Ramadan
-->

Kamis, 25 April 2019

PT KAI Prediksi 1 Juta Pemudik 2019 Gunakan Kereta Api


INFONEWS.CO.ID ■ Manager Humas PT Kereta API Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung, Noxy Citrea mempredikasi lonjakan penumpang saat mudik lebaran.

Dikatakan Noxy, pada massa angkutan lebaran tahun 2018, volume penumpang  Kereta Api tercatat menyampai angka 1.080.527 orang.

"Di tahun 2019 ini, kami memprediksi mencapai 1.156.060 penumpang," ucapnya saat on air di Radio PRFM, Rabu (24/4/2019).

Noxy menjelaskan, PT KAI menerapkan massa angkutan lebaran mulai dari 26 Mei, atau H-10 lebaran tahun ini.

Sementara untuk arus balik, PT KAI memulai massa angkutan lebaran mulai dari H+10 sampai dengan tanggal 16 Juni 2019.

"Akan tetapi kami sudah memprediksi puncak arus mudiknya itu nanti di H-5 sebelum lebaran atau tanggal 31 Mei 2019," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dari wilayah Bandung, PT KAI Daop 2 menyediakan 4 tambahan Kereta tambahan ke arah Timur. Empat Kereta tambahan ini yakni Lodaya Pagi, Lodaya Malam, Kutojaya Selatan, dan Kereta Api Pasundan.

"Jadi dari dulu itu kalau dari Stasiun Bandung, jurusan favoritnya selalu ke Jogjakarta dan Surabaya. Kalau dari Stasiun Kiaracondong, tujuan favoritnya adalah Kutoharjo dan Lempuyangan," ungkapnya.

Kemenag Imbau Jamaah Tak Berikan Gratifikasi Kepada Petugas Haji

Kemenag Imbau Jamaah Tak Berikan Gratifikasi Kepada Petugas Haji

INFONEWS.CO.ID ■ Jamaah haji dihimbau untuk tidak memberikan imbalan atau gratifikasi dalam bentuk apapun kepada para petugas haji untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji yang lebih adil, transparan dan akuntabel.

Plh Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Rojikin dalam acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Kamis (24/4), mengatakan jamaah haji tak perlu risau saat tidak bisa memberikan imbalan kepada petugas haji yang menolong atau membantunya dalam melaksanakan ibadah.

“Itu justru bisa menjadi bentuk gratifikasi yang negatif. Gratifikasi ada dua positif dan negatif,” kata Rojikin.

Ia mengatakan, para petugas haji telah menerima hak dan kewajiban sebagai petugas haji dengan pakta integritas yang ditandatangani dan telah disepakati bersama.

Para petugas haji telah diberikan pembekalan terintegrasi untuk fungsi melayani, membina, dan melindungi jamaah haji Indonesia.

Petugas haji berdasarkan peraturan, kata dia, dilarang meminta dalam bentuk uang ataupun barang kepada jamaah yang ditolongnya atau dibantunya.

Namun, jika ada jamaah yang memaksa untuk memberikan sesuatu kepada petugas karena merasa telah terbantu, Rojikin menyarankan agar pemberian itu dikembalikan dengan cara-cara yang santun sehingga tidak menyinggung perasaan.

“Petugas haji itu harus ikhlas, bertugas untuk ibadah bukan untuk menerima atau mengharapkan gratifikasi,” katanya.

Meskipun, jika semua pemberian dalam berbagai bentuk dari jamaah itu dianggap sebagai sedekah.

Tetapi bukan berarti petugas haji mengharamkan untuk menolak semua pemberian jamaah. Pemberian yang boleh diterima, kata Rojikin, misalnya makanan dalam jumlah yang wajar. (Antara)

Rabu, 24 April 2019

ACT Ajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Marhaban yaa Dermawan

ACT Ajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Marhaban yaa Dermawan

INFONEWS.CO.ID ■ Komisaris PT Global Waqaf Corporation-Aksi Cepat Tanggap (ACT), Imam Teguh Saptono mengajak masyarakat Muslim Indonesia untuk menjadikan Ramadan 1440 H sebagai momentum untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui gerakan kedermawanan.

"Indonesia adalah negara paling dermawan di dunia. Namun, kemiskinan dan ketimpangan masih ada. Itu berarti ada kesalahan sistem," kata Imam dalam diskusi yang diadakan ACT di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Imam mengatakan terdapat 700 juta orang yang terancam kelaparan di seluruh dunia. Di sisi lain terdapat 1,3 miliar ton makanan yang terbuang karena tidak dihabiskan atau kedaluarsa setiap tahun.

Selain itu, katanya, ternyata ada hubungan terbalik antara agama dengan pendapatan domestik bruto sebuah negara. Fakta di dunia, semakin sebuah negara meninggalkan agama, maka pendapatan domestik brutonya semakin meningkat.

"Pada saat itulah ada wacana iblis bahwa tidak apa-apa tidak kaya atau miskin, yang penting soleh. Padahal ayat Al Quran jelas menyebutkan Allah tidak menciptakan kemiskinan, tetapi kekayaan dan kecukupan," tuturnya.

Untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, pada Ramadhan 1440 H, ACT bertekad menyalurkan 15 ribu ton pangan untuk 600 ribu keluarga Muslim di Indonesia dan di luar negeri. Sebanyak 10 ribu ton akan disalurkan di dalam negeri dan lima ribu ton untuk disalurkan di luar negeri.

ACT mengajak umat Islam Indonesia untuk menyambut Ramadhan 1440 H dengan tema "Marhaban yaa Dermawan". (Antara)

Calon Jamaah Haji Tertua Asal Indonesia Berusia 105 Tahun Ternyata dari Papua

Calon Jamaah Haji Tertua Asal Indonesia Berusia 105 Tahun Ternyata dari Papua

INFONEWS.CO.ID ■ Calon jamaah haji tertua yang akan diberangkatkan pada musim haji 2019 yakni Rahma Alhasin yang tahun ini genap berusia 105 tahun.

Direktur Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Nizar saat menyampaikan materi Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (24/4/2019), mengatakan tahun ini calon jamaah haji tertua lebih tua setahun dari jemaah haji yang tercatat paling tua tahun lalu.

“Nanti ia akan mendapatkan fasilitas dan perhatian khusus dari Pemerintah Arab Saudi termasuk penjemputan khusus dan peliputan dari media-media di Arab Saudi,” kata Nizar.

Hal itu kata dia akan berimplikasi pada tingkat kewaspadaan dan antisipasi yang perlu dilakukan oleh para petugas haji Indonesia.

Tercatat, Rahma Alhasin berusia 105 tahun, berasal dari Kabupaten Fak Fak Provinsi Papua Barat.

Sementara calon jamaah haji termuda berusia 17 tahun yakni Putri berasal dari Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan.

“Putri baru berusia 17 tahun sementara ketentuan seharusnya minimal 18 tahun tetapi dia sudah menikah jadi boleh,” katanya.

Secara umum dari sisi umur dari jumlah keseluruhan jamaah haji 2019 sebanyak 75.630 orang berusia 51-60 tahun, 47.201 orang berusia 61-70 tahun, 7.171 orang berusia 71-74 tahun, dan 5.283 orang berusia lebih dari 75 tahun. Kemudian sebanyak 54.550 orang berusia 41-50 tahun, 17.954 orang berusia 31-40 tahun, 4.113 orang berusia 21-30 tahun, dan 512 orang berusia sampai dengan 20 tahun.

Dari jumlah itu, sebanyak 55 persen di antaranya adalah perempuan dan sisanya jamaah laki-laki.

Dan dari tingkat pendidikan tercatat lebih dari 60 persen hanya lulus SD/MI. (Sumber: Antara)

Senin, 22 April 2019

Jelang Ramadan, Harga Cabe Merah Naik


INFONEWS.CO.ID ■ Jelang Ramadan yang jatuh pada awal 6 Mei mendatang, harga kebutuhan pokok masyarakat mulai merangkak naik. Kenaikan harga cenderung lebih disebabkan faktor psikologis ditambah pasokan sejumlah sayuran yang masih tersendat sehingga stoknya menipis.

Nunung (60) salah seorang pedagang sayuran di Pasar Cimindi, Kota Cimahi mengungkapkan, saat ini kenaikan paling menonjol adalah cabai merah. Selama kurun waktu dua minggu terakhir ini, hampir setiap hari terjadi kenaikan.

"Hampir tiap hari naik Rp 2.000 sampai Rp 3.000/kg. Sekarang sudah tembus angka Rp 40.000/kg, dari asalnya Rp 25.000/kg," ungkapnya, hari ini.

Selain cabai merah, harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan dari asalnya Rp 25.000/kg menjadi Rp 30.000/kg. Bawang merah juga naik dari Rp 30.000/kg, menjadi Rp 40.000/kg. Begitu juga bwang putih dari asalnya Rp 30.000/kg menjadi Rp 50.000/kg.

"Bawang bombai justru sekarang lagi tidak ada, sudah seminggu. Katanya stoknya sudah tidak ada. Kalau bawang putih stoknya masih ada, hanya saja kualitasnya jelek. Kaya' sudah lama disimpen di gudang, sudah ada akarnya. Begitu juga bawang sumenep, langka dan harganya juga mahal, sampai Rp 60.000/kg," kata Nunung.

■ EA/GM

Minggu, 21 April 2019

Sambut Ramadan, Warga Pekayon Jaya Gelar Tabligh Akbar

Sambut Ramadan, Warga Pekayon Jaya Gelar Tabligh Akbar


INFONEWS.CO.ID ■ Tak lama lagi bulan Ramadhan segera tiba. Di bulan yang mulia dan penuh barokah ini, Allah akan memperbesar pahala serta memperbanyak anugerah di dalamnya. Pintu-pintu kebaikan dibukakan bagi setiap orang yang bersemangat meraihnya.

Guna menyambut ramadhan tersebut, warga RW 14, Perumahan Taman Galaxi, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan menyelenggarakan Tabliq Akbar di Mesjid Al Furqan, di Jalan Pulosirih Tengah 12, Sabtu (21/4).

Ustadz DR.H. Muhammad Chairun, Lc,MA berharap semua kaum muslim dapat menyambut kedatangan bulan tersebut untuk lebih bertaqwa.

“Kita tahu salah satu tujuan berpuasa tidak lain adalah untuk bertaqwa. Nah, kalau kemudian kita sudah berkali kali masuk masjid apalagi di bulan puasa tapi tidak dengan bertaqwa, lalu siapa yang salah?,” katanya dengan nada bertanya.

Menurutnya, bila kita menjalankan puasa tanpa ada beban seperti halnya Nabi Muhammad SAW, jelas juga tidak punya problem kepada Allah.

Makanya pekerjaan puasa ini akan jadi sangat ringan karena bagi mereka menjalankan puasa di bulan Ramadhan dapat diampuni dosa- dosa di masa lalunya. Sebab, di bulan itu ada pengampun dosa, ada turunan rahmat dan ada laliatul qodar. Jadi dosanya yang menjalaninya bakal bersih.

“Motivasi kita hidup adalah iman. Puasa ini memang sangat berat. Makanya orang yang berpuasa adalah orang yang beriman. Kalau puasa kita bermakna, maka kita harus beriman. Sebagaimana contoh ada orang yang tampak fisiknya kuat, tapi imannya nggak kuat,” katanya.

Karena itu, ia memberi contoh suasana awal puasa. Coba kita lihat hari pertama, mesjid-mesjid selalu dipenehui jemaah, tapi begitu masuk minggu kedua mulai sepi. Nah, untuk itulah kita harus beriman agar mesjid selalu dipenuhi para jemaah.

Disebutkan bahwa ada orang yang berpuasa bukan karena keimanan, tapi hanya ikut ikutan saja. Bahkan cari saking lamanya nggak ke mesjid, cari kopiah saja nggak ketemu. Bisa dibayangkan.

“Untuk itu, agar puasanya berkarakter, harus bermakna. Artinya, puasanya bukan saja di mesjid, tapi dimana saja. Bukan fisiknya saja yang puasa, tapi semua anggota badannya ikut berpuasa,” ujarnya.

Puasa kita ini, tambah dia, harus dilakukan dengan cara taqwa. Mangkanya kalau ibu-ibu ada yang punya suami pengusaha tidak dikenal orang harus banyak berdoa. Untuk itu puasa harus lebih banyak menahan dari hawa nafsu ketimbang mencari kepuasan.

“Jadi yang terpenting adalah kita harus lebih fokus untuk meningkatkan kualitas ibadah. Karena hal ini sama seperti ibadah di hari-hari biasa. Untuk itulah kita juga harus bisa fokus untuk hal-hal lain, seperti fokus bekerja atau fokus mengurus keluarga.

Tentu kita ingin di bulan Ramadhan ini harus dijadikan momen berharga untuk perbaikan diri, perbaikan ibadah, dan perbaikan-perbaikan lainnya yang membuat kita menjadi manusia yang lebih baik lagi. Jadi, buatlah bulan Ramadhan ini menjadi bermakna dengan hal-hal yang baik. ■ BUDHI/GOES

Rabu, 17 April 2019

Sebelum Ke TPS, Sandi Sungkem Ke Ibunda Mien Uno


INFONEWS.CO.ID ■ Lagi, contoh suritauladan di tunjukkan kandidat Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno hari ini. Sebelum Ia menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara dalam Pemilu 2019, Sandi sungkem dulu ke ibunda Mien Uno.

Usai berdoa, Ia bersama keluarga lalu ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02, di Jalan Sriwijaya 2, Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).

Setelah menunggu, dan namanya dipanggil, Sandi menuju bilik suara diikuti sang istri, Nur Asia Uno dan ibunda Mien Uno. Setiap lembar surat suara pun tak lupa ia tunjukan ke awak media sebelum dicoblos.

“Insha Allah. Sesuai nomor urut. Waktu itu beda TPS-nya. Kebetulan ini tempatnya di tokoh yang sangat senior Jenderal Suryo, 102 tahun usianya masih sangat segar, baru menggunakan hak pilihnya dan baru berulang tahun. Beliau merelakan beranda rumahnya untuk jadi TPS. Ini suatu hal yang sangat inspiratif,” kata Sandi di lokasi TPS.

Ketika ditanya awak media atas kesannya, tentang coblosan hari ini, Sandi mengatakan pemilu kali ini merupakan pengalaman bersejarah karena bersamaan dengan pileg dan pilpres.

Dia pun menyebut jika mencoblos saat ini tidak secepat dulu.

“Waktu Pilgub kami bisa cepat kan, satu kertas suara di sini ada empat. Dan kalau di daerah ada lima. Jadi saya kembali mengimbau masyarakat untuk datang ke TPS seawal mungkin, sesegera mungkin,” ujarnya.

Guna menghindari antrian yang terlalu panjang, Sandi menghimbau agar warga bisa segera untuk datang ke TPS.

"Sekali lagi saya mengimbau yang di wilayah Indonesia tengah dan barat, segera ke TPS untuk memastikan hak pilih digunakan,” imbuhnya.

■ Zulkifli  

Senin, 15 April 2019

Tip Atur Pola Makan Untuk Menguatkan Stamina Selama Ramadan

Tip Atur Pola Makan Untuk Menguatkan Stamina Selama Ramadan

INFONEWS.CO.ID ■ Bulan Ramadan sebentar lagi, selain untuk ibadah, bulan suci ini juga cocok untuk melakukan perubahan gaya hidup ke yang lebih sehat. Momen puasa ini merupakan saat yang tepat untuk perbaikan pola untuk menguatkan stamina dan menjaga kebugaran.

"Puasa bisa menjadi waktu untuk belajar mengontrol pola makan untuk menjaga lambung dan lebih selektif memilih makanan yang tepat agar kesehatan kulit tetap terjaga," ujar Maria Charlotte, seorang ahli kesehatan dan nutrisi seperti dilansir dari merdeka.com, Senin (15/4/2019).

Menurut Maria, hal pertama harus dijaga saat berpuasa adalah overeating atau kekenyangan, terutama ketika buka puasa.

"Overeating sangat berbahaya bagi lambung. Supaya tidak timbul masalah lambung, makanlah sedikit demi sedikit saat berbuka puasa, lalu salat dulu. Habis itu makan besar," ungkapnya.

Ia menyarankan untuk minum minuman manis seperti jus atau kue berbahan dasar buah maupun sayur saat berbuka puasa. Tidak lupa, minum air mineral 2 gelas setelahnya.

"Bagi pola minum air menjadi dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka, 2 gelas setelah salat isya hingga tidur. Jangan lupa, hindari makan satu jam sebelum berolahraga, apalagi sebelum tidur," pesan Maria.

Demi menjaga nutrisi, disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan kaya protein. Terutama, jika kamu rajin berolahraga atau ingin menjaga kelembapan kulit saat berpuasa.

"Kamu bisa makan salmon. Kandungan proteinnya bisa membuat kulit glowing. Bisa menjaga kesehatan kulit juga," ungkap Maria.

Agar lebih sehat, kamu bisa mengganti nasi dengan campuran warm quinoa, brown rice dan jagung, lalu ditambah sayur-sayuran serta bumbu seperti lengkuas, thai lemongrass vinaigrette atau sesame lime.

"Kalau ingin berolahraga seperti gym, lebih baik setelah berbuka puasa. Kalau sebelum berbuka, biasanya malah overeating. Jadi, lebih baik dilakukan setelah berbuka puasa," pesan Maria.

© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved