INFONEWS.CO.ID ■ Advokat senior Eggie Sudjana mengatakan Wartawan harus memiliki integritas dan berpihak pada kebenaran dalam menjalankan profesinya, jujur, tegas dan berani. Wartawan tak boleh berpihak pada kedzoliman.
Pernyataan tegas Eggie itu disampaikannya dihadapan ribuan peserta Musyawarah Besar (Mubes) Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia, di Gedung Sasono Budaya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Selasa (18/12/2018).
“Jadi intinya, wartawan harus berani memaparkan fakta yang sebenarnya,” katanya
Menurut Eggi, setiap insan Pers harus bersikap netral sesuai tuntutan profesinya, sesuai dengan fakta-fakta tanpa ada kemasan.
“Jadi harus mandirilah,” pungkas Eggie, yang juga menjadi lawyer dari Sekber yang mendapat tepukan tangan para peserta. “Jangan ada fakta tutup mata,” imbuhnya.
Dia juga memberikan motivasi kepada insan pers yang hadir, terutama di Sekber, agar terus berjuang demi kebebasan Pers yang sehat, Pers yang netral dan independen.
Keberadaan Eggi di Sekber, adalah bagian dari Sekber. Dia datang memberikan orasi atas persetujuan dan undangan dari Sekber.
Sekedar bukti, mantan Pejudo Nasional ini, menyebut saat media-media dituding Dewan Pers sebagai media abal-abal, maka Eggi berada di garda depan.
Eggi Sudjana membantah telah diusir saat dirinya menjadi pembicara di acara Musyawarah Besar (Mubes). Eggi Sudjana menegaskan kalau dirinya mengalah usai diteriaki kala menyebut kata ganti presiden dalam orasinya tersebut.
Kehadiran Eggie dalam Mubes tersebut, karena pihaknya merupakan bagian dari Sekber, maka Eggi tahu persis penderitaan media ataupun wartawan yang tergabung di Sekber.
Mereka menuntut kesetaraan dalam menjalankan tugas profesinya, terutama di kalangan pemerintah. Dari mulai soal UKW wartawan, terdaftar atau terverifikasi, termasuk ditolak saat mengajukan wawancara.
Saat orasi itu, Eggi menyebut ada Pemilihan Presiden (Pilpres) yang bisa menjadi momentum pers yang tergabung dalam Sekber untuk meningkatkan jati dirinya baik sebagai pers maupun wartawan.
“Pilpres itu ya kan ada dua hasilnya, berubah atau melanjutkan. Sayangnya, Bang Eggi menyebut ganti presiden. Kalimat itu yang dinilai kampanye. Padahal, kita tahu maksudnya,” ujar Brando.
Kata ganti presiden itu yang menyulut sebagian peserta maju ke depan. Mereka berteriak agar menghentikan orasinya. Untunglah panitia siap memenangkan peserta sehingga Mubes terus berlangsung. (R)
FOLLOW THE INFONEWS.CO.ID AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONEWS.CO.ID on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram