Polri
-->

Sabtu, 14 September 2024

Jalan Tuhan Mengirim NC-LM ke Kontestasi Pilkada Kota Solok 2024

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Pasangan H. Nofi Candra, SE dan Leo Murphy, SH, MH, akhirnya bisa mendaftar dan memenuhi persyaratan sebagai Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Solok periode 2025-2030 di hari terakhir jadwal pendaftaran, Kamis (29/8/2024). Namun, di luar perkiraan, sebagai kader Parpol, keduanya tidak maju dengan Partai Gerindra ataupun Partai Golkar. Demikian juga dengan Parpol-Parpol yang telah menjalin "relasi" kuat dengan mereka sebelumnya, semisal Partai Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

NC-LM akhirnya maju dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai berlambang Ka'bah ini, sebelumnya justru diduga kuat sudah berada dalam "genggaman" Ramadhani Kirana Putra dan Suryadi Nurdal (RDKP-SN). Namun, berkat kegigihan dan "campur tangan" sejumlah "Mr X", Partai Kiblat akhirnya tampil sebagai "penyelamat demokrasi" dan tradisi banyak kandidat di Pilkada langsung di Kota Solok sejak tahun 2005.

Tradisi banyak kontestan di Pilkada Kota Solok sudah dimulai sejak Pilkada langsung perdana pada tahun 2005. Sebanyak 4 pasangan berlaga, yakni Bulizar Buyung-Noviardi Syam, Mon Suhendra-Mafriyol Muluk, Syamsu Rahim-Irzal Ilyas dan Yumler Lahar-Rosavella Yohariza. Selain 4 Paslon itu, sejatinya ada satu Paslon lagi, yaitu Sabri Yusni-Zul Elfian, namun urung berlaga. Pilkada Kota Solok 2005 akhirnya dimenangkan Syamsu Rahim dan Irzal Ilyas.

Pada Pilkada berikutnya, yakni tahun 2010, sebanyak 7 pasangan Cawako-Cawawako berlaga. Yakni Irzal Ilyas-Zul Elfian, Yumler Lahar-Mon Suhendra, Risman Siranggi-Sukardi, Zulkhairi-Amrinof Dias, Hendri Dunant-Ilzan Sumarta, Ori Affilo-Yanuardi Dt Tanali, dan Reinier-Sabri Yusni. Kontestasi Pilkada Kota Solok, nyaris bertambah dengan calon perseorangan (independen), yakni Ekaveri Siswanto-Zulfadli Ilyas. Namun, hingga batas akhir pendaftaran, keduanya tak mampu memenuhi persyaratan. Pilkada Kota Solok 2010 akhirnya dimenangkan Irzal Ilyas-Zul Elfian.

Pada Pilkada Kota Solok 2015, jumlah kontestan menyusut drastis yakni sebanyak tiga pasang. Mereka adalah Irzal Ilyas-Alfauzi Bote, Zul Elfian-Reinier, dan Ismael Koto-Jon Hendra. Kontestasi ini akhirnya dimenangkan oleh Zul Elfian dan Reinier.

Pada Pilkada 2020, terdapat empat pasangan yang mengadu peruntungan. Yakni Reinier-Andri Marant, Yutris Can-Irman Yefri Adang, Ismael Koto-Edi Candra, dan pasangan yang muncul di detik-detik akhir, yakni Zul Elfian Umar-Ramadhani Kirana Putra.

Pilkada Kota Solok tahun 2020 menyisakan banyak cerita, pengorbanan jabatan, perampasan partai, hingga dugaan pengkhianatan yang membekas begitu dalam. Friksi-friksi (gesekan) yang terjadi menyisakan begitu banyak residu (limbah) "radioaktif beracun" yang efeknya tetap terasa hingga kontestasi Pilkada 2024 ini. Bahkan, mungkin untuk waktu yang lama, hingga napas ada di badan.

Kisah dimulai dengan "dikorbankannya" jabatan Ketua DPRD Kota Solok 2019-2024 oleh Yutris Can demi maju di kontestasi Pilkada 2020. Yutris Can, politisi Partai Golkar menggandeng Irman Yefri Adang, politisi dari PAN. Jauh sebelum memutuskan maju, Boris (sapaan Yutris Can) telah menawarkan lebih dulu kepada hampir seluruh politikus Kota Solok yang berpotensi maju. Seperti Zul Elfian, Ismael Koto, Reinier, termasuk Ramadhani Kirana Putra, kader muda Partai Golkar. Namun, semuanya menolak!

Berikutnya, jabatan Ismael Koto sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solok tiba-tiba dicopot! Bersamaan dengan beralihnya rekomendasi Pilkada Kota Solok ke Reinier-Andri Marant. Saat itu, Reinier adalah petahana Wakil Walikota Solok sekaligus Ketua DPK Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kota Solok. Sementara, Andri Marant adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solok. Selain Gerindra, PKPI dan PDI Perjuangan, Reinier-Andri Marant juga "mengamankan" Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat itu diketuai oleh Herdiyulis.

Sementara itu, Ismael Koto yang sudah jauh-jauh hari "bersepakat" dengan Edi Candra untuk maju sebagai Cakada, dengan "gagah" mengembalikan harga dirinya. Pasangan IKO-EDI maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 2020 dengan "kendaraan politik" Partai Hanura dan PBB.

Turbulensi (guncangan) politik di Kota Solok akhirnya menggelegar, setelah Zul Elfian menarik kembali "sumpah"-nya untuk kembali maju di Pilkada Kota Solok. Sebelumnya, Zul Elfian yang belakangan menambah nama belakangannya dengan "Umar", mengatakan di hadapan publik hanya satu periode sebagai Walikota Solok, dan memilih arena baru di Pilkada Kabupaten Solok. Namun, Nofi Candra mengancam akan undur diri dari Pilkada Kabupaten Solok, jika Zul Elfian Umar tetap ngotot maju di Kabupaten Solok. Apalagi, antara Nofi Candra dan Zul Elfian Umar, selain satu daerah (Nagari Saniang Bakar), juga terkait hubungan paman dan keponakan.

Getaran turbulensi semakin menjadi-jadi, setelah Zul Elfian Umar menggandeng Ramadhani Kirana Putra, kader Partai Golkar. Kesediaan Ramadhani, membuat sejumlah politikus Golkar Kota Solok meradang. Kader Golkar Kota Solok yang paling keras bersuara adalah Nasril In Dt Malintang Sutan, Anggota DPRD Kota Solok tiga periode (2009-2014, 2014-2019, 2019-2024). Apalagi, Ramadhani adalah Ketua Tim Deklarasi Yutris Can-Irman Yefri Adang, hanya beberapa hari sebelum pengumuman Pasangan Zul Elfian Umar-Ramadhani Kirana Putra.

Tak hanya sampai disitu, ZIDANE (akronim pasangan Zul Elfian Umar-Ramadhani Kirana Putra), juga "membajak" rekomendasi dari PAN. Padahal, Irman Yefri Adang adalah kader PAN Kota Solok dan Anggota DPRD Kota Solok dua periode (2009-2014 dan 2014-2019). Irman Yefri Adang memilih tidak ikut Pileg 2019 untuk maju di Pilkada Kota Solok 2020. Akhirnya, Yutris Can-Irman Yefri Adang ikut kontestasi dengan "kendaraan politik" Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Meskipun sejarah telah mencatat kontestasi Pilkada Kota Solok 2020 dengan segala turbulensi, intrik dan tampilnya karakter asli masing-masing kandidat, namun polarisasi dan karakter masyarakat terlanjur terbentuk. Eskalasi Pilkada di masa pandemi Covid-19 tersebut, menunjukkan "beringas"-nya politik dan "mencabik-cabik" silaturahim, sekaligus mengukuhkan pameo dalam politik: "Tidak ada teman sejati dan tak ada lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan".

Pada Pilkada 2024, jurang pemisah antara politikus semakin menganga lebar. Apalagi, hal ini didului dengan Pileg 14 Februari 2024. Dari 6 kontestan yang "kalah perang" di Pilkada 2020 dan tampil di Pileg 14 Februari 2024, hanya Irman Yefri Adang dan Ismael Koto yang berhasil membuktikan kapasitasnya. Irman Yefri Adang terpilih dari Dapil Tanjung Harapan. Sementara, Ismael Koto terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Solok dari Dapil 2 (Kecamatan X Koto Singkarak, X Koto Diateh dan Kecamatan Junjung Sirih. Empat lainnya, yakni Yutris Can (PAN Dapil Tanjung Harapan), Reinier (PBB Dapil Lubuk Sikarah), Edi Candra (PBB Dapil Lubuk Sikarah) dan Andri Marant (PPP Dapil Lubuk Sikarah), tak mampu lolos ke DPRD Kota Solok 2024-2029. 

Apapun hasil Pileg 14 Februari 2024, ternyata menggiring seluruh kandidat menjauh dari Pilkada Kota Solok 2024. Bagi yang terpilih, membuat mereka berfikir ulang untuk mengadu nasib di kontestasi Pilkada. Sementara, bagi yang tidak terpilih, mereka menjadi "singa-singa politik" yang terlelap.

Tapi, bukan Kota Solok namanya, jika beragam teori-teori politik akan menjadi antitesis di negeri segitiga emas Sumatera Barat tersebut. Gencarnya Ramadhani Kirana Putra memburu partai-partai menuju "ambisi" menghadapi kotak kosong, seolah telah membuka kotak pandora di pusek jalo Ranah Minang. Gerakan "ambisius" tersebut, telah membangunkan singa-singa politik yang terlelap.

Sejumlah politikus "karatan" kembali tampil ke arena dengan segala pengalaman dan koneksi yang masih tersisa. Nofi Candra dan Leo Murphy yang sebelumnya sudah "pasrah" dengan "keagungan" pasangan Ramadhani Kirana Putra dan Suryadi Nurdal, seakan mendapat darah segar dengan merapatnya sejumlah tokoh yang memilih "turun gunung". Apalagi dengan penggiringan kekuatan besar, dan upaya melawan kotak kosong yang terdengar seperti "otak kosong", membuat para "tuo-tuo silek politik" meradang. Alhasil, gelombang besar perlawanan tercipta secara terstruktur, sistematis dan massif.

Yutris Can, Ismael Koto, Andri Marant, Daswippetra Dt Manjinjing Alam, dan sederet tokoh-tokoh lainnya, dengan terang-terangan menegaskan dirinya berada di pihak Nofi Candra dan Leo Murphy. Tentu, hal ini mengaktifkan "tombol perintah" terhadap barisan dan loyalis mereka.

"Jika dalam seratus persen, sisakan lah 1 persen, karena yang satu persen itu adalah milik Allah. Karena segala sesuatunya di dunia ini, yang menentukan adalah Allah. Terbukti, jalan Allah yang membuat NC-LM mampu tampil di kontestasi Pilkada Kota Solok 2024," ujar Yutris Can.

Fenomena PPP di Kota Solok

Selain terciptanya gelombang besar untuk NC-LM, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi fenomena tersendiri di Kota Solok. Bahkan, kantor partai berlambang Ka'bah tersebut dikirimi puluhan karangan bunga usai mendaftarkan NC-LM ke KPU Kota Solok. Peristiwa tak biasa ini, membuat partai yang berkantor di Kelurahan Kampai Tabu Karambie (KTK) itu mendapat apresiasi khusus dari berbagai pihak. 

"Partai Kiblat" ini mendapatkan kiriman karangan bunga dari berbagai organisasi, individu serta pelaku UMKM. Karangan bunga tersebut berisi dukungan terhadap langkah politik PPP di Pilkada Kota Solok.

"Terimakasih PPP telah mengusung NC-LM sebagai calon Wako-Wawako. Semoga PPP semakin jaya dan tetap menjadi partai yang dicintai umat," tulis H. David Ria Shoes dalam karangan bunga.

Nada karangan bunga yang sama disampaikan H. Yenon Orsa dari Jakarta. Kemudian ada dari H. Dep Gubalo Bangunan, serta Putra Gubalo Bangunan. Selain itu juga ada masyarakat atas nama Akar Rumput Olle Noise.

Jejeran karangan bunga tersebut menarik perhatian. Pengiriman karangan bunga tersebut tanpa sepengetahuan ketua DPC PPP Kota Solok, Fakhria Murpe dan jajaran.

"Kami kaget juga, ada banyak karangan bunga. Sudah sejak sabtu kemarin. Dan sampai hari ini masih banyak yang berdatangan. Ada sekitar 20 karangan bunga dari berbagai pihak," ungkap pria yang akrab disapa Ari tersebut.

Ari mengaku sangat bersyukur dengan respons positif masyarakat terhadap langkah politik PPP di Kota Solok. Dukungan masyarakat tersebut menjadi cerminan kepercayaan publik terhadap PPP dalam alam demokrasi Kota Solok.

"Kami sebagai partai politik, yang jelas menyampaikan terimakasih atas dukungan masyarakat. Dan PPP berkomitmen untuk tetap menjaga kedaulatan demokrasi di Kota Solok," tegas Ari.

Seperti diketahui, PPP menjadi satu-satunya partai pengusung pasangan NC-LM di Pilkada Kota Solok 2024. PPP yang mengantongi 4.801 suara (10,5 persen) atau sudah cukup untuk mengantar pasangan NC-LM mendaftar ke KPU Kota Solok. Walau demikian, sejumlah partai non parlemen lain bergabung dengan PPP mendukung NC-LM.

Capaian PPP di bawah kepemimpinan Fakhria Murpe memang sangat signifikan. Setelah hanya mendapat 1 kursi di periode 2019-2024. Kini PPP berhasil menambah satu kursi lagi. Suara PPP naik 100 persen, dari kisaran 2.200 suara menjadi 4.801 suara.

"Mari sama-sama kita satukan tekad dan tujuan untuk berjuang bersama-sama dalam kontestasi Pilkada Kota Solok 2024. Ini bukan hanya sekadar kerja individu atau tim, tapi juga ada campur tangan Allah. Karena Allah lah yang mampu membolak-balikkan hati manusia," sebutnya. (Niko Irawan)


Rabu, 11 September 2024

Anak Bakal Calon Gubernur Sumbar dan Bupati Solok Diperas Ratusan Juta oleh Pacar dan Sepupunya

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - 

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Jagat politik Sumatera Barat dan Kabupaten Solok kembali heboh dengan digelarnya sidang kedua kasus pemerasan dan pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik di Pengadilan Negeri Solok, Jl. Lubuk Sikarah No.32, Sinapa Piliang, Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok, Senin (9/9/2024). Sidang ini melibatkan anak kandung Bupati Solok yang juga Bakal Calon Gubernur Sumbar Capt. Epyardi Asda, M.Mar dan Hj. Emiko, SP, Bakal Calon Bupati Solok. Anak kandung Epyardi Asda dan Emiko, berinisial "ASA", diduga menjadi korban pemerasan oleh mantan pacarnya, RN dan sepupunya DAE.

Sidang kedua dengan agenda pemeriksaan saksi di PN Solok dengan Nomor Perkara: 71/Pid.Sus/2024/PN Slk, dipimpin oleh Hakim Ketua Radius Chandra yang juga Ketua PN Solok, dengan Hakim Anggota Syofia Nisra dan Puteri Hardianty, serta Panitera Pengganti Baitul Arsyah. Perkara ini diajukan oleh Kejaksaan Negeri Solok dengan menugaskan langsung Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Solok, Edo Dede Pisano, SH bersama jajarannya. Saat persidangan yang digelar secara tertutup ini, dihadirkan kedua terdakwa, saksi ASA, dan sejumlah pihak terkait.

Usai persidangan, Juru Bicara (Jubir) PN Solok yang juga salah satu Hakim Anggota dalam perkara ini, Puteri Hardianty, SH, M.Kn, mengatakan sidang dilakukan secara tertutup karena dalam dakwaan mengandung konten asusila. Menurutnya, ada tiga dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), yakni pemerasan, pengancaman dan pelanggaran UU ITE.

"Dari tiga dakwaan itu, memang spesifik ada pasal yang digunakan oleh jaksa yang didakwakan mengandung konten asusila. Oleh karena ada pasal itu, maka sifat sidangnya harus tertutup. Dan hari ini adalah sidang kedua, dengan agenda pembuktian dari penuntut umum," ujarnya. 

Saat ditanya terkait sidang yang dipimpin langsung oleh Ketua PN Solok, Wakil Ketua PN Solok, Jubir PN Solok dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kasi Pidum Kejari Solok, Puteri Hardianty mengatakan bahwa pemilihan majelis itu sebenarnya perputarannya saja. Puteri menegaskan tidak ada penilaian khusus atas kasus tersebut.

"Terkait Majelis Hakim, hanya perputaran saja. Tidak ada penilaian khusus terkait perkara ini. Terkait perkara Nomor 71 Pidana Khusus (Pidsus) 2024 di Pengadilan Negeri Solok, itu bisa diakses di secara publik lewat informasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Solok," tegasnya.

Dikutip dari https://sipp.pn-solok.go.id/index.php/detil_perkara, pemerasan terhadap anak Bupati Solok Epyardi Asda dan Bakal Calon Bupati Solok Hj. Emiko itu berawal dari hubungan ASA dengan pacarnya RN (Terdakwa I) yang bermasalah, sebelum RN berhenti bekerja di Kawasan Chinangkiek, dan RN pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan lain.

Sewaktu di Jakarta, RN bertemu dengan temannya DAE (Terdakwa II), anak dari adik kandung Ibunda ASA dan bercerita bahwa ASA akan memberikan modal usaha kepada RN.

Namun karena RN tidak memiliki rekening bank, DAE menyarankan agar menggunakan rekening teman DAE, dan RN menyetujuinya. Kemudian sekira bulan Juli 2023, RN meminta uang kepada ASA untuk modal usaha dan ASA mengirimkan uang sebesar Rp15 juta.

Kemudian RN terus meminta uang kepada ASA, hingga total keseluruhan uang yang ditransfer ASA untuk modal usaha RN sebesar Rp50 juta. Namun RN terus meminta uang kepada ASA dengan alasan sebagai modal usaha.

Karena ASA tidak lagi memiliki uang dan tidak dapat memenuhi permintaan RN, kemudian RN dan DAE bersepakat untuk meminta uang secara paksa kepada ASA dengan melakukan pengancaman.

Selanjutnya, pada saat ASA sedang berada di Jakarta mengikuti kegiatan pelatihan Public Speaking, RN menghubungi ASA untuk bertemu di salah satu hotel di Jakarta Selatan, dengan alasan RN merindukan ASA, dan ASA menyetujuinya.

Kemudian ASA dan RN bertemu di salah satu kamar hotel di Jakarta Selatan. Dalam kamar hotel tersebut kemudian RN mengambil foto dan video ASA dalam keadaan telanjang (tanpa menggunakan pakaian) sewaktu ASA keluar kamar mandi tanpa seizin, dan sepengetahuan ASA.

Setelah 3 jam bertemu, kemudian ASA pergi meninggalkan RN dan langsung pulang ke rumah. Sekira bulan September 2023, RN menghubungi ASA dengan menggunakan akun instagram @rhanda210 https://www.instagram.com/rhanda210?igsh=MWw2bnM5aHh1NDFOeQ, dan meminta uang kepada ASA sebesar Rp200 juta, dengan mengancam ASA dengan mengatakan, akan menyebarkan foto ASA bersama RN dalam keadaan setengah telanjang (bagian atas) dan foto serta video ASA telanjang sewaktu di kamar hotel di Jakarta Selatan melalui media sosial (Medsos).

Karena merasa takut foto dan video ASA dalam keadaan telanjang tersebut tersebar, ASA mengatakan kepada RN hanya memiliki uang sebesar Rp100 juta. Mendengar hal tersebut, RN meminta ASA menyerahkan uang tersebut secara langsung kepada RN di Mall PIM 3 Jakarta.

Lalu ASA meminta DAE yang merupakan sepupu ASA untuk menemani ASA menemui RN untuk menyerahkan uang sebesar Rp100 juta tersebut.

DAE menyetujuinya, kemudian ASA bersama DAE bertemu dengan RN di Mall PIM 3 Jakarta, dan menyerahkan uang sebesar Rp100 juta sekaligus meminta RN menghapus semua foto ASA dalam keadaan telanjang di handphone milik RN.

RN tidak memenuhi permintaan ASA untuk menghapus foto dan video ASA dalam keadaan telanjang tersebut.

Kemudian ASA meninggalkan RN dan DAE. Setelah ASA pergi, RN menyerahkan uang sebesar Rp100 juta tersebut kepada DAE, dan DAE mengambil uang tersebut Rp98 juta, dan Rp2 juta diserahkan kepada RN.

Selanjutnya, karena RN tidak memiliki uang, RN kembali menghubungi ASA melalui aplikasi WhatsApp dan meminta uang kepada ASA. Jika ASA tidak mau mengirimkan uang kepada RN, ia mengancam ASA akan menyebarkan foto dan video ASA dalam keadaan telanjang.

Sekira Bulan Desember 2023, perbuatan RN kepada ASA diketahui oleh keluarganya, sehingga ASA memblokir nomor handphone dan akun Medsos RN.

Setiap kali ASA memblokir nomor handphone dan akun RN, RN kembali menggunakan nomor handphone dan akun baru untuk menghubungi ASA dan melakukan pengancaman akan membuka rahasia ASA jika tidak mau memberikan RN uang.

Kemudian sekira Bulan April 2024 lalu, RN kembali membuat akun instagram baru yakni Robertoputra21 https://www.instagram.com/robertoputra21?igsh=MW9udjkOZ2tweGFnYg, akun instagram kabapakanhari, akun instagram @rhanda210 dan akun instagram styryyy, yang dibuat oleh DAE.

Kemudian DAE memberitahukan password akun tersebut kepada RN untuk mengancam, dan mencemarkan nama baik ASA jika tidak mau mengirimkan uang kepada RN, ke akun instagram kartika_275 https://www.instagram.com/kartika_275?igsh=NzkxenQzZWxxMG4w milik ASA.

RN juga mengirimkan foto dan video ASA dalam keadaan telanjang, melalui akun Facebook Ade Putra yang dibuat sendiri oleh RN di Bulan Januari 2024. 

Karena merasa terancam, malu, dan takut nama baik ASA dan keluarga tercemar, ASA terus mengirimkan uang kepada RN melalui rekening teman DAE.

Rincian pengiriman oleh ASA:

- Tanggal 12 September 2023 sebesar Rp1.500.000,-

- Tanggal 14 September 2023 sebesar Rp1.000.000,-

- Tanggal 05 Oktober 2023 sebesar Rp700.000,-

- Tanggal 20 Oktober 2023 sebesar Rp20.000.000,-

- Tanggal 21 Oktober 2023 sebesar Rp20.000.000,-

- Tanggal 22 Oktober 2023 sebesar Rp20.000.000,-

- Tanggal 10 Desember 2023 sebesar Rp25.000.000,-

- Tanggal 06 Februari 2024 sebesar Rp30.000.000,-

- Tanggal 03 Maret 2024 sebesar Rp30.000.000,-

- Tanggal 03 Mei 2024 sebesar Rp5.000.000,-

- Tanggal 19 Mei 2024 sebesar Rp5.000.000,-

Kemudian DAE dengan seizin RN juga mengirimkan chat melalui aplikasi WhatsApp (WA), milik RN kepada Emiko yang merupakan ibu ASA yang berisikan kata-kata ancaman pencemaran nama baik keluarga ASA, dan mengancam akan membuka rahasia ASA sambil mengirimkan foto ASA dalam keadaan tidak menggunakan pakaian.

Perbuatan RN bersama DAE sengaja menggunakan akun instagram Robertoputra21, akun instagram kabapakanhari, akun instagram @rhanda210 dan akun instagram styryyy untuk menyebarkan foto dan video ASA, tanpa menggunakan pakaian dan mengancam akan membuka rahasia ASA, mengakibatkan ASA merasa terancam.

Merasa malu dan takut nama baik keluarga menjadi tersemar, sehingga ASA merasa terpaksa untuk mengirimkan uang kepada RN dengan total keseluruhan mencapai Rp257.400.000,- (dua ratus limapuluh tujuh juta empat ratus ribu rupiah). (Niko Irawan)


Minggu, 08 September 2024

Warga Kampuang Jawa dan Sekitar Gelar Makan Bajamba Sekaligus Bulatkan Tekad Dukung NC-LM

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Ratusan warga Kelurahan Kampung Jawa dan sekitar, Sabtu malam (07/09/2024), menggelar "Makan Bajamba" di kelurahan setempat. 

Makan Bajamba oleh ratusan warga tersebut sekaligus membulatkan tekad untuk mendukung dan memenangkan H. Nofi Candra, SE dan Leo Murphy, SH, MH (NC-LM) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solok 2024.

Dari pantauan Infonews, acara Makan Bajamba itu dihadiri oleh Pasangan Calon (Paslon) Walikota, dan Wakil Walikota (Wawako) Solok NC-LM periode 2025-2030. Selain itu, juga tampak hadir tokoh-tokoh masyarakat dan berbagai kalangan warga Kampung Jawa dan sekitarnya.

Pada kesempatan itu, tokoh masyarakat Kampung Jawa H. Son Bote menyampaikan bahwa malam ini kita "Baralek Gadang" dengan menggelar Makan Bajamba. Dan malam ini kita juga kedatangan putra terbaik kita, Calon Wawako Solok Leo Murphy.

"Kini ada calon dari Kampung Jawa yang berpasangan dengan H. Nofi Candra, maka jangan lupa untuk mendukung dan memilihnya pada Pilkada Kota Solok pada 27 November 2024 mendatang," ajak Son Bote.

Disampaikannya, kita harus mengantarkan NC-LM sampai-sampai dan jangan sampai kita menjatuhkan dukungan ke yang lain.

Senada, Ketua Pelaksana Makan Bajamba Joni Seprial, juga mengatakan sudah sepantasnya warga Kelurahan Kampung Jawa Kota Solok untuk mendukung putra Kampung Jawa pada Pilkada Kota Solok 2024. 

"Selama ini warga Kampung Jawa hanya ikut sebagai pemilih terbaik di setiap kontestasi Pilkada," ujar Joni Seprial.

Dikatakannya, hadirnya Leo Murphy sebagai putra Kampung Jawa dalam kontestasi Pilkada Kota Solok 2024, sangat memotivasi anak muda setempat agar bisa mengambil peran untuk kemajuan Kota Solok, khususnya kampung halaman. (Niko Irawan)


Sabtu, 07 September 2024

Yutris Can Resmi jadi Ketua Tim Pemenangan NC-LM di Pilkada Kota Solok 2024

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Mantan Ketua DPRD 3 periode, Yutris Can, SE secara resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Nofi Candra - Leo Murphy ( NC - LM) dihadapan massa pendukungnya bertempat di objek wisata Sawah Solok, Sabtu(7/9). Tidak sekedar dukungan, Yutris Can yang lebih dikenal dengan sapaan Boris itu juga mengajak relawan dan pendukungnya yang dulunya tergabung dalam "Basamo Kita Bisa" dalam perjuangan tahun 2019 lalu untuk sejalan mendukung dan berjuang untuk pemenangan NC - LM. 

Kegiatan ini turut dihadiri calon Walikota dan Wakil Walikota Nofi Candra - Leo Murphy, jajaran partai pengusung PPP dan 8 partai pendukung non Parlemen yang sebelum mendeklarasikan diri untuk kemenangan NC - LM. 

Selain mereka hadir juga sejumlah tokoh- tokoh Kota Solok yang dulunya berada dalam perjuangan 'Basamo Kito Bisa. 

Dalam sambutannya, Boris menyampaikan dukungan kepada dua tokoh muda yang saat ini maju sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota NC- LM itu diyakininya dapat membawa Kota Solok lebih maju dan diberkahi. 

Menurutnya, Ini bukan sekedar dukung mendukung tapi jauh lebih besar dari itu yakni menuju Kota Solok yang lebih maju dan diberkahi. 

Sambungnya, ada persamaan visi dan misi dalam membangun Kota Solok kearah yang lebih maju dan juga diberkahi ditangan NC - LM sebagaimana visi misi dan program yang dibawanya dulu pada saat maju sebagai calon Walikota. 

"NC - LM adalah potret Basamo Kita Bisa yang akan membawa program - program yang sebelumnya tidak terealisasi, " Ucap mantan Ketua DPRD 2 periode disambut ratusan tempur tangan undangan yang hadir. 

Sementara itu, setali tiga uang, baik itu NC ataupun LM dalam kata sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas dukungan yang diberikan Yutris Can, salah satu tokoh masyarakat yang disegani di Kota Solok tersebut untuk mendukung pemenangan mereka. 

Selanjutnya, diceritakan Nofi Candra dalam perjuangannya sampai pada titik hari ini tidak terlepas dari  petunjuk dan support yang luar biasa yang diberikan mantan ketua DPRD Kota Solok tersebut. 

"Tidak hanya memberikan jalan beliau yang kita banggakan ini juga turut memberikan semangat kepada kami berdua pada saat berjuang di Jakarta," ujar Nofi menambahkan. 

Sementara itu, relawan pemenangan NC - LM yang tergabung dalam berbagai komunitas di 13 Kelurahan  mendapatkan kabar Yutris Can akrab disapa Boris menjadi ketua tim pemenangan NC - LM merasa lega dan bersyukur sekali hadirnya tokoh yang disegani tersebut dalam pemenangan NC - LM. 

"Ini menjawab teka - teki dibalik isu yang berkembang kemana arah dukungan Boris, salah satu tokoh yang disegani di Kota Solok ini , " Ucap At salah satu relawan TBTC yang berposisi di kampung Jawa, semangat Basamo kita bisa dalam acara silahturahmi dalam pemenangan NC - LM bergelora di Sawah Solok. (Niko Irawan)


Jumat, 06 September 2024

Upaya Penjegalan NC-LM Melahirkan Gelombang Besar di Pilkada Kota Solok 2024

 

Upaya Penjegalan NC-LM Melahirkan Gelombang Besar di Pilkada Kota Solok 2024

Sisi Lain Gagalnya Skenario Kotak Kosong di Kota Solok

Upaya incumbent (petahana) Ramadhani Kirana Putra yang menggandeng Suryadi Nurdal untuk menciptakan dominasi penuh di kontestasi Pilkada Kota Solok 2024 akhirnya gagal total. Skenario melawan kotak kosong yang coba diciptakan RDKP-SN, membuat babaliak awah panabangan (berbalik arah). Upaya yang dinilai melukai para tokoh politik, tokoh masyarakat dan mayoritas rakyat Kota Solok ini, justru melahirkan gelombang besar dukungan terhadap Nofi Candra dan Leo Murphy (NC-LM)

Menggelegar! Antusiasme masyarakat tiba-tiba meledak, saat ribuan warga hadir dan ikut mengantarkan H. Nofi Candra - Leo Murphy, SH, MH ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok sebagai Cawako-Cawawako Solok 2025-2030 pada Kamis (29/8/2024). Prosesi pengantaran NC-LM tersebut seperti sebuah "pesta rakyat" yang sangat meriah. Lautan manusia tiba-tiba tumpah ruah saat Nofi Candra dan Leo Murphy mulai mendekati Kantor KPU Kota Solok sekira pukul 17.30 WIB.

Sambutan dan antusiasme masyarakat yang luar biasa tersebut membuat Nofi Candra dan Leo Murphy seakan "lupa diri" dan "lepas kendali". Dengan mata yang berkaca-kaca, keduanya turun dari mobil, ikut bersorak-sorai, mengacung-acungkan tangan ke atas dan larut dalam euforia. Sosok dua politisi muda dan pengusaha muda di Kota Solok yang sebelumnya dikenal sebagai politisi flamboyan, santun, tenang dan elegan tersebut, tiba-tiba ikut meledak. Bahkan, masyarakat dengan bergantian memeluk keduanya dengan teriakan dukungan dan deraian air mata. 

Istri Nofi Candra, Hj. Devi Femiyanti, SE dan istri Leo Murphy, Yofi Kharisma, SE, MM, serta kedua orang tua dan keluarga besar masing-masing, memilih menepi dari kerumunan, seakan melepaskan Nofi Candra dan Leo Murphy menjadi milik masyarakat. Bukan lagi hanya milik keluarga mereka.

Selain NC-LM, sambutan dan dukungan meriah juga diberikan masyarakat kepada Fakhria Murpe, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Solok, Sekretaris DPC Yavis Tamsin, dan pengurus, kader serta simpatisan DPC PPP Kota Solok. Partai berlambang Ka'bah tersebut, disebut-sebut sebagai partai penyelamat demokrasi di Kota Solok. Hal ini, karena PPP adalah satu-satunya partai parlemen di DPRD Kota Solok yang mengusung NC-LM dengan komposisi dua kursi. Namun, PPP berhak sebagai pengusung tunggal, karena sesuai dengan keputusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024, PPP menjadi salah satu partai yang memenuhi ambang batas pengusungan kandidat Cawako-Cawawako Solok 2024. PPP Kota Solok berhasil meraih 10,5 suara di Pileg 14 Februari 2024, sementara, ambang batas pengusung Pilkada di Kota Solok adalah 10 persen. 

Fakhria Murpe yang lebih dikenal dengan panggilan "Ari Ane", merupakan anak dari Daswippetra Dt Manjinjing Alam, Anggota DPRD Sumbar dua periode (2019-2024 dan 2024-2029) dan Anggota DPRD Kota Solok tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Sebelumnya, Daswippetra melepas NC-LM secara resmi di Kantor DPC PPP Kota Solok sebelum keberangkatan. Namun, tokoh politik senior Kota Solok yang baru sehari dilantik menjadi Anggota DPRD Sumbar 2024-2029 tersebut tidak ikut mengantar rombongan ke KPU Kota Solok. Tidak hadirnya Daswippetra ternyata justru membuat nama Fakhria Murpe menjadi buah bibir. Selain mengusung NC-LM di Pilkada Kota Solok 2024, Fakhria Murpe juga berhasil mengantarkan PPP menggandakan kursi di DPRD Kota Solok 2024-2029. Yakni dari satu kursi di 2019-2024 menjadi dua kursi yakni Romi Indra Utama di Dapil Lubuk Sikarah dan Rinaldi dari Dapil Tanjung Harapan. 

"Alhamdulillah. Seluruhnya terjadi karena jalan Allah. Kita hanya wajib berusaha atau berikhtiar, semoga jalan Allah pula yang akan mengantarkan NC-LM ke kursi Walikota dan Wakil Walikota Solok 2025-2030 bersama PPP dan partai-partai lainnya," ujarnya. 

Selain PPP, Nofi Candra dan Leo Murphy, juga diantar oleh delapan partai nonparlemen, yakni Partai Gelora, Partai Buruh, PKB, PKN, PSI, Perindo, Partai Garuda dan Partai Ummat. NC-LM ini disambut langsung oleh Ketua KPU Kota Solok Ariantoni, Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Tomi Farto,  Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan Abdul Hanan, Koordinator Divisi Perdatin Dessy Arisandi, Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas Yance Gafar, Sekretaris KPU Kota Solok Efrizon dan jajaran. Kemudian, Ketua Bawaslu Kota Solok Rafiqul Amin, S.Pd.I, M.Pd, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2HM) Ilham Eka Putra, SE, MM, dan Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS) Eka Rianto.

Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan kecil karena sejumlah massa pendukung NC-LM ingin menyaksikan pendaftaran di sekretariat KPU Kota Solok. Namun, karena keterbatasan lokasi, mereka tidak diperbolehkan masuk, dan tertahan di luar pagar kantor KPU Kota Solok. Di saat proses administrasi pendaftaran tiba-tiba hujan turun dengan deras. Selain membuat massa membubarkan diri di depan gedung KPU, sebagian ruang pendaftaran juga terendam air. Ternyata massa hanya berteduh di rumah-rumah warga, kedai-kedai di sekitar Kantor KPU dan dengan setia menunggu NC-LM. Setelah hujan reda dan pendaftaran selesai, mereka kemudian menemui NC-LM dan diarahkan untuk berkumpul di Rumah Kumpul NC-LM di Simpang Surya, di samping Pasaraya Solok.

"Kami (NC-LM) sama sekali tidak pernah membayangkan akan mendapatkan sambutan luar biasa seperti ini. Tidak ada persiapan, tidak ada mobilisasi massa, apalagi kegiatan besar sebelum pendaftaran. Rencananya, kami hanya akan datang dengan beberapa orang saja, ini kan hanya sekadar pendaftaran. Apalagi, data kami baru berhasil submit (masuk) ke SILON kemarin sore (Rabu, 28 Agustus 2024) pukul 17.00 WIB. Jadi, tak ada persiapan," ungkapnya. 

Saat dilepas di DPC PPP Kota Solok, Nofi Candra mengatakan belum nampak ada pertambahan massa. Dari sejumlah komunikasi jelang keberangkatan, disepakati bahwa beberapa orang akan menunggu di Kantor KPU Kota Solok. Kumpulan massa baru terlihat signifikan saat rombongan singgah di Masjid Agung Al Muhsinin untuk Shalat Ashar. Saat perjalanan melewati Pasaraya Solok, kumpulan massa makin membesar. 

Saat melewati Sawah Sianik di Kelurahan Nan Balimo, massa sudah mulai membludak dan rombongan NC-LM dihentikan oleh sejumlah masyarakat dan disuruh turun dari kendaraan. Ternyata, masyarakat mengalungkan bunga ke Nofi Candra dan Leo Murphy, serta menitipkan pesan agar bisa memperjuangkan masyarakat di akar rumput Kota Solok di Pemerintahan. Seperti yang telah dilakukan Nofi Candra dan Leo Murphy selama ini sebagai pengusaha di Kota Solok. Salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan dan mengangkat taraf hidup msyarakat.

"Kami hanya ingin NC-LM tulus dan ikhlas mengabdi untuk masyarakat Kota Solok. Mereka sudah tahu apa yang mesti mereka kerjakan. Bahkan mereka sudah membuktikan sendiri di sektor usahanya. Banyak anak dan kemenakan kami yang hidup dari sektor usaha mereka. Jika nantinya mereka menjadi Walikota dan Wakil Walikota Solok, tentu peran mereka ke masyarakat akan lebih besar lagi. Yang jelas, mereka berdua adalah orang baik, tidak serakah, tamak, rakus, dan memiliki etika yang baik selama ini," ujar salah seorang warga Sawah Sianik.

Beberapa puluh meter menjelang Kantor KPU Kota Solok, massa tiba-tiba meledak dan membuat pergerakan kendaraan terhenti total. Nofi Candra dan Leo Murphy kembali diminta turun dari mobil, bergabung dengan massa dan larut dalam euforia bersama masyarakat.

Dari pantauan di lokasi, ternyata massa tidak hanya berasal dari barisan yang telah mengikrarkan diri sebagai pendukung NC-LM. Namun, juga dari "barisan" kader dan loyalis dari partai-partai pendukung RDKP-SN. Selain itu, juga terlihat "barisan" loyalis tokoh-tokoh politik Kota Solok yang bergabung ke NC-LM. Bahkan, ada juga yang dengan sukarela bergabung karena membenci upaya menciptakan lawan kotak kosong di Pilkada Kota Solok.

"Rekomendasi terhadap RDKP-SN diberikan oleh DPP partai-partai atau orang di pusat. Sementara, kami di akar rumput punya harapan besar ke NC-LM. Kami di daerah, lebih tahu kondisi disini dan siapa yang layak dan patut memimpin daerah ini. Ingat, ini Solok!," ungkap salah seorang massa. 

Munculnya skema head to head (dua pasang kandidat yang maju) di Kota Solok, sebelumnya telah diprediksi sejumlah kalangan masyarakat, termasuk sejumlah lembaga survei. Sebelumnya, Lembaga Survei Liberte Institute merilis hasil survei yang dilaksanakan pada tanggal 22-27 April 2024. Direktur Eksekutif Liberte Institute Indrayadi menyebutkan, Pilkada Kota Solok berpotensi besar akan head to head, antara pasangan Ramadhani Kirana Putra-Suryadi Nurdal melawan pasangan Nofi Candra-Leo Murphy. Analisa Indrayadi tersebut dilihat dari beberapa aspek dalam data survey yg dilakukan secara berkala di Kota Solok.

Dalam hasil survey Liberte Institute yang dilaksanakan pada tanggal 22-27 April 2024, dalam pengenalan wajah dan nama bakal Calon Walikota Solok, ada 3 nama yang mendominasi di Kota Solok, calon yang menduduki posisi tertinggi dalam pengenalan wajah adalah  Ramadhani Kirana Putra menduduki posisi tertinggi dengan 97,3 persen, meningkat dari survey pada 2023 yang lalu, yakni 95,1 persen diikuti oleh Nofi Candra sebanyak 96,3 persen, meningkat dari yang sebelumnya 52,6 persen dan selanjutnya Leo Murphy dengan 87,9 persen yang sebelumnya 64 persen. 

Indrayadi mengatakan, peningkatan signifikan pada pengenalan wajah terjadi pada Nofi Candra dan Leo Murpy. Kalau Nofi Candra peningkatan ini dikarenakan pencalegan pada Pemilu yang lalu, sedangkan Leo Murphy dikarenakan gambar yang terpasang di Kota Solok serta gerakan yang dilakukan.

"Kedua kandidat berpotensi unggul dalam Pilkada Kota Solok. Namun ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan.

Pertama, incumbent itu memiliki sifat yang cenderung stagnan dan sering kali selalu makin turun. Kedua, pasangan yang tepat selalu menjadi faktor yang menentukan kemenangan pada daerah Kota. Ketiga, kandidat baru memiliki potensi untuk bergerak lebih leluasa dan masyarakat cenderung suka dengan hal-hal atau tokoh baru," ujarnya. 

Pada survei terbaru Liberte Institute pada 1-6 Agustus 2024, Pasangan Nofi Candra dan Leo Murphy melejit dengan keunggulan 45,7 persen berbanding 43,3 persen yang dimiliki Ramadhani Kirana Putra dan Suryadi Nurdal. Sementara, 11 persen lainnya belum menentukan pilihan. Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling, dengan jumlah responden sebanyak 800 orang, dengan margin error 3,5 persen, Tingkat Kepercayaan hingga 95 persen, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner.

"Menanjaknya pergerakan NC-LM, didukung oleh sejumlah poin penting. Yakni, pertama, masyarakat anti terhadap kotak kosong yang dinilai merupakan gerakan anti demokrasi. Kedua, masyarakat simpati pada NC-LM karena dinilai selalu dijegal untuk mendapatkan partai politik. Ketiga, Nofi Candra dan Leo Murphy dianggap presentasi perwakilan dari Kota dan Kabupaten Solok dan fokus di bidang ekonomi. NC-LM yang elektabilitas awalnya berjarak sangat jauh dari RDKP-SN, tiba-tiba dalam 1 bulan jaraknya semakin dekat. Hal ini karena gerakan yang dilakukan NC-LM sangat massif, serta juga didukung dengan lahirnya simpati masyarakat Solok yang jengah dengan upaya kotak kosong," ungkapnya. (*/Niko Irawan)

Jumat, 30 Agustus 2024

Menggelegar! "Pesta Rakyat" Antarkan Nofi Candra - Leo Murphy ke KPU Kota Solok

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Menggelegar! Antusias masyarakat terhadap perubahan Kota Solok yang lebih maju terlihat jelas. Hal itu terlihat saat ribuan warga hadir dan ikut mengantarkan Nofi Candra, SE dan Leo Murphy, SH, MH ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok untuk mendaftar sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Solok pada Kamis (29/8/2024). Prosesi pengantaran NC-LM tersebut seperti sebuah "pesta rakyat" yang sangat meriah. 

Lautan manusia yang datang dengan spontanitas mengiringi rombongan yang diantar Ketua PPP Kota Solok, Fakhria Murpe, Sekretaris Yavis Tamsin, serta pengurus partai non parlemen, seperti Gelora, Partai Buruh, PKN, PSI, Perindo, Partai Garuda dan Partai Ummat, Nofi Candra dan Leo Murphy yang masing-masing datang didampingi istri dan orang tua masing-masing.

Meski hanya diusung oleh satu partai parlemen (PPP) dan delapan partai non parlemen, namun antusiasme warga terlihat sangat tinggi. Hal itu terlihat ketika rombongan paslon NC-LM berangkat dari Kantor DPC PPP Kota Solok hanya diiringi oleh puluhan kendaraan roda empat dan ratusan sepeda motor.

Rombongan pasangan NC-LM ini disambut langsung oleh Ketua KPU Kota Solok, Ariantoni, diwakili oleh Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan, Tomi Farto yang didampingi oleh Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan, Abdul Hanan, Koordinator Divisi Perdatin, Dessy Arisandi, Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas Yance Gafar, Sekretaris KPU Kota Solok Efrizon dan jajaran,

Serta Ketua Bawaslu Kota Solok Rafiqul Amin, S. Pd.I, M.Pd yang diwakili oleh Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2HM), Ilham Eka Putra, SE, MM, Kordiv  Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS) Eka Rianto.

Ketua KPU Kota Solok, Ariantoni mengatakan bahwa dokumen pendaftaran telah diterima, akan langsung dilakukan verifikasi oleh tim KPU Kota Solok. Setelah selesai diverifikasi, kemudian diserahkan tanda terima dan pasangan calon juga menerima surat pengantar untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan yang dijadwalkan mulai tanggal 30 Agustus hingga 2 September 2024 di Rumah Sakit M. Djamil Padang.

“Selanjutnya pada tanggal 22 September 2024 kita akan melaksanakan penetapan pasangan calon bukan bakal pasangan calon lagi, kemudian pada tanggal 23 September kita melaksanakan pengundian nomor urut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solok,” ungkap Ariantoni. 

Pada kesempatan yang sama, calon Walikota Solok, Nofi Candra tak lupa mengucapkan syukur, mengingat dinamika politik yang dilaluinya sangat luar biasa, pasca keputusan Mahkamah Konstitusi dengan Partai Persatuan Pembangunan dan diikuti oleh partai non parlemen, akhirnya bisa mendaftar ke KPU pada hari ini.

Nofi Candra-Leo Murphy yang lebih populer dengan sebutan NC-LM mengaku sangat takjub dalam suasana batin yang haru-biru mendapat dukungan dan simpatisan masyarakat, serta kepercayaan dari partai politik yang telah memberikan amanah untuk mengikuti Pilkada Serentak tahun 2024 ini. 

Senada, Leo Murphy menyatakan penghargaan luar biasa dan terima kasih kepada masyarakat Kota Solok yang sangat antusias menyambut dan mendukung pencalonan dirinya bersama Nofi Candra pada Pilkada tahun ini. (Niko Irawan)


© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved