OPINI
-->

Selasa, 26 Februari 2019

Plt Bupati Sebut Pemilik e-KTP WNA Tak Punya Hak Pilih, KPU Cianjur: NIK e-KTP TKA China Masuk di DPT


INFONEWS.CO.ID ■ Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku sudah mendapat informasi dari Disnakertrans dan Disdukcapil terkait informasi Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang memiliki e-KTP atau KTP Elektronik. Herman menjelaskan kepemilikan E-KTP oleh TKA tersebut sudah teramanatkan dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan.

Aturan soal TKA dengan kondisi tertentu wajib punya e-KTP tercantum pada Pasal 63. Meski begitu, Herman menjelaskan kepemilikan e-KTP itu tidak diiringi dengan hak untuk memilih pada Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia.

"Kita sudah klarifikasi, dengan Ibu Kapolres (AKBP Soliyah) dengan Disnakertrans dan Disdukcapil terkait itu. Tapi tidak ada hak untuk memilih, soal kepemilikannya sendiri diatur dalam undang-undang," kata Herman, Selasa (26/2/2019).

Dalam kolom e-KTP tersebut juga disebut kewarganegaraan pemegang. Kepingan e-KTP milik pria dengan nama inisial GC itu berwarna dasar biru muda dan putih. Bagian atasnya tertulis PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN CIANJUR.

"Tidak punya hak pilih, sifatnya juga hanya sementara," kata Herman menegaskan.

Warganet dihebohkan dengan informasi adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang memiliki kartu identitas mirip e-KTP yang umum dimiliki WNI. Pemerintah setempat angkat bicara mengenai hal ini.

Pernyataan Plt Bupati Cianjur tampaknya tak sinkron dengan data yang ada di KPU. Faktanya, KPU Kabupaten Cianjur mengakui adanya kesalahan saat input data Nomor Induk Kependudukan (NIK) milik Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang terdata di Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Komisioner KPU Cianjur Anggy Sophia Wardani menjelaskan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Disdukcapil Cianjur berkaitan permasalahan tersebut.

"Secara bukti langsung di lapangan, nama Bahar ini memang ada. Alamat juga betul sesuai tercantum dalam data pemilih. Namun kesalahannya yang diinput itu data milik WNA asal China berinisial GC," ucap Anggy kepada awak media di kantor KPU Cianjur, Jalan Taifur Yusuf, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).

KPU berjanji secepatnya mengoreksi terkait temuan NIK salah input data. Anggy memastikan WNA asal China tersebut tidak diperbolehkan atau tak mempunyai hak pilih di Pemilu 2019.

"Pada prinsipnya kita bukan memasukkan WNA agar menjadi pemilih, tapi pure kesalahan input NIK-nya saja dalam data pemilih. WNA China tersebut tidak menjadi pemilih pada Pemilu 2019," tuturnya.

Disdukcapil Cianjur telah menyerahkan data 17 orang WNA dari berbagai negara yang juga memiliki E-KTP kepada KPU. Nantinya data tersebut akan kembali diperiksa agar kesalahan tidak terulang.

"Kita tunggu hasil (data Disdukcapil), baru ada data soal yang WN China GC dengan Pak Bahar kan berbeda, dari segi registrasinya juga berbeda. Tetapi yang jadi persoalan nomor NIK pak GC itu menjadi NIK pak Bahar dan NIK itu dalam data kita juga sudah sesuai yang dimiliki pak Bahar," ujar Anggy.

Dia kembali menegaskan bahwa pihak KPU tidak dengan sengaja memasukkan NIK TKA China itu dalam DPT. "Intinya KPU tidak memasukkan data WNA sebagai pemilih," kata Anggy.

Sumber: Dtkcom



Senin, 25 Februari 2019

Tidak Mudah Bagi Orang Tua Menerima Kehadiran Anak Berkebutuhan Khusus


INFONEWS.CO.ID ■ Tidak ada kebahagian bagi sebuah keluarga melebihi kebahagiannya ketika dirinya dikarunai seorang anak, terlebih lagi anak itu sehat, gemuk, lucu dan mengemaskan. Tetapi terkadang kebahagian itu pada akhirnya bisa sirna begitu saja jika ternyata kita dihadapkan dengan kenyataan, bahwa anak kita menjadi bagian Anak Berkebutuhan Khusus.

Mungkin perasaan, emosi, pikiran yang berkecamuk tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, sulit untuk bisa membayangkan apalagi bisa menerimanya. Bayangan orang tua yang diberikan amanah anak berkebutuhan khusus, mungkin akan selalu sama yakni sedih, tidak terima atas pemberian Allah Ta’alla, tidak bisa menerima kenyataan, merasa dihinakan dan masih banyak lainnya, bayangan itu merupakan bagian fitrah seorang manusia biasa.

Maka wajar jika setiap orang tua ABK akan perlu waktu bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus 100% dalam hatinya. Ada yang membutukan waktu singkat, ada yang makan waktu berbulan-bulan, bahkan ada yang tahunan baru bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus 100% dalam hati orang tua, khususnya ibu.

Itulah fase awal yang mesti harus dilakui oleh para orang tua yang diamanahi Allah Ta’alla menjadi orang tua ABK. Sebuah fase yang tidak mudah dijalani ditengah-tengah masih banyaknya pandangan negatif masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus. Untuk itu jika fase ini gagal untuk dilaluinya, maka sesungguhnya dirinya telah gagal menjadi orang tua hebat bagi anak berkebutuhan khusus, maka cepat atau lambat Allah Ta’alla pasti akan mengambilnya kembali.

Akan tetapi jika orang tua mampu menapaki hari demi harinya dan akhirnya bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus ditengah lembaran perjalanan hidupnya, maka Allah Ta’alla akan menambah kasih sayangnya padanya melebihi segala-galanya. Apapun yang dimiliki orang tua saat itu akan dikorbankannya, walaupun kenyataannya sepanjang hidupnya anak itu tak mampu memberikan apa-apa. Jangankan materi ketika kelak dewasa, untuk mampu hidup mandiri saja seorang ABK butuh perjuangan yang berat. Terkadang sepanjang hidupnya hanya berusaha dan berusaha untuk bisa mandiri agar tidak merepotkan orang lain     

Saya sebagai bagian dari orang tua yang dikarunia anak berkebutuhan khusus, apalagi anak saya kembar dan semuanya berkebutuhan khusus. Saya bisa memahami bagaimana perasaan orang tua yang akhirnya tahu ternyata anaknya menjadi bagian dari ABK, tidak sebagaimana anak pada umumnya. Mari kita terima kehadiran anak ABK dengan lapang dada dan senantiasa Husnudho (berprasangka baik pada Allah Ta’alla), hidup ini hanya sementara, semua pada akhirnya juga mati, tidak memandang dia kaya atau miskin, tua atau muda, cacat atau sempurna fisiknya, bagian dari ABK atau tidak, semua juga akan kembali pada Allah Ta’alla.

Maka janganlah bersedih, sebab kesedihan itu pada akhirnya akan mengurangi rasa ikhlas kita untuk merawat anak-anak kita yang ABK. Jangan bebani anak-anak kita yang ABK dengan berbagai kesedihan dan penyelasan, karena sesungguhnya kehadiran anak-anak ABK ditengah-tengah kita bukanlah kebetulan semata. Sebab dengan kehadiran merekalah cara Allah Ta’alla menjadikan kita orang tua Hebat .....

Solo, 23 Pebruari 2019 
Salam Untuk Para Orang
Tua Hebat

Nashrullah Jumadi   

Gerakan Total Dukung Prabowo Sandi Mulai Menggeliat di Jawa Tengah


INFONEWS.CO.ID ■ Usai melakukan Rakornas pada Sabtu (23/2) lalu, Jaringan Nasional Garda Depan (Jagad) langsung tancap gas menggelar deklarasi mendukung kepada pasangan Prabowo-Sandi.

Relawan jaringan nasional garda depan - atau JAGAD merupakan relawan Jendral Gatot Nurmantyo, dan telah memiliki jaringan di 34 Provinsi.

Relawan Gatot Nurmantyo yang bernama Jaringan Nasional Garda Depan (Jagad) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas). Mereka mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandi.

Dihadapan Ketua BPN Djoko Santoso, para perwakilan relawan Jagad dari 34 provinsi berikrar akan melakukan Gerakan Total memenangkan Prabowo Sandi, utamanya untuk wilayah Jawa Tengah.

"Kita sepakat, kita akan berjuang total untuk Prabowo Sandi, fokus utama adalah Jawa Tengah. JAGAD Siap putihkan Jawa Tengah," tegas Ketua Presidium Nasional Jagad, Agus Yusuf di Hotel Lorin Solo, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Usai menyerahkan hasil rakornas kepada Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, Tim Jagad siap lakukan Gerakan Total for Prabowo-Sandi.

Menurut Agus Yusuf, keputusan relawan yang "jatuh cinta" kepada Prabowo-Sandi bukan tanpa alasan. Pasalnya, mereka menilai bahwa saat ini hanya pasangan Prabowo Sandi yang Pas di hati rakyat Indonesia dan merupakan figur pemimpin baru yang dapat merealisasikan tujuan Indonesia adil dan makmur.

“Kami mengusung Gerakan Total for Prabowo-Sandi. Meski baju saya dalamnya tetap Gatot Nurmantyo, tapi kita mendukung Prabowo-Sandi,” kata Agus Yusuf, sambil menunjukkan gambar Gatot di kaosnya.

Hari ini, lanjut Agus, Tim Relawan Jagad sudah bergerak guna mewujudkan Indonesia adil dan makmur bersama Prabowo Sandi.

Atas semangat TIM Jagad tersebut, Ketua BPN Djoko Santoso mengapresiasi gerakan total yang diusung Jagad. Dia yakin gerakan total tersebut dapat mengalahkan ‘perang total’ yang diusung Moeldoko dari tim Jokowi-Ma’ruf.

“Gerakan total bisa mengimbangi Moeldoko yang mengusung total war,” pungkas Djoko.

 ■ R-07 

Minggu, 24 Februari 2019

Suasana Haru di Mojokerto, Petani Tebu Ini Sambil Menangis Menitipkan Harapan Besar Kepada Prabowo


INFONEWS.CO.ID ■ Sosok Prabowo kembali menjadi magnet baru bagi Rakyat Indonesia. Hari ini, di Kota Mojokerto Prabowo Subianto berdialog dengan para petani. Kedatangan Capres nomor urut 2 ini disambut ratusan petani tebu, jagung dan garam.

Dialog Kebangsaan Prabowo dengan Asosisasi Petani, Kelompok Tani dan Peternak ini digelar di GOR Kesenian Majapahit, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto, pada Minggu (24/2/2019).

Kehadiran Prabowo ini memang sudah dinantikan sejak pagi hari. Tampak ratusan petani merasa bungah saat Prabowo hadir ditempat itu. Para petani menyambut dengan hangat, ada yang sekedar salaman saja, tapi ada juga yang memeluk Capres yang disebut-sebut Macan Asia ini.

Seperti biasa, pemandangan haru pun terjadi siang tadi, saat seorang petani menjabatnya lalu memeluk Prabowo. Petani Tebu ini sambil menangis menitipkan harapan besar kepada Prabowo

Prabowo pun ma'fum, Ia memahami nasib para petani saat ini.  Prabowo pun berjanji tidak akan berhenti untuk berjuang, kalau Petani dan rakyat masih ada yang hidup sengsara.

Atas peristiwa haru tadi, TIM BPN Dahnil A Simanjuntak mengatakan, Pak Prabowo berkomitmen untuk menurunkan harga telur, daging dan beberapa komoditi pangan lainnya, tanpa merugikan produsen dan petani.

Tampak hadir dalam kegiatan ini, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Mojokerto Hidayat, Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), Ketua Kelompok Petani Petani Tebu Joko Sampurno, Ketua Kelompok Petani Padi Khusairi, pengurus parpol pengusung, Wakil Wali Kota Mojokerto Ahmad Rizal Zakariya, serta Ketum Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia Saiful Rahman.

■ R/007 

Sabtu, 23 Februari 2019

Ribuan Pendukung Prabowo Tetap Setia Meski Tak Bisa Masuk International Convention Centre Medan


INFONEWS.CO.ID ■  Kedatangan Prabowo Subianto di kota Medan disambut oleh ribuan orang pendukung setia Prabowo di gedung Regale International Convention Centre di Jalan Haji Adam Malik  Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara.(Sabtu, 23 Februari 2019)

Tampak ribuan orang dan relawan pendukung Prabowo tetap setia menunggu di depan pintu masuk gedung meski tidak dapat masuk karena padatnya pendukung yang hadir.

Yel-yel "Medan Mantappppp, Prabowo Presiden," seperti tak henti-hetinya digaungkan para pendukung militan Prabowo di kota Medan ini.

"Rakyat pendukung akal sehat sedang bergerak Menuju Perubahan Indonesia Adik Makmur," kata Bonar, warga Medan Amplas, yang ditemui dilokasi acara.

Bersama ratusan kawan-kawannya, anak medan ini tidak patah semangat meski tak bertemu Prabowo secara langsung. Mereka tetap hikmat mendengarkan pidato Prabowo, walaupun hanya dari layar kaca televisi di depan gedung Regale.

Umumnya, para pendukung yakin Prabowo sang Macan Asia, bisa memenangkan pemilihan umum (pemilu) yang bakal di gelar 17 April 2019 mendatang.

■ Sontang Siregar

Minggu, 10 Februari 2019

Hari Pers Nasional 2019: Media Cetak Menjadi Galau


Perkembangan internet memicu perubahan pola kita mengonsumi informasi, dari kertas ke layar. Ini yang menjadi penyebab media cetak (baca: koran, red) menjadin galau.

Generasi yang tumbuh remaja di tahun 1990-an sebagai pecinta sepakbola pasti dibesarkan oleh Tabloid Bola, yang terbit pada 1 April 1988. Ini sebuah media milik Kompas Gramedia, salah satu perusahaan media massa gigantik di Indonesia. Isinya, sesuai namanya, informasi seputar sepakbola.

Ia lantas terbit dua kali selama sepekan sejak 1997, dengan oplah yang bisa mencapai 500 ribu eksemplar.Pada 7 Juni 2013, di tengah kepungan informasi bebas baca via internet, manajemen Bola justru menerbitkan Harian Bola. Tak kurang dari tiga tahun, persisnya akhir Oktober 2015, Harian Bola gulung tikar. Tabloidnya tetap terbit, seminggu dua kali.

Apa yang keliru dan bisa dipelajari dari manajemen Bola?    Isu sepakbola, olahraga paling digemari tak hanya di dunia tapi juga di Indonesia, berseliweran ketika akses internet semakin mudah, dan orang mulai membaca dari sumber terdekat. Kita bisa membaca artikel Sid Lowe dari The Guardian (Inggris) yang sangat prosais tentang sepakbola di Liga Spanyol; sebaliknya bisa mengikuti pendekatan taktikal Jonathan Wilson, editor The Blizzard, jurnal triwulan yang menulis sepakbola lewat naskah-naskah panjang.

Pendekatan manajemen Bola yang kurang responsif terhadap internet, sekaligus kontennya yang masih bergaya tebak-tebakan skor, tidak lagi diminati oleh para pembaca yang dibesarkan olehnya. Pendeknya, baik tabloid maupun hariannya hanya menyodorkan pintu masuk bagi pembaca mengenal informasi sepakbola. Ketika generasi ini sudah besar, peka terhadap perkembangan internet, mereka lebih memilih bacaan lain yang jauh lebih kaya ketimbang gaya berita sepakbola ala Bola.

“Para wartawan media cetak masih saja menulis sepakbola seperti di zaman monopoli TVRI. Mereka tidak menyadari bahwa pembaca yang tumbuh dan lahir bersamanya telah jauh mengerti tentang sepakbola, dan dunia yang membentuk olahraga yang digemari sejagat ini, daripada mereka sendiri,” tulis Darmanto Simaepa dalam Tamasya Bola(2016) yang berkenalan dengan Tabloid Bola pada 90-an

Ketika Harian Bola terbit perdana, di tahun yang sama, para penulis di balik Pandit Football merilis situswebnya secara mandiri setelah sebelumnya, tulisan-tulisan perdana mereka, dirilis oleh Detiksport sejak 2011.

“Itu adalah kegagalan membaca zaman yang paripurna,” kata Wisnu Prasetya Utomo, yang tumbuh remaja lebih belakangan dari Darmanto bersama tabloid dan harian Bola, peneliti media dari Remotivi.

Kegagalan manajemen sebuah media merespons perubahan cara khalayak mendapatkan infomasi, dan kadang-kadang mengabaikan internet sebagai pemicu sekaligus penggilas, tak cuma dialami oleh Bola. Sinar Harapan, harian yang hadir sejak 1961, juga menerbitkan edisi terakhirnya pada 1 Januari 2016. Belum lagi majalah seperti Fortune, Kawanku, hingga Horison.

Tanda itu sudah jelas: membaca tak melulu lewat media cetak. Berita bisa didapat lewat internet. Dan di Indonesia, berbeda dari iklim media massa yang jauh lebih berkembang seperti di Amerika Serikat dan daratan Eropa, mayoritas informasi dari media online ini gratis.

Di era ketika penetrasi internet semakin tinggi, media-media besar yang berawal dari medium tinta dan kertas diuji. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), lebih dari setengah penduduk Indonesia telah terhubung ke internet pada 2016. Jumlah pengguna internet pada 2016 tercatat 132,7 juta orang, naik sekitar 50 juta dari tahun 2014.

Setiap tahun, Serikat Perusahaan Pers (SPS)—sebelumnya bernama Serikat Penerbit Suratbakar—mendata jumlah media cetak beserta oplahnya. Data ini mencakup harian, mingguan, tabloid, dan majalah.

Sejak 2008 hingga 2014, oplah harian menunjukkan tren naik, meski jumlah medianya naik-turun. Pada 2008, total oplah harian tercatat 7,49 juta. Tahun-tahun berikutnya, angka itu terus naik. Pada 2014, total oplah telah mencapai 9,65 juta.

Namun, kenaikan itu berhenti pada 2014. Pada 2015 oplah mulai melorot, hanya 8,79 juta, turun 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Ia bahkan lebih kecil dibanding total oplah pada 2011.

Merosotnya oplah harian pada 2015 dialami juga oleh mingguan, tabloid, dan majalah. Penurunan paling dalam menimpa mingguan. Pada tahun itu, oplahnya turun 9,27 persen dibanding tahun 2014.

Nasihin Masha, ketua bidang riset SPS, menilai penurunan pada 2015 itu “belum tentu disebabkan oleh semakin besarnya jumlah pembaca yang beralih ke digital.”

“Ini bisa jadi karena perlambatan ekonomi,” katanya saat memaparkan data-data itu. Nasihin adalah mantan pemimpin redaksi yang kini redaktur senior Republika. Ia berkarier di Republika sebulan sebelum harian itu terbit perdana pada 4 Januari 1993.

Menurut Nasihin, untuk bisa menyimpulkan penurunan oplah karena gempuran digital, perlu melihat data setelah 2015. Sayangnya, SPS belum memiliki data tahun 2016.

Pada 2015, Indonesia memang menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada tahun itu hanya 4,79 persen. Sejak 2009, pertama kalinya pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen. Tetapi toh ekonomi Indonesia tetap tumbuh. Yang terjadi hanyalah perlambatan pertumbuhan, bukan penurunan seperti yang terjadi pada oplah media cetak.

Sementara sejak 2009 hingga 2014, ketika oplah masih naik, sejatinya pertumbuhan oplah dari tahun ke tahun terus melambat. Pada 2010 sempat terjadi kenaikan pertumbuhan oplah harian, dari 7,88 persen menjadi 8,21 persen. Namun, tahun-tahun berikutnya perlambatan terus terjadi.

Pada 2011, pertumbuhan oplah harian hanya 5,85 persen. Pada 2012, pertumbuhannya semakin melambat, hanya 2,69 persen. Tahun berikutnya perlambatan menjadi 0,98 persen. Dan pada 2014, pertumbuhan yang tak sampai satu persen itu tergerus lagi, hanya 0,55 persen. Barulah pada 2015 ia sama sekali tidak tumbuh dan malah merosot.

Apakah tren penurunan ini akan terus berlanjut? Nasihin meyakini akan terjadi rebound: oplah akan naik lagi, akan tumbuh lagi. Akan tetapi, keyakinan itu perlu dibuktikan oleh data-data pada tahun-tahun mendatang.

Dari segi kue iklan, Nasihin mengatakan, ceruk masih di cetak meski ada dominasi daring (online).

“Satu lagi yang orang luput: walaupun ada dominasi online, (keberlanjutan) online kan masih di cetak. Online yang iklannya banyak paling satu-dua, yang lain mungkin rangkingnya bagus, tetapi secara bisnis, belum teruji. Ini kenapa media cetak juga masih yakin dirinya akan terus bertahan,” paparnya.

Pemerintah dan Parpol Penyumbang Iklan Terbesar 

Sebagai gambaran, merujuk riset Nielsen Advertising Information Services yang dirilis oleh Nielsen Indonesia pada 1 Februari 2017, total belanja iklan di televisi dan media cetak sepanjang 2016 mencapai Rp134,8 triliun. Jumlah ini naik 14 persen dari tahun sebelumnya. Riset Nielsen ini memantau iklan yang mencakup 15 stasiun televisi nasional, 99 surat kabar, serta 123 majalah dan tabloid.

Televisi masih jadi penyokong utama pertumbuhan belanja iklan, yakni Rp103,8 triliun atau 77 persen dari keseluruhan. Sementara belanja iklan di koran sebesar Rp29,4 triliun (22 persen) dan untuk majalah hanya Rp1,6triliun atau menyumbang 1 persen dari total belanja iklan. Belanja iklan di surat kabar, majalah, dan tabloid sedikit menurun dengan adanya penurunan jumlah media yang beroperasi, demikian Hellen Katherina, direktur eksekutif Nielsen Indonesia.

Pemerintahan dan organisasi partai politik masih menjadi pengiklan terbesar dengan nilai belanja iklan Rp8,1 triliun. Musim banjir iklan di media dari kategori nonswasta ini mencapai puncak ketika ada gelaran pemilu, selain untuk mempromosikan kebijakan atau ragam pencitraan lain.

Nasihin Masha mengatakan tren media justru tumbuh dari daerah, yang bikin pasar melebar. “Yang sebetulnya turun itu media nasional. Di masa Orde Baru, koran daerah itu hanya tingkat provinsi saja. Baru sekarang melebar sampai ke kabupaten,” katanya. “Market itu justru di bawah yang tumbuh, di nasional yang turun.”

Radar Cirebon, misalnya, telah lama bikin jaringan pers daerah. Sejak 20 Desember 1999, Radar Cirebon hadir sebagai salah satu elemen penting yang mengambil bagian dalam menjalankan peran media massa (baca: pers) dengan mengembangkan Radar Indramayu, Radar Kuningan dan Radar Majalengka, guna menyajikan berita-berita lokal yang beriringan dengan gerakan reformasi menandai satu gelombang sejarah baru bagi media massa di Indonesia. Sebab pada era sebelumnya media massa kerap mendapat hambatan untuk sekadar mengekspresikan fitrahnya sebagai penyeimbang kekuasaan sekaligus pencerah publik.

Biro-biro ini sering menyuplai iklan advertorial di koran. Isinya, tentang kinerja perusahaan atau pemerintah di daerah. Untuk mendapat perspektif tentang iklan, pengiklan itu sebenarnya mengikuti tren pembaca atau audiens. Jika koran masih banyak yang baca, dan segmennya sesuai target pasar produk pengiklan, tentu akan tetap memasang iklan di koran. Jika pembacanya sudah beralih ke digital, pengiklan tentu menyasar iklan digital.

Layak dipertimbangkan media cetak untuk beralih ke digital seharusnya adalah pembacanya, audiensnya, bukan pengiklan. Pengiklan tentu tak mau memasang iklan ke medium yang sedikit pembacanya, entah itu cetak atau digital. 

Selasa, 22 Januari 2019

Siar Anggretta Bicara Potret Gerakan Keislaman di Deli Serdang


INFONEWS.CO.ID ■ Dalam banyak kesempatan saya keliling di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dari desa ke desa, dari rumah ke rumah. Misi Silaturrahim. Saya menelusuri semua pedesaan yang penuh dengan dinamika.

Dari 22 kecamatan se kabupaten Deli Serdang, saya menyusuri dan melihat secara dekat potret masyarakat dengan semua keunikannya. Mendengar dengan jelas kalimat dan suara merdu masyarakat. Masyarakat yang penuh dengan optimisme dan nilai juang yang tinggi. Masyarakat yang selalu berusaha yang terbaik bagi keluarga dan bangsa. Dari keluarga terlahir ajakan kedamaian dan kebajikan. Dari kebaikan keluarga itulah kemudian kita bisa menyaksikan banyak fakta dalam rekapan statistika provinsi Sumatera Utara.

Jika berpedoman pada data statistik; pertama, misalnya soal pertanian, nilai tukar petani provinsi Sumatera Utara pada Desember 2018 sebesar 97,31. Kedua, misalnya soal pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara pada November 2018 sebesar 13.571 kunjungan. Ketiga, misalnya soal ekspor dan impor, pada bulan Oktober 2018 Ekspor Mengalami kenaikan sebesar 11, 34 % dan Impor mengalami kenaikan sebesar 13, 26 %. Keempat, data perkembangan lain di sumut, misalnya soal Indeks Pembangunan Manusia (IPK), terhitung dari tahun 2013 hingga 2017. Tahun 2013 IPK 71, meningkat hingga 74 pada tahun 2017. Ini data keunikan Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Deli Serdang.

Politik sebagai sarana kesejahteraan.

Undang-undang 1945 Menegaskan bahwa, Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Pasal 33 ayat 1). Pada pasal 33 ayat 3 bemberi amanat, bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Amanat mulia ini harus diterjemahkan secara baik dan diperjuangkan secara sungguh sungguh atas kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Jika masih ada kendala di lapangan maka tentu ada hal serius yang harus di tuntaskan. Penjelasan makna uu diatas menunjukkan betapa pendiri bangsa ini ingin kesejahteraan dan kemakmuran didedikasikan untuk kepentingan rakyat. Total. Iya, total dan utuh untuk kesejahteraan masyarakat. Secara politik, negara mengambil peran besar yang diamanatkan undang-undang ini dan menggunakan kewenangannya dalam mengatur sistem dalam mengatur agar semua berjalan adil.

Semua berjalan baik dan merata sesuai dengan unsur keadilan bersama. Politik kenegaraan secara konstitusi mengambilalih peran untuk mengatur dan mengelola kekayaan negara untuk keadilan sosial. Kewenangan yang diberikan kepada negara, agar negara bisa memanfaatkan kekayaan ini sebagai sumber kesejahteraan. Secara lebih terperinci, kekayaan yang ada di kabupaten Deli Serdang harus menjadi peluang bagi pemerintah Deli Serdang dalam mensejahterakan masyarakatnya.

Politik harus mampu menjadi jembatan kesejahteraan masyarakat. Bukan politik jika tidak mampu mengambil peluang. Peluang yang sudah ada harusnya di optimalkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan untuk kepentingan masyarakat secara merata. Sumberdaya yang sangat melimpah ini, akan menjadi momentum bagi pemerintah untuk menggerakkan semua potensi menuju kesejahteraan hakiki. Siapapun pemerintah yang mengemban amanat rakyat dalam mengelola kekayaan alam, maka wajib hukumnya untuk memenuhi nilai luhur kesejahteraan.

Potret Gerakan Keislaman di Deli Serdang.

Sebagai perempuan medan, berdarah batak muslim. Saya tentu tau persis bagaimana dinamika keislaman di di kabupaten Deli Serdang. Meski saya harus menjawab dua pertanyaan ketika pertama bertemu dengan orang. Dari batak dan orang islam. Karena hampir sebagian besar orang batak itu beragama katolik atau protestan. Sejak lama kehidupan keagamaan berjalan baik di tanah batak. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan adalah kebudayaan meretaskan keagamaan. Semua perbedaan dari ritual keagamaan di tetaskan dari nilai kebudayaan. Islam mengajarkan kedamaian. Meneladani kebenaran dan kesetaraan proporsional. Semua yang di anjurkan oleh kajian keislaman adalah mengarah kepada kesejahteraan. Maka sebagai wujud pemenuhan kebutuhan kebangsaan dan nilai politik keislaman, semua harus menuju kepada kesejahteraan abadi.

Politik dan Gerakan Keislaman. 

Secara tegas, saya ingin menyampaikan bahwa, politik sebagai sarana menuju kebaikan, harus di serasikan dengan gerakan keislaman yang mengarah kepada kedamaian dan kesejahteraan. Penegasan ini menjadi wujud nyata dalam semua perjuangan untuk kepentingan bangsa khususnya Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten ini sebagai sebuah tempat yang sangat komprehensif dari semua segi tatanan kehidupan.

Dengan semua kebaikan dan keunikan daerahnya, tentu menjadi sebuah tujuan dalam melahirkan semua kebaikan. Semua harus fokus pada rekomendasi penegasan undang-undang dan nilai luhur kebaikan pendiri bangsa ini.

Mendengar dari rumah ke rumah selalu ada optimisme dan kedamaian. Kedamaian Islam selalu menjadi warna dalam menerangi kehidupan masyarakatnya. Politik hanya bagian kecil yang di dalamnya ada banyak nilai nilai kebaikan. Nilai yang menjadikan politisi lebih damai dalam memainkan peran dalam gerakan politik kebangsaan.

Bangsa harusnya menjadi lebih baik jika politisi meneladani nilai kebaikan Islam. Agama pada umumnya mengajak kepada kebaikan, dan kebaikan itulah menjadikan setiap orang untuk berprilaku baik dalam menggerakkan roda pemerintahan yang berkeadilan. Menggerakkan roda pemerintahan dengan memanfaatkan kekayaan alam untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Politik dan gerakan keislaman, menjadi sebuah estetika yang mewarnai nilai dan kebaikan profetik. Nilai inilah yang kemudian menjadi pondasi dalam menggerakan roda politik mewujudkan harminisasi kebaikan masyarakat. Kepadupadanan politik melahirkan kedamaian bagi setiap warga masyarakat. Suara gerakan keislaman menjadi sumber kebaikan bagi bangsa khususnya Kabupaten Deli Serdang. Sebagai anak berdarah Batak yang mengerti benar karakter masyarakat batak dengan semua kebaikan kebudayaan dan keislaman, saya terus ingin berkarya bagi Kabupaten Deli Serdang. Semoga Politik kebangsaan mengahantarkan kita dalam semua capaian dan impian kita semua.

Jakarta, 21 Januari 2019
Siar Anggretta Siagian, SS.,M.Si
Lulusan Pascasarjana UI, Jurusan Politik Timur Tengah.

Pemimpin Anda Suka Berbohong? Ini Bahayanya yang Paling Ekstrem


INFONEWS.CO.ID ■ Bos atau pemimpin Anda suka berbohong? Atau mungkin Anda pernah menjumpai atau ada satu orang dalam hidup Anda yang kerap kali atau bahkan hobi berbohong. Anda pun bertanya-tanya, mengapa orang itu bisa gemar sekali berbohong?

Tak perlu lagi bertanya-tanya atau menduga karena ternyata orang yang kerap kali berbohong, termasuk dalam gangguan psikologis. Ada istilah khusus bagi orang yang selalu berbohong, yaitu mythomania atau psedulogia fantastica.

"Mythomania merupakan suatu keadaan, di mana seseorang sering melakukan kebohongan dalam jangka waktu yang lama (misalnya selama hampir seluruh hidupnya) dan terus dilakukan, meskipun tidak ada maksud keuntungan tertentu di baliknya," ujar dr. Ivena dalam rilis Hello Sehat, Selasa 22 Januari 2019.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa gangguan ini banyak terjadi pada mereka yang berusia 16 hingga 22 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Meski demikian, tidak lantas semua orang yang berbohong mengidap mythomania.

Mythomania, termasuk salah satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis atau yang tidak normal lainnya bisa seperti kebohongan akibat kebiasaan, penipu yang suka mengganti identitas, atau berbohong yang disertai kebiasaan impulsif, seperti mencuri atau belanja gila-gilaan.

"Dari semuanya, mythomania merupakan jenis yang paling ekstrem, karena menggabungkan fakta dan fantasi. Tak jarang, si pembohong juga meyakini bahwa apa yang diceritakannya adalah fakta," ujar dia.

Bagi orang dengan kondisi ini, kebohongan adalah bagian dari hidupnya. Bahkan, tak jarang mereka juga memercayai kebohongannya sendiri, sehingga tak lagi bisa membedakan mana yang fiktif dan mana yang nyata dari kehidupannya

Ada beberapa perbedaan antara bohong biasa dengan mythomania:

1. Tidak ada maksud di balik kebohongan

Jika pada kebohongan umum biasanya dilakukan karena berbagai alasan, seperti menutupi sesuatu dalam dirinya atau sebuah kesalahan sebagai salah satu cara memperoleh keuntungan, dan adanya rasa tidak percaya diri, sehingga terpaksa berbohong agar menjadi lebih disukai. Alasan seorang mythomania berbeda.

"Mereka tidak bermaksud memperoleh keuntungan. Bahkan, mereka akan tetap berbohong walau kebohongan tersebut berdampak buruk bagi diri mereka sendiri," kata dr. Ivena.

2. Gabungan imajinasi dan fakta

Jika pada kebohongan umum biasanya hanya seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan seksual, usia, namun lain cerita dengan mythomania. Biasanya, mereka akan mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka imajinasikan dan digabungkan dengan fakta yang ada.

Sementara beberapa ciri yang membedakan mythomania dengan kondisi lainnya, yaitu:

1. Terdengar nyata

Orang dengan mythomania akan membagikan cerita yang terdengar sangat nyata dan mungkin saja mereka menceritakan sesuatu berdasarkan kisah nyata orang lain.

2. Permanen

Mereka cenderung membuat cerita yang bersifat permanen dan stabil.

3. Berkaitan institusi penting

Cerita yang mereka buat biasanya berkaitan dengan institusi penting Kepolisian, Angkatan Darat, dan sebagainya. Mereka pun memiliki peran penting dalam institusi atau dalam cerita tersebut. Misalnya, sebagai tokoh penyelamat atau sebagai korban yang tersakiti. (sumber: Viva)




Kamis, 10 Januari 2019

Pengaruh Tabiat Istri Terhadap Cara Suami Mencari Nafkah


Hasan al-Bashri berkata:

“Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.”

2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya:”Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”Ia menjawab : “Iya benar”Aku bertanya lagi:”Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”Ia pun bercerita:”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit.

Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.”Masya Allah…Milikilah sifat Qana’ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup.Biasanya Wanita (Istri) sering TERJEBAK pd KEINGINANnya tuk terlihat Cantik dgn Pakaian yg Serba Mahal.Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu.

Wanita shalihah akan mendorong Suaminya kpd kebaikan,keta’atan sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa,kemakshiatan.CUKUPKAN DIRI DGN YG HALAL&BAIK. Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

[Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan ].

CUKUPKAN DIRI DENGAN YANG HALAL
.
Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

(Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm [5/252], karya Abu Bakr Ahmad Bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri al-Qodhi al-Maliki).

Semoga bermanfaat, terimakasih...

By. Pak Ir

Rabu, 19 Desember 2018

Jokowi Akan Senasib Dengan Ahok


Sejak Joko Widodo berkuasa 2014, sebagian umat Islam Indonesia merasakan adanya tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman politis, hukum dan bahkan keamanan. Semula umat Islam mengira bahwa puncak tekanan dan ancaman adalah ketika Pilgub DKI. Kenyataannya berlanjut sampai sekarang.

Pelan tapi pasti, tekanan, ancaman dan ketidakadilan yang diterima justru telah menyatukan umat Islam yang diwujudkan antara lain dalam bentuk Aksi Damai 411 dan 212 tahun 2016. Kegigihan umat Islam ini menarik perhatian dan simpati banyak kalangan, sehingga mampu memenangkan pilgub DKI yang sebelumnya dilukiskan Ahok tidak mungkin terkalahkan. Ahok didukung kekuasaan, dana yang besar, media, lembaga survey dan konsultan serta macam-macam jaringan ini itu.

Ujian demi demi ujian atau ketidak-adilan demi  ketidak-adilan yang diterima umat Islam dan mereka non muslim yang bersimpati kepadanya telah memfilter mana, siapa tokoh dan aktivis yang munafik, oportunis, dan bayaran yang "berguguran" termasuk yang bergelar ulama atau tokoh dengan sebutan terhormat seperti kiai haji, buya, tuan guru, guru besar dan lain-lain.

Ujian, godaan, tekanan  dan ancaman yang dihadapi umat Islam dan non-muslim simpatisan perjuangan mereka memang berat dan kadang menakutkan. Terutama label anti NKRI, anti Bhineka Tunggal Ika, anti Pancasila, SARA, radikalisme, intoleran dan lain-lain. Tuduhan atau Laporan yang umumnya asbun, yang diyakini semata mata hanya untuk menakut nakuti dan membungkam gerakan atau perjuangan umat yang tidak mendukung Jokowi atau Ahok.

Sebelumnya untuk memadamkan gerakan perlawanan, penguasa mencoba menggunakan "bom nuklir" dengan tuduhan upaya makar. Upaya ini kandas. Sementara aktor aktor intelektual  Aksi Akbar (Aksi Damai) umat islam 411 tahun 2016 utamanya Habib Rizik Syihab (HRS) "dikerjain" menjadi TSK chatting porno sehingga  hijrah ke Makkah sampai sekarang. Dengan pertolongan Allah SWT, kondisi HRS yang sempat tersudut dan mencekam, kini alhamdullilah telah aman dan mampu menggerakkan Reuni Akbar 212.

Hingga saat ini tidak henti hentinya kami menerima laporan dari para ustad pendukung 212 yang notabene pendukung Paslon 02 Prabowo-Sandi bahwa rejeki mereka dihabisi. Tempat-tempat (masjid dan lain-lain) dimana para ustad ini biasa mengisi termasuk kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, BUMN/ BUMD seperti ada yang mengomando tiba-tiba menghentikan/menolak mereka. Dalam kepedihan dan tangisannya, mereka berdoa dan tetap Istiqomah. Insha Allah doa para terdholimi ini makbul. Allah SWT akan membukakan pintu rejeki halal yang lain, dan para penista ustad menerima hukuman yang setimpal.

Dugaan penyalahgunaan kewenangan (abuse of power) oleh penguasa ditengarai telah merambah ke semua lini kekuasaan dan menjadi sorotan kritis dari banyak kalangan, antara lain dari tulisan-tulisan rutin jurnalis senior Hersubeno Arief, dan Selamat Ginting (Republika) pada 12 Desember 2018. Demikian pula analisis Dr. Thomas Powell yang juga membahas penyalahgunaan polisi dan TNI untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres. Menurut dia, Presiden Jokowi telah menjadi atau mengarah sebagai penguasa otoriter.

Tetapi banyak para purnawirawan TNI dan polisi di kubu Prabowo yang percaya bahwa lebih banyak perwira dan prajurit yang sapta margais setia membela negara, bukan penguasa. Justru yang profesional itulah yang "mencatat atau mendata" penyimpangan-penyimpangan yang terjadi  dan para pelakunya. Selain itu, menurut para purnawirawan senior TNI dan polisi di kubu Prabowo bahwa mereka yang masih aktip juga kecewa dan gelisah dengan promosi jabatan dan pangkat yang beraroma politis dan nepotisme.

Langkah-langkah kubu Jokowi yang tengah berkuasa ini ternyata kontra produktif sehingga menggerus elektabilitas Jokowi-Maruf Amin. Di sektor perikanan, kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti juga telah lama membuat nelayan gusar. Kebijakan impor tenaga kerja China telah membangkitkan kemarahan publik khususnya buruh. Demikian pula kebijakan impor pangan khususnya beras, ditengarai telah memicu kemarahan petani. Walhasil hampir semua kebijakan pemerintahan Jkw termasuk pengaturan jilbab untuk pegawai negeri sipil dan pengaturan dibukanya sektor usaha UKM untuk asing dinilai tidak pro-rakyat, sewenang-wenang dan kontra produktif.

Di tengah suasana yang serba babak belur dan kepanikan akan kalah, kebijakan pemerintah Jokowi justru semakin represif terhadap kubu lawannya.  Para pejuang pro Prabowo masih saja dihadapkan dengan berbagai macam macam laporan rekayasa tuduhan atau fitnah hukum dan harus berurusan dengan aparat penegak hukum. Mereka merasa diperlakukan tidak adil dan berat sebelah dalam urusan atau pelayanan hukum.

Sering merasa dikriminalisasi, yang selalu di bantah oleh pemerintah. Meski tidak terlihat nyata, umat juga merasakan adanya permainan intelijen, dan cabang kekuasaan lainnya. Misalnya, adanya keluhan bahwa permohonan izinnya  dipersulit, atau tidak bisa diperpanjang atau pembatasan tayang dlsb. Sayangnya mereka yang berkeluh kesah ini belum bersedia membawa keluhannya ke ruang publik. Mereka selalu berharap perbaikan dan keadilan nanti setelah ada pergantian rezim.

Untuk menghentikan perjuangan para ulama, habaib, dan dai, Kemenag mengeluarkan sejenis sertipikat layak khotib yang kontroversial dan alhamdulillah program ini layu sebelum berlanjut. Demikian pula ketika ada upaya paparan masjid masjid yang di cap radikal yang disambut dingin dan sinis.

Hebatnya, meskipun merasakan serangan ini itu, "sisa" umat dan tokoh non muslim yang bersimpati yang sudah teruji atau lulus ujian bukannya berkurang tetapi malah bertambah besar, solid, dewasa dan militan seperti yang antara lain terlihat ketika Reuni 212 tahun 2018.

Apa yang membuat umat Islam semakin solid dan luas dukungannya selain perasaan bahwa pemerintahan Jokowi tidak friendly terhadap Islam dan tokoh-tokoh Islam? Umat Islam dan para simpatisan yakin bahwa mereka bukanlah seperti yang di tuduhkan sebagai intoleran dan lain sebagainya itu. Bahkan umat yakin sebagai kelompok yang amat toleran. Sebaliknya umat merasakan ketidakadilan dan tindakan represif. Umat merasa bahwa untuk memenangkan pilpres 2019, penguasa sudah main kayu yang mengancam kehidupan berdemokrasi seperti yang dianalisa Dr. Powell.

Umat Islam merasa bahwa pemerintahan Jokowi intoleran terhadap pengkritik beliau tetapi toleran terhadap pelaku korupsi sehingga banyak koruptor  yang kabur, perdagangan narkoba sehingga tetap marak dan tidak ada lagi eksekusi, terhadap penista agama yang pro Jokowi sehingga tidak diproses hukum.

Memasuki tahun politik 2019 khususnya pilpres dengan hanya ada dua pasang, sikap umat islam dan pendukung perubahan rezim (baru) semakin percaya diri bahwa cahaya kemenangan sudah di depan mata. Bukan saja karena blunder demi blunder yang dibuat kubu Jokowi-Ma’ruf Amin, tapi merapatnya (meski sebagian masih diam diam) sel sel kubu Jokowi ke kubu Prabowo-Sandi, semakin meyakinkan bahwa dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf Amin tengah rontok.

Kampanye Jokowi dan MA umumnya sepi pengunjung. Pengarahan politik oleh kubu Jokowi-MA baik melalui jalur Timses (TKN) maupun jajaran birokrasi agar memilih Paslon 01 kabarnya ditolak atau dilawan rakyat baik diam diam maupun terbuka, bahkan ada yang dilaporkan ke Bawaslu.

Begitu pula klaim klaim sukses pembangunan oleh Jkw dan jajarannya mulai di bongkar oleh rakyat, terakhir klaim pembangunan jalan Trans Papua di bantah oleh Natalius Pigai dan viralnya rekaman video pidato Presiden Suharto.

Akibatnya elektabilitas Jokowi-MA terus menurun sementara elektabilitas Prabowo-Sandi terus meningkat. Trend ini begitu pasti sehingga tidak terbendung. Bisik bisik di kalangan asingpun sudah merata bahwa akan ada presiden baru. Prediksi yang dapat di percaya, walau masih bisik bisik sampai pada angka 40/42% - 60/58% untuk kemenangan Prabowo-Sandi.

Upaya-upaya ala band-wagon effects yang gencar dilakukan oleh surveyors tertentu yang sudah dikenal tidak independen, mulai dicibir dan dicuekin publik. Publik sudah mencatat bahwa surveyors itu sudah tidak  kredibel. Kami meyakini mereka hanya menjalankan bisnis upahan. Publik masih ingat bagaimana surveyors itu meramal kemenangan Ahok, atau memprediksi perolehan suara Cagub Jabar Sudrajat dan Cagub Jateng Sudirman Said yang ternyata meleset jauh diluar margin of error. Karena itu tidaklah salah bila publik mencibir bahwa survey-survey itu adalah pesanan berbayar.

Semua ini sedang mengantarkan karir politik Jokowi  dalam pilpres 17 April 2019 akan senasib dengan Ahok, kalah meyakinkan.

sumber:

OLEH: FUAD BAWAZIER
Penulis adalah pengamat ekonomi dan politik.







Minggu, 02 Desember 2018

Reuni 212 dan Doa Al Khafi


Siapapun yang tidak berada di TKP (Monas) pada ahad, 2 Desember, utamanya para mujahid supaya baca surah Al-Kahfi, agar Allah lindungi umat Islam dari fitnah Dajjal

Perbanyak membaca "Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai'in qodir"
لا اله ال الله وحده لا شريك له له الملك و له الحمد و هو على كل شئ قدير

Baca doa di Ibrahim : 35

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَل هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ ﴿٣٥﴾
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala"

Baca Ali Imran 26-27 :
" قُلِ َّاللهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ﴿٢٦﴾ تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu (26)

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)"(27)

"Doa adalah senjata orang mukmin"

Sebarkan!

Sabtu, 24 November 2018

Hubungan Sinar Matahari dengan Kecerdasan Otak, Ternyata Ada Efek Menakjubkan!


Anda ingin memiliki otak yang lebih cerdas? Coba singkirkan dulu makanan sehat bernutrisi tinggi, susu, atau ikan. Sebab, penelitian baru menyebutkan bahwa berjalan di bawah sinar matahari ternyata bisa membuat otak Anda menjadi lebih cerdas.

Selama ini, Anda tentu tahu bahwa jika ingin otak menjadi cerdas maka asupan omega-3, omega-6, zat besi, kolin, alfa laktalbumin, dan vitamin B-12 harus terpenuhi. Zat-zat ini harus dipenuhi karena masa awal pembentukan kecerdasan otak sudah harus terpenuhi sejak Anda masih anak-anak.

Namun sebenarnya ada hal yang lebih sederhana untuk membuat otak lebih cerdas, yakni dengan terbiasa terpapar sinar matahari. Memang terdengar agak aneh, tapi ini adalah hasil penemuan baru, meski perlu penelitian lebih lanjut.

Hubungan sinar matahari dengan kecerdasan otak

Dalam dosis kecil, sinar UV dari matahari dapat memicu proses kimia yang meningkatkan memori dan pembelajaran. Hal ini sudah diuji coba pada tikus oleh ilmuwan Universitas Sains dan Teknologi China. Mereka berharap sinar matahari juga memiliki efek yang sama pada otak manusia.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Mei dalam jurnal Cell, para ilmuwan membiarkan sekelompok tikus terkena sinar UVB dan sinar ultraviolet gelombang pendek selama 2 jam. Itu setara dengan 30 menit terpapar sinar matahari. Para peneliti kemudian mengevaluasi keterampilan motorik tikus dengan tes rotarod, yakni tikus menyeimbangkan batang yang berputar, diikuti oleh percobaan memori dengan tikus harus mengendus objek yang baru dikenalnya.

Hasilnya, paparan sinar matahari bisa meningkatkan asam urocanic dalam darah tikus. Nantinya, zat itu diubah di otak menjadi glutamat yang menjadikan otak memiliki energi untuk melepaskan neurotransmiter ke korteks motorik, tempat gerakan refleks berasal. Selain itu, paparan sinar matahari juga membuat hippocampus – unit penyimpanan utama otak untuk memori jangka panjang – bekerja lebih baik.

Para peneliti berkesimpulan bahwa tikus yang terkena sinar UVB menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan motorik dan tes pengenalan objek dibandingkan dengan tikus yang tidak terkena.

Diharapkan bisa terjadi pada manusia

Melalui serangkaian tes dan hasilnya, para peneliti peneliti kini berharap sinar matahari juga dapat menghasilkan memori dan peningkatan belajar bagi otak manusia. Peneliti utama, Xiong Wei, mengatakan kepada China Daily bahwa dia berencana menggunakan penelitian ini untuk memahami fungsi molekuler penyakit Alzheimer dan Parkinson dan mengidentifikasi dua penyakit itu sebelum menghancurkan otak.

“Untuk mendiagnosis dua penyakit pada tahap awal, yang sebenarnya sangat sulit, kami ingin menemukan beberapa molekul kecil yang bisa berfungsi sebagai biomarker (hubungan antara paparan lingkungan dan timbulnya kerusakan atau dampak buruk pada organisme),” ujar Xiong Wei.

Memang, dalam kenyataannya, sinar UVB itu hanya 10 persen yang masuk ke atmosfer bumi, tapi itu sangat berguna bagi manusia. Jika penelitian soal paparan sinar matahari bagi kecerdasan otak masih belum teruji kebenarannya, minimal paparan UVB dapat membangkitkan produksi vitamin D di kulit, menghasilkan oksida nitrat yang meningkatkan kesehatan kardiovaskular, dan meningkatkan pelepasan endorfin untuk meningkatkan suasana hati.

Dengan penelitian ini, tidak ada salahnya untuk membiarkan tubuh Anda beberapa saat terpapar matahari demi kecerdasan otak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan 5-15 menit paparan sinar matahari dalam 2 sampai 3 hari seminggu sudah cukup untuk kesehatan Anda. Meski demikian, lakukanlah di bawah matahari saat pagi, dan secukupnya, agar tidak berisiko terkena kanker kulit karena terlalu lama terpapar sinar matahari. (HNS/RVS/klikdokter)





Minggu, 18 November 2018

Jika Dia yang Kamu Cinta Tak Menyadari Betapa Berartinya Dirimu, Belajarlah Melupakannya


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akunnya @Sutopo_PN memberi wejangan weekend.

Hidup itu pilihan. 

Dalam hidup, apapun yang terjadi, jangan kamu sesali. Hal yang baik adalah kenangan indah, dan hal buruk adalah pembelajaran.

Jika dia yang kamu cinta tak juga menyadari betapa berartinya dirimu, kamu harus belajar melupakannya. Cintai dirimu juga!

Selamat weekend.

Kamis, 15 November 2018

Pentingnya Niat Yang Tulus Bagi Para Penghafal Qur'an



Oleh : Naura Zukhrufana Muttatiar
(Penulis Santriwati Ma’had Tahfizhul; Qur’an KHOIROTUN HISAN Khusus Muslimah
(Berbasis Bakat dan Entepreunership)

“LIHATLAH CERMIN ITU, BAYANGAN ATAUKAH DIRIMU …?

LIHATLAH HATIMU, SUDAH LURUSKAH NIAT MU ..?”

Niat, ya ….salah satu hal yang harus dipahami oleh setiap muslim yakni niat. Tujuan hebat, mimpi-mimpi besar akan hancur begitu saja jika tidak berlandaskan niat.

Untuk itu niatkanlah setiap amal dan aktivitas kita dengan niat yang baik, sebab setelah tujuan yang ingin kau raih telah nyata, tak ada seorang pun yang merugi, baik diri kita maupun orang lain.

Yang perlu kita pahami, bahwa niat yang baik semata belumlah cukup, akan tetapi niat itu harus tertanam dengan benar, punya komitmen yang besar serta keyakinan dan ketulusan.

Semua itu dibangun dengan satu tujuan yang benar yakni niat semata-mata karena Allah Subhanahu wa ta’ala.

Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuat hadits Rasulullah Sholallahu alaihi wa salam :

“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya, maka barang siapa yang hijroh karena Allah dan RaulNya, maka hijrohnya kepada Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang hijroh karena dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrohnya kepada apa yang ditujunya …..” (HR. Bukhori dan Muslim)

Karena pentingnya niat yang lurus sebagai pijakan atas perjalanan hidup setiap muslim, maka pastikan niat yang kita tanam adalah niat yang benar yakni semata-mata karena Allah Ta’alla.

Terlebih lagi jika kita bercita-cita ingin menjadi seorang hafizhah (penghafal Qur’an), maka sejak awal kita masuk dalam pondok pesantren, pada saat kita sedang menghafal Qur’an, bahkan setelah hafal Qur’an 30 Juz pun niat yang lurus tidak boleh kita lupakan. Sebab tanpa niat yang benar semata-mata karena Allah, semua akan sia-sia saja.

Untuk itu jangan pernah lupa mengiringi setelah sholat-sholat kita dengan berdo’a dan memohon pada Allah Ta’alla agar kita senantiasa diberikan niat yang lurus, sebab niat yang lurus adalah kunci dari setiap amalan kita dihadapan Allah Subnahu wa Ta’alla. Wallahu a’lam bishowab …..

(www.baitulmaalmasjid.com)

Rabu, 14 November 2018

Dark Chocolate Kini Jadi Asupan Kaum Milenial, Ini Alasannya


INFONEWS ■ Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Cokelat hitam adalah bentuk cokelat yang mengandung persentase lebih tinggi dari padatan kakao dan mentega coklat daripada coklat susu, dan sedikit atau tanpa gula. Standar pemerintah dan industri tentang produk apa yang dapat diberi label "cokelat hitam" berbeda-beda menurut negara dan pasar. 

Coklat hitam atau biasa dikenal dengan sebutan dark chocolate, bermanfaat menurunkan tekanan darah dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Sebaiknya konsumsi coklat hitam tanpa campuran susu, agar manfaatnya bisa didapat secara maksimal.

Coklat hitam yang sudah diolah dan ditambahkan kacang, karamel, atau bahan makanan lain, dapat mengurangi manfaatnya bagi jantung. Bahan-bahan tambahan tersebut justru akan menambah lemak dan kalori pada tubuh.

Kaya Kandungan Nutrisi

Coklat hitam memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, Pertama yaitu kandungan antioksidan. Zat ini dipercaya dapat memerangi radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Terbentuknya radikal bebas tidak dapat dihindari karena terjadi secara alami dari proses tubuh, seperti proses pernapasan. Sumber radikal bebas lainnya yaitu asap rokok, asap kendaraan dan polusi lingkungan.

Kemudian, zat kedua yang tinggi dalam coklat hitam yaitu flavonoid. Pada manusia, flavonoid juga bersifat antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Meskipun demikian, asupan flavonoid juga dapat ditemukan pada apel, teh dan bawang bombay.

Selain itu, ada pula kandungan flavanol pada coklat hitam. Flavanol inilah yang membuat coklat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kecenderungan trombosit untuk menggumpal, serta meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung.

Sayangnya proses pengolahan coklat hitam dapat menurunkan, bahkan menghilangkan flavanol pada coklat hitam. Semakin banyak proses pengolahan, kadar flavanol pun semakin sedikit. Jadi meski coklat hitam memiliki kandungan flavanol paling tinggi, jika pengolahannya melalui proses panjang, mungkin saja kandungan flavanolnya menjadi lebih banyak yang hilang.

Mencegah Berbagai Penyakit

Banyak penyakit yang dapat dicegah atau diredakan dengan mengonsumsi coklat hitam, seperti:

Meredakan stres

Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi coklat secara rutin dalam jumlah tertentu dapat membantu meredakan stres. Namun studi ini masih memiliki beberapa kekurangan sehingga hasilnya belum dapat dijadikan sebagai pembuktian teori tersebut. Oleh karena itu, masih dibutuhkan studi lainnya yang lebih besar untuk membuktikan khasiat coklat hitam untuk meredakan stres.

Menurunkan tekanan darah dan risiko stroke

Sebuah hepotesa  yang dilakukan sekitar 2-8 minggu menunjukkan, adanya efek menurunkan tekanan darah dari konsumsi coklat hitam. Meski, disebutkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan penelitian, orang yang mengonsumsi dua batang coklat per hari memiliki risiko lebih rendah terkena stroke bila dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah memakan coklat. Tentu saja, risiko kanker ini juga harus dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang sehat.

Akan tetapi studi ini memiliki kekurangan, yaitu orang-orang yang makan coklat biasanya adalah orang-orang yang memang lebih sehat dibandingkan dengan yang tidak. Orang tidak makan coklat mungkin saja karena memiliki kondisi medis tertentu yang membuat mereka harus menghindari coklat.

Meski coklat hitam diyakini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, Anda disarankan mengonsumsinya dengan tidak berlebihan. Tetap terapkan pola makan seimbang dan pola hidup sehat untuk mencapai stamina tubuh optimal.

sumber : dr. Marianti

Minggu, 11 November 2018

Memberikan Yang Terbaik Untuk Masjid Kita


Oleh : Ustadz Nashrullah Jumadi

Banyak ditengah-tengah masyarakat kita saat ini yang mampu hidup sukses, walaupun kita juga tidak menafikan masih banyak pula yang belum sampai pada tangga kesuksesan. Terlepas dari itu semua, bahwa kesuksesan itu menjadi tujuan dari setiap orang dalam menjalani hidupnya, maka bermunculan lah orang-orang sukses, baik itu sukses dalam bisnis, sukses dalam karier dan sukses membangun keluarga yang harmonis dan lain sebagainya.

Jika kita mencermati keberhasilan orang yang sukses tentu ada satu kunci yang pasti dimilikinya dan kunci ini adalah hal yang pasti melekat pada mereka yang saat ini telah menyandang predikat sebagai orang sukses. Kunci itu yakni “MEMBERIKAN YANG TERBAIK” terhadap apa yang telah dilakukan selama ini. Jika kita jumpai orang sukses dalam bisnisnya, orang tersebut pasti telah memberikan yang terbaik untuk bisnisnya, kalau orang itu sukses dalam kariernya pasti orang itu telah “memberikan yang terbaik” untuk pekerjaannya selama ini,  sehingga kariernya terus meningkat dan lain sebagainya.

Ya …..“MEMBERIKAN YANG TERBAIK”, itulah kunci suksesnya, sebab tidak mungkin jika orang sukses dalam bisnisnya dia se enaknya saja berbuat, tidak mungkin manajemen asal jalan, tidak mungkin pula malas-malasan, bahkan pengorbanan pun siap diberikan dalam rangka untuk bisa memberikan yang terbaik pada usaha yang selama ini digelutinya. Maka jika anda ingin sukses hari ini berilah yang terbaik terhadap apa yang sedang anda lakukan saat ini niscaya anda akan sukses, sekalipun yang kita lakukan saat ini barangkali sesuatu yang sederhana dan kecil serta dianggap remeh orang lain

Tetapi sayangnya motivasi dan dorongan kita untuk “MEMBERIKAN YANG TERBAIK” seringkali tidak menyentuh masjid kita saat ini. Akhirnya rutinitas masjid kita hanya berjalan secara stagnan dan tidak mendapatkan keberhasilan kecuali hanya bangunan fisiknya semata. Masjid sulit menemukan kemakmurannya dan ramai hanya pada saat bulan Ramadhan tiba. Semua tak lain karena kita sebagai pengurus atau jama’ah tidak “memberikan yang terbaik” untuk masjid kita saat ini.

Masjid kita hanya kebagian sisa-sisa dari apa yang telah kita berikan untuk keluarga, bisnis, pekerjaan dll. Masjid hanya mendapatkan sisa waktu kita, sisa tenaga kita, sisa harta kita dan pikiran kita. Ya, …kita saat ini hanya mampu memberikan untuk masjid kita dengan hanya sebatas sisa semata. Dan akhirnya kita pun mendapatkan sisa-sisa semata dalam hidup ini dan tak mendapatkan yang terbaik yakni mampu mendapatkan amal sholeh yang banyak sebagai bekal hidup di akhirat nanti.

Pembaca sekalian, Ironis memang jika masjid yang setiap kita datangi minimal 5 kali sehari saat menunaikan sholat berjamaah tak mampu berkembang dan tak mampu mendapatkan keberhasilan, kecuali hanya masalah internal masjid semata yang tak pernah selesai dan tak pernah menemukan kemajuannya. Dan seringkali program atau kegiatan yang kita gulirkan di masjid kandas di tengah jalan alias tak bisa berjalan. Kalaupun berjalan biasanya berjalannya pun asal jalan tidak memiliki Visi dan Misi yang jelas dalam membangun masjid dan masyarakatnya.

Ambilah contoh sederhana yakni mau membuat TPA/TPQ yang baik tidak bisa, mau membina Remaja masjid tidak mampu,menyusun administrasi surat menyurat pun hanya sebatas foto copy an semata, bahkan rapat rutin pengurus masjid pun sebagai kontrol dan evaluasi bulanan tak pernah bisa berjalan. Apalagi membuat buletin satu lembar secara rutin berbulan saja tak mampu dilakukan di tengah para pengurus masjid yang notabene bergelar akademik perguruan tinggi dan dana kas masjid melimpah.

Ada apa kira-kira ? Padahal apa yang saya contohkan diatas seperti surat menyurat, buletin rutin, kegiatan TPA/TPQ, pembinaan Remaja masjid adalah sesuatu yang sangat mudah dilakukan, tapi pada kenyataannya banyak masjid kita saat ini yang tak mampu menjalankan/wujudkan dengan baik. Coba anda dilihat bagaimana perjalanan TPA/TPQ di masjid, dari sekian banyak takmir masjid siapa yang peduli dan membina dengan serius dan Istiqomah ? Ketua Takmir masjidnya ? Wah, biasanya sih ketua Takmir masjid hanya sebatas menerima laporan bulanan tentang perjalanan TPA/TPQ di masjidnya, jarang yang terjun lansung ikut mengurusi TPA/TPQ. Belum lagi tentang kebersihan masjid yang taki mampu dipelihara dengan baik. Tapi di sisi yamng lain kalau kita bekerja di kantor atau bisnis kita, kita begitu serius menjalaninya, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.

Ya, inilah kenyataanya bahwa untuk masjid terkadang kita masih setengah-tengah dalam memberikan perhatian dan perbaikan. Untuk masjid,  kita masih belum memberikan yang terbaik …..Wallahu a’lam bishowab

Tetapi sayangnya “Memberikan yang terbaik” seringkali tidak menyentuh masjid kita saat ini. Akhirnya masjid kita hanya berjalan stagnan dan tidak mendapatkan keberhasilan kecuali hanya bangunan fisiknya semata. Itu semua tak lain karena banyak takmir/pengurus masjid kita saat ini yang tidak “memberikan yang terbaik” untuk masjid kita saat ini.

Masjid kita hanya kebagian sisa-sisa dari apa yang telah kita berikan untuk keluarga, bisnis, pekerjaan kita dll. Masjid hanya mendapatkan sisa waktu kita, sisa tenaga kita, sisa harta kita dan pikiran kita.

 *) Penulis buku “5 Langkah Mudah Membentuk dan Mengoptimalkan Baitul Maal Masjid”/Penganggas Konsep Gerakan membangun desa/kampung berbasis Baitul Maal Masjid/Ketua Lembaga Trainer & Penelitian Keummatan AL HADID/Founder Gerakan Peduli Masjid (GPM) Indonesia

Kamis, 08 November 2018

Merubah Sikap dari Mental Pecundang Menjadi Pemenang


Anda Pecundang atau Pemenang?

Oleh T. Iskandar Faisal
(Calon Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh 2018-2022)

Pecundang adalah seseorang yang tidak memiliki kepercayaan atau prinsip hidup, tidak mencintai dan tidak menghormati orang lain.

Ada 8 sifat pecundang, yaitu:

1. Tidak Menghargai Diri Sendiri
Ada orang yang tidak menghargai dirinya sendiri, dia memiliki hak tetapi tidak memperjuangkan haknya. Dia menjadikan dirinya untuk diperintah orang lain, padahal dia memiliki kelebihan yang orang lain tidak memilikinya. Contoh: dalam sebuah pemilihan, dia memiliki hak dipilih dan memilih. Karena bermental pecundang, maka dia memilih orang lain. Kalau dia bermental pemenang maka dia akan memilih dirinya walaupun tidak ada orang lain yang akan memilihnya.

2. Suka Menfitnah
Fitnah adalah sifat yang dimiliki pecundang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang). Perbuatan ini termasuk perbuatan yang tidak terpuji. Ini sifat yang sering dilakukan oleh pecundang pada orang yang tidak disukainya. Segala cara dilakukan untuk membunuh karakter orang lain.

3. Pesimisme Menahun
Pesimis menahun adalah sifat pecundang berikutnya. Tidak percaya diri, demotivasi, dan malas merupakan karakter umum sifat pesimis dalam diri manusia.

4.Tidak Peduli Terhadap Lingkungan
Tidak peduli dengan keadaan sekitar dan juga lingkungan termasuk ciri orang pecundang. Contohnya, ketika dia mewakili komunitasnya, dia tidak peduli aspirasi komunitas yang diwakilinya, dia hanya memperturutkan hawa nafsu sendiri tanpa peduli sedikitpun pada opini publik warga yang diwakilinya.

5.Tidak Punya Ambisi
Kita sebagai manusia harus memiliki ambisi. Kita perlu memiliki ambisi kuat untuk mengubah hidup agar lebih baik. Menurut para pakar psikologi, ambisi adalah sumber kekuatan. Ambisi mempengaruhi sikap jiwa positif pada diri seseorang yang dapat meningkatkan semangatnya menuju target yang menjadi harapannya.

6. Tidak Punya Integritas
Integritas adalah apa yang Anda pikirkan, katakan, dan lakukan semuanya selaras. Sebagai contoh, ada dosen yang menasihati mahasiswanya untuk tidak merokok karena merokok itu merusak kesehatan. Tapi, ternyata dosen itu sendiri adalah seorang perokok.

7. Gampang Menyerah
Berhenti sebelum berhasil. Ini adalah ungkapan bagi mereka yang gampang menyerah. Gampang menyerah ini dapat saja dimiliki oleh orang berpendidikan tinggi, makanya kita sering melihat orang sukses itu malah yang berpendidikan rendah.

8. Iri hati
Iri hati dengan keberhasilan orang lain juga menjadi salah satu sifat seorang pecundang.

Cek diri Anda, adakah di antara 8 sifat tadi itu Anda miliki. Jika ada maka Anda adalah seorang pecundang.

Saran saya,  segera ubah sikap Anda dari mental pecundang menjadi mental pemenang.

Yakinlah memiliki jiwa pemenang adalah sifat seorang petarung, hanya petarung yang akan menikmati kesuksesan.

Jika kesuksesan itu belum berpihak padanya, maka orang yang bermental baja tidak akan patah semangat, dia akan terus berusaha, berlatih sangat keras dan tentunya seorang pemenang akan berdoa kepada Allah atas usaha yang sudah dilakukannya.

Oleh karenanya, jangan pernah menjadi pecundang, tapi jadilah pemenang walaupun kalah. Kekalahan bagi seorang yang berjiwa petarung merupakan hal biasa, dia akan tetap berjalan dengan kepala tegak di depan semua orang.

Bagaimana Anda tahu akan menang jika tidak pernah bertarung.

Selalu berusaha menjad diri sendiri, kata Bapak DR. Fahmi Ichwansyah, dosen saya di saat menjadi mahasiswa Akper Depkes Banda Aceh tahun 1989.

*) Tulisan ini saya selesaikan menjelang Shubuh (8/11/2018) disaat mobil berhenti di Kota Matang Glumpang Dua. Menulis sambil menikmati indahnya suasana diluar kaca mobil dalam perjalanan pulang ke Langsa setelah mengikuti pemilihan direktur Poltekkes Aceh di Banda Aceh pada Tanggal 6 November 2018


© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved