All Posts - INFONEWS.CO.ID
-->

Senin, 09 Desember 2019

Lima Obyek Wisata yang Dulu Dipuja, Kini Ditinggalkan


Liburan menjadi salah satu cara jitu untuk menyegarkan kembali pikiran dan semangat untuk kembali menghadapi segala rutinitas yang ada. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghabiskan waktu liburan.
ADVERTISEMENT
Jalan-jalan ke luar negeri sepertinya bisa menjadi pilihan, tapi untuk itu kamu perlu menyiapkan bujet yang tak sedikit. Untuk menyiasatinya kamu bisa mengunjungi destinasi-destinasi wisata hits yang nggak kalah serunya.
Nah, bicara soal destinasi wisata di Indonesia, ternyata ada lho beberapa objek wisata yang hype abis, pada masanya. Namun, karena makin banyaknya objek-objek wisata baru yang bermunculan, perlahan-lahan membuat deretan objek wisata ini ditinggalkan.
Ya, dulu dipuja kini ditinggalkan. Yuk, intip lima objek wisata terbengkalai di Indonesia.
1. Kampung Gajah Wonderland
Mengusung konsep sebuah taman hiburan yang unik, Kampung Gajah Wonderland sempat hits pada masanya. Ada beragam wahana menarik yang bisa ditemukan di tempat ini seperti formula kart, delman royal, dan buggy family.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang Kampung Gajah Wonderland merupakan sebuah tempat wisata yang menawarkan tempat liburan terlengkap untuk keluarga.
Namun pada tahun 2017, taman bermain yang terletak di Bandung ini dinyatakan bangkrut dan ditinggalkan. Bahkan, beberapa waktu lalu taman hiburan ini sempat viral setelah beberapa wisatawan mengabadikan momen di tempat tersebut.
Ketika kamu mengunjungi tempat ini, kamu pun bisa menemukan wahana-wahana yang berserakan berantakan. Keheningan dan derit dari besi-besi bekas serta bangunan-bangunan terbengkalai pun menjadi pemandangan yang akan kamu temukan di tempat ini.
Meski cukup menyeramkan, ternyata ada beberapa wisatawan pecinta adrenalin yang berburu spot foto di sana.
2. Taman Festival Bali
Dahulu, objek wisata yang terletak di Pantai Sanur, Bali pernah menjadi primadona bagi wisatawan. Bahkan, tempat ini pernah jadi taman festival terbesar di Bali.
ADVERTISEMENT
Objek wisata yang dibangun pada tahun 1997 ini terdiri dari wahana permainan, kebun binatang, amfiteater, hingga wisata alam. Sayangnya, tempat ini ditutup dua tahun sejak dibuka, karena bangkrut.
Tempat ini pun kemudian ditinggalkan dan dibiarkan terbengkalai begitu saja. Kini, hanya tersisa bekas bangunan yang sudah tidak terawat.
Taman Festival Bali juga pernah terbakar pada tahun 2012 sehingga makin menambah kesan horor. Dinding-dinding bangunannya pun telah ditumbuhi semak belukar.
Kini tempat ini menjadi salah satu lokasi bagi mereka yang ingin menguji adrenalin. Selain itu, tempat ini juga menjadi buruan wisatawan bagi mereka yang ingin spot foto anti-mainstream.
3. Bounty Beach Club Bungalows
Berikutnya ada Bounty Beach Club Bungalows, Lombok. Hotel yang terletak di Gili Meno ini dulu pernah sangat berjaya di awal tahun 2000-an. Namun pasca-kepergian sang pemilik, hotel yang tadinya jadi tempat favorit wisatawan untuk menginap ini menjadi tak terawat.
ADVERTISEMENT
Bounty Beach Club Bungalows akhirnya ditinggalkan begitu saja bak rumah hantu. Kini hanya tersisa tiang-tiang kayu bangunan yang roboh dan usang serta ditumbuhi dengan lumut. Bangunan terbengkalai ini juga menyisakan kursi, meja, hingga kolam renang yang serba berantakan.
Tempat ini pun memiliki aura yang cukup menyeramkan, sehingga bisa membuat bulu kuduk siapa pun merinding ketika menginjakkan kaki di tempat ini.
4. Taman Rekreasi Bedugul Hotel
Dari Lombok bergeser sedikit ke Bali, kamu bisa menemukan tempat wisata lainnya yang juga ditinggalkan yaitu Taman Rekreasi Bedugul Hotel.
Terletak di kawasan Bedugul Bali, hotel ini kabarnya dibangun oleh salah satu keluarga Cendana. Ada yang bilang bahwa bangunan ini dimiliki oleh pengusaha asal Cina. Sayangnya, hingga kini siapa pemilik resmi hotel seram ini tak ada yang tahu pasti.
ADVERTISEMENT
Hotel yang diperkirakan telah berdiri sejak tahun 90-an ini belum sempat beroperasi. Pembangunannya pun bahkan tak rampung, karena ada beberapa bangunan yang dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Konon, hotel ini sekarang jadi angker. Bahkan hingga mendapat julukan The Ghost Palace atau Istana Hantu. Keangkerannya pun sampai diberitakan media asing lho.
Banyak cerita yang menyelimuti tempat ini, mulai dari sosok pegawai yang meninggal di sana lantaran kondisi kerja yang tak layak. Arwahnya yang tak tenang kemudian gentayangan dan menjadi penunggu di hotel itu hingga sekarang.
Selain itu, cerita bahwa ada sosok gadis cantik berwajah oriental dengan rambut sepundak yang menggoda pemuda yang lewat situ pada tengah malam.
5. Taman Remaja Surabaya
Terakhir, Taman Remaja Surabaya menjadi salah satu destinasi yang cukup populer di Kota Pahlawan. Wahananya pun terbilang cukup lengkap, mulai dari boom-boom car, rumah hantu, hingga mini coaster bisa ditemukan di tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Taman bermain ini pun menjadi salah satu destinasi liburan favorit keluarga. Namun sayangnya, Pemerintah Kota Surabaya terpaksa menutup Taman Remaja Surabaya, karena dianggap tidak memenuhi beberapa syarat pembangunan. Akhirnya, tempat ini ditinggalkan begitu saja dan dibiarkan terbengkalai tanpa ada kejelasan dari pihak pengelola.
Kamu tertarik mengunjungi deretan tempat ini?
Sumber: kumparan.com

Kata Khilafah dan Jihad Bakal Dihapus dari Kurikulum di Madrasah, PA 212 Berontak


JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) akan menghapus kata khilafah dan jihad dalam Kurikulum pendidikan agama Islam di Madrasah. Penghapusan istilah khilafah dan jihad tertuang Surat Edaran B-4339.4/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/12/2019. Surat edaran itu ditandatangani oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Ahmad Umar pada 4 Desember 2019.

Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa penghapusan kata khilafah dan jihad dilakukan dalam rangka pencegahan paham radikalisme di madrasah. Aturan baru tersebut berlaku efektif mulai tahun tahun ajaran 2020/2021 mendatang.

"Kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar Tahun Pelajaran 2019/2020. Terkait KI-KD yang membahas tentang Pemerintahan Islam (Khilafah) dan Jihad yang tercantum dalamKMA 165 Tahun 2014 dinyatakan tidak berlaku dan telah diperbarui dalamKMA 183 Tahun 2019. Maka implementasi KI-KD dalam pembelajaran dan penilaian hasil belajar TahunPelajaran 2019/2020 mengacu pada Kl-KD yang tercantum dalamKMA 183 Tahun 2019," demikian isi surat tersebut.

Kemenang juga menginstruksikan agar semua mata pelajaran yang mengandung konten khilafah dan jihad harus segera ditarik.

Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily meminta Menteri Agama Fachrul Razi tak perlu menghapus konten ajaran tentang khilafah dan jihad dalam pelajaran agama Islam di madrasah. Menurut Ace, menghafus kata khilafah sama saja dengan menghilangkan sejarah Islam.

Menurut Ace, khilafah termasuk khazanah pemikiran politik yang pernah diterapkan dalam sejarah Islam. Karenanya, pemerintah tak boleh menghapus fakta tentang penerapan khilafah dalam sejarah Islam.

"Secara fiqh siyasi, khilafah itu merupakan bagian dari khazanah pemikiran politik Islam yang pernah diterapkan dalam sejarah Islam. Kita tak boleh menghapus fakta sejarah itu," kata Ace, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (9/12).

Ace memandang bahwa semua peserta didik perlu tahu tentang kekhalifahan dalam sejarah Islam. Misalnya, kekhalifahan Abbasiyah hingga Turki Utsmani. Menurutnya, fakta sejarah ini tetap harus disampaikan kepada peserta didik karena tak dipungkiri sudah menjadi bagian dari sejarah Islam.

Meski demikian, Ace menekankan bahwa konsep khilafah tidak tepat dan tidak mungkin diterapkan di Indonesia untuk saat ini. Sebab, dalam pendirian bangsa, para pendahulu menyepakati Indonesia menganut sistem pemerintahan Republik dengan dasar negara Pancasila.

"Nah, argumen ini yang seharusnya ditanamkan kepada para anak didik agar mereka memahami tentang penting memperkuat nilai-nilai kebangsaan sebagai pilihan bernegara kita," kata dia.

Menurut Ace, Menteri Agama Fachrul Razi tak perlu sampai menghapus materi sejarah tentang khilafah. Materi tersebut tetap perlu dimuat dengan dilengkapi pengertian bahwa Indonesia tidak bisa menerapkan sistem khilafah.

"Kami di Pesantren dulu belajar tentang konsep fiqh siyasi (fiqih politik) yang mengacu pada Kitab Ahkam Al-Sultoniyah karangan Imam Mawardi yang memuat tentang konsep politik khilafah. Bukan berarti kami mengikuti ajaran itu karena itu tidak mungkin diterapkan dalam sistem politik saat ini," imbuhnya.

Ace juga mengkritik Menteri Agama yang ingin merevisi topik jihad dalam pelajaran agama Islam. Menurutnya, ayat perang atau jihad merupakan salah satu doktrin Islam. Ia berpandangan makna jihad tersebut seharusnya tak ditafsirkan secara ekstrem. Menurutnya, konsep jihad harus menekankan pada aspek spiritualitas agama yang menyejukkan ketimbang ditafsirkan seperti pemahaman kelompok radikal.

"Jadi yang seharusnya dikedepankan adalah kemampuan para pendidik untuk menjelaskan tentang konsep kenapa kita menerapkan sistem kenegaraan kita saat ini dimana Pancasila dan NKRI sebagai pilihan yang tepat dan keharusan kita mengedepankan moderasi beragama," kata Ace.

Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa pihaknya tidak menghapus konten ajaran khilafah dan jihad, melainkan diperbaiki.

"Saya perlu menyampaikan bahwa konten khilafah dan jihad tidak dihapus sepenuhnya dalam buku yang akan diterbitkan. Makna khilafah dan jihad akan diberi perspektif yang lebih produktif dan kontekstual," kata Kamaruddin, Minggu (8/12).

PA 212 Langsung Berontak

Wacana pemghapusan kata khilafah dan jihad ini langsung menuai pro dan kontra. Termasuk dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang langsung "berontak" dan meminta agar kebijakan itu tak diterapkan.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara PA 212, Haikal Hasan. Haikal pun meminta agar pemerintah cukup mengubah narasi mengenai khilafah dan jihad dalam pelajaran agama Islam.

"Dalam hal ini PA 212 inginnya diubah narasinya, bukan dihilangkan," jelas Haikal, Senin (9/12).

Menurut Haikal, jihad merupakan bagian dari ajaran agama Islam yang tidak boleh dihilangkan. Alih-alih menghapusnya, lebih baik pengertian soal jihad diperluas di dalam pelajaran.

Sebagai contoh, misalnya mahasiswa yang dianggap sudah berjihad jika menjuarai olimpiade atau mendapatkan nilai terbaik di pendidikannya.

"Jadi begitulah, diarahkan," terang Haikal, seperti dilansir CNN Indonesia.

Sementara untuk khilafah, Haikal menilai topik tersebut masihlah bagian dari agama. Oleh karena itu pemerintah diharapkan lebih memberikan pembaharuan terhadap materi khilafah daripada menghapusnya.

"Kalau dihapuskan akan menimbulkan pro dan kontra. Harusnya pemerintah memfasilitasi dan meluruskan diksinya, bukan memberangus sebuah ajaran," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif juga mengambil sikap senada dengan Haikal. Bahkan ia menilai DPR, yang notabene menolak keinginan Kemenag, memiliki pemahaman agama yang jauh lebih baik daripada pencetus wacana tersebut.

"Kami setuju dengan pendapat anggota dewan tersebut," ujar Slamet. "Ini menunjukkan pengetahuan keislaman anggota dewan lebih maju dari Kementerian Agama."

Khilafah dan jihad, imbuh Slamet, tak bisa dipisahkan dari agama Islam. Bahkan menurutnya kedua ajaran itu merupakan ruh Islam. "Jika dicabut (dihapus), berarti ruh Islam akan dihilangkan, ini bahaya," pungkas Slamet. (*/IN-001)

Skenario Semen Padang Selamat dari Degradasi di Tiga Laga Tersisa

https://www.mahapos.com/

Tersisa Tiga Laga, Ini Skenario Semen Padang Selamat dari Degradasi

Kekalahan 0-2 Semen Padang FC dari Bali United pada pekan ke-30, di Stadion Gelora H Agus Salim Padang, Senin (2/12/2019), sejatinya sudah menghapus peluang Kabau Sirah selamat dari jerat degradasi. Namun, Kabau Sirah menolak menyerah. Peluang kembali terbuka, saat dijamu Barito Putra, di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat (6/12/2019). Kabau Sirah menggulung tuan rumah dengan skor telak, 3-0. Hasil ini, mengatrol posisi Semen Padang ke urutan 17 dari 18 kontestan Liga 1 2019. Kabau Sirah hanya berjarak 6 poin dari peringkat ke-15, atau garis terakhir ke Liga 1 2020. Tiga laga tersisa, akan menjadi sangat krusial bagi Semen Padang. Bagaimana skenario Kabau Sirah selamat?

Tiga tim peringkat terbawah Liga 1 2019 akan didepak ke Liga 2 musim 2020. Tiga tim tersebut adalah Semen Padang FC (peringkat ke-17 dengan 31 poin), Badak Lampung FC (peringkat ke-16 dengan 33 poin) dan Kalteng Putra (peringkat ke-18 dengan 30 poin). Sementara itu, lima tim di atas zona merah, masih berpeluang disalip. Yakni Persela Lamongan (peringkat ke-15 dengan 37 poin) dan Barito Putra (37 poin). Serta Persija Jakarta dan TIRA Persikabo (38 poin).

Dengan tiga laga sisa, Semen Padang maksimal bisa meraih 9 poin. Artinya, poin maksimal yang bisa diraih adalah 40 poin. Menilik dari tiga lawan yang akan dihadapi, jika performa saat menghadapi Barito Putra bisa dipertahankan, Semen Padang FC di atas kerta bisa meraup poin penuh. Di tiga laga sisa, Kabau Sirah bakal bertandang ke PSIS Semarang pada 13 Desember, kemudian menjamu Pusamania pada 17 Desember dan laga penutup di kandang Persela Lamongan pada 22 Desember.

Satu strip di atas Semen Padang FC, Badak Lampung mengoleksi 33 poin. Namun, tim yang merupakan metamorfosis dari Perseru Serui tersebut akan menjamu Bhayangkara United pada 12 Desember. Lalu dua laga tandang yang bakal super berat. Yakni melawat ke kandang Persib Bandung pada 16 Desember dan Persebaya Surabaya pada 22 Desember.

Sementara itu, tim juru kunci Kalteng Putra, juga tidak kalah sulit menjalani tiga laga terakhir. Yakni menjamu Persipura Jayapura pada 12 Desember. Lalu bertandang ke Bhayangkara United pada 16 Desember dan laga pamungkas menjamu Persija Jakarta pada 22 Desember.

Tim peringkat ke-14, Persela Lamongan akan menjamu PSS Sleman pada 11 Desember. Kemudian melawat ke kandang TIRA Persikabo pada 16 Desember. Laga pamungkas, akan menjamu Semen Padang FC pada 22 Desember. Laga ini, sangat tricky, karena jika jelan laga pamungkas anak asuh Nilmaizar sudah selamat dari zona degradasi, Semen Padang FC bakal diuntungkan. Namun jika tidak, Semen Padang FC harus siap-siap saling bunuh melawan tim yang dilatih mantan pelatihnya sendiri.

Di peringkat ke-11, bercokol PSIS Semarang dengan 40 poin dengan baru memainkan 30 laga. Keuntungan bagi PSIS, tiga laga terakhir bakal mereka mainkan di kandang sendiri. Yakni menjamu Semen Padang FC pada 13 Desember. Lalu menjamu Madura United pada 17 Desember. Kemudian laga pamungkas menghadapi Bhayangkara Ujited pada 22 Desember.

Di peringkat ke-15, Barito Putra akan menjalani tiga laga pamungkas menghadapi tim-tim kuat. Yakni, menjamu PSM Makassar pada 11 Desember. Lalu bertandang ke Papua menghadapi Persipura Jayapura pada 16 Desember. Laga terakhir menjamu Arema FC pada 22 Desember.

Di peringkat ke-12, ada TIRA Persikabo. Tim yang sempat memimpin klasemen Liga 1 2019 ini, kini terseok jelang kompetisi berakhir. Namun, dengan koleksi 38 poin, tim asuhan Rahmad Dharmawan tersebut, hanya butuh satu kemenangan saja untuk selamat dari degradasi. Tim hasil merger PS TNI dan Persikabo Bogor ini akan melawat ke Bali United pada 12 Desember, menjamu Persela Lamongan pada 16 Desember dan berkunjung ke kandang PSS Sleman pada 22 Desember.

Satu tim lainnya, Persija Jakarta, hingga saat ini juga belum sepenuhnya aman. Mengoleksi 38 poin, juara musim lalu tersebut butuh satu kemenangan dari tiga laga tersisa. Yakni menjamu Madura United pada 13 Desember, menjamu Persebaya Surabaya pada 17 Desember, serta laga pamungkas di kandang Kalteng Putra pada 22 Desember.

Pada putaran pertama Shopee Liga 1 2019, Bali United mengunci puncak klasemen dengan 40 poin. Klub kebanggaan Ranah Minang, Semen Padang FC, menghuni dasar klasemen dengan 11 poin. Paruh pertama Liga 1 Liga Indonesia 2019-2020, menjadi musim kelabu bagi Semen Padang FC. Kemenangan bahkan baru diraih di pekan ke-12, kala menjamu PSIS Semarang. Pelatih Syafrianto Rusli mundur setelah kalah 1-3 dari Tira-Persikabo selepas laga tunda pekan ke-4.

Sejarah membuktikan, tim juru kunci paruh pertama nyaris selalu berakhir dengan degradasi. Apalagi, saat kompetisi berubah nama menjadi Liga 1. Pada 2018, PSMS Medan yang jadi juru kunci paruh musim, dengan koleksi 18 poin, akhirnya terdegradasi setelah mengakhiri kompetisi di urutan paling bawah dengan 34 poin. Juru kunci di edisi 2017, Persiba Balikpapan yang mengoleksi 7 poin, terdegradasi setelah mengoleksi 27 poin di akhir musim.

Saat kompetisi bernama Indonesia Super League (ISL) tahun 2014, yang menggunakan sistem dua wilayah, nasib dua tim penghuni juru kunci paruh pertama, Persijap Jepara dan Persiba Bantul, juga berakhir turun kasta ke Divisi Utama. Nasib serupa juga terjadi pada ISL 2009/2010, tim juru kunci Persitara Jakarta Utara, yang mengoleksi 15 poin di paruh pertama, akhirnya terdegradasi di pengujung musim dengan 28 poin.

Meski begitu, sejarah juga mencatat, ada tiga tim juru kunci paruh musim yang berhasil selamat dari lubang jarum. Ketiga tim tersebut adalah Arema Indonesia di musim 2011/2012, Persija Jakarta di musim 2013, dan Pelita Jaya di musim 2010/2011. Ketiganya selamat dari mimpi terburuk seluruh tim di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Skenario Semen Padang FC Lolos dari Degradasi

Mungkinkah Semen Padang FC lolos dari jerat degradasi? Secara matematis tentu bisa. Apalagi Arema, Pelita dan Persija telah membuktikannya. Syaratnya, tentu saja dengan mengoleksi poin sebanyak-banyaknya di paruh kedua liga. Tapi, bagaimana caranya?

Berkaca pada musim-musim sebelumnya, klub-klub juru kunci paruh pertama, hanya mampu mengoleksi kisaran 20 poin di paruh kedua. Di 2018, PSMS mengoleksi 16 poin dan terdegradasi di poin 34 di akhir musim. Edisi 2017, Persiba Balikpapan mengoleksi 20 poin di paruh kedua dan finish di 27 poin. Persitara Jakarta Utara di 2009/2010, hanya mampu meraup 13 poin di paruh kedua berbanding 15 poin di paruh pertama.

Tapi, jika berkaca pada pengalaman Arema Indonesia dan Persija Jakarta, peluang Semen Padang tetap terbuka lebar. Pada musim 2011/2012, Arema Indonesia mampu meraih 24 poin di paruh kedua, sehingga selamat dari jerat degradasi. Sementara, Persija Jakarta pada edisi 2013, "menggila" dan meraup 30 poin untuk survive. Catatan tersebut, bisa menjadi patokan bagi Semen Padang di tiga laga tersisa. Yakni dengan mengoleksi minimal 24 poin atau 30 poin.

Dari 18 laga tersisa di paruh kedua, Semen Padang FC telah mengoleksi 20 poin. Artinya, 9 poin di tiga laga tersisa, akan sangat krusial terhadap nasib Kabau Sirah.

Tim Legenda Sumatera

Persatuan Sepak Bola Semen Padang atau Semen Padang Football Club (SPFC) didirikan pada 30 November 1980. Klub yang didanai oleh pabrik semen tertua di Indonesia tersebut mengawali perjalanan mereka di kancah sepak bola Indonesia dengan mengikuti Divisi 1 Galatama tahun 1980.

Setelah 2 musim berkompetisi di Divisi Galatama, tahun 1982 Semen Padang FC berhasil menjuarai divisi tersebut dan promosi ke Divisi Utama. Mereka juga berhasil menjuarai Piala Galatama 1992 dengan mengalahkan Arema Malang di final, berkat gol semata wayang Delfi Adri.

Skuad semen Padang FC saat menjuarai Divisi I 1982 era Galatama diantaranya adalah Dahlan, Zalfi (Kiper), Suharno, Edi Muchni, Muharman, Hamdani Lubis, Ramlan, Karyadi Rusni, Asfinal, Suranto, Syafrianto Rusli, Setujuwono, Aprius, Lasdi Arman dengan pelatih Jenniwardin.

Perjalanan Semen Padang FC di kasta tertinggi Liga Indonesia yang dimulai sejak 1982 berjalan datar dan nyaris tanpa gelar selama hampir 10 tahun. Semen Padang FC baru bisa meraih gelar dalam dunia sepakbola tanah air yakni menjadi juara Piala Galatama pada 21 Juli 1992.

Skuad mereka kala menjuarai Juara Piala Galatama 1992 di antranya adalah Trisno Affandi, Toni Tanjung (Kiper), Endra M, Hendra Susila, Welliansyah, Joni Effendi, Nilmaizar, Riki Darman, Asfinal, Ahmad Syukri, Taufik Yunus, Afdal Yusra, Anton Syofnevil, Musfadli, Abdul Aziz, Herizon Idrus, Masykur Rauf, Delfi Adri dengan pelatih Suhatman Imam.

Tahun 1993/1994, Semen Padang FC tampil pertama kalinya di Piala Winner Asia dan berhasil menembus 8 besar. Kala itu tim asal Jepang berhasil menyingkirkan Nilmaizar dan kawan-kawan.

Catatan apik yang pernah diperoleh Semen Padang FC adalah peringkat 4 ISL 2010-2011, Runner Up Piala Indonesia 2012, Juara IPL 2012, Juara Community Shield 2013, 8 Besar AFC Cup, finalis Piala Jenderal Sudirman 2015 dan peringkat 4 Piala Presiden 2017. (rijal islamy)

Minggu, 08 Desember 2019

Wawako Genius Umar, Ikuti Mancing Mania dari Padang ke Pariaman


PADANG - Rangkaian Hari Nusantara 2019 secara nasional resmi ditabuh. Diawali dengan dilaksanakannya Open Fishing Tournament atau Mancing Mania yang diikuti 35 tim dari seluruh Indonesia. Para pemancing, dibawa dengan kapal dari Pelabuhan Muara Padang ke pantai Pariaman.

Acara pembukaan diadakan di Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal II Padang, Berok Nipah, Muaro, Padang, Sabtu (7/12), dengan dihadiri Dansatrol Lantamal II Kolonel Laut Joko Triwanto dan Walikota Pariaman Genius Umar.

Disampaikan Dansatrol Lantamal II Joko Triwanto, yang lebih di kenal dengan panggilan akrabnya Jotri, Lomba mancing ini merupakan yang terbesar yang diadakan di Indonesia. Peserta di batasi hanya 35 kelompok mancing, dimana masing masing terdiri dari 5 pemancing yang datang dari seluruh Indonesia.



"Selain Open Fishing Tournament, kita juga akan menggelar parade kapal pesiar, parade kapal bagan dan kapal wisata yang ada di Kota Pariaman pada rangkaian Hari Nusantara 2019 di perairan depan Pantai Gandoriah," ujarnya.

Sementara itu Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan, lomba Mancing Mania merupakan kegiatan awal dalam rangkaian Hari Nusantara 2019 yang dipusatkan di Kota Pariaman, mulai 7-14 Desember 2019 ini.

"Hari Nusantara merupakan wujud kemerdekaan baru bagi Indonesia, yang terdiri dari pulau dan antaranya, yaitu perairan lautnya. Karena itu kita mesti menjaga kesatuan negara kita, yang merupakan negara kepulauan terbesar dengan julukan negara Bahari," ungkapnya.



Lebih lanjut Genius Umar menyampaikan dengan ditunjuknya Kota Pariaman sebagai tuan rumah peringatan Hari Nusantara 2019 secara nasional, maka akan memberikan efek yang besar terhadap Kota Pariaman khususnya dan Sumatera Barat umumnya.

"Banyak rangkaian acara, mulai dari Mancing Mania, Wirabraja Run 10K dan 5K, Pameran Nusantara Expo, Bakti Sosial Kesehatan (Baksoskes), Bakti Sosial Lingkungan, Green Festival, Pencanangan Gerakan Pilah sampah dan pada puncak acaranya nanti di 14 Desember, akan dihadiri oleh Presiden RI Jokowi," imbuhnya.

Co President TPO ini juga mengatakan, Kota Pariaman akan menjadikan acara Mancing Mania sebagai agenda tahunan yang akan dibuat Pemko Pariaman sebagai salah satu Calender of Event Kota Pariaman ke depannya.

"Tahun depan akan kita buat lagi, dengan jumlah hadiah dan peserta yang lebih besar dan banyak," disambut tepukan dan antusias dari para peserta Mancing Mania ini. (rel)

Sabtu, 07 Desember 2019

Taklukkan Myanmar, Indonesia Jumpa Vietnam di Final SEA Games


MANILA - Drama enam gol dan satu kartu merah terjadi pada laga timnas U23 Indonesia vs Myanmar. Timnas U23 Indonesia pada akhirnya sukses menjadi tim pertama yang melaju ke final SEA Games 2019 setelah menang 4-2 hingga babak perpanjangan waktu, di Stadion Rizal Memorial, Sabtu (7/12/2019). Indonesia Vietnam yang di versus Kamboja menang telak 4-0.

Pada babak perpanjangan waktu, Indonesia mencetak dua gol lewat kaki Osvaldo Haay pada menit ke-101 dan Evan Dimas (102'). Pada menit ke-119, Myanmar harus bermain dengan 10 orang setelah Aung Naing Win mendapat kartu merah.

Sebelumnya, Indonesia dan Myanmar bermain imbang 2-2 pada waktu normal sehingga laga harus berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Jalannya Pertandingan

Di waktu normal, laga ini berjalan sangat ketat. Setelah bermain hati-hati di babak pertama, Indonesia dan Myanmar baru gencar beradu serangan di 45 menit kedua. Indonesia sukses unggul dua gol terlebih dahulu lewat tembakan Evan Dimas Darmono pada menit ke-57 dan sundulan Egy Maulana Vikri (70').

Terlalu asyik menyerang, lini belakang Indonesia dihukum oleh dua gol cepat Myanmar. Zulfiandi dan kiper Nadeo Arga Winata melakukan blunder yang menyebabkan Myanmar menyamakan kedudukan.

Dua gol Myanmar dicetak oleh Aung Kaung Mann pada menit ke-79 dan Win Naing Tun (81'). Kedua pemain ini baru dimasukkan pelatih Myanmar, Velizar Emilov Popov, di babak kedua. Laga ini harus berlanjut ke babak perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal.

Pada babak pertama perpanjangan waktu, tempo pertandingan sangat jauh menurun. Pada menit ke-101, Indonesia kembali unggul. Kali ini Osvaldo Haay yang banyak mendapat peluang pada akhirnya sukses mencetak gol.

Menerima umpan silang Asnawi Mangkualam, Osvaldo yang berdiri bebas di tiang jauh dengan mudah membelokkan bola dengan kaki kanan. Skor 3-2 bertahan hingga akhir perpanjangan waktu babak pertama.

Di awal perpanjangan waktu babak kedua, sempat terjadi ketegangan dari kedua tim yang membuat laga sempat terhenti sekitar lima menit. Hal ini tidak lepas dari salah satu pemain Myanmar yang dengan sengaja mendorong Osvaldo.

Dalam tayangan ulang, Osvaldo terlihat sedang berdoa di samping bola sebelum babak kedua perpanjangan waktu dimulai. Salah satu pemain Myanmar yang ingin segera memulai pertandingan kemudian mendorong Osvaldo untuk mengambil bola.

Tidak ada kartu kuning yang keluar karena kejadian ini. Di perpanjangan waktu babak kedua, Myanmar yang tertinggal tampil lebih mendominasi. Namun, Indonesia sukses mengakhiri laga lebih cepat setelah mencetak gol keempat pada menit ke-102.

Gol ini berawal dari akselerasi Saddil Ramdani di sisi kiri yang diakhiri umpan silang. Umpan Saddil diterima dengan baik oleh Sani Rizki untuk diteruskan ke Evan Dimas yang sudah berlari dari lini kedua.

Evan Dimas yang mendapat ruang tembak sangat lebar dengan mudah menempatkan bola ke sisi kanan atas gawang. Pada menit ke-119, Myanmar harus bermain dengan 10 orang. Aung Naing Win mendapat kartu merah setelah dengan sengaja menendang Osvaldo dari belakang. Tidak ada gol tambahan yang tercipta, skor 4-2 untuk Indonesia berakhir hingga peluit panjang. (*/IN-001)

Susunan Pemain

INDONESIA U-23: 12-Nadeo Arga Winata; 14-Asnawi Mangkualam Bahar, 2-Andy Setyo Nugroho, 5-Bagas Adi Nugroho, 11-Firza Andika (Alekvan Dodi Djin 100'); 7-Zulfiandi (Rachmat Irianto 98'), 6-Evan Dimas Darmono, 15-Saddil Ramdani, 20-Osvaldo Haay, 10-Egy Maulana Vikri (Witan Sulaeman 104'); 9-Muhammad Rafli (Sani Rizki Fauzi 46')

Pelatih: Indra Sjafri

MYANMAR U-23: 18-Sann Sat Naing; 2-Win Moe Kyaw, 5-Ye Yint Aung, 3-Ye Min Thu, 12-Aung Wunna Soe; 6-Hilaing Bo Do, 8-Myat Kaung Khant, 15-Aung Naing Win, 19-Htet Phyoe Wai, 20-Nay Moe Naing, 7-Lwin Moe Aung

Pelatih: Velizar Emilov Popov

Gulung Barito, Semen Padang Panaskan Zona Degradasi


MARTAPURA - Semen Padang meraih kemenangan vital di kandang Barito Putra di pekan ke-30 Liga 1 2019, Jumat (6/12/2019) malam./Pada laga yang dihelat di Stadion Demang Lehman tersebut, Kabau Sirah mampu menaklukkan Barito Putera dengan skor akhir 0-3. Tiga gol dari tim berjuluk Kabau Sirah masing-masing dua gol dicetak oleh Vanderlei Fransisco dan satu gol dari Flavio Beck Junior.

Kemenangan yang diraih oleh Semen Padang membuat persaingan papan bawah klasemen Liga 1 2019 semakin memanas. Semen Padang kini beranjak naik ke posisi ke-16 dengan raihan 31 poin. Sedangkan, posisi ke-17 dan ke-18 ditempati oleh Badak Lampung FC dan Kalteng Putra yang sama-sama mengoleksi 30 poin. Persela yang berada di posisi ke-15 atau zona aman, kini ternacam, karena masih mengoleksi 34 poin.

Jalannya Pertandingan

Permainan terbuka langsung dimainkan kedua kubu di awal pertandingan babak pertama. Lima menit laga berlangsung, Barito Putera yang bertindak sebagai tuan rumah masih memegang kendali jalannya. Kubu tuan rumah menjadikan sisi kiri sebagai opsi utama dalam membangun skema serangan ke lini pertahanan Semen Padang.

Serangan perdana dari tim Semen Padang justru langsung membuahkan hasil melalui Vanderlei Fransisco pada menit ke-10. Berawal dari tendangan keras dari Karl Max, bola rebound berhasil dimanfaatkan oleh Vanderlei untuk mencetak gol pemecah kebuntuan.

Tertinggal satu gol membuat publik tuan rumah langsung tersentak dan meningkatkan agresifitas permainan untuk menyamakan kedudukan.

Rafael da Silva mendapatkan peluang pertamanya namun tendangannya masih belum menemui sasaran gawang tim tamu.

Pertarungan sengit terlihat terjadi di lini tengah kedua tim, Bayu Pradana harus saling duel dengan Flavio Beck. Lini serang tuan rumah masih belum berjalan efektif mengingat skema permainan yang belum berkembang dengan baik antar lini.

Memasuki menit ke-20, tim tamu hampir saja mampu menggandakan keunggulan setelah Flavio Beck mendapatkan peluang emas. Beruntung Adhitya Harlan mampu melakukan blok krusial terhadap tendangan dari Flavio Beck.

Serangan demi serangan yang dilakukan oleh tuan rumah masih belum membuahkan hasil saat laga memasuki menit ke-25.

Flavio Beck kembali melancarkan tendangan keras dari luar kotak penalti, beruntung bola berhasil ditepis oleh kiper tuan rumah, Adhitya Harlan.

Gantian tim tuan rumah yang mendapatkan peluang emas, terjadi kemelut gawang di lini belakang Semen Padang hanya saja belum bisa dimanfaatkan oleh Barito Putera.

Hingga babak pertama berakhir, Semen Padang masih unggul satu gol atas tuan rumah lewat gol tunggal dari Vanderlei pada menit 10.

Paruh kedua dimulai, permainan agresif langsung ditampilkan oleh kubu tuan rumah di awal pertandingan.

Berkali-kali penetrasi yang coba dilakukan oleh Samsul Arif dan Rafael da Silva di lini depan masih belum menembus solidnya lini pertahanan tim tamu. Semen Padang selaku tim tamu justru mampu bermain lepas sehingga membuat aliran bola bisa berjalan dengan baik.

Vanderlei mampu mencetak brace tepat pada menit ke-79 setelah sundulannya mampu menjebol jala gawang tuan rumah. Empat menit berselang, tim tamu semakin menjauh setelah Flavio Beck mencetak gol ketiga Semen Padang lewat tendangan jarak jauhnya.

Hingga babak kedua berakhir, Semen Padang mampu mempertahankan keunggulan skor 0-3 atas Barito Putera. (*/IN-001)

Susunan Pemain
BARITO PUTRA (4-3-3): Adhitya Harlan (GK), Rony Esar Beroperay, Andri Ibom Dandi Maulana, Donny Harold, Bayu Pradana, Kozuke Yamazaki, Fransisco Wagsley, Samsul Arif, Rafael da Silva, Yakob Sayuri

SEMEN PADANG (3-5-2): Rendy Oscario (GK), Roni Rosadi, Dedy Gusmawan, Syaeful Anwar, Dedi Hartono, Yu Hyunkoo, Leo Guntara, Kristof Yoku, Flavio Beck Junior, Dany Karl Max, Vanderlei Francisco.

Jumat, 06 Desember 2019

Kapolda dan Wakapolda Sumbar Dimutasi


PADANG - Kapolri Jenderal Idham Azis, memenuhi janjinya mengganti Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal. Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019. Irjen Fakhrizal dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Posisi Kapolda Sumbar bakal diisi Irjen Toni Harmanto, sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri. Tidak hanya Kapolda, Waka Polda Sumbar Irjen Damisnur juga dimutasi. Selanjutnya, dia bertugas sebagai Analisis Kebijakan Utama Bidang Jemen Ops Itwasum Polri. Penggantinya adalah Kombes Pol Rudy Sumardiyanto yang saat ini sebagai Irwasda Polda Lampung.

Kapolri juga mengganti sejumlah nama lain. Di antaranya Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Agus Andrianto yang mendapat tugas baru sebagai Kabaharkam Polri. Posisi Agus di Sumut bakal diisi oleh Irjen Martuani Sormin. Martuani sebelumnya menjabat Asops Kapolri.

Kapolda Papua Barat, yang saat ini dijabat Brigjen Herry Rudolf Nahak. Herry mendapat jabatan baru sebagai Asops Kapolri. Posisi Kapolda Papua Barat bakal diisi oleh Brigjen Tornagogo Sihoming. Dia sebelumnya menjabat Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Berikutnya, Idham juga mengganti Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri yang diberi tugas baru sebagai Aslog Kapolri. Posisi Ahmad Dofiri sebagai Kapolda DIY digantikan oleh Irjen Asep Suhendar.

Selanjutnya, Kapolda Sulteng Irjen Lukman Wahyu Hariyanto dimutasi ke Baharkam Polri. Posisi Kapolda Sulteng bakal diisi oleh Brigjen Syafril Nursal.

Diprotes DPR

Sebelumnya, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal, menegaskan diri maju dalam kontestasi Pilkada Sumbar 2020. Perwira polisi bintang dua asal Kamang, Agam tersebut juga telah menegaskan akan maju dari jalur independen. Walikota Pariaman, Genius Umar, akan mendampingi "Polisi Niniak Mamak" itu untuk bertarung di kontestasi BA 1. Majunya Fakhrizal, langsung membuat buncah. Tidak hanya di Sumbar, tapi hingga ke level nasional. Komisi III DPR RI mempertanyakan jenderal aktif tersebut ke Kapolri Jenderal Idham Aziz. Jawaban Kapolri, Irjen Fakhrizal segera diganti!

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolri Rabu (20/11/2019), memanas. Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menggelindingkan bola panas, mempertanyakan posisi Irjen Pol Fakhrizal. Masinton menuding Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, sudah deklarasi maju sebagai salah Cagub Sumbar di Pilkada 2020.

"Bagaimana ini? Ada Kapolda maju Pilkada, sebut saja Kapolda Sumbar," ujar Politisi PDI Perjuangan, Masinton di ruang RDP.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menjawab dengan to the point.

"Soal Kapolda yang ikut Pilkada, kita harus ganti. Hanya itu obatnya," ujar Idham dengan mantap.

Irjen Pol Fakhrizal saat ini masih aktif sebagai Kapolda Sumbar. Fakhrizal menegaskan dirinya tetap mengutamakan tugas Polri yang diperintahkan Kapolri kepadanya.

"Saat ini saya masih Kapolda dengan tugas yang diamanahkan pimpinan tertinggi Polri dan soal Pilkada itu bentuk aspirasi tokoh masyarakat di Sumbar yang meminta saya maju sebagai Cagub. Saya terharu, sekaligus bangga masih ada masyarakat minta anggota Polri maju Cagub," ujar Fakhrizal.

Fakhrizal yang kini disebut maju berpasangan dengan Genius Umar (Wali Kota Pariaman) tetap berprinsip sebagai Bhayangkara negara.

"Saya prajurit Bhayangkara, punya prinsip selalu patuh pada putusan pimpinan tertinggi Polri, institusi saya," ujar Fakhrizal.

Siapa Irjen Toni Harmanto?

Irjen Pol Toni Harmanto adalah perwira tinggi yang khatam dunia reserse. Sebelum jadi Kapolda Sumbar, Irjen Toni saat ini menjabat Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

Irjen Pol Toni, adalah lulusan Akpol 1988. Sebelum menjadi jendral bintang dua, dia pernah menjabat Wakapolda Jatim.

Karir Irjen Pol Toni dinilai menterang, di dunia reserse. Dia pernah menjabat Kanit IV Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Tahun 2006, Toni menjadi Kapolres Metro Tangerang.

Pernah pula jadi Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, serta Penyidik Utama Tk. III Dit. I/Kamntrannas Bareskrim Polri (2008), Kanit I Dit. II/Eksus Bareskrim Polri (2009) dan Kasubdit I Dittpideksus Bareskrim Polri (2011).

Kemudian, Analis Kebijakan Masyarakat Bidang Pidesksus Bareskrim Polri (2011), Direskrimum Polda Metro Jaya dan pada 2013 Wadirtipidum Bareskrim Polri (2013) serta Karojianstra Sops Mabes Polri pada 2015. (*/IN-001)

Kamis, 05 Desember 2019

Maju Jadi Cagub Sumbar, Aldi Taher Minta Restu Mahyeldi, Riza Fahlepi dan Nasrul Abit


PADANG - Maju sebagai calon gubernur Sumbar, aktor Aldi Taher bakal meminta restu ke sejumlah tokoh. Hal itu disampaikan Aldi Taher saat mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sumbar di Kantor PPP Sumbar, Kamis (5/12/2019). Meminta restu tersebut, kata Aldi Taher, agar mendapat dukungan untuk maju di Pilgub Sumbar 2020.

"Saya kader PKS menunggu putusan dari pusat. Namun, mohon dukungan dari Mahyeldi, Riza Fahlepi dan Nasrul Abit," kata Aldi Taher, dikutip tribunpadang.com.

Selain kepada para tokoh, ia sebelumnya juga sudah meminta restu kepada Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sumbar. Permintaan restu itu dilakukan pada Senin (2/12/2019) saat Aldi Taher bersilaturahmi ke kantor DPW PKS Sumbar.

"Saya diminta untuk maju menjadi calon Gubernur Sumbar pada Pilkada 2020. Hari ini saya silaturahmi ke PKS karena saya kader PKS," kata Aldi Taher.

"Bismillah, kita bersama membangun ranah Minang karena saya 100 persen putra Minang," sambung Aldi Taher.

Aldi Taher juga mengaku, maju Pilgub Sumbar dia akan meminta restu kepada Niniak Namak, termasuk Kader Gerindra Nasrul Abit, kader PKS Mahyeldi dan Riza Fahlepi serta Gubernur Sumbar saat ini Irwan Prayitno.

"Bismillah, saatnya yang muda membangun Ranah Minang bersama melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Irwan Prayitno," kata dia.

Ambil Formulir di PPP

Aktor Aldi Taher datangi kantor Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumbar di Padang, Kamis (5/12/2019). Kedatangan Aldi Taher ke PPP untuk mengambir formulir bakal calon gubernur Sumbar. Mengenakan pakaian adat Minangkabau berwarna merah, dia datang pukul 16.00 WIB didampingi tim pemenangan Aldi Taher.

"Saya mengambil formulir pendaftaran menjadi bakal calon Gubernur Sumatera Barat," kata Aldi Taher, Kamis (5/12/2019).

Menurut Aldi, politik itu dinamis. Oleh karena itu, dirinya akan terus melakukan konsolidasi dan silaturahmi dengan semua partai. Dia menyatakan, mengambil formulir pendaftaran ke PPP karena panggilan hati.

"Saya berkomunikasi dengan beberapa orang sahabat. Saya hubungi sekretaris PPP Amora Lubis."

"Katanya, PPP masih membuka pendaftaran untuk kader terbaik yang akan maju Pilkada 2020," jelas Aldi.

Dikatakan mantan suami Dewi Perssik ini, dengan mengambil formulir ke PPP, itu membuktikan dirinya terbuka untuk semua partai.

"Mudah-mudahan dan insyaallah semua partai mendukung Aldi Taher," harapnya.

Terkait rencana mendaftar ke partai lain, Aldi Taher belum bisa memastikan. (*/IN-001)

Rabu, 04 Desember 2019

Diceraikan UAS, Mellya Juniarti Mengaku Tak Tahu Alasan Diceraikan


BANGKINANG - Majelis hakim Pengadilan Agama Bangkinang, Riau mengabulkan gugatan Ustadz Abdul Somad ceraikan istrinya, Mellya Juniarti, Selasa (3/12/2019).

Berikut pengakuan Mellya Juniarti, selaku istri Ustadz Abdul Somad yang datang ke Pengadilan Agama setelah majelis hakim memutuskan perkara gugatan talak Ustadz Abdul Somad.

Istri UAS, Mellya Juniarti kepada wartawan usai persidangan di Pengadilan Agama Bangkinang, Jalan Sudirman Bangkinang, Selasa (3/12) membenarkan pengadilan telah memutuskan perkara yang diajukan oleh Ustadz Abdul Somad.

"Ya pengadilan sudah membacakan amar putusannya dan kami tadi terlambat sehingga tidak hadir saat majelis membacakan putusan," ujar Mellya Juniarti saat didampingi kuasa hukumnya Nurhasmi, SH, dikutip tribunnews.com.

Lebih lanjut, istri UAS itu mengaku kaget dengan putusan tanpa kehadirannya sebagai tergugat.

Untuk lebih lanjut banding atau tidaknya, Mellya menyerahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum, sebab dirinya mengaku tidak pernah melakukan kesalahan yang melampaui syariat.

Terkait isu yang beredar kurangnya kebutuhan zohir yang diberikan Ustadz Abdul Somad atau UAS kepadanya, sebagai penyebab gugatan cerai, dirinya tidak mau berkomentar.

"Kalau itu saya no coment, untuk lebih jelas tanyalah sama ustadz, karena saya termohon," terangnya.

Penyebab Ustadz Abdul Somad (UAS) ceraikan istri, Mellya Juniarti masih belum diungkapkan.

Mellya Juniarti dalam klarifikasinya juga mengaku tidak tahu pasti alasan Ustadz Abdul Somad (UAS) menggugat cerai.

Melyya memastikan ia tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar syariat agama Islam.

Diputuskan tanpa kehadiran UAS dan istri

Pengadilan Agama Bangkinang membenarkan bahwa Ustdaz Abdul Somad (UAS) menggugat cerai istrinya.

Dan gugatan Ustadz Adbud Somad (UAS) telah dikabulkan oleh Pengadilan Agama Bangkinang.

Perkara cerai talak yang dimohonkan Ustadz Abdul Somad (UAS) itu disidangkan pada Selasa (3/12/2019) di Pengadilan Agama Bangkinang tanpa kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) maupun mantan istrinya Mellya Juniarti.

Pada persidangan itu, Pengadilan Agama Bangkinang mengabulkan permohonan Cerai Talak Ustadz Abdul Somad. Pengabulan permohonan ini disampaikan Pengadilan Agama Bangkinang di Ruang Sidang Umar Bin Khatab. Setelah dikabulkannya permohonan Cerai Talak ini Ustadz Abdul Somad resmi menyandang predikat duda.

Humas Pengadilan Agama Bangkinang, Muliyas SAg membenarkan pengadilan menerima dan menangani perkara perceraian Ustadz Abdul Somad.

Ia menuturkan permohonan Cerai Talak Ustad Abdul Somad terdaftar di Pengadilan Agama Bangkinang sejak 12 Juli 2019. Perkara perceraian ustadz kondang ini teregistrasi dengan nomor perkara 604/Pdt.G/2019/PA.Bkn.

Dijelaskan perkara perceraian tersebut sudah dilakukan 11 kali proses sidang yang di dalamnya termasuk juga proses mediasi.

"Saat putusan dibacakan hakim kemarin hanya dihadiri kuasa hukum pemohon," ungkapnya.

Ia menuturkan terkait kasus perceraian ini para pihak masih punya waktu 14 hari untuk berpikir menerima putusan atau melakukan upaya hukum lainnya. (*/IN-001)

UAS Ceraikan Istrinya, Mellya Juniarti


BANGKINANG - Ustadz Abdul Somad (UAS) resmi cerai dengan istrinya, Mellya Juniarti. Menurut informasi yang dihimpun kumparan, keputusan itu sudah dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Bangkinang.

"Benar. Sudah datang tadi. Untuk lebih jelasnya silakan datang ke sini saja, ada petugasnya," kata salah seorang petugas operator PA Bangkinang yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi kumparan.com, Rabu (4/12).

Kuasa hukum UAS, Hasan Basri, tak berkomentar banyak terkait perceraian UAS. Menurutnya, hal itu merupakan urusan rumah tangga UAS.

"Selain ini urusan rumah tangga, tak usah ditanggapi. Perceraian tertutup untuk umum," kata Hasan mengungkapkan pernyataan UAS.

"Tidak cocok lagi. Ya itu jalannya berpisah, karena kita manusiawi," imbuh dia.

Hasan juga mengaku sudah menerima salinan putusan dari PA Bangkinang. (*/IN-001)

Selasa, 03 Desember 2019

Ledakan di Monas, Satu Luka Berat, Satu Luka Ringan


JAKARTA - Sebuah ledakan terjadi di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019). Ledakan tersebut terjadi pada pukul 07.40 WIB.

Polisi menyebut sumber ledakan berada di dalam Monas. Diduga, ledakan berasal dari handphone.

"Terjadi ledakan yang diduga HP," ujar salah seorang polisi.

Akibatnya satu orang luka berat. "Satu orang luka berat ditemukan di tempat," kata dia.

Kapendam Jaya Letkol CZI Zulhandrie S Mara mengatakan, sejauh ini masih dilakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

"Ada banyak yang berolahraga di situ. Bukan hanya TNI, ada juga masyarakat," Zulhadrie. (*/IN-001)

Senin, 02 Desember 2019

Kantor BPN Kota Solok Didemo Warga

SOLOK - Ratusan warga Perumahan Griya Ampang Kualo, Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, melakukan demonstrasi ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Solok, Senin (2/12/2019). Ratusan warga tersebut memprotes BPN Kota Solok, karena tanah yang mereka huni saat ini, dinyatakan sebagai tanah konsolidasi. Padahal, menurut mereka, tanah yang telah mereka tempati bertahun-tahun tersebut, dibeli dengan akad jual beli yang jelas.

Koordinator aksi, Zulfebri, menyatakan para warga Griya Ampang Kualo, mengaku kecewa status sertifikat kompleks yang mereka tempati dibekukan sejak awal 2019.

"Kami kecewa dengan status sertifikat kepemilikan perumahan Griya Ampang Kualo dibekukan sejak awal tahun 2019. Pembekuan ini tanpa kami sadari sebagai pemilik rumah Griya, sejak awal tahun 2019. Hal itu baru kami ketahui ketika salah seorang pemilik rumah di Griya Ampang Kualo mengurus sertifikat tanahnya, tapi ditolak oleh pihak BPN Kota Solok," ungkapnya.

Zulfebri juga menyebutkan perumahan Griya Ampang Kualo sudah memiliki legalitas yang terstruktur, yang sesuai dengan standar kepemilikan tanah. Zulfebri juga menuturkan, hingga saat ini di Perumahan Griya Ampang kualo sudah terdata penghuni sebanyak 84 KK dengan luas tanah 2 hektare.

"Kami tidak menerima status tanah kami, yang sudah kami beli dengan hasil keringat sendiri, sekarang masuk dalam tanah konsolidasi," katanya.

Zulfebri juga mengungkapkan sebelumnya pihaknya sudah memperlihatkan surat dari KAN Kota Solok dan Pemko Solok terkait kepemilikan berupa sertifikat. Namun, hal itu tidak diindahkan oleh BPN Kota Solok.

Perkara tanah konsolidasi, yang merupakan tanah yang masih bersengketa di Kota Solok, berawal saat BPN Kota Solok mengukur tanah ini pada bulan Maret 2018. Setelah pengukuran tanah ini dan berkoordinasi dengan Pemko Solok, ternyata Griya Ampang Kualo dinyatakan termasuk dalam tanah konsolidasi.

Dalam demo ini warga perumahan Griya Ampang Kualo, menyampaikan 3 tuntutan yaitu pertama, Perumahan Griya Ampang Kualo bukan termasuk kedalam area konsolidasi, sehingga masyarakat dapat  melakukan perbuatan hukum diatas masyarakat tersebut. Kemudian, Kantor BPN Kota Solok harus meminta maaf kepada Walikota Solok dan KAN Kota Solok, karena tidak mengindahkan surat dari Walikota dan dan KAN. Jika poin 1 dan poin 2 tidak dipenuhi maka masyarakat akan menambah massa untuk melakukan demo selanjutnya.

Menanggapi aksi demo warga Perumahan Griya Ampang Kualo, Kepala BPN Kota Solok, Yerri, mengatakan, sesuai dengan saran Asisten 1 bidang Pemerintahan Kota Solok Nova Elfino, Kantor Pertanahan Kota Solok meminta legal opinion ke Aparat Penegak Hukum.

"Pihak Pemerintah daerah Kota Solok dan BPN, akan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya melalui tim penyelesaian konsolidasi. Kantor BPN Kota Solok meminta waktu 3 minggu untuk bisa berkonsultasi ke kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumbar," kata Yerri. (IN-001)

Mutasi Perwira Bergulir di Polres Solok Kota

SOLOK - Mutasi perwira bergulir di Polres Solok Kota. Sejumlah jabatan yang terkena mutasi, sesuai dengan Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolda Sumbar Nomor ST/1111/XI/KEP/2019, tersebut adalah jabatan Wakil Kepala Kepolisian Resor (Waka Polres), Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Res Narkoba), Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas), Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan (Kasat Intelkam) dan Perwira Menengah (Pama).



Waka Polres Solok Kota Kompol Budi Prayitno dimutasi menjadi Kasub Baganev Bagbinopsnal Ditres Narkoba Polda Sumbar. Jabatan Waka Polres Solok Kota diisi oleh Kompol Aksalmadi, yang sebelumnya adalah Kanit 3 Subdit 1 Ditreskrimum Polda Sumbar.



Kasat Narkoba AKP Dodi Apendi dimutasi menjadi Panit 1 Unit 4 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Sumbar. Penggantinya adalah AKP Joko Sunarno yang sebelumnya bertugas di Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Solok.



Kasat Lantas Iptu Sugeng Riadi dimutasi menjadi Kanit 1 Sat PJR Ditlantas Polda Sumbar. Posisi Sugeng, diisi oleh Iptu Zamri Naldi, yang sebelumnya merupakan Kasubbagpers Bag Sumda Polres Sijunjung.



Kasat Intelkam Iptu Luhur Fachri Utomo, mengikuti jejak mantan Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan, yang kini menjabat Kapolres Payakumbuh. Luhur menjadi Kasat Intelkam Polres Payakumbuh, menggantikan AKP Zamzami, yang dimutasi menjadi Kasat Intelkam Polres Padang Pariaman. Jabatan Kasat Intelkam Polres Solok Kota kini dijabat AKP Milson Joni, yang sebelumnya adalah Panit 3 Subdit 1 Ditintelkam Polda Sumbar.



Sementara itu, satu Pama Polres Dharmasraya, Ipda Maihendri, dimutasi ke Polres Solok Kota. Bagi Maihendri, pindah ke Polres Solok Kota merupakan "pulang kampung". Pasalnya, Polres Solok Kota merupakan penempatan pertamanya sebagai polisi. Maihendri menjadi viral setelah dirinya membangun rumah pasangan tua, Samuni, di Nagari Indudur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, saat menjadi Bhabin Kamtibmas Polsek Sungai Lasi. Atas kepeduliannya tersebut, Maihendri mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jendral Prof HM Tito Karnavian. (rijal islamy)

Minggu, 01 Desember 2019

Dua Wartawan Kabupaten Solok Terpilih Menjadi Walinagari

Dunia jurnalistik dan birokrasi, sejatinya ibarat dua sisi mata uang. Sejalan dengan era reformasi yang serba terbuka, profesi jurnalistik selama ini identik dengan kritikan terhadap birokrasi. Tapi, bagaimana jika seorang jurnalis terpilih menjadi walinagari?
Dua wartawan Kabupaten Solok, Mardi Henderson dan Syamsul Azwar terpilih menjadi Walinagari. Mardi dan Syamsul, meraih suara tertinggi dalam helatan Pilwana 28 November 2019 lalu. Artinya, keduanya kini berada dalam lingkaran birokrasi.

Mardi Henderson meraih 412 suara pada helatan Pemilihan Walinagari (Pilwana) di Nagari Koto Gaek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Kamis (28/11/2019) lalu. Cawana nomor urut 4 tersebut, mengungguli Dusriarpen, petahana (incumbent) yang hanya meraih 96 suara. Kemudian Zulkifli Dt Sutan (211), Doni (372) dan Respito (146). Dari 1.699 orang daftar pemilih tetap (DPT), jumlah masyarakat Koto Gaek yang menyalurkan hak suaranya sebanyak 1.237 orang.

Sementara itu, Syamsul Azwar sebagai walinagari petahana di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, kembali mendapat kepercayaan masyarakat di periode kedua. Syamsul meraih 1.510 suara, mengungguli Bakri (215), Romi Fasta (458), Syamsudin (347), dan Dasrianto (1.122).

Kemenangan Mardi Henderson dan Syamsul Azwar dalam Pilwana tersebut menjadi unik, karena keduanya memiliki latar belakang jurnalis, atau wartawan. Keduanya juga membuktikan bahwa profesi jurnalis, menjadi salah satu profesi yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Di samping karakter pribadi yang dimiliki keduanya.

Mardi Henderson


Mardi Henderson lahir bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-24. Yakni tanggal 17 Agustus 1969. Pria pemilik sorot mata tajam, namun murah senyum ini, menjalani profesi wartawan sejak November 2007. Sebelumnya, Mardi menjalani hidup sebagai perantau di Kota Batam, Kepulauan Riau. Pada 2007 itu, Mardi memulai petualangannya sebagai pewarta di Tabloid Publik. Sebuah tabloid yang didirikan dan dibesarkan oleh mantan Anggota DPRD Sumbar, mendiang Aswanil Asmara Dt Rajo Johan. Kini, Mardi menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Koran Suara Kita, sebuah koran terbitan Medan, Sumatera Utara.

Meski segera akan dilantik menjadi Walinagari Koto Gaek, Mardi menegaskan dirinya tidak bisa melupakan "jasa" profesi wartawan yang telah digelutinya selama 12 tahun belakangan. Menurutnya, jurnalistik telah memberikan segala hal dalam hidupnya, terutama terkait dengan pembentukan karakter dan memahami jalannya birokrasi.

"Jurnalistik adalah guru yang sangat berharga. Pengalaman menjalani profesi wartawan selama ini, berperan besar dalam hidup saya. Salah satunya membentuk karakter yang kritis, jujur, dan bertanggung jawab. Sehingga, tidak mungkin saya akan melupakan jasa profesi jurnalistik ini sampai kapanpun. Sebab, secara jujur saya harus mengakui, bahwa saya besar dari jurnlistik ini," tegasnya.

Meski setelah dilantik menjadi Walinagari, Mardi harus meninggalkan profesi jurnalistiknya, namun jiwa dan karakter sebagai wartawan menurutnya akan senantiasa melekat. Hal ini menurutnya akan senantiasa diaplikasikan dalam bidang tugasnya. Salah satunya penyelenggaraan birokrasi yang transparan dan terbuka. Mardi juga meminta seluruh rekan-rekan pers di Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan) selalu memberikan dukungan penuh baginya menjalani peran barunya sebagai walinagari.

"Meski kita selama ini adalah rekan seprofesi, saya meminta rekan-rekan pers Solok senantiasa memberi dukungan penuh kepada saya. Terutama senantiasa mengkritik dan mengingatkan saya jika merasa saya ada kekeliruan. Kritik dan tegur jika saya salah. Karena tamparan dari seorang kawan, lebih baik dari pelukan dari seorang musuh. Jangan biarkan saya terjerumus. Saya mohon selalu diberikan arahan, petunjuk dan kritik dari rekan-rekan pers," ungkapnya.

Mardi Henderson merupakan salah satu pendiri Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas). Di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Solok, Mardi berada di Bidang Hukum.

"Tugas saya ke depan sangat berat. Koto Gaek, sebagai nagari yang bersisian langsung dengan ibukota Kabupaten Solok, Arosuka, dituntut menjadi nagari penyangga. Karena itu, pemerintah nagari Koto Gaek harus mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) anak nagari dan pemerintahan nagari yang baik," ujarnya.



Sementara itu, Walinagari Batang Barus, Syamsul Azwar, sejatinya memikul beban yang cukup berat. Pasalnya, Nagari Batang Barus merupakan nagari di pusat pemerintahan Kabupaten Solok. Nagari Batang Barus, merupakan Jakarta-nya Indonesia. Artinya, Walinagari Batang Barus adalah "Gubernurnya" DKI Jakarta.

Sama seperti Mardi, Syamsul Azwar juga merupakan alumni dari Tabloid Publik. Namun, pria kelahiran 28 Februari 1974 tersebut memulai kiprahnya di jurnalistik sejak tahun 2002, kala bergabung dengan Serambi Pos. Tahun 2004, Syamsul bergabung dengan Tabloid Publik dan hijrah ke The Public pada tahun 2013.

Usai dilantik sebagai Walinagari Batang Barus pada 2013, Syamsul Azwar didaulat sebagai Ketua Forum Walinagari (Forwana) Kabupaten Solok. Menurutnya, kepercayaan tersebut, salah satunya adalah hikmah dari dirinya menjadi jurnalis.

"Ketika orang meragukan profesi jurnalis dalam birokrasi. Ternyata jurnalis, bisa memimpin. Sifat jurnalis yang selalu bertanya, kritis, dan selalu ingin tahu, berperan besar membentuk kepemimpinan. Bekal pengalaman sebagai jurnalis, membuat kita bisa memahami berbagai aspek dalam birokrasi dan pembangunan. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Sehingga, kita bisa menempatkan diri sebagai pemimpin, bukan penguasa. Pemimpin, akan selalu mengedepankan kepentingan umum, sedangkan penguasa cenderung bersikap otoriter," ungkapnya.

Syamsul Azwar juga menegaskan bahwa profesi wartawan adalah bagaimana bisa mencerdaskan masyarakat melalui karya-karya jurnalistik. Selain menyebarkan informasi ke masyarakat luas, jurnalis menurutnya harus memberikan kontrol sosial kepada pemerintahan.

"Saat berada di pemerintahan, kita harus tetap siap menerima kritik dan kontrol dari masyarakat. Tak terkecuali dari rekan-rekan jurnalis," ungkapnya.

Sebelumnya, Syamsul Azwar selain sebagai jurnalis juga berkiprah di berbagai bidang di Nagari Batang Barus. Di antaranya Ketua Pemuda, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Anggota Badan Perwakilan Nagari (BPN), Kepala Jorong Lubuk Selasih, hingga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Batang Barus.

"Batang Barus sebagai etalase Kabupaten Solok. Sesuai Visi dan Misi, saya ingin menjadikan Batang Barus sebagai Nagari Cerdas atau Nagari Smart. Sehingga, penguatan kapasistas lembaga dan organisasi menjadi kunci. Karena itu, peran dari rekan-rekan pers sangat saya harapkan dalam penguatan ini," ujarnya.

Roni Natase


Menanggapi terpilihnya Mardi Henderson dan Syamsul Azwar dalam Pilwana 28 November lalu, Ketua Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas), Roni Natase mengaku pihaknya sangat bangga. Menurutnya, terpilihnya kedua wartawan anggota F-Kuwas tersebut, merupakan pengakuan dan cerminan bahwa wartawan juga bisa memimpin dan disenangi masyarakat.

"Terpilihnya Mardi dan Syamsul, merupakan sebuah prestasi dan kebanggaan bagi kami insan media di Solok. Kami akan mendukung penuh keduanya dalam menjalankan kiprahnya sebagai walinagari. Tidak hanya saran dan masukan, kami juga siap memberikan kritik membangun kepada mereka," ungkapnya.

Roni Natase juga mengharapkan kedua walinagari terpilih tersebut bisa menjaga nama baik mereka dengan menorehkan prestasi. Sebab menurutnya, keduanya juga membawa nama baik profesi wartawan. Roni juga meminta wartawan Solok juga berkiprah di berbagai organisasi kemasyarakatan, kepemudaan dan legislatif di Solok.

"Kita harapkan, rekan-rekan media juga berkiprah di legislatif, Ormas, OKP, dan berbagai bidang lainnya. Sehingga, keberadaan profesi wartawan semakin kuat dan mampu berkiprah secara langsung dalam pembangunan," harapnya.

Gusmal Dt Rajo Lelo & Ny. Desnadefi Gusmal


Sementara itu, Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, juga menyambut dengan antusias terpilihnya dua wartawan tersebut sebagai walinagari. Menurut Gusmal, hal itu membuktikan bahwa profesi wartawan disukai masyarakat. Gusmal menyatakan, dengan ilmu publikasi pembangunan dan kemasyarakatan yang dimiliki, keduanya mampu berperan dalam membangun masyarakat Kabupaten Solok. Gusmal juga mengharapkan, keduanya bisa lebih maju dan lebih baik dari walinagari-walinagari lain.

"Saya sangat antusias dengan terpilihnya Mardi dan Syamsul. Saya harapkan keduanya mampu menjadi pelopor dan inisiator, serta menjadi contoh bagi yang lain. Seperti Syamsul misalnya, yang dipercaya sebagai Ketua Forwana Kabupaten Solok. Saya harapkan Mardi juga mampu membawa Koto Gaek menjadi contoh bagi nagari-nagari lainnya. Tentu dengan prestasi dan gebrakan-gebrakan," ujarnya.

Gusmal juga menegaskan bahwa profesi jurnalis yang selama ini dikenal sebagai pihak yang mengkritik dan menyorot berbagai kebijakan pemerintahan, bisa menjadi contoh bagi yang lain.

"Jika biasanya mengkritik dan menyorot, tentu mereka akan lebih siapa sebagai pihak yang dikritik dan disorot. Saya berharap, setelah menjadi wlainagari, mereka tidak menghindar dari kritik, tapi menularkan ilmu dan daya kritisnya ke walinagari-walinagari lainnya. Mereka harus menjadi contoh, pelopor, dan inisiator," harapnya. (rijal islamy)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved