INFO SPORT
-->

Jumat, 25 Oktober 2019

12 Wakil Menteri Dilantik, Ini Daftar Lengkapnya


JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik 12 wakil menteri Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jumat (25/10/2019). Mereka akan mendampingi sejumlah menteri untuk masa tugas lima tahun ke depan. Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat dua wakil. Ini sesuai dengan harapan Menteri Erick Thohir sebelumnya yang mengharapkan ada wakil menteri lebih dari satu orang

Hadir pada pelantikan di Istana Negara tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf  Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Para wakil menteri tersebut pagi tadi telah dipanggil ke Istana oleh Presiden Jokowi. Kepada mereka diberikan arahan tentang tugas dan tanggung jawab. (*/IN-001)

Wakil Menteri Kabinet Indonesia
1. Wakil Menteri Luar Negeri: Mahendra Siregar.
2. Wakil Menteri Agama: Zainut Tauhid.
3. Wakil Menteri Pertahanan: Wahyu Sakti Trenggono.
4. Wakil Menteri Keuangan: Suahasil Nazara.
5. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat: John Wempi Wetipo.
6. Wakil Menteri Lingkungan Hidup: Alue Dohong.
7. Wakil Menteri Perdagangan: Jerry Sambuaga.
8. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Budi Arie Setiadi.
9. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN): Surya Tjandra.
10. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.
11. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Angela Tanoesoedibjo.

Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021

JAKARTA - Mengalahkan dua pesaingnya, Peru dan Brasil, Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Keputusan tersebut dikeluarkan FIFA dalam Council Meeting di Shanghai, Kamis (24/10/2019) siang waktu setempat. Rapat tersebut dipimpin Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Selain membahas sejumlah agenda FIFA yang akan digelar dalam dua tahun ke depan, FIFA juga mengumumkan negara yang jadi tuan rumah FIFA U-17, U-20, dan juga Piala Dunia Sepakbola Pantai.

FIFA juga menentukan siapa yang jadi tuan rumah Piala Dunia Antarklub 2021 serta membahas penjadwalan Piala Dunia 2022.

"Alhamdulillah presentasi PSSI diterima dengan baik sehingga kita diterima jadi tuan rumah," ujar Direktur Media dan Digital PSSI, Gatot Widakdo, dilansir dari detikSport.

Lewat akun Twitter resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan kabar gembira ini dengan memposting logo Piala Dunia U-20.

"ALHAMDULILLAAAAAAAHHHHH. ASTUNGKARA. PUJI TUHAN. Indonesia resmi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021! #FIFA #U20WC #Indonesia2021 #IndonesiaSiap #KamiSiap," cuit @PSSI.

Mengajukan 10 Lokasi Stadion

Sebelumnya, PSSI telah mengajukan sepuluh stadion dari beberapa kota untuk menggelar pertandingannya.

Sepuluh venue itu adalah Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang, Stadion Pakansari di Bogor, Stadion Patriot Bekasi, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Manahan Solo, Jakabaring di Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Gelora Bung Tomo di Surabaya, serta Stadion I Wayan Dipta di Bali.

FIFA juga telah melakukan peninjauan awal untuk beberapa kota. Sekretariat Jenderal (Sekjen PSSI), Ratu Tisha Destria dan pihak PSSI juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa kepala daerah guna menyampaikan input dari FIFA terkait kesiapan kota menjadi tuan rumah.

"Kota-kota yang kami ajukan sebagai tuan rumah, sangat positif sambutannya dan mengatakan siap berbenah supaya layak menjadi tuan rumah yang baik. Sampai saat ini kami masih optimis dan langsung menyampaikan hasil evaluasi FIFA saat peninjauan awal," kata Tisha lewat pesan pendek, dilansir dari detikSport. (*/IN-001)

Rabu, 23 Oktober 2019

Ini Nama-Nama Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan secara resmi menteri-menteri yang akan membantunya di kabinet. Kabinet ini diberi nama Kabinet Indonesia Maju. Perkenalan ini berlangsung di tangga veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Jokowi dan para calon menteri duduk lesehan.

Jokowi lalu memanggil satu persatu nama calon menteri dan mereka berdiri. Dia juga menjelaskan tugas yang akan diemban para menterinya.

Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024:

1. Menko Polhukam: Mahfud MD
2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
4. Menko PMK: Muhadjir Effendy
5. Mensesneg: Pratikno
6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian
7. Menlu: Retno LP Marsudi
8. Menhan: Prabowo Subianto
9. Menkum HAM: Yasonna Laoly
10. Menkeu: Sri Mulyani
11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita
13. Mendag: Agus Suparmanto
14. Mentan: Syahrul Yasin Limpo
15. Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar
16. Menhub: Budi Karya Sumadi
17. Menteri KKP: Edhy Prabowo
18. Menaker: Ida Fauziyah
19. Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar
20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
21. Menkes: dr Terawan
22. Mendikbud: Nadiem Makarim
23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
24. Mensos: Juliari Batubara
25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
27. Menkominfo: Johnny G Plate
28. Menkop UKM: Teten Masduki
29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati
30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo
31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil
33. Menteri BUMN: Erick Thohir
34. Menpora: Zainudin Amali

Jaksa Agung: ST Burhanuddin
Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia

Jumat, 18 Oktober 2019

Dilego Limapuluh Kota, Solok FC Berganti Nama Menjadi "SEL 50 FC"

Lama tak terdengar kabarnya, ternyata Solok FC sudah pindah home base. Kini, manajemen klub berjuluk Pandeka Gunung Talang tersebut, berada di Kabupaten Limapuluh Kota, dan berganti nama menjadi Solok Equator Luak 50 FC, disingkat SEL 50 FC. Mengapa klub ajaib tersebut bisa "angkat kaki" dari Solok Raya (Kota Solok, Kabupaten Solok, Selatan) di saat dahaga prestasi sepakbola baru terobati?


Laporan RIJAL ISLAMY, Solok

Akhir tahun 2017, masyarakat Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan), dikejutkan dengan hadirnya sebuah klub sepakbola baru yang diberi nama Solok Football Club atau disingkat dengan Solok FC. Berjuluk Pandeka Gunuang Talang, Solok FC yang berdiri pada 4 September 2017, menggebrak kiblat sepakbola Ranah Minang, dengan menjuarai Liga 3 PSSI Regional Sumbar 2018 pada 30 Juli 2018. Solok FC melibas klub-klub bertradisi kuat di Sumbar, seperti PSP Padang, Persiju Sijunjung, Pespessel Pesisir Selatan, Persepak Payakumbuh, Gasliko Limapuluh Kota, Persepar Pariaman, PSKB Bukittinggi, PS GAS Sawahlunto, hingga Batang Anai FC.

Menjadi juara di Liga 3 Sumbar dan mendapat julukan "Bayi Ajaib", Solok FC melanjutkan keajaibannya di level Liga 3 Regional Sumatera. Solok FC semakin terbang tinggi dengan tampil sebagai wakil Sumatera 1. Solok FC menjadi satu-satunya wakil Sumbar di Liga 3 Nasional. Usai melewati hadangan tiga tim asal Sumut. Yakni Bhinneka FC (1-0 dan 1-2/agregat gol tandang), PSDS Deli Serdang (0-0 dan 3-0) dan Medan Utama FC (2-1 dan 1-0). Keberhasilan Solok FC tersebut menjadi sebuah sejarah, sekaligus angin segar dan kebanggaan bagi masyarakat.



Di Liga 3 Nasional, Solok FC melanjutkan kedigdayaannya. Tergabung di Grup B bersama PSCS Cilacap, PSBL Langsa dan Persid Jombang, Solok FC lolos ke babak 16 besar Liga 3 Nasional bersama tuan rumah PSCS Cilacap. Perjuangan Solok FC, terhenti di babak 16 Besar Liga 3 PSSI Putaran Nasional. Berlaga di Stadion Galuh, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2018), Pandeka Gunung Talang (julukan Solok FC) takluk dari tuan rumah PSGC Ciamis dengan skor 0-2. Lolos ke perdelapan final, membuat Solok FC membawa harum nama Solok Raya. Baru kali ini, ada nama Solok, baik Kota Solok, Kabupaten Solok maupun Solok Selatan, "beredar" di kancah sepakbola nasional.

Sepakbola, selama ini dikenal sebagai cabang yang sangat spesial dalam setiap multi iven olahraga di level apapun. Mulai dari Olimpiade, Asian Games, SEA Games, PON, Porprov, Porkab, Porkot, bahkan hingga tingkat kecamatan hingga nagari. Dipertandingkan jauh hari sebelum pembukaan multi iven, sepakbola justru menjadi semacam "the last supper", perjamuan terakhir atau sajian puncak di closing ceremony (upacara penutupan). Meraih juara umum, tapi tanpa medali emas cabang sepakbola, terasa hambar, ibarat sayur tanpa garam.



Solok FC, lahir bertepatan pada saat sepakbola di berbagai belahan dunia tidak hanya sekedar dipandang sebagai salah satu cabang olahraga yang digandrungi masyarakat luas. Namun, Solok FC lahir ketika sepakbola berkembang menjadi sebuah industri, apalagi didukung oleh masyarakat Solok yang "gila bola". Solok FC lahir dari ide seorang pengusaha yang juga gila bola dan kini menjabat sebagai anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, yaitu Verry Mulyadi. Tidak begitu banyak yang kenal dengan sosoknya di Kota Solok, Kabupaten Solok, apalagi di Kabupaten Solok Selatan. Namun Verry, yang besar di Kota Padang, merupakan putra asli Balai Pinang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok. Verry juga menjadi sejarah, sebagai putra Solok pertama dan satu-satunya yang menjabat sebagai Exco PSSI Pusat.

"Bukan saya saja yang gila bola. Hampir seluruh masyarakat Kabupaten Solok gila sepakbola," ujar Verry Mulyadi.



Hadirnya Verry Mulyadi di kepengurusan PSSI Pusat, seharusnya menjadi angin segar bagi perkembangan persepakbolaan di Solok Raya, khususnya Kabupaten Solok. Apalagi, Sekretaris Umum Solok FC, Alfis Primatra, juga duduk di Komite Tetap PSSI. Alfis merupakan putra Galagah, Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Bahkan, sebagai putra Kabupaten Solok, baik Verry maupun Alfis, tentu memiliki niat dan tanggung jawab moral untuk memajukan olahraga Kabupaten Solok, khususnya sepakbola. Bahkan, Solok FC membuka akademi sepakbola. Mulai dari tingkat nagari, kecamatan hingga kabupaten, di tiga daerah Solok Raya.

"Solok adalah daerah yang memiliki potensi besar untuk membangun dunia persepakbolaan. Talenta dan bakat sepakbola Solok Raya begitu luar biasa. Ini harus dimaksimalkan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pelatihan dan pendidikan melalui akademi sepakbola. Mulai dari usia dini, anak-anak, remaja hingga dewasa. Ini tanggung jawab kami sebagai putra daerah," ujarnya.



Namun, kebanggaan itu, kini harus sirna. Solok FC akhirnya "diambil" oleh Kabupaten Limapuluh Kota. Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, menjadi sosok sentral "pengambilalihan" klub kebanggaan Solok Raya tersebut. Berganti nama dan pindah home base dari Lapangan Merdeka Kota Solok dan Stadion Tuanku Tabing Kabupaten Solok, SEL 50 FC akan melakoni laga perdana di markas barunya, Stadion Singa Harau, Limapuluh Kota. Laga perdana pada 27 Oktober nanti, SEL 50 FC akan menjamu KS Tiga Naga asal Riau yang tergabung di Grup A. Di grup A tersebut, juga diisi dua tim lainnya, Persiba Bantul dan Persika Karawang.

Verry Mulyadi, mengaku dirinya sangat sedih dengan "perginya" Solok FC dari Solok Raya. Namun, karena kesibukannya saat ini, Verry butuh pihak untuk memanajerial tim. Verry juga mengaku sangat senang, tim tersebut tidak dilego keluar dari Sumbar. Pasalnya, sebelum ini, Solok FC sempat ditawar oleh salah satu Anggota DPRD Bontang, Kalimantan Timur.

"Saya senang tim ini ada yang serius memenej. Pak Ferizal Ridwan, memiliki komitmen tinggi membangun tim ini lebih baik. Apalagi, tim ini sempat ditawar oleh salah satu Anggota DPRD Bontang, Kaltim," ujarnya.



Menariknya, setelah dilego ke Limapuluh Kota, nama "Solok" tetap dipertahankan, bahkan menjadi nama awal. Menurut Verry, hal itu tidak terlepas dari komitmennya sebagai orang yang memiliki darah Solok. Apalagi, di SEL 50 FV, Verry masih memiliki saham mayoritas di klub tersebut.

"Sekuatnya, saya akan tetap mempertahankan tim ini. Darah Solok yang mengalir di badan saya, akan selalu ada nama Solok di tim ini. Sebelum ke Limapuluh Kota, saya sudah menawarkan tim ini ke sejumlah warga Solok Raya. Namun respons dan keseriusannya tidak meyakinkan," tegasnya.

Terkait tidak adanya niat Pemko Solok, Pemkab Solok dan Pemkab Solok Selatan, untuk mengambil alih tim ini, Verry mengaku tidak kecewa. Namun, dirinya merasa heran mengapa kebangkitan Solok FC tidak direspons. Padahal, menurutnya masyarakat di tiga daerah tersebut memiliki antusiasme luar biasa terhadap sepakbola.

"Kecewa sih tidak, tapi agak heran saja kenapa mereka tidak merespons tentang kebangkitan Solok di cabang sepakbola. Bukankan ini olahraga masyarakat yang sangat diminati. Harusnya mereka mempertahankan harapan masyarakat tersebut. Buat apa mereka membangun dan merenovasi stadion. Selain Lapangan Merdeka Solok, Stadion di Laing Kota Solok, Stadion Batu Batupang, saat ini, Solok Selatan juga sedang membangun stadion juga," ujarnya.



Verry juga mengaku dirinya banyak mengambil hikmah dari perjalanan Solok FC dua tahun belakangan. Menurutnya, Solok FC telah mampu meningkatkan animo dan antusiasme masyarakat Solok Raya ke sepakbola. Di samping itu, Solok FC sebelumnya sudah mampu menyalurkan bakat-bakat sepakbola Solok Raya. Salah satunya kapten Hasnul Rivan yang berasal dari Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Kemudian pelatih Robi Mariandi, yang kini menjadi pelatih Pra PON Sumbar. Serta sejumlah wasit Liga 3 asal Sumbar hasil "binaan" Solok FC.

"Intinya, saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai Solok FC. Tentu, tidak mudah mencapai level nasional. Apalagi oleh tim yang baru berusia satu tahun. Harapan saya, di Limapuluh Kota, tim ini akan lebih berkembang lagi. Minimal tetap bertahan di level nasional, sesuai dengan kesepakatan kami saat penandatangan komitmen tadi malam (Kamis, 17 Oktober 2019,red)," tegasnya.



Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengaku pihaknya sangat bangga Solok FC yang kini bermetamorfosis menjadi SEL 50 FC, kini bermarkas di Limapuluh Kota. Menurutnya, keberadaan SEL 50 FC akan meningkatkan kecintaan publik Luhak 50 terhadap sepakbola.

"Komitmen kami, akan mempertahankan tim ini di level nasional. Serta menjadi kebanggaan bagi Luhak 50 secara khusus dan Sumatera Barat secara umum," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam, menyatakan pihaknya sangat antusias dan mendukung penuh Solok FC selama ini. Namun, anggaran daerah yang sangat terbatas, membuat Pemko Solok tidak bisa berbuat banyak.

"Selama Solok FC bertanding, kita senantiasa mendukung penuh. Bahkan saya hampir selalu hadir setiap kali Solok FC bertanding. Bahkan, launching tim Solok FC dilakukan di Gedung Tigobaleh Kota Solok. Namun, anggaran daerah kita yang sangat terbatas, kita belum bisa berbuat banyak untuk Solok FC. Tapi, kita akan selalu mendoakan yang terbaik untuk tim ini," ujarnya.



SEL 50 FC akan memulai laga kandang perdana menjamu KS Tiga Naga FC di Stadion Singa Harau pada 27 Oktober 2019. Dilanjutkan dengan laga tandang ke Persika Karawang pada 3 November. Lalu menjamu Persiba Bantul pada 18 November. Laga tandang berikutnya melawan KS Tiga Naga akan digelar pada 2 Desember dan dilanjutkan menjamu Persika Karawang pada 9 Desember. Sementara laga tunda ke kandang Persiba Bantul yang semula dijadwalkan pada 13 Oktober, menunggu penjadwalan oleh PSSI Pusat. Sebelumnya, Grup A diisi lima tim. Namun Lampung Sakti mengundurkan diri sebagai kontestan Liga 3 PSSI tahun ini. (***)

Sabtu, 12 Oktober 2019

Arteria Dahlan, dari "Kemenag Bangsat" hingga "Emil Salim Sesat"


JAKARTA - Sosok politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan kembali jadi perbincangan hangat netizen. Anggota Komisi III DPR itu dinilai bersikap temperamental saat diundang diskusi di acara Mata Najwa, kemarin.

Pascagelaran diskusi tersebut, Arteria mendadak viral. Sikapnya dinilai kurang lentur berdiskusi. Menyelak lawan bicara, hingga menunjuk lawan diskusi dengan umpatan negatif.

Misalnya, saat Arteria menunjuk Ahli Ekonomi yang juga guru besar ekonomi Professor Dr Emil Salim. Arteria menunjuk-nunjuk Profesor Emil Salim sembari mengatakan dengan nada tinggi Emil Salim profesor sesat.


Dilansir lama dpr.go.id, Arteria Dahlan merupakan politikus kelahiran Jakarta, 7 Juli 1975. Mengenyam pendidikan akhir di S2 Universitas Indonesia jurusan Ilmu Hukum Ketatanegaraan 2012-2014. S1 dia raih di kampus yang sama jurusan Universitas Indonesia pada 1999.


Sementara itu, karier organisasi, masih dalam laman DPR, Arteria tercatat sebagai dewan penasihat lembaga kajian keilmuan Fakultas Hukum Indonesia (1999-2015), Wasekjen Serikat Pengacara Indonesia (2005-2015), hingga menjadi Dewan Pembina di organisasi yang ia buat: Yayasan Arteria Dahlan.

Sementara itu, tak ada riwayat pergerakan yang tercatat di laman DPR mengenai profil Arteria. Kosong.

Kesan negatif publik bukan hanya ditangkap usai acara Mata Najwa. Setahun lalu, nama Arteria juga dibincangkan, ketika dalam rapat Komisi III, 28 Maret 2018, Arteria menyebut Kementerian Agama dengan makian 'bangsat'. Sontak sikap Arteria membuat gaduh, hingga kecaman dari sejumlah pegawai Kemenag.

Saat itu, Komisi III tengah membahas persoalan umrah bodong. Arteria menyarankan kejaksaan tak hanya menginventarisasi travel umrah yang bodong, tapi juga melakukan penindakan. arteria tampak kesal kepada Kementerian Agama.

"Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tuding Arteria.
Namun sehari kemudian, Arteria meminta maaf, dan mengaku menggunakan kata-kata kasar itu itu lantaran geram dengan oknum di Kemenag.

"Kalau ada ketersinggungan, mohon maaf. Kalau saya menyinggung Pak Menteri dan teman-teman Kemenag," ujar Arteria.



Kini sikap temperamentalnya kembali ditampilkan di acara Mata Najwa. Namun tak ada permintaan maaf.

Menurut dia, sikap yang ia tunjukkan dalam perdebatan dengn Emil di perbincangan tersebut merupakan perjuangan ideologi karena insitusi DPR dinista, dihina, dan difitnah.

"Bayangkan kalau institusi anda dihina, dinista, dan difitnah anda akan marah. Ini perjuangan ideologi," kata Arteria kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/10).


Tak Hanya itu, protes Arteria juga sempat terlontar pada tahun 2017. Saat itu, rapat kerja antara Komisi III dengan pimpinan KPK digelar di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, pada Senin (11/9/2017).

Kala itu, Arteria yang berada di Komisi VIII mendapatkan tugas untuk mengikuti rapat di Komisi III.  Arteria melayangkan protes kepada lima pimpinan KPK setelah diberi kesempatan bicara.

Pimpinan KPK diprotes lantaran tak menyebut anggota DPR dengan panggilan 'Yang Terhormat'.

Saat pimpinan KPK menjawab serta memberi penjelasan, Arteri Dahlan menilai tak ada suasana kebangsaan.

"Ini mohon maaf ya, saya kok enggak merasa ada suasana kebangsaan di sini. Sejak tadi saya tidak mendengar kelima pimpinan KPK memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat'," katanya.

Arteria menilai, pimpinan KPK sepantasnya memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat' selama rapat.
 (*/IN-001)

Kamis, 10 Oktober 2019

Menko Polhukam Wiranto Ditusuk, Densus 88 Anti Teror Ikut Periksa Pelaku


PANDEGLANG - Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto ditusuk seorang pria yang diidentifikasi bernama Syahril Alamsyah, alias Abu Rara (31), di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, usai menghadiri acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar yang beralamat di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kamis (10/10/2019). Atas kejadian itu, Wiranto menderita luka tusuk di bagian perut. Selain Wirnato, dua orang lainnya juga terluka. Yakni Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto dan salah satu staf Wiranto bernama Fuad. Polisi juga mengamankan satu perempuan yang diidentifikasi bernama Fitri Andriana (21).

Pelaku penusukan Syahril Alamsyah alias Abu Rara diidentifikasi sebagai warga Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumut, kelahiran 24 Agustus 1988. Sementara satu perempuan, yakni Fitri Andriana Binti Sunarto, kelahiran Brebes 5 Mei 1998 berasal dari Desa Sitanggai Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Saat ini, Fitri tinggal mengontrak di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kronologis

Dari kronologis kejadian, disebutkan pada Kamis tanggal 10 Oktober 2019, sekitar Pukul 11.55 WIB, bertempat di depan Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Telah terjadi penyerangan/penusukan yang dilakukan oleh kedua tersangka terhadap Jenderal TNI (Purn) DR. H. Wiranto (Menko Polhukam), Kompol Dariyanto, SH, MH (Kapolsek Menes), dan Fuad.

Kejadian penusukan tersebut secara tiba-tiba langsung menyerang/menusuk kebagian perut Jenderal TNI (Purn) DR. H. WIRANTO, SH, (Menko Polhukam) dengan senjata tajam berupa gunting (sejenis pisau ninja) secara membabi buta. Sehingga, mengakibatkan luka tusuk pada Kompol Dariyanto SH, MH (Kapolsek Menes) di bagian punggung, dan Fuad di bagian dada sebelah kiri atas.

Usai kejadian itu Wiranto langsung dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang untuk mendapatkan pertolongan medis. Saat ini Wiranto sudah diterbangkan dengan helikopter di Jakarta dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

Densus 88 Turun Tangan

Pria penusuk diamankan di Polres Pandeglang. Densus 88 Antiteror turut memeriksa pria tersebut.

"Terduga pelaku diamankan di Polres Pandeglang dan masih proses pemeriksaan Polres Pandeglang, Polda Banten, dan di-backup Densus 88," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019). (*/IN-001)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved