INFO DAERAH
-->

Rabu, 11 September 2019

TdS 2019 Tak Lewati Singkarak, Pemkab Solok dan DPP S3 Bereaksi Keras


SOLOK - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Solok Saiyo Sakato (S3) menanggapi dan meluruskan pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian, terkait tidak masuknya kawasan Singkarak dalam rute Tour de Singkarak (TdS) 2019. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Solok Saiyo Sakato, Eddie Moeras, menegaskan tidak benar rute TdS 2019 yang tidak melintasi kawasan Singkarak, adalah permintaan dari Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo. Menurut Eddie Moeras dalam rilisnya, permintaan start TdS 2019 di Arosuka sudah benar, sekaligus untuk memperkenalkan ibu kota Kabupaten Solok ke nasional maupun mancanegara.

"Untuk itu sekiranya ada rute yang dipersingkat sehingga tidak melebihi batas pebalap sepeda, namun tidak menghilangkan rute melewati Danau Singkarak sebagai ikon pariwisata Kabupaten Solok khususnya dan Sumbar umumnya. Namanya juga Tour de Singkarak, masa tidak melewati Danau Singkarak ya," ujarnya.

Eddie Moeras menjelaskan, rute ini merupakan kajian tim teknis di lapangan dan bukan Bupati Solok. Eddie berharap kajian ini perlu dipertimbangkan kembali.

"Kalau kelebihan jarak tempuh, kenapa perlu mempertimbangkan sampai ke Provinsi Jambi segala. Ini kami rasa kurang rasional. Apakah proyek ini sudah berubah menjadi proyek Sumbar dan Jambi," tuturnya.



Sementara itu, Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo melalui Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Nasripul Romika, membantah kalau bupati Solok yang meminta pemindahan rute TdS. Nasripul menjelaskan bahwa Pemkab Solok memang meminta agar lokasi start di Kabupaten Solok dilakukan di Taman Hutan Kota Wisata (THKW) di Arosuka.

"Jadi bukan meminta agar jangan lewat Singkarak. Tapi kita meminta agar start etape di THKW. Tawaran itu, ditujukan agar Arosuka lebih dikenal masyarakat luas," kata Nasripul, melalui selulernya, Selasa (10/8).

Nasripul juga menegaskan bahwa survey rute TdS dilakukam sepenuhnya oleh tim Union Cycliste Internationale (UCI. Nasripul yang merupakan Kabag Humas Pemkab Solok saat TdS perdana pada 2009, menyatakan tim UCI telah melakukan dua kali survey. Dari berbagai pertimbangan, tim UCI menurutnya mendukung usulan supaya Arosuka dijadikan lokasi start.

"Start di Arosuka, tetapi tidak berarti meninggalkan Singkarak sebagai rute TdS," ungkapnya.

Nasripul kemudian memaparkan kronologis survey, bahwa tim UCI (Union Ciclyste Internationale) awalnya menyarankan untuk mencari alternatif lokasi start pada etape TdS 2019, selain dermaga Singkarak. Menurut Nasripul, berdasarkan indikator penilaian, untuk lokasi dermaga Singkarak yang dilaksanakan setiap tahunnya, cenderung kurang representatif dari sisi estetika.

"Kawasan Dermaga Singkarak kurang representatif. Baik untuk dokumentasi maupun dari sisi kelayakan daya tampung parkir kendaraan dan kebutuhan acara pembukaan, seperti tenda, riging dan sebagainya, kurang memadai. Berdasarkan kajian itu, bersama tim UCI dicari alternatif yang dianggap layak untuk lokasi start. Selain ditawarkan jalan lurus depan Kantor Camat Singkarak yang pernah dipakai sebagai lokasi finish TdS tahun 2014 dan 2015, juga kawasan THKW Arosuka. Setelah dilakukan survei terhadap 2 lokasi tersebut, maka pilihan sementra ditetapkan THKW Arosuka sebagai lokasi start," ungkap Nasripul.

Menurut Nasripul, Kawasan Arosuka dianggap representatif baik dari sisi kelayakan dan estetika lokasi start. Tim UCI bahkan merekomendasikan Arosuka lokasi terbaik dari lokasi start di daerah lain yang telah disurvei sebelumnya.

"Tetapi, dengan rekomendasi itu bukan berarti meninggalkan Singkarak sebagai rute. Itu berbeda pengertiannya," kata Nasripul.



Lebih lanjut, Nasripul menyatakan hasil survey tersebut ditindaklanjuti dengan pertemuan dan surat menyurat antara tim UCI, Disparprov Sumbar dan Pemkab Solok. Isinya, permintaan jalur untuk etape TdS di Kabupaten Solok. Yakni start dilakukan di THKW Arosuka, kemudian mengelilingi Danau Singkarak terus ke arah Kubang Nan Duo, Sungai Nanam, Alahan Panjang dan terus ke Solsel. Tawaran itu ditindaklanjuti dengan survey lanjutan oleh tim UCI. Kemudian diperoleh hasil bahwa apabila melewati rute usulan dari Pemkab Solok, jarak tempuh akan melebihi batas standar jarak per etape untuk balap sepeda, yakni hampir mencapai 250 kilometer. Hal ini dikhawatirkan akan banyak pembalap yang mengalami cedera atau gagal finish sesuai batas waktu, sehingga tidak dapat ikut untuk etape selanjutnya.

"Berdasarkan hasil survei lanjutan, maka akan dipertimbangkan kembali rute etape TdS di Kabupaten Solok yang sesuai dengan lokasi start dan jarak yang pas, tetapi tidak meninggalkan identitas Danau Singkarak. Hingga saat ini, lokasi start dan jarak yg ditempuh etape TdS masih terus berubah secara dinamis, sampai dilaksanakan survei TdS ke-3 di bulan Oktober. Jadi ini belum final. Tempat star dan rute yang dilalui masih dinamis," ungkapnya.

Nasripul juga menyatakan, pihaknya juga memberikan sejumlah pertimbangan ke tim UCI dan Dinas Pariwisata Sumbar, agar TdS 2019 tetap bisa melalui Kawasan Singkarak. Pertimbangan pertama, lokasi start tetap di THKW Arosuka, kemudian mengitari Danau Singkarak dan menuju Solok Selatan. Namun, titik finish di Solok Selatan diperpendek. Misalnya di daerah Parik Gadang Diateh, Solsel, atau di dekat perbatasan dengan Kabupaten Solok, setelah Surian.

"Jadi, karena mengitari Danau Singkarak, titik finish tidak lagi di Muaro Labuah, karena terlalu jauh," ungkapnya.

Alternatif berikutnya menurut Nasripul, adalah dengan menambah jarak etape 1 dari Kota Pariaman ke Tanah Datar.  Yakni start di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman dan Finish di Istano Basa Pagaruyung, Batusangkar, Tanah Datar. Etape tersebut memiliki panjang lintasan sejauh 107.3 kilometer.

"Karena jarak etape 1 hanya 107,3 kilometer, bisa dilakukan penambahan rute mengitari Danau Singkarak. Yakni para pebalap bisa masuk melalui Sumpur, lalu mengelilingi Danau Singkarak, dan keluar di daerah Ombilin, lalu ke Istano Basa Pagaruyung," ungkapnya. (PN-001)



Stage TdS 2019:

Stage 1
Start Pantai Gandoriah, Kota Pariaman - Finish di Istana Basa Pagaruyung, Batusangkar. Panjang lintasan 107.3 km.



Stage 2
Start Kantor Bupati Pasaman - Finish di Jam Gadang, Bukittinggi. Panjang lintasan 112.2 km.



Stage 3
Start Lembah Harau, Limapuluh Kota - Finish di Padang Panjang. Panjang lintasan 125.6 km.



Stage 4
Start Kantor Bupati Dharmasraya - Finish di Lapangan Segitiga Sawahlunto. Panjang lintasan 205.3 km.



Stage 5
Start Kantor Dispar Payakumbuh - Finish di Ambun Pagi, Agam. Panjang lintasan 206.5 km.



Stage 6
Start Taman Hutan Wisata Arosuka, Kabupaten Solok - Finish di Ruang Terbuka Hijau Muaro Labuah, Solok Selatan. Panjang lintasan 173.2 km.



Stage 7
Start Air Terjun Telun Berasap - Finish di Dermaga Kerinci, Provinsi Jambi. Panjang lintasan 82.9 km.



Stage 8
Start Lapangan Merdeka Sungai Penuh - Finish di Alun-Alun Painan, Pesisir Selatan. Panjang lintasan 200.4 km.



Stage 9
Start Pantai Carocok, Pessel - Finish Pantai Cimpago, Kota Padang. Panjang lintasan 107.7 km.

KPAI Tuding Ada Eksploitasi Anak, PB Djarum Hentikan Audisi Umum 2020

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) salah satu lembaga non struktural, menuding ada unsur eksploitasi anak dalam audisi PB Djarum. Buntut dari polemik tersebut, PB Djarum pilih hentikan audisi umum tahun depan. Tagar #bubarkanKPAI bahkan menjadi trending di Twitter, Senin (9/9/2019). KPAI bersama Yayasan Lentera Anak menuding adanya eksplotasi anak dalam audisi beasiswa bulutangkis yang diselenggarakan oleh PB Djarum.

Beberapa hal yang menjadi sorotan adalah adanya brand image pada anak-anak peserta audisi. Peserta audisi dianggap harus menggunakan kaos bertuliskan DJARUM yang memiliki jenis huruf sama dengan merek rokok.

PB Djarum juga dianggap memanfaatkan pembinaan anak-anak untuk menjadi bagian dari strategi pemasaran.

Setelah melakukan sejumlah diskusi, PB Djarum akhirnya tak memberikan kaos berlogo DJARUM pada anak-anak peserta audisi di GOR Satria Purwokerto pada Minggu (8/9/2019) hingga Selasa (10/9/2019).

Pada kesempatan tersebut, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengumumkan bahwa PB Djarum akan menghentikan audisi umum tahun depan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari polemik berkepanjangan meski pihaknya telah memberi bukti dan penjelasan.

"Kita sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau, dan tahun lalu pun kita dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kita bukan produk rokok," ujar Yoppy, Sabtu (7/9/2019), dikutip dari pbdjarum.org.

Keputusan PB Djarum menghentikan audisi umum beasiswa bulutangkis mulai tahun depan menjadi pembicaraan di berbagai media sosial termasuk Twitter.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kemudian memberikan tanggapan terkait berhentinya audisi umum beasiswa bulutangkis PB Djarum.

Ketua KPAI, Susanto, mengatakan pihaknya tak memiliki niat untuk menghentikan audisi.

"Perlu kami sampaikan bahwa KPAI tidak terbesit niat untuk menghentikan audisi," dalam keterangan tertulis, Senin (9/9/2019) dikutip dari Kompas.com.

Susanto menyebut, KPAI mendukung audisi serta pengembangan minat dan bakat anak.

Pihaknya juga berharap audisi-audisi pencarian minat dan bakat terus berlanjut dengan memperhatikan aturan-aturan tertulis.

Dalam kasus PB Djarum yakni Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2019 yang mengatur tentang penggunaan merek, logo, maupun gambar produk tembakau.

Susanto juga menegaskan, KPAI hanya menjalankan tugas dengan tujuan peraturan dapat ditaati.

"Kami mendukung agar prestasi anak terus bertumbuh dan membanggakan Indonesia ke depan. Jadi, peraturan KPAI hanya menjalankan tugas agar peraturan tersebut ditaati oleh semua pihak," katanya.

Sementara itu, tanggapan lain juga datang dari Komisioner KPAI Sitti Hikmawanty.

Senada dengan Susanto, Sitti menyebut pihaknya tak melarang proses audisi PB Djarum.

PB Djarum dianggap melakukan eksploitasi anak secara terselubung.

“Perlu ditegaskan rekrutmen ini dalam bentuk audisi tidak kami larang.”

“Yang dilarang adalah bentuk eksploitasi terselubungnya,” kata Sitti, Minggu (8/9/2019) siang dikutip dari Kompas.com.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak.

Keputusan Presiden Nomor 36/1990, 77/2003 dan 95/M/2004 merupakan dasar hukum pembentukan lembaga ini.

Berikut 9 anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat:

Ketua: Dr. Susanto, MA

Wakil Ketua: Rita Pranawati, MA

Anggota:

Ai Maryati Solihah, M.Si.,
Jasra Putra, M.Pd.,
Margaret Aliyatul Maimunah, M.Si.,
Putu Elvina, MM.,
Retno Listyarti, M.Si.,
Susianah, M.Si.,
Sitti Hikmawatty, M.Pd
Berapa Gaji dan Tunjangan Anggota di Lembaga Non Struktural (LNS)?

Selain untuk ASN, pemerintah juga akan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pimpinan dan pegawai non-Pegawai Negeri Sipil (non-PNS) pada lembaga Non Struktural (LNS).

Pertimbangan pemberian THR bagi pimpinan dan pegawai non-PNS pada LNS ini adalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dalam menyambut Hari Raya keagamaan.

Dilansir oleh wikipedia, saat ini ada setidaknya lebih dari 100 LNS di Indonesia, di antaranya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dewan Pers, Kompolnas,  Badan Amil Zakat Nasional, Bawaslu, Komnas HAM, dan lainnya.

Pada 6 Mei 2019 lalu, seperti dilansir setkab.go.id, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya Kepada Pimpinan dan Pegawai Non-Pegawai Negeri Sipil pada Lembaga Non-Struktural (tautan: PP Nomor 37 Tahun 2019).

“Pimpinan dan pegawai nonpegawai negeri sipil pada LNS diberikan Tunjangan Hari Raya,” bunyi Pasal 2 PP ini.

Pimpinan pada LNS sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, terdiri atas:

a. ketua/kepala;

b. wakil ketua/wakil kepala;

c. sekretaris; dan/atau

d. anggota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pegawai non-PNS yang menerima gaji ke-13 ini harus memenuhi syarat minimal telah melaksanakan tugas pokok organisasi secara penuh selama satu tahun.

Daftar LNS yang pimpinan dan pegawai non-PNS yang menerima gaji ke-13 ini ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Apabila pimpinan dan pegawai non-PNS menerima pensiun janda/duda atau penerima tunjangan janda/duda maka diberikan gaji ke-13 sekaligus gaji ke-13 penerima pensiun janda/duda atau THR penerima tunjangan janda/duda.

Pimpinan dan pegawai non-PNS pada LNS yang ditetapkan pembubarannya oleh Presiden tetap diberikan gaji ke-13.

Dengan persyaratan masih melaksanakan tugas sampai batas waktu pengalihan LNS kepada kementerian/lembaga (K/L) serta masih menerima penghasilan pada bulan Juni.

Dari jumlah gaji dan tunjangan bisa dilihat dari daftar gaji ke-13 yang diterima tahun 2019 ini:
Kepala/Ketua LNS: Rp 26,23 juta
Wakil Kepala/Ketua LNS: Rp 24,72 juta
Sekretaris: Rp 23,42 juta
Anggota: Rp 23,42 juta
Pegawai setara eselon I: Rp 20,73 juta
Pegawai setara eselon II: Rp 16,26 juta
Pegawai setara eselon III: Rp 11,53 juta
Pegawai setara eselon IV: Rp 8,84 juta

LNS adalah lembaga selain kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian yang dibentuk dengan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Presiden yang pembiayaannya dibebankan kepada APBN. (*)

Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com

Selasa, 10 September 2019

Indonesia Digulung Thailand 3-0 di Gelora Bung Karno

Timnas Indonesia takluk 0-3 dari Thailand pada matchday kedua putaran kedua Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019).

JAKARTA - Timnas Indonesia kembali gagal mengamankan tiga poin saat menjamu timnas Thailand di SUGBK. Bermain di depan pendukung sendiri, Indonesia dipaksa menyerah tiga gol tanpa balas oleh Thailand. Tiga gol dari Thailand diciptakan oleh Supachok Sarachat (55' dan 72') dan penalti Theerathon Bunmatan pada menit ke-64. Pada babak pertama, baik timnas Indonesia maupun Thailand masih kesulitan mencetak gol.

Satu-satunya peluang berbahaya dimiliki Indonesia pada menit ke-34. Sayangnya, Irfan Bachdim yang tinggal berhadapan dengan kiper gagal mengoptimalkan peluang. Skor 0-0 menutup jalannya pertandingan Indonesia kontra Thailand pada babak pertama.

Pada babak kedua, timnas Indonesia mencoba keluar dari tekanan dengan melakukan serangan lewat sektor sayap. Pada menit ke-48, Alberto Goncalves gagal mengoptimalkan umpan silang dari Andik Vermansah di area penalti Thailand.

Tiga menit berselang, peluang emas dimiliki Indonesia setelah Andik Vermansah di dekat kotak penalti Thailand. Namun, sepakan dari Irfan Bachdim masih melambung dari gawang Thailand. Thailand sukses memimpin 1-0 setelah Supachok Sarachat mencetak gol pada menit ke-55.

Tendangan melengkung Supachok dari luar kotak penalti tak mampu diblok oleh Andritany Ardhiyasa. Pada menit ke-64, Thailand mendapatkan penalti setelah Supachok Sarachat dijatuhkan oleh Andritany di kotak penalti. Eksekusi penalti Theerathon Bunmathan membuat Thailand unggul 2-0 atas Indonesia.

Pada menit ke-72, Supachok Sarachat mencetak gol keduanya dan membuat Thailand unggul 3-0. Ia sukses meneruskan umpan dari Theerathon Bunmatan pada sektor kiri penyerangan Thailand. Tak ada gol lagi hingga wasit meniup peluit akhir babak kedua. Skor akhir 3-0 untuk kemenangan Thailand atas tuan rumah Indonesia.

Dengan hasil ini, Indonesia tak beranjak dari juru kunci klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Sedangkan Thailand berpeluang naik ke puncak klasemen sembari menunggu hasil Malaysia versus Uni Emirat Arab. Thailand membukukan empat poin dari dua pertandingan awal Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. (*/IN-001)

SUSUNAN PEMAIN

INDONESIA (4-2-3-1): 22-Andritany Ardhiyasa; 3-Yustinus Pae, 23-Hansamu Yama Pranata, 5-Yanto Basna, 14-Ruben Sanadi; 13-Manahati Lestusen, 8-Evan Dimas Darmono; 21-Andik Vermansah (7-Saddil Ramdani 73'), 17-Irfan Bachdim (15-Osas Saha 65'), 10-Stefano Lilipaly; 9-Alberto Goncalves

Pelatih: Simon McMenemy

THAILAND (4-2-3-1): 23-Siwarak Tedsungnoen; 19-Tristan Do, 3-Theerathon Bunmathan (2-Sasalak Haiprakhon 75'), 6-Pansa Hemviboon, 14-Manuel Bihr; 16-Phitiwat Sukjitthammakul, 4-Sarach Yooyen; 18-Ekanit Panya (21-Sivakorn Tiatrakul 76'), 7-Supachok Sarachat, 10-Chanathip Songkrasin; 9-Supachai Jaided.

Pelatih: Akira Nishino

Kadispar: Tour de Singkarak 2019 Tak Lewati Kawasan Singkarak, Karena Permintaan Bupati Solok


PADANG - Kejuaraan Balap Sepeda Internasional Tour de Singkarak (TdS) 2019 bakal berlangsung pada 2 hingga 10 November 2019. Helatan Tour de Singkarak (TdS) memasuki tahun penyelenggaraan ke-11. Penyelenggaraan TdS tahun ini semakin diperluas jangkauannnya hingga sembilan etape yang melintasi 16 kabupaten/kota di Sumbar, dan ditambah dua kabupaten di Provinsi Jambi. Namun, 3 kabupaten/kota di Sumbar tidak bakal dilewati sport tourism terbesar di Sumbar tersebut. Ketiga daerah tersebut adalah Kota Solok, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai. Tapi yang lebih menyesakkan, meski namanya Tour de Singkarak, tidak satupun etape yang bakal melewati Danau Singkarak.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian, menjelaskan tidak adanya etape yang melintasi kawasan Singkarak, merupakam permintaan dari Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo. Menurut Oni Yulfian, Bupati Solok meminta start Tour de Singkarak di Arosuka.

"Ini berbeda dari tahun sebelumnya, start Tour de Singkarak itu kan di dermaga pinggir Singkarak. Lalu peserta TdS nanti akan mengelilingi Danau Singkarak. Kalau start-nya dipindahkan ke Arosuka itu rutenya bertambah sekitar 30 kilometer. Rute itu sudah melewati dari batas pembalap," ujar Oni Yulfian, dikutip tribunnews.com, Senin (9/9/2019).

Oni Yulfian
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar

Permintaan tersebut, kata Oni, dipertimbangkan pihak Dinas Pariwisata Sumbar dan panitia penyelenggara dengan melakukan survei ke lokasi.

"Jadi, waktu itu tim survei Dinas Pariwisata Sumbar bertemu dengan tim Kabupaten Solok. Namun, saya belum menerima laporan dari mereka, jadinya seperti apa," ungkap Oni Yulfian.

Beralihnya lokasi start TdS di Kabupaten Solok, kata Oni, itu adalah kesepakatan dengan Bupati Solok.

"Setelah diterima nanti laporan dari tim survei seperti apa jadinya, baru nanti dirapatkan. Insya Allah besok kami rapatkan," sambung Oni.

Oni juga menyebut sebetulnya tidak ada masalah jika iven balap sepeda itu tidak menjadikan start maupun finish di Danau Singkarak.

"Ya, sebenarnya tidak ada masalah, selama namanya masih Tour De Singkarak gak masalah, apalagi itu keinginan dari daerah tersebut," ujar Oni Yulfian.

Sementara untuk etape yang melewati dua daerah di Jambi, ia menyebut masih belum ada keputusan.

"Memang benar rencananya dua daerah tersebut akan dijadikan etape, tapi belum diputuskan. Keputusannya itu besok baru kita rapatkan," ucap Oni.

Oni Yulfian menyebut sejauh ini untuk persiapan TdS sudah sesuai rencana. Ia berharap ke depan pelaksanaan TdS lancar tanpa hambatan, sebab TdS adalah ajang Sumbar dongkrak pariwisata. (*/IN-001)



Stage TdS 2019:

Stage 1
Start Pantai Gandoriah, Kota Pariaman - Finish di Istana Basa Pagaruyung, Batusangkar. Panjang lintasan 107.3 km.



Stage 2
Start Kantor Bupati Pasaman - Finish di Jam Gadang, Bukittinggi. Panjang lintasan 112.2 km.



Stage 3
Start Lembah Harau, Limapuluh Kota - Finish di Padang Panjang. Panjang lintasan 125.6 km.



Stage 4
Start Kantor Bupati Dharmasraya - Finish di Lapangan Segitiga Sawahlunto. Panjang lintasan 205.3 km.



Stage 5
Start Kantor Dispar Payakumbuh - Finish di Ambun Pagi, Agam. Panjang lintasan 206.5 km.



Stage 6
Start Taman Hutan Wisata Arosuka, Kabupaten Solok - Finish di Ruang Terbuka Hijau Muaro Labuah, Solok Selatan. Panjang lintasan 173.2 km.



Stage 7
Start Air Terjun Telun Berasap - Finish di Dermaga Kerinci, Provinsi Jambi. Panjang lintasan 82.9 km.



Stage 8
Start Lapangan Merdeka Sungai Penuh - Finish di Alun-Alun Painan, Pesisir Selatan. Panjang lintasan 200.4 km.



Stage 9
Start Pantai Carocok, Pessel - Finish Pantai Cimpago, Kota Padang. Panjang lintasan 107.7 km.

Senin, 09 September 2019

Terobos Razia, Bandar Narkoba yang Bawa 0,5 Kilogram Shabu di Limapuluh Kota Tewas Ditembak


LIMAPULUH KOTA - Jelang serah terima jabatan sebagai Wakapolres Kota Padang, Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Haris Hadis, S.IK, M.M.Tr, mendapat "tangkapan besar". Seorang pria yang diduga bandar shabu asal Pekanbaru, YD (32), tewas ditembak personel Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Limapuluh Kota, Sabtu (7/9/2019) sekira pukul 09.30 WIB. Peristiwa tersebut diwarnai aksi pengejaran di jalan raya. Petugas terpaksa melakukan penembakan ke mobil YD, karena melawan dan memiliki senjata api. Di mobil YD, juga terdapat seorang wanita.

Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Haris Hadis menyebutkan, anggotanya terpaksa melepaskan tembakan ke mobil YD.

"Tersangka memiliki senjata api, dan berupaya melawan petugas saat akan disergap," kata Haris.

Haris Hadis juga mengungkapkan peritiwa tersebut berawal saat personel Polsek Pangkalan menggelar razia rutin di ruas jalan lintas Sumbar-Riau. Diketahui, YD yang mengendarai mobil Honda Jazz warna putih, melaju dari arah Pekanbaru menuju Limapuluh Kota. Personel yang sedang razia kemudian memberi isyarat agar YD memperlambat dan menghentikan kendaraan. Namun, tersangka justru tancap gas dan menabrak satu mobil di depannya. Petugas kemudian melakukan pengejaran.

Tersangka yang melaju dengan kecepatan tinggi, tidak menghiraukan peringatan dari petugas. Malahan, tersangka mengeluarkan senjata api jenis pistol laras pendek dan mengancam pengendara lain untuk menepi. Di dalam mobil tersebut, YD membawa seorang wanita berinisial NL, 30 tahun, yang diduga merupakan teman wanitanya.

"Tersangka yang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, sempat melepaskan beberapa kali tembakan ke arah mobil polisi yang berada persis belasan meter di belakangnya," tambah Kasat Narkoba, Iptu Hendri Has didampingi Kasat Reskrim, AKP Anton Luther.

Melihat aksi pelaku, polisi membalas tembakan. Aparat Polsek Pangkalan yang melakukan pengejaran meminta bantuan ke Mako Polres supaya melakukan pengepungan. Di sekitar Mako Polres kawasan Ketinggian, Nagari Sarilamak, puluhan polisi dengan sigap memblokade jalan raya.

"Tersangka yang melaju dengan kecepatan tinggi awalnya tidak menggubris imbauan dan peringatan petugas. Ia tetap berupaya menerobos blokade. Pelaku akhirnya terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan. Pelaku berinisial YD tewas di TKP, sedangkan teman wanitanya terkena peluru di tangan sebelah kanan," papar Iptu Hendri Haz.

YD tewas di TKP akibat luka tembak dua bagian tubuhnya. Setelah melumpuhkan tersangka, petugas kemudian melakukan penggeledahan. Di kabin mobil tersangka ditemukan barang bukti narkoba jenis shabu seberat 0,5 kilogram, satu timbangan digital dan satu pucuk senjata api laras pendek. Jasad tersangka kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk autopsi.

Sementara itu, NL yang diketahui berstatus ibu beranak satu dilarikan ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh untuk diberikan penanganan medis, akibat luka tembak yang dialaminya. Saat diinterogasi, NL mengaku dirinya bersama YD sempat menggunakan sabu bersama beberapa rekannya di sebuah hotel di Pekanbaru, Riau. (*/IN-001)

Tour de Singkarak, Tak Lewati Singkarak


TdS 2019, Peserta Tempuh 9 Etape
* Tour de Singkarak yang Tidak Melewati Singkarak

PADANG - Helatan Tour de Singkarak (TdS) memasuki tahun penyelenggaraan ke-11. Penyelenggaraan TdS tahun ini semakin diperluas jangkauannnya hingga sembilan etape yang melintasi 16 kabupaten/kota di Sumbar, dan ditambah dua kabupaten di Provinsi Jambi. Perluasan jangkauan hingga ke Provinsi Jambi, juga menyebabkan 3 kabupaten/kota di Sumbar tidak bakal dilewati sport tourism terbesar di Sumbar tersebut. Ketiga daerah tersebut adalah Kota Solok, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai. Tapi yang lebih menyesakkan, meski namanya Tour de Singkarak, tidak satupun etape yang bakal melewati Danau Singkarak.

Tour de Singkarak (TdS) 2019 yang akan berlangsung 2-10 November 2019 akan menjadi ajang mempromosikan pariwisata dua provinsi sekaligus, yakni Sumatera Barat dan Jambi.

"TdS tahun ini telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-11 dan penyelenggaraannya semakin diperluas jangkauannya hingga sembilan etape yang melintasi 16 kabupaten dan kota di Sumatera Barat dan dua kabupaten di Jambi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran persnya.



Arief Yahya menyatakan, TdS merupakan wisata olahraga berhadiah total sebesar Rp 2,3 miliar, yang efektif mempromosikan pariwisata, dengan menampilkan atraksi budaya, kuliner, dan olahraga. Arief menjelaskan, penyelenggaraan TdS mempunyai keunggulan sebagai kegiatan wisata olahraga balap sepeda internasional terbesar di Indonesia.

"TdS memiliki nilai media yang tinggi sehingga berdampak pada promosi dan pencitraan pada destinasi pariwisata Sumbar dan Jambi," kata Arief Yahya.



Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, Sumbar memiliki 49 kegiatan unggulan, 3 kegiatan di antaranya masuk dalam 100 Wonderful Event yang digelar sepanjang tahun ini di 19 kabupaten/kota di Sumbar. Ketiga kegiatan unggulan tersebut adalah Pasa Harau Art And Cultural Festival, Tour de Singkarak (TdS), dan Festival Budaya Minangkabau.

Ketiga kegiatan ini masuk dalam 100 Wonderful Event dan akan menjadi magnet dalam menandatangkan wisatawan ke Sumbar pada tahun ini yang menargetkan 58.447 wisatawan mancanegara (wisman) dan 8,4 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus).

"TdS 2019 merupakan kegiatan unggulan Sumbar. Tahun ini kita berkolaborasi dengan Provinsi Jambi. Dua kabupaten di Jambi yakni Kerinci dan Sungai Penuh akan dilalui. Ini menjadi kesempatan untuk mempromosikan pariwisata Jambi," kata Irwan Prayitno, seperti dikutip Antara.



Ketiga kegiatan unggulan Sumbar yang masuk dalam 100 Wonderful Event 2019 selain TdS 2019 juga Pasa Harau Art and Cultural Festival berlangsung di Kabupaten Lima Puluh Kota pada 16-18 Agustus 2019. Dalam penyelenggaraan festival budaya ini ditampilkan antara lain Harau Performing Art, Harau Adventure Run (Harau Berjejaring), Pacu Jawi, serta Jelajah Harau/Mengejar Embun Lembah Harau.

Sementara itu, penyelenggaraan kegiatan Festival Pesona Budaya Minangkabau akan berlangsung di Kabupaten Tanah Datar pada 4-7 Desember 2019. (PN-001)



Stage TdS 2019:

Stage 1
Start Pantai Gandoriah, Kota Pariaman - Finish di Istana Basa Pagaruyung, Batusangkar. Panjang lintasan 107.3 km.



Stage 2
Start Kantor Bupati Pasaman - Finish di Jam Gadang, Bukittinggi. Panjang lintasan 112.2 km.



Stage 3
Start Lembah Harau, Limapuluh Kota - Finish di Padang Panjang. Panjang lintasan 125.6 km.



Stage 4
Start Kantor Bupati Dharmasraya - Finish di Lapangan Segitiga Sawahlunto. Panjang lintasan 205.3 km.



Stage 5
Start Kantor Dispar Payakumbuh - Finish di Ambun Pagi, Agam. Panjang lintasan 206.5 km.



Stage 6
Start Taman Hutan Wisata Arosuka, Kabupaten Solok - Finish di Ruang Terbuka Hijau Muaro Labuah, Solok Selatan. Panjang lintasan 173.2 km.



Stage 7
Start Air Terjun Telun Berasap - Finish di Dermaga Kerinci, Provinsi Jambi. Panjang lintasan 82.9 km.



Stage 8
Start Lapangan Merdeka Sungai Penuh - Finish di Alun-Alun Painan, Pesisir Selatan. Panjang lintasan 200.4 km.



Stage 9
Start Pantai Carocok, Pessel - Finish Pantai Cimpago, Kota Padang. Panjang lintasan 107.7 km.

© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved