All Posts - INFONEWS.CO.ID
-->

Sabtu, 07 Desember 2019

Taklukkan Myanmar, Indonesia Jumpa Vietnam di Final SEA Games


MANILA - Drama enam gol dan satu kartu merah terjadi pada laga timnas U23 Indonesia vs Myanmar. Timnas U23 Indonesia pada akhirnya sukses menjadi tim pertama yang melaju ke final SEA Games 2019 setelah menang 4-2 hingga babak perpanjangan waktu, di Stadion Rizal Memorial, Sabtu (7/12/2019). Indonesia Vietnam yang di versus Kamboja menang telak 4-0.

Pada babak perpanjangan waktu, Indonesia mencetak dua gol lewat kaki Osvaldo Haay pada menit ke-101 dan Evan Dimas (102'). Pada menit ke-119, Myanmar harus bermain dengan 10 orang setelah Aung Naing Win mendapat kartu merah.

Sebelumnya, Indonesia dan Myanmar bermain imbang 2-2 pada waktu normal sehingga laga harus berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Jalannya Pertandingan

Di waktu normal, laga ini berjalan sangat ketat. Setelah bermain hati-hati di babak pertama, Indonesia dan Myanmar baru gencar beradu serangan di 45 menit kedua. Indonesia sukses unggul dua gol terlebih dahulu lewat tembakan Evan Dimas Darmono pada menit ke-57 dan sundulan Egy Maulana Vikri (70').

Terlalu asyik menyerang, lini belakang Indonesia dihukum oleh dua gol cepat Myanmar. Zulfiandi dan kiper Nadeo Arga Winata melakukan blunder yang menyebabkan Myanmar menyamakan kedudukan.

Dua gol Myanmar dicetak oleh Aung Kaung Mann pada menit ke-79 dan Win Naing Tun (81'). Kedua pemain ini baru dimasukkan pelatih Myanmar, Velizar Emilov Popov, di babak kedua. Laga ini harus berlanjut ke babak perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal.

Pada babak pertama perpanjangan waktu, tempo pertandingan sangat jauh menurun. Pada menit ke-101, Indonesia kembali unggul. Kali ini Osvaldo Haay yang banyak mendapat peluang pada akhirnya sukses mencetak gol.

Menerima umpan silang Asnawi Mangkualam, Osvaldo yang berdiri bebas di tiang jauh dengan mudah membelokkan bola dengan kaki kanan. Skor 3-2 bertahan hingga akhir perpanjangan waktu babak pertama.

Di awal perpanjangan waktu babak kedua, sempat terjadi ketegangan dari kedua tim yang membuat laga sempat terhenti sekitar lima menit. Hal ini tidak lepas dari salah satu pemain Myanmar yang dengan sengaja mendorong Osvaldo.

Dalam tayangan ulang, Osvaldo terlihat sedang berdoa di samping bola sebelum babak kedua perpanjangan waktu dimulai. Salah satu pemain Myanmar yang ingin segera memulai pertandingan kemudian mendorong Osvaldo untuk mengambil bola.

Tidak ada kartu kuning yang keluar karena kejadian ini. Di perpanjangan waktu babak kedua, Myanmar yang tertinggal tampil lebih mendominasi. Namun, Indonesia sukses mengakhiri laga lebih cepat setelah mencetak gol keempat pada menit ke-102.

Gol ini berawal dari akselerasi Saddil Ramdani di sisi kiri yang diakhiri umpan silang. Umpan Saddil diterima dengan baik oleh Sani Rizki untuk diteruskan ke Evan Dimas yang sudah berlari dari lini kedua.

Evan Dimas yang mendapat ruang tembak sangat lebar dengan mudah menempatkan bola ke sisi kanan atas gawang. Pada menit ke-119, Myanmar harus bermain dengan 10 orang. Aung Naing Win mendapat kartu merah setelah dengan sengaja menendang Osvaldo dari belakang. Tidak ada gol tambahan yang tercipta, skor 4-2 untuk Indonesia berakhir hingga peluit panjang. (*/IN-001)

Susunan Pemain

INDONESIA U-23: 12-Nadeo Arga Winata; 14-Asnawi Mangkualam Bahar, 2-Andy Setyo Nugroho, 5-Bagas Adi Nugroho, 11-Firza Andika (Alekvan Dodi Djin 100'); 7-Zulfiandi (Rachmat Irianto 98'), 6-Evan Dimas Darmono, 15-Saddil Ramdani, 20-Osvaldo Haay, 10-Egy Maulana Vikri (Witan Sulaeman 104'); 9-Muhammad Rafli (Sani Rizki Fauzi 46')

Pelatih: Indra Sjafri

MYANMAR U-23: 18-Sann Sat Naing; 2-Win Moe Kyaw, 5-Ye Yint Aung, 3-Ye Min Thu, 12-Aung Wunna Soe; 6-Hilaing Bo Do, 8-Myat Kaung Khant, 15-Aung Naing Win, 19-Htet Phyoe Wai, 20-Nay Moe Naing, 7-Lwin Moe Aung

Pelatih: Velizar Emilov Popov

Gulung Barito, Semen Padang Panaskan Zona Degradasi


MARTAPURA - Semen Padang meraih kemenangan vital di kandang Barito Putra di pekan ke-30 Liga 1 2019, Jumat (6/12/2019) malam./Pada laga yang dihelat di Stadion Demang Lehman tersebut, Kabau Sirah mampu menaklukkan Barito Putera dengan skor akhir 0-3. Tiga gol dari tim berjuluk Kabau Sirah masing-masing dua gol dicetak oleh Vanderlei Fransisco dan satu gol dari Flavio Beck Junior.

Kemenangan yang diraih oleh Semen Padang membuat persaingan papan bawah klasemen Liga 1 2019 semakin memanas. Semen Padang kini beranjak naik ke posisi ke-16 dengan raihan 31 poin. Sedangkan, posisi ke-17 dan ke-18 ditempati oleh Badak Lampung FC dan Kalteng Putra yang sama-sama mengoleksi 30 poin. Persela yang berada di posisi ke-15 atau zona aman, kini ternacam, karena masih mengoleksi 34 poin.

Jalannya Pertandingan

Permainan terbuka langsung dimainkan kedua kubu di awal pertandingan babak pertama. Lima menit laga berlangsung, Barito Putera yang bertindak sebagai tuan rumah masih memegang kendali jalannya. Kubu tuan rumah menjadikan sisi kiri sebagai opsi utama dalam membangun skema serangan ke lini pertahanan Semen Padang.

Serangan perdana dari tim Semen Padang justru langsung membuahkan hasil melalui Vanderlei Fransisco pada menit ke-10. Berawal dari tendangan keras dari Karl Max, bola rebound berhasil dimanfaatkan oleh Vanderlei untuk mencetak gol pemecah kebuntuan.

Tertinggal satu gol membuat publik tuan rumah langsung tersentak dan meningkatkan agresifitas permainan untuk menyamakan kedudukan.

Rafael da Silva mendapatkan peluang pertamanya namun tendangannya masih belum menemui sasaran gawang tim tamu.

Pertarungan sengit terlihat terjadi di lini tengah kedua tim, Bayu Pradana harus saling duel dengan Flavio Beck. Lini serang tuan rumah masih belum berjalan efektif mengingat skema permainan yang belum berkembang dengan baik antar lini.

Memasuki menit ke-20, tim tamu hampir saja mampu menggandakan keunggulan setelah Flavio Beck mendapatkan peluang emas. Beruntung Adhitya Harlan mampu melakukan blok krusial terhadap tendangan dari Flavio Beck.

Serangan demi serangan yang dilakukan oleh tuan rumah masih belum membuahkan hasil saat laga memasuki menit ke-25.

Flavio Beck kembali melancarkan tendangan keras dari luar kotak penalti, beruntung bola berhasil ditepis oleh kiper tuan rumah, Adhitya Harlan.

Gantian tim tuan rumah yang mendapatkan peluang emas, terjadi kemelut gawang di lini belakang Semen Padang hanya saja belum bisa dimanfaatkan oleh Barito Putera.

Hingga babak pertama berakhir, Semen Padang masih unggul satu gol atas tuan rumah lewat gol tunggal dari Vanderlei pada menit 10.

Paruh kedua dimulai, permainan agresif langsung ditampilkan oleh kubu tuan rumah di awal pertandingan.

Berkali-kali penetrasi yang coba dilakukan oleh Samsul Arif dan Rafael da Silva di lini depan masih belum menembus solidnya lini pertahanan tim tamu. Semen Padang selaku tim tamu justru mampu bermain lepas sehingga membuat aliran bola bisa berjalan dengan baik.

Vanderlei mampu mencetak brace tepat pada menit ke-79 setelah sundulannya mampu menjebol jala gawang tuan rumah. Empat menit berselang, tim tamu semakin menjauh setelah Flavio Beck mencetak gol ketiga Semen Padang lewat tendangan jarak jauhnya.

Hingga babak kedua berakhir, Semen Padang mampu mempertahankan keunggulan skor 0-3 atas Barito Putera. (*/IN-001)

Susunan Pemain
BARITO PUTRA (4-3-3): Adhitya Harlan (GK), Rony Esar Beroperay, Andri Ibom Dandi Maulana, Donny Harold, Bayu Pradana, Kozuke Yamazaki, Fransisco Wagsley, Samsul Arif, Rafael da Silva, Yakob Sayuri

SEMEN PADANG (3-5-2): Rendy Oscario (GK), Roni Rosadi, Dedy Gusmawan, Syaeful Anwar, Dedi Hartono, Yu Hyunkoo, Leo Guntara, Kristof Yoku, Flavio Beck Junior, Dany Karl Max, Vanderlei Francisco.

Jumat, 06 Desember 2019

Kapolda dan Wakapolda Sumbar Dimutasi


PADANG - Kapolri Jenderal Idham Azis, memenuhi janjinya mengganti Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal. Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019. Irjen Fakhrizal dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Posisi Kapolda Sumbar bakal diisi Irjen Toni Harmanto, sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri. Tidak hanya Kapolda, Waka Polda Sumbar Irjen Damisnur juga dimutasi. Selanjutnya, dia bertugas sebagai Analisis Kebijakan Utama Bidang Jemen Ops Itwasum Polri. Penggantinya adalah Kombes Pol Rudy Sumardiyanto yang saat ini sebagai Irwasda Polda Lampung.

Kapolri juga mengganti sejumlah nama lain. Di antaranya Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Agus Andrianto yang mendapat tugas baru sebagai Kabaharkam Polri. Posisi Agus di Sumut bakal diisi oleh Irjen Martuani Sormin. Martuani sebelumnya menjabat Asops Kapolri.

Kapolda Papua Barat, yang saat ini dijabat Brigjen Herry Rudolf Nahak. Herry mendapat jabatan baru sebagai Asops Kapolri. Posisi Kapolda Papua Barat bakal diisi oleh Brigjen Tornagogo Sihoming. Dia sebelumnya menjabat Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Berikutnya, Idham juga mengganti Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri yang diberi tugas baru sebagai Aslog Kapolri. Posisi Ahmad Dofiri sebagai Kapolda DIY digantikan oleh Irjen Asep Suhendar.

Selanjutnya, Kapolda Sulteng Irjen Lukman Wahyu Hariyanto dimutasi ke Baharkam Polri. Posisi Kapolda Sulteng bakal diisi oleh Brigjen Syafril Nursal.

Diprotes DPR

Sebelumnya, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal, menegaskan diri maju dalam kontestasi Pilkada Sumbar 2020. Perwira polisi bintang dua asal Kamang, Agam tersebut juga telah menegaskan akan maju dari jalur independen. Walikota Pariaman, Genius Umar, akan mendampingi "Polisi Niniak Mamak" itu untuk bertarung di kontestasi BA 1. Majunya Fakhrizal, langsung membuat buncah. Tidak hanya di Sumbar, tapi hingga ke level nasional. Komisi III DPR RI mempertanyakan jenderal aktif tersebut ke Kapolri Jenderal Idham Aziz. Jawaban Kapolri, Irjen Fakhrizal segera diganti!

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolri Rabu (20/11/2019), memanas. Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menggelindingkan bola panas, mempertanyakan posisi Irjen Pol Fakhrizal. Masinton menuding Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, sudah deklarasi maju sebagai salah Cagub Sumbar di Pilkada 2020.

"Bagaimana ini? Ada Kapolda maju Pilkada, sebut saja Kapolda Sumbar," ujar Politisi PDI Perjuangan, Masinton di ruang RDP.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menjawab dengan to the point.

"Soal Kapolda yang ikut Pilkada, kita harus ganti. Hanya itu obatnya," ujar Idham dengan mantap.

Irjen Pol Fakhrizal saat ini masih aktif sebagai Kapolda Sumbar. Fakhrizal menegaskan dirinya tetap mengutamakan tugas Polri yang diperintahkan Kapolri kepadanya.

"Saat ini saya masih Kapolda dengan tugas yang diamanahkan pimpinan tertinggi Polri dan soal Pilkada itu bentuk aspirasi tokoh masyarakat di Sumbar yang meminta saya maju sebagai Cagub. Saya terharu, sekaligus bangga masih ada masyarakat minta anggota Polri maju Cagub," ujar Fakhrizal.

Fakhrizal yang kini disebut maju berpasangan dengan Genius Umar (Wali Kota Pariaman) tetap berprinsip sebagai Bhayangkara negara.

"Saya prajurit Bhayangkara, punya prinsip selalu patuh pada putusan pimpinan tertinggi Polri, institusi saya," ujar Fakhrizal.

Siapa Irjen Toni Harmanto?

Irjen Pol Toni Harmanto adalah perwira tinggi yang khatam dunia reserse. Sebelum jadi Kapolda Sumbar, Irjen Toni saat ini menjabat Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

Irjen Pol Toni, adalah lulusan Akpol 1988. Sebelum menjadi jendral bintang dua, dia pernah menjabat Wakapolda Jatim.

Karir Irjen Pol Toni dinilai menterang, di dunia reserse. Dia pernah menjabat Kanit IV Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Tahun 2006, Toni menjadi Kapolres Metro Tangerang.

Pernah pula jadi Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, serta Penyidik Utama Tk. III Dit. I/Kamntrannas Bareskrim Polri (2008), Kanit I Dit. II/Eksus Bareskrim Polri (2009) dan Kasubdit I Dittpideksus Bareskrim Polri (2011).

Kemudian, Analis Kebijakan Masyarakat Bidang Pidesksus Bareskrim Polri (2011), Direskrimum Polda Metro Jaya dan pada 2013 Wadirtipidum Bareskrim Polri (2013) serta Karojianstra Sops Mabes Polri pada 2015. (*/IN-001)

Kamis, 05 Desember 2019

Maju Jadi Cagub Sumbar, Aldi Taher Minta Restu Mahyeldi, Riza Fahlepi dan Nasrul Abit


PADANG - Maju sebagai calon gubernur Sumbar, aktor Aldi Taher bakal meminta restu ke sejumlah tokoh. Hal itu disampaikan Aldi Taher saat mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sumbar di Kantor PPP Sumbar, Kamis (5/12/2019). Meminta restu tersebut, kata Aldi Taher, agar mendapat dukungan untuk maju di Pilgub Sumbar 2020.

"Saya kader PKS menunggu putusan dari pusat. Namun, mohon dukungan dari Mahyeldi, Riza Fahlepi dan Nasrul Abit," kata Aldi Taher, dikutip tribunpadang.com.

Selain kepada para tokoh, ia sebelumnya juga sudah meminta restu kepada Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sumbar. Permintaan restu itu dilakukan pada Senin (2/12/2019) saat Aldi Taher bersilaturahmi ke kantor DPW PKS Sumbar.

"Saya diminta untuk maju menjadi calon Gubernur Sumbar pada Pilkada 2020. Hari ini saya silaturahmi ke PKS karena saya kader PKS," kata Aldi Taher.

"Bismillah, kita bersama membangun ranah Minang karena saya 100 persen putra Minang," sambung Aldi Taher.

Aldi Taher juga mengaku, maju Pilgub Sumbar dia akan meminta restu kepada Niniak Namak, termasuk Kader Gerindra Nasrul Abit, kader PKS Mahyeldi dan Riza Fahlepi serta Gubernur Sumbar saat ini Irwan Prayitno.

"Bismillah, saatnya yang muda membangun Ranah Minang bersama melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Irwan Prayitno," kata dia.

Ambil Formulir di PPP

Aktor Aldi Taher datangi kantor Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumbar di Padang, Kamis (5/12/2019). Kedatangan Aldi Taher ke PPP untuk mengambir formulir bakal calon gubernur Sumbar. Mengenakan pakaian adat Minangkabau berwarna merah, dia datang pukul 16.00 WIB didampingi tim pemenangan Aldi Taher.

"Saya mengambil formulir pendaftaran menjadi bakal calon Gubernur Sumatera Barat," kata Aldi Taher, Kamis (5/12/2019).

Menurut Aldi, politik itu dinamis. Oleh karena itu, dirinya akan terus melakukan konsolidasi dan silaturahmi dengan semua partai. Dia menyatakan, mengambil formulir pendaftaran ke PPP karena panggilan hati.

"Saya berkomunikasi dengan beberapa orang sahabat. Saya hubungi sekretaris PPP Amora Lubis."

"Katanya, PPP masih membuka pendaftaran untuk kader terbaik yang akan maju Pilkada 2020," jelas Aldi.

Dikatakan mantan suami Dewi Perssik ini, dengan mengambil formulir ke PPP, itu membuktikan dirinya terbuka untuk semua partai.

"Mudah-mudahan dan insyaallah semua partai mendukung Aldi Taher," harapnya.

Terkait rencana mendaftar ke partai lain, Aldi Taher belum bisa memastikan. (*/IN-001)

Rabu, 04 Desember 2019

Diceraikan UAS, Mellya Juniarti Mengaku Tak Tahu Alasan Diceraikan


BANGKINANG - Majelis hakim Pengadilan Agama Bangkinang, Riau mengabulkan gugatan Ustadz Abdul Somad ceraikan istrinya, Mellya Juniarti, Selasa (3/12/2019).

Berikut pengakuan Mellya Juniarti, selaku istri Ustadz Abdul Somad yang datang ke Pengadilan Agama setelah majelis hakim memutuskan perkara gugatan talak Ustadz Abdul Somad.

Istri UAS, Mellya Juniarti kepada wartawan usai persidangan di Pengadilan Agama Bangkinang, Jalan Sudirman Bangkinang, Selasa (3/12) membenarkan pengadilan telah memutuskan perkara yang diajukan oleh Ustadz Abdul Somad.

"Ya pengadilan sudah membacakan amar putusannya dan kami tadi terlambat sehingga tidak hadir saat majelis membacakan putusan," ujar Mellya Juniarti saat didampingi kuasa hukumnya Nurhasmi, SH, dikutip tribunnews.com.

Lebih lanjut, istri UAS itu mengaku kaget dengan putusan tanpa kehadirannya sebagai tergugat.

Untuk lebih lanjut banding atau tidaknya, Mellya menyerahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum, sebab dirinya mengaku tidak pernah melakukan kesalahan yang melampaui syariat.

Terkait isu yang beredar kurangnya kebutuhan zohir yang diberikan Ustadz Abdul Somad atau UAS kepadanya, sebagai penyebab gugatan cerai, dirinya tidak mau berkomentar.

"Kalau itu saya no coment, untuk lebih jelas tanyalah sama ustadz, karena saya termohon," terangnya.

Penyebab Ustadz Abdul Somad (UAS) ceraikan istri, Mellya Juniarti masih belum diungkapkan.

Mellya Juniarti dalam klarifikasinya juga mengaku tidak tahu pasti alasan Ustadz Abdul Somad (UAS) menggugat cerai.

Melyya memastikan ia tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar syariat agama Islam.

Diputuskan tanpa kehadiran UAS dan istri

Pengadilan Agama Bangkinang membenarkan bahwa Ustdaz Abdul Somad (UAS) menggugat cerai istrinya.

Dan gugatan Ustadz Adbud Somad (UAS) telah dikabulkan oleh Pengadilan Agama Bangkinang.

Perkara cerai talak yang dimohonkan Ustadz Abdul Somad (UAS) itu disidangkan pada Selasa (3/12/2019) di Pengadilan Agama Bangkinang tanpa kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) maupun mantan istrinya Mellya Juniarti.

Pada persidangan itu, Pengadilan Agama Bangkinang mengabulkan permohonan Cerai Talak Ustadz Abdul Somad. Pengabulan permohonan ini disampaikan Pengadilan Agama Bangkinang di Ruang Sidang Umar Bin Khatab. Setelah dikabulkannya permohonan Cerai Talak ini Ustadz Abdul Somad resmi menyandang predikat duda.

Humas Pengadilan Agama Bangkinang, Muliyas SAg membenarkan pengadilan menerima dan menangani perkara perceraian Ustadz Abdul Somad.

Ia menuturkan permohonan Cerai Talak Ustad Abdul Somad terdaftar di Pengadilan Agama Bangkinang sejak 12 Juli 2019. Perkara perceraian ustadz kondang ini teregistrasi dengan nomor perkara 604/Pdt.G/2019/PA.Bkn.

Dijelaskan perkara perceraian tersebut sudah dilakukan 11 kali proses sidang yang di dalamnya termasuk juga proses mediasi.

"Saat putusan dibacakan hakim kemarin hanya dihadiri kuasa hukum pemohon," ungkapnya.

Ia menuturkan terkait kasus perceraian ini para pihak masih punya waktu 14 hari untuk berpikir menerima putusan atau melakukan upaya hukum lainnya. (*/IN-001)

UAS Ceraikan Istrinya, Mellya Juniarti


BANGKINANG - Ustadz Abdul Somad (UAS) resmi cerai dengan istrinya, Mellya Juniarti. Menurut informasi yang dihimpun kumparan, keputusan itu sudah dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Bangkinang.

"Benar. Sudah datang tadi. Untuk lebih jelasnya silakan datang ke sini saja, ada petugasnya," kata salah seorang petugas operator PA Bangkinang yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi kumparan.com, Rabu (4/12).

Kuasa hukum UAS, Hasan Basri, tak berkomentar banyak terkait perceraian UAS. Menurutnya, hal itu merupakan urusan rumah tangga UAS.

"Selain ini urusan rumah tangga, tak usah ditanggapi. Perceraian tertutup untuk umum," kata Hasan mengungkapkan pernyataan UAS.

"Tidak cocok lagi. Ya itu jalannya berpisah, karena kita manusiawi," imbuh dia.

Hasan juga mengaku sudah menerima salinan putusan dari PA Bangkinang. (*/IN-001)

Selasa, 03 Desember 2019

Ledakan di Monas, Satu Luka Berat, Satu Luka Ringan


JAKARTA - Sebuah ledakan terjadi di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019). Ledakan tersebut terjadi pada pukul 07.40 WIB.

Polisi menyebut sumber ledakan berada di dalam Monas. Diduga, ledakan berasal dari handphone.

"Terjadi ledakan yang diduga HP," ujar salah seorang polisi.

Akibatnya satu orang luka berat. "Satu orang luka berat ditemukan di tempat," kata dia.

Kapendam Jaya Letkol CZI Zulhandrie S Mara mengatakan, sejauh ini masih dilakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

"Ada banyak yang berolahraga di situ. Bukan hanya TNI, ada juga masyarakat," Zulhadrie. (*/IN-001)

Senin, 02 Desember 2019

Kantor BPN Kota Solok Didemo Warga

SOLOK - Ratusan warga Perumahan Griya Ampang Kualo, Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, melakukan demonstrasi ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Solok, Senin (2/12/2019). Ratusan warga tersebut memprotes BPN Kota Solok, karena tanah yang mereka huni saat ini, dinyatakan sebagai tanah konsolidasi. Padahal, menurut mereka, tanah yang telah mereka tempati bertahun-tahun tersebut, dibeli dengan akad jual beli yang jelas.

Koordinator aksi, Zulfebri, menyatakan para warga Griya Ampang Kualo, mengaku kecewa status sertifikat kompleks yang mereka tempati dibekukan sejak awal 2019.

"Kami kecewa dengan status sertifikat kepemilikan perumahan Griya Ampang Kualo dibekukan sejak awal tahun 2019. Pembekuan ini tanpa kami sadari sebagai pemilik rumah Griya, sejak awal tahun 2019. Hal itu baru kami ketahui ketika salah seorang pemilik rumah di Griya Ampang Kualo mengurus sertifikat tanahnya, tapi ditolak oleh pihak BPN Kota Solok," ungkapnya.

Zulfebri juga menyebutkan perumahan Griya Ampang Kualo sudah memiliki legalitas yang terstruktur, yang sesuai dengan standar kepemilikan tanah. Zulfebri juga menuturkan, hingga saat ini di Perumahan Griya Ampang kualo sudah terdata penghuni sebanyak 84 KK dengan luas tanah 2 hektare.

"Kami tidak menerima status tanah kami, yang sudah kami beli dengan hasil keringat sendiri, sekarang masuk dalam tanah konsolidasi," katanya.

Zulfebri juga mengungkapkan sebelumnya pihaknya sudah memperlihatkan surat dari KAN Kota Solok dan Pemko Solok terkait kepemilikan berupa sertifikat. Namun, hal itu tidak diindahkan oleh BPN Kota Solok.

Perkara tanah konsolidasi, yang merupakan tanah yang masih bersengketa di Kota Solok, berawal saat BPN Kota Solok mengukur tanah ini pada bulan Maret 2018. Setelah pengukuran tanah ini dan berkoordinasi dengan Pemko Solok, ternyata Griya Ampang Kualo dinyatakan termasuk dalam tanah konsolidasi.

Dalam demo ini warga perumahan Griya Ampang Kualo, menyampaikan 3 tuntutan yaitu pertama, Perumahan Griya Ampang Kualo bukan termasuk kedalam area konsolidasi, sehingga masyarakat dapat  melakukan perbuatan hukum diatas masyarakat tersebut. Kemudian, Kantor BPN Kota Solok harus meminta maaf kepada Walikota Solok dan KAN Kota Solok, karena tidak mengindahkan surat dari Walikota dan dan KAN. Jika poin 1 dan poin 2 tidak dipenuhi maka masyarakat akan menambah massa untuk melakukan demo selanjutnya.

Menanggapi aksi demo warga Perumahan Griya Ampang Kualo, Kepala BPN Kota Solok, Yerri, mengatakan, sesuai dengan saran Asisten 1 bidang Pemerintahan Kota Solok Nova Elfino, Kantor Pertanahan Kota Solok meminta legal opinion ke Aparat Penegak Hukum.

"Pihak Pemerintah daerah Kota Solok dan BPN, akan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya melalui tim penyelesaian konsolidasi. Kantor BPN Kota Solok meminta waktu 3 minggu untuk bisa berkonsultasi ke kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumbar," kata Yerri. (IN-001)

Mutasi Perwira Bergulir di Polres Solok Kota

SOLOK - Mutasi perwira bergulir di Polres Solok Kota. Sejumlah jabatan yang terkena mutasi, sesuai dengan Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolda Sumbar Nomor ST/1111/XI/KEP/2019, tersebut adalah jabatan Wakil Kepala Kepolisian Resor (Waka Polres), Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Res Narkoba), Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas), Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan (Kasat Intelkam) dan Perwira Menengah (Pama).



Waka Polres Solok Kota Kompol Budi Prayitno dimutasi menjadi Kasub Baganev Bagbinopsnal Ditres Narkoba Polda Sumbar. Jabatan Waka Polres Solok Kota diisi oleh Kompol Aksalmadi, yang sebelumnya adalah Kanit 3 Subdit 1 Ditreskrimum Polda Sumbar.



Kasat Narkoba AKP Dodi Apendi dimutasi menjadi Panit 1 Unit 4 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Sumbar. Penggantinya adalah AKP Joko Sunarno yang sebelumnya bertugas di Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Solok.



Kasat Lantas Iptu Sugeng Riadi dimutasi menjadi Kanit 1 Sat PJR Ditlantas Polda Sumbar. Posisi Sugeng, diisi oleh Iptu Zamri Naldi, yang sebelumnya merupakan Kasubbagpers Bag Sumda Polres Sijunjung.



Kasat Intelkam Iptu Luhur Fachri Utomo, mengikuti jejak mantan Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan, yang kini menjabat Kapolres Payakumbuh. Luhur menjadi Kasat Intelkam Polres Payakumbuh, menggantikan AKP Zamzami, yang dimutasi menjadi Kasat Intelkam Polres Padang Pariaman. Jabatan Kasat Intelkam Polres Solok Kota kini dijabat AKP Milson Joni, yang sebelumnya adalah Panit 3 Subdit 1 Ditintelkam Polda Sumbar.



Sementara itu, satu Pama Polres Dharmasraya, Ipda Maihendri, dimutasi ke Polres Solok Kota. Bagi Maihendri, pindah ke Polres Solok Kota merupakan "pulang kampung". Pasalnya, Polres Solok Kota merupakan penempatan pertamanya sebagai polisi. Maihendri menjadi viral setelah dirinya membangun rumah pasangan tua, Samuni, di Nagari Indudur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, saat menjadi Bhabin Kamtibmas Polsek Sungai Lasi. Atas kepeduliannya tersebut, Maihendri mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jendral Prof HM Tito Karnavian. (rijal islamy)

Minggu, 01 Desember 2019

Dua Wartawan Kabupaten Solok Terpilih Menjadi Walinagari

Dunia jurnalistik dan birokrasi, sejatinya ibarat dua sisi mata uang. Sejalan dengan era reformasi yang serba terbuka, profesi jurnalistik selama ini identik dengan kritikan terhadap birokrasi. Tapi, bagaimana jika seorang jurnalis terpilih menjadi walinagari?
Dua wartawan Kabupaten Solok, Mardi Henderson dan Syamsul Azwar terpilih menjadi Walinagari. Mardi dan Syamsul, meraih suara tertinggi dalam helatan Pilwana 28 November 2019 lalu. Artinya, keduanya kini berada dalam lingkaran birokrasi.

Mardi Henderson meraih 412 suara pada helatan Pemilihan Walinagari (Pilwana) di Nagari Koto Gaek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Kamis (28/11/2019) lalu. Cawana nomor urut 4 tersebut, mengungguli Dusriarpen, petahana (incumbent) yang hanya meraih 96 suara. Kemudian Zulkifli Dt Sutan (211), Doni (372) dan Respito (146). Dari 1.699 orang daftar pemilih tetap (DPT), jumlah masyarakat Koto Gaek yang menyalurkan hak suaranya sebanyak 1.237 orang.

Sementara itu, Syamsul Azwar sebagai walinagari petahana di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, kembali mendapat kepercayaan masyarakat di periode kedua. Syamsul meraih 1.510 suara, mengungguli Bakri (215), Romi Fasta (458), Syamsudin (347), dan Dasrianto (1.122).

Kemenangan Mardi Henderson dan Syamsul Azwar dalam Pilwana tersebut menjadi unik, karena keduanya memiliki latar belakang jurnalis, atau wartawan. Keduanya juga membuktikan bahwa profesi jurnalis, menjadi salah satu profesi yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Di samping karakter pribadi yang dimiliki keduanya.

Mardi Henderson


Mardi Henderson lahir bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-24. Yakni tanggal 17 Agustus 1969. Pria pemilik sorot mata tajam, namun murah senyum ini, menjalani profesi wartawan sejak November 2007. Sebelumnya, Mardi menjalani hidup sebagai perantau di Kota Batam, Kepulauan Riau. Pada 2007 itu, Mardi memulai petualangannya sebagai pewarta di Tabloid Publik. Sebuah tabloid yang didirikan dan dibesarkan oleh mantan Anggota DPRD Sumbar, mendiang Aswanil Asmara Dt Rajo Johan. Kini, Mardi menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Koran Suara Kita, sebuah koran terbitan Medan, Sumatera Utara.

Meski segera akan dilantik menjadi Walinagari Koto Gaek, Mardi menegaskan dirinya tidak bisa melupakan "jasa" profesi wartawan yang telah digelutinya selama 12 tahun belakangan. Menurutnya, jurnalistik telah memberikan segala hal dalam hidupnya, terutama terkait dengan pembentukan karakter dan memahami jalannya birokrasi.

"Jurnalistik adalah guru yang sangat berharga. Pengalaman menjalani profesi wartawan selama ini, berperan besar dalam hidup saya. Salah satunya membentuk karakter yang kritis, jujur, dan bertanggung jawab. Sehingga, tidak mungkin saya akan melupakan jasa profesi jurnalistik ini sampai kapanpun. Sebab, secara jujur saya harus mengakui, bahwa saya besar dari jurnlistik ini," tegasnya.

Meski setelah dilantik menjadi Walinagari, Mardi harus meninggalkan profesi jurnalistiknya, namun jiwa dan karakter sebagai wartawan menurutnya akan senantiasa melekat. Hal ini menurutnya akan senantiasa diaplikasikan dalam bidang tugasnya. Salah satunya penyelenggaraan birokrasi yang transparan dan terbuka. Mardi juga meminta seluruh rekan-rekan pers di Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan) selalu memberikan dukungan penuh baginya menjalani peran barunya sebagai walinagari.

"Meski kita selama ini adalah rekan seprofesi, saya meminta rekan-rekan pers Solok senantiasa memberi dukungan penuh kepada saya. Terutama senantiasa mengkritik dan mengingatkan saya jika merasa saya ada kekeliruan. Kritik dan tegur jika saya salah. Karena tamparan dari seorang kawan, lebih baik dari pelukan dari seorang musuh. Jangan biarkan saya terjerumus. Saya mohon selalu diberikan arahan, petunjuk dan kritik dari rekan-rekan pers," ungkapnya.

Mardi Henderson merupakan salah satu pendiri Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas). Di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Solok, Mardi berada di Bidang Hukum.

"Tugas saya ke depan sangat berat. Koto Gaek, sebagai nagari yang bersisian langsung dengan ibukota Kabupaten Solok, Arosuka, dituntut menjadi nagari penyangga. Karena itu, pemerintah nagari Koto Gaek harus mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) anak nagari dan pemerintahan nagari yang baik," ujarnya.



Sementara itu, Walinagari Batang Barus, Syamsul Azwar, sejatinya memikul beban yang cukup berat. Pasalnya, Nagari Batang Barus merupakan nagari di pusat pemerintahan Kabupaten Solok. Nagari Batang Barus, merupakan Jakarta-nya Indonesia. Artinya, Walinagari Batang Barus adalah "Gubernurnya" DKI Jakarta.

Sama seperti Mardi, Syamsul Azwar juga merupakan alumni dari Tabloid Publik. Namun, pria kelahiran 28 Februari 1974 tersebut memulai kiprahnya di jurnalistik sejak tahun 2002, kala bergabung dengan Serambi Pos. Tahun 2004, Syamsul bergabung dengan Tabloid Publik dan hijrah ke The Public pada tahun 2013.

Usai dilantik sebagai Walinagari Batang Barus pada 2013, Syamsul Azwar didaulat sebagai Ketua Forum Walinagari (Forwana) Kabupaten Solok. Menurutnya, kepercayaan tersebut, salah satunya adalah hikmah dari dirinya menjadi jurnalis.

"Ketika orang meragukan profesi jurnalis dalam birokrasi. Ternyata jurnalis, bisa memimpin. Sifat jurnalis yang selalu bertanya, kritis, dan selalu ingin tahu, berperan besar membentuk kepemimpinan. Bekal pengalaman sebagai jurnalis, membuat kita bisa memahami berbagai aspek dalam birokrasi dan pembangunan. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Sehingga, kita bisa menempatkan diri sebagai pemimpin, bukan penguasa. Pemimpin, akan selalu mengedepankan kepentingan umum, sedangkan penguasa cenderung bersikap otoriter," ungkapnya.

Syamsul Azwar juga menegaskan bahwa profesi wartawan adalah bagaimana bisa mencerdaskan masyarakat melalui karya-karya jurnalistik. Selain menyebarkan informasi ke masyarakat luas, jurnalis menurutnya harus memberikan kontrol sosial kepada pemerintahan.

"Saat berada di pemerintahan, kita harus tetap siap menerima kritik dan kontrol dari masyarakat. Tak terkecuali dari rekan-rekan jurnalis," ungkapnya.

Sebelumnya, Syamsul Azwar selain sebagai jurnalis juga berkiprah di berbagai bidang di Nagari Batang Barus. Di antaranya Ketua Pemuda, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Anggota Badan Perwakilan Nagari (BPN), Kepala Jorong Lubuk Selasih, hingga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Batang Barus.

"Batang Barus sebagai etalase Kabupaten Solok. Sesuai Visi dan Misi, saya ingin menjadikan Batang Barus sebagai Nagari Cerdas atau Nagari Smart. Sehingga, penguatan kapasistas lembaga dan organisasi menjadi kunci. Karena itu, peran dari rekan-rekan pers sangat saya harapkan dalam penguatan ini," ujarnya.

Roni Natase


Menanggapi terpilihnya Mardi Henderson dan Syamsul Azwar dalam Pilwana 28 November lalu, Ketua Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas), Roni Natase mengaku pihaknya sangat bangga. Menurutnya, terpilihnya kedua wartawan anggota F-Kuwas tersebut, merupakan pengakuan dan cerminan bahwa wartawan juga bisa memimpin dan disenangi masyarakat.

"Terpilihnya Mardi dan Syamsul, merupakan sebuah prestasi dan kebanggaan bagi kami insan media di Solok. Kami akan mendukung penuh keduanya dalam menjalankan kiprahnya sebagai walinagari. Tidak hanya saran dan masukan, kami juga siap memberikan kritik membangun kepada mereka," ungkapnya.

Roni Natase juga mengharapkan kedua walinagari terpilih tersebut bisa menjaga nama baik mereka dengan menorehkan prestasi. Sebab menurutnya, keduanya juga membawa nama baik profesi wartawan. Roni juga meminta wartawan Solok juga berkiprah di berbagai organisasi kemasyarakatan, kepemudaan dan legislatif di Solok.

"Kita harapkan, rekan-rekan media juga berkiprah di legislatif, Ormas, OKP, dan berbagai bidang lainnya. Sehingga, keberadaan profesi wartawan semakin kuat dan mampu berkiprah secara langsung dalam pembangunan," harapnya.

Gusmal Dt Rajo Lelo & Ny. Desnadefi Gusmal


Sementara itu, Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, juga menyambut dengan antusias terpilihnya dua wartawan tersebut sebagai walinagari. Menurut Gusmal, hal itu membuktikan bahwa profesi wartawan disukai masyarakat. Gusmal menyatakan, dengan ilmu publikasi pembangunan dan kemasyarakatan yang dimiliki, keduanya mampu berperan dalam membangun masyarakat Kabupaten Solok. Gusmal juga mengharapkan, keduanya bisa lebih maju dan lebih baik dari walinagari-walinagari lain.

"Saya sangat antusias dengan terpilihnya Mardi dan Syamsul. Saya harapkan keduanya mampu menjadi pelopor dan inisiator, serta menjadi contoh bagi yang lain. Seperti Syamsul misalnya, yang dipercaya sebagai Ketua Forwana Kabupaten Solok. Saya harapkan Mardi juga mampu membawa Koto Gaek menjadi contoh bagi nagari-nagari lainnya. Tentu dengan prestasi dan gebrakan-gebrakan," ujarnya.

Gusmal juga menegaskan bahwa profesi jurnalis yang selama ini dikenal sebagai pihak yang mengkritik dan menyorot berbagai kebijakan pemerintahan, bisa menjadi contoh bagi yang lain.

"Jika biasanya mengkritik dan menyorot, tentu mereka akan lebih siapa sebagai pihak yang dikritik dan disorot. Saya berharap, setelah menjadi wlainagari, mereka tidak menghindar dari kritik, tapi menularkan ilmu dan daya kritisnya ke walinagari-walinagari lainnya. Mereka harus menjadi contoh, pelopor, dan inisiator," harapnya. (rijal islamy)

Drainase Tersumbat, Wawako Reinier Pimpin Gotong Royong


SOLOK - Gerak cepat diperlihatkan Wakil Wali Kota (Wawako) Solok Reinier dalam menanggapi keluhan warga Berok, Pasar Pandan Air Mati (PPA), Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, terkait drainase mampet penuh sampah yang sudah berlangsung selama bertahun tahun. Reinier bersama elemen masyarakat Berok, menggelar Gotong Royong (Goro) bersama untuk membersihkan saluran gorong-gorong yang tersumbat, Sabtu (30/11/2019). Sebelumnya, Reinier bersama sejumlah pegawai Pemko Solok meninjau lokasi tersebut pada Rabu (27/11/2019).

Goro bersama juga diikuti Dinas Lingkungan Hidup Solok, RT, RW, dan staf Kelurahan PPA. Di bawah arahan Reinier, seluruh lubang bersarangkan sampah dibuka dan dikeruk langsung dari dalam drainase.

Aliran air yang biasanya tidak jalan atau tersumbat, sesaat sudah mengalir lancar ke arah hilir. Reinier berharap warga Pasar Pandan Air Mati kembali mengaktifkan goro bersama secara berkala. Menurutnya, selain untuk membersihkan lingkungan, manfaat Goro bersama dinilai sebagai ajang silaturahmi sesama warga.

"Kita harapkan tidak hanya di Kelurahan PPA saja, namun semua kelurahan mengaktifkan goro bersama lagi," kata Reinier di lokasi drainase.

Di samping itu, Reinier juga mengimbau semua warga Kota Solok untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi membuang sampah ke sungai ataupun drainase yang ada.

"Buanglah sampah ke tempat yang telah disediakan. Ke depan kita harap tak ada lagi drainase yang tersumbat sampah di semua tempat," ujarnya. (IN-001)

Sabtu, 30 November 2019

Terpapar Ajaran Yehuwa, Dua Siswa SMP di Batam Menolak Hormat Bendera


Dua siswa SMPN 21 Kota Batam, menjadi viral setelah tidak mau memberi hormat kepada bendera merah putih. Dua siswa itu disebut menganut keyakinan Saksi-saksi Yehuwa (Jehovah Witnesses). 

BATAM - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Aluran menyebut, dua siswa SMP 21 Negeri yang tidak mau memberi hormat kepada bendera merah putih diduga terpapar aliran ajaran Yehuwa.

"Kami tak permasalahkan keyakinan, persoalan pada mereka tertanam kurangnya sikap nasionalisme, kalau dibiarkan menular ke siswa lainya," kata Hendri kepada Liputan6.com, di Kantor DPRD Batam, Rabu (27/11/2019).

Atas dasar itu Hendri memberikan skorsing salama satu tahun, bahkan dirinya menyarankan kepada orangtua wali murid untuk memindahkan anaknya ke sekolah nonformal.

Menurut Hendri, kedua siswa tersebut terpengaruh paham menyimpang di lingkungan keluarga, sehingga terbawa ke lingkungan sekolah, dengan bersikap tidak mau menyanyikan Indonesia Raya dan memberi hormat pada merah putih.

Kepala Sekolah SMP Negeri 21, Batu Aji Poniman Sardi mengatakan, sebelumnya pihak sekolah sudah melakukan pembinaan kepada kedua murid itu dan juga melakukan pemanggilan kepada orangtua murid untuk dimintai keterangan.

Orangtua mengakui anaknya tidak mau memberi hormat ke bendera merah putih lantaran bersikukuh dengan keyakinan yang dipegangnya.

Keyakinannya melarang untuk melakukan penghormatan dengan tangan diangkat, akan tetapi dengan cara berdiri tegap dan menuduk untuk menghormati.

Erlina, salah satu orangtua murid tersebut mengaku, sebelumnya pihak sekolah tak pernah mempermasalahkan persoalan itu.

"Waktu anaknya masuk di sekolah itu saya melakukan surat rekomendasi seperti sertifikat agama kepercayaannya ke pihak sekolah, tak dimasalahkan waktu itu," Kata Erlina.

Pihak sekolah dan orangtua murid terkait sudah melakukan komunikasi. Pihak sekolah meminta agar siswa mau mematuhi aturan sekolah, jika tidak bisa pihak sekolah menyarankan murid bersangkutan untuk mengundurkan diri.

Tidak Ada Ajaran Melarang Hormat Bendera

Staf Khusus (Stafsus) Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo menegaskan bahwa penghormatan ke bendera tidak dilarang agama.

"Ini tidak ada kaitannya dengan iman, jadi negara harus tegas menegakkan aturan. Aturan sekolah perlu ditegakkan. Orang-orang semacam ini harus diberi pengertian pemahaman agama yang utuh. Juga, penghormatan terhadap nilai-nilai kebangsaan menjadi kewajiban setiap warga negara," kata Romo Benny kepada wartawan, Kamis (28/11/2019).

“Dalam agama Kristen, tak ada larangan menghormat bendera,” sambungnya.

Benny, yang merupakan rohaniwan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), menjelaskan ayat Matius 22:15-22 dalam Alkitab Perjanjian Baru. Di situ dikisahkan, Yesus menjawab pertanyaan perihal kewajiban membayar pajak. Yesus menyatakan, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Maknanya, nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air tidak dilarang oleh Yesus. Ada pula muatan penghormatan terhadap tanah air dalam Doa Syukur Agung dalam tata cara kebaktian (liturgi).

"Jadi, Yesus menghormati tanah air. Dalam teologi ke Kristenan, muatan cinta tanah air memang ditanamkan," kata Benny.

Ma'ruf Amin: Sebaiknya Dibina Khusus

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan kedua siswa SMPN 21 Batam yang menolak hormat bendera merah putih sebaiknya dibina terlebih dulu alih-alih dikeluarkan dari sekolah.

Ma'ruf meyakini dengan bimbingan dan pembinaan, siswa itu akan mendapatkan pemahaman yang baik.

"Karena anak ini masih SMP, sebaiknya tindakannya tidak seperti itu. Tapi dibimbing, dibina, sehingga tidak ujug-ujug," ujar Ma'ruf di kantor wakil presiden, Jakarta, Kamis (28/11).

Ma'ruf menuturkan proses pembinaan itu menjadi tugas guru yang mengajar. Menurutnya, kedua anak itu selama ini mendapatkan pemahaman yang salah. Oleh karena itu, kata dia, kedua siswa itu harus diluruskan pemahamannya tentang menghormati bendera merah putih maupun menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

"Ya itu kan paham yang tentu diajarkan, yang sampai pada anak itu bahwa hormat bendera itu hukumnya haram. Itu mungkin. Jadi pandangan yang bisa mempengaruhi anak-anak, makanya diluruskan aja pandangannya, pahamnya," katanya. (*/IN-001)

Jumat, 29 November 2019

Kapolri Soroti Efektivitas Pengelolaan Media

JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis menyoroti efektivitas pengelolaan media untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan dirinya diminta Idham untuk mengembangkan Divisi Humas Polri menjadi Badan Humas Polri.

"Saat commander wish Pak Kapolri, commander wish pertama, beliau menyampaikan saya diperintahkan beliau untuk mengembangkan Divisi Humas menjadi Badan Humas," ujar Iqbal di acara Focus Group Discussion (FGD) Polri di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019), dikutip detik.com.

Iqbal menuturkan Humas Polri nantinya akan dipimpin seorang jenderal bintang tiga atau komisaris jenderal (komjen). Artinya, Polri akan setara dengan Badan Intelkam, Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

"Jadi Kepala Divisi Humas menjadi Kepala Badan Humas atau Kabahumas, dipimpin bintang tiga," sambung Iqbal.

Pada FGD kali ini, Divisi Humas Polri mengambil tema 'Sinergitas Lembaga Terkait dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Menjaga Fungsi Media dalam Pilar Demokrasi'. Diskusi ini dihadiri Ketua KPI Pusat Agung Suprio, Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova, Purek I Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP) dan Ketua Komisi Kompetensi Wartawan PWI Kamsul Hasan.

Masih dalam diskusi ini, Iqbal mengatakan Humas Polri saat ini tak hanya fokus pada fungsi juri bicara institusi, tetapi juga pada fungsi menjalin komunikasi dengan stakeholder dalam rangka mengelola isu untuk keamanan nasional.

"Divisi Humas beberapa tahun terakhir sudah mentransformasi tugasnya, tidak hanya fokus kepada juru bicara saja, tapi memaksimalkan menyapa masyarakat, kami sebagai PR (public relations). Kami bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat karena Polri tidak akan optimal kalau tidak ada yang membantu kami," jelas Iqbal.

Iqbal menuturkan di era kepolisian modern, polisi lebih mengedepankan langkah pencegahan ketimbang represif agar tak muncul gangguan keamanan. Salah satu hal yang berdampak luas pada gangguan keamanan adalah derasnya informasi di media, baik media sosial maupun mainstream.

"Satu batalyon pasukan, pasukan khusus sekalipun, kalah dengan satu narasi. Ketika narasi itu dikemas dengan angle yang tepat, kekuatannya sangat luar biasa. Contoh, ada campaign yang luar biasa dilakukan, mengumpulkan jutaan massa untuk penyampaian pesan, itu sudah bukan eranya lagi," ucap Iqbal.

"Sekarang eranya mengemas narasi yang tepat, itu akan mengalahkan jutaan orang yang dikumpulkan di stadion. (Mengemas narasi) baik itu melalui media sosial meskipun media mainstream," sambung Iqbal.

Menurut Iqbal, semua elemen masyarakat harus bersinergi dan sependapat bahwa keamanan, sumber daya manusia yang unggul akan membawa Indonesia menjadi negara maju.

"Ketika tidak ada strategi pengelolaan media yang baik dan bersinergi, maka potensi gangguan keamanan luar biasa besar sekali seperti waktu case di Papua, case di Surabaya, padahal tidak ada yang meninggal di case itu, tapi dikabarkan ada yang meninggal adik-adik kita di asrama Papua. Akhirnya goyang Papua," terang dia.

Iqbal mengungkapkan ada tokoh yang menyebut media sebagai pilar demokrasi paling sehat, namun Iqbal berpendapat media tak akan sehat bila tak dikelola.

"Salah satu tokoh, beberapa waktu lalu, menyebutkan saat ini yang paling sehat pilar keempat, media. Tapi kalau kita tidak kelola dengan baik, tidak akan sehat juga. Lihat saja di media sosial begitu banyak ujaran kebencian, hoax dan narasi-narasi negatif," ungkap Iqbal. (*/IN-001)

Imbang Lawan Persebaya, Semen Padang FC Kembali ke Dasar Klasemen


BALIKPAPAN - Semen Padang FC, Kalteng Putra, dan Badak Lampung, sama-sama menjadi penghuni zona degradasi klasemen sementara Liga 1 hingga pekan ke-28. Namun, saat melakoni laga ke-29 , ketiga tim meraih hasil berbeda. Semen Padang harus menerima nasib yang berbeda dari Perseru dan Kalteng Putra. Tim Kabau Sirah (julukan Semen Padang), hanya sanggup main imbang saat dijamu Persebaya Surabaya 1-1 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kaltim. Kondisi ini hanya menambah satu poin untuk Semen Padang dan belum bisa memindahkan posisi Kabau Sirah dari dasar klasemen.

Sementara Kalteng Putra dan Perseru justru meraih kemenangan di laga ke 29 mereka. Kalteng Putra menang 1-0 lawan Tira Kabo. Sementara Perseru Badak Lampung melibas Madura United 3-0

Dengan kemenangan ini otomatis menambah 3 poin sehingga terus berjarak dengan Semen Padang. Ketiga tim hanya berjarak satu poin

Tak Main Baik Babak Pertama

Pelatih Semen Padang Eduardo Almeida mengaku babak pertama Semen Padang tak bermain baik. Semen Padang melawan Persebaya Surabaya di laga ke 29 Liga 1 2019 berakhir dengan skor imbang 1-1.

Pelatih Semen Padang Eduardo Almeida mengaku, para pemainnya pada babak pertama tidak bermain dengan baik.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung saat jumpa pers usai pertandingan berakhir.

"Permainan tim di babak pertama memang tidak baik, namun di babak kedua permainan kita berbeda dan bisa menahan imbang Persebaya Surabaya," ujar Eduardo Almeida.

Disinggung soal tim yang harus keluar dari zona degradasi, Eduardo Almeida mengatakan bahwa timnya harus meraih poin sebanyak-banyaknya.

"Yang jelas kami harus meraih poin sebanyak-banyaknya di setiap pertandingan yang ada," tambahnya.

Yu Hyunko pemain dari Semen Padang juga mengatakan, bahwa timnya hari ini bermain cukup bagus sehingga bisa mencuri satu poin atas Persebaya Surabaya. Ia menambahkan bahwa yang terpenting adalah, tim dapat keluar dari zona tidak aman itu.

"Posisi kita paling bawah, yang kita pikirkan adalah lolos dari zona degradasi itu. Kami percaya bahwa tim kami dapat keluar dari zona tersebut," tutupnya.

Diogo Campos Cetak Gol

Seperti apa laga seru di Stadion Batakan Balikpapan ini? Begini ulasannya. Klub Persebaya Surabaya harus puas dengan skor akhir 1-1.

Saat itu menghadapi Semen Padang dalam laga pekan ke-29 liga 1 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (28/11/2019).

Pertarungan ini berjalan menarik sejak awal peluit babak pertama dibunyikan. Kedua tim langsung melakoni jual beli serangan. Klub Persebaya membuka golnya pada menit 9' lewat gol Diogo Campos Gomes.

Gol tersebut tercipta atas kerjasama yang apik antara Muhammad Alwi Slamat dan Diogo Campos Gomes. Dengan baik Diogo Campos Gomes melepaskan tembakan kedepan gawang Semen Padang dan gagal diantisipasi sang kiper Teja Paku Alam.

Tentu Semen Padang tidak tinggal diam, ia memberikan perlawanan kedalam pertahanan Persebaya. Perlawanan tersebut tidak berakhir sia-sia, dibuktikannya lewat Vanderlei Francisco melalui skill individunya dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit 21'.

Hingga 45 menit babak pertama berakhir, kedudukan Persebaya Surabaya dan Semen Padang berakhir imbang dengan skor 1-1.

Skuat Bajul Ijo akhirnya kembali memberikan tekanan kepertahanan Semen Padang. Terlihat beberapa kali peluang diciptakan, namun usaha tersebut belum membuahkan hasil.

Tim Semen Padang tidak tinggal diam, beberapa serangan juga dilontarkan didepan gawang Miswar Saputra. Namun beberapa kali tendangan dari pemain Semen Padang harus melenceng jauh dari sang mistar. Hingga turun minum babak kedua berakhir, kedudukan tidak berubah dengan skor 1-1 untuk kedua tim.

Hasil ini tentu bagi Bajul Ijo Persebaya Surabaya kurang memuaskan hanya satu poin pulang ke Surabaya. Padahal ingin mendapat tiga poin agar bisa terus merangsek peringkat atas klasemen Liga 1 2019.

Arek Bonek Gelar Nobar di Balikpapan

Pihak Bonek East Borneo akan kembali adakan nonton bareng untuk mendukung tim kebangganya Persebaya Surabaya. Pertandingan kali ini skuat bajul ijo Persebaya Surabaya berlaga melawan Semen Padang, Kamis (28/11/2019).

Nonton bareng tersebut sengaja di adakan karena Bonek Mania suporter dari Persebaya Surabaya tidak dapat menyaksikan langsung tim kebanggaannya berlaga karena sanksi yang didapat. (*/IN-001)

Selasa, 26 November 2019

Irjen Pol Fakhrizal Pimpin Sertijab Dirreskrimum Polda Sumbar


PADANG - Rotasi jabatan di lingkungan Polda Sumbar kembali bergulir, kali ini jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) yang diserahterimakan, dari Kombes Pol Onny Trimurti Nugroho, SE, S.IK, MH kepada Kombes Pol Imam Kabut Sariadi, S.IK, MM. Selanjutnya Kombes Pol Onny akan menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri dalam rangka pendidikan Sespimti. Sedangkan Kombes Pol Imam Kabut sebelumnya menjabat Ka SPN Polda DIY.

Serah terima jabatan sesuai dengan Surat Telegram Kapolri Nomor : 3020/XI/2019 tanggal 8 November 2019 yang ditandatangani oleh Kapolri, dan upacara sertijab berlangsung di ruang Jenderal Pol Soekanto Polda Sumbar, Selasa (26/11) yang dipimpin langsung Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Fakhrizal, M.Hum.

Kapolda mengatakan, serah terima jabatan dalam setiap organisasi merupakan hal penting dan strategis dalam memelihara dinamika dan meningkatkan kualitas kinerja organisasi, disamping merupakan proses regenerasi kepemimpinan dan promosi bagi personel Polri yang bersangkutan juga merupakan wujud penghargaan yang diberikan organisasi kepada personel Polri yang dinilai telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik atas dedikasi, kinerja dan pengabdian yang tinggi.

"Dengan amanah dan kepercayaan yang diberikan pimpinan polri kepada personel yang mendapat promosi jabatan tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal di kesatuan yang baru, menambah wawasan dan pola pikir serta dapat dijadikan sarana dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, khususnya dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," ucap Irjen Pol Fakhrizal dalam amanatnya.

Selaku Kapolda, Irjen Pol Fakhrizal mengucapkan terimakasih kepada Kombes Pol Onny Trimurti Nugroho, atas segala dedikasi dan pengabdiannya yang telah diberikan selama bertugas sebagai Dirreskrimum Polda Sumbar, dalam kurun waktu sekitar 1 tahun 3 bulan.

Dimana, mampu membangun jajaran Reserse Kriminal Umum yang solid dan profesional, dan juga sudah memberikan kontribusi yang besar dalam menyelenggarakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana umum, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensik lapangan.

"Pengorbanan, loyalitas dan kinerja yang saudara tunjukkan selama ini memberikan kesan yang positif bagi jajaran Polda Sumbar. Hendaknya hal ini terus menghiasi lembaran karier dimanapun saudara bertugas," ujar Kapolda.

"Selamat atas kelulusannya mengikuti pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-29 T.A. 2020, dan semoga sukses selalu dalam karir di kepolisian," tambah Kapolda.

Selanjutnya, kepada pejabat Dirreskrimum Polda Sumbar yang baru, Kombes Pol Imam Kabut Sariadi beserta istri, Kapolda mengucapkan selamat datang di Ranah Minang dan selamat bergabung dengan keluarga besar Polda Sumbar.

Tantangan tugas yang akan dihadapi ke depan semakin kompleks, namun Kapolda percaya dengan pengalaman, kemampuan, dan kepemimpinan serta kinerja yang dimiliki, akan dapat menjadikan Ditreskrimum Polda Sumbar lebih baik.

"Jabatan merupakan suatu amanah dan kepercayaan dari Allah SWT serta pimpinan Polri, oleh karenanya, besar harapan saya agar amanah yang telah diberikan kepada saudara, dapat dipelihara dan dijaga untuk bersama-sama berkomitmen guna membentuk team work yang solid dan baik dalam membangun Polda Sumbar beserta jajarannya," tuturnya.

Sebelum mengakhiri amanat tersebut, Irjen Pol Fakhrizal kembali menekankan kepada seluruh Pejabat Utama dan Kapolres di jajaran Polda Sumbar, untuk senantiasa menjaga kebersamaan serta kekompakan dalam setiap pelaksanaan tugas.

"Terutama dalam rangka meningkatkan profesionalisme Polri yang mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," tutupnya.

Upacara sertijab dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Irjen Pol Drs Damisnur AM, SH, MM, Pejabat Utama Polda Sumbar, para Kapolres sejajaran Polda Sumbar, para Pamen Polda Sumbar, Ketua Bhayangkari Daerah Sumbar Ny. Ade Fakhrizal beserta Pengurus Bhayangkari Daerah Sumbar dan Ketua Bhayangkari Cabang se-Sumbar. (HMS)

Aplikasi Ojek Online MY-JEK Makin Eksis di Solok, Miliki 5.930 User, 103 Driver dan 74 Mitra


Layanan aplikasi ojek online MY-JEK, semakin memantapkan cengkraman bisnisnya di Kota Solok dan Kabupaten Solok. Saat ini, aplikasi serupa Grab dan Gojek ini, sudah memiliki 5.930 user (pengguna), 65 driver (pengendara) sepeda motor, 38 driver mobil dan 74 mitra yang tersebar di Kota Solok dan Kabupaten Solok.

Aplikasi MY-JEK kini menjadi aplikasi ojek online yang sangat populer di jagat maya di Kota Solok dan Kabupaten Solok, meski baru meluncur pada 24 Juli 2019. Ketiadaan aplikasi layanan kendaraan berbasis online di Solok Raya, serupa Gojek maupun Grab, membuat masyarakat, khususnya pengguna media sosial penasaran.

MY-JEK melayani beragam jasa layanan kendaraan dan pengantaran berbasis online. Yakni MY-RIDE untuk layanan antar jemput dengan sepeda motor. MY-CAR untuk layanan antar jemput dengan mobil. MY-RENT untuk jasa rental mobil. MY-FOOD untuk jasa belanja dan pengantaran makanan. MY-SENT untuk jasa pengantaran barang dan dokumen. MY-SHOP untuk jasa belanja ke pasar atau ke kedai-kedai barang harian.



MY-JEK saat ini sudah mulai menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, yakni sejumlah cafe dan restoran "papan atas" di Kota Solok dan Kabupaten Solok. Seperti misalnya Sobat Coffee, Resto Tapi Sawah, Resto Sariwangi, Bebek Ndeso Mbah Djoyo, Este Corner Food & Drink, Kedai Zizi, Kedai Mamad, Kedai Bakso Anti Micin, Kedai Pot Bagonjong, serta sejumlah usaha kuliner lainnya.

Di segmen MY-SHOP, sejumlah mitra juga telah mendaftarkan diri di aplikasi MY-JEK, seperti Champin Sport Distro, Khake Shop, Zedo Petshop, Unyis Craft, Toko Buku Primajaya, Santan Murni Surya, serta sejumlah laundry di Kota Solok dan Kabupaten Solok. MY-JEK kini juga menjalin kerja sama dengan kedai kue Sweet Bakery dan Brownies Leleh Minang. Seluruh layanan tersebut dengan mudah dapat dimanfaatkan masyarakat dengan cara terlebih dahulu menjadi user.

Untuk mendapatkan layanan ini, masyarakat bisa mendaftar dan mengunggah (download) aplikasi ini di google playstore. Dengan alamat: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.mymyjeksolok.myjeksolok. Atau cukup cari google playstore dengan mengetikkan MY-JEK.



Setelah menjadi user, masyarakat bisa memesan langsung seluruh layanan tersebut di smartphone masing-masing. Di aplikasi tersebut, juga telah tersedia berbagai menu dari seluruh mitra, termasuk daftar harga masing-masing barang. Setelah barang dipilih di aplikasi, ditambah ongkos pengantaran, masyarakat yang memesan tinggal menunggu di rumah dan membayar saat driver MY-JEK tiba di rumah atau di kantornya.

Berawal dari Usaha Rental

Aplikasi MY-JEK, hadir dari ide kreatif seorang guru SD di Kabupaten Solok, yang juga memiliki usaha sampingan rental mobil. Namun, siapa sangka, ide kreatif ini ternyata lahir dari seorang guru SD di Kabupaten Solok. Vanny Lexsmana namanya, seorang guru di SDN 05, Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Pria bertubuh gempal yang menjabat sebagai Komisaris MY-JEK tersebut, menyatakan ide itu muncul karena dirinya di samping sebagai ASN, juga memiliki usaha sampingan berupa rental mobil, yang membantu bisnis orang tuanya.



Kebetulan, salah seorang senior satu rumah kost "Garuda Putih", Jalan Gurami, Air Tawar Kota Padang, semasa kuliah di PGSD UNP, Amerizasni Saputra, adalah mahasiswa Diploma 3 (D3) Teknik Elektronika UNP. Rizas menawarkan Vanny sebuah aplikasi layanan kendaraan online. Tawaran ini, langsung ditangkap Vanny sebagai peluang. Namun, masalah klasik, yakni uang untuk biaya membuat aplikasi tersebut tidak dimiliki Vanny saat itu. Tapi, kuatnya persaudaraan Garpu (Garuda Putih), membuat Rizas hanya meminta uang seberapa sanggupnya Vanny. Itupun bisa dibayar Vanny jika sudah punya uang.

"Awalnya membantu usaha rental mobil orang tua. Beberapa waktu lalu, Bang Rizas menawarkan aplikasi ini, namun saya tidak tertarik. Kemudian, setelah difikir-fikir dan dicoba, ternyata memudahkan. Dalam perjalanannya beberapa hari ini, ternyata perkembangannya di luar dugaan," ujarnya.



Bonus dan Ragam Kemudahan

Untuk menjadi pengguna layanan, masyarakat cukup mendownload aplikasi MY-JEK di google playstore. Lalu mendaftar dan membaca seluruh peraturan dan cara menggunakan layanan. Sementara, bagi calon driver bisa mendaftar di aplikasi dan menyiapkan persyaratan. Di antaranya foto KTP, foto SIM yang masih berlaku, foto SKCK, dan foto STNK. Bagi driver, baik mobil maupun sepeda motor, berbagai ragam kemudahan akan diberikan. Seperti bonus, pertemuan dan pembinaan berkala, serta pemahaman bisnis MY-JEK.

"MY-JEK, yang diawali dengan kata 'MY' lalu diikuti tanda baca strip '-', mengandung makna bahwa ini adalah milik bersama. Prinsipnya, kita bisa maju dengan bersama dan saling memiliki. Jika usaha ini maju, semuanya juga harus maju. Jadi konsep saling memiliki dan kekeluargaan adalah pondasi kita," ujarnya.



Rangkul Semua Pihak

Ke depan, Vanny berencana merangkul seluruh pihak untuk usaha ini. Tidak hanya mitra usaha, tapi juga para tukang ojek, pemilik usaha rental mobil, dan kerja sama dengan pemerintah daerah di Kota Solok, Kabupaten Solok, dan daerah lainnya di Sumbar. Vanny menyatakan dirinya berkeinginan menggandeng para tukang ojek lokal, tanpa meninggalkan rutinitas menunggu penumpang di pangkalan ojeknya. Jadi semacam tambahan penghasilan saat order di pangkalan sedang sepi. Hal ini menurut Vanny juga ditujukan agar tidak ada gesekan atau permasalahan dengan tukang ojek pangkalan yang sering terdengar selama ini.

"Untuk saudara-saudara kita di ojek pangkalan, kita tegaskan bahwa kita tidak akan mengganggu usaha mereka. Jadi, ini hanya tambahan saat sepi order. Sebab, aplikasi ini bisa dihidupkan dan dimatikan di handphone kapan saja. Saat melayani ojek pangkalan atau langganan, aplikasi ini bisa dimatikan. Sebaliknya, jika sedang tidak ada order sewa, aplikasi ini bisa dihidupkan di handphone untuk mencari sewa," ujar pria kelahiran 16 September 1985 ini.



Vanny juga menyatakan dirinya bersama MY-JEK juga ingin terus membuat kerja sama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terutama saat ini dengan Pemkab Solok dan Pemko Solok. Sehingga, UMKM yang berbasis usaha kuliner dan produk kreatif bisa terbantu.

"Kita ingin mendorong UMKM, terutama usaha kuliner dan produk ekonomi kreatif untuk bisa go online. Sehingga MY-JEK bisa maju bersama UMKM dan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Vanny juga berharap ke depannya, sebagai usaha dan ide kreatif putra asli Solok, pihaknya ingin mendapatkan pembinaan dan kerja sama dengan pemerintah daerah, serta pihak lainnya. Sehingga, usaha ini bisa lebih maju.



Saat ini, di struktur organisasi MY-JEK, Chief Executive Officer (CEO) dijabat Dessy Junelva, kemudian Vanny Lexsmana sebagai Komisaris. Ketua Driver dijabat oleh Efrinaldi, dan bendahara dijabat Herlin Lusiana Vanber.

Kabar baiknya, saat ini MY-JEK memberikan kesempatan gratis kepada seluruh mitra untuk bergabung dengan aplikasi MY-JEK secara gratis. Namun, layanan gratis tersebut hanya berlaku hingga Desember 2019 ini. Setelah 1 Januari 2020, para mitra yang ingin bergabung dikenakan biaya Rp 200 ribu. Untuk bergabung, para calon mitra bisa menghubungi nomor handphone dan Whatsapp +62 852-7485-6666, atau email vannylexsmana@gmail.com, atau langsung ke sekretariat MY-JEK di Jalan Lintas Sumatera, Jorong Sikumbang, Nagari Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumbar. (IN-001)

Senin, 25 November 2019

Tiga Warga Alahan Panjang Solok yang Hilang di Rimba Buaiyan, Akhirnya Ditemukan


SOLOK - Tiga orang warga Jorong Batang Hari, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, yang dilaporkan hilang sejak Sabtu pagi (23/11/2019) di Rimba Buaiyan saat berburu, hari Senin (25/11), berhasil ditemukan di hutan kawasan Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti. Ketiganya, Sapardi (25), Jon (39) dan Joni (18), ditemukan dalam kondisi lemas dan kehabisan bekal makanan. Mereka ditemukan oleh warga dan tim pencari, sekira pukul 11.00 WIB.

"Alhamdulillah, ketiga orang warga kita yang hilang sejak Sabtu pagi, akhirnya hari Senin ini ditemukan, meski dalam kondisi lemah," terang Walinagari Alahan Panjang, Zulkarnaini.

Sejak dilaporkan hilang, ratusan warga, sanak saudara korban dan Tim gabungan dari BPBD dan SAR, berusaha mencari dan akhirnya membuahkan hasil pada Senin pagi.

Sebelumnya, pencaharian ketiga korban difokuskan di daerah kawasan Perbukitan Silimau-limau yang masuk wilayah Kabupaten Pesisir Selatan atau perbatasan Nagari Air Dingin. Sesuai petunjuk waktu pembicaraan korban dengan salah seorang keluarga, maka ciri-ciri hutan yang disebutkan adalah di daerah Silimau-Limau. Akhirnya tim mencoba fokus mencari ke daerah itu, namun gagal menemukan korban.

Sejak Minggu malam, tim gabungan yang berkoordinasi dengan Walinagari melanjutkan pencarian dengan membagi tim sebanyak 6 kelompok. Masing-masing tim beranggotakan 15-20 orang dengan membawa perlengkapan pencarian. Sementara wargapun ikut swadaya dan sukarela menghimpun logistik untuk posko dan bekal tim pencarian. Minggu pagi, sekura jam 11.00 Wib, tim menemukan korban di hutan perbatasan Air Dingin dengan Kabupaten Pesisir Selatan. Usai ditemukan, para korban langsung dirujuk ke Puskesmas Alahan Panjang untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Salah seorang korban yang hilang, Sapardi (25), saat diwawancari mengaku tersesat di hutan saat berburu babi. Entah kenapa, pada Sabtu pagi itu mereka terus mengejar babi hingga jauh masuk ke dalam hutan.

"Kami juga tidak tahu, entah kenapa hari itu kami begitu asyik berburu hingga masuk makin jauh ke dalam hutan. Sehingga kami bingung jalan pulang. Padahal sebelumnya kami sering berburu ke daerah itu," sebut Sapardi.

Tim Pencari Ikut Tersesat

Sepuluh orang warga Jorong Batang Hari, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, tersasar saat mencari 3 orang warganya yang hilang berburu babi hutan, pada Sabtu (23/11/2019) kemarin. Sepuluh warga itu, Jumaldi (28), Suwandre (32) Edrizal, (26) Imam(38), Wirnalis (32) Edo Eka Putra (20), Iyon (28) Safrianto (23), M Zalman, (24) dan Anto (40). Rombongan itu tersasar, di Kampung Ngalau Gadang, Kenagarian Limau Gadang, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu sekitar pukul 13.30 WIB.

Berdasarkan keterangan Anto, orang tua korban Joni Eka Putra, yang ikut mencari dalam rombongan itu menyampaikan anaknya (Joni Eka Putra) berangkat berburu babi Sabtu (23/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian sore dirinya menerima telepon dari salah seorang temannya bahwa korban dikabarkan hilang. Karena juga tak kunjung pulang warga di daerah tersebut melakukan pencarian berbagai arah terbagi dengan tiga kelompok.

Dikatakanya, rombonganya berangkat sekitar 20.30 WIB ke hutan Wayan yang direncanakan untuk mencari sampai puncak bukit dengan hanya membawa bekal nasi bungkus dan air minum. Namun, selama pencarian satu malam belum juga membuah hasil hingga sampai ke nagari Ngalau Gadang dan bertemu dengan masyarakat setempat. Disamping itu bekal yang dibawa pun telah habis membuat rombongan tersebut lapar dan juga capek.

"Kami tidak kuat lagi untuk mendaki karena medan yang kami tempuh terlalu curam. Apalagi bekal yang kami bawa sudah habis," kata Anto.

Setelah bertemu dengan masyarakat di daerah itu, rombongan tersebut langsung dibawa ke Mapolsek Bayang. Sambil menunggu keluarga dari solok yang bakal menjemputnya.

"Kami mengucapkan terima kasih banyak pada Polsek beserta anggota, dengan memberikan pelayanan yang sangat baik dan juga masyarakat di sini," ungkap ayah empat orang anak itu.

Kapolsek Bayang, Iptu Advianus membenarkan, ada sepuluh orang warga yang tersasar di Nagari Ngalau Gadang dan bertemu dengan masyarakat setempat.

"Rombongan itu merupakan warga Batang Hari, Kenagarian Batang Hari, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Rombongan itu telah dijemput oleh keluarganya dan kembali ke Solok," tutup Kapolsek.

Berburu, Tiga Warga Alahan Panjang Tersesat di Rimba Buaiyan

Tiga orang warga Jorong Batang Hari, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, dilaporkan hilang di Rimba Buaiyan, sejak Sabtu (23/11/2019). Ketiganya, Sapardi (25), Jon (39) Joni (18), diduga tersesat saat pergi berburu babi. Wali Nagari Alahan Panjang, Zulkarnaini, Minggu sore (24/11/2019), menyatakan sekitar seratusan masyarakat sedang melakukan pencarian.

"Kami mendapat laporan dari pada Minggu pagi (24/11). Setelah itu langsung berkoordinasi dengan pihak keamanan dan BNPB. Dan saat ini sekitar 100 orang masyarakat ikut mencari warga yang diduga tersesat tersesat waktu pergi berburu tersebut," jelas Zulkarnaini.

Ketiga warga tersebut dilaporkan pergi berburu babi pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Biasanya mereka sudah kembali ke rumah sekitar jam 10.00 WIB. Namun hingga Minggu sore ini belum juga kembali. Akibat kejadian itu, para keluarga korban menjadi panik dan sibuk melakukan pencarian, dibantu BNPB, masyarakat dan Polisi.

Minggu siang keluarga sempat kontak telepon seluler dengan salah satu korban, namun terputus dan diduga kehabisan baterai. Sebelumnya, pada Sabtu sore, keluarga korban sempat dihubungi salah seorang warga untuk memberi tahu bahwa mereka bertiga tersesat di tengah rimba. Warga yang menelpon mengarahkan agar mereka mengikuti arus sungai.
Namun dihujung telepon terdengar jawaban minta antarkan air dan menyatakan tidak kuat lagi berjalan. Setelah itu nomor korban tidak lagi bisa dihubungi.

Akhirnya para tetangga memutuskan untuk mencari secara swadaya hingga larut malam. Namun nihil, pencarian tidak membuahkan hasil.
Minggu pagi hingga sore, para keluarga dan ratusan warga, juga melakukan pencarian, namun belum membuahkan hasil.

"Waktu komunikasi dengan korban, mereka tidak kuat jalan dan istirahat dekat dua pohon bambu di tepi sungai. Tapi saat dicari belum ketemu. Bahkan sudah ada warga yang sudah sampai ke daerah Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan pergi mencari," Zulkarnaini.

Saat ini warga yang ikut melakukan pencarian sudah ada yang tembus ke Pesisir Selatan. Karena hutan tempat hilangnya korban adalah Rimbo Bukik Buaiyan yang menembus langsung ke Kabupaten Pessel.

Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Solok, Abra menjelaskan pihaknya mendapat laporan minggu pagi sekitar jam 7.30 WIB. Selanjutnya pihaknya menyiapkan tim dan langsung berkemas mempersiapkan segala sesuatu untuk turun mencari korban tersesat.

"Kita saat sampai di TKP jam 11.30 WIB. Setelah melakukan koordinasi dengan masyarakat dan pihak nagari tim langsung bergerak melakukan pencarian," ujar Abra. (IN-001/IN-017)

Semen Padang FC Didenda FIFA Rp 300 Juta, Terkait Sengketa dengan Tristan Koskor


PADANG - Semen Padang FC ditegur oleh FIFA. Manajemen Semen Padang diharuskan merogoh kocek hingga Rp 300 juta kepada Tristan Koskor sebagai kompensasi selama striker asal Estonia itu menjalani seleksi bersama Kabau Sirah. Merujuk pada surat teguran FIFA kepada PSSI dengan nomor 4463/UDN/1030/X-2019, Semen Padang seharusnya mendapat denda sebesar Rp 1,5 miliar. Namun setelah negosiasi, denda turun menjadi Rp300 juta lebih.

Ada pun surat teguran tersebut diberikan karena Semen Padang dianggap menyalahi aturan ketenagakerjaan. Mulanya, Semen Padang berniat meminjam Koskor, namun batal karena saat trial jelang Liga 1 2019, manajemen merasa tidak puas dengan performanya. Koskor yang merasa kecewa lantas mengadukan kejadian tersebut kepada FIFA. Induk sepak bola dunia itu lantas menjatuhkan denda kepada Semen Padang.

Semen Padang mendatangkan Koskor menjelang turnamen Piala Presiden 2019. Namun, pemain berusia 23 tahun itu dianggap lambat beradaptasi dengan cuaca di Indonesia, sehingga urung direkrut. Koskor sudah kembali ke klub lamannya, Tartu JK Tammeka, walau sempat mencoba peruntungan di Islandia.

Dalam wawancaranya dengan media Estonia, ERR, beberapa waktu lalu, Koskor mengaku menikmati pengalamannya di Indonesia. Hanya saja, ia menolak membubuhkan tanda tangan kontrak, karena ada beberapa opsi tambahan dari Semen Padang yang dianggap tak masuk di akal.

Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Hasfi Rafiq, menerima surat teguran dari FIFA yang dikirim PSSI tentang sengketa ketenagakerjaan. Dalam surat itu, Semen Padang wajib memberikan kompensasi kepada Koskor.

Hasfi mengatakan, sengketa itu sudah berjalan sejak April 2019. Mereka juga telah mengirimkan surat balasan kepada FIFA. Awalnya Koskor menuntut kompensasi sebesar Rp1,5 miliar.

Namun setelah menjalani proses, akhirnya FIFA memutuskan agar Semen Padang membayar sebesar USD 18 ribu, atau sekitar Rp253 juta, serta bunga lima persen. Selain itu, Semen Padang diwajibkan membayar perkara sebesar 5 ribu Swiss Franc, atau sekitar Rp70 juta.

"Setelah proses berjalan, akhirnya keluar keputusan akhir, kami membayar sekitar Rp300 jutaan," ujar Hasfi diwartakan laman kantor berita Antara.

Mofu Keluar dari Tim

Di tengah perjuangan keluar dari zona degradasi, Semen Padang FC kembali kehilangan satu pemain. Kali ini, pemain yang dikontrak pada putaran kedua, Vendry Mofu yang harus keluar dari tim.

Pelatih Kepala Semen Padang FC, Eduardo Almeida kepada awak media usai press conference jelang laga Semen Padang FC kontra Kalteng Putra, Rabu (20/11/2019) menuturkan hal tersebut.

"Vendry Mofu sudah tak bersama tim lagi. Dia sudah menyudahi kesepakatan dengan tim," kata Eduardo.

Dia menyebut, Mofu sudah hengkang dari tim seminggu lalu dikarenakan ada permasalahan, salah satunya adalah indisipliner.

"Sekarang dia tak ada lagi di dalam tim. Kontraknya sudah berakhir. Kita coba gunakan tim yang ada untuk terus bertahan," ucap Eduardo. (*/IN-001)

Korupsi, Mantan Bendahara Nagari Tanjung Alai, Solok Ditangkap di Sleman


PADANG - Tim Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat menangkap terpidana kasus korupsi keuangan Nagari Tanjung Alai Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumbar, Budi Santoso (46). Budi buron sejak September 2019.

"Terpidana ditangkap di daerah Sleman, Yogyakarta pada Jumat (22/11) sekitar pukul 18.00 WIB," kata Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumbar M Fatria, dalam keterangan pers di Padang sebagaimaan dilansir Antara, Minggu (24/11/2019).

Fatria mengatakan terpidana yang dulu menjabat sebagai Bendahara Nagari Tanjung Alai, ditangkap di sebuah rumah tanpa perlawanan. Setelah ditangkap, Budi Santoso diterbangkan ke Padang pada Sabtu (23/11/2019) sore untuk menjalani masa hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Muaro Padang.

Kasus yang menjerat Budi Santoso adalah korupsi keuangan Nagari Tanjung Alai Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, tahun anggaran 2015 dan 2016. Dengan posisinya selaku bendahara nagari ia dinilai telah merugikan negara sebesar Rp 162,1 juta.

Dasar eksekusi terpidana adalah putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1612 K/Pid.Sus/2019 tertanggal 15 Mei 2019. Budi Santoso dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman penjara selama empat tahun, dan denda sebesar Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan.

Sementara itu Kepala Lapas Padang Arimin, mengatakan pada tahap awal narapidana itu akan didaftar untuk memvalidasi data, kemudian mengikuti program masa pengenalan di lingkungan Lapas.

"Tujuannya agar program pembinaan selanjutnya berjalan lancar, dan narapidana mengetahui hak serta kewajiban," katanya menjelaskan.

Penangkapan Budi Santoso adalah eksekusi kedua yang dilakukan tim kejaksaan terhadap buronan kasus korupsi di Sumbar dalam tiga hari terakhir. Karena dua hari sebelumnya pada Kamis (21/11/2019) tim eksekutor kejaksaan juga telah menangkap terpidana kasus korupsi di Padang atas nama HM Helwis yang buron sejak 2018. Terpidana tersebut ditangkap di kawasan Depok, Jawa Barat, tanpa perlawanan dan kini sudah mendekam di Lapas Padang. (*/IN-001)

Minggu, 24 November 2019

Yutris Can Gandeng Irman Yefri Adang di Pilkada Kota Solok 2020


SOLOK - Pendamping Ketua DPD Golkar Kota Solok Yutris Can, SE, yang telah menegaskan diri maju di eskalasi Pilkada Kota Solok 2020 nampaknya sudah tuntas. Yutris Can akan berpasangan dengan Wakil DPW PAN Sumbar, Irman Yefri Adang. Hal itu terpapar jelas saat Yutris Can dan Irman Yefri Adang, secara bersamaan mengembalikan formulir pencalonan ke Kantor DPD PAN Kota Solok, Kamis (20/11/2019). Boris (sapaan Yutris Can) menyerahkan formulir pencalonan Cawako, sementara Adang menyerahkan formulir pencalonan Cawawako. Dari sejumlah Cawako dan Cawawako yang mengambil formulir ke DPD PAN Kota Solok, hanya Boris dan Adang yang mengembalikan formulir.

Berkas keduanya, diterima langsung oleh Ketua DPD PAN Kota Solok, Jon Hendra, didampingi oleh Sekretaris Efriyon Coneng, dan Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok dari DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh.

"Saya mantap maju sebagai Cawako Solok pada Pilkada 2020 nanti. Jika dapat restu dari PAN, saya akan berpasangan dengan Irman Yefri Adang. Karena itu, saya berharap PAN mau berkolaborasi dengan Golkar. Dengan bergabungnya PAN dengan Golkar akan membuat koalisi makin kuat. Terutama untuk membangun Kota Solok lima tahun ke depan," kata Yutris Can saat mengembalikan formulir.

Di sisi lain, Irman Yefri Adang juga berharap berkasnya diterima dan ditindaklanjuti oleh PAN. Menurutnya, kolaborasi PAN yang menjadi Parpol pemenang kedua di Pileg 17 April 2019 lalu, dan Partai Golkar sebagai partai pemenang pertama, akan lahir kepemimpinan yang kuat menuju Kota Solok lebih baik.

"Kolaborasi dua partai pemenang Pileg 17 April 2019 lalu di Kota Solok ini, diharapkan bisa menjembatani keinginan masyarakat Kota Solok untuk lebih baik," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok dari DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh menyebutkan kolaborasi antara "Beringin" dan "Mentari", merupakan sebuah kolaborasi ideal. Menurut Rusdi Saleh, di satu sisi beringin bisa tempat berteduh dan mentari menyinari dengan cahayanya dan memberikan kehidupan.

Sebelumnya, Yutris Can secara resmi mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Walikota Solok ke DPD Partai Amanat Nasional Kota Solok, Selasa (12/11/2019). Pengambilan formulir tersebut diwakili oleh Sekretaris Partai Golongan Karya Kota Solok, Fauzi Rusli, SE, MM, beserta beberapa orang pengurus lainnya. Rombongan diterima langsung oleh Ketua Partai Amanat Nasional Kota Solok, Jon Hendra, beserta pengurus DPD PAN Kota Solok. Termasuk Wakil Ketua DPW PAN Sumbar, Irman Yefri Adang.

Ikutnya Yutris Can dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solok tahun 2020 mendatang, langsung mengubah peta politik Pilkada Kota Solok. Yutris Can yang akrab disapa Boris tersebut, disebut-sebut bakal menjadi kuda hitam di kontestasi BA 1 P. Pasalnya, sebagai Ketua DPRD Kota Solok tiga periode, pamor dan kapasitas Yutris Can sudah teruji. Termasuk saat mempertahankan Partai Golkar tetap menjadi pemenang Pileg di Kota Solok.

Hubungannya dengan sejumlah tokoh politik dan tokoh masyarakat di Kota Solok terbilang sangat padu. Sehingga, saat ini, Yutris Can dinilai sudah pantas memegang kendali eksekutif. Bukan lagi di legislatif yang telah tiga kali dibuktikannya via Pileg 2009, 2014, dan 2019.

Sebagai figur yang sangat mengerti kondisi Kota Solok, Yutris Can juga memiliki hubungan kekerabatan dan sosial dengan para mantan Walikota Solok. Seperti dengan Syamsu Rahim yang sebelumnya sama-sama kader Golkar. Dengan Walikota Solok saat ini, Zul Elfian, sebagai mitra eksekutif dan legislatif. Bahkan dengan Wako Solok periode 2010-2015, Irzal Ilyas Dt Lawik Basa, yang kini menjadi Anggota DPRD Sumbar. Antara Yutris Can dan Irzal ada hubungan bapak dan anak dalam keluarga besar di KTK Kota Solok.

Apalagi, sebagai Ketua Partai Golkar Kota Solok, Yutris Can saat ini memiliki kekuatan kuat untuk maju. Dalam Pileg 17 April 2019 lalu, Partai Golkar meraih tiga kursi, yakni Yutris Can, Ramadhani Kirana Putra, dan Nasril In Dt Malintang Sutan. Untuk menjadi calon walikota Solok, minimal harus empat kursi. Artinya, Yutris butuh minimal satu kursi lagi untuk menjadi Cawako Solok 2020.

Hingga saat ini, selain Yutris Can, ada setidaknya tiga kandidat Walikota Solok yang telah mengungkapkan keinginannya maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 2020. Mereka adalah petahana, Wakil Walikota Solok Reinier, Ketua Partai Gerindra Kota Solok Ismael Koto, dan calon dari perseorangan Fauzi Ella Sliano. (IN-001)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved