INFO BUDAYA
-->

Rabu, 18 September 2019

Keluarga Miskin di Kota Solok Tinggal 0,98 Persen, PE Capai 5,85 Persen


Rumah Tangga Miskin di Kota Solok Tinggal 0,98 Persen
Pertumbuhan Ekonomi Kota Solok 5,85 Persen


Walikota dan Wakil Walikota Solok, Zul Elfian Dt Tianso dan Reinier Dt Mangkuto Alam tahun 2018 lalu, pernah menegaskan Pemko Solok tidak akan mengganti atau membeli mobil dinas baru, jika jumlah rumah tangga miskin di Kota Solok belum mencapai angka di bawah 1 persen. Penegasan itu, memantik seluruh aparatur Pemko Solok bergerak cepat. Bukan untuk berharap mobil dinas baru, tapi penegasan Zul Elfian Reinier tersebut menjadi sindiran bagi seluruh aparatur di Kota Beras Serambi Madinah (julukan Kota Solok), bahwa sebagai pelayan masyarakat, ASN dituntut untuk bekerja keras. Hasilnya, beberapa waktu lalu, data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah keluarga miskin di Kota Solok menyentuh angka 0,98 persen.


KEMISKINAN, merupakan masalah global yang terjadi di seluruh belahan dunia. Di negara-negara maju sekalipun, kemiskinan tetap ada, apalagi di Indonesia, atau Sumatera Barat sebagai daerah berkembang. Pemberantasan kemiskinan dilakukan dengan dua pola, yakni dari lapisan masyarakat bawah, dan dari kebijakan pemerintahan yang pro kesejahteraan rakyat. Meski begitu, sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif. Sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan sebagian lagi memahaminya dari sudut ilmiah dari kemapanan.

Pada zaman dahulu kala, kemiskinan dipandang sebagai kondisi kurangnya materi. Seperti kurang makanan, kurangnya pakaian, dan perumahan yang kurang layak. Di masa kini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, kesehatan, dan hak-hak dasar sebagai warga negara.

Hal ini disadari betul oleh duet Zul Elfian-Reinier yang diberi amanah oleh masyarakat memimpin Kota Solok periode 2016-2021. Tentu, sebagai orang yang diberikan amanah, Zul Elfian-Reinier diharapkan masyarakat untuk membawa Kota Solok menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang dan menjadi duet yang penuh dengan terobosan.

Di awal kepemimpinannya, duet tersebut, dihadapkan kenyataan bahwa kesejahteraan di Kota Solok masih "bermasalah". Data dari Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) tahun 2015 dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), keluarga miskin di Kota Solok berjumlah 859 KK atau 4.333 jiwa dari jumlah penduduk 65.157 jiwa. Artinya, jumlah keluarga miskin di Kota Solok sebesar 6,6 persen.

Menyadari hal ini, Zul Elfian-Reinier, langsung tancap gas. Meski upaya penanggulangan kemiskinan pada hakekatnya merupakan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan, namun duet tersebut tetap bekerja sesuai langkah awal. Penanggulangan kemiskinan memang tidak seperti membalik telapak tangan. Tidak semudah diucapkan, dan selalu saja ada kendala, serta tudingan sinis dari berbagai pihak. Zul Elfian-Reinier menyadari dibutuhkan sinergi dan kemitraan dengan semua pihak. Kemiskinan yang disepakati sebagai masalah, harus dituntaskan secara bersama-sama dan komitmen untuk saling berpacu.

Sejak tahun 2016 hingga 2018, Pemko Solok di era kepemimpinan Zul Elfian dan Reinier, melakukan berbagai langkah berani dan tidak populer. Yakni penerapan sejumlah kebijakan untuk melakukan intervensi penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi. Bahkan, intervensi tersebut dilakukan hingga ke dalam rumah tangga warga Kota Solok. Hal itu, merujuk pada penyebab kemiskinan itu sendiri. Di antaranya, mengubah sejumlah kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang membuat mereka menjadi miskin. Seperti malas bangun pagi, suka berjudi, terlibat Narkoba, hingga kebiasaan-kebiasaan kecil seperti merokok. Pendekatan personal ke masyarakat, dilakukan dengan langsung datang dan naik ke atas rumah warga.

Tindakan ini, sempat menjadi polemik, karena Pemko Solok dinilai sudah ikut mencampuri urusan rumah tangga warganya. Namun, dengan latar belakang Zul Elfian yang seorang "Buya", dan Reinier Dt Mangkuto Alam sebagai datuk di Kota Solok, keduanya melakukan pendekatan halus, sesuai perannya masing-masing. Dengan jargon Kota Beras Serambi Madinah, Zul Elfian dan Reinier melakukan pendekatan agama dan secara adat. Hasilnya, sejumlah terobosan lahir, di antaranya program Subuh Berjamaah, Maghrib Mengaji, Baitul Mal wat Tamwil (BMT), insentif bagi warga yang bisa berhenti merokok, dan sejumlah program-program lainnya.

Jika dirunut ke belakang, upaya Pemko Solok dalam menekan angka kemiskinan memang tidak mudah. Pembangunan berbagai sektor kehidupan masyarakat terus menjadi fokus dan menjadi sebuah komitmen yang kuat. Bagi Zul Elfian dan Reinier, dalam menanggulangi kemiskinan fokus utama adalah menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan karakter. Sehingga membangun mental masyarakat melalui program keagamaan dan adat serta pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar warga kota secara layak, Zul Elfian bersama Reinier terus menggenjot aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat. Bahkan penurunan angka kemiskinan dijadikannya sebagai salah satu indikator dalam mengukur keberhasilan program pemerintahan yang telah dijalankan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemko Solok. Artinya pembangunan yang dilakukan harus mampu memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat.

Strategi yang dilakukan Pemko Solok untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin di Kota Solok, dilakukan dengan memperbaiki akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, meliputi pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi. Kemudian, mengoptimalkan layanan pendidikan bagi keluarga miskin berprestasi, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan non formal, perbaikan pelayaan kesehatan bagi ibu hamil pasca melahirkan dan masyarakat miskin serta perbaikan rumah tidak layak huni pun terus didorong.

Kebijakan yang diterapkan Pemko Solok dalam penanganan kemiskinan baru menunjukkan hasil. Di akhir tahun 2018 dilakukan verifikasi dan validasi lapangan oleh Dinas Sosial Kota Solok. Hasilnya, terjadi penurunan jumlah keluarga miskin di Kota Solok. Angkanya, menunjukan angka di bawah 1 persen yakni sebesar 0,98 persen. Artinya jumlah masyarakat kurang mampu di Kota Solok sebanyak 147 KK dengan 720 jiwa dari jumlah penduduk 73.614 jiwa.

Pertumbuhan ekonomi Kota Solok memiliki tren yang positif. Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kota Solok tercatat sebesar 5,76 persen dan terus meningkat menjadi 5,85 persen pada tahun 2018. Pertumbuhan tiap tahunnya memang relatif kecil karena dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Di sisi lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan variabel yang mencerminkan tingkat pencapaian kesejahteraan penduduk sebagai akibat dari perluasan akses layanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan juga meningkat. IPM sebagai alat ukur tingkat pencapaian pembangunan manusia merupakan indeks gabungan dari tiga komponen yang mengindikasikan kualitas sumber daya manusia.

Pada tahun 2017 terjadi peningkatan nilai IPM di Kota Solok, dimana pada tahun 2016 nilai IPM Kota Solok sebesar 77,07 meningkat menjadi 77,44 pada tahun 2017. Untuk tahun 2018 data untuk Indeks Pembangunan Manusia sampai publikasi ini diterbitkan belum dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik sebagai penyedia data.

Capaian tahun 2018 untuk rata-rata lama sekolah diperoleh angka sebesar 16,18 artinya rata-rata penduduk kota Solok telah mencapai tamat tingkat 2 SLTA, sedangkan rata-rata hasil perolehan nilai Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Dasar dengan 53,5 artinya dari 42 sekolah SD yang ada di Kota Solok yang nilai rata-rata UN perolehannya telah mencapai 7,7 sebesar 26 SD sedangkan untuk SMP capaian Nilai UN adalah 0 (nol) artinya dari semua 7 sekolah SMP yang ada di Kota Solok nilai rata-rata UN belum ada yang mencapai nilai 6 (enam).

"Komitmen kita jelas. Masing-masing dinas atau OPD terkait harus mampu berkontribusi positif dalam mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, masing-masing dinas harus mengevaluasi kinerjanya, sehingga memiliki acuan untuk program ke depan. Saya merasa sangat beruntung memiliki seorang wakil seperti Pak Reinier, yang selalu mendukung penuh setiap program yang dijalankan," ujar Zul Elfian Dt Tianso

"Dari awal, niat kami maju adalah komitmen untuk berbakti ke Kota Solok. Sehingga, seluruh warga Kota Solok dan daerah Kota Solok di seluruh aspek, bisa lebih baik ke depannya. Kami juga mengucapkan terima kasih yang tidak terkira kepada seluruh aparatur Pemko Solok, DPRD Kota Solok, stake holder, dan seluruh elemen masyarakat yang selalu mendukung penuh setiap program kami. Mari terus kita jaga komitmen untuk sama-sama berkontribusi positif untuk kemajuan Kota Solok ke depannya," ujar Reinier Dt Mangkuto Alam. (*/IN-001)

Minggu, 15 September 2019

F-Kuwas: Pemkab Solok Lemah dalam Sosialisasi Tour de Singkarak 2019


SOLOK - Meski iven balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2019 hanya tinggal hitungan pekan, namun gebyar dan sosialisasi dari Pemkab Solok sangat minim. Sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Solok, mulai mengeluhkan minimnya sosialisasi iven sport tourism terbesar di Sumbar tersebut. Bahkan sejumlah wartawan di Kabupaten Solok dan Kota Solok, merasa seakan ditinggalkan jelang gelaran iven. Hal itu terbukti, dengan bel adanya pertemuan antara Pemkab Solok dengan insan pers di Solok, membahas sosialisasi TdS 2019.



Ketua Forum Komunikasi Wartawan Solok (F-Kuwas), Raunis Natase, menyatakan peran Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Solok dalam gebyar TdS 2019 sangat minim. Menurut pria yang akrab disapa Roni Natase tersebut, menyebutkan, masyarakat Kabupaten Solok dan Kota Solok baru tahu TdS saat media di Kabupaten Solok dan media nasional menghebohkan TdS 2019 tidak melewati kawasan Singkarak.

"Kabupaten Solok adalah rumahnya Tour de Singkarak. Ikon tersebut harus abadi di sini. Pemkab Solok lemah dalam sosialisasi. Seolah-olah tidak memandang ini sebagai ajang internasional. Padahal tujuan awal TdS adalah untuk memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Solok dan Sumbar. Masyarakat bisa melihat sendiri saat ini, iven hanya tinggal hitungan minggu, namun tidak ada sosialisasi berupa spanduk, umbul-umbul, baliho dan iven pendukung TdS. Bahkan, Pemkab Solok belum sekalipun bertemu dengan insan pers Kabupaten Solok membahas TdS ini. Baik secara formal maupun informal. Seolah-olah TdS 2019 ini tidak ada atau sekadar numpang lewat," ungkapnya.

Lebih lanjut, Roni Natase menyebutkan, sejak iven perdana pada 2009, Kabupaten Solok tidak pernah absen. Bahkan di iven perdana itu, Dermaga Singkarak menjadi tempat start sekaligus finish etape pamungkas. Di saat itu, menurut Roni, di Kabupaten Solok digelar sangat banyak iven yang membuat daerah saat itu sangat ramai. Salah satunya iven Featival Singkarak Danau Kembar (FSDK) yang saat itu mampu memecahkan dua rekor MURI.

"Sangat miris dan sangat disayangkan. Saat ini, gebyar TdS meredup dengan kurangnya sosialisasi dari Pemkab Solok. Contoh kecil saja, berapa banyak masyarakat Solok yang tahu, bahwa logo Tour de Singkarak sudah berubah tahun ini?," ungkapnya.



Gelaran TdS 2019 merupakan kali ke-11 di Sumbar, beberapa waktu lalu menjadi berita heboh. Pasalnya, dari jadwal dan rute sementara yang dikeluarkan Panpel, tidak satupun rute yang melintasi kawasan Danau Singkarak. Bahkan dari 9 etape yang direncanakan, Kabupaten Solok sebagai salah satu penggagas TdS, hanya kebagian secuil rute. Yakni etape VI dari Arosuka ke Muaro Labuh. Setelah jadwal dan rute tersebar luas, Dinas Pariwisata Sumbar dan Pemkab Solok jadi saling tuding.

Awalnya, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian, menyebutkan bahwa Etape VI Tour de Singkarak 2019, yang menurut rencana start di Kabupaten Solok dan finish di Kabupaten Solok Selatan, adalah usulan dari Pemkab Solok. Yakni mengusulkan pemindahan start, dari semula di Dermaga Singkarak ke Taman Hutan Kota Wisata (THKW) Arosuka. Akibat pemindahan titik start, kawasan Danau Singkarak tidak dilewati pebalap. Karena jika harus mengitari Danau Singkarak, jarak lintasan menyentuh angka 250 kilometer ke Solok Selatan.

Hal ini ditanggapi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Solok Saiyo Sakato (S3) dan Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Solok Saiyo Sakato, Eddie Moeras, menegaskan tidak benar rute TdS 2019 yang tidak melintasi kawasan Singkarak, adalah permintaan dari Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo. Menurut Eddie Moeras dalam rilisnya, permintaan start TdS 2019 di Arosuka sudah benar, sekaligus untuk memperkenalkan ibu kota Kabupaten Solok ke nasional maupun mancanegara.

"Untuk itu sekiranya ada rute yang dipersingkat sehingga tidak melebihi batas pebalap sepeda, namun tidak menghilangkan rute melewati Danau Singkarak sebagai ikon pariwisata Kabupaten Solok khususnya dan Sumbar umumnya. Namanya juga Tour de Singkarak, masa tidak melewati Danau Singkarak ya," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo melalui Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Nasripul Romika, membantah kalau bupati Solok yang meminta pemindahan rute TdS. Nasripul menjelaskan bahwa Pemkab Solok memang meminta agar lokasi start di Kabupaten Solok dilakukan di Taman Hutan Kota Wisata (THKW) di Arosuka.

"Jadi bukan meminta agar jangan lewat Singkarak. Tapi kita meminta agar start etape di THKW. Tawaran itu, ditujukan agar Arosuka lebih dikenal masyarakat luas," kata Nasripul, melalui selulernya, Selasa (10/8).

Nasripul juga menegaskan bahwa survey rute TdS dilakukam sepenuhnya oleh tim Union Cycliste Internationale (UCI. Nasripul yang merupakan Kabag Humas Pemkab Solok saat TdS perdana pada 2009, menyatakan tim UCI telah melakukan dua kali survey. Dari berbagai pertimbangan, tim UCI menurutnya mendukung usulan supaya Arosuka dijadikan lokasi start. (rijal islamy)

Rabu, 04 September 2019

JMS, Pembentukan Karakter Anak Bangsa dari Pemahaman Hukum Sejak Dini


Jaksa Masuk Sekolah di MTsN 3 Solok
* Pembentukan Karakter Anak Bangsa dari Pemahaman Hukum Sejak Dini

SOLOK - Sebanyak 7 orang jaksa dari Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang, mendatangi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Solok, Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Rabu (4/9). Kedatangan rombongan dipimpin langsung Kacabjari Alahan Panjang, Okta Zulfitri, SH, bersama sejumlah jaksa lainnya seperti Diana, Fadhila, Hengki dan sejumlah jaksa di Cabjari Alahan Panjang lainnya. Rombongan diterima oleh Plt Kepala MTsN 3 Solok, Risfanelti, S.Pd, Waka Kesiswaan Irwan K Sumantri, Pembina UKS Anton Prabowo, Kepala TU Elwandi Nur, pengurus inti Organisasi Intra Madrasah (OSIM), dan utusan dari masing-masing kelas di MTsN 3 Solok.

Setibanya di MTsN 3 Solok, usai beramah-tamah dengan pihak madrasah, para jaksa tersebut berdiri di depan kelas, mengajar! Materi pelajaran yang diberikan berupa ilmu hukum kepada para siswa. Yakni pemahaman tentang bahaya dan pemberantasan korupsi, pencegahan perundungan (bullying), bahaya Narkoba, hingga pencegahan kenakalan remaja.

Kacabjari Alahan Panjang, Okta Zulfitri, SH, saat memberikan penyuluhan hukum ke siswa-siswi MTsN 3 Alahan Panjang, Rabu (4/9).

Penampakan jaksa di madrasah setingkat SLTP tersebut memang benar adanya. Para jaksa saat ini memang diwajibkan datang dan mengajar di sekolah melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang digagas Kejaksaan Agung RI. Program ini digelar untuk menumbuhkembangkan kesadaran hukum bagi masyarakat secara umum dan pelajar secara khusus. Dan para pelajar memang seharusnya mendapat ilmu hukum sejak dini.

"Program ini bertujuan untuk mengenalkan produk hukum seperti undang-undang serta mengenal keakraban lembaga Kejaksaan dan tupoksinya di kalangan pelajar khususnya pelajar SMP dan MTs," ujar Kacabjari Alahan Panjang, Okta Zulfitri, SH.

Okta menjelaskan, di samping fungsi penegakan hukum, kejaksaan juga melakukan fungsi preventif yakni mencegah terjadinya kejahatan dengan melakukan penerangan hukum.

"Program JMS ini merupakan program pemerintah pusat yang dicanangkan di seluruh wilayah Indonesia, yang harus diterapkan secara intensif," tegas Okta.

Para Jaksa dari Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang, saat memberikan penyuluhan hukum ke siswa-siswi MTsN 3 Alahan Panjang, Rabu (4/9).

Plt Kepala MTsN 3 Solok, Risfanelti, S.Pd, sangat mengapresiasi adanya program JMS tersebut. Menurutnya, dengan pemahaman hukum sejak dini, akan membantu proses pembentukan karakter anak bangsa yang berbasis hukum.

"Insyaallah, dengan memahami dan menaati hukum, anak bangsa ini akan menjadi anak yang berprestasi dan membanggakan serta bisa diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan," ujarnya. (IN-001)

Sabtu, 24 Agustus 2019

Tari Saman Yonarmed 1 Kostrad Meriahkan Gebyar Merah Putih di Kampung Tentara

Tari Saman Yonarmed 1 Kostrad Meriahkan Gebyar Merah Putih di Kampung Tentara

INFONEWS.CO.ID ■ Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 1 Roket Kostrad mempersembahkan tari saman dalam acara Gebyar Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI yang dilaksanakan di Kampung Tentara Rest Area Divif 2 Kostrad yang disaksikan oleh Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.AP., M.Si., M.Tr (Han) beserta para pejabat Divif 2 Kostrad dan warga Malang Raya.

Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan bahasa Gayo. Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.

Komandan Resimen Artileri Medan (Danmenared) 1 Kostrad Letkol Arm Didik Harmono mengatakan, bahwa tari saman merupakan tarian yang sangat membutuhkan kerjasama antara tim. Tarian ini biasa dimainkan sebagai tempat menyampaikan nasihat, pesan atau dakwah. 

“Tarian ini juga menggambarkan tentang keagamaan, pendidikan, sopan santun, kepahlawanan, kebersamaan dan kekompakan,” ujar Danmenarmed 1Kostrad.

Pakaian atau kostum yang digunakan oleh para penari yaitu menggunakan pakaian adat yang umumnya berwarna cerah dengan hiasan di bagian kepala. Terdapat 3 bagian kostum yang digunakan, yaitu bagian kepala berupa bulung teleng, di badan melekat baju kerawang, cela, dan kain sarung atau jarik. Selain itu di bagian tangan ada topeng gelang dan sapu tangan.

“Keseragaman dan keserasian antara pemain adalah hal penting dalam menampilkan tarian ini. Oleh karena itu pemain dituntut untuk berkonsentrasi penuh dan latihan yang serius agar dapat menghasilkan tarian yang indah dan membuat takjub siapa saja yang melihatnya,” tambah Letkol Arm Didik Harmono.

“Tentunya bukan hanya tugas dari orang Aceh saja yang harus melestarikan kesenian ini, akan tetapi menjadi tugas kita bersama sebagai warga negara Indonesia untuk melestarikan budaya seni tari saman ini. Selamat Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74. MERDEKA !!!!.” Pungkas Danmenarmed1 Kostrad.

■ R-01/IT/Penkostrad

Kamis, 22 Agustus 2019

Bentuk Generasi Sehat, Persit Yonarmed 12 Kostrad Gelar Posyandu


INFONEWS.CO.ID ■ Sambil menggendong anak, tampak puluhan ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana ranting 4 Yonarmed 12 Kostrad mendatangi BKIA Posyandu Kemuning Yonarmed 12 Kostrad. Bukan tanpa alasan, antusias dan semangat ibu-ibu tersebut dipicu dengan adanya kegiatan pelayanan Posyandu  bagi keluarga prajurit, Ngawi, Rabu (21/8/2019).

Secara bergilir, para ibu-ibu dengan penuh semangat mulai mengikuti semua tahapan layanan Posyandu yang telah disediakan. Tidak jarang terdengar tangisan serta polah tingkah lucu anak-anak menambah semaraknya kegiatan Posyandu pagi ini.

Ketua seksi sosial Ny. Erna Sunardi mengatakan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pelayanan penuh khususnya anak batita, balita dan ibu-ibu yang sedang mengandung maupun menyusui.

Sementara itu, Ketua Persit KCK Yonarmed 12 Kostrad  Ny. Naya Siwabessy menjelaskan bahwa kegiatan Posyandu merupakan program rutin Persit Kartika Candra Kirana Ranting 4 Yonarmed 12 Kostrad yang  dilaksanakan setiap sebulan sekali.

“Tidak hanya penyuluhan mengenai kesehatan, penimbangan dan pengukuran perkembangan tumbuh kembang Batita dan Balita serta pemberian PMT (makanan tambahan) seperti program biasa semata,” ungkapnya.

“Kegiatan Posyandu kali ini, kita manfaatkan untuk memberikan tambahan vitamin A (anak usia 6 bulan sampai 5 tahun), serta pemberian obat cacing (anak usia 1 sampai 5 tahun),” tambahnya.

Kegiatan Posyandu ini merupakan wujud kepedulian Persit melalui para kader Posyandu dalam rangka memelihara serta menjaga kesehatan anak Batita, Balita dan ibu- ibu yang sedang mengandung maupun menyusui.

Bukan hanya itu, Ketua Persit Yonarmed 12 Kostrad tersebut menambahkan Posyandu ini merupakan salah satu upaya Persit KCK Ranting 4 Yonarmed 12 Kostrad dalam rangka menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas dan mandiri.

“Generasi muda yang sehat, cerdas dan mandiri merupakan pondasi awal kemajuan suatu bangsa,” pungkasnya.

■ R-01/IT/Penkostrad

Senin, 05 Agustus 2019

Dinkes Siapkan Tenaga Asuhan Mandiri Dukung Urban Farming

Dinkes Siapkan Tenaga Asuhan Mandiri Dukung Urban Farming

INFONEWS.CO.ID ■ Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyiapkan tenaga kesehatan terlatih Asuhan Mandiri (Asman) dalam mendukung upaya masyarakat yang ikut mengembangkan urban farming atau pertanian perkotaan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, mereka bertugas untuk mendampingi masyarakat dalam pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) sebagai upaya mandiri untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan keluarga.

"Ada di setiap puskesmas kecamatan, sudah dilatih tentang pelayanan kesehatan tradisional antara lain, dalam bentuk pembinaan Toga," ujarnya, Senin (5/8).

Widyastuti menjelaskan, banyak ragam Toga yang dapat ditanam dan dimanfaatkan secara mandiri oleh masyarakat seperti, Jahe untuk mengatasi batuk, melegakan nafas, masuk angin dan kepala pusing. Caranya dengan menumbuk tidak terlalu harus kemudian diseduh dengan air panas dan tunggu mengendap. Minum selagi masih hangat.

BACA JUGA: Nurdin Abdullah: Masa Depan Sulawesi Selatan Ada di Luwu Raya  

Kemudian, Sereh untuk mengontrol tekanan darah, mencegah radikal bebas; Temulawak dapat memperlambat proses penyebaran virus hepatitis; dan Daun Saga bisa mengatasi sariawan dan masalah mulut lainnya seperti amandel, bau mulut, dan pengencer dahak.
"Setiap puskesmas terdapat satu sampai dua orang terlatih Asman Toga baik PNS maupun tenaga non PNS," terangnya.

Menurutnya, pertanian perkotaan sangat banyak memberikan manfaat. Pasalnya, dari situ warga juga dapat mengonsumsi sayuran dan buah organik yang betul-betul masih segar.

"Bisa juga untuk memperbaiki gizi anak-anak. Pertanian perkotaan ini perlu digencarkan baik di lingkungan permukiman maupun perkantoran," ungkapnya.

Ia menambahkan, keberadaan tanaman yang hijau dan asri juga bisa membuat pikiran rileks, sehingga dapat meminimalisir potensi stres.

"Tidak kalah penting, keberadaan tanaman-tanaman juga dapat meningkatkan kualitas udara di Jakarta. Kualitas udara yang baik bisa berdampak pada meningkatkannya kesehatan masyarakat itu sendiri," tandasnya. (Sumber: BJ)



Sabtu, 27 Juli 2019

Tim Kesehatan Satgas Yonif Raider 303 Kostrad Berikan Pengobatan Kepada Lansia


INFONEWS.CO.ID ■ Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berlokasi di Desa Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu bersama tim kesehatan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303 Kostrad melaksanakan pengobatan kepada 30 orang lansia yang berasal dari Daerah Batu Majang dan sekitarnya. Kamis (25/7/2019).

Sebelum dilaksanakannya pengobatan,  para pasien lansia yang mayoritas berusia 50 tahun keatas mendapatkan penyuluhan terlebih dahulu tentang hepatitis dari petugas promkes Puskesmas Ujoh Bilang, Ibu Silvitriana Dom, SKM. Beliau menyampaikan bahwa penyakit hepatitis itu adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hepar (hati). Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain.

Pelaksanaan pengobatan ini rutin dilaksanakan setiap bulannya oleh Pustu Batu Majang yang bekerjasama dengan Dinkes Mahakam Ulu,  pada kesempatan ini, dokter Satgas Letda Ckm dr. Rulli Eka Prananda dibantu Takes Yonif Raider 303 Kostrad Praka Soni Maulana beserta tim dari Puskesmas Ujoh bilang dan dr.  Patrick dari RSP Ujoh Bilang melaksanakan pengobatan terhadap kurang lebih 30 orang lansia yang berasal dari Desa Batu Majang dan sekitarnya.

Untuk penyakit yang di derita oleh lansia tersebut bermacam-macam yang diantaranya adalah Hipertensi (darah tinggi), Arthritis Gout (asam urat), Dispepsia (maag), ISPA (infeksi saluran pernapasan atas).

Kedatangan tim kesehatan dari Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303 Kostrad disambut baik oleh masyarakat setempat maupun dari pihak kesehatan Mahulu.

Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303 Kostrad, Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos., M.I.Pol., pada kesempatan ini sangat mendukung atas kerjasama yang sudah berjalan baik antara Dinas Kesehatan Mahakam Ulu dengan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303 Kostrad.

■ R-03/Penkostrad

Jumat, 26 Juli 2019

Babinsa Sukseskan Gelar Budaya "Sirnaning Budhi Candala" di Solo


INFONEWS.CO.ID ■ Kebudayaan merupakan ciri khas suatu bangsa, dan identitas suatu negara, yang menjadi pembeda dengan negara-negara lainnya.

Indonesia dianugerahi kebudayaan dan adat istiadat yang bervariasi, sebagai kekayaan budaya nasional. Budaya dan kesenian daerah, banyak mengandung nilai filosofi positif.

Terkait hal tersebut maka Serka Yudi Widiyanto dan Sertu Rumbawa Babinsa Kel Kratonan Koramil 03/Serengan Kodim/Surakarta, Menghadiri Rapat Sosialisasi Gelar Budaya Dolanan Anak Tahun 2019 Di Pendopo Kelurahan Kratonan jln Pringgodani No.32  kel Kratonan kec Serengan kota Surakarta. (25/7/2019).

Gelar budaya kel Kratonan akan di laksanakan pada hari Minggu Tanggal 28 Juli 2019, pukul : 06.30 Wib Sampai Selesai, dan akan di selengarakan  di Sepanjang Jalan Gatot Subroto, dengan mengambil tema "SIRNANING BUDHI CANDALA".

Dalam sambutanya, Lurah Kratonan, Diah Widoastuti menyampaikan banyak terimakasih kepada peserta yang hadir terutama kepada Babinsa, dalam acara soaialisaai gelar budaya, Lurah Kratonan juga berharap kepada seluruh panitia agar pada saat pelaksanaan atau hari "H" semua bagian tahu tugasnya masing-masing sesuai tugas dan tanggung jawab yang di berikan kepadanya.

(Agus Kemplu Pendim Solo)

Sabtu, 20 Juli 2019

Ketua Persit Kck Casbang XXI : Istri Prajurit Harus Sehat dan Bugar


INFONEWS.CO.ID ■ Persatuan istri tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XXI Koorcabrem 011/LW PD Iskandar Muda Kodim 0104/Aceh Timur melaksanakan jalan santai dan senam pagi bersama, yang bertempat di lapangan upacara makodim 0104/Atim, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Desa Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Sabtu (20-07-2019).

Senam bersama tersebut diikuti oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXI Kodim 0104/Atim Ny. Lia Iqbal Lubis dan juga wakil ketua Persit serta seluruh pengurus dan anggota. 

Kegiatan senam sendiri diawali dengan peregangan untuk melenturkan otot-otot guna menghindari cedera, dilanjutkan dengan senam bersama yang dipimpin oleh instruktur. 

Pada kesempatan tersebut Ketua Persit Kck Casbang XXI  menyampaikan bahwa kegiatan jalan santai dan senam bersama ini selain untuk memelihara dan menjaga kesehatan tubuh, juga untuk meningkatkan kesadaran pentingnya dalam berolahraga.

“Giat ini juga untuk menumbuhkan semangat pola hidup sehat dengan menjaga kesehatan, serta kebugaran tubuh, serta sebagai ajang silaturahmi untuk kita semua yang hadir disini, "tuturnya.

Lebih lanjut Ketua Persit menegaskan bahwa kegiatan senam bersama ini supaya anggota Persit senantiasa sehat dan bugar.

“Jika sudah bugar dan sehat ibu Persit senantiasa siap mendampingi suami dalam pelaksanaan tugas sebagai anggota militer," imbuhnya.

Jumat, 19 Juli 2019

Bali Terima Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Lewat Sipadu

  Bali Terima Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Lewat Sipadu

INFONEWS.CO.ID ■ Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana menerima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 yang diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Kamis (18/7) malam.

Inovasi yang mendapat penghargaan adalah Sistem Pertanian Terpadu (Sipadu).

Ditemui usai penyerahan penghargaan, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan raihan ini merupakan bukti salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Bali melalui Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk meningkatkan produksi kuantitas dan kualitas produksi pangan serta menjadikan Bali sebagai pulau organik dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

"Untuk mewujudkan itu maka harus tersedia pupuk organik dalam jumlah dan kualitas yang memadai dan murah produksi lokal dalam hal ini dihasilkan oleh kelompok tani yaitu kelompok-kelompok Sipadu," kata Wisnuardhana.

Ia menambahkan dengan semakin banyak kelompok-kelompok Sipadu yang mengolah pupuk serta disertifikasi maka pupuk organik dapat bersaing di pasaran dengan harga yang cukup tinggi, yaitu Rp. 950/kg sehingga pendapatan kelompok tani meningkat.

"Sedangkan kelompok-kelompok tani di luar Sipadu diberikan pupuk organik produksi lokal yang disubsidi pemerintah dengan harga hanya Rp.150/kg," jelas pejabat asal Tabanan ini.

Pemprov Bali pantas berbangga karena Sipadu terpilih menjadi Top 99 inovasi terbaik tahun 2019 dari tiga ribu lebih proposal inovasi yang masuk dari seluruh Indonesia. MenPAN-RB  Syafruddin mengatakan tim seleksi independen harus bekerja keras sehingga bisa menentukan 99 inovasi terbaik.

"Tentu inovasi ini lahir karena dinamika kehidupan sehingga kebutuhan masyarakat harus dijawab dengan kemajuan teknologi namun berkarakter kearifan lokal," kata MenPAN RB. Ia menambahkan inovasi-inovasi pelayanan publik ini membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Hadir mendampingi Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Kepala UPT Pertanian Terpadu, Dr. I Wayan Sunada, Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi Setda Provinsi Bali Putu Yupi Wahyundari dan Kepala Bagian Data dan Dokumentasi Biro Humas dan Prorokol Setda Provinsi Bali Ida Bagus Surja Manuaba

■ Made Asnawa

Jumat, 05 Juli 2019

Pesona Wisata Mangrove Bhayangkara 99, Membidik Milenial Luwu Raya

Luwu Raya

INFONEWS.CO.ID ■ Destinasi wisata bertema mangrove saat ini menjadi trend. Hal itu dikarenakan pemandangan atau lokasi yang berada di pinggiran laut.

Berbagai hal unik di munculkan oleh perancang kreatifitas ditambah keunikan tersendiri dari hutan bakau membuat kolaborasi yang mampu mengait minat para pengunjung.

Selain itu, wisata dengan tema mangrove memiliki keunikan tersendiri kerena ekosistem flora dan fauna masih terawat.

Bagi kaum milenial yang suka mengabadikan foto di tempat unik destinasi wisata mangrove mungkin bisa sebagai rekomendet.

Bagi yang berada di Luwu Raya, terkhusus di Kabupaten Luwu Utara tak usah jauh-jauh untuk menemukan wisata bertema mangrove,  anda bisa menemukannya di Desa Munte, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara.

"Wisata Mangrove Bhayangkara 99" sesuai namanya wisata  ini dirancang oleh Kapolres Luwu utara,  AKBP Boy Samola.

Di tempat ini anda bisa berswafoto sepuasnya dengan latar laut atau pun pohon-pohon mangrove.

Destinasi wisata yang baru diresmikan oleh pria nomor satu di Mako Polres Luwu Utara itu, kini menjadi salah satu icon wisata mangrove.

Saat peresmiannya pun Boy Simola menyampaikan bertekad  mengembangkan destinasi wisata bertema mangrove yang masih baru tersebut.

"Harapan kami semoga wisata ini bisa kita kembangkan, karena ini baru langkah awal. Saya juga ucapkan terima kasih banyak kepada karang taruna serta pemerintah setempat yang telah membantu," ungkap Kapolres Luwu Utara AKBP saat meresmikan wisata Mangrove Bhayangkara 99, pada Jumat 5 Juli 2019.

Redaksi Sulsel: Putri

Kamis, 04 Juli 2019

Eksotisme 'Water Tartiah" Dinasti Wisata Baru di Luwu Utara

Luwu Utara

INFONEWS.CO.ID ■ Jika Anda Ingin menikmati wisata dengan tema pantai atau ingin berefresing  bersama keluarga di tempat yang sejuk, Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara,  menawarkan Satu Dinasti Wisata Baru.

“Water Tartiah”. Destinasi wisata dengan mengandalkan area mangrove menjadi salah satu pilihan saat ini.

Disini pengunjung dapat menikmati nuansa alam rumah panggung yang tempatnya berada di atas pinggiran Sungai Pao, sebuah aliran sungai yang menghubungkan laut dan tambak warga atau tepat berada di kawasan mangrove.

Berada di atas tempat ini  memiliki sensasi tersendiri dengan nuansa rumah panggung yang indah dengan warna tersendiri dan pemandangan eksotis dengan menikmati rimbunnya pohon mangrove di depan mata serta hembusan angin pantai membuat pengunjung terasa nyaman.

Buat para kaum Milenial dan semua kalangan, tempat yang satu ini layak untuk dikunjungi apa lagi untuk mengabadikan moment (Berswafoto), apa lagi disini juga pengujung bisa menikmati aneka kuliner khas Luwu Utara.

Menurut salah seorang pengunjung, Puput (23) mengatakan bahwa meski tempat ini masih tergolong baru  namun dengan berkunjung ke tempat ini serasa memiliki tempat tersendiri yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

“Tempatnya cukup berkesan, pelayanan bagus. Disini ada pemandangan dengan objek pohon Mangrove,disini juga bagus untuk berselfie terutama anak-anak milenial,” kata Puput saat ditemui di lokasi, Kamis (04/07/2019).

Menurut Puput, informasi lokasi wisata baru ini diketahui setelah beredar di media sosial dan dari informasi teman-temannya.

“Kami kesini dengan keluarga setelah mendapat informasi jika ada tempat wisata baru, sekalian menikmati olahan pisang,” ucapnya.

Pengunjung Wisata Water Tartiah,  juga dapat bersantai menikmati aneka sajian kuliner khas Luwu Utara dengan sajian aneka makanan dan minuman, mulai dari Ikan Bakar,  Ikan Parede, Kapurung, Lawa, Pisang Goreng Peppek, Pisang Goreng Coklat dan makanan khas lainnya, serta aneka minuman ataupun sekedar ingin menikmati kopi panas.

Untuk masuk ke tempat ini pengunjung tak perlu khawatir dengan biaya yang dikeluarkan karena pihak pengelola memberikan harga yang murah mulai dari harga Rp 15.000 per porsi.

Ide membuat area mangrove ini menjadi kawasan wisata bermula dari seorang petani tambak yakni Haerul, dengan membangun rumah panggung untuk tempat istirahat lalu dikembangkan menjadi tempat wisata yang kini ramai dikunjungi.

“Awalnya saya saat pulang empang saya harus butuh waktu istirahat menyenangkan diri dan saya juga mau melihat warga dan rumpun keluarga bisa menikmati keadaan yang ada disini, sehingga dari waktu ke waktu dengan perlahan dikembangkan menjadi tempat wisata,” ujarnya.

Wisata Water Tartiah ini ramai dikunjungi warga pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur, pada hari-hari biasa pada jam-jam tertentu yakni pada pukul 15.00 wita hingga pukul 22.00 wita

Untuk sampai di lokasi ini pengunjung dapat menempuh perjalanan dari Masamba ibu kota Kabupaten Luwu Utara dengan jarak 60 kilometer menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

■ Redaksi Sulsel : Putri

Tari Kreasi Bung Byog Diapresiasi Penonton

 Tari Kreasi Bung Byog

INFONEWS.CO.ID ■ Sekaa Gong Kebyar Dewasa Kerta Maheswara Jaya Pasti dari Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, kemarin malam (2/7) tampil pada perhelatan Pesta Kesenian Bali ke 41 di Panggung Terbuka Arda Candra Art Centre Denpasar.

Pada pertunjukan tersebut, Sekaa Gong Kebyar Dewasa Kerta Maheswara Jaya Pasti menampilkan tabuh kreasi kekebyaran berjudul Ngangsur, Tari Kreasi Solah Ngrawit berjudul Bung Byog, Sandyagita yang berjudul Purwa Nirarta dan Tari Kreasi Kekebyaran berjudul Purancak.

Pada penampilan Bung Byog, penonton memberikan apresiasi berupa applause saat pertunjukan.

Bung Byog sendiri merupakan tari kreasi yang merupakan singkatan dari bumbung gebyog. Tari kreasi tersebut menceritakan kehidupan agraris di Kabupaten Jembrana pada saat menumbuk padi. Suara yang di timbulkan oleh penumbuk padi menjadi inspirasi seniman untuk menciptakan tarian kreasi tersebut.

Tari kreasi tersebut di tarikan oleh tiga orang wanita remaja yaitu I Gusti Komang Tyas Lukyantari, Ni Kadek Putri Indira Febrianti, Agung Ayu Komang Mia Anjali. Dalam tarian tersebut, mereka tidak hanya menampilkan gerak tari namun juga melakukan atraksi melempar bilah bambu keatas, memainkan alu dan juga memainkan bilah bambu sebagai alat musik.

“Kami berlatih intense selama tiga bulan. Yang tersulit pada saat kita melakukan atraksi. Karena tidak terbiasa dan baru kali ini mencobanya,” ujar Tyas dan ke dua rekannya.

Selain Tari Kreasi Solah Ngrawit berjudul Bung Byog, Sekaa Gong Kebyar Dewasa Kerta Maheswara Jaya Pasti juga menampilkan Tabuh Kreasi Kekebyaran yang berjudul Ngangsur (nafas tersengal – sengal). Tabuh tersebut menceritakan nafas manusia yang mempengaruhi aktivitasnya sehari hari.

Pertunjukan kemudian dilanjutkan oleh Sandyagita yang berjudul Purwa Nirarta yang merupakan perpaduan gerak tari dan suara. Purwa Nirarta menceritakan perjalanan Dang Hyang Nirarta dalam penyebaran agama hindu di Bali.

Pertunjukan ditutup oleh Tari Kreasi Kekebyaran berjudul Purancak yang menceritakan I Gusti Ngurah Rangsasa seorang penguasa daerah Tanjung Ketapang yang arogan, keras dan kejam. Setiap yang masuk ke wilayahnya wajib hukumnya menyambah batu perahyangannya. Tibalah Dang Hyang Nirarta ke Bali dan beliapun diminta menyembah.

Namun saat menghaturkan sembah tiba tiba batu perahyangan milik I Gusti Ngurah Rangsasa hancur. I Gusti Ngurah Rangsasa pun marah dan terjadilah pertempuran yang diakhiri kekalahan I Gusti Ngurah Rangsasa.(**)

Kamis, 20 Juni 2019

Gandeng Komunitas Warga Tuban, Danramil 10 Bangilan Ajak Budayakan Guyub Rukun Melalui Bhaksos


INFONEWS.CO.ID ■ Anggota Koramil 10 Bangilan bersama SWBT ( Solidaritas Wilayah Bangilan Tuban) melaksanakan kegiatan bhakti sosial memperbaiki rumah warga demi mewujudkan dan menciptakan kondisi sosial yang lebih baik di wilayah Kec.Bangilan Kab.Tuban, Rabu (19/6/2019).

Danramil ( Komandan Koramil ) 10 Bangilan Kapten Arh Sudiono menyampaikan agar kegiatan ini agar terus di tingkatkan guna menumbuhkan kembali budaya  guyup rukun antar masyarakat yang di awali oleh para komunitas Wajah Pribumi (WAPRI) cabang Blitar perwakilan Bojonegoro, Paguyuban Pemuda Bate,  dan Guyup Rukun Muda-Mudi Wanglu wetan Senori.

“saya harap kegiatan ini terus dapat di tingkatkan agar tumbuh budaya guyub rukun TNI dengan warga masyrakat Bangilan”harap Danramil.

Karsipah (80) mengucapkan terimaksih atas bantuannya dari komunitas Wajah Pribumi (WAPRI) cabang Blitar perwakilan Bojonegoro, Paguyupan pemuda Bate,  dan Guyup Rukun Muda mudi wanglu wetan senori sehingga rumah yang di tempati menjadi lebih layak dari pada kemarin.

“Terimakasih bapak TNI dan pemuda warga Kec.Bangilan, semoga bapak bapak selalu diberikan kesehatan dan kekuatan oleh allah”ucap Karsipah

Kerjasama antara TNI dan Komunitas sosial di wilayah kec. Bangilan ini sudah sering di lakukan sehingga setidaknya bisa membantu pemerintah di tingkat Kec.  dalam menciptakan kondisi wilayah Bangilan yang lebih baik sehingga bisa bersama-sama mewujudkan dan menciptakan kondisi sosial yang lebih baik.

■ Red/rls 

Selasa, 18 Juni 2019

Prajurit Kostrad Berbagi Kebahagiaan dengan Dhuafa di Salatiga


INFONEWS.CO.ID ■ Kegiatan berbagi yang bertajuk “Jumat Berkah” merupakan program kegiatan berbagi nasi kotak dan memberikan santunan kepada anak-anak di panti asuhan yang dilaksanakan oleh prajurit Yonif Mekanis Raider 411/Divif 2 Kostrad setiap hari Jumat di Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Kegiatan yang di prakarsai oleh Danyonif Mekanis Raider 411/Divif 2 Pandawa Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya, S.Sos.,M. Han., sangat mendapat respon positif dari masyarakat karena sangat banyak memberikan manfaat terhadap sesama yang lebih membutuhkan.

Kegiatan "Jumat Berkah" yang di pimpin oleh Bamin/Koki/B Yonif Mekanis Riader 411/Divif 2 Kostrad kali ini, dilakukan di dua tempat yang berbeda, yakni pemberian santunan di panti asuhan Darul Ulya dan berbagi nasi kotak di sekitaran kota Salatiga yang diberikan kepada para pemulung, tukang parkir, petugas kebersihan, tukang becak, kaum duafa, serta masyarakat kurang mampu lainnya.

Sementara itu, Danyonif Mekanis Raider 411 Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya, S.Sos,. M.Han. menyampaikan bahwa kegiatan "Jumat Berkah" ini merupakan kegiatan bakti sosial yang secara rutin dilaksanakan setiap hari Jumat, sehingga dapat megoptimalkan hubungan dengan masyarakat sebagai mitra untuk mencapai kekuatan teritorial yang mantap dan dinamis.

“Semoga kegiatan berbagi ini dapat bermanfaat untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan, dengan harapan masyarakat yang menerimanya mendapatkan nikmat dari nasi kotak yang diberikan dan semoga bernilai menjadi amal ibadah dari Allah SWT,” ungkapnya.

Sementara itu, H. Muhammad Imron pengasuh panti asuhan Darul Ulya yang beralamat di Kali Bening, Kec.Tingkir Kota mengucapkan, terima kasih banyak kepada bapak-bapak tentara atas perhatiannya yang telah peduli kepada anak-anak yang ada di panti asuhan, semoga keluarga besar Yonif Mekanis Raider 411/Divif 2 Kostrad selalu diberi kelancaran dan kesuksesan dalam menjalankan tugas-tugasnya.

■ Red/penkostrad

Sabtu, 15 Juni 2019

Gemu Famire Yonif 755 Kostrad Menggema di Kampung Dabra


INFONEWS.CO.ID ■ Satgas Yonif 755 Kostrad wujudkan sinergitas TNI, POLRI, ASN dan seluruh lapisan masyarakat dengan Goyang Gemu Famire bersama di Kampung Dabra, Distrik Mamberamo Hulu, Kabupaten Mamberamo Raya. Kamis (13/6/2019).

Danyonif 755 Kostrad, Mayor Inf Agus Rediyanto, S.E dalam rilis tertulisnya di Merauke mengungkapkan bahwa tidak ada salahnya jika kita menyenangkan hati saudara-saudara kita, menghibur, mengajak bergembira bergoyang bersama.

“Apalagi di Kampung Dabra yang dikelilingi sungai dan hutan gunung ini sangat perlu suatu dorongan positif agar masyarakat dapat bersemangat dalam beraktivitas sehari hari,” lanjut Mayor Inf Agus.

“Kemeriahan Goyang Gemu Famire ini diikuti kurang lebih 200 peserta yang terdiri dari anggota Satgas Yonif 755 Kostrad, Koramil Dabra, Polsek Dabra, ASN serta masyarakat Kampung Dabra,” tambahnya.

“Selain untuk hiburan dan berolahraga, kegiatan ini merupakan sarana untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme, semangat kebangsaan serta untuk menumbuhkan sinergitas TNI, Polri, ASN dan seluruh masyarakat Kampung Dabra,” pungkasnya.

Masyarakat berharap dengan adanya kegiatan senam bersama gemu famire ini masyarakat dapat membaur dengan TNI-POLRI.

Menariknya lagi kegiatan Goyang Gemu Famire yang dipimpin langsung oleh Danpos Lettu Inf Rizky ini sudah disiapkan doorprize yang memang akan dibagikan untuk peserta di akhir kegiatan.

■ RED/penkostrad

Rabu, 12 Juni 2019

Prajurit Yonarmed 13 Kostrad Donorkan Darah Untuk Penderita Thalessemia

Prajurit Yonarmed 13 Kostrad Donorkan Darah Untuk Penderita Thalessemia

INFONEWS.CO.ID ■  Sebanyak delapan anggota Yonarmed 13 Kostrad mendonorkan darahnya untuk membantu masyarakat desa binaan yang menderita Thalassemia. Selasa (11/06).

Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah, atau disebut dengan hemoglobin, tidak berfungsi secara normal. Zat besi yang diperoleh tubuh dari makanan digunakan oleh sumsum tulang untuk menghasilkan hemoglobin.

Danyonarmed 13 Kostrad,  Mayor Arm Micha Arruan, S.E., M.M.  dalam rilis tertulisnya mengatakan bahwa TNI adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, sehingga kehadiran TNI diharapkan dapat mengatasi kesulitan rakyat disekitarnya.

Dr. Hondo Suwito selaku Ketua PMI Kabupaten Sukabumi melalui pesan singkatnya menyampaikan rasa terima kasih kepada prajurit Yonarmed 13 kostrad, karena sudah menyumbangkan darahnya untuk membantu warga yang terkena penyakit Thalassemia.

"Saudara kita penderita Thalessemia ini membutuhkan darah 4 labu dan transfusi tiap 2 minggu 1 kali, terima kasih atas kesediaannya untuk mendonorkan darah," Imbuhnya.

■ Red/penkostrad 

Selasa, 11 Juni 2019

Wanita Ini Rahangnya Terlepas Karena Tertawa Terlalu Kencang


INFONEWS.CO.ID ■ Kita semua menyukai tawa yang baik, tetapi tampaknya terlalu banyak tawa dapat menyebabkan beberapa konsekuensi buruk juga jika Anda tidak berhati-hati!

Pasangan suami istri dari Tiongkok menempuh perjalanan kereta selama 28 jam dari Nanning ke Kota Qingdao di Shandong. Selama perjalanan kereta yang panjang, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan bermain kartu.

Pasangan itu menikmati kebersamaan satu sama lain ketika mereka memainkan permainan kartu mereka, dengan sang istri, Ny. Chiao, tertawa histeris, jelas terhibur. Namun, dia terlalu banyak tertawa - sampai-sampai rahangnya benar-benar terkilir.

Ketika dia tertawa, Ny. Chiao dilaporkan mendengar suara "pop" yang keras dan menyadari bahwa dia tidak bisa menutup mulut lagi.

Menurut suaminya, alasan dia tertawa terbahak-bahak adalah karena dia dibalas dengan permainan kartu. Maklum, dia merasakan banyak rasa sakit setelah rahangnya terlepas.

Suami Ny. Chiao segera memberi tahu anggota staf yang bekerja di kereta tentang rahangnya yang terlepas, dan kereta itu menambah kecepatan untuk sampai ke stasiun berikutnya secepat mungkin.

Ketika mereka tiba di kota, tim paramedis sudah berada di stasiun, siap untuk menerima dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk perawatan segera.

Dia menjalani perawatan selama 2 jam dan akhirnya rahangnya dipasang kembali setelah mengalami banyak rasa sakit akibat dislokasi.

Kami berharap Ny. Chiao cepat pulih! Sekarang kita semua tahu untuk tidak tertawa terlalu keras!

■ Wowbuzz / Riana Dewi

Senin, 10 Juni 2019

Satgas Yonif RK 136/TS Ikut Memeriahkan Tradisi Bambu Gila


INFONEWS.CO.ID ■ Kesenian Bambu Gila atau Buluh Gila atau Bara Suwen merupakan kesenian tradisional masyarakat Maluku yang sangat kental akan nuansa mistis. Kesenian ini dibawakan oleh 9 orang laki-laki (bertelanjang dada) yang memeluk bambu dan 1 orang bertindak sebagai pawang. 

Pertunjukan ini diawali dengan ritual membakar kemenyan dan membacakan mantra oleh pawang, kemudian asap tersebut dihembuskan pada bilah bambu yang dibawa oleh para pemain, dengan tujuan untuk mengundang roh  gaib masuk dan menggerakkan bambu tersebut, ucap Bapa Ramelan Rumbati yang merupakan tokoh adat Desa Liang Kabupaten Maluku Tengah.

Sambungnya setelah proses ritual selesai maka bambu akan terasa semakin berat dan mulai bergerak sendirinya, para pemain harus memeluk dan menahan bambu dengan kuat, disini banyak pemain yang terjatuh saat menahan bambu yang dipeluknya.

Bukan hanya sebagai suatu kesenian tradisi yang harus dilestarikan, namun saat ini Bambu Gila juga bisa dijadikan sebagai atraksi seni atau hiburan rakyat. tutupnya.

Untuk menjaga dan melestarikan kesenian tersebut dan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur, (7/juni/2019) masyarakat di Desa Liang Kabupaten Maluku Tengah bersama dengan anggota Pos Liang SSK II Satgas Yonif RK 136/TS memeriahkan hari raya idul fitri 1440 H dengan melaksanakan kegiatan acara tradisi Bambu Gila.

Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi-tradisi adat di daerah Maluku Tengah. selain untuk menjaga kesenian didaerah Maluku Tengah, acara ini dilaksanakan sebagai hiburan rakyat Desa Liang dalam rangka merayakan hari raya idul fitri 1440 H, ucap Danpos Liang Serka Erdianto.

"Pada kesempatan ini kami diberi kehormatan untuk dapat memainkan kesenian tersebut, banyak warga yang terhibur pada saat kami memainkan kesenian Bambu Gila. Hal ini dapat menjalin hubungan baik dan kedekatan kami dengan warga Desa Liang,” tutupnya.

■ Red/rls 

Selasa, 28 Mei 2019

Yonif MR 413 Kostrad Melatih Sejak Dini Siswa TK Kartika Untuk Berbagi dengan Sesama


INFONEWS.CO.ID ■ Puluhan siswa TK Kartika Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad yang didampingi guru serta wali murid melaksanakan anjangsana ke panti asuhan An Nisa Jl. Nakula RT07/06, Perum, Jl. Jaten Asri Raya, Dusun III, Jaten, Sawahan, Kabupaten Karanganyar.

Dalam kegiatan ini para siswa memberikan bantuan sembako yang diserahkan langsung kepada Kepala Panti Asuhan An-Nisa. Tujuan dari kegiatan anjangsana ini tidak hanya sekedar seremonial semata, tetapi lebih mengajarkan sejak dini kepada siswa TK Kartika tentang arti berbagi dan mengenal sesama.

Menurutnya, hal ini adalah cara yang paling tepat diajarkan kepada anak-anak yang masih kecil dibandingkan hanya sekedar menyampaikan secara teori.

Budiman selaku Kepala Panti Asuhan  An-Nisa mengucapkan terima kasih kepada guru, wali murid serta para murid TK Kartika Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad atas kunjungan dan bantuan yang diberikan untuk anak-anak yang berada di panti asuhan.

“Kami hanya bisa mendoakan, semoga keluarga besar TK Kartika  Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad selalu mendapat berkah dari Allah SWT,” pungkas Budiman.

■ Red/Penkostrad
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved