Kesulitan awal menjadi pengerak perubahan masjid melalui BMM yakni sulit/tidak mampunya kita mengkomunikasikan konsep yang telah diterimanya dengan baik.
Sebab konsep BMM sasaran utamanya yakni para takmir masjid/ketua takmir masjid selaku pengambil kebijakan ……maka jangan heran terkadang konsep tidak segera bisa jalan sesuai rencana karena yang hadir di setiap pelatihan masjid terkadang atau mayoritas hanya sekedar utusan masjid semata yang tak bisa mengambil keputusan.
Sedikit bercerita saya pernah diundang menjadi pemateri tentang memakmurkan masjid di Bandung bersama ustadz jazir (masjid jogokaryan) yang dihadiri sekitar 40 masjid. Pada saat giliran saya menyampaikan materi, saya ajukan 1 pertanyaan awal : “mohon maaf sebelumnya dari sekian yang hadir siapa yang berposisi sebagai ketua takmir masjid ? Ternyata dari 40 masjid yang hadir hanya 2 yang angkat tangan.
Kemudian pertanyaan saya lanjutkan dari 2 takmir masjid, yang bisa mengambil kebijakan ada berapa? Ternyata yang angkat tangan cuma 1.Kemudian sisanya dari yang hadir saya tanya : Apakah setelah pelatihan yakin bisa menjalankan konsepnya dengan baik ? Mayoritas tak yakin dengan beberapa alasan.
Inilah realita masjid kita hari ini bahwa tak mudah utk menjadi pengerak masjid, sebab kendala terkadang justru ada pada para pengambil kebijakan masjid sendiri …..Wallahu ‘alam
Oleh : Ustadz Nashrullah Jumadi
http://baitulmaalmasjid.com
FOLLOW THE INFONEWS.CO.ID AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONEWS.CO.ID on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram