Suami Bupati Purwakarta Usir Wartawan Saat Liput Rapat Bahas Keuangan Desa, IWO Ancam Gelar Aksi - INFONEWS.CO.ID
-->

Kamis, 21 Februari 2019

Suami Bupati Purwakarta Usir Wartawan Saat Liput Rapat Bahas Keuangan Desa, IWO Ancam Gelar Aksi

Suami Bupati Purwakarta Usir Wartawan Saat Liput Rapat Bahas Keuangan Desa, IWO Ancam Gelar Aksi


INFONEWS.CO.ID ■ Jurnalis di wilayah Purwakarta saat ini kesal menyusul sikap Dedi Mulyadi Ketua DPD Parta Golkar Jawa Barat, atas pengusiran Wartawan saat meliput kegiatan yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Purwakarta, guna membahas pengelolaan keuangan desa yang dihadiri oleh Kepala BPMD Purwakarta, Camat dan Kades se-Kabupaten Purwakarta, pada Rabu (20/2/2019) di Plaza Hotel BIC Kabupaten Purwakarta.

Sikap Dedi Mulyadi yang melarang para jurnalis itu, hingga saat ini menjadi buah bibir di WA group IWO Jabar. Setidaknya, 256 Jurnalis yang tergabung dalam komunitas IWO Jabar malah menggagas besok (usai sholat jumat) akan melakukan aksi protes guna merespon atas sikap Dedi Mulyadi yang nota bene adalah suami Bupati Purwakarta.

Selain jurnalis dari IWO Purwakarta, rencananya IWO Karawang dan IWO Bekasi juga akan ikut aksi. Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Purwakarta Dadang Aripudin membenarkan atas rencana tersebut. "Namun soal waktu dan tempatnya, nanti kita akan konfirmasi lebih lanjut," kata Dadang, kepada Infonews.co.id, hari ini (21/02).

Seperti diwartakan sebelumnya, geger para jurnalis dengan Dedi berawal saat DM dalam kapasitasnya sebagai narasumber di kegiatan BPMD Purwakarta tersebut, berkata tidak lazim terhadap wartawan yang meliput. Atas sikap DM wartawan pun melakukan protes.

“Kami bekerja dilindungi UU Pokok Pers, tidak seenaknya mengusir kami,” kata Irfan, salah satu wartawan online di Purwakarta menanggapi sikap Dedi.

Mendengar jawaban Irfan, DM balik membentak. ”Saya tidak undang Anda. Saya tidak kenal Anda. Saya tidak butuh wartawan. Ini rapat internal,” ujar Irfan menirukan ucapan Dedi Mulyadi.

Atas sikap Dedi Mulyadi inilah yang kemudian disesalkan oleh para jurnalis, termasuk Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Purwakarta Dadang Aripudin pun angkat bicara.

“Kapasitas Dedi Mulyadi apa di acara itu, tidak seharusnya melarang wartawan meliput. Itu kegiatan sosialisasi Pembangunan Dana Desa tahun 2019, yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Purwakarta,” tegasnya, dengan nada protes.

“Tidak usah panik, dengan membentak wartawan, kenapa tidak boleh diliput, pasti ada apa-apa, ” ucap Dadang, mengkritisi.

Dadang menyebut, Dedi seperti tidak punya etika sebagai orang yang mengagungkan akan nilai budaya. “Gak usah lah bentak-bentak. Kan bisa baik-baik bicaranya,” kata Dadang.

Secara terpisah, Heru selaku Kabid Pemerintahan Desa DPMD saat dimintai keterangan awak media, dia mengatakan, bahwa kegiatan itu merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun.

“DM (Dedi Mulyadi) itu kan merupakan salah seorang tokoh masyarakat di Purwakarta. Dirinya diundang dalam kapasitas sebagai narasumber, dan diminta untuk memberikan masukan dan sharing kepada peserta,” jelas Heru.

Terkait larangan acara tersebut dilarang diliput wartawan, Kabid Pemdes di DPMD Purwakarta, mengaku dirinya tidak tahu.

Sementara itu, kordinator LSM Kaki Publik, Adri Zulpianto menduga kehadiran Dedi Mulyadi diacara tersebut disinyalir penuh muatan politis, bagaimana memenangkan Jokowi-Amin melalui program dana desa.

"Kami juga menduga kehadiran Dedi Mulyadi di Acara tersebut untuk menggunakan program dana desa sebagai strategi pemenangan capres Jokowi-Amin."ucapnya, Kamis (21/2/2019).

Adri menambahkan, sebaiknya Dedi menjelaskan ke publik soal kapasitas dia di acara tersebut.

"Karena kalau tidak ada muatan politis kenapa juga harus mengumbar emosi terhadap kehadiran wartawan," tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan Dedi Mulyadi masih sulit dihubungi para jurnalis. ■ IWO/ Rasyid

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU

Loading...
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved