Pengajuan Poligami di Semarang Alami Peningkatan, Ini Alasannya - INFONEWS.CO.ID
-->

Selasa, 22 Januari 2019

Pengajuan Poligami di Semarang Alami Peningkatan, Ini Alasannya

  Pengajuan Poligami di Semarang Alami Peningkatan, Ini Alasannya


INFONEWS.CO.ID ■ Sebanyak 19 pria mengajukan untuk berpoligami ke Pengadilan Agama Kelas IA Semarang selama kurun waktu 2018. Dari jumlah sebanyak itu, hanya satu orang yang tidak mendapatkan izin untuk beristri lebih dari satu.

Panitera muda hukum Pengadilan Agama Kelas IA Semarang, Taskiyaturmobihah, menyebutkan rata-rata pemohon poligami itu merupakan laki-laki berusia antara 40-50 tahun. Mereka mengajukan beristri dua karena pasangannya sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis.

“Sesuai UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, poligami diizinkan selama memenuhi ketentuan, seperti istri sudah tidak mampu memberikan keturunan atau cacat sehingga tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan biologis suami. Nah, di Semarang rata-rata pada mengajukan poligami dengan alasan untuk mendapatkan keturunan,” ujar perempuan yang akrab disapa Taskiya itu saat dihubungi Semarangpos.com, Senin (21/1/2019).

Taskiya menambahkan dalam mengajukan permohonan berpoligami, para pemohon juga membawa kedua istrinya ke pengadilan agama. Selain itu, mereka juga membawa serta surat keterangan dari dokter terkait kondisi kesehatan sang istri.

“Jadi secara ketentuan sudah memenuhi syarat untuk mengajukan poligami. Jadi kami izinkan, daripada nanti malah melakukan poligami secara liar [kawin siri] kan justru ada pihak yang dirugikan,” imbuh Taskiya.

Taskiya menyebutkan mayoritas pemohon poligami memiliki kemampuan ekonomi yang paspasan. Meski demikian, ada satu pemohon yang merupakan pengusaha. Meski demikian, Taskiya enggan menyebut secara detail pengusaha yang melakukan poligami itu.

“Ada satu pengusaha, dia sebenarnya sudah menikah siri dengan istri keduanya itu sejak lama. Nah, baru di 2018 kemarin mencari status resmi untuk istri keduanya itu. Tentunya mereka wajib menyertakan surat izin yang ditandatangani istri pertama,” imbuh Taskiya.

Dari data yang diterima, pengajuan berpoligami paling banyak terjadi pada bulan Juli, mencapai empat perkara. Sementara pada bulan Januari dan Mei, tidak ada satu pun warga yang mengajukan poligami.

Sementara itu, jumlah pengajuan perceraian di Semarang selama 2018 tercatat mencapai 3.205 kasus. Dari jumlah sebanyak itu, 862 di antaranya di setujui, sementara sisanya masih sebatas gugatan.


BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU

Loading...
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved