RELIGIUS
-->

Minggu, 05 Januari 2020

Pilkada Kota Solok 2020, Baru Boris-Adang yang Memenuhi Syarat

SOLOK - Eskalasi Pilkada Kota Solok semakin memanas memasuki tahun baru 2020. Sejumlah calon sudah mulai "memanaskan mesin" untuk menarik simpati masyarakat dan calon partai pengusung. Bahkan, tiga pasang calon sudah melakukan deklarasi. Yakni Ismael Koto-Edi Candra, Yutris Can-Irman Yefri Adang, dan Reinier-Andri Maran. Namun, baru Yutris Can-Irman Yefri Adang yang telah memenuhi persyaratan minimal 4 kursi DPRD Kota Solok untuk maju di kontestasi Pilkada September 2020.

Saat ini, Yutris Can sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Solok, memiliku tiga kursi di DPRD Kota Solok. Sedangkan Irman Yefri Adang, kader PAN, memiliki 2 kursi di legislatif Kota Beras Serambi Madinah. Sedangkan Ismael Koto sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solok yang bakal berpasangan dengan Edi Candra, baru punya bekal 2 kursi di DPRD Kota Solok. Sementara, Reinier sebagai Ketua DPK PKPI Kota Solok dan Andri Maran sebagai Ketua DPC PDIP Kota Solok, juga baru memiliki 2 kursi DPRD Kota Solok.



Lima kursi yang "telah" diklaim Yutris Can dan Irman Yefri Adang, membuat mereka menjadi satu-satunya pasangan yang sudah memenuhi persyaratan untuk maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 2020. Sedangkan Ismael Koto-Edi Candra dan Reinier-Andri Maran, saat ini sedang sibuk mencari dua kursi lagi untuk memenuhi syarat. Saat ini, di DPRD Kota Solok, ada 7 partai yang memiliki 2 kursi, hasil Pileg 17 April 2019 lalu. Yakni Gerindra, PAN, Demokrat, NasDem, PBB, PKS dan Hanura. Tiga partai lain yang memiliki 1 kursi adalah PDIP, PPP dan PKPI. Melengkapi 20 Anggota DPRD Kota Solok, Partai Golkar menjadi pemenang Pileg dengan raihan 3 kursi di periode 2019-2024.

Lima kursi yang telah "diklaim" Yutris Can-Irman Yefri Adang, sepertinya sudah "final". Pasalnya, dari hasil pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Bakal Calon Wakil Walikota Solok, hanya Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang mengembalikan formulir, sekaligus ditetapkan dan diusulkan DPD PAN Kota ke DPW PAN Sumbar.

Rusdi Saleh
Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok DPD PAN Kota Solok

Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh, menyatakan pasangan Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang bakal diusung DPD PAN Kota Solok. Sesuai dengan hasil penerimaan Bacakada yang dibuka DPD PAN Kota Solok sejak 1 November hingga 20 November 2019 lalu. Saat dibuka pendaftaran, menurut Rusdi Saleh, ada 6 tokoh politik Kota Solok yang mendaftar. Yakni Ketua DPD PAN Kota Solok Jon Hendra, Wakil Ketua DPW PAN Sumbar Irman Yefri Adang, Ketua DPC Gerindra Kota Solok Ismael Koto, Ketua DPC PDIP Kota Solok Andri Maran, dan Ketua DPK PKPI Kota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam.

"Dari enam orang yang mendaftar, Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang mengembalikan formulir. Keduanya datang langsung. Sehingga, kita hanya mengusulkan dua orang itu ke DPW PAN Sumbar untuk ditetapkan nantinya oleh DPP PAN. Kita harapkan ini sudah fix, sehingga pengurus, kader, simpatisan dan mesin partai langsung bergerak," ungkapnya.

Rusdi Saleh, bersama masyarakat dan anak-anak berprestasi di Kota Solok, beberapa waktu lalu.

Rusdi Saleh yang juga Ketua Barisan Muda (BM PAN) Kota Solok, menyatakan pihaknya sangat bersyukur dengan adanya koalisi Partai Golkar dan PAN, yang merupakan dua partai pemenang Pileg 17 April 2019 lalu di Kota Solok. Menurutnya, baru kali ini terjadi koalisi antara dua partai besar di Pilkada langsung yang digelar sejak tahun 2005 di Kota Solok. Sebelumnya, dua partai besar ini senantiasa bersaing dengan calonnya masing-masing.

"Koalisi besar ini, diyakini mampu memenuhi harapan dari seluruh masyarakat Kota Solok. Dengan latar belakang Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang sarat pengalaman di legislatif Kota Solok, diharapkan keduanya mampu menjawab keinginan dan aspirasi masyarakat, yang sebelumnya di ranah legislatif, kini di ranah eksekutif. Kita harapkan juga, seluruh pengurus, kader, simpatisan dan seluruh elemen partai, langsung bekerja dan turun ke lapangan untuk mensosialisasikan pasangan ini," harapnya.



Rusdi Saleh juga menyebutkan pihaknya sangat optimistis, pasangan Boris-Adang, bakal mampu mendulang kemenangan di Pilkada Kota Solok September 2020 nanti. Di samping sarat pengalaman, keduanya juga menjadi calon yang sangat dekat dengan masyarakat dan selalu turun ke lapangan. Karena itu, menurut Rusdi Saleh, seluruh elemen partai harus mampu memberikan pemahaman yang diterima akal sehat.

"Masyarakat butuh kerja nyata, bukan Janji. Harus jemput bola dan jangan biarkan masyarakat menunggu lama. Tentu saja, akan banyak fitnah dan tudingan yang akan dialamatkan ke Boris-Adang nantinya. Seluruh elemen partai harus bisa memberikan pemahaman yang diterima akal sehat. Sehingga, kami yakin fitnah dan tudingan miring tersebut tidak akan mempan," ungkap Anggota DPRD Kota Solok yang sebelumnya viral, karena resesnya dihadiri sekitar 800 orang ini.



Terkait kondisi di internal DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh, menegaskan bahwa partai berlambang matahari terbit tersebut sangat kondusif. Termasuk Ketua DPD PAN Kota Solok, Jon Hendra, yang legowo dengan majunya Irman Yefri Adang. Jon Hendra menurut Rusdi Saleh, telah memberikan kesempatan dan dukungan penuh ke Adang. Disebutkannya, Jon Hendra lebih mengutamakan kepentingan partai, dan loyalitas yang sangat tinggi ke PAN. Keputusan ini juga didukung penuh oleh Sekretaris DPD PAN Kota Solok, Efriyon Coneng.

"Adang selama ini dikenal sebagai sosok pemimpin yang mengayomi dan tahu keinginan masyarakat. Tidak pernah tebang pilih. Selama ini adang adalah pribadi yang santun. Selama lebih 10 tahun di DPRD, tak pernah bergesekan dengan siapapun. Di partai, Adang selalu berfikiran positif. Selalu menjadi solusi bagi seluruh kader. Berjiwa kebapakan dan selalu hadir sebagai penyeimbang. Sedangkan, Boris, adalah seorang yang tegas, bukan arogan seperti yang diisukan. Selalu konsisten dan komitmen dengan keputusan apapun risikonya, disukai atau tidak. Sehingga, meskipun belum dideklarasikan, masyarakat sudah menyambut Boris dan Adang dengan sangat luar biasa," ungkapnya.



Sebelumnya, siapa pendamping Ketua DPD Golkar Kota Solok Yutris Can, SE, yang telah menegaskan diri maju di eskalasi Pilkada Kota Solok 2020 nampaknya sudah tuntas. Yutris Can akan berpasangan dengan Wakil DPW PAN Sumbar, Irman Yefri Adang. Hal itu terpapar jelas saat Yutris Can dan Irman Yefri Adang, secara bersamaan mengembalikan formulir pencalonan ke Kantor DPD PAN Kota Solok, Kamis (20/11/2019). Boris (sapaan Yutris Can) menyerahkan formulir pencalonan Cawako, sementara Adang menyerahkan formulir pencalonan Cawawako. Dari sejumlah Cawako dan Cawawako yang mengambil formulir ke DPD PAN Kota Solok, hanya Boris dan Adang yang mengembalikan formulir.

Berkas keduanya, diterima langsung oleh Ketua DPD PAN Kota Solok, Jon Hendra, didampingi oleh Sekretaris Efriyon Coneng, dan Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok dari DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh.

"Saya mantap maju sebagai Cawako Solok pada Pilkada 2020 nanti. Jika dapat restu dari PAN, saya akan berpasangan dengan Irman Yefri Adang. Karena itu, saya berharap PAN mau berkolaborasi dengan Golkar. Dengan bergabungnya PAN dengan Golkar akan membuat koalisi makin kuat. Terutama untuk membangun Kota Solok lima tahun ke depan," kata Yutris Can saat mengembalikan formulir.



Di sisi lain, Irman Yefri Adang juga berharap berkasnya diterima dan ditindaklanjuti oleh PAN. Menurutnya, kolaborasi PAN yang menjadi Parpol pemenang kedua di Pileg 17 April 2019 lalu, dan Partai Golkar sebagai partai pemenang pertama, akan lahir kepemimpinan yang kuat menuju Kota Solok lebih baik.

"Kolaborasi dua partai pemenang Pileg 17 April 2019 lalu di Kota Solok ini, diharapkan bisa menjembatani keinginan masyarakat Kota Solok untuk lebih baik," ungkapnya.



Sementara itu, Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok dari DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh menyebutkan kolaborasi antara "Beringin" dan "Mentari", merupakan sebuah kolaborasi ideal. Menurut Rusdi Saleh, di satu sisi beringin bisa tempat berteduh dan mentari menyinari dengan cahayanya dan memberikan kehidupan.

Ikutnya Yutris Can dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solok tahun 2020 mendatang, langsung mengubah peta politik Pilkada Kota Solok. Yutris Can yang akrab disapa Boris tersebut, disebut-sebut bakal menjadi kuda hitam di kontestasi BA 1 P. Pasalnya, sebagai Ketua DPRD Kota Solok tiga periode, pamor dan kapasitas Yutris Can sudah teruji. Termasuk saat mempertahankan Partai Golkar tetap menjadi pemenang Pileg di Kota Solok.



Hubungannya dengan sejumlah tokoh politik dan tokoh masyarakat di Kota Solok terbilang sangat padu. Sehingga, saat ini, Yutris Can dinilai sudah pantas memegang kendali eksekutif. Bukan lagi di legislatif yang telah tiga kali dibuktikannya via Pileg 2009, 2014, dan 2019.

Sebagai figur yang sangat mengerti kondisi Kota Solok, Yutris Can juga memiliki hubungan kekerabatan dan sosial dengan para mantan Walikota Solok. Seperti dengan Syamsu Rahim yang sebelumnya sama-sama kader Golkar. Dengan Walikota Solok saat ini, Zul Elfian, sebagai mitra eksekutif dan legislatif. Bahkan dengan Wako Solok periode 2010-2015, Irzal Ilyas Dt Lawik Basa, yang kini menjadi Anggota DPRD Sumbar. Antara Yutris Can dan Irzal ada hubungan bapak dan anak dalam keluarga besar di KTK Kota Solok.



Apalagi, sebagai Ketua Partai Golkar Kota Solok, Yutris Can saat ini memiliki kekuatan kuat untuk maju. Dalam Pileg 17 April 2019 lalu, Partai Golkar meraih tiga kursi, yakni Yutris Can, Ramadhani Kirana Putra, dan Nasril In Dt Malintang Sutan. Untuk menjadi calon walikota Solok, minimal harus empat kursi. Artinya, Yutris butuh minimal satu kursi lagi untuk menjadi Cawako Solok 2020.

Hingga saat ini, selain Yutris Can, ada setidaknya tiga kandidat Walikota Solok yang telah mengungkapkan keinginannya maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 2020. Mereka adalah petahana, Wakil Walikota Solok Reinier, Ketua Partai Gerindra Kota Solok Ismael Koto, dan calon dari perseorangan Fauzi Ella Sliano. (IN-001)

Selasa, 31 Desember 2019

Refleksi Akhir Tahun Polres Solok Kota, WBBM, Skimming ATM, Hinggal Illegal Mining

Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) menjadi pencapaian khusus nan prestisius bagi Polres Solok Kota, Polda Sumbar, di tahun 2019. Namun, sejumlah kasus menonjol lain, juga berhasil diungkap. Seperti Skimming (pembobolan) ATM, illegal mining (penambangan ilegal) hingga pencurian dengan modus pecah kaca mobil.

Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota menggelar jumpa pers akhir tahun 2019 di Mapolres Solok Kota, Selasa (31/12/2019). Jumpa pers tersebut dipimpin langsung Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.IK, dan diikuti perwira jabatan utama (PJU). Hadir Wakapolres Kompol Aksalmadi, Kabag Ops Kompol Bresman Simanjuntak, Kabag Sumda Kompol Irwan Zani, Kabag Ren Kompol Yus Eri, Kasat Sabhara AKP Poniman, Kasat Reskrim Iptu Defrianto, Kasat Resnarkoba AKP Joko Sunarno, Kasat Lantas Iptu Zamri Naldi, Kasat Intelkam AKP Milson Joni , dan Kasat Binmas Iptu Laydi. Dari jajaran Kapolsek, hadir Kapolsek Kota Solok AKP Zamri Elfino, Kapolsek X Koto Dibawah Iptu Ahmad Ramadhan, Kapolsek X Koto Diateh Iptu Hendri, Kapolsek Junjung Siri Iptu Satrialis, Kapolsek Bukit Sundi Iptu Thamrin Chan, dan Kapolsek IX Koto Sungai Lasi Iptu Edi Yuhendra.



Prediket pelayanan publik dengan kategori sangat baik yang diraih Polres Solok Kota pada November 2019 dan prediket Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada 10 Desember 2019, menjadi prestasi yang sangat membanggakan bagi jajaran Polres Solok Kota. Selain "naik kelas" dari prediket Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang diraih pada Desember 2018, Polres Solok Kota menjadi satu-satunya Polres di Sumbar yang meraih prediket WBBM pada 2019.

Raihan WBBM ini, menjadi prestasi tersendiri bagi AKBP Ferry Suwandi, S.IK. Ibarat kata pepatah; "Mempertahankan lebih sulit dari merebut", Ferry berhasil mempertahankan, bahkan meningkatkan capaian WBK menjadi WBBM yang telah diraih Kapolres sebelumnya AKBP Dony Setiawan Dt Pandeka Rajo Mudo. Dengan gaya kepemimpinan yang "cool", mantan Kapolres Agam tersebut, membawa sejumlah perubahan di Mapolres Solok Kota. Tentu saja dengan gayanya sendiri. Ferry Suwandi dilantik menjadi Kapolres Solok Kota pada Kamis, 19 September 2019, sesuai Surat Telegram Mabes Polri nomor ST/2317/KEP/2019.

"Kita sangat bersyukur dengan raihan prediket WBBM ini. Sebagai bukti nyata bahwa tingkat layanan di Mapolres Solok Kota sudah diakui di level nasional. Ini merupakan kerja keras seluruh personel. Kita harapkan hal ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan," ungkap Ferry.



Selain prediket WBBM, jajaran Polres Solok Kota selama kepemimpinan AKBP Ferry Suwandi, juga berhasil mengungkap sejumlah kasus menonjol dan menjadi perhatian masyarakat di wilayah hukum Polres Solok Kota. Di antaranya, skimming (pembobolan) automatic teller machine (ATM), perampokan dengan modus pecah kaca mobil, hingga pengungkapan illegal mining (penambangan ilegal).

Skimming ATM terjadi di ATM Bank Mandiri, Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA) Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Rabu (3/10/2019) pukul 13.00 WIB. Empat pelaku diamankan Sat Reskrim pada pukul 14.00 WIB, atau satu jam usai kejadian. Modusnya, keempat pelaku berpura-pura "membantu" seorang nasabah yang kartu ATM-nya tersangkut di mesin ATM. Padahal, sebelumnya, lubang ATM tersebut, sudah disumbat lem oleh salah seorang pelaku.



Modusnya, satu pelaku menyarankan agar segera menghubungi nomor call center yang tertera di mesin ATM tersebut. Setelah tersambung dengan operator, yang sebenarnya adalah salah seorang pelaku, melalui nomor tersebut, korban diminta untuk menyebutkan nomor pin ATM dan sisa saldo. Namun kartu ATM korban tetap tidak bisa dikeluarkan dari mesin ATM. Dimana para pelaku sebelumnya telah mengganjal kotak ATM dengan lem.

Setelah itu tersangka mencongkel kotak ATM dengan mengunakan obeng dan mengambil kartu ATM. Kemudian, menarik uang korban dengan mengunakan kartu tersebut, di tempat ATM lainnya.

Mendapat koordinasi dari pihak Bank Mandiri, Sat Reskrim Polres Solok Kota bergerak cepat, melakukan penyelidikan dan pengejaran. Hasilnya, sekira pukul 14.00 WIB keempat pelaku ditangkap di sebuah rumah makan Lintas Sumatera, yang berada di samping Hotel Jayakarta, Kabupaten Tanah Datar. Keempat pelaku yang ditangkap berinisial ELD (29), EPA (24), MCH (24), dan DRA (29). Keempatnya, merupakan warga Desa Belambangan, Kecamatan Buay Runjung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan.



Personel Sat Reskrim Solok Kota juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 900.000. Kemudian 1 buah lem china, 15 lembar stiker call center BRI, 10 lembar stiker call center BNI, 15 lembar  stiker Tips keamanan ATM bersama. Lalu 1 buah obeng, 2 unit Sepeda motor, dan 2 unit Handphone.

Tindak kejahatan lain yang juga berhasil diungkap yakni, aksi pecah kaca mobil. Modusnya dengan mengintai kendaraan di masjid maupun tempat lain yang dianggap menyimpan uang di kendaraan maupun barang berharga lainnya. Aksi pecah kaca mobil itu diawali dengan survei oleh pelaku terhadap korban yang diinginkan, setelah diyakini mobil korban membawa uang dan menyimpan di kendaraan baru dilakukan aksinya dengan memecahkan kaca kendaraan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata para pelaku bukanlah masyarakat Solok, melainkan dari luar Sumatera Barat. Tersangka pecah kaca mobil yang diringkus beberapa hari lalu berasal dari Lubuk Linggau Sumatera Selatan.



Satu kasus menonjol lainnya, adalah pengungkapan illegal mining di dua lokasi di Nagari Bukik Tandang, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Personel Polres Solok Kota menahan 11 tersangka, dan mengamankan sejumlah peralatan penambangan emas ilegal. Di antaranya mesin yang digunakan, pompa dan beberapa peralatan lainnya.

Penambangan emas ilegal yang dilakukan masih semi mekanis, dengan cara membuat aliran sungai baru, kemudian menampungnya dengan karpet. Setelah sejumlah pasir yang mengandung emas ditampung, kemudian disaring untuk memisahkan pasir dan emas. Sistem kerjanya memang sedikit menguras tenaga karena semi mekanis. Aktivitas tambang emas ilegal itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan belakangan ini. (rijal islamy)

Berwisata ke Puncak Mandeh, Fakhrizal Disambut Masyarakat dengan Kebanggaan

PESSEL - Mantan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal, mengunjungi Kawasan Puncak Mandeh, Kecamatan XI Koto Tarusan, Pesisir Selatan, Minggu (29/12/2019). Sejatinya, kunjungan tersebut bagi Fakhrizal dan keluarga adalah untuk berwisata ke salah satu destinasi wisata idola bagi Sumatera Barat. Namun, kedatangan Fakhrizal disambut dengan sangat luar biasa oleh masyarakat, pengunjung dan pedagang di kawasan tersebut.

Meski tanpa berpakaian dinas, masyarakat menyambut Fakhrizal dengan antusias. Sejumlah pengunjung dan pedagang memberanikan diri untuk foto bersama dengan perwira tinggi Polri asli Sumbar tersebut. Sambil menikmati segarnya kelapa muda, Fakhrizal dan Ny. Ade Fakhrizal bercengkrama dengan pengunjung dan pedagang dengan penuh canda tawa.

Kedatangan Fakhrizal sore itu, menjadi pusat perhatian warga dan pedagang setempat  untuk berfoto bersama. Tak hanya itu, dengan tanpa membeda-bedakan asal, pekerjaan dan usia, Irjen Pol Fakhrizal bercengkerama dengan sejumlah pedagang makanan dan minuman di kawasan Puncak Mandeh tersebut.

"Tadi saya sempat foto bersama dengan pak Fakhrizal. Jarang-jarang bisa berfoto dengan pak Jendral. Apalagi jendral yang pernah menjadi Kapolda Sumbar," ucap Yayan salah seorang pedagang.

Pedagang lainnya, Lilik, yang berdagang makanan dan minuman, mengaku sangat bangga. Sebab, baru kali ini warungnya bisa didatangi seirang jenderal, apalagi mantan Kapolda Sumbar. Walaupun Fakhrizal hanya menikmati minuman di warungnya, namun bersalaman dengan Irjen Fakhrizal menjadi sebuah kebanggan pribadi baginya.

"Beliau memang Polisi Niniak Mamak. Sekali saja bertemu dengan beliau, kami merasa sudah sangat akrab. Penampilan beliau sangat ramah dan bersahabat," ujarnya.

Sementara itu, Irjen Pol Fakhrizal mengatakan dirinya sangat nyaman mengunjungi Kabupaten Pesisir Selatan. Menurutnya, Pessel adalah satu daerah di Sumbar yang memiliki potensi sektor pariwisata yang sangat menjanjikan. Menurutnya, keberadaan sektor pariwisata itu, harus terus dikembangkan. Baik itu infrastruktur, dan beragam fasilitas lainnya.

"Sektor pariwisata di Pessel, telah terbukti mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Potensi yang dimiliki Pessel, harus dikelola dengan tepat. Sehingga, masyarakat bisa merasakan langsung efek tersebut. Jangan sampai terjadi, pembangunan sektor pariwisata hanya dirasakan segelintir orang. Tapi harus dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat," ungkapnya.

Sebelumnya, Irjen Pol Fakhrizal telah menegaskan dirinya bakal maju sebagai Calon Gubernur Sumbar. Fakhrizal menegaskan dirinya maju di kontestasi Pilkada Sumbar 2020 dari jalur independen (perseorangan). Putra Kamang tersebut, menggandeng Genius Umar, yang kini merupakan Walikota Pariaman.

Untuk maju dari jalur independen, saat ini, Fakhrizal mengklaim sudah mengumpulkan 321.000 dukungan KTP yang sudah terentri datanya oleh Tim. Sementara yang ditetapkan KPU Sumbar untuk calon perseorangan (independen) minimal sebanyak 316.051 dukungan KTP.

"Jadi untuk persyaratan minimal pendaftaran sudah terlewati. Dan sekarang masih berproses puluhan ribu dukungan KTP yang dilakukan pengentriannya oleh tim. Dukungan itu adalah amanah, dan kami akan menjaganya, dimana tetap maju melalui jalur independen di Pilkada Sumbar 2020," sebut Fakhrizal.

Menurut rencananya, sebut Fakhrizal, di bulan Februari 2020, akan dilakukan deklarasi dan sekaligus mendaftar ke KPU Sumbar.

"Tenggat waktu dari KPU itu Maret, tapi Insyaallah, Februari 2020, kami dengan Pak Genius sudah mendaftar ke KPU Sumbar," ujarnya.

Mantan Kapolda Sumbar yang sekarang dinas di Mabes Polri itu, menyatakan maju di Pilkada Sumbar 2020, sebagai pengabdian untuk membangun Sumbar ke arah yang lebih baik, dan lebih maju lagi. Sekaligus dengan majunya melalui jalur independen, Fakhrizal-Genius, bersama-sama dengan masyarakat Sumbar, ingin menorehkan sejarah baru secara nasional, dimana bukan di Aceh saja calon gubernur dari jalur independen bisa memenangkan Pilkada, Sumbar pun Insyaallah bisa.

"Sumbar itu dari dulu merupakan gudang sejarah. Jadi saatnya sekarang sejarah itu dibuat," sambung Genius Umar, yang juga Walikota Pariaman itu, sambil menegaskan kembali bahwa tidak jadi maju di Pilkada Sumbar 2020 itu hanya isu saja. (IN-001)

Minggu, 29 Desember 2019

Natal di Sumbar, Polres Payakumbuh Tunjukkan Cara Merawat Keberagaman

PAYAKUMBUH - Sinergitas pengamanan rangkaian perayaan Natal oleh jajaran Polres Payakumbuh, stakeholder dan masyarakat mengingatkan kembali bahwa kita sebagai warga negara wajib untuk merawat kerukunan antar umat beragama dan keberagaman.

Pengamanan rangkaian perayaan Natal di Kota Payakumbuh tidak hanya dilaksanakan oleh personel Polres Payakumbuh, personel TNI (Kodim 0306/50 Kota Dan Yonif 131 BRS), Satpol PP dan Dishub Pemkot Payakumbuh, tetapi juga melibatkan pemuda gereja, Pemuda Pancasila, Linmas Kelurahan bahkan pemuda yang tinggal di sekitar gereja.



Konsep ini dibangun oleh jajaran Polres Payakumbuh untuk menunjukkan esensi dari sinergitas dalam merawat keberagaman dan kerukungan umat beragama serta kekuatan Pam Swakarsa (perlibatan masyarakat sekitar) dalam mendukung aparat penegak hukum dan pemerintah dalam mengamankan kegiatan masyarakat.

Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengungkapkan bahwa sebelum pengamanan dilaksanakan, dirinya bersama Kabag Ops Kompol Basrial telah berkoordinasi dengan pengurus-pengurus gereja di Kota Payakumbuh untuk menampung masukan-masukan, memberikan jaminan keamanan dan untuk membahas teknis pengamanan serta perlibatan masyarakat sekitar.

Menurutnya, personel gabungan pengamanan perayaan Natal di wilayah hukum Polres Payakumbuh sebanyak 160 orang diploting 4 tempat secara bergantian yaitu di Gereja Katholik St. Fidelis a Sigmarinda Payakumbuh, Gereja HKBP dan GPDI di Komplek Batalion 131 Braja sakti Kota Payakumbuh serta Gereja GBI Payakumbuh Kundang Kel.Parik Rantang Kec. Payakumbuh Barat.



Usai perayaan Natal di Gereja St Fidelis, Pendeta dan pengurus gereja mendatangi petugas yang melakukan pengamanan, menyampaikan ucapan terima kasih tak terhingga atas pengamanan yang telah dilangsungkan, sambil menyalami Kapolres Payakumbuh, personel gabungan dan masyarakat.

Begitu pula di Gereja HKBP kompleks Yonif 131/BRS, saat melakukan pengecekan terhadap petugas pengamanan, Kapolres menyempatkan diri menyampakan ucapan selamat merayakan Natal dan tahun baru dihadapan seluruh jemaat gereja. Kapolres juga menceritakan bagaimana jajarannya bersama-sama elemen masyarakat mengamanankan Natal dan menyuarakan kerurukan umat beragama dalam pengamanan Natal dan tahun baru di wilayah hukum Polres Payakumbuh.

Saat itu, Kapolres Payakumbuh juga sempat berinteraksi dengan 5 orang pemuda Papua yang sedang mengenyam pendidikan di Payakumbuh dan mengikuti perayaan Natal di Gereja HKBP. Kapolres sempat bertukar nomor handphone dan menanyakan kendala-kendala selama mengikuti pendidikan di Payakumbuh.



"Alhamdulillah respon dari mereka baik, selama mengenyam pendidikan di Payakumbuh tidak ada permasalahan dalam berinteraksi dengan mahasiswa dan warga Payakumbuh," ujar Dony.

Muhammad Bayu Veski tokoh muda Luak Limopuluah mengatakan Kapolres Dony adalah polisi yang dicintai masyarakat di wilayah hukumnya.

"Saat bencana dia turun, bahkan berkubang tanah. Di waktu lain, dia juga kerap menerjunkan anak buah membersihkan masjid lewat program Jum’at bersih dan baroqah. Para tokoh masyarakat mengapresiasi, pola merawat keberagaman dan kerukunan yang dilakukan Kapolres Dony Setiawan. Negara hadir, sesuai semangat bapak Presiden Jokowi, bapak Kapolri dan bapak Kapolda Sumbar," kata Bayu.



Langkah-langkah yang tempuh Polres Payakumbuh dalam menghadirkan negara dalam memfasilitasi kerukunan umat beragama mendapat apresiasi dari Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs Toni Harmanto, M.H.

"Terimakasih, Kapolres Dony yang memberdayakan masyarakat untuk membantu pengamanan ibadah dan perayaan agama umat kristiani," puji Kapolda Irjen Toni.

Tanggapan Kapolda Sumbar disampaikan kepada Kapolres Payakumbuh usai Kapolda mengunjungi Kab Dharmasraya untuk memastikan perayaan Natal di Kab Dharmasraya aman dan lancar. Bahkan, Senin (23/12/2019), Kapolda Sumbar memfasilitasi diskusi dan pencarian solusi bersama forkompida, tokoh masyarakat agama terkait beredarnya informasi penolakan perayaan Natal di Dharmasraya.



Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol. Toni Harmanto mengemukakan, kerukunan sudah terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), yang masyarakatnya multi etnis dan multi agama. Kerukunan tersebut, disebutkan, seyogyanya tidak dirusak oleh pemberitaan yang tidak didasarkan pada kondisi lapangan

"Kasihan warga Kabupaten Dharmasraya yang demikian toleran dan multi etnis atas viralnya pemberitaan negatif tentang kabupaten mereka di tingkat nasional," sebut Kapolda, Senin (23/12/2019), terkait pemberitaan larangan ibadah umat tertentu di Dharmasraya yang sedang viral. (*/PN-001)

Kota Solok Tuan Rumah Porprov Sumbar 2024, Tanah Datar-Padang Panjang 2022, Pariaman 2026

Kota Solok Siapkan Porprov Termegah di Sumbar 2024. Tanah Datar dan Padang Panjang tuan rumah bersama di 2022 dan Kota Pariaman Tuan Rumah Porprov 2026.

PADANG - Kota Solok terpilih sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar ke-18 tahun 2024 mendatang. Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja KONI Sumbar di Hotel Axana, Kota Padang, Sabtu malam (28/12/2019). Kota Solok akan menjadi tuan rumah perdana cabang multi iven tersebut, sejak daerah itu dimekarkan dari Kabupaten Solok pada 16 Desember 1970. Sementara, untuk Porprov 2022 akan dihelat di Tanah Datar bersama Kota Padang Panjang. Sedangkan Porprov tahun 2026 akan dilangsungkan di Kota Pariaman.

Selain tuan rumah tunggal di tahun 2024, Kota Solok akan menjadi tuan rumah bersama pada helatan Porprov 2020 ini, dengan menjadi host tiga cabang olahraga. Yakni Taekwondo, Karate dan Biliar. Hal ini akan menjadi semacam test event (helatan ujian) bagi daerah berjuluk Kota Beras Serambi Madinah ini, menunjukkan kesiapannya menjadi tuan rumah Porprov ke-18 di tahun 2024.

Ketua KONI Sumbar Syaiful, SH, M.Hum, bersama peraih medali emas SEA Games XXX-2019 Filipina, Suci Wulandari, beberapa waktu lalu.


Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar, Syaiful, SH, MH, mengucapkan selamat kepada Tanah Datar dan Padang Panjang yang menjadi tuan rumah Porprov 2022, serta Kota Solok dan Kota Pariaman yang menjadi tuan rumah di Porprov 2024 dan 2026. Syaiful mengharapkan daerah-daerah tersebut bisa mempersiapkan diri lebih matang lagi. Menurutnya, helatan Porprov menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pembinaan olahraga di Sumbar. Terutama dalam memunculkan atlet-atlet dan mempersiapkan atlet untuk iven yang levelnya lebih tinggi lagi.

"Kita ucapkan selamat kepada daerah-daerah yang ditunjuk sebagai tuan rumah Porprov. Kita sangat berharap, mereka mampu melaksanakan Porprov yang lebih baik dari pelaksanaan Porprov-Porprov sebelumnya," harapnya.

Pengurus KONI Sumbar, Nofi Sastera (kiri) saat pemungutan suara calon tuan rumah Porprov Sumbar di Hotel Axana, Padang, Sabtu malam (28/12/2019).


Syaiful menegaskan, dalam penentuan tuan rumah Porprov Sumbar 2022, 2024 dan 2026 di Hotel Axana, Sabtu malam (28/12/2019), KONI Sumbar memakai sistem yang baru. Jika sebelumnya penentuan tuan rumah dilakukan dengan penunjukan oleh KONI Sumbar, namun kemarin, penentuan tuan rumah dilakukan dengan pemungutan suara oleh seluruh KONI Kabupaten/Kota se-Sumbar. Dalam pemungutan suara untuk tuan rumah Porprov 2022, Tanah Datar dan Padang Panjang memperoleh 8 suara, sedangkan Kota Solok meraih 5 suara, Kota Pariaman meraih 3 suara dan Solok Selatan 2 suara.

"Kelima daerah tersebut, melakukan pengusulan tuan rumah untuk Porprov tahun 2022, bukan untuk Porprov 2024 maupun 2026. Namun, usai pemilihan KONI Sumbar menawarkan untuk tuan rumah di tahun 2024 dan 2026. Kota Solok akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah di tahun 2024 dan Kota Pariaman untuk Porprov 2026, sesuai dengan urutan raihan suaranya," ungkap Syaiful.

Pengurus KONI Sumbar dan Pengurus KONI Kabupaten/Kota se-Sumbar usai pemungutan suara calon tuan rumah Porprov Sumbar di Hotel Axana, Padang, Sabtu malam (28/12/2019).


Syaiful juga menyebutkan, lima daerah yang mengusulkan diri sebagai tuan rumah Porprov telah melakukan presentasi kesiapannya dalam Raker tersebut. Sebelumnya, Tim KONI Sumbar juga telah melakukan verifikasi kesiapan ke seluruh daerah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah.

"Karena semua daerah tersebut dinilai sangat siap, maka sejatinya mereka berhak menjadi tuan rumah," ujarnya.

Terkait Porprov pertama kali yang akan digelar di Kota Solok, Syaiful menyatakan bahwa Kota Solok terlihat sangat siap. Hal itu menurutnya terbukti dalam presentasi dan verifikasi lapangan yang dilakukan KONI Sumbar beberapa waktu lalu. Di samping itu, Kota Solok saat ini sangat getol membenahi sarana olahraga. Dengan waktu yang cukup panjang, yakni tahun 2024, Syaiful berharap Kota Solok akan lebih siap.

"Saya yakin, Kota Solok akan menjadi tuan rumah yang baik. Meski akan menjadi tuan rumah tunggal. Antusiasme pemerintah daerah, DPRD Kota Solok, KONI Kota Solok dan masyarakatnya sangat tinggi. Kita harapkan dengan waktu yang cukup panjang, mereka mampu mempersiapkan diri dengan lebih baik. Salah satunya dengan dukungan anggara multi year (tahun jamak) jelang 2024," ungkapnya.

Walikota Solok Zul Elfian, SH, M.Si Dt Tianso dan Wawako Solok Reinier, ST, MM, Dt Mangkuto Alam.


Sementara itu, Walikota Solok Zul Elfian, SH, M.Si Dt Tianso, menyatakan pihaknya sangat bersyukur Kota Solok akan menjadi tuan rumah Porprov Sumbar tahun 2024. Menurutnya, dengan menjadi tuan rumah 2024, persiapan lebih matang. Zul Elfian juga menyatakan pihaknya akan mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik.

"Alhamdulillah. Sebagai satu-satunya daerah di luar daerah pemekaran, Kota Solok menjadi satu-satunya daerah yang belum pernah menjadi tuan rumah Porprov. Karena itu, kita akan membuktikan bahwa Kota Solok layak menjadi tuan rumah. Bahkan menjadi tuan rumah termegah sepanjang sejarah Porprov di Sumbar. Tentu dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen, seperti DPRD, KONI Kota Solok, dan masyarakat Kota Solok," ujarnya. (rijal islamy)

Tegaskan Maju, Fakhrizal-Genius Sudah Kumpulkan 321.000 Dukungan KTP

PADANG - Menepis isu-isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Sumbar, bahwa Irjen Fakhrizal tidak jadi maju di Pilkada Sumbar 2020, terjawab saat sarapan pagi antara bakal calon Gubernur Sumbar Fakhrizal dengan beberapa tokoh masyarakat Sumbar dan media, Sabtu (28/12) di Bofet Rajawali Juanda, Padang. Fakhrizal langsung didampingi bakal calon wakil gubernur Genius Umar saat pertemuan.

Saat ini, Fakhrizal mengklaim sudah mengumpulkan 321.000 dukungan KTP yang sudah terentri datanya oleh Tim. Sementara yang ditetapkan KPU Sumbar untuk calon perseorangan (independen) minimal sebanyak 316.051 dukungan KTP.

"Jadi untuk persyaratan minimal pendaftaran sudah terlewati. Dan sekarang masih berproses puluhan ribu dukungan KTP yang dilakukan pengentriannya oleh tim," sebut Fakhrizal, yang diamini oleh tim yang mengerjakan proses tersebut yang ikut hadir.

Menurut rencananya, sebut Fakhrizal, di bulan Februari 2020, akan dilakukan deklarasi dan sekaligus mendaftar ke KPU Sumbar.

"Tenggat waktu dari KPU itu Maret, tapi Insyaallah, Februari 2020, kami dengan Pak Genius sudah mendaftar ke KPU Sumbar," ujarnya.

Masak, lanjut putra Kamang Kabupaten Agam kelahiran Bukittinggi itu, dukungan ikhlas yang telah diberikan masyarakat Sumbar dengan melampirkan fotokopi KTP, disia-siakan.

"Dukungan itu adalah amanah, dan kami akan menjaganya, dimana tetap maju melalui jalur independen di Pilkada Sumbar 2020,” tegasnya.

Bagi Fakhrizal dan Genius Umar persoalan pribadi sepertinya sudah selesai. Yang ada saat ini, sebut mantan Kapolda Sumbar yang sekarang dinas di Mabes Polri itu, maju di Pilkada Sumbar 2020, sebagai pengabdian untuk membangun Sumbar ke arah yang lebih baik, dan lebih maju lagi.

Sekaligus dengan majunya melalui jalur independen, Fakhrizal-Genius, bersama-sama dengan masyarakat Sumbar, ingin menorehkan sejarah baru secara nasional, dimana bukan di Aceh saja calon gubernur dari jalur independen bisa memenangkan Pilkada, Sumbar pun Insyaallah bisa.

"Sumbar itu dari dulu merupakan gudang sejarah. Jadi saatnya sekarang sejarah itu dibuat," sambung Genius Umar, yang juga Walikota Pariaman itu, sambil menegaskan kembali bahwa tidak jadi maju di Pilkada Sumbar 2020 itu hanya isu saja. (rel/IN-001)

Sabtu, 28 Desember 2019

Ini Wajah Dua Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan

JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya memindahkan dua tersangka penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke sel Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Pantauan Sabtu (28/12/2019) siang, dua tersangka berinisial RM dan RB itu keluar sekitar pukul 14.30 WIB dari Kantor Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Keduanya tak mengucapkan sepatah kata pun saat akan menuju mobil yang akan membawa keduanya ke Mabes Polri.

Namun, tersangka yang berjalan di barisan depan menjawab dengan keras ketika ada wartawan yang menanyakan alasannya menyerang Novel.



"Tolong dicatat, saya tidak suka dengan Novel karena dia pengkhianat," teriak salah satu tersangka.

Sebelumnya, polisi menangkap terduga penyerangan Novel Baswedan. Penangkapan terduga pelaku itu dilakukan pada Kamis, 26 Desember 2019 malam.

Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka. "Sudah ditetapkan tersangka. Tadi siang diperiksa sebagai tersangka," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019), dikutip detik.com.

Novel Baswedan diserang menggunakan air keras oleh orang tak dikenal usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya pada Selasa 11 April 2017.

Anggota Polri Aktif

Bareskrim Polri telah menangkap dua pelaku penyerangan menggunakan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Dua pelaku diketahui merupakan anggota Polri aktif.

"Tadi malam kami tim teknis bekerja sama dengan Kakor Brimob telah mengamankan pelaku yang diduga menyerang saudara NB (Novel Baswedan)," ujar Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019).

Listyo memastikan, kedua penyerang Novel Baswedan merupakan anggota Polri aktif.

"Inisial RM dan RB. Polri aktif," tutur Listyo. (*/IN-001)

Piawainya Gusmal Menanggapi Isu Kemiskinan di "Rumah Beratap Mulsa"

Gonjang-Ganjing Rumah Ladang Beratap Mulsa di Dekat Pusat Pemerintahan Kabupaten Solok, Arosuka
* Kepiawaian Gusmal Menanggapi Isu "Rumah Beratap Mulsa" yang Viral di Jagat Maya


Satu keluarga tinggal di sebuah rumah tak layak huni (Rutilahu) di sebuah ladang di Arosuka. Pemkab Solok, menjadi "sasaran tembak" terhadap isu kemiskinan. Apalagi, lokasinya tak jauh dari kompleks Kantor Bupati Solok. Kepiawaian Bupati Solok, Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo, akhirnya terbukti dalam menghadang masalah tersebut. Pemkab Solok turun tangan ke lokasi, memberikan bantuan, dan dengan sentuhan humanis, berhasil membuat satu keluarga itu pindah.

Isu kemiskinan, menjadi salah satu momok menakutkan bagi sebuah pemerintahan. Pemkab Solok, beberapa waktu lalu, dicoba untuk dihantam dengan isu sakti tersebut. Sebuah keluarga yang tinggal di sebuah ladang, dengan kondisi rumah yang tak layak huni, mendadak viral di media sosial. Penyebaraan foto-foto rumah beserta keluarga tersebut, sangat masif dilakukan. Dengan bumbu kemiskinan di dekat pusat pemerintahan Arosuka, foto-foto tersebut langsung viral dan menjadi perbincangan serius netizen, dan berkembang ke kedai-kedai kopi, dan menjadi isu yang tak terbendung.

Bupati Solok Gusmal, SE, MM, Dt Rajo Lelo bersama Desnadefi Gusmal


Pemkab Solok, di bawah kendali Gusmal Dt Rajo Lelo dan Wabup Yulfadri Nurdin, tentu saja menjadi pihak yang paling dipersalahkan. Terlebih, Gusmal berasal dari Guguk, sama dengan asal keluarga yang viral tersebut. Arah "serangan" sangat jelas. Kewibawaan dan harga diri Pemkab Solok, terlebih Gusmal secara pribadi, dipertaruhkan.

Namun, Gusmal yang menjalani periode kedua sebagai Bupati Solok (sebelumnya periode 2005-2010), menanggapi isu dan "serangan" tersebut dengan sangat cerdas. Sebagai pamong senior yang menghabiskan hidupnya sebagai birokrat di Pemkab Solok, Gusmal menjawab tudingan muring yang coba diarahkan kepadanya dengan brilian.

Berbekal pengalamannya yang sempat menjadi Kepala Dinas Sosial, Kepala Bappeda, Sekretaris Daerah, hingga menjadi Bupati Solok, Gusmal dengan taktis mengutus Yandra Prasat, Kepala Dinas Sosial Pemkab Solok turun langsung ke lokasi. Tentu saja turun dengan "oleh-oleh", dan pesan pemahaman dari sang bupati.

Kadis Sosial Pemkab Solok, Yandra, saat mengantarkan bantuan dari Pemkab Solok.


Yandra Prasat "diperintahkan" untuk menyusun tim dan langsung ke lokasi tempat tinggal keluarga penghuni rumah plastik tersebut di Nagari Koto Gaek Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Kamis (26/12/2019). Yandra yang sebelumnya sangat populer saat menjabat Kepala Dinas Pariwisata tersebut, membawa Aparatur Pemerintahan Nagari Koto Gaek Guguk, dan awak media untuk menelusuri jejak keberadaan penghuni pondok plastik bekas beserta keluarga besarnya.

Menempuh jarak berkilo-kilo dengan berjalan kaki, sambil memikul barang-barang bantuan, tim tiba di lokasi dan bertemu langsung dengan Erisman (32 th) beserta Desrika (30) istrinya. Yandra, dengan kata-kata terstruktur, menjelaskan bahwa postingan di jagat maya, terutama media sosial tersebut, telah membuat masyarakat berprasangka dan berpendapat negatif ke Pemkab Solok. Karena timbul asusmsi, Pemkab Solok melakukan pembiaran pada warga yang terlantar.

"Padahal, setelah ditelusuri, hal seperti itu tidaklah sesuai dengan yang digemborkan dan diviralkan di Medsos. Kondisi keluarga tersebut tidaklah separah yang dibayangkan sebelumnya. Gubuk atau pondok ini, adalah rumah di tengah ladang, yang digunakan untuk menunggui ladang mereka," ujarnya.

Kadis Sosial Pemkab Solok saat menyerahkan bantuan di lokasi rumah ladang beratap mulsa di Arosuka.


Orang tua keluarga tersebut yang ikut dalam rombongan tersebut, juga mengaku tidak pernah mengusir anak, menantu dan cucunya tersebut. Orang tua tersebut menyebutkan, mungkin mereka merasa tidak nyaman tinggal di rumah tersebut, dan letih bolak-balik untuk menunggui ladang.

"Padahal rumah tersebut cukup besar untuk mereka tempati. Kalau ingin hidup mandiri, di samping rumah tersebut masih bisa dibangun rumah lagi," ujar orang tuanya.

Fakta lainnya, tim juga mendapati kenyataan bahwa pasangan ini dasarnya bukan dari keluarga miskin. Hanya saja, hidup mereka tidak menetap dan berpindah-pindah untuk berladang di sejumlah tempat.

Fakta berikutnya, foto gubuk plastik sengaja diviralkan oleh kerabat dekatnya, dengan harapan, pasangan ini bisa memperoleh bantuan dari dinas terkait berupa bantuan bedah rumah.

Keluarga Aris setelah pindah ke rumah yang disiapkan warga Kotogaek Guguk.


Atas kenyataan tersebut, Kadis Sosial Yandra Prasat, menyatakan bahwa Bupati Gusmal telah menegaskan kepada dirinya, agar memprioritaskan keluarga tersebut mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) di tahun anggaran 2020 mendatang. Yakni berupa program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

"Saat ini, dari Dinsos, kami membawa bantuan darurat sosial kejadian luar biasa yang telah disiapkan tetap disalurkan. Berupa peralatan rumah dan dapur selengkapnya, sandang serta sembako, juga pakain sekolah," ujarnya.

Tak berselang lama setelah kepulangan Tim Dinsos Kabupaten Solok tersebut dari lokasi, pasangan keluarga Erisman berkemas untuk pindah ke rumah yang lebih layak yang disiapkan oleh warga setempat.

Kondisi rumah ladang Aris dan Rika yang viral di jagat maya.


Sebelumnya, beberapa hari lalu, jagat dunia maya di Kabupaten Solok, mendadak gempar, dengan beredarnya foto-foto sebuah "rumah" di sebuah peladangan. Dalam keterangan foto yang diunggah di media sosial facebook tersebut, terlihat satu keluarga dengan dua anak tinggal di "rumah" tersebut. Bahkan, disebutkan bahwa lokasi "rumah" tersebut tidak jauh dari Kompleks Kantor Bupati Solok.

Dekatnya "rumah" tersebut dengan kantor Bupati Solok, menciptakan "aroma" yang tidak sedap. Sebuah perbandingan, dengan hiperbola yang luar biasa. Sebuah gubuk tak layak, diperbandingkan dengan kantor Bupati sebagai "istana".

Kondisi di dalam rumah ladang Aris dan Rika yang viral di jagat maya.


Ternyata, saat ditelusuri ke lokasi, kepala keluarga, Aris (32), baru tinggal bersama istrinya Rika (30) dan kedua anaknya, Syafira (9) dan Syakila (10 bulan), di gubuk tersebut sejak 3 bulan terakhir. Sebelumnya, warga Nagari Kotogaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang tersebut sebelumnya tinggal di Perumnas Kayuaro, milik seseorang tanpa membayar. Namun, karena pemilik rumah akan menghuni rumahnya, keluarga tersebut pindah ke rumah orang tuanya di Kotogaek. Diduga kurang nyaman tinggal bersama orang tuanya, dan jauh dari ladangnya, sekeluarga itu pun membangun "rumah ladang" di Arosuka.

Sebagai "rumah ladang", kondisi gubuk tersebut memang terlihat cukup miris untuk ditempati sebuah keluarga. Apalagi dengan dua anak yang masih kecil dan masih bayi. Beratapkan dan berdindingkan mulsa (plastik ladang), gubuk tersebut hanya dilengkapi dengan fasilitas seadanya. Seperti tikar, kasur lusuh, dan perabotan seadanya.

"Sebelumnya, kami tinggal menumpang di rumah Perumnas Kayuaro. Karena yang punya rumah akan tinggal di rumah itu, kami pindah ke rumah orang tua di Kotogaek. Kemudian, kami tinggal di gubuk ini, sekaligus bisa berladang di sini," ungkap Aris.

Kondisi rumah ladang Aris dan Rika yang viral di jagat maya.


Menjadi informasi yang viral di Medsos, berbagai pihak melontarkan komentar dan pendapat. Ketua DPRD Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu, misalnya. Pria yang juga Ketua DPC Partai Gerindra tersebut menyatakan dirinya sangat miris, masih ada masyarakat Solok dengan kondisi seperti itu.

"Kita sebagai warga Kabupaten Solok merasa sangat miris mendapat laporan seperti ini. Dalam peradaban yang sudah modern ini, masih ada kondisi masyarakat yang serba kekurangan seperti itu. Ini akan menjadi tanggung jawab Pemerintahan Daerah secara bersama sama guna membenahi ekonomi masyarakat. Ke depannya kita tidak ingin hal seperti ini ada lagi di wilayah Kabupaten Solok. Selanjutnya, nanti kita akan koordinasikan dengan dinas terkait. Semoga ada jalan keluarnya dan warga tersebut mendapatkan bantuan dan memiliki tempat tinggal yang layak," ujar Jon F Pandu.

Bupati Solok, Gusmal, SE, MM, Dt Rajo Lelo


Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, menanggapi hal ini dengan sangat hati-hati. Pasalnya, bagi pemerintah sebuah daerah, kemiskinan adalah sebuah aib. Apalagi jika "dibumbui" dengan tidak adanya "kepedulian" pemerintah. Gusmal menyatakan, dari informasi yang didapatnya, keluarga tersebut, sudah tinggal di gubuk tersebut selama tiga bulan. Namun, tetap sering bolak-balik ke rumah orang tuanya di Kotogaek.

"Beliau tinggal di sana sudah 3 bulan yang lalu dan sering juga bolak balik ke rumah orang tuanya, karena KK, KTP dan surat serta barang-barang berharga  lainnya masih disimpan di tempat orang tuanya. Jadi kesimpulannya, rumah tersebut merupakan rumah ladang," kata Bupati.

Gusmal juga mengungkapkan, sejumlah usaha telah dilakukan pemerintah setempat. Di antaranya, dengan melakukan pendekatan kepada orang tuanya dan menyarankan mengajak lagi untuk tinggal di rumah orang tuanya yang lumayan besar.

"Warga tersebut sudah pernah dipanggil oleh pemerintah nagari. Akan tetapi, dengan alasan menunggui ladang, yang bersangkutan belum mau pindah ke tempat lain. Kita akan menyalurkan bantuan berupa peralatan dapur, kasur, selimut, sembako dan kebutuhan lain yang mungkin dibutuhkan," ujarnya. (rijal islamy)

Jumat, 27 Desember 2019

Rayendra Kumar, Asal Kota Solok Menangi Sayembara Logo MTQ Nasional 2020

SOLOK - Rayendra Kumar, yang berasal dari Kota Solok, memenangi sayembara logo Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional yang akan berlangsung di Sumbar tahun 2020. Rayendra, sebelumnya menyisihkan 355 karya dan berhasil menjadi finalis 5 besar bersama Fitra Bayu asal Kota Padang, Muhammad Rizki asal Pasaman Barat, Ilham Susendra asal Pasaman Barat dan Azwardi asal Kota Padang. Raihan Rayendra ini, menjadi sebuah berkah bagi Kota Solok, yang sebelumnya menghelat MTQ ke-38 tingkat Sumbar.

Pemeritah Provinsi Sumatera Barat melalui Biro Humas Setda Prov. Sumbar mengumumkan pemenang sayembara logo Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII tahun 2020, dimana penetapan pemenang tersebut berdasarkan pada Surat Keputuasan Gubernur Sumbar nomor 480-962-2019, tanggal 17 Desember 2019. Penyerahan tersebut dilaksanakan di Aula kantor Gubernur, Kamis (26/12/2019) malam, yang dihadiri oleh Gubernur, Kapolda, Sekda Sumbar, Ka. Kanwil Kemenag, BUMN dan BUMD, Bupati Walikota se Sumbar, Ormas Islam, Kepala OPD Prov Sumbar dan undangan lainnya.

Kepala Biro Humas Jasman selaku ketua panitia pelaksana mengatakan, sayembara ini sudah dimulai sejak Agustus 2019 dan berakhir pada November 2019 silam, dengan peserta berasal dari umum dari seluruh Indonesia.

"Hingga batas waktu yang ditentukan, jumlah karya yang masuk ke kami sebanyak 355, dan itu bukan berasal dari Sumbar saja, namun ada dari Papua, Bali, Sulawesi, Pulau Jawa, NTB dan Kalimantan juga," jelasnya.

Namun dari keseluruhan karya yang masuk, hanya 5 karya yang dianggap memenuhi kriteria oleh para juri, yang terdiri dari unsur adat (Ketua LKAAM Sumbar Sayuti Datuak Rajo Paghulu), agama (Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar), akademisi/ praktisi (Emeraldy Chatra), budaya (Alwi Karmena) dan Jurnalis (Hasril Chaniago).

Kelima pemenang tersebut, nantinya akan diberikan hadiah berupa uang tunai, plakat dan sertifikat.

"Juara I akan diberikan uang tunai senilai Rp 10, 5 juta dan kepada 4 finalis akan diberikan uang Rp 3 juta," terangnya.

Sementara itu, salah seorang juri, Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar menyampaikan, dari setiap logo yang dibuat harus terdapat 6 unsur, yaitu simbol keimanan, Al Quran sebagai pegangan hidup, kekuatan memegang lurus ruh Islam, kesadaran dalam menggunakan bahasa arab sehingga lebih menimbulkan kesadaran dalam mendalami Al-Quran, simbol Sumbar sendiri, yakni surau dan rumah adat yang tak bisa dipisahkan, dan warna yang ada dalam marawa.

"Dari 6 unsur tersebutlah kami bersama mencari dan menetapkan logo mana yang terbaik" ungkapnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan, dengan panjangnya proses yang dilalui dan banyak tahapan-tahapan, maka dia yakin, ini merupakan karya yang terbaik, apalagi dinilai oleh para juri juri yang berkompeten dibidangnya masing-masing.

Kedepan dia menginginkan agar logo ini disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Sumbar bahkan sampai ke pelosok sekalipun, karena MTQ memiliki tujuan utama membumikan Al-Quran, dengan tujuan agar lebih mudah dipahami umat Islam dan masyarakat secara umum.

"Apalagi kalau di Minangkabau yang memiliki filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, tentu akan lebih mudah memahaminya" ujarnya.

Untuk persiapan pelaksanaan MTQ Nasional tersebut nantinya, Irwan Prayitno yakin akan selesai tepat pada waktunya, seperti untuk pembukaan di stadion utama Sikabu, Padang Pariaman saat ini sedang dikebut pemabangunannya.

"Begitu juga ditempat-tempat lain yang akan menjadi tempat pelaksanaan MTQ, akan terus kami pantau bersama bersama Ka. Kanwil Kemanag Sumbar dan instansi terkait" tegasnya.

MTQ Nasional tahun 2020 merupakan pelaksanaan yang kedua kalinya di Sumatera Barat, akan dilaksanakan pada bulan Juni atau Juli mendatang. Sebelumnya Sumbar sendiri juga pernah ditunjuk sebagai tuan rumah tahun 1983. (*/IN-001)

Sumber: Biro Humas Setda Provinsi Sumbar

Rabu, 25 Desember 2019

Polres Solok Kota Amankan Perayaan Natal di Kota Solok

SOLOK - Personel Polres Solok Kota mengamankan pelaksanaan Hari Raya Natal 2019, yang dipusatkan di Belakang Sub Denpom Solok, Rabu (25/12/2019). Pengamanan bersama personel gabungan dari TNI, Sub Denpom, dan instansi lainnya, dipimpin langsung Kapolres Solok Kota, AKBP Ferry Suwandi, S.IK.

Dalam kunjungan usai perayaan Natal 2019 di Kota Solok, Ferry Suwandi menyempatkan diri mengunjungi umat Kristiani di Kota Solok. Dalam arahannya, Ferry Suwandi berharap seluruh elemen masyarakat tetap menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan. Serta menghargai masyarakat yang berbeda agama.

"Mari bersama-sama kita selalu jaga situasi kondusif," ungkapnya.



Sehari sebelumnya, Ferry Suwandi beserta Ketua Cabang Bhayangkari Solok Kota Kunjungi Pos Pengamanan Natal Dan Tahun Baru Polres Solok Kota, Selasa (24/12/2019). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk pengecekan dan kontrol kegiatan pengamanan, sekaligus memberikan arahan mengenai pengamanan terhadap masyarakat yang merayakan Natal 2019 dan menyambut malam tahun baru 2020 nanti.

Dalam menyambut malam tahun baru 2020 nanti, Polres Solok Kota, telah memberikan imbauan kepada masyarakat di wilayah hukum Polres Solok Kota. Di antaranya, tidak merayakan dengan cara berlebihan, sehingga dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Kemerayakan pergantian tahun dengan kegiatan positif, seperti berdoa bersama atau kegiatan sosial. Lalu, tidak menyalakan petasan atau sejenisnya, serta tidak melakukan konvoi atau ugal-ugalan di jalan. Polres Solok Kota juga mengingatkan masyarakat agar tidak menjual, menyajikan atau mengonsumsi minuman beralkohol, apalagi mengonsumsi Narkotika.

"Kita harapkan masyarakat segera melaporkan kegiatan yang berpotensi dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat ke pos polisi terdekat. Yang terpenting, marilah kita menjadi masyarakat bijak, dengan merayakan tahun baru dengan hal positif dan bermanfaat," ujar Ferry.



Sebelumnya, pada Senin (23/12/2019) Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota menggelar Apel Pergeseran Pasukan Operasi Lilin 2019, di Halaman Mapolres Solok Kota. Apel Pergeseran Pasukan, dipimpin langsung Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, dan diikuti seluruh personel Operasi Lilin 2019. Dalam rangka antisipasi segala kerawanan Natal 2019 dan Tahun baru 2020, Polres Solok Kota mem-ploting anggotanya untuk melakukan pengamanan, dibantu TNI, dan dinas terkait.

Dalam Arahannya Kapolres Solok Kota menekankan bahwa, fokus pengamanan Operasi Lilin Singgalang 2019 ada dua, yaitu pengamanan Natal 2019 dan tahun baru 2020 dengan 2 lokasi Pos Pengamanan yaitu 1 Pos Terpadu di Taman RTH Kota Solok dan 1 Pos Pengamanan di Singkarak Kabupaten Solok.

"Operasi Lilin 2019 ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman serta masyarakat dapat merasakan dampak nyata dari pelayanan yang diberikan seluruh personel pengamanan di wilayah hukum Polres Solok Kota," ujarnya.



Pelaksanaan Operasi Lilin Singgalang 2019 ini berlangsung selama 10 hari dengan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif yang didukung kegiatan intelijen, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

Ferry juga menyampaikan kepada anggota yang melaksanakan pengamanan agar meningkatkan kewaspadaan dan kesipasiagaan dalam bertugas dan lakukan pengamanan berlapis oleh personil Opsnal di tiap pos pengamanan mengingat situasi dan kondisi pada saat ini.

"Tingkatkan kewaspadaan, serta jalin komunikasi intensif dengan semua pihak di lapangan," ujarnya.

Usai melaksanakan apel pergeseran pasukan, Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi didampingi PJU menyerahkan 7 (tujuh) unit kendaraan roda 2 (R2) Sabhara dan 12 (dua belas) Set Road Blocker (marka penghalang jalan) yang diterima langsung oleh Kapolsek sejajaran Polres Solok Kota. (rijal islamy)

Senin, 23 Desember 2019

Polres Solok Kota Gelar Apel Pergeseran Pasukan Operasi Lilin 2019

SOLOK - Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota menggelar Apel Pergeseran Pasukan Operasi Lilin 2019, di Halaman Mapolres Solok Kota, Senin (23/12/2019). Apel Pergeseran Pasukan, dipimpin langsung Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, dan diikuti seluruh personel Operasi Lilin 2019. Dalam rangka antisipasi segala kerawanan Natal 2019 dan Tahun baru 2020, Polres Solok Kota mem-ploting anggotanya untuk melakukan pengamanan, dibantu TNI, dan dinas terkait.

Dalam Arahannya Kapolres Solok Kota menekankan bahwa, fokus pengamanan Operasi Lilin Singgalang 2019 ada dua, yaitu pengamanan Natal 2019 dan tahun baru 2020 dengan 2 lokasi Pos Pengamanan yaitu 1 Pos Terpadu di Taman RTH Kota Solok dan 1 Pos Pengamanan di Singkarak Kabupaten Solok.

"Operasi Lilin 2019 ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman serta masyarakat dapat merasakan dampak nyata dari pelayanan yang diberikan seluruh personel pengamanan di wilayah hukum Polres Solok Kota," ujarnya.



Menurut Kapolres, pelaksanaan Operasi Lilin Singgalang 2019 ini berlangsung selama 10 hari dengan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif yang didukung kegiatan intelijen, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

Ferry juga menyampaikan kepada anggota yang melaksanakan pengamanan agar meningkatkan kewaspadaan dan kesipasiagaan dalam bertugas dan lakukan pengamanan berlapis oleh personil Opsnal di tiap pos pengamanan mengingat situasi dan kondisi pada saat ini.

"Tingkatkan kewaspadaan, serta jalin komunikasi intensif dengan semua pihak di lapangan," ujarnya.

Usai melaksanakan apel pergeseran pasukan, Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi didampingi PJU menyerahkan 7 (tujuh) unit kendaraan roda 2 (R2) Sabhara dan 12 (dua belas) Set Road Blocker (marka penghalang jalan) yang diterima langsung oleh Kapolsek sejajaran Polres Solok Kota. (rijal islamy)

Minggu, 22 Desember 2019

18 Tahun Urus Pemilu, Dedikasi dan Integritas Iriadi Dt Tumanggung Diganjar Penghargaan Lintas Politika Award 2019

Niniak Mamak Selayo Kabupaten Solok, 18 Tahun Urus Pemilu di Sumsel
Dedikasi Iriadi Dt Tumanggung Diganjar Lintas Politika Award 2019

SOLOK - Pengabdian dan dedikasi luar biasa yang ditunjukkan Iriadi Dt Tumanggung terhadap demokrasi, khususnya dalam hal kepemiluan, diganjar dengan penghargaan Lintas Politika Award. Prosesi penghargaan di Palembang, Sumsel ini, Iriadi bersanding dengan sejumlah tokoh nasional lain, seperti Ketua Umum ICMI Prof Dr Jimly Asshiddiqie, mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) Burhanudin Amin, anggota DPR RI Achmad Hafisz Tohir dan Eddy Santana Putra yang juga anggota DPR RI. Lintas Politika Award yang digelar sejak 2015 lalu tersebut diberikan kepada para tokoh yang dianggap telah mampu memberikan pengabdian luar biasa di tengah masyarakat.

Masuknya nama Iriadi Dt Tumanggung dalam daftar penerima penghargaan, dalam Malam Kemilau Aspirasi Sriwijaya, Jumat malam (20/12), menjadi torehan spesial bagi tokoh kelahiran Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat tersebut. Sebelumnya, sebagai birokrat senior di Pemprov Sumsel, Iriadi Dt Tumanggung, sudah 18 tahun memegang jabatan penting di kepemiluan Sumsel. Bahkan, saat ini, dirinya menjabat sebagai Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumsel.

"Alhamdulillah. Saya bersyukur dan terharu dengan penghargaan ini. Namun, ini sekaligus membuat saya harus berbuat lebih baik lagi. Sejak tahun 2002 hingga kini, saya dipercaya mengemban tugas kepemiluan sampai sekarang. Melaksanakan tugas mempersiapkan dan mengawasi pesta demokrasi itu memang penuh tantangan. Banyak sekali godaan di sana-sini. Tetapi kita harus tetap profesional dan mengutamakan kepentingan bangsa negara sesuai Undang-Undang," ujarnya.



Direktur Eksekutif Lintas Politika Indonesia, Kemas Khoirul Mukhlis, mengungkapkan, kriteria penerima penghargaan sangat ketat. Penilaian melibat para akademisi dan praktisi. Dari sekitar 300 nama yang masuk, akhirnya ditetapkan hanya beberapa nama saja.

"Berdasarkan penilaian tim juri, Iriadi Dt Tumanggung dinilai sebagai sosok pekerja keras yang sukses dalam karir birokrat. Terutama dalam menjaga marwah institusi yang dipimpinnya dalam menyukseskan Pemilu," ungkapnya.



Kandidat Bupati Solok 2020

Saat ini, Iriadi Dt Tumanggung disebut-sebut sebagai salah satu tokoh rantau asal Kabupaten Solok yang berpeluang besar memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun 2020 mendatang. Iriadi mengaku, dirinya terpanggil untuk membangun kampung halamannya, dan berbuat lebih luas lagi di Kabupaten Solok.

"Kabupaten Solok itu kaya akan sumber daya alam pertanian dan pariwisata. Sentuhan pertanian modern dan pariwisata yang dikemas maksimal, akan mampu membuat masyarakat lebih makmur dan sejahtera. Sentuhan dan pengemasan tersebut harus dimulai dan dilakukan oleh sebuah birokrasi yang baik. Yakni berupa regulasi, perencanaan program, dan kebijakan yang pro rakyat," ungkapnya.

Sebelum masuk ke ranah perekonomian, Iriadi Dt Tumanggung menegaskan dirinya bakal terlebih dahulu menata aspek religius. Mengusung visi; "Bersama Membangun Pertanian Modern dan Pariwisata Menuju Solok Maju, Sejahtera dan Religius", Iriadi Dt Tumanggung menegaskan, pembangunan fisik harus juga diiringi dengan pembangunan mental dan spritualitas. Maka itu jika dirinya dipercaya memimpin Solok nantinya akan memprioritaskan keberadaan surau menjadi pusat pendidikan sejak dini dan wahana pembentukan karakter yang berakhlakulkarimah.

"Kita akan canangkan Gerakan Kembali ke Surau yang mengandung pesan pentingnya surau sebagai pusat pembentukan karakter dan pendidikan dini. Maka itu fasilitasnya harus disediakan secara merata dan memadai. Di samping tempat anak-anak mengaji, Surau nantinya akan dilengkapi dengan perpustakaan yang dapat membuka cakrawala masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Sejak dini, generasi muda Solok harus dipersiapkan dengan pengetahuan agama yang memadai. Regenerasi ulama mesti sudah dipikirkan sejak sekarang. Kita cari perguruan tinggi Islam yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri untuk menitipkan generasi Solok belajar di sana," tambahnya.



Di bidang perekonomian dan pemberdayaan, Iriadi Dt Tumanggung menginginkan sektor pertanian dan pariwisata menjadi andalan Kabupaten Solok. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang ini, mengatakan Kabupaten Solok kaya akan sumber daya alam sehingga pemanfaatannya harus dioptimalkan.

"Langkah awal tentunya harus merubah mindset (pola fikir) masyarakat yang selama ini masih banyak mengandalkan pola pertanian tradisional menuju pola pertanian modern. Banyak aspek yang bisa dilakukan efisiensi seperti penggunaan lahan sempit yang bisa menghasilkan maksimal serta waktu panen yang relatif lebih singkat. Membangun pabrik pengolahan hasil pertanian dalam satu kawasan terintegrasi. Hal ini penting di samping bisa menjamin mutu hasil produksi, juga dapat memangkas biaya transportasi dan harga modal akan lebih terjangkau," ujarnya.

Sekilas Iriadi Dt Tumanggung

Nama Iriadi Dt Tumanggung, tidak muncul secara tiba-tiba di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020. Jauh hari, nama Iriadi sudah menjadi pembicaraan, khususnya di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung. Kiprahnya sebagai birokrat senior dan disegani di Pemprov Sumsel, ternyata juga berdengung hingga ke Kabupaten Solok. Layaknya warga Minangkabau yang suka merantau, keinginan pulang kampung dan berbakti di tanah kelahiran, membuat Iriadi menegaskan niat menjadi bakal calon Bupati Solok.

Kurun waktu 35 tahun bukan waktu yang singkat untuk pengabdian Iriadi Dt Tumanggung sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumatera Selatan. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya mulai dari Kacabdin Pertanian Pasang Surut Kabupaten Musi Banyuasin, Kabag Pemerintahan Kantor Pembantu Gubernur Sumsel Wilayah 1 Musi Banyuasin, Sekretaris KPU Kabupaten Musi Banyuasin selama 11 tahun, Kepala Hubla Biro Penghubung Pemerintah Provinsi Sumsel di Jakarta, Kepala Samsat Musi Banyuasin, Kepala Samsat Kota Palembang dan terakhir saat ini masih menjabat Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sumatera Selatan.



Iriadi Dt Tumanggung lahir di Selayo pada 11 November 1962. Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang ini, hingga kini, dipercaya Gubernur Sumsel Herman Deru sebagai Kepala Sekretariat Bawaslu Sumsel. Kinerja dan kedekatannya dengan Gubernur Sumsel sebelumnya, Alex Nurdin, membuat Iriadi Dt Manggung dipercaya memimpin jabatan-jabatan strategis di Pemprov Sumsel.

Menjadi kandidat unggulan di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020, Iriadi dikebal sebagai sosok pekerja keras yang sukses dalam "kompetisi hidup" di tanah rantau. Pengalamannya di Sumsel, membuatnya dianggap sebagai figur yang mampu dan layak mengganti Bupati Solok saat ini, Gusmal Dt Rajo Lelo. Apalagi dalam berbagai jabatan terakhir Iriadi banyak berkecimpung dalam tugas kepemiluan yang menuntut integritas tinggi.

Mantan Gubernur Sumsel dua periode, Alex Noerdin, mengaku dirinya sangat mengapresiasi kemampuan Iriadi dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN. Alex Noerdin melihat sosok Iriadi sebagai figur yang memiliki kemampuan manajerial tinggi dan selalu dapat melaksanakan tugas dengan tuntas dan baik.

"Sejak saya menjabat Bupati Musi Banyuasin sudah cukup mengenal sosok Iriadi ini. Penilaian saya, beliau (Iriadi –red) sangat berpengalaman dan mumpuni. Malah saat menjabat Gubernur, Iriadi menjadi Kepala UPTD Samsat yang berhasil gemilang dengan memaksimalkan target pemasukan pajak sebesar Rp 100 miliar perbulan. Ini tentunya sebuah prestasi tersendiri," tutur Alex Noerdin.

Ditambahkan Alex Noerdin yang pada tahun 2005 telah diberi gelar Dipertuan Datuk Sri Baginda dari Yang Dipertuan Agung Raja Alam Pagaruyung ini, dirinya mengapresiasi positif pencalonan Iriadi sebagai Bupati Solok mendatang.

"Saya sangat memahami karakter masyarakat Minang yang tidak sembarangan dalam memiliki pemimpin. Tentu dengan terlebih dulu melihat track record para kandidat yang ada. Nah, Iriadi ini merupakan sosok yang berpengalaman dalam birokrasi dan memiliki pergaulan luas baik di lembaga legislatif maupun eksekutif. Saya rasa cocok untuk kebutuhan Kabupaten Solok sekarang ini," ujar Alex Noerdin yang juga Ketua Partai Golkar Sumsel ini.

Wakil Gubernur Sumsel periode 2013-2018, Ishak Mekki, menilai sosok Iriadi Dt Tumanggung sebagau pekerja keras yang berkomitmen tinggi dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Di samping itu, Iriadi dikenalnya juga selalu memperhatikan hal-hal kecil sehingga tugas yang dikerjakannya selalu membawa hasil positif.

"Saya mengenalnya sebagai pribadi dan aparatur negara yang memiliki komitmen dan loyalitas tinggi kepada atasan. Sehingga tugas apapun yang diberikan, Iriadi selalu mampu menyelesaikannya dengan baik," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, yang kini merupakan anggota DPR RI 2019-2024.

Wartawan senior Sumsel, Heriyanto M.Si, menilai Iriadi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan peduli terhadap lingkungan. Untuk itu dirinya berkeyakinan jika Kabupaten Solok dipimpin Iriadi maka akan dapat semakin maju dan berkembang.

"Yang saya tahu beliau (Iriadi, red) memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan setia kawan. Terbukti di Lampung ada masjid yang sengaja dibangun sendiri oleh Iriadi. Jadi beliau ini pergaulannya juga sangat luas. Bukan hanya di Sumsel dan Sumbar saja," tutur Heriyanto. (*/IN-001)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved