All Posts - INFONEWS.CO.ID
-->

Sabtu, 14 Maret 2020

Fokus Pencalonan Bupati Solok, Iriadi Dt Tumanggung Lepas Jabatan Kepala Sekretariat Bawaslu Sumsel

PALEMBANG - Setelah menjabat hampir 8 tahun, Iriadi Dt Tumanggung melepas jabatannya sebagai Kepala Sekretariat Bawaslu Sumsel sejak 23 Januari lalu. Iriadi mundur karena ingin fokus mencalonkan diri sebagai Bupati Solok, Sumbar. Dalam acara Temu Pisah yang digelar meriah, Jumat (6/3/2020) lalu Iriadi pamit ke seluruh jajaran Bawaslu se Sumsel. Menurutnya masih sangat banyak program yang harus dilanjutkan penggantinya, Pekerti Luhur AK MM.

"Alhamdulillah hari ini kebersamaan kita selama 8 tahun harus berakhir, saya sangat berterima kasih atas semua kerjasamanya selama ini," ujar Iriadi haru.

Diakui Iriadi, sejak menjabat pada Juni 2012 lalu dirinya senantiasa memberikan pengabdian yang terbaik. Dimulai dari ruang sekretariat berukuran 5 kali 4 meter.



"Bahkan sempat 5 kali pindah sekretariat dan akhirnya bisa memiliki kantor sedemikian megahnya seperti sekarang ini," ujar Iriadi yang merupakan penerima penghargaan Pejuang Demokrasi dari Lintas Politika ini.

Sementara itu Karlisun SP melalui Korsek Bawaslu se Sumsel mengungkapkan kekagumannya atas sosok Iriadi yang benar-benar pekerja keras dan tak kenal lelah.

"Di tahun 2014 beliau mengajak saya bergabung di jajaran Bawaslu Sumsel, saya sangat mengenal bagaimana kinerja beliau yang tak kenal lelah. Bahkan urusan keluarga pun sering beliau tinggalkan hanya karena tugas negara," ujar Karlisun.



Dalam kesempatan yang sama, Pekerti Luhur yang dipercaya menggantikan Iriadi mengungkapkan, dirinya telah mengenal Iriadi sejak 2012 lalu.

"Saat itu saya masih pegawai BPKP dan sering diundang beliau sebagai narasumber acara Bawaslu. Saya juga percaya jika gedung megah milik Bawaslu Sumsel ini merupakan hasil kerja keras beliau," ujarnya.

Iriadi sendiri saat ini telah mengajukan  pensiun sebagai ASN guna konsentrasi mengikuti Pilkada Solok Sumbar yang akan digelar 23 September 2020 mendatang.

Kandidat Bupati Solok 2020

Saat ini, Iriadi Dt Tumanggung disebut-sebut sebagai salah satu tokoh rantau asal Kabupaten Solok yang berpeluang besar memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun 2020 mendatang. Iriadi mengaku, dirinya terpanggil untuk membangun kampung halamannya, dan berbuat lebih luas lagi di Kabupaten Solok.

"Kabupaten Solok itu kaya akan sumber daya alam pertanian dan pariwisata. Sentuhan pertanian modern dan pariwisata yang dikemas maksimal, akan mampu membuat masyarakat lebih makmur dan sejahtera. Sentuhan dan pengemasan tersebut harus dimulai dan dilakukan oleh sebuah birokrasi yang baik. Yakni berupa regulasi, perencanaan program, dan kebijakan yang pro rakyat," ungkapnya.



Sebelum masuk ke ranah perekonomian, Iriadi Dt Tumanggung menegaskan dirinya bakal terlebih dahulu menata aspek religius. Mengusung visi; "Bersama Membangun Pertanian Modern dan Pariwisata Menuju Solok Maju, Sejahtera dan Religius", Iriadi Dt Tumanggung menegaskan, pembangunan fisik harus juga diiringi dengan pembangunan mental dan spritualitas. Maka itu jika dirinya dipercaya memimpin Solok nantinya akan memprioritaskan keberadaan surau menjadi pusat pendidikan sejak dini dan wahana pembentukan karakter yang berakhlakulkarimah.

"Kita akan canangkan Gerakan Kembali ke Surau yang mengandung pesan pentingnya surau sebagai pusat pembentukan karakter dan pendidikan dini. Maka itu fasilitasnya harus disediakan secara merata dan memadai. Di samping tempat anak-anak mengaji, Surau nantinya akan dilengkapi dengan perpustakaan yang dapat membuka cakrawala masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Sejak dini, generasi muda Solok harus dipersiapkan dengan pengetahuan agama yang memadai. Regenerasi ulama mesti sudah dipikirkan sejak sekarang. Kita cari perguruan tinggi Islam yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri untuk menitipkan generasi Solok belajar di sana," tambahnya.



Di bidang perekonomian dan pemberdayaan, Iriadi Dt Tumanggung menginginkan sektor pertanian dan pariwisata menjadi andalan Kabupaten Solok. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang ini, mengatakan Kabupaten Solok kaya akan sumber daya alam sehingga pemanfaatannya harus dioptimalkan.

"Langkah awal tentunya harus merubah mindset (pola fikir) masyarakat yang selama ini masih banyak mengandalkan pola pertanian tradisional menuju pola pertanian modern. Banyak aspek yang bisa dilakukan efisiensi seperti penggunaan lahan sempit yang bisa menghasilkan maksimal serta waktu panen yang relatif lebih singkat. Membangun pabrik pengolahan hasil pertanian dalam satu kawasan terintegrasi. Hal ini penting di samping bisa menjamin mutu hasil produksi, juga dapat memangkas biaya transportasi dan harga modal akan lebih terjangkau," ujarnya.

Sekilas Iriadi Dt Tumanggung

Nama Iriadi Dt Tumanggung, tidak muncul secara tiba-tiba di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020. Jauh hari, nama Iriadi sudah menjadi pembicaraan, khususnya di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung. Kiprahnya sebagai birokrat senior dan disegani di Pemprov Sumsel, ternyata juga berdengung hingga ke Kabupaten Solok. Layaknya warga Minangkabau yang suka merantau, keinginan pulang kampung dan berbakti di tanah kelahiran, membuat Iriadi menegaskan niat menjadi bakal calon Bupati Solok.

Kurun waktu 35 tahun bukan waktu yang singkat untuk pengabdian Iriadi Dt Tumanggung sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumatera Selatan. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya mulai dari Kacabdin Pertanian Pasang Surut Kabupaten Musi Banyuasin, Kabag Pemerintahan Kantor Pembantu Gubernur Sumsel Wilayah 1 Musi Banyuasin, Sekretaris KPU Kabupaten Musi Banyuasin selama 11 tahun, Kepala Hubla Biro Penghubung Pemerintah Provinsi Sumsel di Jakarta, Kepala Samsat Musi Banyuasin, Kepala Samsat Kota Palembang dan terakhir saat ini masih menjabat Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sumatera Selatan.



Iriadi Dt Tumanggung lahir di Selayo pada 11 November 1962. Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang ini, hingga kini, dipercaya Gubernur Sumsel Herman Deru sebagai Kepala Sekretariat Bawaslu Sumsel. Kinerja dan kedekatannya dengan Gubernur Sumsel sebelumnya, Alex Nurdin, membuat Iriadi Dt Manggung dipercaya memimpin jabatan-jabatan strategis di Pemprov Sumsel.

Menjadi kandidat unggulan di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020, Iriadi dikebal sebagai sosok pekerja keras yang sukses dalam "kompetisi hidup" di tanah rantau. Pengalamannya di Sumsel, membuatnya dianggap sebagai figur yang mampu dan layak mengganti Bupati Solok saat ini, Gusmal Dt Rajo Lelo. Apalagi dalam berbagai jabatan terakhir Iriadi banyak berkecimpung dalam tugas kepemiluan yang menuntut integritas tinggi.



Mantan Gubernur Sumsel dua periode, Alex Noerdin, mengaku dirinya sangat mengapresiasi kemampuan Iriadi dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN. Alex Noerdin melihat sosok Iriadi sebagai figur yang memiliki kemampuan manajerial tinggi dan selalu dapat melaksanakan tugas dengan tuntas dan baik.

"Sejak saya menjabat Bupati Musi Banyuasin sudah cukup mengenal sosok Iriadi ini. Penilaian saya, beliau (Iriadi –red) sangat berpengalaman dan mumpuni. Malah saat menjabat Gubernur, Iriadi menjadi Kepala UPTD Samsat yang berhasil gemilang dengan memaksimalkan target pemasukan pajak sebesar Rp 100 miliar perbulan. Ini tentunya sebuah prestasi tersendiri," tutur Alex Noerdin.

Ditambahkan Alex Noerdin yang pada tahun 2005 telah diberi gelar Dipertuan Datuk Sri Baginda dari Yang Dipertuan Agung Raja Alam Pagaruyung ini, dirinya mengapresiasi positif pencalonan Iriadi sebagai Bupati Solok mendatang.

"Saya sangat memahami karakter masyarakat Minang yang tidak sembarangan dalam memiliki pemimpin. Tentu dengan terlebih dulu melihat track record para kandidat yang ada. Nah, Iriadi ini merupakan sosok yang berpengalaman dalam birokrasi dan memiliki pergaulan luas baik di lembaga legislatif maupun eksekutif. Saya rasa cocok untuk kebutuhan Kabupaten Solok sekarang ini," ujar Alex Noerdin yang juga Ketua Partai Golkar Sumsel ini.



Wakil Gubernur Sumsel periode 2013-2018, Ishak Mekki, menilai sosok Iriadi Dt Tumanggung sebagau pekerja keras yang berkomitmen tinggi dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Di samping itu, Iriadi dikenalnya juga selalu memperhatikan hal-hal kecil sehingga tugas yang dikerjakannya selalu membawa hasil positif.

"Saya mengenalnya sebagai pribadi dan aparatur negara yang memiliki komitmen dan loyalitas tinggi kepada atasan. Sehingga tugas apapun yang diberikan, Iriadi selalu mampu menyelesaikannya dengan baik," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, yang kini merupakan anggota DPR RI 2019-2024.

Wartawan senior Sumsel, Heriyanto M.Si, menilai Iriadi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan peduli terhadap lingkungan. Untuk itu dirinya berkeyakinan jika Kabupaten Solok dipimpin Iriadi maka akan dapat semakin maju dan berkembang.

"Yang saya tahu beliau (Iriadi, red) memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan setia kawan. Terbukti di Lampung ada masjid yang sengaja dibangun sendiri oleh Iriadi. Jadi beliau ini pergaulannya juga sangat luas. Bukan hanya di Sumsel dan Sumbar saja," tutur Heriyanto. (IN-001)

Rabu, 11 Maret 2020

Kunjungan ke Solok, Kajati Sumbar Tekankan Jajarannya Mempercepat Penanganan Perkara Korupsi

SOLOK - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Barat Amran, SH, MH mengunjungi Kejari Solok dalam rangka kunjungan kerja, Selasa (10/3/2020). Amran dalam arahannya menekankan agar jajaran Kejari Solok untuk mempercepat penanganan kasus korupsi di Solok. Amran juga mengingatkan agar jajarannya tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat mencoreng nama institusi kejaksaan.

"Percepat penanganan perkara korupsi untuk mendapatkan kepastian hukum. Dengan catatan, harus didukung bukti yang lengkap," tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Amran dan rombongan Kejati Sumbar disambut Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo, Pj. Sekda Kota Solok Nova Elfino, Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho, Ketua DPRD Kabupaten Solok Jon Firman Pandu, Ketua DPRD Kota Solok Yutris Can, Dandim 0309/Solok Letkol ARM Reno Triambodo, serta Kajari Solok dan jajarannya.



Amran juga mengingatkan jajarannya, agar memegang teguh prinsip kehati-hatian dalam memproses suatu kasus. Apalagi menurutnya, rangkaian proses untuk helatan pemilihan sejumlah kepala daerah serta pemilihan gubernur sudah dimulai.

"Kejaksaan jangan terlibat atau dijadikan alat politik," katanya.

Pada kesempatan itu setidaknya ada enam poin yang yang diinstruksikan oleh Kajati di hadapan Kajari Solok serta jajaran. Di antaranya adalah kejaksaan ikut berperan aktif untuk membantu masyarakat, seperti kondisi bencana dengan menjalin komunikasi bersama instansi terkait. Kemudian juga diinstrukikan untuk menyelesaikan tunggakan barang bukti yang ada di kejaksaan (zero barang bukti).



"Segera laksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkrah). Selesaikan proses barang bukti yang pernah disita," katanya.

Amran juga memesankan agar kinerja bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari ditingkatkan melalui Surat Kuasa Khusus (SKK). (IN-001)

Lolos ke Perempat Final, Sensasi Atalanta dan RB Leipzig Berlanjut

VALENCIA - Kuda hitam Atalanta sukses melaju ke perempat final Liga Champions. Pasukan Giampiero Gasperini itu mendepak Valencia usai menang di kandang lawan 4-3 pada leg kedua 16 besar di Mestalla, Rabu (11/3/2020) dinihari WIB. Laga Valencia melawan Atalanta digelar tanpa penonton. Langkah ini dilakukan guna mencegah penuluran virus corona.

Kemenangan 4-3 ini mempertegas dominasi Atalanta atas Valencia. Secara agregat Atalanta unggul 4-8. Mereka menang 4-1 di leg pertama.

Atalanta memulai laga dengan sangat baik. Di menit kedua mereka sudah mendapat hadiah penalti setelah Ilicic dilanggar Diakhaby. Ilicic sendiri yang mengeksekusi penalti dan dengan dingin menceploskan bola ke gawang Valencia.

Valencia menyamakan skor di menit 21 melalui penyerang Kevin Gameiro yang memanfaatkan kesalahan komunikasi Jose Palomino dan kiper Atalanta Marco Sportiello.

Atalanta kembali mendapat penalti di menit 42. Lagi-lagi Diakhaby jadi penyebabnya. Dia menyentuh bola dengan tangan. Ilicic kembali mampu menjalankan tugasnya guna mengembalikan keunggulan Atalanta.

Babak Kedua

Valencia mampu menyeimbangkan keadaan enam menit setelah jeda berkat gol kedua Gameiro. Dia menanduk umpan terukur dari Ferran Torres.

Memasuki menit 67, Valencia berbalik unggul. Torres kali ini ikut menyumbangkan gol memanfaatkan kesalahan kiper Sportiello.

Usaha Valencia mengejar agregat hancur lebur setelah Ilicic mencetak dua gol lagi pada menit 71 dan 82. Atalanta pun berbalik menang 4-3.

Ini merupakan kali pertama bagi Ilicic mencetak empat gol dalam satu laga di Liga Champions.



Sementara itu, Red Bull Leipzig juga berhasil lolos ke babak perempat final Liga Champions usai menang 3-0 atas tamunya Tottenham Hotspur pada leg kedua babak 16 besar di Red Bull Arena, Rabu (11/3/2020) dini hari WIB.

Tuan rumah membuka keunggulan saat laga baru berjalan 10 menit. Adalah Marcel Sabitzer yang mencatatkan namanya di papan skor. Tembakan jarak jauh Sabitzer bersarang di pojok bawah gawang Hugo Lloris.

RB Leipzig menggandakan skor pada menit ke-21, lagi-lagi berkat Sabitzer. Penyerang timnas Austria itu menaklukkan Lloris dengan tandukan dari hasil umpan Angelino. Skor 2-0 untuk tuan rumah menutup babak pertama.

Di paruh kedua, Leipzig tak mengendurkan tekanan. Hasilnya, Emil Forsberg menambah gol tuan rumah lagi pada menit 87. Sontekannya tak mampu dihentikan Lloris. Skor jadi 3-0 dan kedudukan ini bertahan hingga laga usai.

Dengan hasil ini, Timo Werner dan kawan-kawan unggul agregat 4-0 atas Tottenham. RB Leipzig pun berhak lolos ke babak delapan besar Liga Champions. (*/IN-001)

Senin, 09 Maret 2020

Darul Siska Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI di Kota Solok

SOLOK - Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can, SE bersama Anggota DPRD Dr. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM menghadiri Sosialisasi Empat Pilar MPR RI oleh Anggota DPR RI asal Sumbar, Darul Siska, di Aula Kantor Camat Lubuk Sikarah, Senin (9/3/2020). Acara tersebut juga dihadiri oleh BPJS Solok, Dinas Kesehatan, Tokoh Masyarakat, Unsur Pemuda serta Organisasi Masyarakat lainnya. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI terdiri Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, UUD 1945; sebagai konstitusi Negara serta Ketetapan MPR; NKRI Sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can,SE dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya acara sosialisasi empat pilar ini. Menurutnya, sosialisasi empat pilar kebangsaan merupakan sesuatu yang sangat essential dalam rangka memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Terutama untuk generasi muda sebagai generasi penerus, yang merupakan elemen penting di dalam menumbuh suburkan semangat tersebut.

"Tantangan yang kita hadapi saat ini tidak lagi satu arah, melainkan banyak arah termasuk melalui media sosial. Hal itu harus segera diimbangi dengan berbagai pendidikan karakter. Kami berharap para generasi muda dapat memanfaatkan media sosial dengan baik. Generasi muda agar tidak menjadi konsumen dan produsen berita berita hoax (kabar bohong), apalagi ujaran kebencian dan perilaku perilaku dan ujaran yang mengarahkan kepada budaya intoleransi," ungkapnya.

Menurut Yutris Can, acara yang melibatkan generasi muda dan tokoh masyarakat diharapkan bisa menumbuhkan rasa nasionalisme di tengah-tengah masyarakat. Yutris Can mencontohkan, beberapa waktu lalu, seorang peserta pada ajang pemilihan putri indonesia yang tidak begitu hafal mengucapkan isi dari Pancasila dengan baik dan benar.

"Maka untuk itu marilah kita  secara bersama-sama untuk terus menggali serta mengamalkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945. Memahami Pancasila tidak hanya sekedar sila-silanya saja, tapi juga sejarahnya yang diamanahkan oleh pendiri bangsa terdahulu. Generasi muda merupakan salah satu kunci penggerak informasi, sehingga dalam penyampaian empat pilar kebangsaan harus mampu dibangun secara struktural untuk membangun sikap dan mental generasi muda," lanjutnya.

Anggota DPR RI Darul Siska saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI oleh Anggota DPR RI asal Sumbar, Darul Siska, di Aula Kantor Camat Lubuk Sikarah, Senin (9/3/2020).

Sementara itu, Anggota DPR RI, Darul Siska mengatakan, acara ini bertujuan agar masyarakat terkhusus kepada generasi muda untuk lebih memahami nilai-nilai jati diri bangsa. Darul Siska mengungkapkan, MPR menaruh harapan besar terhadap para peserta agar memahami secara utuh nilai-nilai empat pilar yang disosialisaikan oleh MPR tersebut.

"Kegiatan ini menjadi penting agar masyarakat dan generasi muda lebih  mantap memahami nilai-nilai jati diri bangsa yang terangkum dalam empat pilar MPR RI. Kegiatan memasyarakatkan atau lebih dikenal dengan sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga akan terwujud masyarakat yang sadar konstitusi," ujarnya.

Darul Siska mengungkapkan, tugas ini merupakan salah satu tugas Pimpinan MPR sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang menyebutkan bahwa tugas Pimpinan MPR adalah mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Maksud dari mengkoordinasikan, menurutnya adalah mempersiapkan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

"Pada saat menjalankan tugas dan wewenangnya pada lembaga masing-masing, seluruh elemen dapat berpedoman pada nilai-nilai tersebut. Ketentuan ini tidak menutup kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," ujarnya. (IN-001)

Tidak Hafal Pancasila, Kalista Iskandar Tidak Diakui Pemprov Wakil dari Sumbar

PADANG - Pemprov Sumbar tidak mengakui Kalista Iskandar utusan Sumatera Barat di ajang Pemilihan Putri Indonesia 2020. Hal itu ditegaskan Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal melalui rilis tertulis, Sabtu (7/3/2020), menyampaikan Pemilihan Putri Indonesia (PPI) tahun 2020 di Jakarta, dimana ada salah satu peserta mengaku berasal dari provinsi Sumatera Barat bernama Louise Kalista Iskandar. Meski tidak diakui, beredar foto-foto Kalista bersama Istri Gubernur Sumbar Nevi Zuairina Irwan Prayitno dan Istri Walikota Padang Harneli Mahyeldi Ansharullah. Serta foto-foto Kalista bersama Uni dan Uda Kota Padang.

"Dapat kami sampaikan ke publik Pemerintah provinsi Sumatera Barat sangat mendukung apapun bentuk kegiatan yang kreatif dan positif sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku di Indonesia," ujarnya.

Dalam hal PPI tahun 2020 yang baru dilaksanakan pada 06 Maret 2020, Pemerintah provinsi Sumatera Barat dalam hal apapun tidak pernah terlibat. Baik langsung maupun tak langsung, ataupun mengutus perwakilannya ke ajang PPI tersebut.

"Penyelenggaraan PPI tahun 2020 dilakukan sepenuhnya oleh sebuah Yayasan dengan melakukan proses rekruitmen tersendiri melalui beberapa kampus di Indonesia," tulisnya.



Dikatakan Jasman, bagaimana proses penetapan peserta bisa mewakili provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Sumbar tidak mengetahuinya sama sekali, karena tidak dilibatkan, dilaporkan dan atau diberitahu oleh Yayasan dimaksud. Pemerintah provinsi Sumatera Barat tidak pernah memberikan rekomendasi. Ataupun izin kepada seseorang ataupun lembaga untuk mewakili provinsi Sumatera Barat dalam ajang PPI tahun 2020.

"Kita harapkan kedepan, siapapun yang hendak memakai nama Provinsi Sumatera Barat dalam even dan ajang apapun, haruslah meminta izin atau rekomendasi resmi kepada pemerintah provinsi Sumatera Barat," ungkapnya.

Sebelumnya, utusan Sumatera Barat bernama Kalista Iskandar gagal di ajang PPI 2020. Kalista gagal karena tidak hafal Pancasila pada 6 besar. Malam grand final Putri Indonesia 2020 yang disiarkan langsung sebuah televisi swasta nasional, Jumat, 6 Maret, 2020 malam, meninggalkan cerita miris.



Seorang finalis Putri Indonesia bernama Kalista Iskandar asal Sumatera Barat, tidak lancar mengucapkan pancasila. Video tersebut pun viral di media sosial.

Momen memalukan bagi gadis kelahiran Kota Bukittinggi, 15 Juli 1998 itu terjadi ketika dia mendapatkan pertanyaan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Politisi Golkar itu meminta Kalista membacakan satu persatu sila yang terkandung dalam pancasila.

"Apakah Kalista hafal lima sila yang terkandung dalam pancasila, silakan," katanya.

Kalista diberi waktu 30 detik oleh Bambang untuk menyampaikan pancasila. Dia berhasil menyebut sila pertama hingga sila ketiga dengan benar. Namun, lidahnya mulai terbata melanjutkan sila ke empat.

"Kemasyarakatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan," katanya.

Begitu juga dengan sila kelima, lagi-lagi Kalista salah membacakannya.

"Kemanusian sosial yang adil dan beradap," tuturnya.

Kesalahan Kalista membacakan pancasila disayangkan oleh banyak netizen. Bahkan, sejumlah postingan Kalista di Instagram pribadinya diwarnai ragam komentar. Ada yang mendukung, ada pula yang mengejek dan menyayangkan.

Sebelum menjadi finalis Putri Indonesia 2020, Kalista pernah masuk lima besar dalam ajang Putri Batik Nusantara dari perwakilan DKI Jakarta. (IN-001)

Minggu, 08 Maret 2020

Polres Solok Gelar Sertijab Dua Kasat dan Tiga Kapolsek

SOLOK - Kepolisian Resor (Polres) Solok menggelar upacara serah terima jabatan(Sertijab) dua kepala satuan (Kasat) dan tiga Kapolsek, di Lapangan Apel Mapolres Solok, di Arosuka, Sabtu (7/3/2020). Sertijab dipimpin langsung Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho. Dua Kasat tersebut adalah Kasat Lantas Iptu Bayful Yendri dan Kasat Sabhara AKP Darmansyah. Sementara tiga Kapolsek yang dimutasi adalah Kapolsek Pantai Cermin, Kapolsek Danau Kembar dan Kapolsek Hiliran Gumanti.

Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho mengatakan Kepada pejabat yang baru agar dapat melayani masyarakat sebaik mungkin dengan tidak mengesampingkan tugas pokok sebagai anggota polri yang merupakan bentuk tanggung jawab pimpinan ucapnya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pejabat lama yang telah melaksanakan tugas dengan baik. Mutasi yang terjadi di lingkungan Polres Solok merupakan suatu hal yang biasa di tubuh Polri demi penyegaran dan untuk kepentingan organisasi. Mutasi adalah hal biasa dalam suatu organisasi karena tidak ada jabatan yang kekal," ucapnya.

Sebelumnya, mutasi kembali bergulir di jajaran Polda Sumbar. Kali ini, gerbong mutasi bergulir di tingkat Wakapolres, Kepala Satuan (Kasat), Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Kaur Bins Opsnal (KBO), hingga Kasubag. Dengan level kepangkatan dari Inspektur Polisi Dua (Ipda), Inspektur Polisi Satu (Iptu), Ajun Komisaris Polisi (AKP), Komisaris Polisi (Kompol), hingga Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Hal ini sesuai dengan Surat Telegram (ST) Kapolda Sumbar Nomor ST/259/II/KEP/2020, yang ditandatangani Kepala Biro SDM Polda Sumbar Kombes Pol Hendra Wirawan, SH, S.IK, MH, tertanggal 21 Februari 2020.
Di Polres Solok Kota, tiga Kapolsek dan satu Kasat terjadi mutasi. Kasat Sabhara AKP Poniman, dimutasi menjadi Kanit 2 Siturjawali Subditgasum Ditsamapta Polda Sumbar. Posisi AKP Poniman diisi pejabat baru, AKP Darmansyah, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Solok Arosuka.

Kapolsek Kota Solok, AKP Zamri Elfino, ternyata hanya sebentar "balik kandang" ke Polres Solok Kota. Mantan Kasat Reskrim Polres Solok Kota tersebut dimutasi ke Kota Padang sebagai Kapolsek Koto Tangah. Jabatan Kapolsek Kota Solok akan diisi oleh "orang lama" di Polres Solok Kota, yakni AKP Isburman, Kasubbagkum Bag Sumda Polres Solok Kota. Di Mapolres Solok Kota, AKP Isburman sempat menjabat sebagai Kasat Binmas.

Kapolsek IX Sungai Lasi, Iptu Edy Yuhendra dimutasi menjadi Kasubbaghumas Bagops Polres Solok Kota. Jabatan tersebut tentu tidak asing baginya, pasalnya Iptu Edy Yuhendra pernah menjadi Perwira Urusan (Paur) Humas. Posisi Kapolsek IX Koto Sungai Lasi akan dijabat Iptu Evi Wansri yang sebelumnya adalah Kapolsek Pantai Cermin Polres Solok Arosuka.

Kapolsek X Koto Dibawah (Singkarak) Iptu Ahmad Ramadhan, dimutasi ke Polda Sumbar menjadi Panit 2 Unit 1 Subdit 2 Ditreskrimum Polda Sumbar. Jabatan Kapolsek Singkarak akan dijabat Iptu Yasril, Kasubbagkum Bagsumda Polres Solok Arosuka.

Selain tiga Kapolsek dan Kasat, mutasi juga terjadi di jabatan lainnya di Polres Solok Kota. Kanit Dalmas 1 Sat Sabhara, Iptu Epi Apriadi, dimutasi menjadi Kasubagkum Bagsumda Polres Pasaman. Kaur Bins Opsnal (KBO) Polres Sawahlunto Iptu Mardanus, menjadi warga baru Polres Solok Kota, sebagai Kanit Lantas Polsek Kota Solok.

Di Polres Solok (Arosuka) juga terjadi pergantian dua Kasat dan tiga Kapolsek. Kasat Lantas Iptu Bayful Yendri, dimutasi menjadi Kanit 3 Sat PJR Ditlantas Polda Sumbar. Posisi Kasat Lantas Polres Solok Arosuka menjadi lowong. Jabatan tersebut, untuk sementara diisi oleh Iptu Hidayanda Rizki, Kanit Regident Sat Lantas Polres Solok Arosuka.

Jabatan Kapolsek Pantai Cermin Iptu Evi Wansri yang dimutasi sebagai Kapolsek IX Koto Sungai Lasi, akan diisi oleh pejabat sementara (PS) Iptu Haryoto, yang sebelumnya menjabat Kaur Bins Opsnal (KBO) Sat Lantas Polres Solok Arosuka.

Kepindahan AKP Darmansyah menjadi Kasat Sabhara Polres Solok Kota, membuat jabatan tersebut menjadi kosong. Posisinya akan diisi oleh Iptu Awaluddin, yang sebelumnya merupakan Kapolsek Danau Kembar Polres Solok Arosuka. Jabatan Kapolsek Danau Kembar diisi oleh pejabat sementara (PS) Iptu Sainol Saprianto, KBO Sat Sabhara Polres Solok Arosuka.

PS Kapolsek Hiliran Gumanti, Iptu Iwan Ariyadi dimutasi sebagai Panit 2 Subdit 1 Dit Intelkam Polda Sumbar. Penggantinya adalah Iptu Azirman, yang sebelumnya adalah Kanit Binpolmas Sat Binmas Polda Sumbar. (IN-001)

Kaum Milenial dan Kerja Nyata, Membuat Elektabilitas Reinier-Andri Maran Teratas di Kota Solok

SOLOK - Hasil survey Arah Baru Center (ABC) menempatkan Reinier Dt Mangkuto Alam di peringkat teratas Calon Walikota Solok 2020-2024. Survey yang dilakukan pada tanggal 21-25 Februari 2020 tersebut, elektabilitas Reinier berada di level 52,9 persen. Kemudian Yutris Can dengan raihan 35,3 persen dan Ismael Koto dengan raiham 10,6 persen.

Reinier yang merupakan calon petahana (incbent) mengungkapkan dirinya sangat bersyukur dengan hasil survey ini. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa masyarakat Kota Solok sudah melihat kinerja dan komitmen dirinya selama ini. Meski begitu, Reinier meminta seluruh relawan dan simpatisan untuk tetap membumi. Serta tidak terlena dengan hasil survey ini.



"Tentu, kita sangat bersyukur dengan hasil survey ABC ini. Bagi kami, hal ini membuktikan bahwa keberadaan kami diterima dengan baik oleh masyarakat Kota Solok. Meski begitu, kami meminta seluruh relawan dan simpatisan untuk tetap membumi. Jangan terlena. Karena jalan masih sangat panjang. Sosialisasikan keseluruh masyarakat bahwa komitmen dan konsistensi kita tetap untuk masyarakat," ungkapnya.

Pada Pilkada Kota Solok 2020, Reinier Dt Mangkuto Alam telah menegaskan komitmen berpasangan dengan Andri Maran Dt Pito Rajo. Pasangan ini didukung oleh dua partai yang dipimpin keduanya. Yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Untuk diusung sebagai Cawako-Cawawako Solok, keduanya harus memiliki dukungan 20 persen suara di DPRD Kota Solok, atau minimal 4 kursi dari 20 kursi DPRD Kota Solok 2019-2024.

"Sementara kami sudah memperoleh dua kursi pengusung dari PDI-P dan PKPI, berarti masih membutuhkan dua kursi lagi. Insyaallah akan tercapai. Saat ini, Kita sudah lakukan lobi-lobi dengan beberapa parpol. Intinya mereka sangat responsif dengan pasangan Reinier – Andri Marant. Tinggal nunggu waktu saja kita akan umumkan nantinya," ungkap Reinier.

Di bursa Pilkada Kota Solok 2020, sudah ada setidaknya empat pasangan yang sudah mengapung. Yakni Reinier-Andri Maran, Yutris Can-Irman Yefri Adang, Ismael Koto-Edi Candra, dan Hendriyas-Jetson.



Sementara itu, Anggota DPRD Kota Solok dari PDIP, Leo Murphy menyatakan pihaknya terus mengevaluasi dan membahas hasil survey dari ABC. Menurutnya, hasil teraebut membuktikan bahwa upaya sosialisasi dan kerja nyata relawan dan simpatisan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Leo menyebut, Reinier-Andri Maran, mendapat sambutan luar biasa dari kaum milenial Kota Solok.

"Kaum milenial sangat berharap pasangan Reinier-Andri Maran mampu membawa perubahan Kota Solok menjadi lebih baik. Pondasi perubahan itu telah lama ditanam, dan harus dilanjutkan jika pasangan ini terpilih di Pilkada 23 September 2020 mendatang. Bagi kami, survey ABC ini telah mewakil keinginan masyarakat untuk berubah. Hal ini juga kami temukan saat relawan dan simpatisan turun langsung ke warga Kota Solok," ungkapnya.

Leo Murphy juga menegaskan dirinya bersama kader PDIP dan PKPI terus menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai di Kota Solok.

"Kami juga menjalin komunikasi politik dengan beberapa partai lain. Seperti NasDem, Demokrat, Hanura, PBB, PKS, dan lainnya. Mudah-mudahan kita dapat dukungan sepenuhnya," harap Leo.



Ketua DPC PDIP Kota Solok, Andri Maran Dt Pito Rajo, menyatakan dirinya sebagai bakal Cawako Reinier, akan memfokuskan pada pemberdayaan ekonomi Kota Solok, terutama ekonomi kreatif kaum milenial yang saat ini tumbuh pesat di Kota Solok. Pengusaha muda sukses tersebut, menyatakan keunggulan geografis dan SDM Kota Solok harus mendapatkan porsi khusus untuk berkembang.

"Saya bakal fokus pada pengembangan dan pemberdayaan kaum milenial di Kota Solok. Salah satunya adalah pemberdayaan di bidang ekonomi. Sudah saatnya kaum milenial ini mendapat sokongan dan proteksi dari pemerintah Kota Solok. Tentu saja dengan meningkatkan kapasitas, kualitas dan kuantitas mereka untuk berperan aktif membangun Kota Solok," ujarnya.

Pengalaman panjang Andri Maran sebagai pengusaha muda sukses di Kota Solok, menjadi magnet tersendiri bagi pemilih, terutama kaum milenial. Memulai perjuangan dari bawah, Andri Maran menjadi sosok inspiratif. Pria yang akrab disapa Erik dan Inyiak ini, membuktikan bahwa usia muda tidak menjadi penghalang, justru menjadi pendorong utama dengan energi yang besar.

"Kaum milenial harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Sebab, kebijakan pemerintahan akan senantiasa memiliki efek besar bagi perkembangan kaum milenial. Karena itu, saya memutuskan ikut serta ke pemerintahan, agar kaum milenial Kota Solok mendapat stimulasi khusus, sehingga bisa terus berkembang," tegasnya.

Andri Maran juga menegaskan kaum milenial tidak akan menuntut banyak dari pemerintahan. Menurutnya, mereka hanya minta segala kreativitas dan kegiatan mereka mendapat perhatian.

"Mereka hanya butuh didukung dengan regulasi yang bisa membuat mereka berkembang. Sehingga, segala kebijakan pemerintahan diharapkan bisa memfasilitasi mereka untuk ikut serta membangun daerah," tegasnya. (IN-001)

Rabu, 04 Maret 2020

Gerindra Teratas, Reinier, Nofi Candra, Khairunnas Unggul di Solok Raya

PADANG - Partai Gerindra tetap menjadi partai nomor satu di Sumatra Barat (Sumbar). Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga independen Arah Baru Center (ABC) Sumbar 21-25 Februari 2020. Hal itu cukup berbeda dengan opini yang dibentuk ke publik, Gerindra akan "terjun" bebas dengan manuver yang dilakukan Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade.

"Dari survei yang kami lakukan, Partai Gerindra berada di puncak dengan 20,2 persen. Hal itu memang cukup mengagetkan, apalagi jika dikait-kaitkan dengan sikap Gerindra yang akhirnya membantu Jokowi di kabinet. Posisi kedua ditempati PKS 15,6 persen. Partai yang konsisten sebagai oposisi pemerintah," kata Direktur ABC Sumbar Erizal kepada wartawan, Selasa (3/3) di Padang.

Dilanjutkannya, posisi selanjutnya Partai Demokrat (8,6 persen), Golkar (5,7), PAN (5,3). PDI P (3,2), PPP (2,9) dan lainnya. Komposisi ini memang sedikit berbeda dengan hasil Pileg 2019 yang menempatkan urutan PAN di posisi nomor tiga disusul Demokrat dan Partai Golkar.

Sementara untuk bakal calon Gubernur, kata Erizal, posisi pertama ditempati kader PKS Mahyeldi 20,8 persen. Disusul dengan selisih tipis kader Demokrat, Mulyadi 20,0 persen. Untuk Nasrul Abit (NA) yang disebut akan menjadi jagoannya Gerindra, berada di posisi ketiga 17,4 persen.

"Tiga orang ini menempati posisi tiga besar dan berpeluang memenangkan Pilgub Sumbar," kata Erizal.

Posisi berikutnya diisi Bupati Padangpariaman/Ketua DPW PAN Ali Mukhni (7,7), Riza Falepi (6,5), Shadiq Pasadigoe (4,9), Fakhrizal (4,3), Andre Rosiade (4,0), Indra Catri (3,5), Syamsu Rahim (1,4), Genius Umar (1,1), Edriana (0,6), Audy Joinaldy (0,5) dan Reydonnizar Moenek (0,2). “Yang menjawab tidak tahu 7,1 persen. 14 nama ini kami ambil, karena mereka yang dianggap serius dalam Pilgub Sumbar,” katanya.

Erizal menyebutkan, lembaganya memang baru didirikan 2019, untuk fokus pada pendidikan dan penelitian. Kegiatan pertama mereka melakukan survei di Sumbar untuk partai politik, Pilgub Sumbar dan Pilkada di 13 Kabupaten/kota.

"Saya sudah menggeluti dunia survei sejak 2007 atau 13 tahun lalu. Juga pernah membangun InCoSt (Institute for Community Studies) bersama kawan-kawan," cerita Erizal kepada awak media.

Untuk survei Februari ini, katanya, pengambilan sampel dilakukan di Sumbar dengan jumlah 6.462 dan margin eror 1,2 persen. Tersebar di 18 Kabupaten/Kota, minus Kepulauan Mentawai, karena keterbatasan waktu.

"Kami melibatkan 70 surveyor. Bergerak hari pertama Kota Padang dan tim disebar dalam empat kelompok dari empat penjuru. Tentunya proporsional dalam menentukan sampel di tingkat kecamatan. Dilakukan dalam wawancara langsung," katanya.

Gerindra Masih Tertinggi

Menurut Erizal, apa yang menyebabkan elektabilitas Gerindra tetap di atas menarik untuk dikaji. Bahkan, rumor Gerindra bakal ditinggalkan, karena berkoalisi dengan Jokowi-Ma’ruf tak terlihat dalam survei. Pada akhirnya, ditinggalkan atau tidak, harus dijawab dengan kinerja partai sendiri. Gerindra di Sumbar setidaknya ingin menunjukkan hal itu.

"Kami rasa, pemilih di Sumbar sepertinya sudah move on dengan pembelahan politik semasa Pilpres. Walau menjadi pendukung terbanyak Prabowo-Sandi, buktinya suara PKS masih tetap 15,6 persen. Angka itu masih mirip dengan suara Pileg lalu, meski berada di luar pemerintahan," sebut Erizal lagi.

Bicara elektabilitas atau tingkat keterpilihan dalam Pilgub Sumbar, dia menyebut sangat cair. Karena, terdapat tiga kandidat yang bersaing ketat, Nasrul Abit, Mulyadi dan Mahyeldi.

"Dengan tingkat konsistensi pemilih yang masih di angka 40,4 persen, artinya suara masing-masing kandidat tak lebih dari 10 persen. Dalam jangka waktu tersisa, masih ada peluang kandidat baru bakal mengejar, asal bekerja sistematis," sebutnya.

Secara matematis, katanya, ada kesimpulan awal, hasil Pilgub bakal terkunci, jika ada satu dari tiga kandidat berkoalisi. Tapi pertanyaannya, siapa yang bersedia menjadi nomor dua, nyaris sulit.

"Sekali lagi, Pilgub Sumbar masih cair. Apa mungkin Mahyeldi-NA, NA-Mahyeldi, Mulyadi-NA, NA-Mulyadi, atau Mulyadi-NA, NA-Mulyadi? Kalau ini terjadi, tentu menarik juga," katanya.

Plus-Minus Cagub

Erizal dan timnya juga menganalisis plus minus tiga Cagub yang bersaing ketat. Kader Gerindra Nasrul Abit diuntungkan sebagai petahana (Wakil Gubernur 2016-2021). Apalagi seluruh kinerja Pemprov Sumbar dianggap baik responden survei, mencapai 70-an persen.

"Apalagi NA diusung partai terbesar, Gerindra. Pergantian kepemimpinan di Gerindra Sumbar dari NA ke Andre Rosiade, membuatnya lebih fokus bersosialisasi. Apalagi gebrakan Andre Rosiade cukup menjanjikan," katanya.

Sementara bagi ketua DPD Demokrat Mulyadi, ada potensi kerugian sebagai calon Gubernur karena harus mundur dari DPR RI sebelum ditetapkan sebagai calon. Meski dia sudah memastikan siap mundur, tapi dinilai akan tetap berpengaruh.

"Dia harus mundur dulu, sementara posisi Gubernur masih gelap dan tidak semudah yang dibayangkan," katanya.

Bagi calon lain dari PKS, Mahyeldi, sebutnya, juga berat akibat sinyal dukungan Gubernur Sumbar yang juga kader PKS Irwan Prayitno justru terang-terangan ke Riza Falepi. Apalagi, PKS belum menentukan siapa yang akan mereka usung sampai saat ini.

Kata Erizal, pandangan publik dalam survei cukup proporsional. Karena beberapa pertanyaan yang diberikan, mendapat tanggapan yang proporsional. Misalnya, soal pemberantasan maksiat, itu memang harus diperangi (42,6 persen). Bukan hal yang biasa (8 persen), atau sekadar politisasi Pilkada (6,3 persen). Apalagi urusan masing-masing orang (0,7 persen).

"Soal kunjungan pejabat ke luar negeri, sepanjang bermanfaat dan terlihat jelas hasilnya, publik akan mendukung. Sebaliknya kalau buang-buang uang semata, publik akan marah. Terjadi pecah tiga responden kami jika ditanyai hal ini," sebut Erizal.

Pilkada Kabupaten/Kota

Erizal juga menyinggung soal potensi calon di Kabupaten/Kota dalam surveinya. Dia mendapatkan informasi di beberapa daerah, ada calon yang dominan dan akan sulit dikalahkan di Pilkada. Ada juga daerah yang masih cair dan hangat dari pencalonan.

Di Limapuluh Kota, Irfendi Arbi sudah 40,8 persen, sementara pesaing terdekatnya Rizki Kurniawan hanya 11,9 persen. Ramlan Nurmatias juga dominan di Bukittinggi dengan 41,1 persen, sementara lawannya Herman Syafar (Gerindra) sudah mendekati dengan 25,5 persen. Di Dharmasraya, sepertinya Sutan Riska akan melenggang dengan modal 63,6 persen. Jauh di atas Adi Gunawan 16,5 persen.

"Di Kota Solok, Wawako Reinier bisa menang dengan modal 52,9 persen. Disusul jagoan PAN Yutris Can 35,5 persen. Kader Gerindra Ismael Kot baru di kisaran 10,6 persen. Di Pasaman dan Pesisir Selatan, Benny Utama memimpin sendiri dengan 57,9 persen dan Hendrajoni juga mantap di 62 persen. Lawan-lawannya seperti masih sulit," katanya.

Di Kabupaten Solok, Nofi Candra unggul dengan 37,7 persen, disusul Hendra S (14,5), Epyardi Asda (11,3), Maigus Tinus (10,3).

Di Solok Selatan, Khairuunas juga dominan dengan 35,8 persen, disusul Pj Bupati Abdul Rahman 30,7 dan Armen Syahjohan 19,8 persen.

"Istri mantan Bupati Tanahdatar, Betty Shadiq juga dominan di Tanahdatar (31,7) mengalahkan incumbent Bupati Irdinansyah Tarmizi (26,4) dan Wabup incumbent Zuldafri Darma (18,1)," sebutnya.

Menurut Erizal, di beberapa daerah juga masih ada yang berimbang seperti di Agam, Trinda (18,6), Hariadi (16.0), Taslim (13,5), Arianto (8.2) dan Andriwarman (5,2). Begitu juga di Padangpariaman, Yobana Samial (19,1), Suhatri Bur (15,5), Adrian Adek (11,5), Happy Naldi (10,0) dan Rahmat H (7,8).

"Pasaman Barat juga masih berimbang antara incumbent Yulianto (34,2) dengan Agus Susanto (20,4). Nama-nama lain seperti Hamsuardi, Syahnan, Ahdriarsyah, Amora Lubis, Maryanto dan Rommy C menyusul. Di Sijunjung memunculkan nama-nama benny Yuswir (22,8), H Wen (19,1), Hendri (12,2), Pepen (11,8) dan Syafrizal (7,3)," ungkapnya. (*/IN-001)

Sumber: posmetropadang.co.id

Selasa, 03 Maret 2020

Berhubungan Sesama Jenis di Mihrab Mushalla di Cupak Solok, Pelaku Diduga LGBT Ditangkap Warga

Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo (kiri) bersama Walinagari Cupak Fatmi Bahar Dt Tuo di salah satu kegiatan di Nagari Cupak beberapa waktu lalu.
SOLOK - Warga Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok digegerkan dengan penemuan dua remaja laki-laki yang diduga melakukan hubungan sesama jenis di Mihrab Mushalla, Senin dinihari (2/3/2020). Kedua remaja tersebut, E (23) warga VI Suku Kota Solok dan R (13) warga Air Dingin, Lembah Gumanti Kabupaten Solok, dipergoki warga dalam kondisi bugil.

Walinagari Cupak, Fatmi Bahar Dt Tuo, menuturkan penangkapan keduanya berawal dari kecurigaan warga saat kedua laki-laki tersebut, sekira pukul 21.00 WIB, minta izin menginap di mushalla, karena kemalaman dan tidak punya ongkos ke Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Oleh warga, kedua remaja ini kemudian diberikan tempat untuk beristirahat di dalam Mushalla Surau Dagang, yang sehari-hari dipakai sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya oleh warga sekitar.

"Keduanya datang sekira pukul 21.00 WIB, hari Minggu (1/3/2020). Keduanya minta izin kepada warga untuk menumpang menginap karena kemalaman dan tidak punya ongkos untuk pulang ke Air Dingin," terang Fatmi Bahar.

Namun sekira pukul 23.00 WIB, warga mulai curiga karena lampu di bagian dalam mushalla dipadamkan. Sekira pukul 03.00 WIB, warga yang penasaran, mendatangi mushalla tersebut secara diam-diam untuk memastikan kondisi yang terjadi. Kecurigaan warga ternyata benar, kedua tersangka dipergoki tengah asik melakukan hubungan sesama jenis di mijrab mushalla dengan kondisi sama-sama bugil.

Kejadian tersebut praktis membuat buncah warga yang ada di sekitar mushalla tersebut. Para pemuda yang sebelumnya duduk di warung di pinggir Jalan Raya Cupak, kemudian berhamburan datang ke lokasi kejadian. Kedua pelaku pun ditangkap warga. Massa yang geram karena ulah pelaku yang telah menodai kesucian tempat ibadah umat Islam tersebut, akhirnya bisa ditwnangkan Walinagari Cupak Fatmi Bahar Dt Tuo yang ikut turun ke lokasi.

"Kedua tersangka kemudian kami serahkan kepada Polsek Gunung Talang untuk diproses secara hukum," Fatmi Bahar.

Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho, melalui Kapolsek Gunung Talang Iptu Azwari Siregar, SH menyatakan kedua pelaku ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polres Solok.

"Setelah di Polsek Talang, kasus ini kemudian ditangani oleh unit PPA Polres Solok. Sebab, salah seorangnya masoh di bawah umur," ungkapnya.

Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, menyatakan pihaknya sangat sedih kejadian yang sangat memiriskan ini di Kabupaten Solok. Gusmal mengajak seluruh komponen untuk duduk bersama mencari solusi dari permasalahan ini.

"Setahun yang lalu, kami di Kabupaten Solok pernah melakukan Muzakarah Ulama, untuk menemukan penyebab adanya perilaku LGBT ini. Karena, kalau kita bisa menemukan penyebabnya, pasti ada obatnya," ujarnya.

Gusmal juga meminta segenap elemen masyarakat harus bergerak dan berfikir ke arah itu. Apalagi kalau merujuk ucapan Wagub Sumbar, Nasrul Abit, di sejumlah media beberapa waktu lalu, yang mengatakan Sumbar tertinggi perilaku lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) di Indonesia.

"Insyaallah saya kembali akan membicarakannya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kementerian Agama (Kemenag) serta dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk membahas hal ini. Mudah-mudahan kita bisa menemukan obatnya," ungkapnya. (IN-001)

Ponpes Darut Thalib, Pilihan Hidup Keluarga Mualaf Asal Nias di Kota Solok

Pondok Pesantren Darut Thalib, Laing, Kota Solok, Pilihan Hidup Keluarga Mualaf Asal Nias Selatan
Boby Gustiadi: Ponpes Adalah Bengkel Manusia
Pilihan hidup mendirikan pondok pesantren, menghadirkan konsekuensi besar bagi keluarga Thalib. Sebuah keluarga mualaf asal Nias Selatan, Pulau Nias, Sumatera Utara. Alih-alih "menikmati hidup", keluarga ini malah "menceburkan" diri mengurus generasi miskin, bermasalah, bahkan para calon "bandit" dari keluarga broken home. Di usia yang sangat muda, kegetiran dan kepiluan, menjadi "santapan" sehari-hari bagi warga Ponpes yang berdiri tahun 2017 ini.
Pondok pesantren Darut Thalib, berada di Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Sumbar. Untuk mencapai Ponpes ini, tidak begitu sulit. Meski berada di sisi utara Kota Solok yang didominasi kawasan hutan dan peladangan, dibukanya jalan lingkar utara yang menghubungkan kawasan Banda Pandung, Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok, dengan Nagari Saok Laweh, Kecamatan Kubung, dan Nagari Guguak Sarai, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, membuat Ponpes ini mudah dicapai. Berdirinya sejumlah perkantoran seperti Kantor DPRD Kota Solok, Rumah Dinas Walikota Solok, Kantor Samsat Laing, Kantor Pengadilan Agama Kota Solok, dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II.B Laing, Kota Solok, membuat Ponpes ini berada di kawasan yang cukup ramai. Ponpes ini hanya berjarak sekira belasan meter hingga 1 kilometer dari kantor-kantor tersebut.

Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumbar. 

Dari jalan lingkar utara ke arah Kantor Pengadilan Agama Kota Solok, Samsat Laing, Kantor Lingkungan Hidup Kota Solok, dan saat melewati Lapas Kelas II.B Laing Solok, Ponpes Darut Thalib sudah terlihat. Tepatnya di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok. Bangunannya terlihat mungil namun berdiri dengan gagah. Di samping kanan bangunan tiga lantai itu, terdapat rumah berwarna hijau milik keluarga Thalib. Keluarga pendiri dan pengurus Ponpes. Di sebelah kirinya, para tukang sedang membangun pondasi bangunan tambahan pesantren yang dananya berasal dari dana hibah APBD Kota Solok 2020.

Saat dilihat lebih detail, gagahnya bangunan yang sejatinya mirip ruko minimalis itu, berasal dari tampilan bagian depan yang penuh dengan ornamen arsitektur masjid dan simbol-simbol keagamaan. Namun ternyata, ornamen arsitektur itu, adalah podium utama pementasan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Tingkat Sumbar di Kota Solok pada Juni 2019 lalu. Ornamen-ornamen tersebut, memang diminta pihak Ponpes ke Panitia MTQ, lalu ditata pihak Ponpes dijadikan mushalla, dan dihiasi dengan nama dan logo Ponpes dari digital printing (cetakan digital).

"Etalase" Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat. 

Ditelusuri lebih ke dalam, lantai dasar Ponpes masih berupa coran semen kasar. Namun di ruang kantor dan ruang majelis guru, dilapisi dengan karpet berwarna merah. Karpet inipun berasal dari "sisa-sisa" helatan MTQ Nasional Tingkat Sumbar di Kota Solok 2019. Dua lantai di atasnya, kondisinya juga separuh siap, dimanfaatkan sebagai asrama santri dan ruang kelas. Di bagian belakang bangunan, terdapat deretan pakaian santri yang sedang dijemur. Terbatasnya ruang, membuat sebagian pakaian santri, juga dijemur menggunakan hanger (penggantung) di sebuah pohon. Sangat miris, saat diketahui bahwa bangunan ini menjadi rumah bagi seratusan santri dan majelis guru (pengasuh pondok).

Pimpinan Ponpes Darut Thalib, Boby Gustiadi Thalib Bu'ulolo, menjamu Anggota DPRD Kota Solok, Rusdi Saleh, yang datang berkunjung pada Senin sore (2/3/2020). Jamuan yang sangat sederhana terhadap anggota dewan yang berpenampilan sederhana pula. Disuguhi air mineral gelas, buah rambutan asal Sijunjung dan duku dari Solok Selatan, percakapan berlangsung santai, namun sangat akrab. Disaksikan belasan majelis guru (pengasuh Ponpes).

Rusdi Saleh (belakang, lima dari kiri) bersama Pimpinan Ponpes Darut Thalib Ustadz Boby Gustiadi Thalib (belakang, enam dari kiri) bersama majelis guru Ponpes Darut Thalib, Senin (2/3/2020).

Boby Gustiadi dengan raut muka yang tenang, mengucapkan terima kasih kepada Pemko Solok dan DPRD Kota Solok yang telah menganggarkan dana hibah ke pesantren Darut Thalib sebesar Rp 500 juta di APBD Kota Solok 2020. Pria kelahiran 11 Agustus 1994 ini, menuturkan dana tersebut dimanfaatkan untuk membangun bangunan baru di bagian kiri bangunan lama.

"Tentu saja, dana sebesar itu sangat berarti bagi kami dan para santri. Jangankan Rp 500 juta, Rp 1.000 saja sangat berarti bagi kami," ujarnya.

Rusdi Saleh
Anggota DPRD Kota Solok/Perwakilan Yayasan Darianis Yatim

Rusdi Saleh yang juga merupakan perwakilan Yayasan Darianis Yatim di Sumbar, menyatakan dirinya sangat tersentuh dengan kondisi Ponpes Darut Thalib. Menurut Rusdi Saleh, di saat Yayasan Darianis Yatim sudah membangun 20 masjid di Kota Solok dengan dana puluhan miliar rupiah, ternyata masih ada lembaga pendidikan keagamaan dengan kondisi yang sangat memiriskan seperti ini. Pria yang sebelum terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Solok 2019-2024, adalah seorang aktivis sosial kemasyarakatan ini, berjanji akan mengupayakan berbagai hal untuk membantu keberlangsungan Ponpes Darut Thalib ini. Baik sebagai anggota dewan, maupun kapasitasnya sebagai perpanjangan tangan Yenon Orsa, pemilik Yayasan Darianis Yatim.

"Saya adalah aktivis sosial melalui Yayasan Darianis Yatim milik Pak Yenon Orsa. Yayasan sosial yang membangun masjid, membantu biaya pendidikan dan membantu masyarakat yang butuh pertolongan. Ini merupakan komitmen moral kami di yayasan, dan tidak ada sangkut pautnya politik ataupun maksud-maksud lain," tegasnya.

Pembangunan Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Sejak didirikan pada 1 Juli 2017, Ponpes Darut Thalib sempat viral di Kota Solok pada Agustus 2019 lalu. Saat itu, karena keterbatasan ruang belajar, para santri belajar di tenda roder, yang dipinjamkan oleh Polres Solok Kota. Karena viral, akhirnya pihak Darut Thalib dan Polres Solok Kota yang saat itu dipimpin oleh AKBP Dony Setiawan Dt Pandeka Rajo Mudo (kini Kapolres Payakumbuh), menghentikan aktivitas belajar di tenda dan kembali belajar berdesak-desakan di ruangan yang ada, meski over kapasitas.

Beberapa waktu lalu, tersiar kabar bahwa para santri Ponpes Darut Thalib makan dengan lauk seadanya. Bahkan di beberapa hari, para santri makan hanya dengan kerupuk, sayur dan cabai. Pimpinan Pospes, Boby Gustiadi, dan sejumlah majelis guru mencari berbagai upaya untuk mencari dana operasional. Dalam satu bulan Ponpes Darut Thalib membutuhkan setidaknya Rp 8 juta untuk beras, Rp 5 juta untuk lauk pauk, Rp 500 ribu untuk air minum galon, ditambah biaya lainnya seperti listrik, air, buah-buahan, dan sebagainya. Hal inilah yang kemudian mempertemukan pihak Darut Thalib dengan Rusdi Saleh.

"Etalase" Ponpes Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Kabar ini, akhirnya dibenarkan Boby Gustiadi. Menurut pria lulusan Pesantren Darussalam, Aur Duri, Sumani, Kabupaten Solok tersebut, sebenarnya ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh. Yakni mencari pemasukan dana tambahan, atau mengurangi jumlah santri. Namun, Boby mengaku sangat tidak tega memulangkan sejumlah santri. Saat ini, pemasukan utama Ponpes Darut Thalib adalah usaha keluarganya memasok kebutuhan makan minum untuk tahanan, narapidana dan pegawai di Lapas Kelas II.B Laing Solok. Sementara, pemasukan dari santri sebesar Rp 350 ribu perbulan tidak bisa terlalu diharap. Pasalnya, lebih dari 90 persen santri tidak sanggup membayar.

"Para santri, dengan uang Rp 350 ribu itu hanya untuk membayar biaya makannya perbulan. Mereka berasal dari latar belakang orang yang tak berada. Bahkan dari anak yatim, miskin, dan dari keluarga broken home (perceraian). Kami tidak tega memulangkan mereka. Sebab, prinsip kami, Pondok Pesantren adalah bengkelnya manusia. Mereka tidak akan kami pulangkan jika masih dalam keadaan rusak. Kami dan para santri memiliki keyakinan, akan selalu ada jalan keluar terhadap setiap permasalahan. Tapi jalan keluarnya bukan mundur atau berbalik arah. Alhamdulillah, sekarang ada pihak Yayasan Darianis Yatim yang mau membantu. Kami merasakan memiliki orang tua lagi," ungkapnya.

Boby Gustiadi Thalib Bu'ulolo
Pimpinan Pondok Pesantren Darut Thalib

Keluarga Thalib Bu'ulolo, merupakan keluarga asal Nias Selatan, Pulau Nias, Sumatera Utara. Nama Thalib, merupakan nama kakek Boby Gustiadi saat memutuskan menjadi mualaf setelah menikah dengan Nur Halimah, warga asal Sawah Sudut, Selayo, Kabupaten Solok. Sementara, Bu'ulolo, merujuk pada marga/suku keluarganya.

Pada 2017 lalu, sang Ayah, Suardi Bu'ulolo dan ibunya Witri Anita dan Boby Gustiadi berencana menunaikan ibadah umrah bersama. Saat itu, sang ayah baru pensiun sebagai pegawai di Lapas Kelas II.B Laing Solok. Namun, rencana umrah ini urung dilakukan dan menetapkan hati mendirikan pesantren. Konsepnya, pesantren yang terjangkau masyarakat kelas bawah. Padahal, dengan kondisi perekonomian keluarga yang cukup baik dengan bisnis keluarga yang berjalan lancar, Boby dan keluarganya memilih jalan pengabdian ke masyarakat. Hal itu menurutnya adalah panggilan hati dan wujud rasa syukur. Hal ini turut didukung sang istri, Dewi Septina dan dua anaknya, Mahya dan Khadijah.

Kamar mandi Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Di tahun pertama, tahun 2017, Ponpes Darut Thalib hanya menerima 7 orang santri dan semua aktivitas pembelajaran dilakukan di rumah yang kini berada di samping kanan gedung. Di tahun kedua, 2018, seiring pembangunan gedung baru, jumlah santri baru meningkat menjadi 33 orang. Di tahun 2019 lalu, jumlah santri baru kembali melonjak menjadi 108 orang. Kondisi ini, beriring dengan penambahan jumlah guru. Saat ini jumlah guru yang mengabdi di Ponpes sebanyak 21 orang. Mereka umumnya bekerja paruh waktu atau juga mengajar di tempat lain. Istilah "pengabdian" benar-benar terbukti bagi para guru disini. Sebab, mereka hanya mendapatkan gaji antara Rp 300 ribu, hingga paling tinggi Rp 1,2 juta. Padahal, kualifikasi mereka adalah sarjana (S1) dan magister (S2), serta alumnus Ponpes dari Pulau Jawa.

"Saat ini, sebelum masuk tahun ajaran baru, sudah ada sekitar 50 santri baru yang mendaftar. Padahal, kami tidak pernah membuat brosur atau pengumuman. Para calon santri yang mendaftar, umumnya beralasan melihat perubahan dari para santri kami saat pulang kampung. Juga dari guru-guru disini, yang bekerja ikhlas, meski hanya menerima pemasukan yang ala kadarnya," ujar Boby.

Bagian samping kanan Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Sementara itu, Rusdi Saleh mengharapkan Boby dan keluarganya, serta majelis guru di Ponpes Darut Thalib, senantiasa menetapkan hati dan meluruskan niat membangun pendidikan agama. Rusdi Saleh juga mengharapkan Ponpes Darut Thalib berkembang pesat, sesuai niat awal pendirian. Kemudian, menjadi pesantren modern yang mandiri dengan berbagai unit usaha.

"Komitmen Yayasan Darianis Yatim bertemu dengan komitmen Ponpes Darut Thalib. Kita siap mencarikan solusi terkait kendala dan permasalahan yang terjadi. Kita harapkan Ponpes Darut Thalib menggunakan manajemen yang jelas. Sampaikan seluruh permasalahan yang ada dan mohon terima kami sebagai keluarga di Ponpes ini," harapnya.

Maket bangunan baru Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Rusdi Saleh mengungkapkan, Yayasan Darianis Yatim selain membangun sarana ibadah seperti masjid, juga melakukan sejumlah kegiatan sosial lain di Sumatera Barat. Di antaranya bedah rumah masyarakat miskin, membantu pendidikan dari tingkat SD, SLTP, SLTA, hingga perguruan tinggi. Bahkan, saat ini, ada 4 mahasiswa yang dibantu biaya pendidikannya di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

"Pak Yenon Osra hanya berharap, kiprah dan kegiatan Darianis Yatim hendaknya di-support oleh semua elemen masyarakat dan pemerintah setempat. Di Kota Solok misalnya, bisa menjadi kota yang berakhlakul karimah. Salah satunya, menjadikan masjid-masjid sebagai pusat tahfidz Alquran. Sehingga, bisa menjadi daerah yang diberkahi. Demikian juga untuk daerah-daerah lainnya. Sehingga, pemahaman agama bagi generasi penerus ini bisa semakin kuat. Darianis Yatim selalu berusaha menjaga komitmen untuk syiar Islam di Sumbar," harapnya.

Mushalla Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Rusdi Saleh juga menuturkan, Yayasan Darianis Yatim merupakan sebuah yayasan yang dibentuk oleh perantau asal Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Yenon Orsa. Menurut Rusdi Saleh, yayasan yang berdiri pada tahun 2012 tersebut, bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan pendidikan.

"Tujuan utama, adalah untuk meningkatkan pemahaman agama dan keimanan. Serta mencegah dampak negatif, seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan Narkoba. Perlu diingat, konsep Yayasan Darianis Yatim, memberi dan berbagi, bukan untuk dipuji, tapi untuk berempati dan merasakan apa yang dirasakan orang lain," ujarnya.

Pondok Pesantren Darut Thalib di Jalan kapten Bahar Hamid, Laing Taluak, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.

Yenon Orsa merupakan tokoh perantau asal Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Yenon Osra sukses dalam bidang pendidikan dan Teknologi Informatika (TI). Melalui Yayasan Darianis Yatim, Yenon Orsa selama dikenal sebagai orang yang banyak membantu biaya pendidikan siswa miskin berprestasi, membangun dan memugar masjid dan mushalla, serta membangun sarana di bidang pendidikan.

Kepercayaan Yenon Orsa ke Rusdi Saleh berawal dari adik kandungnya, Yenna Roseva Boer, yang satu kelas dengan Rusdi Saleh di SMAN 1 Kota Solok. Dari berbagai pertemuan dan kegiatan, Yenon Orsa akhirnya tertarik dengan komitmen dan kejujuran Rusdi Saleh. Hingga akhirnya, Rusdi Saleh menjadi decission maker (pengambil keputusan) di Yayasan Darianis Yatim untuk mengelola seluruh proyek pembangunan masjid, pemberian beasiswa, hingga bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Sumbar. (rijal islamy)

Minggu, 01 Maret 2020

Bonus Atlet dan Pelatih Kabupaten Solok Peraih Medali di Porprov XV Segera Cair

SOLOK - Bonus atlet Kabupaten Solok yang meraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar di Padang Pariaman akhir tahun 2018 lalu segera cair. Di Porprov XV tersebut, Kabupaten Solok yang turun di 27 cabang olahraga, menempati peringkat keempat dari 19 Kabupaten/Kota se-Sumbar, dengan raihan 53 emas, 47 perak, 76 perunggu. Peraih emas perorangan telah dijanjikan Pemkab Solok diguyur bonus Rp 30 juta. Peraih perak perorangan Rp 20 juta dan perunggu perorangan Rp 10 juta. Sementara, cabang yang meraih medali di nomor ganda, berpasangan dan beregu, mendapatkan besaran bonus lebih banyak.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Solok, Rudi Horizon, menyebutkan bonus tersebut diperkirakan cair sekitar Bulan Maret atau April nanti.

"Jadi tidak benar jika bonus itu tidak cair. Namun memang baru masuk anggaran tahun 2020 ini. Kita harapkan bonus itu akan cair sekitar Bulan Maret ini atau selambatnya April. Kami mohon atlet dan pelatih bersabar," ungkapnya.

Bukan Rp 3 Miliar, Tapi Rp 5,186 Miliar

Rudi juga menegaskan bahwa bonus untuk para atlet dan pelatih yang meraih medali di Porprov Padang Pariaman 2018 sudah dianggarkan Pemkab Solok. Menurut Rudi, anggarannya bukan Rp 3 miliar, tapi hampir mencapai Rp 5,186 miliar. Dana tersebut bersumber dari dana hibah KONI Kabupaten Solok di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Solok. Surat Keputusan (SK) Dana tersebut menurut Rudi, sudah ditandatangani oleh Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo.

"Nominalnya hampir Rp 5,2 miliar, bukan sekitar Rp 3 miliar seperti yang beredar di jagat maya. Tolong, jangan dikurang. Para atlet dan pelatih kita sudah berjuang maksimal di Porprov membawa nama baik Kabupaten Solok. Sehingga, mampu meraih hasil empat besar," ungkapnya.

Rudi juga menegaskan agar para atlet, pelatih dan offisial untuk tidak ikut-ikutan menuding Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, ingkar janji. Menurut Rudi, anggaran negara yang jumlahnya sangat besar tersebut, harus melewati serangkaian proses sesuai peraturan yang berlaku. Agar tidak tersangkut hukum.

"Kita harapkan para atlet untuk bersabar dan tidak berkomentar miring. Apalagi menuding Pak Gusmal ingkar janji. Bonus untuk atlet peraih medali itu, bukan janji beliau sebagai pribadi. Tapi dalam kapasitasnya sebagai Bupati Solok. Tidak ada yang ingkar janji terkait bonus atlet ini. Porprov Sumbar 2018 di akhir tahun. Saat itu, APBD Kabupaten Solok 2019 sudah dibahas. Jadi, berapa jumlah bonus atlet belum bisa dihitung. Baru di APBD 2020 bisa dihitung dan dianggarkan, berdasarkan perolehan medali kita. Tahun 2020 ini rencananya akan dibayarkan. Tetapi itupun masih perlu proses. Sekarang tinggal menunggu proses administrasi. Karena itu, dibutuhkan kesabaran. Sebagai seorang patriot, mestinya paham soal ini, tidak langsung harus ke media, dan tanpa cross check pula, tanpa konfirmasi. Ini sudah keterlaluan. Dan mohon maaf kalau saya benar-benar merasa ditampar," ujarnya.

Terkait teknis pencairan bonus tersebut, Rudi menyatakan bonus akan disalurkan secara non tunai. Yakni ke rekening masing-masing atlet peraih medali. Karena itu, Rudi meminta atlet untuk menyiapkan nomor rekening Bank Nagari masing-masing. Jika belum memiliki rekening Bank Nagari, bisa mengurusnya ke kantor Bank Nagari terdekat. Proses administrasi tanda terima disiapkan KONI Kabupaten Solok.

"Kita harapkan atlet, pelatih, offisial bisa segera melengkapi segala administrasi yang kurang. Kemudian, untuk bisa mulai memfokuskan diri ke Porprov Sumbar 2020 mendatang," harapnya. (IN-001)

Ganefri, Syahrial Bakhtiar, Refnaldi, Kandidat Rektor UNP 2020-2024

PADANG - Rapat Senat tertutup Universitas Negeri Padang (UNP) menetapkan tiga calon Rektor UNP periode 2020-2024, di Ruang Rapat Senat, Rabu (26/2/2020). Ketiganya adalah Prof Ganefri, Ph.D dengan raihan 77 suara, Prof Dr Syahrial Bakhtiar, M.Pd meraih 17 suara, dan Dr Refnaldi, M.Litt sebanyak 1 suara. Dari 96 Anggota Senat UNP, jumlah yang memberikan suara sebanyak 95 orang, sedangkan satu anggota senat tidak hadir karena sakit. Satu orang calon lainnya, Dr. Mawardi, M.Si, tidak mendapatkan satupun suara.

Ketua Senat Prof Dr Z. Mawardi Effendi, M.Pd, didampingi oleh Ketua Panitia Drs Syahril, M.Sc, Ph.D menjelaskan tahapan selanjutnya adalah masuk tahap pemilihan calon rektor bersama dengan Mendikbud yang direncanakan akan dilaksanakan pada 12 Maret 2020.

"Jika Mendikbud RI menyetujui dan tidak melakukan perubahan jadwal pemilihan calon Rektor Universitas Negeri Padang periode 2020-2024, maka pemilihan akan dilaksanakan pada 12 Maret tersebut," jelas mantan Rektor UNP tersebut.

Prof Ganefri, Ph.D berasal dari Fakultas Teknik yang juga merupakan petahana.  Sementara, Prof Dr Syahrial Bakhtiar, M.Pd berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Dr Refnaldi, M.Litt. dari Fakultas Bahasa dan Seni.



Sebelum dilakukan penyaringan balon dengan memberikan suara, Senat UNP melakukan tahap penyaringan balon Rektor dalam rangkaian pemilihan Rektor Universitas Negeri Padang periode 2020-2024 yang didahului dengan penyajian visi dan misi bakal calon. Keempat balon rektor UNP tersebut yakni Prof Ganefri, Ph.D (Fakultas Teknik), Dr Mawardi, M.Si, (Fakultas MIPA), Dr Refnaldi, S.Pd, M.Litt. (Fakultas Bahasa dan Seni), dan Prof Dr Syahrial Bakhtiar, M.Pd (Fakultas Ilmu Keolahragaan). Kegiatan penyaringan empat balon ini menghasilkan tiga calon yang akan dipilih nantinya bersama Mendikbud RI.

Bakal calon Rektor UNP Prof Ganefri, Ph.D yang juga sebagai petahana dan yang pertama menyajikan pokok-pokok pikirannya untuk pengembangan Universitas Negeri Padang dengan menyampaikan visinya yakni menjadi universitas unggul dan bermartabat di Asia.

Dr Mawardi, M.Si bakal calon Rektor UNP yang kedua menyajikan visinya yakni menjadi salah satu universitas unggul dan bermartabat di Asia di era revolusi industri 4.0 pada tahun 2024 berdasarkan ketakwaan.

Bakal calon Rektor UNP ketiga yang menyajikan adalah Dr Refnaldi, S.Pd, M.Litt dengan mengemukakan visinya untuk pengembangan UNP yakni menjadi salah satu universitas unggul di Asia dalam bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, olahraga, dan lokasi berbasis inovasi.

Prof Dr Syahrial Bakhtiar, M.Pd sebagai bakal calon Rektor yang keempat menyajikan visinya untuk pengembangan Universitas Negeri Padang yakni menjadi universitas unggul dan bermartabat berdasarkan ketuhanan yang maha esa. (IN-001)

PSP U-15 Juara Piala Soeratin 2020

SOLO - Persatuan Sepakbola Padang (PSP) di bawah usia 15 tahun (U-15), menjuarai turnamen Piala Soeratin U-15 tahun 2020, di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (29/2/2020). PSP U-15 mengalahkan Gabsis Sambas, Kalimantan Barat, dengan skor ketat 2-1 (1-1). Pandeka Bungsu (julukan PSP U-15), sejatinya di posisi under dog (non unggulan), sebab Gabsis Sambas melaju ke final dengan komposisi pemain terbaik. Namun, kekuatan mental dan strategi cemerlang, membuat Pandeka Bungsu mampu membalikkan semua prediksi.

Kekuatan dan komposisi Gabsis Sambas, memberi tekanan kuat bagi PSP U-15. Terbukti di menit-menit awal laga, tim asal Kalimantan Barat tersebut menjebol gawang Pandeka Bungsu di menit ke-11, melalui sontekan Krisna Sulistia Budianto. Krisna menuntaskan umpan lambung terukur dari Aqsa Aqyuba Yuarna Rabbani.

Ketinggalan satu gol, PSP U-15 tersengat. Sejumlah serangan dari berbagai sisi, dilakukan anak-anak Pandeka Bungsu. Namun, para pemain Gabsis Sambas, juga tidak mengendurkan serangan. Alhasil, hingga babak pertama berakhir, keunggulan 1-0 Gabsis tetap bertahan.

Di babak kedua, PSP U-15 langsung mengambil kendali serangan. Taktik pelatih Tri Gustian, Muhammad Jeki dan Putra Sabilul Arsyat, mampu merepotkan barisan pertahanan Gabsis Sambas. Upaya tersebut akhirnya berbuah hasil di menit ke-41. Zulkifli Yahya mencetak gol, setelah menerima umpan silang Farhan Habibi. Skor 1-1, membuat laga berjalan dengan tempo cepat. Kedua tim saling bergantian melakukan serangan.

Di menit ke-53, PSP U-15 dengan penuh gaya, membalikkan skor via sundulan Haviv Mumtaza. Proses gol tersebut berawal dari tendangan bebas Reval Adhitya. Bola liar di kotak penalti Gabsis Sambas, dituntaskan dengan sundulan Haviv Mumtaza.

Dalam keadaan tertinggal, para pemain Gabsis Sambas terus berupaya mencetak gol penyama. Namun, hingga peluit akhir dibunyikan wasit Axel Febrian Sinaga, skor tetap 2-1 untuk kemenangan PSP U-15.

Peringkat ketiga diraih oleh Persitangsel (Banten) setelah berhasil menaklukkan Jakarta Timur FC (DKI Jakarta) dengan skor tipis 2-1. Pembuktian komposisi terbaik Gabsis Sambas, terbukti dari gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak (top scorer). Pemain terbaik diraih Yanari Ipung Kurniawan, dan top scorer diraih Krisna Sulistia Budianto.



Para petinggi PSP yang juga turut hadir menyaksikan pertandingan seperti, Agus Suardi (Abien) Kadispora Padang, serta Andree Algamar, Fajrin dan Effendi. Impian yang terkubur sangat lama, yang akhirnya mampu direngkuh oleh anak-anak muda Kota Padang ini, menyajikan pemandangan haru di sisi PSP U-15 dan suporter.

Pelatih kepala tim Pandeka Bungsu, Tri Gustian, mengatakan sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak. Terutama kepada para petinggi PSP, masyarakat di perantauan dan masyarakat Sumbar.

"Alhamdulillah. Akhirnya kami dapat membuktikan bahwa PSP Padang itu masih ada dan mampu berprestasi. Terima kasih atas doa dan dukungan moral seluruh masyarakat Sumbar. Baik di Sumbar maupun di perantauan," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Akademi PSP Padang Agus Suardi (Abien) yang hadir langsung bersama keluarga dan menyaksikan jalannya pertandingan, menyatakan sangat bangga dan salut atas perjuangan luar biasa para pemain PSP U-15.

"Inilah perjuangan yang sangat luar biasa dari anak-anak Pandeka Bungsu. Meski ketingalan namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk menjadi juara. Selamat untuk ananda sekalian, dan seluruh pecinta sepakbola Sumbar.  Kami akan selalu men-support ananda seklaian demi prestasi," ungkapnya. (IN-001)

70 PPK se-Kabupaten Solok Dilantik

SOLOK - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok melantik Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Solok, di Ruang Solok Nan Indah (Solinda), Kompleks Kantor Bupati Solok, Arosuka, Sabtu (29/2/2020). Sebanyak 70 orang PPK dari 14 kecamatan di Kabupaten Solok, dilantik setelah melalui sejumlah rangkaian kegiatan seleksi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Solok. Seluruh PPK terpilih menanda tangani pakta integritas.

Ketua KPU Kabupaten Solok, Ir. Gadis, didampingi komisioner Jons Manedi dan Defil menyampaikan ada sebanyak 270 yang melaksanakan kegiatan melantik PPK di tingkat kecamatan.

"PPK yang sudah dilantik agar bekerja secara professional, independen dan menjaga integritas dan memenuhi tugas serta tanggung jawab bekerja secara maksimal dan koordinasi, komunikasi dengan muspika diwilayah kecamatan masing-masing," ujar Gadis.

Gadis mengungkapkan, seluruh Anggota PPK terpilih harus memahami segala macam bentuk peraturan dan perundang-undangan tentang Pemilu sehingga dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak melanggar peraturan.

"Dalam melaksanakan tugasnya, PPK harus bekerjasama antar anggota PPK untuk mensukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar serta Bupati dan Wakil Bupati Solok Tahun 2020. PPK merupakan ujung tombak suksesnya penyelenggaraan Pemilu. Sehingga mereka harus dapat bekerja semaksimal mungkin sesuai potensi dan kewajibannya," ujar Gadis.

Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, yang diwakili oleh Kabag Pemerintahan, Syahrial, menyampaikan ucapan selamat kepada PPK se-Kabupaten Solok yang barusan dilantik. Menurutnya, dalam melaksanakan tugas, PPK harus menjunjung tinggi profesionalisme. Terutama dalam memahami peraturan perundang-undangan dalam menyelengarakan setiap tahapan Pilkada 2020.

"Profesionalitas PPK dalam menyelengarakan tugas hingga terpilihnya gubernur dan wakil gubernur Sumbar serta Bupati dan Wakil Bupati Solok. Kita harapkan, PPK dapat bersinergi dengan pihak kecamatan serta unsur yang terkait. Sebab sub koordinatnya berada di kecamatan," tutur Syahrial. (PN-001)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved