INFO BUDAYA
-->

Senin, 22 Maret 2021

Cimory Yogurt Squeeze, Yogurt Pertama di Indonesia dalam Kemasan Pouch untuk Nutrisi Lebih Maksimal

              

Jakarta – Pandemi COVID yang melanda seluruh dunia berdampak terhadap perubahan perilaku konsumen Indonesia. Perubahan gaya hidup masyarakat di masa pandemi membawa pada kesadaran untuk memulai hidup sehat. Hal ini dapat terlihat dari gaya hidup yang mulai diterapkan seperti berolahraga hingga mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi agar imunitas tubuh dapat meningkat. Meskipun banyak masyarakat yang dapat melakukan pekerjaan dan aktivitas dari rumah, namun sebagian orang masih harus pergi bekerja ke kantor dan melakukan kegiatan di luar rumah. Makanan dan minuman yang bernutrisi, kemasan kekinian dan yang dapat meningkatkan mood booster serta harga yang terjangkau menjadi hal yang diminati oleh Konsumen Indonesia. CIMORY YOGURT SQUEEZE menjadi Ready to Drink yang pertama yang menjawab semua kebutuhan konsumen di masa kini.

Menjadi yang pertama di Indonesia, Cimory berikan inovasi berupa cara baru menikmati yogurt dalam kemasan yang lebih mudah untuk digenggam, rasa yang enak, dan bernutrisi. Sebagai produsen susu dan yogurt, kali ini Cimory meluncurkan produk baru yaitu Cimory Yogurt Squeeze dalam kemasan pouch dengan 6 varian rasa yaitu Original, Strawberry, Blueberry, Peach, Honey, dan Aloevera. Produk ini memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk dapat menikmati kesegaran dan manfaat dari yogurt dengan cepat dan praktis tanpa harus menggunakan sendok ataupun mangkok.

Jika banyak masyarakat yang masih enggan mengonsumsi yogurt dikarenakan tingkat keasaman yang sulit diterima, Cimory Yogurt Squeeze memiliki rasa yang mild dan creamy dengan banyak kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Terbukti sejak munculnya Cimory Yogurt Squeeze tahun lalu, banyak respon positif bahkan menjadi perbincangan yang cukup viral dari masyarakat yang tertarik untuk mulai mengkonsumsi yogurt secara regular. Dengan nutrisi yang seimbang dalam setiap kemasan, rasa yang enak dan sensasi creamy yang mengenyangkan, membuat penikmat yogurt dari kalangan anak-anak hingga dewasa bisa mendapatkan pilihan yang tepat untuk dikonsumsi setiap hari.

Farell Sutantio selaku Presiden Direktur PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) mengatakan, “Cimory Yogurt Squeeze adalah produk inovasi terbaru dari cimory yang menggunakan kemasan dalam bentuk Pouch. Dengan kemasan yang lebih convenient Cimory Yogurt Squeeze cocok dikonsumsi oleh berbagai kalangan karena lebih praktis dan tidak perlu repot menggunakan sendok ataupun mangkok. Cimory Yogurt Squeeze juga memiliki tekstur lembut, rasa yang creamy dan kandungan manfaat nutrisi yang baik kebutuhan harian tubuh.”

Cimory akan terus berkomitmen menghadirkan produk makanan dan minuman yang bernilai gizi tinggi dan mendorong masyarakat unuk menerapkan pola hidup sehat terutama di masa pandemi saat ini.

Cimory Squeeze telah tersedia di berbagai minimarket, supermarket dan hipermarket di seluruh Indonesia dengan kisaran harga Rp. 10.000 - Rp. 12.000. Untuk informasi lebih lanjut dapat ditemukan di website: www.cimory.com, Instagram: @cimoryindonesia, Youtube : @cimoryindonesia atau hubungi call centre Cimory di 021-589048888

oOo

Untuk pertanyaan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Sheila Aryyani Hanusanti General Manager Marketing PT. Cisarua Mountain Dairy +62 82182838188 Sheila.aryyani@cimory.com  Lolo Sianipar PR Consultant for Cimory +62 816 99 6007 Lolo@piarconsulting.com

Tentang Cimory

Cimory Manufacturing Group menaungi 4 perusahaan yang bisnis utamanya bergerak dibidang pangan yaitu daging (PT Macroprima Panganutama), telur (PT. Java Eggs Specialties), kacang kedelai (PT. Indosoya Sumber Protein) dan susu (PT Cisarua Mountain Dairy, disingkat menjadi Cimory) berdiri tahun 2006. sejak 2016 bisnis unit perusahaan sudah dikonsolidasikan menjadi dua kelompok usaha yaitu, manufacturing group dan hospitality group. Adapun manufacturing group membawahi beberapa Industri makanan minuman berbasis protein seperti industri pengolahan susu, daging, telor dan kedelai. Sedangkan, hospitality group yang membawahi restoran, shop dan wisata rekreasi keluarga. Saat ini perusahaan juga sedang membangun medium scale modern dairy farming yang kelak akan menjadi model atau percontohan bagi yang berminat menjadi mitra sekaligus pemasok susu ke pabrik Cimory sebagai bentuk kerjasama. Cimory Group juga sedang membangun Cimory Prigen di Jawa Timur yang merupakan gabungan dari restoran & wisata rekreasi keluarga.(*)

Sabtu, 20 Maret 2021

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Padang dan Bukittinggi

PADANG - Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) Mabes Polri menangkap beberapa terduga teroris di Kota Padang dan Bukittinggi, Jumat siang (19/3/2021). Di Kota Padang ada dua titik tempat penangkapan dilakukan, yakni di kawasan Kuranji dan Gunung Pangilun. 

"Tadi memang saya lihat polisi ramai-ramai di sana, ada yang berseragam khusus, ada yang berseragam polisi umum dan ada juga yang berpakaian preman, namun saya hanya sekadar melihat sebentar saja, karena tertutup," ucap Yudha, salah satu warga yang melihat penangkapan di kawasan Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo Padang.

Sementara warga lain juga membenarkan kejadian penangkapan tersebut namun mereka tidak diizinkan mendekat dengan lokasi. 

"Ya ada penangkapan di salah satu rumah belakang Sentral Jepara, Gunung Pangilun di geledah polisi. Tapi warga tak tahu terkait apa. Tepat di samping MAN 2 Padang, di Jalan Rawa Sanur," ucap warga yang enggan menyebutkan namanya.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto membenarkan ada penangkapan terduga teroris, namun dia menyarankan untuk konfirmasi di Mabes Polri. "Memang benar ada penangkapan terduga teroris tapi itu kewenangan dari Mabes Polri," katanya. (*/IN-001)

Sumber: okezone.com

 

Kamis, 18 Maret 2021

Prostitusi Online, Polda Metro Jaya Tangkap Artis Cynthiara Alona

JAKARTA - Polda Metro Jaya menahan artis Cynthiara Alona atas tuduhan prostitusi online. Kabar penahanan dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (18/3).

"Benar. Ada artis inisial CA yang ditahan," kata dia.

Yusri menjelaskan, penyidik saat ini masih menginterogasi Cynthiara Alona. Menurut keterangan Yusri, penyidik saat ini membongkar praktik prostitusi online di salah satu hotel kawasan Tangerang. Cynthiara diketahui sebagai pemilik hotel.

"Kami sudah tetapkan CA sebagai tersangka karena keterlibatan soal kepemilikan, dia pemilik daripada hotel daripada adanya penggerebekan prostitusi online yang ada di Kota Tangerang, itu hotel miliknya," ujar dia.

Yusri belum berbicara terlalu jauh mengenai keterlibatan Cynthiara Alona. Yang jelas, kata dia sudah dilakukan penangkapan.

"Sekarang lagi dilakukan pendalaman dan dilakukan penahanan terhadap yang bersangkutan sejak pagi tadi," tandas dia. (*/IN-001)

Sumber: liputan6

Selasa, 16 Maret 2021

Wamendes PDTT: KKB Tidak Berhak Terima Dana Desa

JAKARTA - Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigras, dan Daerah Tertinggal (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi, mengatakan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak berhak mendapat Dana Desa. Menurut Budi Arie di Jakarta, Minggu (14/3/2021) KKB tidak berhak menerima dana desa, hanya warga yang berhak.

Seperti diketahui, pada Jumat (12/3) KKB menyandera pesawat perintis milik Susi Air jenis Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY di Kabupaten Puncak, Papua. "Mereka menyandera dengan alasan kecewa terhadap Kepala Kampung setempat yang tidak memberikan dana bantuan desa untuk mendukung aksi mereka," katanya.

Menyikapi kejadian ini Wamendes PDTT Budi Arie menjelaskan, dana desa digunakan untuk tugas prioritas nasional, ketahanan pangan, penanggulangan Covid-19, dan infrastruktur desa. 

"Dana bantuan desa itu harus dimanfaatkan untuk kepentingan desa, tidak untuk organisasi kriminal atau separatis bersenjata macam KKB ini," tegas Wamendes PDTT.

Sebagai contoh penggunaannya, Dana Desa di Ilambet, Ilaga, Puncak, Papua, digunakan untuk Posyandu sebesar Rp 64 juta. Kata Budi Arie Dana Desa di sana juga digunakan untuk pemeliharaan jalan sebesar Rp50 juta dan rehabilitasi rumah sebesar Rp168 juta.

Kemudian, peningkatan kapasitas perangkat desa sejumlah Rp 55 juta dan penanganan keadaan mendesak Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Rp 504 juta. Karena itu Budi Arie, menyesalkan kejadian penyanderaan oleh KKB tersebut. Ia berharap aparat keamanan untuk menindak tegas apa yang dilakukan oleh KKB.

"Sangat tidak pantas. Aparat keamanan harus bertindak tegas. Ini persoalan hukum dan keamanan," pungkas Budi Arie. (*/IN-001)

Senin, 15 Maret 2021

Anton Medan Wafat, Ini Kisah Hidup Sang Penjahat Insaf

PENDAKWAH bernama Ramdhan Effendi atau yang dikenal dengan nama Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021). Anton Medan dikabarkan tutup usia di kediamannya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Senin sore.

Meninggalnya pemuka agama keturunan Tionghoa ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/3/2021). Menurut Ipong, Anton meninggal setelah berjuang melawan sakit yang diidapnya.

"Iya benar, karena stroke dan diabetes,” ujar Ipong saat dihubungi Kompas.com.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui mengenai prosesi pemakaman.

Sosok Anton Medan

Disalin dari Wikipedia.org, sosok Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang, lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957. Dia adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf.

Anton Medan pernah menjadi sosok sangat ditakuti di era Orde Baru. Saat insaf, dia memilih jadi mualaf.

Setelah masuk Islam, Anton Medan bernama Muhammad Ramdhan Effendi. Sahabat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu pernah menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.

Anton Medan memeluk agama Islam sejak 1992. Ia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami’ Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta’ibin, Pondok Rajeg, Cibinong. Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.

Dia juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi. Anton Medan mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya Islam.

Sebelum masuk Islam, Anton Medan dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia. Selama pemerintahan Orde Baru Suharto ketika preman digunakan dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.

Dalam penyidikan kasus kerusuhan 1998, Anton Medan membantah tuduhan terlibat aktif di balik layar, meski mengaku berada di tengah-tengah massa. Namun, dia menolak untuk bersaksi kecuali Komisi Nasional Hak Asasi Manusia merehabilitasi namanya terlebih dahulu.

Sudah Siapkan Liang Lahat

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com, Anton Medan ternyata sudah menyiapkan liang lahat untuk dirinya jika kelak meninggal.

Liang lahat yang disiapkan Anton berada di Pondok Pesantren At-Taibin di Kampung Bulak Rata RT 2/8, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Ponpes itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir pria yang kini menginjak usia 65 tahun.

Pria pemilik nama Tionghoa, Tan Kok Liong, sejak dulu bercita-cita membangun sebuah pondok pesantren bagi mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.

Pada 2002 cita-citanya terwujud membangun sebuah pondok pesantren. Saat itu yang pertama kali dibangun oleh Anton yakni kuburan.

"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com pada Juni 2017.

Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakanam Anton berada tepat di sebalah kanan Masjid Tan Kok Liong yang di desain dengan gaya bangunan Tionghoa.

Kuburan itu memiliki kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang 2 meter yang saat ini dijadikan pendopo bagi tamu yang berkunjung ke pondok pesantren tersebut.

"Tadinya enggak ditutup meja, tapi takutnya bahaya akhirnya ditutup jadi lebih terlihat rapih,” sambung Deni.

Selain pondok pesantren di lokasi tersebut yayasan mendirikan sekolah dengan sistem asrama. Dahulu yang tinggal di asrama sampai 500 orang.

Berdirinya Pondok Pesantren At-Taibin bermula ketika Anton Medan ingin menysiarkan Islam dengan membangun pesantren pada 2002 lalu.

"Cita-cita bapak ingin bangun pesantren untuk mualaf Tionghoa, makannya didirikan pondok pesantren ini. Pembangunan sekitar dua tahun, baru mulai beroperasi pada 2004," kata Deni.

Sekolah yang di dalamnya juga terdapat pondok pesantren bagi mantan narapidana dan mualaf Tionghoa ini berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektare.

Saat ini yayasan sudah tidak aktif lagi sejak beberapa tahun lalu. Yang masih tersisa hanya pondok pesantren bagi eks narapidana serta mualaf Tionghoa yang ingin belajar ilmu agama.

Setiap bulan ada saja eks narapidana yang datang untuk mondok di sini. Menjelang Ramadan para santri sudah banyak pulang ke kampung halaman masing-masing untuk ibadah puasa bersama keluarga.

"Emang enggak banyak, kalau bulan puasanya biasanya pada pulang," tukas dia.

Menurut Deni, santri mantan narapidana itu selain dibekali ilmu agama juga diajarkan berwirausaha selama berada di pondokan. Seperti belajar mengelas, beternak hingga menjahit agar setelah mereka keluar sudah punya bekal keahlian untuk melanjutkan hidupnya dan tidak kembali terjerumus dalam dunia hitam.

"Mereka diajarin baca Alquran dan salat. Ada juga alumni yang sekarang sudah bisa membuka pondok pesantren sendiri di kampungnya," kata lelaki yang juga guru di ponpes tersebut.

Ada yang mencolok dari arsitektur bangunan di pondok pesantren Anton. Hampir semua artsitekturnya mendapat sentuhan khas Tiongkok.

Gaya khas bangunan Masjid Hok Tek Liong ini sengaja mengambil gaya bangunan Tiongkok sebagai ciri khas Anton yang memang keturunan Tionghoa. (*/IN-001)

Sumber: Tribunnews

Rabu, 24 Februari 2021

Dua Polisi dan Satu Personel TNI Ditangkap karena Jual Senjata ke KKB Papua

AMBON - Dua oknum polisi diciduk karena terlibat dalam praktik jual-beli senjata api ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Selain dua polisi tersebut, satu personel TNI juga diamankan karena kasus yang sama. Ketiganya merupakan bagian dari tujuh orang yang menjadi tersangka atas kasus jual-beli senjata di Kota Ambon, Maluku.

Dua oknum polisi yang diduga terlibat adalah Bripka SHP dan Bripka MRA. Keduanya merupakan anggota Polresta Ambon. Sedangkan oknum TNI yang juga terlibat adalah Praka MS, anggota Kipan B Batalion 733/Masariku Ambon.

Kapolresta Pulau Ambon Kombes Pol Leo SN Simatupang mengungkap modus oknum petugas yang nekat menjual senjata tersebut. Menurut pengakuan para tersangka, aksi tersebut murni demi keuntungan pribadi. Bahkan, Bripka SHP ternyata sudah dua kali menjual senjata api kepada warga sipil berinisial WT alias J. WT alias J inilah oknum yang terciduk membawa senjata di Papua. Bripka SHP diketahui menjual senjata api rakitan laras panjang kepadanya.

"Dari hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan, ternyata S sudah dua kali melakukan penjualan senjata api rakitan kepada WT alias J yang tertangkap di Polres Bintuni (Papua Barat) pekan lalu," kata Leo dilansir dari Antara, Selasa, 23 Februari 2021.

Bripka SHP mengaku tidak tahu jika WT alias J akan menjual senjata yang dibeli darinya kepada KKB di Papua.

"Dia membeli senpi rakitan laras panjang jenis SS1 dari masyarakat seharga Rp6 juta lalu dijual kepada WT seharga Rp20 juta," kata Leo.

Jika senjata rakitan itu dibeli WT alias J dari Bripka SHP, lain halnya dengan senjata laras pendek jenis revolver. Senjata ini dibeli WT alias J dari Bripka MRA. Bripka MRA awalnya menyerahkan revolver tersebut kepada seorang warga sipil berinisial SN. Lalu, SN kemudian menyerahkanya kepada WT alias J. Tak hanya senjata, J juga mendapat tujuh butir peluru yang berasal dari tersangka I.

Sementara itu, oknum TNI berinisial Praka MS diduga memeroleh keuntungan Rp1,5 juta dari dua kali transaksi penjualan senjata. Praka MS menjual 200 butir amunisi kalibar 5,56 mm dengan harga Rp500 ribu pada November 2020. Sedangkan 400 butir amunisi kaliber 5,56 mm dijualnya pada Januari 2021 seharga Rp1 juta.

Praka MS ditangkap Satintel Kodam Pattimura Maluku pada Minggu, 21 Februari 2021. Penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan kasus kepemilikan serta penjualan senjata api dan amunisi ilegal jaringan Ambon-Papua. (*/IN-001)

Sumber: Antara

© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved