INFO TNI POLRI
-->

Sabtu, 29 Februari 2020

AKBP Ferry Irawan Pamit ke Blora

SOLOK - Waktu perpisahan itu akhirnya datang. AKBP Ferry Irawan, S.IK, akhirnya pamit ke seluruh personel Polres Solok, stake holder, dan masyarakat di wilayah hukum Polres Solok. Setelah 2 tahun 3 bulan menjadi orang nomor satu di Mapolres Solok, AKBP Ferry Irawan bakal mengemban amanah baru sebagai Kapolres Blora, Jawa Tengah. Posisinya digantikan AKBP Azhar Nugroho, S.IK, M.Si, yang sebelumnya adalah penyidik Madya II di Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sesuai dengan Surat Telegram (ST) Kapolri nomor: ST/386/II/KEP/2020 tertanggal 3 Februari. Pisah sambut di Mapolres Solok, Sabtu (29/2/2020) berlangsung khidmat dan penuh haru. AKBP Ferry dilepas dan AKBP Azhar disambut dengan upacara farewell parade pedang pora.



"Masa 2 tahun dan 3 bulan di Polres Solok, banyak pengalaman yang saya rasakan. Semuanya luar biasa. Bahkan, di awal tugas di Polres Solok, saya dianugerahi gelar datuk di Nagari Talang. Saya sangat berterima kasih kepada Bupati dan seluruh instansi di lingkup Pemkab Solok atas kerjasama yang baik selama saya bertugas di sini. Tapi, selama bertugas, tentu kami tidak sempurna. Karena itu, kami mohon doa dari masyarakat Solok dan rekan-rekan media untuk bertugas di tempat yang baru. Mohon maaf kalau ada salah selama bertugas di Kabupaten Solok," ungkap AKBP Ferry Irawan," ujarnya.

Kapolres Solok yang baru, AKBP Azhar Nugroho, SH, S.IK, M.Si, menyatakan rasa bangga karena telah ditempatkan sebagai Kapolres Solok di Arosuka. Dirinya sekaligus berharap dapat menyesuikan diri dengan lingkungan dengan cepat dan baik.



"Saya minta dukungan dan kerjasamanya kepada seluruh pihak. Sehingga, bisa mewujudkan berbagai program yang telah ada dan yang akan direncanakan. Mari kita bergandengan tangan, bekerjasama untuk menjaga situasi Kamtibmas supaya tetap aman, damai dan terkendali," ucap Azhar.

Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, dalam sambutannya menyambut gembira kehadiran AKBP Azhar Nugroho sebagai Kapolres Solok yang baru. Pihaknya berharap dengan Kapolres baru, dapat meneruskan berbagai program yang telah direncanakan oleh Kapolres sebelumnya.

"Kita harapkan Kapolres yang baru bisa meneruskan berbagai program yang telah direncanakan sebelumnya. Serta bisa menjaga kerja sama dan hubungan baik dengan Pemkab Solok dan instansi lainnya," ujarnya.



Dalam pisah sambut tersebut, turut hadir Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.IK, Kepala BNNK Solok AKBP Saifuddin Anshori, S.IK, Kapolres Sawahlunto AKBP Junaidi Nur, SH, S.IK, Kapolres Mentawai AKBP Doddy Prawiranegara, SH, S.IK, MH, Dandim 0309 yang diwakili oleh Kasdim Mayor INF Hendra Bagus Arioko, Kajari Solok Donny Haryono Setyawan, Ketua pengadilan Negeri Koto Baru Fauzi Isra, SH MH, Ketua KPU Kabupaten Solok Ir. Gadis, M.Si, Forkopimda Kab. Solok, Para Kabag, Para Kasat, Kapolsek Sejajaran Polres Solok, Ninik Mamak dan Bundo Kandung Nagari Talang, Bhayangkari Cabang Solok, seluruh Personel Polres Solok dan jajaran Polsek.



Selain Kapolres Solok, dalam Surat Telegram Kapolri nomor: ST/386/II/KEP/2020 tertanggal 3 Februari tersebut, sejumlah pejabat utama di Polda Sumbar juga terkena mutasi. Di antaranya, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus), Kombes Juda Nusa Putra, dimutasi sebagai Dirreskrimum Polda Kalbar. Pemggantinya, adalah AKBP Arly Jembar Jumhana, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadir Reskrimum) Polda Bangka Belitung. Sebelum di Babel, Arly merupakan Kapolres Kota Bukittinggi.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas), Kombes Pol Nurhandono dimutasi sebagai Kabagum Rorenmin Lemdiklat Polri. Dirlantas Polda Sumbar yang baru akan dijabat oleh Kombes Pol Yofie Girianto Putro, yang sebelumnya adalah Kabid Propam Polda Sumatra Utara.



Wakil Direktur Reserse Narkoba (Wadir Resnarkoba) AKBP Roedy Yoelianto naik jabatan menjadi Dirreskrimsus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum menjabat Wadir Resnarkoba Polda Sumbar, Roedy Yulianto, merupakan Kapolres Dharmasraya.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Imran Amir dimutasi sebagai Kabagdalops Roops Polda Sumbar. Jabatan Kapolres Dharmasraya yang baru, akan diisi oleh AKBP Adytia Galayudha Ferdiansyah. Adytia sebelum menjabat sebagai Kasibinyan BPKB Subdit BPBK Ditregindent Korlantas Polri. (IN-001)

Kamis, 27 Februari 2020

Tiga Kapolsek dan Satu Kasat di Polres Solok dan Polres Solok Kota Dimutasi

SOLOK - Mutasi kembali bergulir di jajaran Polda Sumbar. Kali ini, gerbong mutasi bergulir di tingkat Wakapolres, Kepala Satuan (Kasat), Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Kaur Bins Opsnal (KBO), hingga Kasubag. Dengan level kepangkatan dari Inspektur Polisi Dua (Ipda), Inspektur Polisi Satu (Iptu), Ajun Komisaris Polisi (AKP), Komisaris Polisi (Kompol), hingga Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Hal ini sesuai dengan Surat Telegram (ST) Kapolda Sumbar Nomor ST/259/II/KEP/2020, yang ditandatangani Kepala Biro SDM Polda Sumbar Kombes Pol Hendra Wirawan, SH, S.IK, MH, tertanggal 21 Februari 2020.


Di Polres Solok Kota, tiga Kapolsek dan satu Kasat terjadi mutasi. Kasat Sabhara AKP Poniman, dimutasi menjadi Kanit 2 Siturjawali Subditgasum Ditsamapta Polda Sumbar. Posisi AKP Poniman diisi pejabat baru, AKP Darmansyah, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Solok Arosuka.


Kapolsek Kota Solok, AKP Zamri Elfino, ternyata hanya sebentar "balik kandang" ke Polres Solok Kota. Mantan Kasat Reskrim Polres Solok Kota tersebut dimutasi ke Kota Padang sebagai Kapolsek Koto Tangah. Jabatan Kapolsek Kota Solok akan diisi oleh "orang lama" di Polres Solok Kota, yakni AKP Isburman, Kasubbagkum Bag Sumda Polres Solok Kota. Di Mapolres Solok Kota, AKP Isburman sempat menjabat sebagai Kasat Binmas.


Kapolsek IX Sungai Lasi, Iptu Edy Yuhendra dimutasi menjadi Kasubbaghumas Bagops Polres Solok Kota. Jabatan tersebut tentu tidak asing baginya, pasalnya Iptu Edy Yuhendra pernah menjadi Perwira Urusan (Paur) Humas. Posisi Kapolsek IX Koto Sungai Lasi akan dijabat Iptu Evi Wansri yang sebelumnya adalah Kapolsek Pantai Cermin Polres Solok Arosuka.


Kapolsek X Koto Dibawah (Singkarak) Iptu Ahmad Ramadhan, dimutasi ke Polda Sumbar menjadi Panit 2 Unit 1 Subdit 2 Ditreskrimum Polda Sumbar. Jabatan Kapolsek Singkarak akan dijabat Iptu Yasril, Kasubbagkum Bagsumda Polres Solok Arosuka.


Selain tiga Kapolsek dan Kasat, mutasi juga terjadi di jabatan lainnya di Polres Solok Kota. Kanit Dalmas 1 Sat Sabhara, Iptu Epi Apriadi, dimutasi menjadi Kasubagkum Bagsumda Polres Pasaman. Kaur Bins Opsnal (KBO) Polres Sawahlunto Iptu Mardanus, menjadi warga baru Polres Solok Kota, sebagai Kanit Lantas Polsek Kota Solok.


Di Polres Solok (Arosuka) juga terjadi pergantian satu Kasat dan tiga Kapolsek. Kasat Lantas Iptu Bayful Yendri, dimutasi menjadi Kanit 3 Sat PJR Ditlantas Polda Sumbar. Posisi Kasat Lantas Polres Solok Arosuka menjadi lowong. Jabatan tersebut, untuk sementara diisi oleh Iptu Hidayanda Rizki, Kanit Regident Sat Lantas Polres Solok Arosuka.


Jabatan Kapolsek Pantai Cermin Iptu Evi Wansri yang dimutasi sebagai Kapolsek IX Koto Sungai Lasi, akan diisi oleh pejabat sementara (PS) Iptu Haryoto, yang sebelumnya menjabat Kaur Bins Opsnal (KBO) Sat Lantas Polres Solok Arosuka.


Kepindahan AKP Darmansyah menjadi Kasat Sabhara Polres Solok Kota, membuat jabatan tersebut menjadi kosong. Posisinya akan diisi oleh Iptu Awaluddin, yang sebelumnya merupakan Kapolsek Danau Kembar Polres Solok Arosuka. Jabatan Kapolsek Danau Kembar diisi oleh pejabat sementara (PS) Iptu Sainol Saprianto, KBO Sat Sabhara Polres Solok Arosuka.


PS Kapolsek Hiliran Gumanti, Iptu Iwan Ariyadi dimutasi sebagai Panit 2 Subdit 1 Dit Intelkam Polda Sumbar. Penggantinya adalah Iptu Azirman, yang sebelumnya adalah Kanit Binpolmas Sat Binmas Polda Sumbar. (IN-001)

Rabu, 26 Februari 2020

IGI dan PGRI Protes Penggundulan Guru, Ini Penjelasan Polisi

SLEMAN - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim menuntut Kapolri, Jenderal Idham Aziz untuk mundur dari jabatannya jika oknum polisi yang membotaki guru di Sleman, Yogyakarta, tidak dihukum berat. Hukuman berat harus diberikan kepada oknum polisi tersebut karena dianggap telah menghina profesi guru dengan cara memotong rambutnya hingga botak.

Menurut Ramli, peristiwa pemotongan rambut hingga botak terhadap guru-guru yang diduga lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga kegiatan yang didampinginya merenggut nyawa anak-anak didiknya adalah sebuah penghinaan terhadap profesi guru. Hukuman yang berat, kata Ramli, pantas diberikan kepada oknum polisi tersebut.

"Jika Kapolri tidak memberikan hukuman tersebut, kami menuntut Kapolri untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Penghinaan terhadap profesi guru tidak boleh dibiarkan begitu saja meskipun sang guru berstatus terduga melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa siswa SMPN 1 Turi," ujar Ramli.

Muhammad Ramli Rahim

Dikatakan Ramli, peristiwa susur sungai yang telah merenggut nyawa siswa SMPN 1 Turi tentu saja menjadi persoalan serius. Ramli sangat yakin tidak ada sedikitpun unsur kesengajaan oleh pihak guru pendamping untuk secara sengaja mencelakai siswanya apalagi hingga membunuh siswanya.

"Harus kita akui bahwa ada kekeliruan dan kelalaian sehingga menimbulkan korban jiwa. Tetapi juga diyakini bahwa tidak ada unsur kesengajaan oleh guru tersebut untuk menghilangkan nyawa anak didiknya," tegas Ramli.

IGI, lanjut Ramli menyerahkan proses tersebut sepenuhnya untuk diproses secara hukum. IGI sangat menghargai dan sangat mengapresiasi kawan-kawan organisasi guru lainnya yang telah lebih awal menurunkan tim bantuan hukum untuk mendampingi kawan-kawan guru kita yang mendapatkan musibah.

"Terlepas dari kesalahan dan kelalaian mereka sesungguhnya tidak layak polisi memperlakukan mereka dengan cara menghinakan mereka dengan memotong rambutnya hingga botak. Apalagi memasarkannya ke publik. Hal ini menimbulkan persepsi seolah polisi jauh lebih menghargai koruptor yang membunuh kemanusiaan dibanding guru yang secara tidak sengaja lalai yang menimbulkan korban jiwa," tutur Ramli.


Para polisi ini lupa, ungkap Ramli, kalau mereka tidak akan pernah menjadi polisi tanpa peran guru sedikitpun. Ramli melanjutkan bahwa para polisi yang menggunduli ini seolah lupa bahwa membaca dan menulispun mereka tidak akan mampu jika tanpa dibantu oleh guru. Karena itu, terang Ketum IGI itu, seharusnya polisi tersebut bukan mempermalukan guru dengan cara-cara seperti itu tetapi seharusnya mereka memperlakukan guru dengan cara yang baik dengan tetap mengedepankan proses hukum dan asas praduga tak bersalah.

"Guru-guru ini juga memiliki keluarga dan kehormatan keluarga mereka juga harus dijaga karena mereka melakukan semua itu tanpa unsur kesengajaan tetapi murni karena kelalaian dan faktor alam. Kami dari IGI tentu saja sangat prihatin dengan jatuhnya korban dari peristiwa susur sungai ini. IGI wilayah Yogyakarta bahkan telah mengumpulkan dana dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada keluarga korban dan juga keluarga guru yang sedang bermasalah," tutup Ramli.



Penjelasan Polisi

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto memberikan penjelasan atas protes terkait guru yang jadi tersangka kasus susur sungai di Turi Sleman digunduli.

"Menyikapi protes yang disampaikan, Propam Polda DIY dari tadi pagi sedang melakukan pemeriksaan di Polres Sleman untuk mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh anggota," kata Yuliyanto, Rabu (26/2/2020).

"Jika nanti terbukti ada pelanggaran maka akan dilakukan tindakan kepada petugas yang menyalahi aturan," tambah dia.


Sebelumnya tiga tersangka kasus susur sungai Sempor yang menewaskan 10 pelajar SMPN 1 Turi Sleman Yogyakarta dihadirkan saat jumpa pers di Polres Sleman Selasa (25/2/2020). Semua tersangka termasuk dua orang guru mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan rambut gundul. Hal itu kemudian diprotes oleh Pengurus Besar PGRI melalui akun Twitter resmi mereka.

"Pak Polisi, kami marah & guru. Tak sepatutnya para guru2 kau giring dijalanan & dibotakin seperti kriminal tak terampuni. Mrk memang salah tapi program Pramuka itu legal & jadi agenda pendidikan. Jangan ulangi lagi! Seblm semua guru turun," cuit akun Twitter resmi PGRI pada Selasa (25/2/2020) sore.

Namun sekitar pukul 22.00 WIB cuitan tersebut dihapus. Pada 22.04 WIB akun tersebut mengunggah cuitan soal klarifikasi dihapusnya cuitan sebelumnya.

"Demi menjaga silang pendapat yg lebih luas, kami hapus twitt itu. Mhn semua pihak menghormati proses hukum. Tiada seorang gurupun berniat celakakan muridnya. Kami juga amat sedih.Tolong polisi ikuti SOP, semua sama di depan hukum," cuitnya.

Polres Sleman memublikasikan tiga tersangka yang dinilai lalai saat kejadian tewasnya 10 pelajar SMPN 1 Turi, Sleman Yogyakarta pada kegiatan Pramuka: susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020).

Tiga tersangka merupakan pembina Pramuka yakni Isfan Yoppy Andrian (36), Riyanto (58), Danang Dewo Subroto (58). Yoppy merupakan guru Olahraga dan Riyanto adalah guru Seni Budaya di sekolah tersebut. Keduanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sementara Danang merupakan pembina Pramuka dari luar sekolah. Ia merupakan pekerja swasta yang memiliki sertifikat kursus mahir dasar (KMD).

Di depan awak media di Polres Sleman, Selasa (25/2/2020) Yoppy mengakui karena kelalaiannya menyebabkan siswa-siswinya celaka hingga membuat 10 di antaranya meninggal dunia

"Saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada instansi saya SMPN 1 Turi karena atas kelalaian kami terjadi hal seperti ini," ujar Yoppy.

"Kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban terutama kepada korban yang sudah meninggal," tambahnya.

Yoppy mengatakan sudah menjadi risiko dirinya untuk bertanggung jawab sebagai pembina Pramuka sekaligus guru.

"Jadi memang sudah menjadi risiko kami sehingga apapun yang menjadi keputusannya nanti akan kita terima. Kemudian, semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami," kata dia.

Dalam pengakuannya, Yoppy yang menjadi inisiator dalam kegiatan susur sungai itu berdalih kondisi sungai saat sebelum kejadian aman. Sehingga ia yakin ratusan siswanya dapat mengikuti kegiatan itu dengan selamat.

"Karena cuaca belum seperti pas kejadian jadi pada saat itu jam 13.15 saya siapkan anak-anak kemudian 13.30 saya berangkatkan itu cuaca masih belum hujan. Kemudian saya mengikuti sampai ke sungai di atasnya di jembatan itu airnya juga tidak deras," katanya.

Saat sampai di garis mula untuk susur sungai kata dia air juga tidak deras. Sesampainya di garis mula Yoppy meninggalkan siswa, ia pergi ke bank dengan alasan mentransfer uang. Ia yakin meninggalkan anak-anak karena terdapat teman yang mendampingi siswa dan terbiasa mengurus susur Sungai Sempor.

"Sehingga saya juga yakin aja enggak akan terjadi apa-apa," katanya.

Yoppy tetap berkukuh agar susur sungai yang menurutnya bagian dari latihan pembentukan karakter tetap terlaksana. Susur sungai menurutnya penting untuk mengenalkan anak-anak pada sungai karena anak-anak saat ini dinilai banyak yang tidak lagi bermain di sungai.

Sementara tersangka Riyanto menyatakan ia tak ikut mendampingi 249 siswa terjun ke sungai karena menunggui barang-barang siswa di sekolah dan melakukan presensi terhadap anak-anak usai susur sungai.

Riyanto yang merupakan Ketua Gugus Depan Pramuka di sekolah tersebut mengatakan tak mencegah ratusan siswa untuk melaksanakan susur sungai karena cuaca dinilainya masih memungkinkan.

"Kalau nanti terjadi (sesuatu di lapangan), waktu itu berangkat dilepas dari sekolah itu yang saya amati mendungnya itu pengamatan saya itu tipis," ujarnya. (*/IN-001)

Sumber: acehsiana.com, tirto.id

Wakapolda Beri Pembekalan ke Siswa Diktuk Bintara SPN Polda Sumbar

PADANG - Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Roedy Sumardiyanto memberikan pembekalan kepada 2020 siswa pendidikan dan pembentukan (Diktuk) Bintara (BA) Polri 2019/2020 di SPN Polda Sumbar, Rabu (26/2/2020). Roedy Sumardiyanto menyampaikan permohonan maaf dari Kapolda Sumbar Irjen Toni Harmanto yang pada kesempatan ini tidak bisa hadir. Karena, awalnya Kapolda Sumbar yang memberikan pembekalan tersebut.

"Kapolda menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir, karena ada agenda rapat koordinasi dengan Gubernur dan Bupati/Walikota," ucap Wakapolda Sumbar.

Pembekalan tersebut dihadiri oleh pejabat utama Polda Sumbar, pejabat SPN Polda Sumbar dan para pembina serta pengasuh siswa SPN Polda Sumbar. Sebelumnya, Kepala SPN Polda Sumbar Kombes Pol Rifki Piliang, S.Ik menyampaikan bahwa pada tahun 2019/2020, SPN Polda Sumbar mendidik sebanyak 220 siswa.

"Dari 220 siswa, 184 diantaranya petugas umum (Gasum), 16 Bintara talent scouting dan Bintara kompetensi khusus, sedang 20 lainnya merupakan titipan pendidikan dari Pusdik Brimob," katanya.



Di hadapan para siswa Diktuk Bintara Polri 2019/2020, Brigjen Pol Rudy mengharapkan agar seluruh siswa yang sebentar lagi akan dilantik menjadi anggota Polri, untuk selalu berbuat baik kepada masyarakat

"Tetap menjadi abdi negara dan masyarakat yang baik," kata Wakapolda Sumbar saat memberikan pembekalan.

Menjelang pesta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Sumatera Barat, Brigjen Pol Rudy menegaskan bahwa selaku anggota Polri tidak diperbolehkan untuk mendukung salah satu pasangan calon.

"Polisi tidak boleh politik praktis, karena sudah diatur dalam Undang-undang," tuturnya.

Jenderal bintang satu tersebut juga mengajak kepada siswa, apabila sudah menjadi anggota Polri harus bersatu dan bekerjasama dengan masyarakat.

"Harus proaktif, berpartner dan bermitra dengan masyarakat. Cari kawan, baik tokoh masyarakat maupun tokoh-tokoh lainnya," pungkasnya. (IN-001)

Jumat, 21 Februari 2020

Mengenal Lebih Dekat Dandim 0309/Solok, Letkol ARM Reno Triambodo

Mengenal Lebih Dekat Dandim 0309/Solok, Letkol ARM Reno Triambodo
Dari Barak ke Teritorial


Komando Distrik Militer (Kodim) 0309/Solok memiliki komandan (Dandim) baru, Letkol ARM Reno Triambodo. Perwira yang banyak aktif di Artileri Medan (Armed) tersebut, menggantikan Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi. Mari mengenal lebih dekat Letkol ARM Reno Triambodo yang ternyara pernah tinggal di Solok saat masih kanak-kanak.


Fisiknya terbilang sangat ideal sebagai seorang tentara. Posturnya tegap dan wajahnya gagah. Meski telah berumur 41 tahun, penampilannya tetap terjaga. Rambutnya dipotong klimis layaknya anak baru gede (ABG). Kesan pertama, orangnya asyik namun teliti. Kata-kata yang meluncur dari mulutnya yang mudah senyum dan tertawa renyah itu, begitu terstruktur.

Serah terima jabatan (Sertijab) Dandim 0309/Solok di Makodim 0309/Solok, Rabu (15/1/2020).

Letkol ARM Reno Triambodo resmi menjabat Dandim 0309/Solok sejak prosesi serah terima jabatan pada Rabu (15/1/2020). Sertijabnya dipimpin langsung Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo. Sebelum menjadi Dandim, Reno merupakan Komandan Satuan Pendidikan Perwira (Dansat Dikpa) Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik Armed) Angkatan Darat di Cimahi, Jawa Barat. Sementara, Letkol ARH Priyo Iswahyudi dipromosikan menjadi Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0312/Padang yang saat ini telah menjadi Kodim Tipe A.

Letkol ARM Reno Triambodo saat di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed).

Embel-embel "ARM" di antara pangkat dan nama Reno, berarti Artileri Medan. Sama-sama dari "kecabangan" artileri seperti Dandim sebelummya, Letkol ARH Priyo Iswahyudi. Bedanya, "ARH" adalah akronim dari Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), atau berkaitan dengan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dari darat ke udara (ground to air). Sementara ARM berkaitan dengan Alutsista dari darat ke darat (ground to ground).

Letkol ARM Reno Triambodo saat di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed).

Letkol ARM Reno Triambodo besar dari keluarga tentara. Ayahnya, Alm. Letkol Mardjono adalah Kasdim 0309/Solok tahun 1983-1984. Sehingga, perwira kelahiran 4 September 1978 tersebut, mengenyam pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Solok. Sehingga, ditugaskan menjadi Dandim 0309/Solok baginya seperti pulang kampung.

"Solok adalah salah satu kampung saya. Saya sangat antusias, penerimaan masyarakat begitu baik. Sesuai dengan Doktrin Kartika Ekapaksi dan Tri Dharma Eka Karma di TNI. Bahwa TNI adalah milik rakyat dan berbuat yang terbaik untuk rakyat," ungkap pria supel yang murah senyum ini.

Letkol ARM Reno Triambodo saat di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed).

Reno lulus diterima di Akademi Militer Angkatan Darat (Akmil AD) tahun 1998 dan lulus tahun 2001. Lulus Akmil, takdirnya langsung ditempatkan di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 11 Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Setelah itu, selama 10 tahun dirinya menjadi guru militer di Pusdik Armed, Cimahi. Berikutnya, pria asal Yogyakarta dan "numpang lahir" di Purwakarta ini, menjadi Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) Armed 16/105 Tarik, Kodam XII/Tanjung Pura, Kalimantan Barat. Setelah menempuh pendidikan perwira di Sekolah Komando Angkatan Darat (Seskoad), dirinya kemudian ke Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed), Cimahi, sebagai Kepala Bagian Pendidikan (Kabagdik) Staf Direktur Pendidikan (Sdirbindik). Lalu menjadi Danyon Armed 3/105 Tarik, Kodam IV Diponegoro, Semarang. Tak lama, dirinya kemudian kembali ditarik ke Pusdik Armed sebagai Dansat Dikpa Pusdik Armed di Cimahi, dan akhirnya kini menjadi Dandim 0309/Solok.

Letkol ARM Reno Triambodo bersama istri dan anak-anaknya.

Besar di keluarga militer dengan disiplin tinggi, Reno menyebut keluarga menjadi kekuatan utama baginya. Termasuk dalam keputusan antara memilih karier dan keluarga. Istrinya, Indriastie Kusuma Ningrum, adalah sarjana Institut Ilmu Pemerintahan dan bertitel S.IP. Keputusan bulat dibuat keduanya saat memutuskan sang istri tidak berkarier di bidang pemerintahan. Tapi memilih merawat dan membesarkan anak-anaknya, serta mendukung peran suami di wadah Persatuan Istri Tentara (Persit). Tiga orang anaknya, yakni Farrellino Raditya Putra (siswa kelas 7 SMPN 1 Kota Solok), Marvellino Raditya Putra (siswa kelas 5 SDN 3 Kota Solok), dan Raevallino Raditya Putra (13 bulan), tumbuh dalam lingkungan militer yang disiplin.

Letkol ARM Reno Triambodo (dua dari kanan) bersama Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Armen AP (tiga dari kiri) saat penanggulangan bencana di Kabupaten Solok beberapa waktu lalu.

 Selama 19 tahun di kecabangan Artileri Medan (Armed), Reno mengaku sangat senang dengan jabatan barunya sebagai Dandim, yang lebih pada teritorial. Menurutnya, hal itu semakin mendekatkan dirinya dengan masyarakat. Reno menegaskan, dirinya siap membuka diri dan bekerja sama dengan seluruh pihak di Kota Solok, Kabupaten Solok dan Solok Selatan yang berada di wilayah binaannya. Yakni dengan berupaya mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Terhadap generasi milenial, Reno menegaskan dirinya siap membina segala potensi generasi muda.

Letkol ARM Reno Triambodo saat bersepeda di Solok.

"Kaum muda harus menjadi generasi yang kuat dan sehat. Segala potensi mereka harus dikembangkan. Itu adalah tugas semua pihak, termasuk TNI. Sehingga, mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, seperti Narkoba, kenakalan remaja dan efek negatif lainnya. Kita siap membuka diri dengan seluruh elemen masyarakat. Sehingga, setiap permasalahan bisa dicarikan solusinya. Saat ini, program-program komando yang bisa sinergis dengan program Pemda dan masyarakat. Seperti teknologi tepat guna. Termasuk dalam penanggulangan dan mitigasi bencana," tegasnya.

Bersama Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.IK.

Reno menyatakan saat ini TNI di Sumbar banyak memfokuskan pemakaian teknologi tepat guna ke masyarakat. Beberapa di antaranya adalah aplikasi mesin kipas pendorong perahu dari SMA Kartika Padang, teknologi bahan bakar dari sampah di Pesisir Selatan, teknologi pemurnian air laut menjadi air minum di Mentawai, serta yang terbaru, pemakaian teknologi mikroorganisme Bios 44.

"Kita harapkan Bios 44 mampu diaplikasikan di Sumbar dan membantu petani mengembalikan kesuburan tanah. Serta teknologi tepat guna lainnya," ungkapnya.

Bersama Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto, S.IK.

Terkait reformasi paradigma di TNI, Reno menegaskan dalam doktrin pertahanan negara, masyarakat memegang peranan yang sangat penting dan merupakan kekuatan utama yang dimiliki NKRI. Menurutnya, sejarah bangsa telah membuktikan bahwa kemerdekaan diraih karena rakyat membantu tentara.

Letkol ARM Reno Triambodo saat di menyambangi Koramil Lembah Gumanti, beberapa waktu lalu.

"Kembali ke rakyat. Serbuan teritorial ke seluruh elemen masyarakat. Dalam hal kewilayahan, sikap teritorial dan penguasaan teknologi sangat penting. Seluruh anggota TNI harus membaur dan murah senyum kepada masyarakat. Harus aktif di bidang sosial kemasyarakatan, sehingga kepercayaan ke TNI senantiasa terjaga," ujarnya. (rijal islamy)

Tidak Diam di Barak, Saatnya Jadi TNI Rakyat

Saat Markas Tentara Tidak Angker Lagi
Tidak Diam di Barak, Saatnya Jadi TNI Rakyat


Markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di fikiran masyarakat selama bertahun-tahun lekat dengan kesan angker. Namun, setelah era reformasi bergulir, kondisi tersebut berubah. Sesuai dengan paradigma baru tentara, berbagai pendekatan khusus dan sejumlah "produk" yang "dilahirkan" tentara untuk masyarakat. Seperti apa?

Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0309/Solok, berdiri dengan gagah. Bangunan dengan struktur Rumah Gadang (rumah adat khas Minangkabau), didominasi warna hijau tua. Selaras dengan warna khas tentara. Meski bangunan tua, markas yang pernah menjadi Markas Komando Resor Militer Korem 033/Wirayudha di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) III/17 Agustus, kini berada di bawah Satkowil Korem 032/Wirabraja di Kodam Bukit Barisan. Sisa-sisa kegagahan Korem 033/Wirayudha tersebut, hingga kini tetap lekat di fikiran masyarakat.

Berdasarkan Perintah Operasi Kasad Nomor: 011/1984 tanggal 22 September 1984 tentang Reorganisasi TNI-AD yang kemudian disempurnakan Surat Telegram Kasad Nomor : STR/430/1984 tanggal 21 Oktober 1984 dan STR/603/1984 tanggal 28 Desember 1984, jumlah Kodam yang ada dikurangi menjadi 10 Kodam ditambah satu Kodam Ibu Kota. Saat itu, Kodam I/Iskandar Muda, Kodam II/Bukit Barisan dan Kodam III/17 Agustus dilikuidasi dan dijadikan satu Kodam dengan nama Kodam I/Bukit Barisan. Sejalan dengan likuidasi Kodam III/17 Agustus tersebut melikuidasi Korem 032, dan Korem 033/Wirayudha pada tanggal 26 Januari 1985, maka secara bertahap satuan jajaran di bawahnya dilikuidasi menjadi organik 032/Wirabraja termasuk Kodim 0309/Solok.

Kodim 0309/Solok, membawahi tiga daerah di Sumbar. Yakni Kota Solok, Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Keberadaannya di Kota Solok, membuatnya sangat dekat dengan masyarakat dan sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Seperti Balaikota Solok, Polres Solok Kota, Kejari Solok, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Kementerian Agama, serta sejumlah instansi samping lainnya. Namun, kedekatan kuat tentu saja dengan masyarakat sekitar.

Berbagai fasilitas olahraga dibangun oleh Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi dan dilanjutkan oleh Dandim saat ini Letkol ARM Reno Triambodo. Masyarakat Kota Solok dan Kabupaten Solok, saat ini seakan "lupa", bahwa Makodim 0309/Solok adalah tempat yang angker.

Setiap hari, bahkan setiap waktu, Makodim 0309/Solok senantiasa ramai oleh masyarakat yang berolahraga. Di pagi hari, masyarakat memanfaatkan sarana jogging track, peralatan gym, hingga lapangan bolavoli dan lapangan basket, hingga sore hari. Malam harinya, lapangan upacara yang sangat datar, dimanfaatkan sejumlah cabang olahraga beladiri, seperti karate, tinju, wushu, tarung derajat, untuk menggelar latihan.

Apa kelebihan yang dimiliki oleh Kodim 0309/Solok, sehingga mampu menarik hati masyarakat Solok Raya? Tentu saja fasilitas yang lengkap, nyaman, dan suasana yang mendukung. Namun, poin utama yang menjadi perhatian masyarakat adalah sikap personel Kodim 0309/Solok yang ramah dan jauh dari kesan sangar.

Salah seorang masyarakat Simpang Sigege, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Rafdi Dodi, mengaku dirinya sangat nyaman berolahraga di Makodim 0309/Solok. Meski Pemko Solok memiliki berbagai sarana olahraga yang dibangun dengan dana miliaran rupiah. Seperti misalnya Sport Hall di Tanjung Paku, hingga lapangan Merdeka Kota Solok, tapi tidak mampu menarik minat masyarakat berolah raga.

"Kodim 0309/Solok membuka ruang yang sangat luas ke masyarakat. Sehingga, membuktikan bahwa mereka tidak lagi sebagai pihak yang ditakuti. Seharusnya, Pemda menunjang hal ini. Fasilitas yang dimiliki Kodim justru lebih dominan dimanfaatkan oleh masyarakat, bukan hanya oleh TNI. Sementara, fasilitas yang dimiliki Pemda, seperti tidak "terbuka" ke masyarakat. Banyaknya birokrasi yang harus dilewati, membuat masyarakat menjadi malas memanfaatkan. Tentu ada sesuatu di Makodim ini. Salah satunya, adalah paradigma dan pendekatan institusi ini ke msyarakat. Saat kita berolahraga di sana, suasananya sangat mendukung dan nyaman," ujar pria yang akrab disapa Kidok tersebut.

Senada dengan Kidok, Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Amanat Nasional, Rusdi Saleh, mengaku dirinya sangat salut dengan pendekatan Kodim 0309/Solok saat ini ke masyarakat. Menurutnya, hal itu sesuai dengan paradigma baru di tubuh TNI. Masyarakat menurut Rusdi Saleh, tidak lagi takut berada di lingkungan TNI, tapi merasa TNI adalah bagian dari diri mereka sendiri. Hal ini menurutnya, harus direspons dengan optimal oleh Pemko Solok dan DPRD Kota Solok.

"Dandim dan jajarannya, sejatinya banyak yang bukan orang Solok. Tapi, mereka adalah bagian dari kita. Serta memiliki kepedulian dan aktif membantu masyarakat. Sudah sepantasnya, komitmen dan jati diri mereka kita dukung untuk kemajuan daerah. Bagaimanapun, jika mereka bertugas disini, makan disini dan hidup disini, mereka adalah orang Solok," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Waikota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam, turut mengapresiasi ramainya masyarakat berolahraga di Makodim 0309/Solok. Menurutnya, hal ini merupakan wujud dari kepedulian berbagai elemen untuk membangun Kota Solok. Sebagai anak kolong (anak tentara) Reinier mengaku dirinya sangat bangga terhadap upaya yang dilakukan Kodim 0309/Solok.

"Kita sangat apresiasi. Apalagi sebagai pengurus FKPPI, kami sangat bangga dengan kiprah Kodim 0309/Solok beserta jajarannya. Kita harapkan, ke depannya, sinergitas ini semakin padu untuk masa depan yang lebih baik lagi," tegasnya.

Dandim 0309/Solok Letkol ARM Reno Triambodo, menyatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi, yang telah meletakkan dasar-dasar kedekatan masyarakat di teritorial Kodim 0309/Solok. Sebagai Dandim yang baru menjabat sekitar satu bulan, perwira yang lama bertugas di kecabangan artileri medan (Armed) tersebut, mengaku sangat bersyukur dengan antusiasme masyarakat. Kembali ke Kota Solok, menurut Reno, adalah pulang kampung. Sebab, dirinya menghabiskan masa kecilnya di Kota Solok, saat almarhum ayahnya, Letkol Mardjono, menjabat sebagai Kepala Staf Distrik Militer (Kasdim) yang saat itu berpangkat Mayor.

"Solok adalah salah satu kampung saya. Saya sangat antusias saat ditugaskan disini. Penerimaan masyarakat begitu baik. Sesuai dengan Doktrin Kartika Ekapaksi dan Tri Dharma Eka Karma di TNI. Bahwa TNI adalah milik rakyat dan berbuat yang terbaik untuk rakyat. Karena itu, kami memiliki tanggung jawab moral untuk ikut membangun Solok Raya ini," ungkap pria supel yang murah senyum ini.

Selama 19 tahun di kecabangan Artileri Medan (Armed), Reno mengaku sangat senang dengan jabatan barunya sebagai Dandim, yang lebih pada teritorial. Menurutnya, hal itu semakin mendekatkan dirinya dengan masyarakat. Terkait upaya yang akan dilakukannya ke depan, Reno menyatakan pihaknya ingin mendekatkan diri pada kaum milenial Solok dan memancing kreativitas kaum muda. Salah satunya adalah dengan membangun lapangan dan trek skateboard di bagian belakang Makodim 0309/Solok.

"Kaum muda harus menjadi generasi yang kuat. Segala potensi mereka harus dikembangkan. Itu adalah tugas semua pihak, termasuk TNI. Sehingga, mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, seperti Narkoba, kenakalan remaja dan efek negatif lainnya," tegas suami dari Indriastie Kusuma Ningrum, S.I.P ini.

Terkait pembangunan masyarakat, Reno menyatakan saat ini TNI di Sumbar banyak memfokuskan pemakaian teknologi tepat guna ke masyarakat. Beberapa di antaranya adalah aplikasi mesin kipas pendorong perahu dari SMA Kartika Padang, teknologi bahan bakar dari sampah di Pesisir Selatan, teknologi pemurnian air laut menjadi air minum di Mentawai. Serta yang terbaru, pemakaian teknologi mikroorganisme Bios 44 yang didukung penuh oleh Korem 032/Wirabraja. Kodim 0309/Solok saat ini juga sedang menggunakan mengembangkan sistem pertanian Hidroganik (pola penanaman menggunakan air dan cara organik).

"Banyak hal yang sesuai dengan komando dari pimpinan TNI, terkait pembangunan di masyarakat di berbagai bidang. Contohnya produk Bios 44. Kita harapkan Bios 44 ini mampu diaplikasikan secara luas di Sumbar dan membantu petani mengembalikan kesuburan tanah," ungkapnya.

Bios 44 merupakan teknologi yang ditemukan oleh Gapo Army Team of Research (Gator) Korem 044/Garuda Dempo (Gapo) Palembang, Sumsel, sekitar tahun 2016. Saat itu, ketuanya adalah Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo. Saat ini, Kunto Arief menjadi Danrem 032/Wirabraja.

Bios 44 juga bisa digunakan untuk pertanian. Yakni, mengurai tanah tandus menjadi subur. Bios 44 juga cocok untuk pengembangan budi daya perikanan. Selain itu, Bios 44 bisa digunakan untuk perbaikan bekas lahan tambang hingga peternakan. Dalam budi daya perikanan, cairan Bios 44 bisa memperbaiki kualitas air sehingga kolam ikan lebih produktif. (rijal islamy)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved