INFO TNI POLRI
-->

Senin, 23 Maret 2020

UPDATE Covid-19, 342.407 Terjangkit, 14.753 Tewas, 99.041 Sembuh

JAKARTA - Jumlah kasus virus corona terus merangkak naik di seluruh dunia, terutama negara paling terjangkit. Berdasar data Worldmeters yang dikutip kompas.com, jumlah kasus global per 23 Maret 2020 siang adalah 339.036. Kemudian pada Senin sore, angka itu bertambah menjadi 342.407 kasus. Angka ini bertambah lebih dari 30 ribu dibanding hari sebelumnya.

Sementara itu, jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona pun bertambah menjadi 192, dan satu transportasi angkut (Diamond Princess yang bersadar di Yokohama, Jepang).

Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 14.753 kasus, sementara 99.041 kasus di antaranya sembuh.

Update Kasus Corona di Indonesia

Update terbaru corona per 23 Maret 2020 pukul 15.46 WIB terdapat total ada 579 kasus Covid-19 di Indonesia.

Angka ini bertambah 65 kasus sejak pemerintah mengumumkan data pada Minggu (22/3/2020) sore, atau dalam 24 jam terakhir.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB.

"Ada penambahan kasus baru 65 orang, yang tersebar di berbagai provinsi. Sehingga total kasus ada 579 orang," kata Achmad Yurianto.

Sebelumnya, pemerintah menyebutkan bahwa ada 514 orang yang positif virus corona, dengan 48 pasien meninggal dunia setelah mengidap Covid-19.

Hingga Senin sore, pemerintah mengantakan ada satu lagi korban meninggal karena Covid-19, sehingga totalnya menjadi 49 pasien meninggal.

Sementara itu, dari 579 pasien ada satu lagi yang dinyatakan sembuh. Sehingga jumlah pasien sembuh menjadi 30 orang.

Update Corona Dunia

Di seluruh dunia, lonjakan kasus positif corona terbanyak ada di Amerika Serikat dengan 8.178 kasus positif baru.

Setelah itu, ada Italia dengan tambahan 5.560 kasus, Spanyol ketambahan 4.413 kasus positif baru, Jerman dengan 3.117 kasus positif baru, Perancis dengan 1.559 kasus positif baru, dan Iran dengan 1.028 kasus positif baru.

Sementara itu, kenaikan angka kematian akibat corona terbanyak ada di Italia, yakni 651 kematian baru, diikuti Spanyol yang mengalami 432 kematian baru, dan Iran 129 kematian baru. Untuk AS, ada 110 kematian baru. (*/IN-001)

50 Negara dengan Kasus Positif Virus Corona Terbanyak per Senin (23/3/2020)

1. China: 81.093 terinfeksi (+39) dan 3.270 meninggal (+25).
2. Italia: 59.138 terinfeksi (+5.560) dan 5.476 meninggal (+651).
3. Amerika Serikat: 35.070 terinfeksi (+8.178) dan 458 meninggal (+110)
4. Spanyol: 29.909 terinfeksi (+4.413) dan 1.813 meninggal (+432).
5. Jerman: 25.481 terinfeksi (+3.117) dan 99 meninggal (+15).
6. Iran: 21.638 (+1.028) terinfeksi dan 1.685 meninggal (+129).
7. Perancis: 16.018 terinfeksi (+1.559) dan 674 meninggal (+112)
8. Korea Selatan: 8.961 terinfeksi (+64) dan 111 meninggal (+7).
9. Swiss: 7.776 terinfeksi (+1.214) dan 100 meninggal (+2).
10. Inggris: 5.683 terinfeksi (+665) dan 281 meninggal (+48).
11. Belanda: 4.204 terinfeksi (+578) dan 179 meninggal (+43).
12. Austria: 3.631 terinfeksi (+660) dan 16 meninggal (+8).
13. Belgia: 3.401 terinfeksi (+586) dan 75 meninggal (+8).
14. Norwegia: 2.385 terinfeksi (+215) dan 7 meninggal.
15. Swedia: 1.934 terinfeksi (+164) dan 24 meninggal (+4).
16. Australia: 1.709 terinfeksi (+423) dan 7 meninggal.
17. Brasil: 1.604 terinfeksi (+426) dan 25 meninggal (+7).
18. Portugal: 1.600 terinfeksi (+320) dan 14 meninggal (+2).
19. Kanada: 1.470 terinfeksi (+142) dan 20 meninggal (+1).
20. Denmark: 1.450 terinfeksi (+124) dan 13 meninggal.
21. Malaysia: 1.306 terinfeksi (+123) dan 11 meninggal (+1).
22. Israel: 1.238 terinfeksi (+355) dan 1 meninggal.
23. Turki: 1.236 terinfeksi (+289) dan 30 meninggal (+9).
24. Ceko: 1.165 terinfeksi (+170) dan 1 meninggal.
25. Jepang: 1.101 terinfeksi (+47) dan 41 meninggal (+5).
26. Irlandia: 906 terinfeksi (+121) dan 4 meninggal (+1).
27. Pakistan: 804 terinfeksi (+182) dan 6 meninggal (+3).
28. Luksemborg: 798 terinfeksi (+128) dan 8 meninggal.
29. Ekuador: 789 terinfeksi (+257) dan 14 meninggal (+7).
30. Thailand: 721 terinfeksi (+122) dan 1 meninggal.
31. Kapal Diamond Princess: 712 terinfeksi dan 8 meninggal.
32. Polandia: 649 terinfeksi (+114) dan 7 meninggal (+2).
33. Chili: 632 terinfeksi (+95) dan 1 meninggal.
34. Finlandia: 626 terinfeksi (+103) dan 1 meninggal.
35. Yunani: 624 terinfeksi (+94) dan 15 meninggal (+2).
36. Indonesia: 579 terinfeksi (+65) dan 49 meninggal (+1).
37. Islandia: 568 terinfeksi (+95) dan 1 meninggal.
38. Saudi Arabia: 511 terinfeksi (+119).
39. Qatar: 494 terinfeksi (+13).
40. Filipina: 462 (+98) terinfeksi dan 33 meninggal (+8).
41. Singapura: 455 terinfeksi (+13) dan 2 meninggal.
42. Rusia: 438 terinfeksi (+132) dan 1 meninggal.
43. Rumania: 433 meninggal (+66) dan 3 meninggal (+3).
44. India: 425 terinfeksi (+93) dan 8 meninggal (+3).
45. Slovenia: 414 terinfeksi (+31) dan 3 meninggal (+3).
46. Peru: 363 terinfeksi (+55) dan 5 meninggal.
47. Hong Kong: 356 terinfeksi (+82) dan 4 meninggal.
48. Estonia: 352 terinfeksi (+46).
49. Bahrain: 337 terinfeksi (+27) dan 2 meninggal (+2).
50. Mesir: 327 terinfeksi (+33) dan 14 meninggal (+4).

Kamis, 19 Maret 2020

Doni Monardo: Lockdown Tak Jadi Opsi, Cukup Social Distancing

JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Doni Monardo menegaskan bahwa lockdown atau karantina wilayah sampai saat ini tak masuk dalam opsi pemerintah dalam upaya mengatasi penyebaran virus Corona di Indonesia.

"Masalah lockdown itu tidak usah lagi kita bahas. Kita harus patuh dengan keputusan pemerintah pusat. Bapak Presiden tidak akan memberikan status lockdown, cukup dengan social distancing (pembatasan interaksi sosial)," ujar Doni usai rapat terbatas dengan presiden lewat Video Conference, Kamis (19/3/2020).

Saat ini, kata Doni, opsi yang dipilih pemerintah adalah melakukan rapid test atau tes massal. Kendati saat ini alat rapid test ini belum tersedia di tanah air dan masih dalam proses impor dari beberapa negara.

"Kami sedang meminta izin kepada Bea Cukai, Kementerian Perdagangan, dan juga BPOM, untuk mempermudah akses. Sebagaimana UU Nomor 24/2007, BNPB akan mendapatkan kemudahan akses dalam situasi bencana ini," ujar Doni.

Sementara itu, kata Doni, pemerintah saat ini fokus melakukan sejumlah upaya dengan metode kolaborasi penta-helix berbasis komunitas.

"Kita semua berkoordinasi mulai dari pemerintah pusat di dukung oleh TNI/ Polisi. Kemudian dibantu para akademisi, pakar, dan mereka yang ahli dalam meneliti. Selain itu kita butuh bantuan dunia usaha, komunitas termasuk relawan organisasi kemasyarakatan dan juga media," ujarnya.

Pasien positif Covid-19 semakin bertambah di Indonesia. Per 19 Maret 2020, sudah ada 309 kasus. Dari 309 kasus, 25 orang meninggal. Penambahan jumlah kasus secara signifikan ini tersebar di sejumlah daerah, yang terbanyak masih di DKI Jakarta, yakni 52 pasien positif Corona. (*/IN-001)

Sumber: tempo.co

Rabu, 11 Maret 2020

Kunjungan ke Solok, Kajati Sumbar Tekankan Jajarannya Mempercepat Penanganan Perkara Korupsi

SOLOK - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Barat Amran, SH, MH mengunjungi Kejari Solok dalam rangka kunjungan kerja, Selasa (10/3/2020). Amran dalam arahannya menekankan agar jajaran Kejari Solok untuk mempercepat penanganan kasus korupsi di Solok. Amran juga mengingatkan agar jajarannya tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat mencoreng nama institusi kejaksaan.

"Percepat penanganan perkara korupsi untuk mendapatkan kepastian hukum. Dengan catatan, harus didukung bukti yang lengkap," tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Amran dan rombongan Kejati Sumbar disambut Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo, Pj. Sekda Kota Solok Nova Elfino, Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho, Ketua DPRD Kabupaten Solok Jon Firman Pandu, Ketua DPRD Kota Solok Yutris Can, Dandim 0309/Solok Letkol ARM Reno Triambodo, serta Kajari Solok dan jajarannya.



Amran juga mengingatkan jajarannya, agar memegang teguh prinsip kehati-hatian dalam memproses suatu kasus. Apalagi menurutnya, rangkaian proses untuk helatan pemilihan sejumlah kepala daerah serta pemilihan gubernur sudah dimulai.

"Kejaksaan jangan terlibat atau dijadikan alat politik," katanya.

Pada kesempatan itu setidaknya ada enam poin yang yang diinstruksikan oleh Kajati di hadapan Kajari Solok serta jajaran. Di antaranya adalah kejaksaan ikut berperan aktif untuk membantu masyarakat, seperti kondisi bencana dengan menjalin komunikasi bersama instansi terkait. Kemudian juga diinstrukikan untuk menyelesaikan tunggakan barang bukti yang ada di kejaksaan (zero barang bukti).



"Segera laksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkrah). Selesaikan proses barang bukti yang pernah disita," katanya.

Amran juga memesankan agar kinerja bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari ditingkatkan melalui Surat Kuasa Khusus (SKK). (IN-001)

Minggu, 08 Maret 2020

Polres Solok Gelar Sertijab Dua Kasat dan Tiga Kapolsek

SOLOK - Kepolisian Resor (Polres) Solok menggelar upacara serah terima jabatan(Sertijab) dua kepala satuan (Kasat) dan tiga Kapolsek, di Lapangan Apel Mapolres Solok, di Arosuka, Sabtu (7/3/2020). Sertijab dipimpin langsung Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho. Dua Kasat tersebut adalah Kasat Lantas Iptu Bayful Yendri dan Kasat Sabhara AKP Darmansyah. Sementara tiga Kapolsek yang dimutasi adalah Kapolsek Pantai Cermin, Kapolsek Danau Kembar dan Kapolsek Hiliran Gumanti.

Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho mengatakan Kepada pejabat yang baru agar dapat melayani masyarakat sebaik mungkin dengan tidak mengesampingkan tugas pokok sebagai anggota polri yang merupakan bentuk tanggung jawab pimpinan ucapnya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pejabat lama yang telah melaksanakan tugas dengan baik. Mutasi yang terjadi di lingkungan Polres Solok merupakan suatu hal yang biasa di tubuh Polri demi penyegaran dan untuk kepentingan organisasi. Mutasi adalah hal biasa dalam suatu organisasi karena tidak ada jabatan yang kekal," ucapnya.

Sebelumnya, mutasi kembali bergulir di jajaran Polda Sumbar. Kali ini, gerbong mutasi bergulir di tingkat Wakapolres, Kepala Satuan (Kasat), Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Kaur Bins Opsnal (KBO), hingga Kasubag. Dengan level kepangkatan dari Inspektur Polisi Dua (Ipda), Inspektur Polisi Satu (Iptu), Ajun Komisaris Polisi (AKP), Komisaris Polisi (Kompol), hingga Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Hal ini sesuai dengan Surat Telegram (ST) Kapolda Sumbar Nomor ST/259/II/KEP/2020, yang ditandatangani Kepala Biro SDM Polda Sumbar Kombes Pol Hendra Wirawan, SH, S.IK, MH, tertanggal 21 Februari 2020.
Di Polres Solok Kota, tiga Kapolsek dan satu Kasat terjadi mutasi. Kasat Sabhara AKP Poniman, dimutasi menjadi Kanit 2 Siturjawali Subditgasum Ditsamapta Polda Sumbar. Posisi AKP Poniman diisi pejabat baru, AKP Darmansyah, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Solok Arosuka.

Kapolsek Kota Solok, AKP Zamri Elfino, ternyata hanya sebentar "balik kandang" ke Polres Solok Kota. Mantan Kasat Reskrim Polres Solok Kota tersebut dimutasi ke Kota Padang sebagai Kapolsek Koto Tangah. Jabatan Kapolsek Kota Solok akan diisi oleh "orang lama" di Polres Solok Kota, yakni AKP Isburman, Kasubbagkum Bag Sumda Polres Solok Kota. Di Mapolres Solok Kota, AKP Isburman sempat menjabat sebagai Kasat Binmas.

Kapolsek IX Sungai Lasi, Iptu Edy Yuhendra dimutasi menjadi Kasubbaghumas Bagops Polres Solok Kota. Jabatan tersebut tentu tidak asing baginya, pasalnya Iptu Edy Yuhendra pernah menjadi Perwira Urusan (Paur) Humas. Posisi Kapolsek IX Koto Sungai Lasi akan dijabat Iptu Evi Wansri yang sebelumnya adalah Kapolsek Pantai Cermin Polres Solok Arosuka.

Kapolsek X Koto Dibawah (Singkarak) Iptu Ahmad Ramadhan, dimutasi ke Polda Sumbar menjadi Panit 2 Unit 1 Subdit 2 Ditreskrimum Polda Sumbar. Jabatan Kapolsek Singkarak akan dijabat Iptu Yasril, Kasubbagkum Bagsumda Polres Solok Arosuka.

Selain tiga Kapolsek dan Kasat, mutasi juga terjadi di jabatan lainnya di Polres Solok Kota. Kanit Dalmas 1 Sat Sabhara, Iptu Epi Apriadi, dimutasi menjadi Kasubagkum Bagsumda Polres Pasaman. Kaur Bins Opsnal (KBO) Polres Sawahlunto Iptu Mardanus, menjadi warga baru Polres Solok Kota, sebagai Kanit Lantas Polsek Kota Solok.

Di Polres Solok (Arosuka) juga terjadi pergantian dua Kasat dan tiga Kapolsek. Kasat Lantas Iptu Bayful Yendri, dimutasi menjadi Kanit 3 Sat PJR Ditlantas Polda Sumbar. Posisi Kasat Lantas Polres Solok Arosuka menjadi lowong. Jabatan tersebut, untuk sementara diisi oleh Iptu Hidayanda Rizki, Kanit Regident Sat Lantas Polres Solok Arosuka.

Jabatan Kapolsek Pantai Cermin Iptu Evi Wansri yang dimutasi sebagai Kapolsek IX Koto Sungai Lasi, akan diisi oleh pejabat sementara (PS) Iptu Haryoto, yang sebelumnya menjabat Kaur Bins Opsnal (KBO) Sat Lantas Polres Solok Arosuka.

Kepindahan AKP Darmansyah menjadi Kasat Sabhara Polres Solok Kota, membuat jabatan tersebut menjadi kosong. Posisinya akan diisi oleh Iptu Awaluddin, yang sebelumnya merupakan Kapolsek Danau Kembar Polres Solok Arosuka. Jabatan Kapolsek Danau Kembar diisi oleh pejabat sementara (PS) Iptu Sainol Saprianto, KBO Sat Sabhara Polres Solok Arosuka.

PS Kapolsek Hiliran Gumanti, Iptu Iwan Ariyadi dimutasi sebagai Panit 2 Subdit 1 Dit Intelkam Polda Sumbar. Penggantinya adalah Iptu Azirman, yang sebelumnya adalah Kanit Binpolmas Sat Binmas Polda Sumbar. (IN-001)

Selasa, 03 Maret 2020

Berhubungan Sesama Jenis di Mihrab Mushalla di Cupak Solok, Pelaku Diduga LGBT Ditangkap Warga

Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo (kiri) bersama Walinagari Cupak Fatmi Bahar Dt Tuo di salah satu kegiatan di Nagari Cupak beberapa waktu lalu.
SOLOK - Warga Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok digegerkan dengan penemuan dua remaja laki-laki yang diduga melakukan hubungan sesama jenis di Mihrab Mushalla, Senin dinihari (2/3/2020). Kedua remaja tersebut, E (23) warga VI Suku Kota Solok dan R (13) warga Air Dingin, Lembah Gumanti Kabupaten Solok, dipergoki warga dalam kondisi bugil.

Walinagari Cupak, Fatmi Bahar Dt Tuo, menuturkan penangkapan keduanya berawal dari kecurigaan warga saat kedua laki-laki tersebut, sekira pukul 21.00 WIB, minta izin menginap di mushalla, karena kemalaman dan tidak punya ongkos ke Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Oleh warga, kedua remaja ini kemudian diberikan tempat untuk beristirahat di dalam Mushalla Surau Dagang, yang sehari-hari dipakai sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya oleh warga sekitar.

"Keduanya datang sekira pukul 21.00 WIB, hari Minggu (1/3/2020). Keduanya minta izin kepada warga untuk menumpang menginap karena kemalaman dan tidak punya ongkos untuk pulang ke Air Dingin," terang Fatmi Bahar.

Namun sekira pukul 23.00 WIB, warga mulai curiga karena lampu di bagian dalam mushalla dipadamkan. Sekira pukul 03.00 WIB, warga yang penasaran, mendatangi mushalla tersebut secara diam-diam untuk memastikan kondisi yang terjadi. Kecurigaan warga ternyata benar, kedua tersangka dipergoki tengah asik melakukan hubungan sesama jenis di mijrab mushalla dengan kondisi sama-sama bugil.

Kejadian tersebut praktis membuat buncah warga yang ada di sekitar mushalla tersebut. Para pemuda yang sebelumnya duduk di warung di pinggir Jalan Raya Cupak, kemudian berhamburan datang ke lokasi kejadian. Kedua pelaku pun ditangkap warga. Massa yang geram karena ulah pelaku yang telah menodai kesucian tempat ibadah umat Islam tersebut, akhirnya bisa ditwnangkan Walinagari Cupak Fatmi Bahar Dt Tuo yang ikut turun ke lokasi.

"Kedua tersangka kemudian kami serahkan kepada Polsek Gunung Talang untuk diproses secara hukum," Fatmi Bahar.

Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho, melalui Kapolsek Gunung Talang Iptu Azwari Siregar, SH menyatakan kedua pelaku ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polres Solok.

"Setelah di Polsek Talang, kasus ini kemudian ditangani oleh unit PPA Polres Solok. Sebab, salah seorangnya masoh di bawah umur," ungkapnya.

Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, menyatakan pihaknya sangat sedih kejadian yang sangat memiriskan ini di Kabupaten Solok. Gusmal mengajak seluruh komponen untuk duduk bersama mencari solusi dari permasalahan ini.

"Setahun yang lalu, kami di Kabupaten Solok pernah melakukan Muzakarah Ulama, untuk menemukan penyebab adanya perilaku LGBT ini. Karena, kalau kita bisa menemukan penyebabnya, pasti ada obatnya," ujarnya.

Gusmal juga meminta segenap elemen masyarakat harus bergerak dan berfikir ke arah itu. Apalagi kalau merujuk ucapan Wagub Sumbar, Nasrul Abit, di sejumlah media beberapa waktu lalu, yang mengatakan Sumbar tertinggi perilaku lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) di Indonesia.

"Insyaallah saya kembali akan membicarakannya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kementerian Agama (Kemenag) serta dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk membahas hal ini. Mudah-mudahan kita bisa menemukan obatnya," ungkapnya. (IN-001)

Ponpes Darut Thalib, Pilihan Hidup Keluarga Mualaf Asal Nias di Kota Solok

Pondok Pesantren Darut Thalib, Laing, Kota Solok, Pilihan Hidup Keluarga Mualaf Asal Nias Selatan
Boby Gustiadi: Ponpes Adalah Bengkel Manusia
Pilihan hidup mendirikan pondok pesantren, menghadirkan konsekuensi besar bagi keluarga Thalib. Sebuah keluarga mualaf asal Nias Selatan, Pulau Nias, Sumatera Utara. Alih-alih "menikmati hidup", keluarga ini malah "menceburkan" diri mengurus generasi miskin, bermasalah, bahkan para calon "bandit" dari keluarga broken home. Di usia yang sangat muda, kegetiran dan kepiluan, menjadi "santapan" sehari-hari bagi warga Ponpes yang berdiri tahun 2017 ini.
Pondok pesantren Darut Thalib, berada di Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Sumbar. Untuk mencapai Ponpes ini, tidak begitu sulit. Meski berada di sisi utara Kota Solok yang didominasi kawasan hutan dan peladangan, dibukanya jalan lingkar utara yang menghubungkan kawasan Banda Pandung, Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok, dengan Nagari Saok Laweh, Kecamatan Kubung, dan Nagari Guguak Sarai, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, membuat Ponpes ini mudah dicapai. Berdirinya sejumlah perkantoran seperti Kantor DPRD Kota Solok, Rumah Dinas Walikota Solok, Kantor Samsat Laing, Kantor Pengadilan Agama Kota Solok, dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II.B Laing, Kota Solok, membuat Ponpes ini berada di kawasan yang cukup ramai. Ponpes ini hanya berjarak sekira belasan meter hingga 1 kilometer dari kantor-kantor tersebut.

Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumbar. 

Dari jalan lingkar utara ke arah Kantor Pengadilan Agama Kota Solok, Samsat Laing, Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok, dan saat melewati Lapas Kelas II.B Laing Solok, Ponpes Darut Thalib sudah terlihat. Tepatnya di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok. Bangunannya terlihat mungil namun berdiri dengan gagah. Di samping kanan bangunan tiga lantai itu, terdapat rumah berwarna hijau milik keluarga Thalib. Keluarga pendiri dan pengurus Ponpes. Di sebelah kirinya, para tukang sedang membangun pondasi bangunan tambahan pesantren yang dananya berasal dari dana hibah APBD Kota Solok 2020.

Saat dilihat lebih detail, gagahnya bangunan yang sejatinya mirip ruko minimalis itu, berasal dari tampilan bagian depan yang penuh dengan ornamen arsitektur masjid dan simbol-simbol keagamaan. Namun ternyata, ornamen arsitektur itu, adalah podium utama pementasan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Tingkat Sumbar di Kota Solok pada Juni 2019 lalu. Ornamen-ornamen tersebut, memang diminta pihak Ponpes ke Panitia MTQ, lalu ditata pihak Ponpes dijadikan mushalla, dan dihiasi dengan nama dan logo Ponpes dari digital printing (cetakan digital).

"Etalase" Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat. 

Ditelusuri lebih ke dalam, lantai dasar Ponpes masih berupa coran semen kasar. Namun di ruang kantor dan ruang majelis guru, dilapisi dengan karpet berwarna merah. Karpet inipun berasal dari "sisa-sisa" helatan MTQ Nasional Tingkat Sumbar di Kota Solok 2019. Dua lantai di atasnya, kondisinya juga separuh siap, dimanfaatkan sebagai asrama santri dan ruang kelas. Di bagian belakang bangunan, terdapat deretan pakaian santri yang sedang dijemur. Terbatasnya ruang, membuat sebagian pakaian santri, juga dijemur menggunakan hanger (penggantung) di sebuah pohon. Sangat miris, saat diketahui bahwa bangunan ini menjadi rumah bagi seratusan santri dan majelis guru (pengasuh pondok).

Pimpinan Ponpes Darut Thalib, Boby Gustiadi Thalib Bu'ulolo, menjamu Anggota DPRD Kota Solok, Rusdi Saleh, yang datang berkunjung pada Senin sore (2/3/2020). Jamuan yang sangat sederhana terhadap anggota dewan yang berpenampilan sederhana pula. Disuguhi air mineral gelas, buah rambutan asal Sijunjung dan duku dari Solok Selatan, percakapan berlangsung santai, namun sangat akrab. Disaksikan belasan majelis guru (pengasuh Ponpes).

Rusdi Saleh (belakang, lima dari kiri) bersama Pimpinan Ponpes Darut Thalib Ustadz Boby Gustiadi Thalib (belakang, enam dari kiri) bersama majelis guru Ponpes Darut Thalib, Senin (2/3/2020).

Boby Gustiadi dengan raut muka yang tenang, mengucapkan terima kasih kepada Pemko Solok dan DPRD Kota Solok yang telah menganggarkan dana hibah ke pesantren Darut Thalib sebesar Rp 500 juta di APBD Kota Solok 2020. Pria kelahiran 11 Agustus 1994 ini, menuturkan dana tersebut dimanfaatkan untuk membangun bangunan baru di bagian kiri bangunan lama.

"Tentu saja, dana sebesar itu sangat berarti bagi kami dan para santri. Jangankan Rp 500 juta, Rp 1.000 saja sangat berarti bagi kami," ujarnya.

Rusdi Saleh
Anggota DPRD Kota Solok/Perwakilan Yayasan Darianis Yatim

Rusdi Saleh yang juga merupakan perwakilan Yayasan Darianis Yatim di Sumbar, menyatakan dirinya sangat tersentuh dengan kondisi Ponpes Darut Thalib. Menurut Rusdi Saleh, di saat Yayasan Darianis Yatim sudah membangun 20 masjid di Kota Solok dengan dana puluhan miliar rupiah, ternyata masih ada lembaga pendidikan keagamaan dengan kondisi yang sangat memiriskan seperti ini. Pria yang sebelum terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Solok 2019-2024, adalah seorang aktivis sosial kemasyarakatan ini, berjanji akan mengupayakan berbagai hal untuk membantu keberlangsungan Ponpes Darut Thalib ini. Baik sebagai anggota dewan, maupun kapasitasnya sebagai perpanjangan tangan Yenon Orsa, pemilik Yayasan Darianis Yatim.

"Saya adalah aktivis sosial melalui Yayasan Darianis Yatim milik Pak Yenon Orsa. Yayasan sosial yang membangun masjid, membantu biaya pendidikan dan membantu masyarakat yang butuh pertolongan. Ini merupakan komitmen moral kami di yayasan, dan tidak ada sangkut pautnya politik ataupun maksud-maksud lain," tegasnya.

Pembangunan Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Sejak didirikan pada 1 Juli 2017, Ponpes Darut Thalib sempat viral di Kota Solok pada Agustus 2019 lalu. Saat itu, karena keterbatasan ruang belajar, para santri belajar di tenda roder, yang dipinjamkan oleh Polres Solok Kota. Karena viral, akhirnya pihak Darut Thalib dan Polres Solok Kota yang saat itu dipimpin oleh AKBP Dony Setiawan Dt Pandeka Rajo Mudo (kini Kapolres Payakumbuh), menghentikan aktivitas belajar di tenda dan kembali belajar berdesak-desakan di ruangan yang ada, meski over kapasitas.

Beberapa waktu lalu, tersiar kabar bahwa para santri Ponpes Darut Thalib makan dengan lauk seadanya. Bahkan di beberapa hari, para santri makan hanya dengan kerupuk, sayur dan cabai. Pimpinan Pospes, Boby Gustiadi, dan sejumlah majelis guru mencari berbagai upaya untuk mencari dana operasional. Dalam satu bulan Ponpes Darut Thalib membutuhkan setidaknya Rp 8 juta untuk beras, Rp 5 juta untuk lauk pauk, Rp 500 ribu untuk air minum galon, ditambah biaya lainnya seperti listrik, air, buah-buahan, dan sebagainya. Hal inilah yang kemudian mempertemukan pihak Darut Thalib dengan Rusdi Saleh.

"Etalase" Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Kabar ini, akhirnya dibenarkan Boby Gustiadi. Menurut pria lulusan Pesantren Darussalam, Aur Duri, Sumani, Kabupaten Solok tersebut, sebenarnya ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh. Yakni mencari pemasukan dana tambahan, atau mengurangi jumlah santri. Namun, Boby mengaku sangat tidak tega memulangkan sejumlah santri. Saat ini, pemasukan utama Ponpes Darut Thalib adalah usaha keluarganya memasok kebutuhan makan minum untuk tahanan, narapidana dan pegawai di Lapas Kelas II.B Laing Solok. Sementara, pemasukan dari santri sebesar Rp 350 ribu perbulan tidak bisa terlalu diharap. Pasalnya, lebih dari 90 persen santri tidak sanggup membayar.

"Para santri, dengan uang Rp 350 ribu itu hanya untuk membayar biaya makannya perbulan. Mereka berasal dari latar belakang orang yang tak berada. Bahkan dari anak yatim, miskin, dan dari keluarga broken home (perceraian). Kami tidak tega memulangkan mereka. Sebab, prinsip kami, Pondok Pesantren adalah bengkelnya manusia. Mereka tidak akan kami pulangkan jika masih dalam keadaan rusak. Kami dan para santri memiliki keyakinan, akan selalu ada jalan keluar terhadap setiap permasalahan. Tapi jalan keluarnya bukan mundur atau berbalik arah. Alhamdulillah, sekarang ada pihak Yayasan Darianis Yatim yang mau membantu. Kami merasakan memiliki orang tua lagi," ungkapnya.

Boby Gustiadi Thalib Bu'ulolo
Pimpinan Pondok Pesantren Darut Thalib

Keluarga Thalib Bu'ulolo, merupakan keluarga asal Nias Selatan, Pulau Nias, Sumatera Utara. Nama Thalib, merupakan nama kakek Boby Gustiadi saat memutuskan menjadi mualaf setelah menikah dengan Nur Halimah, warga asal Sawah Sudut, Selayo, Kabupaten Solok. Sementara, Bu'ulolo, merujuk pada marga/suku keluarganya.

Pada 2017 lalu, sang Ayah, Suardi Bu'ulolo dan ibunya Witri Anita dan Boby Gustiadi berencana menunaikan ibadah umrah bersama. Saat itu, sang ayah baru pensiun sebagai pegawai di Lapas Kelas II.B Laing Solok. Namun, rencana umrah ini urung dilakukan dan menetapkan hati mendirikan pesantren. Konsepnya, pesantren yang terjangkau masyarakat kelas bawah. Padahal, dengan kondisi perekonomian keluarga yang cukup baik dengan bisnis keluarga yang berjalan lancar, Boby dan keluarganya memilih jalan pengabdian ke masyarakat. Hal itu menurutnya adalah panggilan hati dan wujud rasa syukur. Hal ini turut didukung sang istri, Dewi Septina dan dua anaknya, Mahya dan Khadijah.

Kamar mandi Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Di tahun pertama, tahun 2017, Ponpes Darut Thalib hanya menerima 7 orang santri dan semua aktivitas pembelajaran dilakukan di rumah yang kini berada di samping kanan gedung. Di tahun kedua, 2018, seiring pembangunan gedung baru, jumlah santri baru meningkat menjadi 33 orang. Di tahun 2019 lalu, jumlah santri baru kembali melonjak menjadi 108 orang. Kondisi ini, beriring dengan penambahan jumlah guru. Saat ini jumlah guru yang mengabdi di Ponpes sebanyak 21 orang. Mereka umumnya bekerja paruh waktu atau juga mengajar di tempat lain. Istilah "pengabdian" benar-benar terbukti bagi para guru disini. Sebab, mereka hanya mendapatkan gaji antara Rp 300 ribu, hingga paling tinggi Rp 1,2 juta. Padahal, kualifikasi mereka adalah sarjana (S1) dan magister (S2), serta alumnus Ponpes dari Pulau Jawa.

"Saat ini, sebelum masuk tahun ajaran baru, sudah ada sekitar 50 santri baru yang mendaftar. Padahal, kami tidak pernah membuat brosur atau pengumuman. Para calon santri yang mendaftar, umumnya beralasan melihat perubahan dari para santri kami saat pulang kampung. Juga dari guru-guru disini, yang bekerja ikhlas, meski hanya menerima pemasukan yang ala kadarnya," ujar Boby.

Bagian samping kanan Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Sementara itu, Rusdi Saleh mengharapkan Boby dan keluarganya, serta majelis guru di Ponpes Darut Thalib, senantiasa menetapkan hati dan meluruskan niat membangun pendidikan agama. Rusdi Saleh juga mengharapkan Ponpes Darut Thalib berkembang pesat, sesuai niat awal pendirian. Kemudian, menjadi pesantren modern yang mandiri dengan berbagai unit usaha.

"Komitmen Yayasan Darianis Yatim bertemu dengan komitmen Ponpes Darut Thalib. Kita siap mencarikan solusi terkait kendala dan permasalahan yang terjadi. Kita harapkan Ponpes Darut Thalib menggunakan manajemen yang jelas. Sampaikan seluruh permasalahan yang ada dan mohon terima kami sebagai keluarga di Ponpes ini," harapnya.

Maket bangunan baru Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Rusdi Saleh mengungkapkan, Yayasan Darianis Yatim selain membangun sarana ibadah seperti masjid, juga melakukan sejumlah kegiatan sosial lain di Sumatera Barat. Di antaranya bedah rumah masyarakat miskin, membantu pendidikan dari tingkat SD, SLTP, SLTA, hingga perguruan tinggi. Bahkan, saat ini, ada 4 mahasiswa yang dibantu biaya pendidikannya di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

"Pak Yenon Osra hanya berharap, kiprah dan kegiatan Darianis Yatim hendaknya di-support oleh semua elemen masyarakat dan pemerintah setempat. Di Kota Solok misalnya, bisa menjadi kota yang berakhlakul karimah. Salah satunya, menjadikan masjid-masjid sebagai pusat tahfidz Alquran. Sehingga, bisa menjadi daerah yang diberkahi. Demikian juga untuk daerah-daerah lainnya. Sehingga, pemahaman agama bagi generasi penerus ini bisa semakin kuat. Darianis Yatim selalu berusaha menjaga komitmen untuk syiar Islam di Sumbar," harapnya.

Mushalla Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Rusdi Saleh juga menuturkan, Yayasan Darianis Yatim merupakan sebuah yayasan yang dibentuk oleh perantau asal Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Yenon Orsa. Menurut Rusdi Saleh, yayasan yang berdiri pada tahun 2012 tersebut, bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan pendidikan.

"Tujuan utama, adalah untuk meningkatkan pemahaman agama dan keimanan. Serta mencegah dampak negatif, seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan Narkoba. Perlu diingat, konsep Yayasan Darianis Yatim, memberi dan berbagi, bukan untuk dipuji, tapi untuk berempati dan merasakan apa yang dirasakan orang lain," ujarnya.

Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Yenon Orsa merupakan tokoh perantau asal Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Yenon Osra sukses dalam bidang pendidikan dan Teknologi Informatika (TI). Melalui Yayasan Darianis Yatim, Yenon Orsa selama dikenal sebagai orang yang banyak membantu biaya pendidikan siswa miskin berprestasi, membangun dan memugar masjid dan mushalla, serta membangun sarana di bidang pendidikan.

Kepercayaan Yenon Orsa ke Rusdi Saleh berawal dari adik kandungnya, Yenna Roseva Boer, yang satu kelas dengan Rusdi Saleh di SMAN 1 Kota Solok. Dari berbagai pertemuan dan kegiatan, Yenon Orsa akhirnya tertarik dengan komitmen dan kejujuran Rusdi Saleh. Hingga akhirnya, Rusdi Saleh menjadi decission maker (pengambil keputusan) di Yayasan Darianis Yatim untuk mengelola seluruh proyek pembangunan masjid, pemberian beasiswa, hingga bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Sumbar. (rijal islamy)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved