragama dan spiritual dengan sudut pandang yang sama.

Banyak orang tidak menduga bahwa Tonny itu usianya sudah 70 tahun. Sebab cara berpikir maupun gaya penulisannya mirip seorang pemuda yang lahir di jaman milenial. Belum lagi Tonny adalah seorang muallaf yang sudah 30-an tahun mencari jawaban atas pertanyaan dan kegundahan jiwanya, lalu menemukan semua jawaban yang mencerahkan dirinya tepat di jaman milenial.

Jadi wajarlah apabila kini Tonny diberikan predikat sebagai Mualaf Zaman Now. Seorang muallaf yang tercerahkan dan hadir untuk membawa pencerahan. Namun tanpa membaca dan mengenal tulisan-tulisannya, akan sulit membayangkan seperti apa cara pandang Sang Muallaf Zaman Now terhadap agama dan spiritual.

Tonny menulis bukanlah karena ingin memojokkan agama maupun kepercayaan, ia selalu menulis karena diawali oleh ketidakpahaman dalam dirinya sendiri. Salah satu adalah kegundahannya apakah Surga dan Neraka itu benar-benar ada. Pencerahan yang dialaminya kemudian dituangkan dalam tulisan yang menyentak kesadaran yang selama ini terkungkung oleh pemahaman yang terbatas.

Sungguh benar pernyataan bahwa seseorang yang telah berguru pada Guru Sejati (pengalaman), seringkali menghasilkan batin yang benar-benar tercerahkan. Bila tertarik dan ingin mengenal Tonny dan tulisan-tulisannya secara lebih dekat dan mendalam lagi.

Di sana Anda bisa berkomunikasi langsung dengan Tonny, bahkan bisa mendapatkan hadiah e-book gratis berisi seluruh kumpulan tulisan-tulisan Tonny dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.

"One must learn by doing the thing, for though you think you know it, you will not certainity until you try it." (Jangan pernah merasa tahu apalagi merasa yakin sebelum Anda coba menjalaninya sendiri)   

Oleh: Dr. I Wayan Mustika

Jumat, 01 Maret 2019

Amien Rais Minta KPU Jurdil dan Tidak Curang


INFONEWS.CO.ID ■ Tokoh reformasi Amien Rais hari ini berorasi di depan KPU, Jakarta Pusat. Bersama massa Forum Umat Islam (FUI), Amien menyerukan kepada massa untuk mengawal KPU agar tidak terjadi kecurangan dalam Pemilu 2019.

Kalau KPU-Bawaslu jujur, tidak curang, kata Amien Rais, mudah-mudahan dimuliakan Allah. "Kalau curang dan terbukti kita (akan) buat perhitungan," kata Amien Rais di lokasi, Jumat (1/3/2019).

Aksi damai dan simpatik umat Islam dan warga masyarakat pada hari ini, dihadiri oleh ribuan orang. Aksi ini demi mendukung dan turut berperan-serta untuk mewujudkan Pemilu yang Bersih, Jurdil dan Tanpa Kecurangan.

Forum Umat Islam (FUI) bersama Ormas-Ormas Islam menggelar longmarch dari Masjid Sunda Kelapa, Menteng Jakarta, ke kantor KPU, juga di Menteng.

Sebelumnya, Danjen Koppasandi (Komando Ulama Pemenangan Prabowo - Sandi) KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie pun telah menghimbau, umat Islam di Jabodetabek, untuk bergabung dalam longmarch ke KPU yang akan dimulai pada jam 14.00 di Masjid Sunda Kelapa, Jum'at 1 Maret 2019.

"Pastikan pemilu 2019 berjalan dengan Luber Jurdil! (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil)," himbaunya.

Selain Amien Rais, aksi FUI ini juga dihadiri oleh eks Ketum PA 212 Idrus Sambo, Sekretaris PA 212 Bernard Abdul Jabbar, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafie'ie. 

Selama aksi berlangsung maassa juga sesekali meneriakan takbir dan bersalawat.

Pantauan di lapangan, massa mayoritas berbusana putih berkumpul di depan kantor pusat penyelenggara pemilu KPU.

Sebagian dari mereka terlihat menggunakan atribut Front Pembela Islam (FPI). Polisi juga sudah terlihat bersiap dan memasang pagar betis yang menuju arah KPU.

Dalam aksi kali ini, Bernard mengatakan, FUI membawa semangat pemilu yang damai. Kata Bernard, aksi tersebut dilakukan setelah pihaknya melihat banyak perseteruan antar masyarakat jelang Pemilu 2019.

"Kami menyerukan pemilu damai, pemilu jujur dan adil supaya negeri ini kondusif tidak terjadi bertolak. Perbedaan pikiran dan pilihan agar tidak jadi penghalang," kata Ustadz kepada awak media.

 ■ R-007

Kamis, 28 Februari 2019

Prabowo Janji Akan Bereskan Defisit BPJS 20 Triliun, Jika Menang Pilpres


INFONEWS.CO.ID ■ Untuk kali kedua, Prabowo Subianto menegaskan kembali akan mengatasi persoalan defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bila dipercaya memimpin Indonesia dalam Pilpres 2019.

Pegasan tersebut disampaikan Prabowo dalam acara Dialog Silaturahmi Paslon Presiden dan Wapres bersama Komunitas Kesehatan, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Prabowo mengaku sering mendapatkan masukan dan laporan terkait sejumlah persoalan di bidang kesehatan, termasuk defisit BPJS Kesehatan, pelayanan kesehatan berkualitas yang tidak dirasakan oleh masyarakat miskin dan beban hidup para dokter serta perawat pada saat ini.

Prabowo Subianto menyebut setelah dirinya menerima mandat sebagai Presiden periode 2019-2024, Ia bersama bersama wakilnya, Sandiaga Uno bakal menyiapkan kabinet pemerintahan yang bebas dari korupsi. Prabowo bertekad menyetop kebocoran kekayaan negara yang disebutnya mencapai Rp 1.000 triliun.

"Kekayaan kita mengalir keluar, jadi kita inshaAllah, saya dan saudara Sandiaga Uno, dan Koalisi Indonesia Adil Makmur, menerima mandat dari rakyat tanggal 17 April yang akan datang, tekad kami adalah segera bekerja menyiapkan pemerintah yang bersih dan bebas dari korupsi," kata Prabowo.

Menurutnya, persoalan BPJS muncul lantaran negara tidak mengelola dengan baik. "Kalau saudara-saudara mengatakan defisit BPJS, kalau tidak salah Rp20 triliun. Kalau saya mengatakan Rp20 triliun, kalau saya memimpin pemerintahan saya anggap itu masalah kecil," katanya.

Prabowo menilai, kebocoran anggaran tersebut akibat praktik korupsi juga menjadi salah satu penyebab defisit BPJS Kesehatan.

"Saya perhitungkan kebocoran (anggaran) bangsa Indonesia setiap tahun adalah Rp1000 triliun lebih. Saya ada datanya. Ini fakta," imbuhnya.

Untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan itu, Prabowo akan membenahi sektor investasi agar hasil pengelolaan kekayaan alam nasional diinvestasikan di dalam negeri.

"Uang Indonesia banyak mengalir keluar, sehingga kita harus kelola ekonomi kita dengan baik agar kita bisa perbaiki (BPJS) kesehatan, rumah sakit, sekolah, gaji-gaji semua harus diperbaiki," tuturnya .

Sedangkan, untuk mengatasi kebocoran anggaran karena praktik korupsi, dirinya akan memperbaiki gaji para birokrat, pejabat negara dan kepala daerah.

"Kalau kita mau korupsi hilang, gaji semua pejabat, semua birokrasi harus diperbaiki. Kita harus perjuangkan itu," kata Prabowo.

Kegiatan itu diprakarsai oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).




Rabu, 27 Februari 2019

4.000 Purnawirawan TNI- Polri Deklarasi Dukung Prabowo di Yogyakarta


INFONEWS.CO.ID ■ Kandidat Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto siang ini akan menghadiri acara deklarasi para Purnawirawan TNI/Polri seluruh wilayah DIY-Jateng di Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/2).

Saat ini, pantauan di lapangan, sedikitnya ada 4.000 purnawirawan telah hadir dan menanti Prabowo yang mendapat julukan Macan Asia itu.

Acara digelar di Grand Pacific Hall, Jalan Magelang Km 4,5, Sleman, Yogyakarta. Lokasi menuju ke area Prabowo bakal mendapat dukungan dari ribuan purnawirawan TNI/Polri itu sudah dipadati warga.

Letjen (Purn) Bibit Waluyo, selaku ketua panitia acara kepada awak media mengatakan, inilah moment yang sangat penting bagi para Purnawirawan TNI Polri menyongsong arus perubahan besar.

"Karena kami semua sudah membulatkan tekad dan semangat mendukung Pak Prabowo terpilih sebagai Presiden RI pada Pilpres 2019," pungkasnya.

Menurut agenda yang diterima dari panitia, usai acara deklarasi ini, Prabowo dijadwalkan hari ini juga akan menyapa warga Temanggung, Jawa Tengah. (R-007)

Selasa, 26 Februari 2019

Plt Bupati Sebut Pemilik e-KTP WNA Tak Punya Hak Pilih, KPU Cianjur: NIK e-KTP TKA China Masuk di DPT


INFONEWS.CO.ID ■ Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku sudah mendapat informasi dari Disnakertrans dan Disdukcapil terkait informasi Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang memiliki e-KTP atau KTP Elektronik. Herman menjelaskan kepemilikan E-KTP oleh TKA tersebut sudah teramanatkan dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan.

Aturan soal TKA dengan kondisi tertentu wajib punya e-KTP tercantum pada Pasal 63. Meski begitu, Herman menjelaskan kepemilikan e-KTP itu tidak diiringi dengan hak untuk memilih pada Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia.

"Kita sudah klarifikasi, dengan Ibu Kapolres (AKBP Soliyah) dengan Disnakertrans dan Disdukcapil terkait itu. Tapi tidak ada hak untuk memilih, soal kepemilikannya sendiri diatur dalam undang-undang," kata Herman, Selasa (26/2/2019).

Dalam kolom e-KTP tersebut juga disebut kewarganegaraan pemegang. Kepingan e-KTP milik pria dengan nama inisial GC itu berwarna dasar biru muda dan putih. Bagian atasnya tertulis PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN CIANJUR.

"Tidak punya hak pilih, sifatnya juga hanya sementara," kata Herman menegaskan.

Warganet dihebohkan dengan informasi adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang memiliki kartu identitas mirip e-KTP yang umum dimiliki WNI. Pemerintah setempat angkat bicara mengenai hal ini.

Pernyataan Plt Bupati Cianjur tampaknya tak sinkron dengan data yang ada di KPU. Faktanya, KPU Kabupaten Cianjur mengakui adanya kesalahan saat input data Nomor Induk Kependudukan (NIK) milik Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang terdata di Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Komisioner KPU Cianjur Anggy Sophia Wardani menjelaskan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Disdukcapil Cianjur berkaitan permasalahan tersebut.

"Secara bukti langsung di lapangan, nama Bahar ini memang ada. Alamat juga betul sesuai tercantum dalam data pemilih. Namun kesalahannya yang diinput itu data milik WNA asal China berinisial GC," ucap Anggy kepada awak media di kantor KPU Cianjur, Jalan Taifur Yusuf, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).

KPU berjanji secepatnya mengoreksi terkait temuan NIK salah input data. Anggy memastikan WNA asal China tersebut tidak diperbolehkan atau tak mempunyai hak pilih di Pemilu 2019.

"Pada prinsipnya kita bukan memasukkan WNA agar menjadi pemilih, tapi pure kesalahan input NIK-nya saja dalam data pemilih. WNA China tersebut tidak menjadi pemilih pada Pemilu 2019," tuturnya.

Disdukcapil Cianjur telah menyerahkan data 17 orang WNA dari berbagai negara yang juga memiliki E-KTP kepada KPU. Nantinya data tersebut akan kembali diperiksa agar kesalahan tidak terulang.

"Kita tunggu hasil (data Disdukcapil), baru ada data soal yang WN China GC dengan Pak Bahar kan berbeda, dari segi registrasinya juga berbeda. Tetapi yang jadi persoalan nomor NIK pak GC itu menjadi NIK pak Bahar dan NIK itu dalam data kita juga sudah sesuai yang dimiliki pak Bahar," ujar Anggy.

Dia kembali menegaskan bahwa pihak KPU tidak dengan sengaja memasukkan NIK TKA China itu dalam DPT. "Intinya KPU tidak memasukkan data WNA sebagai pemilih," kata Anggy.

Sumber: Dtkcom



Senin, 25 Februari 2019

Tidak Mudah Bagi Orang Tua Menerima Kehadiran Anak Berkebutuhan Khusus


INFONEWS.CO.ID ■ Tidak ada kebahagian bagi sebuah keluarga melebihi kebahagiannya ketika dirinya dikarunai seorang anak, terlebih lagi anak itu sehat, gemuk, lucu dan mengemaskan. Tetapi terkadang kebahagian itu pada akhirnya bisa sirna begitu saja jika ternyata kita dihadapkan dengan kenyataan, bahwa anak kita menjadi bagian Anak Berkebutuhan Khusus.

Mungkin perasaan, emosi, pikiran yang berkecamuk tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, sulit untuk bisa membayangkan apalagi bisa menerimanya. Bayangan orang tua yang diberikan amanah anak berkebutuhan khusus, mungkin akan selalu sama yakni sedih, tidak terima atas pemberian Allah Ta’alla, tidak bisa menerima kenyataan, merasa dihinakan dan masih banyak lainnya, bayangan itu merupakan bagian fitrah seorang manusia biasa.

Maka wajar jika setiap orang tua ABK akan perlu waktu bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus 100% dalam hatinya. Ada yang membutukan waktu singkat, ada yang makan waktu berbulan-bulan, bahkan ada yang tahunan baru bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus 100% dalam hati orang tua, khususnya ibu.

Itulah fase awal yang mesti harus dilakui oleh para orang tua yang diamanahi Allah Ta’alla menjadi orang tua ABK. Sebuah fase yang tidak mudah dijalani ditengah-tengah masih banyaknya pandangan negatif masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus. Untuk itu jika fase ini gagal untuk dilaluinya, maka sesungguhnya dirinya telah gagal menjadi orang tua hebat bagi anak berkebutuhan khusus, maka cepat atau lambat Allah Ta’alla pasti akan mengambilnya kembali.

Akan tetapi jika orang tua mampu menapaki hari demi harinya dan akhirnya bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus ditengah lembaran perjalanan hidupnya, maka Allah Ta’alla akan menambah kasih sayangnya padanya melebihi segala-galanya. Apapun yang dimiliki orang tua saat itu akan dikorbankannya, walaupun kenyataannya sepanjang hidupnya anak itu tak mampu memberikan apa-apa. Jangankan materi ketika kelak dewasa, untuk mampu hidup mandiri saja seorang ABK butuh perjuangan yang berat. Terkadang sepanjang hidupnya hanya berusaha dan berusaha untuk bisa mandiri agar tidak merepotkan orang lain     

Saya sebagai bagian dari orang tua yang dikarunia anak berkebutuhan khusus, apalagi anak saya kembar dan semuanya berkebutuhan khusus. Saya bisa memahami bagaimana perasaan orang tua yang akhirnya tahu ternyata anaknya menjadi bagian dari ABK, tidak sebagaimana anak pada umumnya. Mari kita terima kehadiran anak ABK dengan lapang dada dan senantiasa Husnudho (berprasangka baik pada Allah Ta’alla), hidup ini hanya sementara, semua pada akhirnya juga mati, tidak memandang dia kaya atau miskin, tua atau muda, cacat atau sempurna fisiknya, bagian dari ABK atau tidak, semua juga akan kembali pada Allah Ta’alla.

Maka janganlah bersedih, sebab kesedihan itu pada akhirnya akan mengurangi rasa ikhlas kita untuk merawat anak-anak kita yang ABK. Jangan bebani anak-anak kita yang ABK dengan berbagai kesedihan dan penyelasan, karena sesungguhnya kehadiran anak-anak ABK ditengah-tengah kita bukanlah kebetulan semata. Sebab dengan kehadiran merekalah cara Allah Ta’alla menjadikan kita orang tua Hebat .....

Solo, 23 Pebruari 2019 
Salam Untuk Para Orang
Tua Hebat

Nashrullah Jumadi   

Gerakan Total Dukung Prabowo Sandi Mulai Menggeliat di Jawa Tengah


INFONEWS.CO.ID ■ Usai melakukan Rakornas pada Sabtu (23/2) lalu, Jaringan Nasional Garda Depan (Jagad) langsung tancap gas menggelar deklarasi mendukung kepada pasangan Prabowo-Sandi.

Relawan jaringan nasional garda depan - atau JAGAD merupakan relawan Jendral Gatot Nurmantyo, dan telah memiliki jaringan di 34 Provinsi.

Relawan Gatot Nurmantyo yang bernama Jaringan Nasional Garda Depan (Jagad) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas). Mereka mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandi.

Dihadapan Ketua BPN Djoko Santoso, para perwakilan relawan Jagad dari 34 provinsi berikrar akan melakukan Gerakan Total memenangkan Prabowo Sandi, utamanya untuk wilayah Jawa Tengah.

"Kita sepakat, kita akan berjuang total untuk Prabowo Sandi, fokus utama adalah Jawa Tengah. JAGAD Siap putihkan Jawa Tengah," tegas Ketua Presidium Nasional Jagad, Agus Yusuf di Hotel Lorin Solo, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Usai menyerahkan hasil rakornas kepada Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, Tim Jagad siap lakukan Gerakan Total for Prabowo-Sandi.

Menurut Agus Yusuf, keputusan relawan yang "jatuh cinta" kepada Prabowo-Sandi bukan tanpa alasan. Pasalnya, mereka menilai bahwa saat ini hanya pasangan Prabowo Sandi yang Pas di hati rakyat Indonesia dan merupakan figur pemimpin baru yang dapat merealisasikan tujuan Indonesia adil dan makmur.

“Kami mengusung Gerakan Total for Prabowo-Sandi. Meski baju saya dalamnya tetap Gatot Nurmantyo, tapi kita mendukung Prabowo-Sandi,” kata Agus Yusuf, sambil menunjukkan gambar Gatot di kaosnya.

Hari ini, lanjut Agus, Tim Relawan Jagad sudah bergerak guna mewujudkan Indonesia adil dan makmur bersama Prabowo Sandi.

Atas semangat TIM Jagad tersebut, Ketua BPN Djoko Santoso mengapresiasi gerakan total yang diusung Jagad. Dia yakin gerakan total tersebut dapat mengalahkan ‘perang total’ yang diusung Moeldoko dari tim Jokowi-Ma’ruf.

“Gerakan total bisa mengimbangi Moeldoko yang mengusung total war,” pungkas Djoko.

 ■ R-07 

Minggu, 24 Februari 2019

Suasana Haru di Mojokerto, Petani Tebu Ini Sambil Menangis Menitipkan Harapan Besar Kepada Prabowo


INFONEWS.CO.ID ■ Sosok Prabowo kembali menjadi magnet baru bagi Rakyat Indonesia. Hari ini, di Kota Mojokerto Prabowo Subianto berdialog dengan para petani. Kedatangan Capres nomor urut 2 ini disambut ratusan petani tebu, jagung dan garam.

Dialog Kebangsaan Prabowo dengan Asosisasi Petani, Kelompok Tani dan Peternak ini digelar di GOR Kesenian Majapahit, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto, pada Minggu (24/2/2019).

Kehadiran Prabowo ini memang sudah dinantikan sejak pagi hari. Tampak ratusan petani merasa bungah saat Prabowo hadir ditempat itu. Para petani menyambut dengan hangat, ada yang sekedar salaman saja, tapi ada juga yang memeluk Capres yang disebut-sebut Macan Asia ini.

Seperti biasa, pemandangan haru pun terjadi siang tadi, saat seorang petani menjabatnya lalu memeluk Prabowo. Petani Tebu ini sambil menangis menitipkan harapan besar kepada Prabowo

Prabowo pun ma'fum, Ia memahami nasib para petani saat ini.  Prabowo pun berjanji tidak akan berhenti untuk berjuang, kalau Petani dan rakyat masih ada yang hidup sengsara.

Atas peristiwa haru tadi, TIM BPN Dahnil A Simanjuntak mengatakan, Pak Prabowo berkomitmen untuk menurunkan harga telur, daging dan beberapa komoditi pangan lainnya, tanpa merugikan produsen dan petani.

Tampak hadir dalam kegiatan ini, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Mojokerto Hidayat, Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), Ketua Kelompok Petani Petani Tebu Joko Sampurno, Ketua Kelompok Petani Padi Khusairi, pengurus parpol pengusung, Wakil Wali Kota Mojokerto Ahmad Rizal Zakariya, serta Ketum Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia Saiful Rahman.

■ R/007 

Sabtu, 23 Februari 2019

Ribuan Pendukung Prabowo Tetap Setia Meski Tak Bisa Masuk International Convention Centre Medan


INFONEWS.CO.ID ■  Kedatangan Prabowo Subianto di kota Medan disambut oleh ribuan orang pendukung setia Prabowo di gedung Regale International Convention Centre di Jalan Haji Adam Malik  Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara.(Sabtu, 23 Februari 2019)

Tampak ribuan orang dan relawan pendukung Prabowo tetap setia menunggu di depan pintu masuk gedung meski tidak dapat masuk karena padatnya pendukung yang hadir.

Yel-yel "Medan Mantappppp, Prabowo Presiden," seperti tak henti-hetinya digaungkan para pendukung militan Prabowo di kota Medan ini.

"Rakyat pendukung akal sehat sedang bergerak Menuju Perubahan Indonesia Adik Makmur," kata Bonar, warga Medan Amplas, yang ditemui dilokasi acara.

Bersama ratusan kawan-kawannya, anak medan ini tidak patah semangat meski tak bertemu Prabowo secara langsung. Mereka tetap hikmat mendengarkan pidato Prabowo, walaupun hanya dari layar kaca televisi di depan gedung Regale.

Umumnya, para pendukung yakin Prabowo sang Macan Asia, bisa memenangkan pemilihan umum (pemilu) yang bakal di gelar 17 April 2019 mendatang.

■ Sontang Siregar

Minggu, 10 Februari 2019

Hari Pers Nasional 2019: Media Cetak Menjadi Galau


Perkembangan internet memicu perubahan pola kita mengonsumi informasi, dari kertas ke layar. Ini yang menjadi penyebab media cetak (baca: koran, red) menjadin galau.

Generasi yang tumbuh remaja di tahun 1990-an sebagai pecinta sepakbola pasti dibesarkan oleh Tabloid Bola, yang terbit pada 1 April 1988. Ini sebuah media milik Kompas Gramedia, salah satu perusahaan media massa gigantik di Indonesia. Isinya, sesuai namanya, informasi seputar sepakbola.

Ia lantas terbit dua kali selama sepekan sejak 1997, dengan oplah yang bisa mencapai 500 ribu eksemplar.Pada 7 Juni 2013, di tengah kepungan informasi bebas baca via internet, manajemen Bola justru menerbitkan Harian Bola. Tak kurang dari tiga tahun, persisnya akhir Oktober 2015, Harian Bola gulung tikar. Tabloidnya tetap terbit, seminggu dua kali.

Apa yang keliru dan bisa dipelajari dari manajemen Bola?    Isu sepakbola, olahraga paling digemari tak hanya di dunia tapi juga di Indonesia, berseliweran ketika akses internet semakin mudah, dan orang mulai membaca dari sumber terdekat. Kita bisa membaca artikel Sid Lowe dari The Guardian (Inggris) yang sangat prosais tentang sepakbola di Liga Spanyol; sebaliknya bisa mengikuti pendekatan taktikal Jonathan Wilson, editor The Blizzard, jurnal triwulan yang menulis sepakbola lewat naskah-naskah panjang.

Pendekatan manajemen Bola yang kurang responsif terhadap internet, sekaligus kontennya yang masih bergaya tebak-tebakan skor, tidak lagi diminati oleh para pembaca yang dibesarkan olehnya. Pendeknya, baik tabloid maupun hariannya hanya menyodorkan pintu masuk bagi pembaca mengenal informasi sepakbola. Ketika generasi ini sudah besar, peka terhadap perkembangan internet, mereka lebih memilih bacaan lain yang jauh lebih kaya ketimbang gaya berita sepakbola ala Bola.

“Para wartawan media cetak masih saja menulis sepakbola seperti di zaman monopoli TVRI. Mereka tidak menyadari bahwa pembaca yang tumbuh dan lahir bersamanya telah jauh mengerti tentang sepakbola, dan dunia yang membentuk olahraga yang digemari sejagat ini, daripada mereka sendiri,” tulis Darmanto Simaepa dalam Tamasya Bola(2016) yang berkenalan dengan Tabloid Bola pada 90-an

Ketika Harian Bola terbit perdana, di tahun yang sama, para penulis di balik Pandit Football merilis situswebnya secara mandiri setelah sebelumnya, tulisan-tulisan perdana mereka, dirilis oleh Detiksport sejak 2011.

“Itu adalah kegagalan membaca zaman yang paripurna,” kata Wisnu Prasetya Utomo, yang tumbuh remaja lebih belakangan dari Darmanto bersama tabloid dan harian Bola, peneliti media dari Remotivi.

Kegagalan manajemen sebuah media merespons perubahan cara khalayak mendapatkan infomasi, dan kadang-kadang mengabaikan internet sebagai pemicu sekaligus penggilas, tak cuma dialami oleh Bola. Sinar Harapan, harian yang hadir sejak 1961, juga menerbitkan edisi terakhirnya pada 1 Januari 2016. Belum lagi majalah seperti Fortune, Kawanku, hingga Horison.

Tanda itu sudah jelas: membaca tak melulu lewat media cetak. Berita bisa didapat lewat internet. Dan di Indonesia, berbeda dari iklim media massa yang jauh lebih berkembang seperti di Amerika Serikat dan daratan Eropa, mayoritas informasi dari media online ini gratis.

Di era ketika penetrasi internet semakin tinggi, media-media besar yang berawal dari medium tinta dan kertas diuji. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), lebih dari setengah penduduk Indonesia telah terhubung ke internet pada 2016. Jumlah pengguna internet pada 2016 tercatat 132,7 juta orang, naik sekitar 50 juta dari tahun 2014.

Setiap tahun, Serikat Perusahaan Pers (SPS)—sebelumnya bernama Serikat Penerbit Suratbakar—mendata jumlah media cetak beserta oplahnya. Data ini mencakup harian, mingguan, tabloid, dan majalah.

Sejak 2008 hingga 2014, oplah harian menunjukkan tren naik, meski jumlah medianya naik-turun. Pada 2008, total oplah harian tercatat 7,49 juta. Tahun-tahun berikutnya, angka itu terus naik. Pada 2014, total oplah telah mencapai 9,65 juta.

Namun, kenaikan itu berhenti pada 2014. Pada 2015 oplah mulai melorot, hanya 8,79 juta, turun 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Ia bahkan lebih kecil dibanding total oplah pada 2011.

Merosotnya oplah harian pada 2015 dialami juga oleh mingguan, tabloid, dan majalah. Penurunan paling dalam menimpa mingguan. Pada tahun itu, oplahnya turun 9,27 persen dibanding tahun 2014.

Nasihin Masha, ketua bidang riset SPS, menilai penurunan pada 2015 itu “belum tentu disebabkan oleh semakin besarnya jumlah pembaca yang beralih ke digital.”

“Ini bisa jadi karena perlambatan ekonomi,” katanya saat memaparkan data-data itu. Nasihin adalah mantan pemimpin redaksi yang kini redaktur senior Republika. Ia berkarier di Republika sebulan sebelum harian itu terbit perdana pada 4 Januari 1993.

Menurut Nasihin, untuk bisa menyimpulkan penurunan oplah karena gempuran digital, perlu melihat data setelah 2015. Sayangnya, SPS belum memiliki data tahun 2016.

Pada 2015, Indonesia memang menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada tahun itu hanya 4,79 persen. Sejak 2009, pertama kalinya pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen. Tetapi toh ekonomi Indonesia tetap tumbuh. Yang terjadi hanyalah perlambatan pertumbuhan, bukan penurunan seperti yang terjadi pada oplah media cetak.

Sementara sejak 2009 hingga 2014, ketika oplah masih naik, sejatinya pertumbuhan oplah dari tahun ke tahun terus melambat. Pada 2010 sempat terjadi kenaikan pertumbuhan oplah harian, dari 7,88 persen menjadi 8,21 persen. Namun, tahun-tahun berikutnya perlambatan terus terjadi.

Pada 2011, pertumbuhan oplah harian hanya 5,85 persen. Pada 2012, pertumbuhannya semakin melambat, hanya 2,69 persen. Tahun berikutnya perlambatan menjadi 0,98 persen. Dan pada 2014, pertumbuhan yang tak sampai satu persen itu tergerus lagi, hanya 0,55 persen. Barulah pada 2015 ia sama sekali tidak tumbuh dan malah merosot.

Apakah tren penurunan ini akan terus berlanjut? Nasihin meyakini akan terjadi rebound: oplah akan naik lagi, akan tumbuh lagi. Akan tetapi, keyakinan itu perlu dibuktikan oleh data-data pada tahun-tahun mendatang.

Dari segi kue iklan, Nasihin mengatakan, ceruk masih di cetak meski ada dominasi daring (online).

“Satu lagi yang orang luput: walaupun ada dominasi online, (keberlanjutan) online kan masih di cetak. Online yang iklannya banyak paling satu-dua, yang lain mungkin rangkingnya bagus, tetapi secara bisnis, belum teruji. Ini kenapa media cetak juga masih yakin dirinya akan terus bertahan,” paparnya.

Pemerintah dan Parpol Penyumbang Iklan Terbesar 

Sebagai gambaran, merujuk riset Nielsen Advertising Information Services yang dirilis oleh Nielsen Indonesia pada 1 Februari 2017, total belanja iklan di televisi dan media cetak sepanjang 2016 mencapai Rp134,8 triliun. Jumlah ini naik 14 persen dari tahun sebelumnya. Riset Nielsen ini memantau iklan yang mencakup 15 stasiun televisi nasional, 99 surat kabar, serta 123 majalah dan tabloid.

Televisi masih jadi penyokong utama pertumbuhan belanja iklan, yakni Rp103,8 triliun atau 77 persen dari keseluruhan. Sementara belanja iklan di koran sebesar Rp29,4 triliun (22 persen) dan untuk majalah hanya Rp1,6triliun atau menyumbang 1 persen dari total belanja iklan. Belanja iklan di surat kabar, majalah, dan tabloid sedikit menurun dengan adanya penurunan jumlah media yang beroperasi, demikian Hellen Katherina, direktur eksekutif Nielsen Indonesia.

Pemerintahan dan organisasi partai politik masih menjadi pengiklan terbesar dengan nilai belanja iklan Rp8,1 triliun. Musim banjir iklan di media dari kategori nonswasta ini mencapai puncak ketika ada gelaran pemilu, selain untuk mempromosikan kebijakan atau ragam pencitraan lain.

Nasihin Masha mengatakan tren media justru tumbuh dari daerah, yang bikin pasar melebar. “Yang sebetulnya turun itu media nasional. Di masa Orde Baru, koran daerah itu hanya tingkat provinsi saja. Baru sekarang melebar sampai ke kabupaten,” katanya. “Market itu justru di bawah yang tumbuh, di nasional yang turun.”

Radar Cirebon, misalnya, telah lama bikin jaringan pers daerah. Sejak 20 Desember 1999, Radar Cirebon hadir sebagai salah satu elemen penting yang mengambil bagian dalam menjalankan peran media massa (baca: pers) dengan mengembangkan Radar Indramayu, Radar Kuningan dan Radar Majalengka, guna menyajikan berita-berita lokal yang beriringan dengan gerakan reformasi menandai satu gelombang sejarah baru bagi media massa di Indonesia. Sebab pada era sebelumnya media massa kerap mendapat hambatan untuk sekadar mengekspresikan fitrahnya sebagai penyeimbang kekuasaan sekaligus pencerah publik.

Biro-biro ini sering menyuplai iklan advertorial di koran. Isinya, tentang kinerja perusahaan atau pemerintah di daerah. Untuk mendapat perspektif tentang iklan, pengiklan itu sebenarnya mengikuti tren pembaca atau audiens. Jika koran masih banyak yang baca, dan segmennya sesuai target pasar produk pengiklan, tentu akan tetap memasang iklan di koran. Jika pembacanya sudah beralih ke digital, pengiklan tentu menyasar iklan digital.

Layak dipertimbangkan media cetak untuk beralih ke digital seharusnya adalah pembacanya, audiensnya, bukan pengiklan. Pengiklan tentu tak mau memasang iklan ke medium yang sedikit pembacanya, entah itu cetak atau digital. 

Selasa, 22 Januari 2019

Siar Anggretta Bicara Potret Gerakan Keislaman di Deli Serdang


INFONEWS.CO.ID ■ Dalam banyak kesempatan saya keliling di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dari desa ke desa, dari rumah ke rumah. Misi Silaturrahim. Saya menelusuri semua pedesaan yang penuh dengan dinamika.

Dari 22 kecamatan se kabupaten Deli Serdang, saya menyusuri dan melihat secara dekat potret masyarakat dengan semua keunikannya. Mendengar dengan jelas kalimat dan suara merdu masyarakat. Masyarakat yang penuh dengan optimisme dan nilai juang yang tinggi. Masyarakat yang selalu berusaha yang terbaik bagi keluarga dan bangsa. Dari keluarga terlahir ajakan kedamaian dan kebajikan. Dari kebaikan keluarga itulah kemudian kita bisa menyaksikan banyak fakta dalam rekapan statistika provinsi Sumatera Utara.

Jika berpedoman pada data statistik; pertama, misalnya soal pertanian, nilai tukar petani provinsi Sumatera Utara pada Desember 2018 sebesar 97,31. Kedua, misalnya soal pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara pada November 2018 sebesar 13.571 kunjungan. Ketiga, misalnya soal ekspor dan impor, pada bulan Oktober 2018 Ekspor Mengalami kenaikan sebesar 11, 34 % dan Impor mengalami kenaikan sebesar 13, 26 %. Keempat, data perkembangan lain di sumut, misalnya soal Indeks Pembangunan Manusia (IPK), terhitung dari tahun 2013 hingga 2017. Tahun 2013 IPK 71, meningkat hingga 74 pada tahun 2017. Ini data keunikan Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Deli Serdang.

Politik sebagai sarana kesejahteraan.

Undang-undang 1945 Menegaskan bahwa, Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Pasal 33 ayat 1). Pada pasal 33 ayat 3 bemberi amanat, bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Amanat mulia ini harus diterjemahkan secara baik dan diperjuangkan secara sungguh sungguh atas kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Jika masih ada kendala di lapangan maka tentu ada hal serius yang harus di tuntaskan. Penjelasan makna uu diatas menunjukkan betapa pendiri bangsa ini ingin kesejahteraan dan kemakmuran didedikasikan untuk kepentingan rakyat. Total. Iya, total dan utuh untuk kesejahteraan masyarakat. Secara politik, negara mengambil peran besar yang diamanatkan undang-undang ini dan menggunakan kewenangannya dalam mengatur sistem dalam mengatur agar semua berjalan adil.

Semua berjalan baik dan merata sesuai dengan unsur keadilan bersama. Politik kenegaraan secara konstitusi mengambilalih peran untuk mengatur dan mengelola kekayaan negara untuk keadilan sosial. Kewenangan yang diberikan kepada negara, agar negara bisa memanfaatkan kekayaan ini sebagai sumber kesejahteraan. Secara lebih terperinci, kekayaan yang ada di kabupaten Deli Serdang harus menjadi peluang bagi pemerintah Deli Serdang dalam mensejahterakan masyarakatnya.

Politik harus mampu menjadi jembatan kesejahteraan masyarakat. Bukan politik jika tidak mampu mengambil peluang. Peluang yang sudah ada harusnya di optimalkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan untuk kepentingan masyarakat secara merata. Sumberdaya yang sangat melimpah ini, akan menjadi momentum bagi pemerintah untuk menggerakkan semua potensi menuju kesejahteraan hakiki. Siapapun pemerintah yang mengemban amanat rakyat dalam mengelola kekayaan alam, maka wajib hukumnya untuk memenuhi nilai luhur kesejahteraan.

Potret Gerakan Keislaman di Deli Serdang.

Sebagai perempuan medan, berdarah batak muslim. Saya tentu tau persis bagaimana dinamika keislaman di di kabupaten Deli Serdang. Meski saya harus menjawab dua pertanyaan ketika pertama bertemu dengan orang. Dari batak dan orang islam. Karena hampir sebagian besar orang batak itu beragama katolik atau protestan. Sejak lama kehidupan keagamaan berjalan baik di tanah batak. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan adalah kebudayaan meretaskan keagamaan. Semua perbedaan dari ritual keagamaan di tetaskan dari nilai kebudayaan. Islam mengajarkan kedamaian. Meneladani kebenaran dan kesetaraan proporsional. Semua yang di anjurkan oleh kajian keislaman adalah mengarah kepada kesejahteraan. Maka sebagai wujud pemenuhan kebutuhan kebangsaan dan nilai politik keislaman, semua harus menuju kepada kesejahteraan abadi.

Politik dan Gerakan Keislaman. 

Secara tegas, saya ingin menyampaikan bahwa, politik sebagai sarana menuju kebaikan, harus di serasikan dengan gerakan keislaman yang mengarah kepada kedamaian dan kesejahteraan. Penegasan ini menjadi wujud nyata dalam semua perjuangan untuk kepentingan bangsa khususnya Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten ini sebagai sebuah tempat yang sangat komprehensif dari semua segi tatanan kehidupan.

Dengan semua kebaikan dan keunikan daerahnya, tentu menjadi sebuah tujuan dalam melahirkan semua kebaikan. Semua harus fokus pada rekomendasi penegasan undang-undang dan nilai luhur kebaikan pendiri bangsa ini.

Mendengar dari rumah ke rumah selalu ada optimisme dan kedamaian. Kedamaian Islam selalu menjadi warna dalam menerangi kehidupan masyarakatnya. Politik hanya bagian kecil yang di dalamnya ada banyak nilai nilai kebaikan. Nilai yang menjadikan politisi lebih damai dalam memainkan peran dalam gerakan politik kebangsaan.

Bangsa harusnya menjadi lebih baik jika politisi meneladani nilai kebaikan Islam. Agama pada umumnya mengajak kepada kebaikan, dan kebaikan itulah menjadikan setiap orang untuk berprilaku baik dalam menggerakkan roda pemerintahan yang berkeadilan. Menggerakkan roda pemerintahan dengan memanfaatkan kekayaan alam untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Politik dan gerakan keislaman, menjadi sebuah estetika yang mewarnai nilai dan kebaikan profetik. Nilai inilah yang kemudian menjadi pondasi dalam menggerakan roda politik mewujudkan harminisasi kebaikan masyarakat. Kepadupadanan politik melahirkan kedamaian bagi setiap warga masyarakat. Suara gerakan keislaman menjadi sumber kebaikan bagi bangsa khususnya Kabupaten Deli Serdang. Sebagai anak berdarah Batak yang mengerti benar karakter masyarakat batak dengan semua kebaikan kebudayaan dan keislaman, saya terus ingin berkarya bagi Kabupaten Deli Serdang. Semoga Politik kebangsaan mengahantarkan kita dalam semua capaian dan impian kita semua.

Jakarta, 21 Januari 2019
Siar Anggretta Siagian, SS.,M.Si
Lulusan Pascasarjana UI, Jurusan Politik Timur Tengah.

Pemimpin Anda Suka Berbohong? Ini Bahayanya yang Paling Ekstrem


INFONEWS.CO.ID ■ Bos atau pemimpin Anda suka berbohong? Atau mungkin Anda pernah menjumpai atau ada satu orang dalam hidup Anda yang kerap kali atau bahkan hobi berbohong. Anda pun bertanya-tanya, mengapa orang itu bisa gemar sekali berbohong?

Tak perlu lagi bertanya-tanya atau menduga karena ternyata orang yang kerap kali berbohong, termasuk dalam gangguan psikologis. Ada istilah khusus bagi orang yang selalu berbohong, yaitu mythomania atau psedulogia fantastica.

"Mythomania merupakan suatu keadaan, di mana seseorang sering melakukan kebohongan dalam jangka waktu yang lama (misalnya selama hampir seluruh hidupnya) dan terus dilakukan, meskipun tidak ada maksud keuntungan tertentu di baliknya," ujar dr. Ivena dalam rilis Hello Sehat, Selasa 22 Januari 2019.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa gangguan ini banyak terjadi pada mereka yang berusia 16 hingga 22 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Meski demikian, tidak lantas semua orang yang berbohong mengidap mythomania.

Mythomania, termasuk salah satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis atau yang tidak normal lainnya bisa seperti kebohongan akibat kebiasaan, penipu yang suka mengganti identitas, atau berbohong yang disertai kebiasaan impulsif, seperti mencuri atau belanja gila-gilaan.

"Dari semuanya, mythomania merupakan jenis yang paling ekstrem, karena menggabungkan fakta dan fantasi. Tak jarang, si pembohong juga meyakini bahwa apa yang diceritakannya adalah fakta," ujar dia.

Bagi orang dengan kondisi ini, kebohongan adalah bagian dari hidupnya. Bahkan, tak jarang mereka juga memercayai kebohongannya sendiri, sehingga tak lagi bisa membedakan mana yang fiktif dan mana yang nyata dari kehidupannya

Ada beberapa perbedaan antara bohong biasa dengan mythomania:

1. Tidak ada maksud di balik kebohongan

Jika pada kebohongan umum biasanya dilakukan karena berbagai alasan, seperti menutupi sesuatu dalam dirinya atau sebuah kesalahan sebagai salah satu cara memperoleh keuntungan, dan adanya rasa tidak percaya diri, sehingga terpaksa berbohong agar menjadi lebih disukai. Alasan seorang mythomania berbeda.

"Mereka tidak bermaksud memperoleh keuntungan. Bahkan, mereka akan tetap berbohong walau kebohongan tersebut berdampak buruk bagi diri mereka sendiri," kata dr. Ivena.

2. Gabungan imajinasi dan fakta

Jika pada kebohongan umum biasanya hanya seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan seksual, usia, namun lain cerita dengan mythomania. Biasanya, mereka akan mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka imajinasikan dan digabungkan dengan fakta yang ada.

Sementara beberapa ciri yang membedakan mythomania dengan kondisi lainnya, yaitu:

1. Terdengar nyata

Orang dengan mythomania akan membagikan cerita yang terdengar sangat nyata dan mungkin saja mereka menceritakan sesuatu berdasarkan kisah nyata orang lain.

2. Permanen

Mereka cenderung membuat cerita yang bersifat permanen dan stabil.

3. Berkaitan institusi penting

Cerita yang mereka buat biasanya berkaitan dengan institusi penting Kepolisian, Angkatan Darat, dan sebagainya. Mereka pun memiliki peran penting dalam institusi atau dalam cerita tersebut. Misalnya, sebagai tokoh penyelamat atau sebagai korban yang tersakiti. (sumber: Viva)




Kamis, 10 Januari 2019

Pengaruh Tabiat Istri Terhadap Cara Suami Mencari Nafkah


Hasan al-Bashri berkata:

“Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.”

2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya:”Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”Ia menjawab : “Iya benar”Aku bertanya lagi:”Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”Ia pun bercerita:”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit.

Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.”Masya Allah…Milikilah sifat Qana’ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup.Biasanya Wanita (Istri) sering TERJEBAK pd KEINGINANnya tuk terlihat Cantik dgn Pakaian yg Serba Mahal.Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu.

Wanita shalihah akan mendorong Suaminya kpd kebaikan,keta’atan sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa,kemakshiatan.CUKUPKAN DIRI DGN YG HALAL&BAIK. Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

[Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan ].

CUKUPKAN DIRI DENGAN YANG HALAL
.
Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

(Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm [5/252], karya Abu Bakr Ahmad Bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri al-Qodhi al-Maliki).

Semoga bermanfaat, terimakasih...

By. Pak Ir

Rabu, 19 Desember 2018

Jokowi Akan Senasib Dengan Ahok


Sejak Joko Widodo berkuasa 2014, sebagian umat Islam Indonesia merasakan adanya tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman politis, hukum dan bahkan keamanan. Semula umat Islam mengira bahwa puncak tekanan dan ancaman adalah ketika Pilgub DKI. Kenyataannya berlanjut sampai sekarang.

Pelan tapi pasti, tekanan, ancaman dan ketidakadilan yang diterima justru telah menyatukan umat Islam yang diwujudkan antara lain dalam bentuk Aksi Damai 411 dan 212 tahun 2016. Kegigihan umat Islam ini menarik perhatian dan simpati banyak kalangan, sehingga mampu memenangkan pilgub DKI yang sebelumnya dilukiskan Ahok tidak mungkin terkalahkan. Ahok didukung kekuasaan, dana yang besar, media, lembaga survey dan konsultan serta macam-macam jaringan ini itu.

Ujian demi demi ujian atau ketidak-adilan demi  ketidak-adilan yang diterima umat Islam dan mereka non muslim yang bersimpati kepadanya telah memfilter mana, siapa tokoh dan aktivis yang munafik, oportunis, dan bayaran yang "berguguran" termasuk yang bergelar ulama atau tokoh dengan sebutan terhormat seperti kiai haji, buya, tuan guru, guru besar dan lain-lain.

Ujian, godaan, tekanan  dan ancaman yang dihadapi umat Islam dan non-muslim simpatisan perjuangan mereka memang berat dan kadang menakutkan. Terutama label anti NKRI, anti Bhineka Tunggal Ika, anti Pancasila, SARA, radikalisme, intoleran dan lain-lain. Tuduhan atau Laporan yang umumnya asbun, yang diyakini semata mata hanya untuk menakut nakuti dan membungkam gerakan atau perjuangan umat yang tidak mendukung Jokowi atau Ahok.

Sebelumnya untuk memadamkan gerakan perlawanan, penguasa mencoba menggunakan "bom nuklir" dengan tuduhan upaya makar. Upaya ini kandas. Sementara aktor aktor intelektual  Aksi Akbar (Aksi Damai) umat islam 411 tahun 2016 utamanya Habib Rizik Syihab (HRS) "dikerjain" menjadi TSK chatting porno sehingga  hijrah ke Makkah sampai sekarang. Dengan pertolongan Allah SWT, kondisi HRS yang sempat tersudut dan mencekam, kini alhamdullilah telah aman dan mampu menggerakkan Reuni Akbar 212.

Hingga saat ini tidak henti hentinya kami menerima laporan dari para ustad pendukung 212 yang notabene pendukung Paslon 02 Prabowo-Sandi bahwa rejeki mereka dihabisi. Tempat-tempat (masjid dan lain-lain) dimana para ustad ini biasa mengisi termasuk kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, BUMN/ BUMD seperti ada yang mengomando tiba-tiba menghentikan/menolak mereka. Dalam kepedihan dan tangisannya, mereka berdoa dan tetap Istiqomah. Insha Allah doa para terdholimi ini makbul. Allah SWT akan membukakan pintu rejeki halal yang lain, dan para penista ustad menerima hukuman yang setimpal.

Dugaan penyalahgunaan kewenangan (abuse of power) oleh penguasa ditengarai telah merambah ke semua lini kekuasaan dan menjadi sorotan kritis dari banyak kalangan, antara lain dari tulisan-tulisan rutin jurnalis senior Hersubeno Arief, dan Selamat Ginting (Republika) pada 12 Desember 2018. Demikian pula analisis Dr. Thomas Powell yang juga membahas penyalahgunaan polisi dan TNI untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres. Menurut dia, Presiden Jokowi telah menjadi atau mengarah sebagai penguasa otoriter.

Tetapi banyak para purnawirawan TNI dan polisi di kubu Prabowo yang percaya bahwa lebih banyak perwira dan prajurit yang sapta margais setia membela negara, bukan penguasa. Justru yang profesional itulah yang "mencatat atau mendata" penyimpangan-penyimpangan yang terjadi  dan para pelakunya. Selain itu, menurut para purnawirawan senior TNI dan polisi di kubu Prabowo bahwa mereka yang masih aktip juga kecewa dan gelisah dengan promosi jabatan dan pangkat yang beraroma politis dan nepotisme.

Langkah-langkah kubu Jokowi yang tengah berkuasa ini ternyata kontra produktif sehingga menggerus elektabilitas Jokowi-Maruf Amin. Di sektor perikanan, kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti juga telah lama membuat nelayan gusar. Kebijakan impor tenaga kerja China telah membangkitkan kemarahan publik khususnya buruh. Demikian pula kebijakan impor pangan khususnya beras, ditengarai telah memicu kemarahan petani. Walhasil hampir semua kebijakan pemerintahan Jkw termasuk pengaturan jilbab untuk pegawai negeri sipil dan pengaturan dibukanya sektor usaha UKM untuk asing dinilai tidak pro-rakyat, sewenang-wenang dan kontra produktif.

Di tengah suasana yang serba babak belur dan kepanikan akan kalah, kebijakan pemerintah Jokowi justru semakin represif terhadap kubu lawannya.  Para pejuang pro Prabowo masih saja dihadapkan dengan berbagai macam macam laporan rekayasa tuduhan atau fitnah hukum dan harus berurusan dengan aparat penegak hukum. Mereka merasa diperlakukan tidak adil dan berat sebelah dalam urusan atau pelayanan hukum.

Sering merasa dikriminalisasi, yang selalu di bantah oleh pemerintah. Meski tidak terlihat nyata, umat juga merasakan adanya permainan intelijen, dan cabang kekuasaan lainnya. Misalnya, adanya keluhan bahwa permohonan izinnya  dipersulit, atau tidak bisa diperpanjang atau pembatasan tayang dlsb. Sayangnya mereka yang berkeluh kesah ini belum bersedia membawa keluhannya ke ruang publik. Mereka selalu berharap perbaikan dan keadilan nanti setelah ada pergantian rezim.

Untuk menghentikan perjuangan para ulama, habaib, dan dai, Kemenag mengeluarkan sejenis sertipikat layak khotib yang kontroversial dan alhamdulillah program ini layu sebelum berlanjut. Demikian pula ketika ada upaya paparan masjid masjid yang di cap radikal yang disambut dingin dan sinis.

Hebatnya, meskipun merasakan serangan ini itu, "sisa" umat dan tokoh non muslim yang bersimpati yang sudah teruji atau lulus ujian bukannya berkurang tetapi malah bertambah besar, solid, dewasa dan militan seperti yang antara lain terlihat ketika Reuni 212 tahun 2018.

Apa yang membuat umat Islam semakin solid dan luas dukungannya selain perasaan bahwa pemerintahan Jokowi tidak friendly terhadap Islam dan tokoh-tokoh Islam? Umat Islam dan para simpatisan yakin bahwa mereka bukanlah seperti yang di tuduhkan sebagai intoleran dan lain sebagainya itu. Bahkan umat yakin sebagai kelompok yang amat toleran. Sebaliknya umat merasakan ketidakadilan dan tindakan represif. Umat merasa bahwa untuk memenangkan pilpres 2019, penguasa sudah main kayu yang mengancam kehidupan berdemokrasi seperti yang dianalisa Dr. Powell.

Umat Islam merasa bahwa pemerintahan Jokowi intoleran terhadap pengkritik beliau tetapi toleran terhadap pelaku korupsi sehingga banyak koruptor  yang kabur, perdagangan narkoba sehingga tetap marak dan tidak ada lagi eksekusi, terhadap penista agama yang pro Jokowi sehingga tidak diproses hukum.

Memasuki tahun politik 2019 khususnya pilpres dengan hanya ada dua pasang, sikap umat islam dan pendukung perubahan rezim (baru) semakin percaya diri bahwa cahaya kemenangan sudah di depan mata. Bukan saja karena blunder demi blunder yang dibuat kubu Jokowi-Ma’ruf Amin, tapi merapatnya (meski sebagian masih diam diam) sel sel kubu Jokowi ke kubu Prabowo-Sandi, semakin meyakinkan bahwa dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf Amin tengah rontok.

Kampanye Jokowi dan MA umumnya sepi pengunjung. Pengarahan politik oleh kubu Jokowi-MA baik melalui jalur Timses (TKN) maupun jajaran birokrasi agar memilih Paslon 01 kabarnya ditolak atau dilawan rakyat baik diam diam maupun terbuka, bahkan ada yang dilaporkan ke Bawaslu.

Begitu pula klaim klaim sukses pembangunan oleh Jkw dan jajarannya mulai di bongkar oleh rakyat, terakhir klaim pembangunan jalan Trans Papua di bantah oleh Natalius Pigai dan viralnya rekaman video pidato Presiden Suharto.

Akibatnya elektabilitas Jokowi-MA terus menurun sementara elektabilitas Prabowo-Sandi terus meningkat. Trend ini begitu pasti sehingga tidak terbendung. Bisik bisik di kalangan asingpun sudah merata bahwa akan ada presiden baru. Prediksi yang dapat di percaya, walau masih bisik bisik sampai pada angka 40/42% - 60/58% untuk kemenangan Prabowo-Sandi.

Upaya-upaya ala band-wagon effects yang gencar dilakukan oleh surveyors tertentu yang sudah dikenal tidak independen, mulai dicibir dan dicuekin publik. Publik sudah mencatat bahwa surveyors itu sudah tidak  kredibel. Kami meyakini mereka hanya menjalankan bisnis upahan. Publik masih ingat bagaimana surveyors itu meramal kemenangan Ahok, atau memprediksi perolehan suara Cagub Jabar Sudrajat dan Cagub Jateng Sudirman Said yang ternyata meleset jauh diluar margin of error. Karena itu tidaklah salah bila publik mencibir bahwa survey-survey itu adalah pesanan berbayar.

Semua ini sedang mengantarkan karir politik Jokowi  dalam pilpres 17 April 2019 akan senasib dengan Ahok, kalah meyakinkan.

sumber:

OLEH: FUAD BAWAZIER
Penulis adalah pengamat ekonomi dan politik.







Minggu, 02 Desember 2018

Reuni 212 dan Doa Al Khafi


Siapapun yang tidak berada di TKP (Monas) pada ahad, 2 Desember, utamanya para mujahid supaya baca surah Al-Kahfi, agar Allah lindungi umat Islam dari fitnah Dajjal

Perbanyak membaca "Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai'in qodir"
لا اله ال الله وحده لا شريك له له الملك و له الحمد و هو على كل شئ قدير

Baca doa di Ibrahim : 35

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَل هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ ﴿٣٥﴾
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala"

Baca Ali Imran 26-27 :
" قُلِ َّاللهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ﴿٢٦﴾ تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu (26)

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)"(27)

"Doa adalah senjata orang mukmin"

Sebarkan!

© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved