RELIGIUS
-->

Jumat, 21 Februari 2020

Tidak Diam di Barak, Saatnya Jadi TNI Rakyat

Saat Markas Tentara Tidak Angker Lagi
Tidak Diam di Barak, Saatnya Jadi TNI Rakyat


Markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di fikiran masyarakat selama bertahun-tahun lekat dengan kesan angker. Namun, setelah era reformasi bergulir, kondisi tersebut berubah. Sesuai dengan paradigma baru tentara, berbagai pendekatan khusus dan sejumlah "produk" yang "dilahirkan" tentara untuk masyarakat. Seperti apa?

Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0309/Solok, berdiri dengan gagah. Bangunan dengan struktur Rumah Gadang (rumah adat khas Minangkabau), didominasi warna hijau tua. Selaras dengan warna khas tentara. Meski bangunan tua, markas yang pernah menjadi Markas Komando Resor Militer Korem 033/Wirayudha di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) III/17 Agustus, kini berada di bawah Satkowil Korem 032/Wirabraja di Kodam Bukit Barisan. Sisa-sisa kegagahan Korem 033/Wirayudha tersebut, hingga kini tetap lekat di fikiran masyarakat.

Berdasarkan Perintah Operasi Kasad Nomor: 011/1984 tanggal 22 September 1984 tentang Reorganisasi TNI-AD yang kemudian disempurnakan Surat Telegram Kasad Nomor : STR/430/1984 tanggal 21 Oktober 1984 dan STR/603/1984 tanggal 28 Desember 1984, jumlah Kodam yang ada dikurangi menjadi 10 Kodam ditambah satu Kodam Ibu Kota. Saat itu, Kodam I/Iskandar Muda, Kodam II/Bukit Barisan dan Kodam III/17 Agustus dilikuidasi dan dijadikan satu Kodam dengan nama Kodam I/Bukit Barisan. Sejalan dengan likuidasi Kodam III/17 Agustus tersebut melikuidasi Korem 032, dan Korem 033/Wirayudha pada tanggal 26 Januari 1985, maka secara bertahap satuan jajaran di bawahnya dilikuidasi menjadi organik 032/Wirabraja termasuk Kodim 0309/Solok.

Kodim 0309/Solok, membawahi tiga daerah di Sumbar. Yakni Kota Solok, Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Keberadaannya di Kota Solok, membuatnya sangat dekat dengan masyarakat dan sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Seperti Balaikota Solok, Polres Solok Kota, Kejari Solok, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Kementerian Agama, serta sejumlah instansi samping lainnya. Namun, kedekatan kuat tentu saja dengan masyarakat sekitar.

Berbagai fasilitas olahraga dibangun oleh Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi dan dilanjutkan oleh Dandim saat ini Letkol ARM Reno Triambodo. Masyarakat Kota Solok dan Kabupaten Solok, saat ini seakan "lupa", bahwa Makodim 0309/Solok adalah tempat yang angker.

Setiap hari, bahkan setiap waktu, Makodim 0309/Solok senantiasa ramai oleh masyarakat yang berolahraga. Di pagi hari, masyarakat memanfaatkan sarana jogging track, peralatan gym, hingga lapangan bolavoli dan lapangan basket, hingga sore hari. Malam harinya, lapangan upacara yang sangat datar, dimanfaatkan sejumlah cabang olahraga beladiri, seperti karate, tinju, wushu, tarung derajat, untuk menggelar latihan.

Apa kelebihan yang dimiliki oleh Kodim 0309/Solok, sehingga mampu menarik hati masyarakat Solok Raya? Tentu saja fasilitas yang lengkap, nyaman, dan suasana yang mendukung. Namun, poin utama yang menjadi perhatian masyarakat adalah sikap personel Kodim 0309/Solok yang ramah dan jauh dari kesan sangar.

Salah seorang masyarakat Simpang Sigege, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Rafdi Dodi, mengaku dirinya sangat nyaman berolahraga di Makodim 0309/Solok. Meski Pemko Solok memiliki berbagai sarana olahraga yang dibangun dengan dana miliaran rupiah. Seperti misalnya Sport Hall di Tanjung Paku, hingga lapangan Merdeka Kota Solok, tapi tidak mampu menarik minat masyarakat berolah raga.

"Kodim 0309/Solok membuka ruang yang sangat luas ke masyarakat. Sehingga, membuktikan bahwa mereka tidak lagi sebagai pihak yang ditakuti. Seharusnya, Pemda menunjang hal ini. Fasilitas yang dimiliki Kodim justru lebih dominan dimanfaatkan oleh masyarakat, bukan hanya oleh TNI. Sementara, fasilitas yang dimiliki Pemda, seperti tidak "terbuka" ke masyarakat. Banyaknya birokrasi yang harus dilewati, membuat masyarakat menjadi malas memanfaatkan. Tentu ada sesuatu di Makodim ini. Salah satunya, adalah paradigma dan pendekatan institusi ini ke msyarakat. Saat kita berolahraga di sana, suasananya sangat mendukung dan nyaman," ujar pria yang akrab disapa Kidok tersebut.

Senada dengan Kidok, Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Amanat Nasional, Rusdi Saleh, mengaku dirinya sangat salut dengan pendekatan Kodim 0309/Solok saat ini ke masyarakat. Menurutnya, hal itu sesuai dengan paradigma baru di tubuh TNI. Masyarakat menurut Rusdi Saleh, tidak lagi takut berada di lingkungan TNI, tapi merasa TNI adalah bagian dari diri mereka sendiri. Hal ini menurutnya, harus direspons dengan optimal oleh Pemko Solok dan DPRD Kota Solok.

"Dandim dan jajarannya, sejatinya banyak yang bukan orang Solok. Tapi, mereka adalah bagian dari kita. Serta memiliki kepedulian dan aktif membantu masyarakat. Sudah sepantasnya, komitmen dan jati diri mereka kita dukung untuk kemajuan daerah. Bagaimanapun, jika mereka bertugas disini, makan disini dan hidup disini, mereka adalah orang Solok," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Waikota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam, turut mengapresiasi ramainya masyarakat berolahraga di Makodim 0309/Solok. Menurutnya, hal ini merupakan wujud dari kepedulian berbagai elemen untuk membangun Kota Solok. Sebagai anak kolong (anak tentara) Reinier mengaku dirinya sangat bangga terhadap upaya yang dilakukan Kodim 0309/Solok.

"Kita sangat apresiasi. Apalagi sebagai pengurus FKPPI, kami sangat bangga dengan kiprah Kodim 0309/Solok beserta jajarannya. Kita harapkan, ke depannya, sinergitas ini semakin padu untuk masa depan yang lebih baik lagi," tegasnya.

Dandim 0309/Solok Letkol ARM Reno Triambodo, menyatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Dandim sebelumnya Letkol ARH Priyo Iswahyudi, yang telah meletakkan dasar-dasar kedekatan masyarakat di teritorial Kodim 0309/Solok. Sebagai Dandim yang baru menjabat sekitar satu bulan, perwira yang lama bertugas di kecabangan artileri medan (Armed) tersebut, mengaku sangat bersyukur dengan antusiasme masyarakat. Kembali ke Kota Solok, menurut Reno, adalah pulang kampung. Sebab, dirinya menghabiskan masa kecilnya di Kota Solok, saat almarhum ayahnya, Letkol Mardjono, menjabat sebagai Kepala Staf Distrik Militer (Kasdim) yang saat itu berpangkat Mayor.

"Solok adalah salah satu kampung saya. Saya sangat antusias saat ditugaskan disini. Penerimaan masyarakat begitu baik. Sesuai dengan Doktrin Kartika Ekapaksi dan Tri Dharma Eka Karma di TNI. Bahwa TNI adalah milik rakyat dan berbuat yang terbaik untuk rakyat. Karena itu, kami memiliki tanggung jawab moral untuk ikut membangun Solok Raya ini," ungkap pria supel yang murah senyum ini.

Selama 19 tahun di kecabangan Artileri Medan (Armed), Reno mengaku sangat senang dengan jabatan barunya sebagai Dandim, yang lebih pada teritorial. Menurutnya, hal itu semakin mendekatkan dirinya dengan masyarakat. Terkait upaya yang akan dilakukannya ke depan, Reno menyatakan pihaknya ingin mendekatkan diri pada kaum milenial Solok dan memancing kreativitas kaum muda. Salah satunya adalah dengan membangun lapangan dan trek skateboard di bagian belakang Makodim 0309/Solok.

"Kaum muda harus menjadi generasi yang kuat. Segala potensi mereka harus dikembangkan. Itu adalah tugas semua pihak, termasuk TNI. Sehingga, mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, seperti Narkoba, kenakalan remaja dan efek negatif lainnya," tegas suami dari Indriastie Kusuma Ningrum, S.I.P ini.

Terkait pembangunan masyarakat, Reno menyatakan saat ini TNI di Sumbar banyak memfokuskan pemakaian teknologi tepat guna ke masyarakat. Beberapa di antaranya adalah aplikasi mesin kipas pendorong perahu dari SMA Kartika Padang, teknologi bahan bakar dari sampah di Pesisir Selatan, teknologi pemurnian air laut menjadi air minum di Mentawai. Serta yang terbaru, pemakaian teknologi mikroorganisme Bios 44 yang didukung penuh oleh Korem 032/Wirabraja. Kodim 0309/Solok saat ini juga sedang menggunakan mengembangkan sistem pertanian Hidroganik (pola penanaman menggunakan air dan cara organik).

"Banyak hal yang sesuai dengan komando dari pimpinan TNI, terkait pembangunan di masyarakat di berbagai bidang. Contohnya produk Bios 44. Kita harapkan Bios 44 ini mampu diaplikasikan secara luas di Sumbar dan membantu petani mengembalikan kesuburan tanah," ungkapnya.

Bios 44 merupakan teknologi yang ditemukan oleh Gapo Army Team of Research (Gator) Korem 044/Garuda Dempo (Gapo) Palembang, Sumsel, sekitar tahun 2016. Saat itu, ketuanya adalah Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo. Saat ini, Kunto Arief menjadi Danrem 032/Wirabraja.

Bios 44 juga bisa digunakan untuk pertanian. Yakni, mengurai tanah tandus menjadi subur. Bios 44 juga cocok untuk pengembangan budi daya perikanan. Selain itu, Bios 44 bisa digunakan untuk perbaikan bekas lahan tambang hingga peternakan. Dalam budi daya perikanan, cairan Bios 44 bisa memperbaiki kualitas air sehingga kolam ikan lebih produktif. (rijal islamy)

Rabu, 19 Februari 2020

Karni Ilyas Gebrak Meja Tegur Ali Ngabalin di ILC

JAKARTA - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin tersulut emosi saat menjadi bintang tamu dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/2/2020).
Dilansir TribunWow.com, Ali Ngabalin bahkan berkali-kali ditegur Presenter Karni Ilyas karena terus memotong pembicaraan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Zaitun Ramin.
Karni Ilyas bahkan mengaku malu karena acara tersebut hanya diisi perdebatan Ali Ngabalin.
 Diketahui, Yudian Wahyudi sempat menyatakan agama adalah musuh terbesar pancasila.
Terkait hal itu, Zaitun Ramin bersama MUI pun menganggap pernyataan Yudian Wahyudi itu salah.
"MUI sudah melihat, sudah membahas dan ini dalam rapat MUI semua sepakat tanpa perbedaan bahwa jelas sekali pernyataan itu bahwa ini kekeliruan," kata Zaitun Ramin.
"Mengatakan agama musuh pancasila itu jelas salah."
Namun, pernyataan Zaitun Ramin itu langsung disahut oleh Ali Ngabalin.
Ali Ngabalin menyoroti pernyataan soal permintaan agar Yudian Wahyudi mundur dari jabatan.
"Dengar wahai rakyat Indonesia, kalau Anda menyebutkan itu sebagai bentuk dari klarifikasi yang kenapa Anda ikutkan dengan harus mundur, berhentikan," tanya Ali Ngabalin.
"Kalau tidak bisa dibina, dibinasakan, kalimat apa itu Ustaz Zaitun?"
Dengan suara tinggi, Ali Ngabalin pun mengimbau Zaitun Ramin untuk memberikan pernyataan yang jujur.
"Tolonglah, Anda jujur bicara kepada rakyat Indonesia, kalau Anda ulama jangan menggunakan kata-kata yang tidak mendidik umat," kata Ali Ngabalin.
Wasekjen MUI Zaitun Ramin (kiri), dan Tenaga Ahli KSP Ali Ngabalin (kanan) dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (18/2/2020).
Wasekjen MUI Zaitun Ramin (kiri), dan Tenaga Ahli KSP Ali Ngabalin (kanan) dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (18/2/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)
Melihat Ali Ngabalin yang tersulut emosi, Karni Ilyas pun mencoba menegahi.
"Hey, Anda kan udah tanya, dia (Zaitun Ramin) jawab dong," ucap Karni Ilyas.
"Oke, saya jawab, pertama itu bukan kata-kata saya," jawab Zaitun Ramin.
Namun, belum selesai Zaitun Ramin berbicara, Ali Ngabalin kembali menyahut.
Ali Ngabalin pun kembali ditegur Karni Ilyas.
"Ya makanya, saya tidak bicara dengan Anda tentang materi itu," sahut Ali Ngabalin.
"Lah, Anda ngomong lagi, hey. Anda nanya dia jawab," kata Karni Ilyas sambil menggebrak meja Ali Ngabalin.
"Dia panjang (ngomongnya)," jawab Ali Ngabalin.
Namun, bukannya diam, Ali Ngabalin terus berbicara dan menyinggung Zaitun Ramin.
"Supaya umat tidak tersesat dengan penjelasan Ustaz Zaitun, saya harus klarifikasi, saya harus menjelaskan," ujar Ali Ngabalin.
Karni Ilyas lantas menyebut acara ILC malam itu memalukan karena perdebatan Ali Ngabalin dan Zaitun Ramin.
"Acara malam ini bagi saya memalukan," kata Karni Ilyas.
"Jangan, acara hebat ini," jawab Ali Ngabalin.
Simak video berikut ini menit ke-7.05:
Ali Ngabalin Ditegur Karni Ilyas
Pada kesempatan itu, sebelumnya perdebatan terjadi antara Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Zaitun Ramin, dengan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Ngabalin.
Dilansir TribunWow.com, perdebatan itu terjadi setelah Zaitun Ramin menegur Ali Ngabalin karena dianggap salah menggunakan ayat Al-Quran.
Bahkan, Presenter Karni Ilyas sampai menegur Ali Ngabalin karena terus mendebat Zaitun Ramin.
Mulanya, Zaitun Ramin menyinggung pernyataan Ali Ngabalin yang dianggap merendahkan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.
"Inilah kesalahan kita selama ini, saya Alhamdulillah termasuk kalau ada pemberitaan yang tidak bagus pada kami, kami tidak mau langsung menyalahkan media," kata Zaitun.
"Dan di zaman ini bukan lagi zaman bahela, bukan zaman dulu."
Terkait hal itu, Zaitun pun mengimbau Ali Ngabalin agar tak selalu menyalahkan media atas pemberitaan yang dimuat.
"Ini semuanya terbuka, jangan selalu merasa media memelintir," terangnya.
"Ini kan terbuka, rekaman ada, di YouTube ada semua orang tahu."
Lantas, Zaitun pun mengimbau Ali Ngabalin untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan ayat Al-Quran.
"Jadi siapa yang fasik di sini? Hati-hati, so mohon maaf hati-hati pakai ayat," imbaunya.
"Jadi kalau di sini siapa yang fasik? Apakah termasuk ILC sekarang?"
Menanggapi teguran Zaitun, Ali Ngabalin yang tak terima pun langsung angkat bicara.
Ali Ngabalin justru menanyakan soal perngertian amal fasik kepada Zaitun.
"Apa itu amal fasik?," sahut Ali Ngabalin.
Namun, belum sampai Zainudin menjawab, Karni Ilyas langsung mencoba menengahi.
Karni Ilyas menyebut tak ingin kedua tokoh itu terlibat perdebatan.
"Eh eh, saya maunya ini diskusi, eh saya maunya diskusi bukan bertengkar," sahut Karni Ilyas.
"Dengar dulu, dengar dulu."
Bukannya diam, Ali Ngabalin justru kembali menjawab teguran Zaitun.
"Iya, kalau Anda menolak konsep ayat itu, kalau Anda menolak ayat fasik itu," kata Ali Ngabalin.
Karena pernyataannya, Ali Ngabalin pun langsung ditegur Karni Ilyas.
Karni Ilyas meminta Ali Ngabalin untuk terlebih dulu mendengar pernyataan Zainudin.
"Ngabalin, Anda dengar dulu baru Anda jawab," kata Karni Ilyas.
"Enggak, enggak jangan juga begitu, enggak bagus," jawab Ali Ngabalin. (*/IN-001)
Sumber: tribunwow.com

Senin, 17 Februari 2020

Partai Hanura Gelar Konvensi Cawako-Cawawako Solok

SOLOK - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Solok menggelar konvensi calon Walikota dan Wakil Walikota Solok periode 2020-2024, di Sekretariat Hanura Kota Solok, Minggu (16/2/2020). Konvensi tersebut diikuti dua bakal calon walikota Solok dan empat bakal calon wakil walikota Solok. Dua Balon Walikota Solok tersebut adalah Reinier Dt Mangkuto Alam dan Ismael Koto. Sementara, empat Balon Cawawako yang mengikuti konvensi adalah Andri Maran, Edi Candra, Sani Mariko dan Rusnaldi. Keenam calon tersebut diuji oleh tiga panelis, yakni Tamyus, Ilyasmadi dan Hendra Dt Bandaro.

Ketua DPC Partai Hanura Kota Solok, Rusnaldi menyatakan hasil dari konvensi ini akan diserahkan langsung ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, untuk ditetapkan sebagai calon yang akan diusung di kontestasi Pilkada Kota Solok 23 September 2020 mendatang. Menurut Rusnaldi, sesuai dengan peraturan organisasi (PO) DPP Hanura Nomor PO/07/DPP-HANURA/XI/ tahun 2019, tentang pedoman pendaftaran, penjaringan dan penetapan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Partai Hanura.


"Pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota Solok dilakukan dengan sistem konvensi sesuai dengan PO DPP. Dalam konvensi tersebut, seluruh Balon Wako dan balon Wawako menjalani penjaringan dengan menyampaikan visi dan misi, serta komitmen mereka terhadap Kota Solok," ujarnya.

Rusnaldi menegaskan siapapun yang direkomendasi DPP Hanura, seluruh mesin partai, yakni pengurus dan kader harus siap menjadi pendukung. Saat ini, Rusnaldi menyatakan mesin Partai Hanura memiliki kekuatan besar. Terbukti, saat ini ada 807 Anggota DPRD Kota, Kabupaten dan DPRD Provinsi di seluruh Indonesia.

"Ketua Umum DPP Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), telah menegaskan komitmen 'From Zero to Hero', usai tidak masuk dalam parliamentary threshold (PT) 4 persen di DPR RI. Artinya, ada komitmen kuat untuk membangkitkan kembali Hanura di seluruh Indonesia. Salah satunya dalam Pilkada serentak 2020 mendatang," ujarnya.


Usai pelaksanaan konvensi, DPP Hanura akan menggelar survei untuk mengukur elektabilitas dan popularitas seluruh bakal calon. Menurutnya, berkas seluruh calon diserahkan ke DPP dengan koordinasi dengan DPD Partai Hanura Sumbar.

"Kita tegaskan, Partai Hanura akan menjadi partai pengusung, tidak sekadar partai pendukung di eskalasi Pilkada 2020 mendatang," ujarnya.

Wakil Walikota Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam, yang tampil pertama memfokuskan komitmennya pada pengembangan daerah. Menurutnya, kelebihan letak geografis Kota Solok menjadi harapan besar bagi pengembangan daerah dan masyarakat. Satu-satunya bakal calon incumbent (petahana) tersebut menegaskan dibutuhkan komitmen tinggi dan rule (aturan) yang kuat.


"Dari kenyataan yang ada, Kota Solok tidak punya sumber daya alam yang mampu menopang perekonomian secara maksimal. Namun, kita memiliki kelebihan dari sisi geografis, SDM yang tinggi dan pengembangan sektor pariwisata semakin menggeliat," ujarnya.

Reinier juga menegaskan, komitmen moral sangat penting untuk karakter pembangunan dan daerah. Terhadap kondisi saat ini, pemerintah Kota Solok tidak pernah tinggal diam. Sebagai pemangku kepentingan, selalu melakukan evaluasi dan mencarikan solusi. Namun, hal itu dilakukan dengan cara yang elegan dan bermartaba. Bukan dengan cara-cara yang kasar atau dengan pemaksaan.

"Saya tidak punya kepentingan pribadi. Tapi panggilan berbakti. Saya ingin membuktikan, jika kekuasaan dipegang oleh orang yang tepat, maka akan mampu melakukan akselerasi terhadap kondisi masyarakat," ujarnya.


Sementara itu, Andri Maran yang tampil di sesi kedua, mentikberatkan pada pengembangan perekonomian, peningkatan SDM, dan pembukaan lapangan kerja. Menurut pengusaha muda Kota Solok tersebut, perekonomian Kota Solok harus diprogramkan dari sektor hulu ke hilir. Sehingga, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Solok mampu tumbuh dengan pesat. Setelah itu, harus ada BUMD yang mendukung daya kreatif, inovatif kaum milenial dalam akselerasi ekonomi Kota Solok.

"Kota Solok harus memiliki daya tarik. Sehingga, banyak hal yang membuat orang mengunjungi Kota Solok. Ekonomi kreatif harus dibina dengan melibatkan seluruh sektor. Pasar, harus mudah dikunjungi. Makan gampang, nyaman, harga yang bersaing, sentra oleh-oleh, kesenian anak muda, budaya, adat," ujarnya.

Andri Maran juga menegaskan akan melibatkan seluruh elemen dalam percepatan perekonomian masyarakatm termasuk kaum adat, agar tidak menjadi elemen dalam seremonial pemerintahan. Menurutnya, apapun kebijakan harus melibatkan niniak mamak, sesuai dengan tupoksinya. Andri Maran juga menegaskan dirinya akan selalu menempatkan dirinya sebagai pendukung walikota.

"Tidak ada visi walikota dan visi wakil walikota, yang ada visi pasangan. Tugas sudah jelas. Saya akan membantu tugas walikota. Saya akan menempatkan diri sebagai wakil bersama. Berdiri dengan tugas dan konsen selalu," tegasnya.


Balon Cawako Ismael Koto dalam paparannya mengedepankan konsep dan visi misi dengan akronim CAKEP. Yakni cendikia, adil, kewirausahaan, entrepreneur, dan popular. Cendikia diartikan sebagai peningkatan sektor pendidikan. Adil dengan pembangunan yang dinikmati seluruh elemen masyarakat. Kemudian kewirausahaan dan entrepreneur dalam bidang pembinaan ekonomi. Popular dengan pembangunan simbol-simbol sebuah kota yang membuat kebanggaan bagi masyarakat Kota Solok.

"Kita ingin mewujudkan clean government (tata pemerintahan yang bersih). Kita ingin menggratiskan biaya sekolah. Kemudian mewujudkan pasar yang nyaman dan representatif. Lalu melaksanakan berbagai pelatihan kewirausahaan. Namun, tetap dengan mengedepankan ABS SBK," ungkapnya.

Bakal calon Wawako Sani Mariko, dalam paparannya menekankan komitmennya masyarakat sebagai subjek. Pemerataan pelaku usaha. Sesuaikan dengan potensi masing-masing.

"Masyarakat harus diposisikan sebagai subjek dalam pembangunan. Bukan lagi sebagai objek program pemerintahan. Dengan itu, perkembangan masyarakat di semua sektor akan terpacu," ujarnya. (IN-001)

Jumat, 14 Februari 2020

Legenda Persib dan Mantan Rektor Unpad Meninggal Dunia

BANDUNG - Kabar duka datang dari Bandung kala legenda klub Persib yang juga merupakan mantan Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Himendra Wargahadibrata menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (13/02/20).

Kamis malam (13/02/20) kabar duka datang dari Kota Bandung saat Himendra Wargahadibrata mantan Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Borromeus sekitar Pukul 22.00 WIB.

Kabar tersebut juga dipastikan lewat unggahan akun media sosial instagram @universitaspadjadjaran, yang turut mengucapkan kalimat duka dan doa atas berpulangnya  Rektor Unpad  periode 1997-2007 tersebut.

"Telah berpulang ke rahmatullah Prof. A. Himendra Wargahadibrata, dr., SpAn.KIC.KNA, (Rektor Universitas Padjadjaran Ke-9) Kamis, 13 Februari 2020 pukul 22.10 WIB di RS. Boromeus Bandung."


"Pimpinan dan segenap Keluarga Besar Universitas Padjadjaran mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, dilapangkan alam kuburnya dan keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan," tulis akun resmi instagram Unpad.

Kabar meninggalnya pria 76 tahun tersebut sebenarnya bukan hanya menjadi duka segenap civitas academica Unpad, namun juga publik sepak bola Bandung.

Sebab selain besar sebagai seorang dosen, Himendra Wargahadibrata juga merupakan mantan pemain klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat, Persib Bandung.

Bahkan pria yang akrab disapa Hendra itu layak untuk dilabeli sebagai legenda Persib Bandung. Sebab, bukan hanya sekadar membela Persib Bandung pada tahun 1961-1973,

Hendra dengan kualitasnya sempat dipanggil oleh pelatih legendaris Timnas Indonesia, Toni Pogaknic untuk memperkuat Timnas Indonesia jelang Asian Games 1962, Merdeka Games, dan Ganefo 1964. (*/IN-001)

Kamis, 13 Februari 2020

Iriadi Dt Tumanggung Sambut Optimistis Terpilihnya Zulkifli Hasan di Kongres PAN Kendari

SOLOK - Bakal Calon Bupati Solok, Iriadi Dt Tumanggung menyambut optimistis Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) yang diselenggarakan 10-11 Februari di Kendari. Terpilihnya kembali Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum dan Hatta Radjasa dipercaya menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Partai, dinilai Iriadi sebagai wujud dari kuatnya pembinaan karakter dan ketokohan di PAN. Melalui pemilihan yang berlangsung demokratis, Zulkifli Hasan memperoleh 331 suara sementara kompetitornya Mulfachri Harahap 225 dan Drajat Wibowo 6 suara.

"Beliau (Zulkifli Hasan, red) merupakan kader terbaik yang dimiliki PAN sekarang ini. Jadi wajar jika kembali memperoleh kepercayaan melalui kongres," ujar Iriadi Dt Tumanggung.

Ditambahkan Iriadi yang merupakan Bakal Calon Bupati Solok Sumbar ini, PAN ke depan dipastikan akan lebih baik terutama sosok Hatta Radjasa yang duduk sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Kedua tokoh ini bila bersinergis maka akan menjadikan PAN lebih diperhitungkan lagi.


"PAN itu partai besar yang memiliki kader mengakar sampai lapisan paling bawah. Jadi memang harus dipimpin kader sekaliber Hatta Radjasa dan Zulkifli Hasan. Keduanya sosok pemimpin berkarakter," imbuhnya.

Disinggung pencalonannya sebagai Bupati Solok yang akan dipilih September mendatang, Iriadi optimis akan mampu bersaing dengan kandidat lainnya. Dijelaskan, dirinya tengah menggalang dukungan partai politik.

"Komunikasi sudah kita bangun, Insya Allah tidak ada kendala untuk maju dalam pertarungan nantinya. Kita maju untuk menang," ujarnya optimis.


Kandidat Bupati Solok 2020

Saat ini, Iriadi Dt Tumanggung disebut-sebut sebagai salah satu tokoh rantau asal Kabupaten Solok yang berpeluang besar memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun 2020 mendatang. Iriadi mengaku, dirinya terpanggil untuk membangun kampung halamannya, dan berbuat lebih luas lagi di Kabupaten Solok.

"Kabupaten Solok itu kaya akan sumber daya alam pertanian dan pariwisata. Sentuhan pertanian modern dan pariwisata yang dikemas maksimal, akan mampu membuat masyarakat lebih makmur dan sejahtera. Sentuhan dan pengemasan tersebut harus dimulai dan dilakukan oleh sebuah birokrasi yang baik. Yakni berupa regulasi, perencanaan program, dan kebijakan yang pro rakyat," ungkapnya.


Sebelum masuk ke ranah perekonomian, Iriadi Dt Tumanggung menegaskan dirinya bakal terlebih dahulu menata aspek religius. Mengusung visi; "Bersama Membangun Pertanian Modern dan Pariwisata Menuju Solok Maju, Sejahtera dan Religius", Iriadi Dt Tumanggung menegaskan, pembangunan fisik harus juga diiringi dengan pembangunan mental dan spritualitas. Maka itu jika dirinya dipercaya memimpin Solok nantinya akan memprioritaskan keberadaan surau menjadi pusat pendidikan sejak dini dan wahana pembentukan karakter yang berakhlakulkarimah.

"Kita akan canangkan Gerakan Kembali ke Surau yang mengandung pesan pentingnya surau sebagai pusat pembentukan karakter dan pendidikan dini. Maka itu fasilitasnya harus disediakan secara merata dan memadai. Di samping tempat anak-anak mengaji, Surau nantinya akan dilengkapi dengan perpustakaan yang dapat membuka cakrawala masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Sejak dini, generasi muda Solok harus dipersiapkan dengan pengetahuan agama yang memadai. Regenerasi ulama mesti sudah dipikirkan sejak sekarang. Kita cari perguruan tinggi Islam yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri untuk menitipkan generasi Solok belajar di sana," tambahnya.

Di bidang perekonomian dan pemberdayaan, Iriadi Dt Tumanggung menginginkan sektor pertanian dan pariwisata menjadi andalan Kabupaten Solok. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang ini, mengatakan Kabupaten Solok kaya akan sumber daya alam sehingga pemanfaatannya harus dioptimalkan.

"Langkah awal tentunya harus merubah mindset (pola fikir) masyarakat yang selama ini masih banyak mengandalkan pola pertanian tradisional menuju pola pertanian modern. Banyak aspek yang bisa dilakukan efisiensi seperti penggunaan lahan sempit yang bisa menghasilkan maksimal serta waktu panen yang relatif lebih singkat. Membangun pabrik pengolahan hasil pertanian dalam satu kawasan terintegrasi. Hal ini penting di samping bisa menjamin mutu hasil produksi, juga dapat memangkas biaya transportasi dan harga modal akan lebih terjangkau," ujarnya.


Sekilas Iriadi Dt Tumanggung

Nama Iriadi Dt Tumanggung, tidak muncul secara tiba-tiba di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020. Jauh hari, nama Iriadi sudah menjadi pembicaraan, khususnya di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung. Kiprahnya sebagai birokrat senior dan disegani di Pemprov Sumsel, ternyata juga berdengung hingga ke Kabupaten Solok. Layaknya warga Minangkabau yang suka merantau, keinginan pulang kampung dan berbakti di tanah kelahiran, membuat Iriadi menegaskan niat menjadi bakal calon Bupati Solok.

Kurun waktu 35 tahun bukan waktu yang singkat untuk pengabdian Iriadi Dt Tumanggung sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumatera Selatan. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya mulai dari Kacabdin Pertanian Pasang Surut Kabupaten Musi Banyuasin, Kabag Pemerintahan Kantor Pembantu Gubernur Sumsel Wilayah 1 Musi Banyuasin, Sekretaris KPU Kabupaten Musi Banyuasin selama 11 tahun, Kepala Hubla Biro Penghubung Pemerintah Provinsi Sumsel di Jakarta, Kepala Samsat Musi Banyuasin, Kepala Samsat Kota Palembang dan terakhir saat ini masih menjabat Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sumatera Selatan.

Iriadi Dt Tumanggung lahir di Selayo pada 11 November 1962. Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang ini, hingga kini, dipercaya Gubernur Sumsel Herman Deru sebagai Kepala Sekretariat Bawaslu Sumsel. Kinerja dan kedekatannya dengan Gubernur Sumsel sebelumnya, Alex Nurdin, membuat Iriadi Dt Manggung dipercaya memimpin jabatan-jabatan strategis di Pemprov Sumsel.

Menjadi kandidat unggulan di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020, Iriadi dikebal sebagai sosok pekerja keras yang sukses dalam "kompetisi hidup" di tanah rantau. Pengalamannya di Sumsel, membuatnya dianggap sebagai figur yang mampu dan layak mengganti Bupati Solok saat ini, Gusmal Dt Rajo Lelo. Apalagi dalam berbagai jabatan terakhir Iriadi banyak berkecimpung dalam tugas kepemiluan yang menuntut integritas tinggi.


Mantan Gubernur Sumsel dua periode, Alex Noerdin, mengaku dirinya sangat mengapresiasi kemampuan Iriadi dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN. Alex Noerdin melihat sosok Iriadi sebagai figur yang memiliki kemampuan manajerial tinggi dan selalu dapat melaksanakan tugas dengan tuntas dan baik.

"Sejak saya menjabat Bupati Musi Banyuasin sudah cukup mengenal sosok Iriadi ini. Penilaian saya, beliau (Iriadi –red) sangat berpengalaman dan mumpuni. Malah saat menjabat Gubernur, Iriadi menjadi Kepala UPTD Samsat yang berhasil gemilang dengan memaksimalkan target pemasukan pajak sebesar Rp 100 miliar perbulan. Ini tentunya sebuah prestasi tersendiri," tutur Alex Noerdin.

Ditambahkan Alex Noerdin yang pada tahun 2005 telah diberi gelar Dipertuan Datuk Sri Baginda dari Yang Dipertuan Agung Raja Alam Pagaruyung ini, dirinya mengapresiasi positif pencalonan Iriadi sebagai Bupati Solok mendatang.

"Saya sangat memahami karakter masyarakat Minang yang tidak sembarangan dalam memiliki pemimpin. Tentu dengan terlebih dulu melihat track record para kandidat yang ada. Nah, Iriadi ini merupakan sosok yang berpengalaman dalam birokrasi dan memiliki pergaulan luas baik di lembaga legislatif maupun eksekutif. Saya rasa cocok untuk kebutuhan Kabupaten Solok sekarang ini," ujar Alex Noerdin yang juga Ketua Partai Golkar Sumsel ini.


Wakil Gubernur Sumsel periode 2013-2018, Ishak Mekki, menilai sosok Iriadi Dt Tumanggung sebagau pekerja keras yang berkomitmen tinggi dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Di samping itu, Iriadi dikenalnya juga selalu memperhatikan hal-hal kecil sehingga tugas yang dikerjakannya selalu membawa hasil positif.

"Saya mengenalnya sebagai pribadi dan aparatur negara yang memiliki komitmen dan loyalitas tinggi kepada atasan. Sehingga tugas apapun yang diberikan, Iriadi selalu mampu menyelesaikannya dengan baik," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, yang kini merupakan anggota DPR RI 2019-2024.

Wartawan senior Sumsel, Heriyanto M.Si, menilai Iriadi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan peduli terhadap lingkungan. Untuk itu dirinya berkeyakinan jika Kabupaten Solok dipimpin Iriadi maka akan dapat semakin maju dan berkembang.

"Yang saya tahu beliau (Iriadi, red) memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan setia kawan. Terbukti di Lampung ada masjid yang sengaja dibangun sendiri oleh Iriadi. Jadi beliau ini pergaulannya juga sangat luas. Bukan hanya di Sumsel dan Sumbar saja," tutur Heriyanto. (IN-001)

Rabu, 05 Februari 2020

Hendriyas-Jetson, Poros Keempat di Pilkada Kota Solok 2020?

Poros Baru di Pilkada Kota Solok 2020
PBB Usung Hendriyas-Jetson?

Hasil penjaringan calon walikota Solok 2020 di Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Solok menghasilkan tanda tanya besar. Berbeda dengan partai-partai lain yang juga membuka pendaftaran Cawako-Cawawako, hasil penjaringan di PBB, melahirkan satu pasangan baru "di luar" nama-nama pasangan di bursa Pilkada Kota Solok 2020. Pasangan Hendriyas dan Jetson, nampaknya disiapkan PBB Kota Solok menantang hegemoni tiga pasangan Yutris Can-Irman Yefri Adang, Ismael Koto-Edi Candra, dan petahana Reinier-Andri Maran.

Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Solok telah membuka pendaftaran Cawako-Cawawako sejak tanggal 6 hingga 10 Januari 2020. Sebanyak lima bakal calon (Balon) Walikota Solok mengambil formulir pendaftaran, yakni H. Hendriyas, Yutris Can, SE, Reinier, ST, MM, Ismael Koto, SH, dan Adi Gunawan. Sementara, untuk Balon Wawako, tujuh orang mengambil formulir, yakni Jetson, Irman Yefri Adang, SH, MH, Andri Maran, Edi Candra, SH, Hendra Saputra, SH, Hendri Dunant, dan Marwansyah.

Hendriyas (empat dari kanan) saat menyerahkan berkas pendaftaran Bakal Calon Walikota Solok 2020 ke DPC PBB Kota Solok.


Namun, hingga hari terakhir pengembalian formulir, 23 Januari 2020, ternyata hanya 4 Balon Cawako dan 4 Balon Cawawako yang mengembalikan berkas. Tapi uniknya, delapan tokoh tersebut telah memberikan sinyal kuat berpasangan. Artinya akan ada 4 pasang Cawako-Cawawako yang harus disaring lagi oleh DPC PBB Kota Solok, untuk dikerucutkan lagi menjadi tiga pasang, sesuai mekanisme di PBB. Berarti satu pasangan akan digugurkan. Tiga pasang calon akan dikirim ke DPW PBB Sumbar, untuk selanjutnya dikirim ke DPP. Setelah di DPP, akan diputuskan satu pasang calon yang akan diusung oleh DPC PBB Kota Solok.

Penjaringan Balon Wako-Wawako oleh DPC PBB Kota Solok, sangat menarik perhatian bagi para bakal calon Walikota-Wawako Solok. Pasalnya, tuah PBB sebagai partai pengusung utama bagi pasangan Zul Elfian Dt Tianso dan Reinier Dt Mangkuto Alam di Pilkada Kota Solok 2015 lalu, kini makin bersinar. Ibarat pepatah Minangkabau, "Maliek contoh ka nan sudah, maliek tuah ka nan manang" (melihat contoh kepada yang telah terjadi, melihat tuah ke yang menang), tuah dan strategi PBB pada 2015 tersebut, menjadi semacam "garansi" kemenangan Pilwako Solok 2020. Apalagi, pada pemilihan legislatif (Pileg) 17 April 2019 lalu, DPC PBB Kota Solok, berhasil menggandakan kursi di DPRD Kota Solok menjadi 2 kursi dari satu kursi di Pileg 2014 lalu.

Jetson (empat dari kanan) saat menyerahkan berkas pendaftaran Bakal Calon Wakil Walikota Solok 2020 ke DPC PBB Kota Solok.


PBB Kota Solok diyakini menjadi salah satu faktor kunci untuk pemenangan Cawako-Cawawako Solok 2020. Sesuai dengan kultur dan budaya di Kota Solok, PBB memiliki massa militan, yang siap bergerak secara dinamis dan terstruktur. Sebagai partai sarat pengalaman dan "darah Masyumi" yang kental di Kota Solok, PBB menjadi mesin Parpol yang sangat disegani. Partai yang kini dipimpin oleh Hendra Saputra, SH, yang merupakan Anggota DPRD Kota Solok tiga periode (2009-2014, 2014-2019, 2019-2024), mengusung konsep Solok Maju menghadapi Pilkada Kota Solok 2020.

Pada Pileg 17 April 2019 lalu, DPC PBB Kota Solok berhasil mengirim dua wakilnya ke DPRD Kota Solok periode 2019-2024. Jumlah ini meningkat satu kursi dibanding Pileg 2014 lalu. Yakni Hendra Saputra dari Dapil Tanjung Harapan dan Wazadly dari Dapil Lubuk Sikarah. Hendra Saputra meraih 827 suara dari 1.121 suara PBB di Dapil Tanjung Harapan. Sementara Wazadly mengoleksi 461 suara dari total 1.069 suara yang diraup PBB di Dapil Lubuk Sikarah.

Hendriyas, sejatinya bukan nama baru di eskalasi Pilkada Kota Solok. Namanya selalu muncul setiap kali Pilkada digelar di Kota Solok. Bahkan, sejak pemilihan Walikota Solok masih di DPRD, namanya selalu menjadi kandidat kuat. Namun, Hendriyas yang lahir 19 Juni 1965, di setiap Pilkada sebelumnya, selalu mengurungkan niat. Alasannya klasik, yakni fokus ke berbagai bisnis yang digelutinya. Padahal, sejarah keluarganya sangat mendukung. Sebagai putra daerah Kota Solok, Hendriyas merupakan anak kandung Yahya Amin, pendiri sekaligus tokoh pemekaran Kota Solok pada tahun 1970. Yahya Amin saat itu, merupakan Walinagari terakhir Kota Solok, dan sempat tiga periode menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Solok.


Selama 20 tahun namanya selalu masuk bursa Walikota Solok, nampaknya saat ini merupakan waktu paling tepat bagi Hendriyas benar-benar bertarung di Pilkada Kota Solok. Alasan fokus ke bisnis, rasanya sudah bukan alasan lagi. Gurita bisnisnya di Kota Solok dan berbagai daerah lain, sudah mulai dipegang generasi penerusnya. Sudah saatnya, putra pendiri Kota Solok itu, meneruskan cita-cita ayahnya untuk mengabdi dan membangun Kota Solok.

Apalagi, syarat mengikuti Pilkada, yakni Parpol pengusung sudah bisa dikatakan sudah dikantongi erat. Ketua Partai Bulan Bintang (PBB), tentu saja tidak akan mengusung calon lain, jika saat ini Hendriyas maju di bursa Pilkada Kota Solok. Selain tokoh di internal PBB, Ketua DPC PBB Kota Solok, Hendra Saputra, merupakan cucu dari Yahya Amin. Sementara, Anggota DPRD Kota Solok dari PBB, Wazadly, adalah adik kandungnya. Sedangkan, Ketua DPC NasDem Kota Solok, Yoserizal merupakan anak kandung dari kakek Hendriyas.

Dengan dua kursi yang dimiliki PBB di DPRD Kota Solok, Hendriyas dan pasangan Cawawakonya, hanya butuh dua kursi lagi untuk mencukupi syarat minimal 4 kursi untuk ikut Pilkada Kota Solok 2020. Ditambah lagi, sebanyak empat partai yang memiliki dua kursi, belum menentukan sikap, terkait siapa yang akan diusung. Yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Khusus untuk Partai Demokrat dan Partai NasDem, Hendriyas sejak lama sudah memiliki kedekatan khusus. Terutama terkait hubungan kekerabatan dengan Ketua DPC Demokrat Irzal Ilyas dan Ketua DPC Partai NasDem Yoserizal. Hubungan dengan Irzal Ilyas, Walikota Solok periode 2010-2015, terbilang sangat erat. Pasalnya, pada Pilkada 2010 lalu, Hendriyas merupakan Ketua Tim Pemenangan Irzal Ilyas-Zul Elfian.

Jetson


Sementara itu, Balon Cawako, Jetson, merupakan nama yang sangat familiar di Kota Solok, terutama di kalangan aparatur sipil negara (ASN) Pemko Solok. Pria kelahiran 3 September 1964 ini, merupakan salah satu panutan bagi ASN. Sukses menempati posisi-posisi birokrasi yang sangat strategis di Pemko Solok, seperti sejumlah Kepala Dinas dan terakhir sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Jetson tentu sangat mengenal daerah dan kultur masyarakat Kota Solok. Kedekatannya dengan ASN Pemko Solok, tentu menjadi nilai tambah luar biasa bagi elektabilitasnya di Pilkada. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum, bahwa suara ASN di Kota Solok sangat berpengaruh. Tidak sekadar jumlahnya yang besar, sekitar 3.000 orang, tapi juga suara keluarganya dan masyarakat di sekitar tempat tinggal ASN tersebut.

Jika Hendriyas-Jetson berpasangan dan diusung oleh PBB, tentu hal ini akan mengubah peta Pilkada Kota Solok 23 September 2020 mendatang. Dengan latar belakang Hendriyas sebagai seorang pengusaha sukses, dan Jetson dengan latar belakang birokrat yang sangat disegani di Kota Solok, diyakini akan mampu menjawab segala keinginan masyarakat. Yakni sosok pekerja keras berpadu dengan sosok yang paham dengan kerja pemerintahan. Hendriyas-Jetson, juga akan menjadi figur alternatif, terhadap menurunnya kepercayaan sebagian masyarakat Kota Solok terhadap para politikus. Sehingga, masyarakat yang saat ini antipati dan memilih Golput, akan kembali lagi "ikut menentukan" nasibnya dengan memilih pemimpin yang memenuhi harapannya untuk kehidupan yang lebih baik.

Hendriyas - Jetson


Namun, semua itu tetap berpulang kepada Hendriyas dan Jetson. Serta keluarga besar Hendriyas dan PBB, untuk rela melepaskan Hendriyas menjadi milik masyarakat Kota Solok. Sesuai dengan cita-cita ayah Hendriyas, Yahya Amin, untuk Kota Solok yang makin maju. (rijal islamy)

Selasa, 04 Februari 2020

Langka, Tiga Legislator dan Lima Mantan DPRD Bersilaturahim dengan Masyarakat di Griya Ampang Kualo

SOLOK - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solok menggelar silaturahim dan ramah tamah dengan warga RT01/RW05, Griya Ampang Kualo, Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Senin malam (3/2/2020). Rombongan dipimpin langsung Ketua DPRD Yutris Can, bersama Anggota DPRD dari Fraksi Golkar Ramadhani Kirana Putra dan Anggota DPRD dari Fraksi PAN Rusdi Saleh.

Istimewanya, silaturahim itu, juga dihadiri oleh lima orang mantan Anggota DPRD Kota Solok. Yakni Wakil Ketua DPRD Kota Solok dari Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2014-2019 Irman Yefri Adang, SH, MH, Wakil Ketua DPRD Kota Solok dari Partai Demokrat periode 2004-2009 dan 2009-2014 Zulfadhli, S.Kom, MM, Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Demokrat periode 2004-2009 Antri Sopen, dan Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) periode 2014-2019 H. Dalius dan Yosri Martin.

Angggota DPRD Kota Solok Rusdi Saleh (kanan) menyerahkan bantuan untuk Pos Ronda kepada Ketua Kompleks Griya Ampang Kualo, Kelurahanan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Zulfadhli, S.Kom, MM, Senin malam (3/2/2020).


Rombongan disambut oleh tokoh masyarakat, ketua RT, RW, pemuda dan masyarakat di kompleks Griya Ampang Kualo, termasuk penghuni kompleks Direktur Utama PDAM Kota Solok, Rabbiluski.

Ketua Kompleks Griya Ampang Kualo, Zulfadhli, S.Kom, MM, menyatakan kegiatan ini merupakan ukhuwah Islamiyah antara legislatif dan masyarakat. Hal ini merupakan buah dari kekompakan seluruh penghuni kompleks. Menurutnya, setelah pos ronda diresmikan, yang merupakan salah satu wadah tempat berkumpul dan bersosialisasi.

"Banyak hal yang perlu disampaikan. Pertemuan yang sangat unik karena dihadiri oleh Ketua DPRD, Anggota DPRD dan para mantan Anggota DPRD Kota Solok. Kita berharap, pertemuan ini akan semakin meningkatkan komitmen masyarakat dan para legislator untuk mengabdi ke Kota Solok. Khususnya di Kompleks Griya Ampang Kualo," ujarnya.

Angggota DPRD Kota Solok Rusdi Saleh memberikan sambutan saat silaturahim dan ramah-tamah di Pos Ronda Kompleks Griya Ampang Kualo, Kelurahanan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Senin malam (3/2/2020).


Anggota DPRD Kota Solok, Rusdi Saleh, mengapresiasi penerimaan masyarakat di Kawasan Griya Ampang Kualo yang disebutnya sangat luar biasa. Menurutnya, silaturahmi akan memperluas sudut pandang. Sehingga, integritas, komitmen dan konsistensi seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan, akan membawa perubahan yang lebih baik ke depannya.

"Sejak awal dilantik, integritas, komitmen dan konsistensi kita ke masyarakat sudah sangat jelas. Saat ini, kami adalah perwakilan seluruh masyarakat Kota Solok. Tidak lagi memandang daerah pemilihan. Jika diminta masyarakat, kita tidak lagi bicara tentang kepentingan, tapi sudah merupakan kewajiban. Apapun keluhan masyarakat, harus siap diperjuangkan," ungkapnya.

Angggota DPRD Kota Solok Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, memberikan sambutan saat silaturahim dan ramah-tamah di Pos Ronda Kompleks Griya Ampang Kualo, Kelurahanan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Senin malam (3/2/2020).


Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Golkar, Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, menyatakan DPRD saat ini adalah tempat dan servernya segala permasalahan masyarakat. Karena merupakan penyambung aspirasi masyarakat. Seperti persalahan-permasalahan utama di masyarakat, seperti pendidikan, akses kesehatan, pembangunan, dan segala kebutuhan masyarakat lainnya.

"Kami merasakan bahwa peran DPRD belum maksimal, salah satunya, karena legislatif bukan eksekutor. Misalnya dalam legislasi, kewenangan DPRD hanya sampai Perda. Karena itu kami sangat butuh masukan dari seluruh elemen masyarakat. Saat ini, kami banyak mendapat informasi dan laporan bahwa masyarakat belum mendapatkan hak-haknya m secara utuh. Seperti hak untuk kesehatan, pendidikan, hak hidup yang layak, dan hak-hak lain. Karena itu, butuh pemimpin yang bisa memperlakukan seluruh masyarakat, wilayah, daerah dan elemen lainnya dengan adil," ungkapnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Solok Irman Yefri Adang, SH, MH, memberikan sambutan saat silaturahim dan ramah-tamah di Pos Ronda Kompleks Griya Ampang Kualo, Kelurahanan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Senin malam (3/2/2020).


Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Solok Irman Yefri Adang, menyatakan kunjungan langsung ke masyarakat merupakan cara untuk menyampaikan niat baik berbakti ke daerah. Irman menegaskan dirinya bersiap maju dan mendampingi Yutris Can dalam kontestasi Pilkada Kota Solok 23 September nanti. Dengan pengalaman selama 10 tahun di legislatif DPRD Kota Solok, Adang mengaku siap melanjutkan pengabdian di ranah eksekutif.

"Masa 10 tahun di legislatif, kami menyadari bahwa masyarakat Kota Solok butuh perubahan ke arah yang lebih baik. Butuh lompatan-lompatan ke depan, tidak cukup hanya berjalan gontai. Butuh terobosan-terobosan terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dengan integritas, komitmen dan konsistensi, kita yakin masyarakat Kota Solok bakal maju. Tentu dengan memberikan regulasi dan peluang seluas-luasnya untuk masyarakat. Sehingga masyarakat bisa kreatif dan penuh inovasi," tegasnya.

Ketua DPRD Kota Solok Yutris Can, SE, memberikan sambutan saat silaturahim dan ramah-tamah dengan masyarakat di Pos Ronda Kompleks Griya Ampang Kualo, Kelurahanan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Senin malam (3/2/2020).


Ketua DPRD Kota Solok Yutris Can, SE, memuji RT dan penghuni kompleks, yang selalu siap. Yutris Can juga memuji berbagai kinerja dan para mantan Anggota DPRD Kota Solok. Menurut Boris, para mantan Anggota DPRD Kota Solok tersebut, telah meletakkan dasar pembangunan masa depan untuk Kota Solok.

"Para senior-senior kami ini, telah meletakkan pondasi penting bagi Kota Solok saat ini. Berbagai inovasi yang sangat luar biasa, telah beliau-beliau titipkan kepada kami Anggota DPRD Kota Solok saat ini. Seiring dengan hal itu, semangat rekan-rekan DPRD, senantiasa berbuat untuk menjawab kebutuhan. Kompleks ini, penuh dengan tokoh-tokoh Kota Solok. Seluruhnya, saya yakin memiliki kepentingan untuk membangun daerahm Meski tidak lagi menjadi anggota DPRD, pengabdian tidak berhenti," ujarnya.

Yutris Can juga menegaskan agar Pilkada Kota Solok, yang akan berlangsung pada 23 September 2020 nanti, tidak membuat masyarakat terpecah belah. Boris mengingatkan, bahwa seluruh bakal calon yang saat ini mengapung di bursa Pilkada, merupakan saudara dan keluarga besar di Kota Solok.

"Mari kita nikmati proses ini, tanpa menjadikan kita terpecah-belah dan terkotak-kotak. Sebab, seluruh calon yang muncul saat ini, sama-sama adalah saudara dan keluarga kita. Semuanya sama-sama memiliki itikad dan niat baik membangun Kota Solok. Pilih lah calon yang mengerti kebutuhan dan oermasalhaan yang dihadapi masyarakat. Yakni calon yang siap dengan solusi. Karena masyarakat Kota Solok sudah cerdas dalam menentukan pilihan," ungkapnya.

Masyarakat menyampaikan pertanyaan saat silaturahim dan ramah-tamah dengan Anggota DPRD Kota Solok di Pos Ronda Kompleks Griya Ampang Kualo, Kelurahanan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Senin malam (3/2/2020).


Ramah Tamah

Dalam sesi ramah-tamah, masyarakat mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapinya. Salah seorang oenghuni Griya Ampang Kualo, Retno, mengatakan warga saat ini mengeluhkan jalan dari kompleks ke arah rumah dinas Walikota masih becek dan tiang lampu penerangan belum ada. Sejumlah pemuda, juga meminta Anggota DPRD untuk memaksimalkan fungsi pos ronda dan melengkapinya dengan berbagai fasilitas, seperti keramik dan loteng pos ronda.

"Ini merupakan catatan khusus bagi kami, karena merupakan kepentingan masyarakat banyak. Terkait penerangan kita akan sampaikan ke dinas terkait dan ke pihak PLN. Terkait akses jalan yang masih belum dilakukan pengerasan, kita akan perjuangkan di APBD Perubahan 2020, karena APBD 2020 saat ini sedang berjalan," ujarnya.

Masyarakat menyampaikan pertanyaan saat silaturahim dan ramah-tamah dengan Anggota DPRD Kota Solok di Pos Ronda Kompleks Griya Ampang Kualo, Kelurahanan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Senin malam (3/2/2020).


Sementara, dari kalangan tokoh agama, meminta para Anggota DPRD Kota Solok untuk meninjau ulang kebijakan pemotongan honor untuk guru mengaji di MDA, yang saat ini jumlahnya sangat kecil dan penerimaannya pun sekali tiga bulan. Pertanyaan ini, langsung dijawab Anggota DPRD, Rusdi Saleh. Menurutnya, hal itu seharusnya menjadi salah satu fokus bagi Kota Solok dengan jargon Kota Beras Serambi Madinah.

"Kebetulan sekali, saya sebelum menjadi Anggota DPRD Kota Solok, adalah aktivis sosial. Saya saat ini diberikan amanah oleh Yayasan Darianis Yatim, milik Pak Yenon Orsa, yang fokus pada pembangunan sarana ibadah dan membantu kegiatan-kegiatan keagamaan dan pendidikan di Sumbar. Sejumlah masjid yang sudah dan sedang dibangun oleh Yayasan Darianis Yatim di Kota Solok seperti masjid di Asrama 12, masjid di SMPN 3, masjid di SMPN 1, masjid di RSU M Natsir, dan masjid-masjid lainnya, yang saat ini jumlahnya sudah 20 masjid di Kota Solok dan Kabupaten Solok. Karena itu, permasalahan biaya guru mengaji di MDA di kompleks Griya Ampang Kualo ini, akan kami jadikan prioritas. Nanti akan kami huhungi MDA dan mushalla tersebut," ujar Rusdi Saleh yang disambut tepuk tangan masyarakat. (IN-001)

Kamis, 30 Januari 2020

Cerita Tentang Shalat Jumat Perdana di Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok


Wakil Walikota Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam, meresmikan Masjid At Taqwa di Kompleks SMPN 3 Kota Solok. Masjid ke-57 di Kota Solok tersebut, dibangun oleh seorang alumninya, Yenon Orsa, melalui yayasan miliknya, Darianis Yatim. Prosesi peresmian, juga ditandai dengan Shalat Jumat perdana, Jumat (24/1/2020).

Prosesi peresmian Masjid At Taqwa di Kompleks SMPN 3 Kota Solok, berlangsung khidmat dan semarak. Selain Wakil Walikota Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam, peresmian masjid ke-20 yang dibangun Yayasan Darianis Yatim di Kota dan Kabupaten Solok tersebut, dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Solok Yutris Can, Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Solok Irman Yefri Adang, perwakilan Kemenag Kota Solok Afrizen, Ketua Baznas Kota Solok AKBP (Purn) Zaini, Kepala Dinas Pendidikan Rosavela Yohariza, Kabag Kesra Heppy Dharmawan, kepala sekolah dan majelis guru, alumni SMPN 3 Solok, serta para siswa.

Usai peresmian, para undangan dan hadirin diajak pihak sekolah untuk makan bersama. Tak lama berselang, waktu Shalat Jumat semakin dekat. Para undangan dan hadirin kemudian diajak untuk melaksanakan Shalat Jumat perdana di masjid baru tersebut.

Yang unik, Masjid At Taqwa berada di sudut paling kiri gerbang sekolah. Keberadaannya tepat di tengah-tengah pemukiman penduduk dan bersisian langsung dengan jalan raya. Sehingga, dengan pembangunan gerbang baru untuk masjid tersebut, membuat lokasinya sangat strategis dan bisa disinggahi siapapun.

Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.

Selain membangun masjid secara utuh, Yayasan Darianis Yatim juga membangun fasilitas berwudhuk, dan melengkapi sound system, karpet, kipas angin, hingga sandal wudhuk. Sehingga, jamaah bisa menjadi nyaman.

Tak lama berselang, masjid sudah dipenuhi jamaah yang tidak hanya terdiri dari para undangan peresmian, tapi juga oleh masyarakat sekitar dan siswa-siswa SMPN 3 Kota Solok. Dengan arsitektur dan fasilitas yang nyaman, para jamaah mulai berzikir dan menunaikan shalat tahiyatul masjid.

Bertindak sebagai Khatib di Shalat Jumat perdana adalah Jonedi, guru SMPN 5 Kota Solok. Sedangkan muadzin oleh salah satu guru SMPN 1 Kota Solok. Dalam ceramahnya, Jonedi menekankan pentingnya menjaga hati dan selalu beritikad baik. Menurutnya, tidak hanya perbuatan baik yang harus dibalas dengan kebaikan. Tapi juga keburukan, harus juga dibalas dengan kebaikan. Sebab, Islam senantiasa mengajarkan umatnya untuk selalu berfikiran dan bertindak positif.

"Rasulullah senantiasa mencontohkan perbuatan baik dalam penyebaran Islam. Sebab, Islam adalah rahmatan lil alamin atau rahmat bagi sekalian alam. Tidak hanya untuk umat Islam semata, tapi juga segenap manusia dan alam raya ini," ujarnya.

Peresmian Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Jumat (24/1/2020).


Usai Shalat Jumat, silaturahmi para undangan dan tuan rumah tidak serta merta usai. Anggota DPRD Kota Solok, sekaligus perwakilan Yayasan Darianis Yatim, Rusdi Saleh, mendapat banyak permintaan pembangunan masjid oleh para undangan. Terlebih, saat ini masjid yang sedang dibangun maupun yang dipugar oleh Yayasan Darianis Yatim, mayoritas berada di Kota Solok dan berada di sekolah-sekolah umum. Sebut saja, di sejumlah di Kota Solok, seperti SMPN 1 Kota Solok, SMPN 2 Kota Solok, SMPN 4 Kota Solok, SMPN 5 dan SMPN 6 Kota Solok. Kemudian masjid di Asrama 12 di Kelurahan Tanah Garam, masjid di RSUD M Natsir di Kelurahan Simpang Rumbio Kota Solok, serta rehab masjid di berbagai wilayah di Kota Solok. Sehingga, pihak Kementerian Agama Kota Solok dan Kementerian Agama Kabupaten Solok juga ingin mendapatkan bantuan serupa.

"Insyaaallah. Tahun 2020 ini, kita sudah merencanakan pembangunan sejumlah masjid di Kabupaten Solok. Salah satunya di sebuah madrasah di Kabupaten Solok. Kami hanya berharap, masyarakat senantiasa mendoakan Pak Yenon Orsa selaku pemilik Yayasan Darianis Yatim, untuk selalu sehat dan diberi kelapangan rezeki oleh Allah. Sehingga, bisa semakin banyak masjid dan sarana pendidikan yang dibangunnya di Kota Solok, Kabupaten Solok dan Sumbar," harap Rusdi Saleh.

Wakil Walikota Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam, menyampaikan kata sambutan pada Peresmian Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Jumat (24/1/2020).


Sebelumnya, dalam prosesi peresmian Masjid At Taqwa pagi harinya, Wakil Walikota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam menegaskan jargon Kota Beras Serambi Madinah, sangat terbantu dengan hadirnya Yayasan Darianis Yatim. Sehingga, semakin menggairahkan kegiatan agamis di Kota Solok. Reinier juga mengungkapkan saat ini, seluruh sekolah di Kota Solok sudah menyemarakkan Tahfidz Alquran.

"Manfaatkan, rawat dan jaga masjid ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga, saat Yenon Osra berkunjung ke SMPN 3 Kota Solok suatu saat nanti, beliau akan merasa niat baiknya bisa bermanfaat maksimal. Sehingga, nantinya membuat beliau bisa mengusahakan berbagai kegiatan lain di SMPN 3 Solok," ungkapnya.

Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can, SE, menyampaikan kata sambutan pada Peresmian Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Jumat (24/1/2020).


Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can, memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi terhadap Yayasan Darianis Yatim. Menurut Yutris Can, niat baik ini harus disambut semua pihak, salah satunya karena sudah sangat membantu meringankan APBD. Dari 20 masjid yang telah dibangun oleh Yayasan Darianis Yatim di Kota Solok dan Kabupaten Solok, biaya pembangunan mencapai Rp 30 miliar. Sementara, dari APBD Kota Solok, hanya sanggup membangun satu atau dua masjid pertahun.

"Niat tulus ini, merupakan sesuatu yang tidak terjadi di daerah lain. Pak Yenon Osra, sebagai alumni SMPN 3 Kota Solok, sangat ingin pembangunan akhlak generasi muda dimulai dari masjid. Sehingga, komitmen Kota Beras Serambi Madinah, tidak sekadar jargon. SD dan SLTP sangat vital bagi generasi muda. Pendidikan agama di sekolah umum harus lebih baik lagi," ungkapnya.

Wakil Walikota Solok, Reinier Dt Mangkuto Alam, menandatangani prasasti Peresmian Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Jumat (24/1/2020).


Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solok, Alizar Chan, yang diwakili Afrizen, mengungkapkan Masjid At Taqwa di SMPN 3 Kota Solok, merupakan masjid ke-57 di Kota Solok. Afrizen mengungkapkan Kemenag Kota Solok sangat mengapresiasi ketulusan Yayasan Darianis Yatim dalam mewujudkan kondisi agamis di Kota Solok.

"Keberadaan Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok ini, sudah kami laporkan ke Kanwil Kemenag Sumbar. Dari Kemenag Kota Solok sendiri, kita siap memberikan dukungan penuh. Misalnya, dalam penyediaan Ustadz dan Ustadzah pada setiap kegiatan-kegiatan agama di sini," ungkapnya.

Afrizen mengungkapkan saat ini di Kota Solok, ada sekitar 128 penyuluh agama khusus, hasil dari kerja sama Pemko Solok dan Kemenag Kota Solok.

"Pokoknya kita siap membantu segala kebutuhan. Sehingga, kehidupan agamis dapat semakin semarak di Kota Solok, Kota Beras Serambi Madinah," ungkapnya.

Kepala SMPN 3 Kota Solok, Marzaledi Kamra, memberikan penghargaan kepada Rusdi Saleh, perwakilan Yayasan Darianis Yatim, saat Peresmian Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Jumat (24/1/2020).


Kepala SMP Negeri 3 Kota Solok Marzaledi Kamra menyatakan, pembangunan Masjid At Taqwa ini awalnya diprakarsai oleh para alumni SMP Negeri 3 Kota Solok, serta dibantu oleh yayasan Darianis Yatim. Marzaledi mengatakan, Masjid At Taqwa akan dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan seperti sholat 5 waktu, dan kegiatan tahfiz Al Quran. Tidak hanya murid, namun masyarakat juga bisa memanfaatkan masjid tersebut dengan telah dibentuknya panitia Masjid At Taqwa dengan melibatkan masyarakat di sekitar SMP Negeri 3 Kota Solok.

Perwakilan Yayasan Darianis Yatim, Rusdi Saleh, menyatakan masjid ke-20 yang dibangun di SMPN 3 Kota Solok ini, merupakan wujud dari komitmen Pemilik Yayasan Darianis Yatim, Yenon Osra, untuk mewujudkan kehidupan religius di Kota Solok. Sebagai alumni SMPN 3 Kota Solok, Yenon Osra menurut Rusdi Saleh sangat ingin menghadiri peresmian masjid di almamaternya. Namun, karena banyaknya agenda, Yenon Osra belum bisa hadir.

"Pak Yenon Osra sebagai Alumni 3 SMPN Kota Solok, sangat ingin hadir dalam peresmian ini. Namun, karena kesibukan, beliau meminta maaf kepada seluruh keluarga besar SMPN 3 Kota Solok," ungkapnya.

Rusdi Saleh
Anggota DPRD Kota Solok/Perwakilan Yayasan Darianis Yatim.


Rusdi Saleh, yang juga Anggota DPRD Kota Solok, menegaskan pihaknya dan Yayasan Darianis Yatim, tidak akan mencampur baurkan politik dan pengabdian. Menurutnya, pihaknya akan selalu menghargai seluruh pandangan politik. Pengabdian Yayasan Darianis Yatim menurutnya merupakan sebuah amanah dan pengabdian.

"Tidak ada kepentingan politik dan pengabdian bercampur baur. Komitmen dan integritas Pak Yenon Osra, hanya untuk pengabdian ke agama dan masyarakat," ujarnya.

Rusdi Saleh mengungkapkan, Yayasan Darianis Yatim selain membangun sarana ibadah seperti masjid, juga melakukan sejumlah kegiatan sosial lain di Sumatera Barat. Di antaranya bedah rumah masyarakat miskin, membantu pendidikan dari tingkat SD, SLTP, SLTA, hingga perguruan tinggi. Bahkan, saat ini, ada 4 mahasiswa yang dibantu biaya pendidikannya di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

"Pak Yenon Osra hanya berharap, kiprah dan kegiatan Darianis Yatim hendaknya di-support oleh semua elemen masyarakat dan pemerintah setempat. Di Kota Solok misalnya, bisa menjadi kota yang berakhlakul karimah. Salah satunya, menjadikan masjid-masjid sebagai pusat tahfidz Alquran. Sehingga, bisa menjadi daerah yang diberkahi. Demikian juga untuk daerah-daerah lainnya," harapnya.

Peresmian Masjid At Taqwa SMPN 3 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Jumat (24/1/2020).


Menurut Rusdi Saleh, masjid di kompleks sekolah merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman agama dan fasilitasi ibadah bagi generasi penerus.

"Keberadaan masjid di kompleks sekolah ini diharapkan para siswa bisa shalat berjamaah, serta aktivitas beragama lainnya. Sehingga, pemahaman agama bagi generasi penerus ini bisa semakin kuat. Darianis Yatim selalu berusaha menjaga komitmen untuk syiar Islam di Sumbar," ungkapnya.

Rusdi Saleh juga menuturkan, Yayasan Darianis Yatim merupakan sebuah yayasan yang dibentuk oleh perantau asal Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Yenon Orsa. Menurut Rusdi Saleh, yayasan yang berdiri pada tahun 2012 tersebut, bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan pendidikan.

"Tujuan utama, adalah untuk meningkatkan pemahaman agama dan keimanan. Serta mencegah dampak negatif, seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan Narkoba. Perlu diingat, konsep Yayasan Darianis Yatim, memberi dan berbagi, bukan untuk dipuji, tapi untuk berempati dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Jadi, pembangunan berdasarkan kebutuhan, bukan dasar kedekatan," ujarnya.

Yenon Orsa
Pemilik Yayasan Darianis Yatim


Yenon Orsa merupakan tokoh perantau asal Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Yenon Osra sukses dalam bidang pendidikan dan Teknologi Informatika (TI). Melalui Yayasan Darianis Yatim, Yenon Orsa selama dikenal sebagai orang yang banyak membantu biaya pendidikan siswa miskin berprestasi, membangun dan memugar masjid dan mushalla, serta membangun sarana di bidang pendidikan.

Kepercayaan Yenon Orsa ke Rusdi Saleh berawal dari adik kandungnya, Yenna Roseva Boer, yang satu kelas dengan Rusdi Saleh di SMAN 1 Kota Solok. Dari berbagai pertemuan dan kegiatan, Yenon Orsa akhirnya tertarik dengan komitmen dan kejujuran Rusdi Saleh. Hingga akhirnya, Rusdi Saleh menjadi decission maker (pengambil keputusan) di Yayasan Darianis Yatim untuk mengelola seluruh proyek pembangunan masjid, pemberian beasiswa, hingga bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Sumbar. (rijal islamy)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved