INFONEWS.CO.ID ■ Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyebutkan masih ada tiga macan tutul di kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang Kecamatan Cibalong.
“Dari hasil tangkapan kamera kami, masih ada tiga macan tutul yang berkeliaran di Leuweung Sancang itu,” ujar Kepala Bidang KSDA Wilayah III Garut Himawan Sasongko kepada wartawan di kantornya Jumat (23/11).
Dari hasil pemantauan, ketiga macan tersebut yakni satu jantan dan dua betina. Ketiga binatang buas ini berada di area tengah hutan.
“Jumlah itu baru hasil survei kecil saja, tetapi diperkirakan jumlahnya lebih dari itu jika dilakukan survei besar,” terangnya.
Himawan mengatakan saat ini pemantauan satwa terus dilakukan untuk mengetahui jumlah populasinya. Ia berharap jumlah macan tutul bisa lebih banyak.
“Perlu ada pemantauan lagi. Sekarang baru diketahui ada tiga. Semoga saja masih ada lagi,” katanya.
Selain macan tutul, lanjut dia, owa jawa dan lutung masih banyak ditemui di kawasan Sancang. Keberadaan satwa itu jadi patokan tentang kondisi alam di Sancang.
Sancang juga dikenal dengan keberadaan banteng. Namun BKSDA mengaku belum memiliki data terakhir. Masih banyak misteri yang harus dikuak dari hutan seluas 2.300 hektare itu.
“Banteng itu belum punya data terakhir. Mudah-mudahan masih ada. Masih banyak yang belum tergali,” ucapnya.
Keanekaragaman satwa itu, tambah dia, diharap bisa melestarikan cagar alam. Apalagi untuk pertama kalinya, Sancang dijadikan tempat pelepasliaran elang.
“Jika ada satwa lain yang mau dilepasliarkan di sini bisa dibahas bersama. Dilepaskannya elang di sini juga berdasar hasil kajian,” katanya.
Bukan hanya satwa, kata dia, Leuweung Sancang juga memiliki keanekaragaman hayati. Hutan mangrove di Sancang seluas 270 hektare merupakan yang terbaik di pesisir selatan Jabar.
“Ada 100 lebih varietas tanaman di Hutan Mangrove-nya,” paparnya. (sumber: Radar)
FOLLOW THE INFONEWS.CO.ID AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONEWS.CO.ID on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram