Ramadan
-->

Kamis, 21 November 2019

Anggota DPRD Sumbar, Rico Alviano, Sikapi Kisruh Tambang Batubara di Talawi Sawahlunto


SAWAHLUNTO - Kisruh tambang batu bara CV Tahiti Coal dengan masyarakat beberapa dusun yang ada di Desa Sikalang Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto sudah terjadi sejak tahun 2017. Sejak itu masyarakat mengeluhkan jalan rusak dan beberapa rumah warga retak-retak serta dampak pada polusi udara limbah B3 diduga akibat aktivitas tembang tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Rico Alviano, ST anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat.

"Permasalahan ini sudah terjadi sejak tahun 2017 yang lalu, karena tidak adanya titik temu didalam penyelesaian maka masyarakat memberikan kuasa kepada Walhi," jelas ketua Garda Bangsa Sumbar itu.

Menanggapi hal itu Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar menyurati Ketua DPRD Provinsi Sumbar, meminta waktu untuk audiensi menyampaikan dugaan masyarakat tersebut. Ketika itu DPRD Provinsi Sumatera Barat baru saja dilantik, belum memiliki ketua definitif dan alat kelengkapan dewan pun belum terbentuk.

Rico Alviano, ST mengakui surat Walhi yang pertama masuk ditujukan ke ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat belum tertanggapi karena ketika itu pimpinan definitif dan alat kelengkapan dewan belum terbentuk.

"Setelah pimpinan dan alat kelengkapan dewan terbentuk, surat Walhi tersebut ditanggapi melalui Komisi IV yang membidangi hal itu, sayapun ada di dalam Komisi IV tersebut sebagai anggota," ujar Rico.

"Audiensi tersebut kebetulan saya yang pimpin, itu sudah sesuai tatib dan arahan staf Komisi IV disepakati oleh rekan - rekan dewan Komisi IV yang lain yang menerima audiensi ketika itu, karena ketua Komisi IV berhalangan hadir,"

Dalam audiensi yang dihadiri oleh dinas ESDM, Walhi bersama masyarakat meminta Komisi IV DPRD Provinsi Sumbar untuk meninjau lokasi tambang, disepakati pada hari Selasa tanggal 12 November 2019 Komisi IV mengagendakan kunjungan kerja ke lokasi tambang CV Tahiti.

"Kunjungan kerja tersebut merupakan permintaan masyarakat dan hasil dari kesepakatan ketika audiensi, guna memfasilitasi permasalahan antara masyarakat dan CV Tahiti, sebab fungsi DPRD selain untuk pengawasan juga sebagai fasilisator perpanjangan tangan masyarakat," ujar Rico.

Lebih lanjut Rico menjelaskan bahwa yang hadir ketika kunjungan kerja tersebut adalah Ketua Komisi IV Iqbal bersama Wakil Ketua Lazwardi dan Sekretaris Mesra, serta empat orang anggota Komisi IV lainnya. Jadi total dewan yang hadir ketika itu bertambah delapan orang.

Untuk menuju kelokasi CV Tahiti kita tunggu Kadis Dinas ESDM bersama Kabid dan semua dewan yang ikut, kita barengan secara bersama - sama. Sedangkan Walhi dan masyarakat sudah hadir dilokasi, tidak berbarengan dengan kita," ujar Rico lagi.

Sesampai di kantor CV Tahiti, Rico sebagai juru bicara Komisi IV membuka diskusi sebelum turun ke lokasi tambang.

"Saya ditunjuk sebagai juru bicara ketika dikantor CV Tahiti karena pada saat audiensi di kantor DPRD Sumbar sebelumnya juga saya yang memimpin sidang sesuai tatib yang telah disepakati," sebut Rico.

DPRD bekerja sesuai tupoksi, selain pengawasan juga menanggapi keluhan masyarakat karena memang itu tugas anggota dewan sebagai perpanjangan tangan masyarakat.

Rico Alviano, ST menambahkan, "kami dari Komisi IV tidak pernah mendorong masyarakat maupun Walhi mencari - cari kesalahan CV Tahiti, mengenai patok batas ketika berita acara pertama melakukan diskusi disepakati pada hari kamis tanggal 14 dilakukan pengukuran," tambahnya.

"Kalau masih tidak ada juga titik temu, kami memberi rekomendasi kepada Dinas ESDM untuk menindak sampai permasalahan selesai, bukan mencabut IUP. Jadi intinya DPRD tidak berfungsi untuk menindak namun merekomendasikan kepada Dinas ESDM, karena itu memang wewenang ESDM," tutup Rico Alviano. (*/IN-001)

Jumat, 12 Juli 2019

Langkah Antisipasi Kasus Anthraks Menjelang Idul Adha


INFONEWS.CO.ID ■  Menjelang Hari Raya Idul Adha, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menghimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan timbulnya kasus Anthraks pada hewan yang akan dijadikan sebagai hewan kurban. I Ketut Diarmita, Dirjen PKH, Kementan menyampaikan pesan tersebut melalui rilisnya, Kamis, 11 Juli 2019.

Menurutnya, Anthraks, penyakit hewan yang disebabkan bakteri ini bisa menyerang hewan seperti sapi, kerbau, dan kambing/domba. Namun, Anthraks bisa juga ditularkan ke manusia (zoonosis) melalui kontak dengan hewan tertular atau benda/lingkungan yang sudah dicemari agen penyakit.

“Walaupun berbahaya, penyakit anthrax di daerah tertular bisa dicegah dengan vaksinasi yang disediakan pemerintah,” sebut Ketut.

Untuk daerah bebas Anthraks, lanjut dokter ahli di bidang peternakan ini, penyakit Anthraks bisa dicegah dengan pengawasan lalu lintas hewan yang ketat. “Saat ini, beberapa provinsi di Indonesia memang tercatat pernah melaporkan kasus Anthrax. Namun dengan program pengendalian yang ada, kasus tersebut sifatnya sporadis dan dapat segera terkendali, sehingga kerugian peternak dapat diminimalisir dan ancaman kesehatan masyarakat bisa kita tekan,” tambah Ketut.

Terkait lalulintas dan perdagangan hewan rentan Anthraks yang berasal dari daerah tertular seperti halnya Gunung Kidul dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia, Ketut menegaskan bahwa sesuai dengan standar Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dalam penanganan wabah Anthrax, jika di wilayah tersebut dalam waktu 20 hari tidak ada kasus (kematian) maka Anthraks di wilayah tersebut dapat dinyatakan terkendali. Dengan demikian lalulintas dan perdagangan hewan rentan dapat dilakukan sepanjang hewan tidak berasal dari wilayah yang sedang wabah. “Hewan juga harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan hasil uji laboratorium,” tambah Ketut lagi.

Pejabat teras di Kementerian Pertanian ini juga meminta agar masyarakat melaporkan hewan yang menunjukan gejala sakit atau ternak yang mati mendadak kepada petugas kesehatan hewan. Juga, dia menegaskan agar melarang pemotongan hewan yang sakit atau yang menunjukan gejala klinis Anthraks.

Sebagai langkah kewaspadaan terhadap Anthrax menjelang Idul Adha ini, Ketut telah meminta Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi dan kabupaten/kota untuk segera melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di tempat penampungan/pemasaran. Selain itu, unit terkait melakukan pengaturan dan pengawasan tempat penampungan/pemasaran hewan, pengawasan pelaksanaan dan jadwal vaksinasi anthraks, sosialisasi dan bimbingan teknis kepada petugas dan panitia pelaksana kurban, serta pemeriksaan teknis pada hewan sebelum dan setelah pemotongan saat pelaksanaan kurban.

Memastikan Hewan Qurban Bebas Anthrax

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH, Kementan, Syamsul Ma’arif menjelaskan bahwa berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2018, penyembelihan hewan kurban di Indonesia mencapai 1.224,284 ekor, terdiri dari 342.261 ekor sapi, 11.780 ekor kerbau, 650.990 ekor kambing, dan 219.253 ekor domba. Kebutuhan ternak untuk ibadah kurban tahun 2019 ini diprediksi akan meningkat sekitar 10% dari kebutuhan tahun 2018.

“Sebagai bentuk perlindungan kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit seperti Anthrax, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan segera terjunkan Tim Pemantauan Hewan Kurban di seluruh Indonesia yang terdiri dari petugas pusat, provinsi, kab/kota, juga dari unsur mahasiswa kedokteran hewan, dan organisasi profesi,” jelas Syamsul.

Sementara itu, Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Kementan memberikan tips memilih hewan kurban yang sehat yaitu dengan cara memilih hewan di tempat penampungan/pemasaran hewan kurban yang telah ditetapkan/diawasi oleh pemerintah. Pembeli juga perlu memastikan hewan memiliki surat keterangan kesehatan hewan dari dinas/petugas kesehatan hewan. Selain itu, penting untuk mencermati pada saat dilihat/diperiksa, hewan kurban tersebut bernafas teratur, berdiri tegak dan tidak ada luka, bola mata bening dan tidak ada pembengkakan, area mulut dan bibir bersih, lidah bergerak bebas dan air liur cukup membasahi rongga mulut, area anus bersih, dan kotoran padat.

“Dengan memastikan aspek-aspek tersebut, maka hewan kurban yang dipilih aman dari kemungkinan sakit dan menularkannya kepada kita,” ujar Fajar. (PBI/Red)

Jumat, 14 Juni 2019

Pasca Banjir, Anggota Koramil 02/Sungai Limau Bantu Bersihkan Mushola


INFONEWS.CO.ID ■ Banjir di Wilayah Sungai Limau yang kemarin naik, sekarang sudah kembali surut, anggota Koramil 02/Sungai Limau Kodim 0308/Pariaman bersama dengan warga berjibaku membersihkan  Mushola Nurul Ma'arif yang terletak di Korong Pasir, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang terkena dampak banjir.

Babinsa Koramil 02/Sungai Limau Serma Khairul Anwar mengatakan bahwa air pada hari Selasa kemarin pukul 16.30 Wib naik dengan tiba-tiba padahal hujan tidak begitu deras, namun hitungan menit air sudah masuk kerumah-rumah warga termasuk Mushola ini.

"Banjir yang melanda ini diperkirakan akibat hujan turun sangat deras dihulu sungai sehingga meluap kehilir sungai, pada pukul 20.30 Wib air mulai surut dan sebagian warga sudah bisa beraktifitas membersihkan lumpur yang sempat masuk kedalam rumah, "jelasnya. 

Dikatakan lagi Babinsa, bahwa pada hari ini Rabu 12 Juni 2019,kami membantu warga untuk membersihkan Mushola atas petunjuk Danramil Kapten Arm Azral Koto. " Sebagian rekan kami sekarang sedang membersihkan Kantor Koramil yang juga tidak luput dari dampak banjir, "ujar Serma Khairul anwar.

Banjir yang terjadi di wilayah kami ini, kata Babinsa selalu terjadi tiap tahunnya , ini disebabkan kampung kami ini berada sepanjang aliran sungai,dan cukup rendah di banding daerah lain.

"Kami bersama perangkat nagari sudah pernah mengajukan ke pemerintah daerah supaya sungai ini di beri pembatas atau talut yang agak tinggi agar air tidak masuk lagi ke  rumah-rumah warga jika terjadi banjir lagi, tapi sampai saat ini masih belum terealisasi, "kata bapak Zul salah satu warga Korong Pasir.

Sementara itu,Danramil 02/Sungai Limau Kapten Arm Azral Koto selalu menekankan kepada seluruh anggota agar waspada dengan cuaca Ekstrim saat ini. "Seluruh Babinsa tetap waspada apabila terjadi bencana, juga selalu siap untuk memberi bantuan terhadap masyarakat untuk mengurangi beban penderitaan yang dialami warga, "himbaunya. 

■ R/07 / rls

Rabu, 12 Juni 2019

Mudik Gratis Diapresiasi Warga Jakarta, Anies: InsyaAllah Tahun Depan Kita Teruskan


INFONEWS.CO.ID ■ Pak Bambang Heriyanto tadinya hampir tidak mudik ke Jombang tahun ini karena tidak ada dana.

Untungnya salah satu anak pak Bambang mengetahui ada mudik gratis Pemprov DKI Jakarta dari media sosial. Pada hari pertama pendaftaran Pak Bambang langsung datang pagi-pagi ke kantor Sudin Perhubungan di Cawang, pukul 06.30, belum ada orang yang datang.

Setelah menunggu para pegawai Dishub apel pagi, pukul 08.00 ia mendapat nomor urut pendaftaran pertama.

Alhamdulillah, Pak Bambang akhirnya bisa ikut mudik gratis ke Jombang bersama istri dan keempat anaknya, berangkat dari Monas tanggal 30 Mei lalu. Dia bersyukur sekali bisa bersilaturahmi ke rumah orangtua di kampung halamannya.

Pak Bambang adalah salah satu dari peserta Program Mudik dan Balik Bersama 2019 yang hari ini mampir ke Balai Kota.

Senang sekali mendengar cerita-cerita pengalaman mudik bersama kemarin, ibu bapak bisa ceritakan kepada yang lain. InsyaAllah tahun depan kita akan teruskan.

Dan kita berharap nantinya bisa diperluas, sehingga lebih banyak lagi yang bisa memanfaatkan.

Dari pengalaman mudik bersama tahun ini kami mendapatkan banyak masukan, mana-mana saja perlu perbaikan, ada kendala apa saja. InsyaAllah, semuanya kita bisa perbaiki. Agar #JakartaMudikBersama berikutnya bisa lebih nyaman.

Kami berterima kasih ibu bapak menyempatkan untuk mampir ke Balai Kota. Terima kasih untuk oleh-oleh keripik dan rengginangnya. Salam hangat untuk keluarga semua. Dan InsyaAllah tahun depan kita bertemu lagi, diberikan umur panjang.

FB :

Senin, 03 Juni 2019

Hari Ini, Pengikut Tariqat Syatriyah Aceh Rayakan Idulfitri



INFONEWS.CO.ID ■ Ribuan umat Islam dari tariqat Syatariyah pengikut ulama kharismatik Abu Habib Muda Seunagan di Provinsi Aceh, sudah merayakan Idulfitri 1440 Hijriah pada Senin pagi.

Pengikut tariqat Syatariyah ini melaksanakan ibadah shalat id di Kompleks Masjid Peuleukung, Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya.

"Jumlah murid Abu Habib Muda Seunagan ini ada sekitar 50.000 orang lebih, semuanya tersebar di Aceh," kata Teuku Raja Keumangan, cucu kandung Abu Habib Muda Seunagan kepada wartawan di Nagan Raya.

Penentuan jatuhnya 1 Syawal 1440 Hijriyah oleh pengikut ulama kharismatik tersebut didasarkan pada hisab bilangan lima, yang dasar hukumnya tertuang dalam kitab ajaran Islam.

Metode hitungan ini, kata Teuku Raja Keumangan, hanya khusus digunakan oleh tariqat Syatariyah dan sudah dikembangkan sejak 250 tahun silam, sejak Habib Seunagan hidup di masa lalu.

Habib Seunagan adalah kakek dari Abu Habib Muda Seunagan atau akrab disapa Abu Peuleukung.

Selain di Nagan Raya, pengikut ulama kharismatik tersebut juga serentak merayakan Idulfitri pada Senin pagi.

Mereka tersebar di sejumlah kabupaten di Aceh di antaranya Kabupaten Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dataran tinggi Gayo, serta di daerah lainnya di provinsi berjuluk "Serambi Mekkah" itu.

■ Antara

Selasa, 28 Mei 2019

Divif 2 Kostrad Gelar Bazar Murah Ramadhan di Kampoeng Tentara Singosari


INFONEWS.CO.ID ■ Untuk membantu warga masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pokok saat bulan suci Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1440 H/2019, Divif 2 Kostrad menggelar bazar murah Ramadhan di Kampoeng Tentara, Singosari, Malang, selama dua hari mulai tanggal 25 hingga 26 Mei 2019.

Menjelang hari raya Idul Fitri 1440 H/2019, berbagai bahan kebutuhan pokok serta kebutuhan lebaran tersedia dengan harga yang lebih murah. Beberapa stan bahkan diserbu pembeli, seperti stan gula, minyak goreng dan telur.

Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P, M.Si, M.Tr (Han), berharap acara ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, serta keluarga besar Divif 2 Kostrad dalam memenuhi kebutuhan saat bulan Ramadhan.

“Saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada seluruh peserta stan yang ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan bazar Ramadhan di Kampoeng Tentara ini. Mudah-mudahan, bazar Ramadhan kali ini dapat bermanfaat bagi prajurit Divif 2 Kostrad, dalam membantu memenuhi kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah,” tegas Pangdivif 2 Kostrad.

Pangdivif 2 Kostrad juga berharap dengan digelarnya kegiatan bazar atau pasar murah ini, dapat menawarkan produk yang bermutu tetapi dijual dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan harga jual di pasaran. Kegiatan pelaksanaan pasar murah ini juga merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kekeluargaan dan silaturahmi diantara sesama anggota dan keluarga besar Divif 2 Kostrad dengan masyarakat sekitar, serta wujud kepedulian, perhatian, serta kecintaan dari pimpinan terhadap para anggota dan keluarganya.

Setelah resmi dibuka, bazar murah ini langsung diserbu para pengunjung, tak hanya kebutuhan pokok yang dijual, melainkan berbagai kuliner Ramadhan ikut memenuhi stan-stan bazar.

■ Red/Penkostrad 
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved