Terungkap, Kakek Ratu Elizabeth Disuntik Mati Malam Hari agar Beritanya Dimuat Koran Pagi Kesayangan - INFONEWS.CO.ID
-->

Rabu, 26 Agustus 2020

Terungkap, Kakek Ratu Elizabeth Disuntik Mati Malam Hari agar Beritanya Dimuat Koran Pagi Kesayangan

Terungkap, Kakek Ratu Elizabeth Disuntik Mati Malam Hari agar Beritanya Dimuat Koran Pagi Kesayangan

Kakek Ratu Elizabeth, Raja George V ternyata disuntik mati dengan dosis morfin dan kokain yang mematikan. Demikian klaim film dokumenter sensasional, George V: The Tyrant King yang tayang di Channel 5 Inggris.
Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Selasa (25 Agustus 2020)dokumentasi kali ini mengeksplorasi kehidupan cucu Ratu Victoria yang dikenal kejam dengan banyak tuntutan untuk urusan personal. Meski demikian di hadapan publik, citra George V justru sebaliknya.
Raja George V dan Ratu Mary.
Namun di balik tembok istana, pakar dan sejarawan mengungkap bagaimana George V memperlakukan istrinya seperti budak dan menolak memberikan suaka bagi sepupu Tsar dan temannya Nicholas II dari Rusia hingga Bolshevik membunuhnya.
Tapi yang paling mengejutkan dari semuanya adalah entri buku harian dokter raja, Lord Dawson yang mengaku membunuh George V tepat pukul 11.00 malam pada 20 Januari 1936 dengan tindakan eutanasia atau suntik mati.
Tujuannya agar kabar kematiannya dapat dimuat di halaman depan surat kabar The Times keesokan harinya.
Raja George V bersama Ratu Elizabeth II yang dipanggilnya Lilibeth.
Selama lima dekade penyebab kematian Raja George V tidak diketahui hingga arsip kerajaan merilis buku harian Lord Dawson pada tahun 1986 dan mengungkap fakta sensasional tadi.
“Sekitar pukul 11.00 malam, sangat jelas bahwa fase terakhir kondisi fisik raja yang memburuk kemungkinan akan bertahan selama berjam-jam. Oleh karena itu saya memutuskan untuk menentukan akhir dari fase ini dengan menyuntikkan tiga perempat gram morfin (morfin) dan tak lama kemudian satu gram kokain melalui nadi.”
Elizabeth, Philip dan Margareth bersama orangtuanya ibu suri dan Raja George VI.
Pakar sekaligus biografer kerajaan Angela Levin yang membawakan program Channel 5 tersebut mengatakan, “Lord Dawson melakukan manipulasi sehingga Raja meninggal sebelum tengah malam agar kematiannya menjadi berita halaman depan The Times yang merupakan koran kesayangannya.”
Sebelumnya ada yang mempertanyakan apakah kematian raja akibat pembunuhan melalui eutanasia. “Jika dilihat secara objektif, membunuh seorang raja tanpa otoritas absolut adalah keputusan yang besar, sekaligus misteri yang sangat kelam tapi menarik keingintahuan,” tambahnya.
Ratu Elizabeth II bersama tiga pewaris langsung tahta Inggis, Charles, William dan George.
Pakar kerajaan Ingrid Stewart menambahkan, “Raja George V deman dan setelah lima hari tetap terbaring di tempat tidur, jelas dia ada dalam hari-hari terakhir. Orang mengatakan Lord Dawson pada dasarnya membunuh raja, ini debat yang sangat kontroversial tapi tim medis jelas memiliki kekuatan lebih."
Dickie Arbiter, mantan juru bicara Ratu juga turut berkomentar. “(Ratu) Mary jelas bukan orang yang bisa memaafkan eutanasia, dia sangat religius tapi juga tak pernah ragu berpendapat. Apakah tindakan Lord Dawson itu hal yang benar? Kita tak berhak untuk menghakimi. Apakah Raja masih bisa diselamatkan? Mungkin tidak tapi jelas dia menderita karena sakitnya.”
Buku harian Lord Dawson bukan jurnal pertama yang mengungkap rahasia George V yang merupakan penguasa Inggris yang mengubah nama dinasti menjadi Windsor dari Saxe-Coburg di tengah meningkatnya anti-Jerman selama Perang Dunia Pertama.
Buku harian yang mengungkap bagaimana Raja George V memiliki tato naga dan harimau di lengannya juga akan menjadi bagian dari pameran yang akan digelar di Istana Buckingham pada tahun 2022.
Elizabeth kecill bersama Raja George V dan Ratu Mary di balkon Istana Buckingham.
George V (kiri) diklaim disuntik mati oleh Lord Dawson (kanan).
Menurut buku harian resmi yang disusun Pendeta John Dalton, para pangeran Inggris termasuk calon raja George menato lengan mereka saat berkunjung ke Jepang bersama Pangeran Albert Victor di usia remaja tahun 1881.
George memilih tato naga dan harimau di kedua lengannya yang menyimbolkan Timur dan Barat. Tidak ada foto tato pangeran dalam Royal Collection tapi buku harian George memberikan rincian mengenai sejumlah pengalamannya. Termasuk bagaimana rasanya ditato.
“(Penato) merajah naga besar yang tengah menggeliat di lengan dengan warna biru dan merah dalam waktu sekitar tiga jam. Pertama dia membuat sketsa pada kulit dengan tinta dan air India, kemudian mencampur warna yang diperlukan dengan alat kecil yang terlihat seperti sikat rambut..”***

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU

Loading...
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved