All Posts - INFONEWS.CO.ID
-->

Sabtu, 07 Desember 2019

Gulung Barito, Semen Padang Panaskan Zona Degradasi


MARTAPURA - Semen Padang meraih kemenangan vital di kandang Barito Putra di pekan ke-30 Liga 1 2019, Jumat (6/12/2019) malam./Pada laga yang dihelat di Stadion Demang Lehman tersebut, Kabau Sirah mampu menaklukkan Barito Putera dengan skor akhir 0-3. Tiga gol dari tim berjuluk Kabau Sirah masing-masing dua gol dicetak oleh Vanderlei Fransisco dan satu gol dari Flavio Beck Junior.

Kemenangan yang diraih oleh Semen Padang membuat persaingan papan bawah klasemen Liga 1 2019 semakin memanas. Semen Padang kini beranjak naik ke posisi ke-16 dengan raihan 31 poin. Sedangkan, posisi ke-17 dan ke-18 ditempati oleh Badak Lampung FC dan Kalteng Putra yang sama-sama mengoleksi 30 poin. Persela yang berada di posisi ke-15 atau zona aman, kini ternacam, karena masih mengoleksi 34 poin.

Jalannya Pertandingan

Permainan terbuka langsung dimainkan kedua kubu di awal pertandingan babak pertama. Lima menit laga berlangsung, Barito Putera yang bertindak sebagai tuan rumah masih memegang kendali jalannya. Kubu tuan rumah menjadikan sisi kiri sebagai opsi utama dalam membangun skema serangan ke lini pertahanan Semen Padang.

Serangan perdana dari tim Semen Padang justru langsung membuahkan hasil melalui Vanderlei Fransisco pada menit ke-10. Berawal dari tendangan keras dari Karl Max, bola rebound berhasil dimanfaatkan oleh Vanderlei untuk mencetak gol pemecah kebuntuan.

Tertinggal satu gol membuat publik tuan rumah langsung tersentak dan meningkatkan agresifitas permainan untuk menyamakan kedudukan.

Rafael da Silva mendapatkan peluang pertamanya namun tendangannya masih belum menemui sasaran gawang tim tamu.

Pertarungan sengit terlihat terjadi di lini tengah kedua tim, Bayu Pradana harus saling duel dengan Flavio Beck. Lini serang tuan rumah masih belum berjalan efektif mengingat skema permainan yang belum berkembang dengan baik antar lini.

Memasuki menit ke-20, tim tamu hampir saja mampu menggandakan keunggulan setelah Flavio Beck mendapatkan peluang emas. Beruntung Adhitya Harlan mampu melakukan blok krusial terhadap tendangan dari Flavio Beck.

Serangan demi serangan yang dilakukan oleh tuan rumah masih belum membuahkan hasil saat laga memasuki menit ke-25.

Flavio Beck kembali melancarkan tendangan keras dari luar kotak penalti, beruntung bola berhasil ditepis oleh kiper tuan rumah, Adhitya Harlan.

Gantian tim tuan rumah yang mendapatkan peluang emas, terjadi kemelut gawang di lini belakang Semen Padang hanya saja belum bisa dimanfaatkan oleh Barito Putera.

Hingga babak pertama berakhir, Semen Padang masih unggul satu gol atas tuan rumah lewat gol tunggal dari Vanderlei pada menit 10.

Paruh kedua dimulai, permainan agresif langsung ditampilkan oleh kubu tuan rumah di awal pertandingan.

Berkali-kali penetrasi yang coba dilakukan oleh Samsul Arif dan Rafael da Silva di lini depan masih belum menembus solidnya lini pertahanan tim tamu. Semen Padang selaku tim tamu justru mampu bermain lepas sehingga membuat aliran bola bisa berjalan dengan baik.

Vanderlei mampu mencetak brace tepat pada menit ke-79 setelah sundulannya mampu menjebol jala gawang tuan rumah. Empat menit berselang, tim tamu semakin menjauh setelah Flavio Beck mencetak gol ketiga Semen Padang lewat tendangan jarak jauhnya.

Hingga babak kedua berakhir, Semen Padang mampu mempertahankan keunggulan skor 0-3 atas Barito Putera. (*/IN-001)

Susunan Pemain
BARITO PUTRA (4-3-3): Adhitya Harlan (GK), Rony Esar Beroperay, Andri Ibom Dandi Maulana, Donny Harold, Bayu Pradana, Kozuke Yamazaki, Fransisco Wagsley, Samsul Arif, Rafael da Silva, Yakob Sayuri

SEMEN PADANG (3-5-2): Rendy Oscario (GK), Roni Rosadi, Dedy Gusmawan, Syaeful Anwar, Dedi Hartono, Yu Hyunkoo, Leo Guntara, Kristof Yoku, Flavio Beck Junior, Dany Karl Max, Vanderlei Francisco.

Jumat, 06 Desember 2019

Kapolda dan Wakapolda Sumbar Dimutasi


PADANG - Kapolri Jenderal Idham Azis, memenuhi janjinya mengganti Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal. Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019. Irjen Fakhrizal dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Posisi Kapolda Sumbar bakal diisi Irjen Toni Harmanto, sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri. Tidak hanya Kapolda, Waka Polda Sumbar Irjen Damisnur juga dimutasi. Selanjutnya, dia bertugas sebagai Analisis Kebijakan Utama Bidang Jemen Ops Itwasum Polri. Penggantinya adalah Kombes Pol Rudy Sumardiyanto yang saat ini sebagai Irwasda Polda Lampung.

Kapolri juga mengganti sejumlah nama lain. Di antaranya Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Agus Andrianto yang mendapat tugas baru sebagai Kabaharkam Polri. Posisi Agus di Sumut bakal diisi oleh Irjen Martuani Sormin. Martuani sebelumnya menjabat Asops Kapolri.

Kapolda Papua Barat, yang saat ini dijabat Brigjen Herry Rudolf Nahak. Herry mendapat jabatan baru sebagai Asops Kapolri. Posisi Kapolda Papua Barat bakal diisi oleh Brigjen Tornagogo Sihoming. Dia sebelumnya menjabat Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Berikutnya, Idham juga mengganti Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri yang diberi tugas baru sebagai Aslog Kapolri. Posisi Ahmad Dofiri sebagai Kapolda DIY digantikan oleh Irjen Asep Suhendar.

Selanjutnya, Kapolda Sulteng Irjen Lukman Wahyu Hariyanto dimutasi ke Baharkam Polri. Posisi Kapolda Sulteng bakal diisi oleh Brigjen Syafril Nursal.

Diprotes DPR

Sebelumnya, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal, menegaskan diri maju dalam kontestasi Pilkada Sumbar 2020. Perwira polisi bintang dua asal Kamang, Agam tersebut juga telah menegaskan akan maju dari jalur independen. Walikota Pariaman, Genius Umar, akan mendampingi "Polisi Niniak Mamak" itu untuk bertarung di kontestasi BA 1. Majunya Fakhrizal, langsung membuat buncah. Tidak hanya di Sumbar, tapi hingga ke level nasional. Komisi III DPR RI mempertanyakan jenderal aktif tersebut ke Kapolri Jenderal Idham Aziz. Jawaban Kapolri, Irjen Fakhrizal segera diganti!

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolri Rabu (20/11/2019), memanas. Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menggelindingkan bola panas, mempertanyakan posisi Irjen Pol Fakhrizal. Masinton menuding Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, sudah deklarasi maju sebagai salah Cagub Sumbar di Pilkada 2020.

"Bagaimana ini? Ada Kapolda maju Pilkada, sebut saja Kapolda Sumbar," ujar Politisi PDI Perjuangan, Masinton di ruang RDP.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menjawab dengan to the point.

"Soal Kapolda yang ikut Pilkada, kita harus ganti. Hanya itu obatnya," ujar Idham dengan mantap.

Irjen Pol Fakhrizal saat ini masih aktif sebagai Kapolda Sumbar. Fakhrizal menegaskan dirinya tetap mengutamakan tugas Polri yang diperintahkan Kapolri kepadanya.

"Saat ini saya masih Kapolda dengan tugas yang diamanahkan pimpinan tertinggi Polri dan soal Pilkada itu bentuk aspirasi tokoh masyarakat di Sumbar yang meminta saya maju sebagai Cagub. Saya terharu, sekaligus bangga masih ada masyarakat minta anggota Polri maju Cagub," ujar Fakhrizal.

Fakhrizal yang kini disebut maju berpasangan dengan Genius Umar (Wali Kota Pariaman) tetap berprinsip sebagai Bhayangkara negara.

"Saya prajurit Bhayangkara, punya prinsip selalu patuh pada putusan pimpinan tertinggi Polri, institusi saya," ujar Fakhrizal.

Siapa Irjen Toni Harmanto?

Irjen Pol Toni Harmanto adalah perwira tinggi yang khatam dunia reserse. Sebelum jadi Kapolda Sumbar, Irjen Toni saat ini menjabat Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

Irjen Pol Toni, adalah lulusan Akpol 1988. Sebelum menjadi jendral bintang dua, dia pernah menjabat Wakapolda Jatim.

Karir Irjen Pol Toni dinilai menterang, di dunia reserse. Dia pernah menjabat Kanit IV Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Tahun 2006, Toni menjadi Kapolres Metro Tangerang.

Pernah pula jadi Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, serta Penyidik Utama Tk. III Dit. I/Kamntrannas Bareskrim Polri (2008), Kanit I Dit. II/Eksus Bareskrim Polri (2009) dan Kasubdit I Dittpideksus Bareskrim Polri (2011).

Kemudian, Analis Kebijakan Masyarakat Bidang Pidesksus Bareskrim Polri (2011), Direskrimum Polda Metro Jaya dan pada 2013 Wadirtipidum Bareskrim Polri (2013) serta Karojianstra Sops Mabes Polri pada 2015. (*/IN-001)

Kamis, 05 Desember 2019

Maju Jadi Cagub Sumbar, Aldi Taher Minta Restu Mahyeldi, Riza Fahlepi dan Nasrul Abit


PADANG - Maju sebagai calon gubernur Sumbar, aktor Aldi Taher bakal meminta restu ke sejumlah tokoh. Hal itu disampaikan Aldi Taher saat mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sumbar di Kantor PPP Sumbar, Kamis (5/12/2019). Meminta restu tersebut, kata Aldi Taher, agar mendapat dukungan untuk maju di Pilgub Sumbar 2020.

"Saya kader PKS menunggu putusan dari pusat. Namun, mohon dukungan dari Mahyeldi, Riza Fahlepi dan Nasrul Abit," kata Aldi Taher, dikutip tribunpadang.com.

Selain kepada para tokoh, ia sebelumnya juga sudah meminta restu kepada Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sumbar. Permintaan restu itu dilakukan pada Senin (2/12/2019) saat Aldi Taher bersilaturahmi ke kantor DPW PKS Sumbar.

"Saya diminta untuk maju menjadi calon Gubernur Sumbar pada Pilkada 2020. Hari ini saya silaturahmi ke PKS karena saya kader PKS," kata Aldi Taher.

"Bismillah, kita bersama membangun ranah Minang karena saya 100 persen putra Minang," sambung Aldi Taher.

Aldi Taher juga mengaku, maju Pilgub Sumbar dia akan meminta restu kepada Niniak Namak, termasuk Kader Gerindra Nasrul Abit, kader PKS Mahyeldi dan Riza Fahlepi serta Gubernur Sumbar saat ini Irwan Prayitno.

"Bismillah, saatnya yang muda membangun Ranah Minang bersama melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Irwan Prayitno," kata dia.

Ambil Formulir di PPP

Aktor Aldi Taher datangi kantor Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumbar di Padang, Kamis (5/12/2019). Kedatangan Aldi Taher ke PPP untuk mengambir formulir bakal calon gubernur Sumbar. Mengenakan pakaian adat Minangkabau berwarna merah, dia datang pukul 16.00 WIB didampingi tim pemenangan Aldi Taher.

"Saya mengambil formulir pendaftaran menjadi bakal calon Gubernur Sumatera Barat," kata Aldi Taher, Kamis (5/12/2019).

Menurut Aldi, politik itu dinamis. Oleh karena itu, dirinya akan terus melakukan konsolidasi dan silaturahmi dengan semua partai. Dia menyatakan, mengambil formulir pendaftaran ke PPP karena panggilan hati.

"Saya berkomunikasi dengan beberapa orang sahabat. Saya hubungi sekretaris PPP Amora Lubis."

"Katanya, PPP masih membuka pendaftaran untuk kader terbaik yang akan maju Pilkada 2020," jelas Aldi.

Dikatakan mantan suami Dewi Perssik ini, dengan mengambil formulir ke PPP, itu membuktikan dirinya terbuka untuk semua partai.

"Mudah-mudahan dan insyaallah semua partai mendukung Aldi Taher," harapnya.

Terkait rencana mendaftar ke partai lain, Aldi Taher belum bisa memastikan. (*/IN-001)

Rabu, 04 Desember 2019

Diceraikan UAS, Mellya Juniarti Mengaku Tak Tahu Alasan Diceraikan


BANGKINANG - Majelis hakim Pengadilan Agama Bangkinang, Riau mengabulkan gugatan Ustadz Abdul Somad ceraikan istrinya, Mellya Juniarti, Selasa (3/12/2019).

Berikut pengakuan Mellya Juniarti, selaku istri Ustadz Abdul Somad yang datang ke Pengadilan Agama setelah majelis hakim memutuskan perkara gugatan talak Ustadz Abdul Somad.

Istri UAS, Mellya Juniarti kepada wartawan usai persidangan di Pengadilan Agama Bangkinang, Jalan Sudirman Bangkinang, Selasa (3/12) membenarkan pengadilan telah memutuskan perkara yang diajukan oleh Ustadz Abdul Somad.

"Ya pengadilan sudah membacakan amar putusannya dan kami tadi terlambat sehingga tidak hadir saat majelis membacakan putusan," ujar Mellya Juniarti saat didampingi kuasa hukumnya Nurhasmi, SH, dikutip tribunnews.com.

Lebih lanjut, istri UAS itu mengaku kaget dengan putusan tanpa kehadirannya sebagai tergugat.

Untuk lebih lanjut banding atau tidaknya, Mellya menyerahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum, sebab dirinya mengaku tidak pernah melakukan kesalahan yang melampaui syariat.

Terkait isu yang beredar kurangnya kebutuhan zohir yang diberikan Ustadz Abdul Somad atau UAS kepadanya, sebagai penyebab gugatan cerai, dirinya tidak mau berkomentar.

"Kalau itu saya no coment, untuk lebih jelas tanyalah sama ustadz, karena saya termohon," terangnya.

Penyebab Ustadz Abdul Somad (UAS) ceraikan istri, Mellya Juniarti masih belum diungkapkan.

Mellya Juniarti dalam klarifikasinya juga mengaku tidak tahu pasti alasan Ustadz Abdul Somad (UAS) menggugat cerai.

Melyya memastikan ia tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar syariat agama Islam.

Diputuskan tanpa kehadiran UAS dan istri

Pengadilan Agama Bangkinang membenarkan bahwa Ustdaz Abdul Somad (UAS) menggugat cerai istrinya.

Dan gugatan Ustadz Adbud Somad (UAS) telah dikabulkan oleh Pengadilan Agama Bangkinang.

Perkara cerai talak yang dimohonkan Ustadz Abdul Somad (UAS) itu disidangkan pada Selasa (3/12/2019) di Pengadilan Agama Bangkinang tanpa kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) maupun mantan istrinya Mellya Juniarti.

Pada persidangan itu, Pengadilan Agama Bangkinang mengabulkan permohonan Cerai Talak Ustadz Abdul Somad. Pengabulan permohonan ini disampaikan Pengadilan Agama Bangkinang di Ruang Sidang Umar Bin Khatab. Setelah dikabulkannya permohonan Cerai Talak ini Ustadz Abdul Somad resmi menyandang predikat duda.

Humas Pengadilan Agama Bangkinang, Muliyas SAg membenarkan pengadilan menerima dan menangani perkara perceraian Ustadz Abdul Somad.

Ia menuturkan permohonan Cerai Talak Ustad Abdul Somad terdaftar di Pengadilan Agama Bangkinang sejak 12 Juli 2019. Perkara perceraian ustadz kondang ini teregistrasi dengan nomor perkara 604/Pdt.G/2019/PA.Bkn.

Dijelaskan perkara perceraian tersebut sudah dilakukan 11 kali proses sidang yang di dalamnya termasuk juga proses mediasi.

"Saat putusan dibacakan hakim kemarin hanya dihadiri kuasa hukum pemohon," ungkapnya.

Ia menuturkan terkait kasus perceraian ini para pihak masih punya waktu 14 hari untuk berpikir menerima putusan atau melakukan upaya hukum lainnya. (*/IN-001)

UAS Ceraikan Istrinya, Mellya Juniarti


BANGKINANG - Ustadz Abdul Somad (UAS) resmi cerai dengan istrinya, Mellya Juniarti. Menurut informasi yang dihimpun kumparan, keputusan itu sudah dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Bangkinang.

"Benar. Sudah datang tadi. Untuk lebih jelasnya silakan datang ke sini saja, ada petugasnya," kata salah seorang petugas operator PA Bangkinang yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi kumparan.com, Rabu (4/12).

Kuasa hukum UAS, Hasan Basri, tak berkomentar banyak terkait perceraian UAS. Menurutnya, hal itu merupakan urusan rumah tangga UAS.

"Selain ini urusan rumah tangga, tak usah ditanggapi. Perceraian tertutup untuk umum," kata Hasan mengungkapkan pernyataan UAS.

"Tidak cocok lagi. Ya itu jalannya berpisah, karena kita manusiawi," imbuh dia.

Hasan juga mengaku sudah menerima salinan putusan dari PA Bangkinang. (*/IN-001)

Selasa, 03 Desember 2019

Ledakan di Monas, Satu Luka Berat, Satu Luka Ringan


JAKARTA - Sebuah ledakan terjadi di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019). Ledakan tersebut terjadi pada pukul 07.40 WIB.

Polisi menyebut sumber ledakan berada di dalam Monas. Diduga, ledakan berasal dari handphone.

"Terjadi ledakan yang diduga HP," ujar salah seorang polisi.

Akibatnya satu orang luka berat. "Satu orang luka berat ditemukan di tempat," kata dia.

Kapendam Jaya Letkol CZI Zulhandrie S Mara mengatakan, sejauh ini masih dilakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

"Ada banyak yang berolahraga di situ. Bukan hanya TNI, ada juga masyarakat," Zulhadrie. (*/IN-001)

Senin, 02 Desember 2019

Kantor BPN Kota Solok Didemo Warga

SOLOK - Ratusan warga Perumahan Griya Ampang Kualo, Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, melakukan demonstrasi ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Solok, Senin (2/12/2019). Ratusan warga tersebut memprotes BPN Kota Solok, karena tanah yang mereka huni saat ini, dinyatakan sebagai tanah konsolidasi. Padahal, menurut mereka, tanah yang telah mereka tempati bertahun-tahun tersebut, dibeli dengan akad jual beli yang jelas.

Koordinator aksi, Zulfebri, menyatakan para warga Griya Ampang Kualo, mengaku kecewa status sertifikat kompleks yang mereka tempati dibekukan sejak awal 2019.

"Kami kecewa dengan status sertifikat kepemilikan perumahan Griya Ampang Kualo dibekukan sejak awal tahun 2019. Pembekuan ini tanpa kami sadari sebagai pemilik rumah Griya, sejak awal tahun 2019. Hal itu baru kami ketahui ketika salah seorang pemilik rumah di Griya Ampang Kualo mengurus sertifikat tanahnya, tapi ditolak oleh pihak BPN Kota Solok," ungkapnya.

Zulfebri juga menyebutkan perumahan Griya Ampang Kualo sudah memiliki legalitas yang terstruktur, yang sesuai dengan standar kepemilikan tanah. Zulfebri juga menuturkan, hingga saat ini di Perumahan Griya Ampang kualo sudah terdata penghuni sebanyak 84 KK dengan luas tanah 2 hektare.

"Kami tidak menerima status tanah kami, yang sudah kami beli dengan hasil keringat sendiri, sekarang masuk dalam tanah konsolidasi," katanya.

Zulfebri juga mengungkapkan sebelumnya pihaknya sudah memperlihatkan surat dari KAN Kota Solok dan Pemko Solok terkait kepemilikan berupa sertifikat. Namun, hal itu tidak diindahkan oleh BPN Kota Solok.

Perkara tanah konsolidasi, yang merupakan tanah yang masih bersengketa di Kota Solok, berawal saat BPN Kota Solok mengukur tanah ini pada bulan Maret 2018. Setelah pengukuran tanah ini dan berkoordinasi dengan Pemko Solok, ternyata Griya Ampang Kualo dinyatakan termasuk dalam tanah konsolidasi.

Dalam demo ini warga perumahan Griya Ampang Kualo, menyampaikan 3 tuntutan yaitu pertama, Perumahan Griya Ampang Kualo bukan termasuk kedalam area konsolidasi, sehingga masyarakat dapat  melakukan perbuatan hukum diatas masyarakat tersebut. Kemudian, Kantor BPN Kota Solok harus meminta maaf kepada Walikota Solok dan KAN Kota Solok, karena tidak mengindahkan surat dari Walikota dan dan KAN. Jika poin 1 dan poin 2 tidak dipenuhi maka masyarakat akan menambah massa untuk melakukan demo selanjutnya.

Menanggapi aksi demo warga Perumahan Griya Ampang Kualo, Kepala BPN Kota Solok, Yerri, mengatakan, sesuai dengan saran Asisten 1 bidang Pemerintahan Kota Solok Nova Elfino, Kantor Pertanahan Kota Solok meminta legal opinion ke Aparat Penegak Hukum.

"Pihak Pemerintah daerah Kota Solok dan BPN, akan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya melalui tim penyelesaian konsolidasi. Kantor BPN Kota Solok meminta waktu 3 minggu untuk bisa berkonsultasi ke kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumbar," kata Yerri. (IN-001)

Mutasi Perwira Bergulir di Polres Solok Kota

SOLOK - Mutasi perwira bergulir di Polres Solok Kota. Sejumlah jabatan yang terkena mutasi, sesuai dengan Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolda Sumbar Nomor ST/1111/XI/KEP/2019, tersebut adalah jabatan Wakil Kepala Kepolisian Resor (Waka Polres), Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Res Narkoba), Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas), Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan (Kasat Intelkam) dan Perwira Menengah (Pama).



Waka Polres Solok Kota Kompol Budi Prayitno dimutasi menjadi Kasub Baganev Bagbinopsnal Ditres Narkoba Polda Sumbar. Jabatan Waka Polres Solok Kota diisi oleh Kompol Aksalmadi, yang sebelumnya adalah Kanit 3 Subdit 1 Ditreskrimum Polda Sumbar.



Kasat Narkoba AKP Dodi Apendi dimutasi menjadi Panit 1 Unit 4 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Sumbar. Penggantinya adalah AKP Joko Sunarno yang sebelumnya bertugas di Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Solok.



Kasat Lantas Iptu Sugeng Riadi dimutasi menjadi Kanit 1 Sat PJR Ditlantas Polda Sumbar. Posisi Sugeng, diisi oleh Iptu Zamri Naldi, yang sebelumnya merupakan Kasubbagpers Bag Sumda Polres Sijunjung.



Kasat Intelkam Iptu Luhur Fachri Utomo, mengikuti jejak mantan Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan, yang kini menjabat Kapolres Payakumbuh. Luhur menjadi Kasat Intelkam Polres Payakumbuh, menggantikan AKP Zamzami, yang dimutasi menjadi Kasat Intelkam Polres Padang Pariaman. Jabatan Kasat Intelkam Polres Solok Kota kini dijabat AKP Milson Joni, yang sebelumnya adalah Panit 3 Subdit 1 Ditintelkam Polda Sumbar.



Sementara itu, satu Pama Polres Dharmasraya, Ipda Maihendri, dimutasi ke Polres Solok Kota. Bagi Maihendri, pindah ke Polres Solok Kota merupakan "pulang kampung". Pasalnya, Polres Solok Kota merupakan penempatan pertamanya sebagai polisi. Maihendri menjadi viral setelah dirinya membangun rumah pasangan tua, Samuni, di Nagari Indudur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, saat menjadi Bhabin Kamtibmas Polsek Sungai Lasi. Atas kepeduliannya tersebut, Maihendri mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jendral Prof HM Tito Karnavian. (rijal islamy)

Minggu, 01 Desember 2019

Dua Wartawan Kabupaten Solok Terpilih Menjadi Walinagari

Dunia jurnalistik dan birokrasi, sejatinya ibarat dua sisi mata uang. Sejalan dengan era reformasi yang serba terbuka, profesi jurnalistik selama ini identik dengan kritikan terhadap birokrasi. Tapi, bagaimana jika seorang jurnalis terpilih menjadi walinagari?
Dua wartawan Kabupaten Solok, Mardi Henderson dan Syamsul Azwar terpilih menjadi Walinagari. Mardi dan Syamsul, meraih suara tertinggi dalam helatan Pilwana 28 November 2019 lalu. Artinya, keduanya kini berada dalam lingkaran birokrasi.

Mardi Henderson meraih 412 suara pada helatan Pemilihan Walinagari (Pilwana) di Nagari Koto Gaek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Kamis (28/11/2019) lalu. Cawana nomor urut 4 tersebut, mengungguli Dusriarpen, petahana (incumbent) yang hanya meraih 96 suara. Kemudian Zulkifli Dt Sutan (211), Doni (372) dan Respito (146). Dari 1.699 orang daftar pemilih tetap (DPT), jumlah masyarakat Koto Gaek yang menyalurkan hak suaranya sebanyak 1.237 orang.

Sementara itu, Syamsul Azwar sebagai walinagari petahana di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, kembali mendapat kepercayaan masyarakat di periode kedua. Syamsul meraih 1.510 suara, mengungguli Bakri (215), Romi Fasta (458), Syamsudin (347), dan Dasrianto (1.122).

Kemenangan Mardi Henderson dan Syamsul Azwar dalam Pilwana tersebut menjadi unik, karena keduanya memiliki latar belakang jurnalis, atau wartawan. Keduanya juga membuktikan bahwa profesi jurnalis, menjadi salah satu profesi yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Di samping karakter pribadi yang dimiliki keduanya.

Mardi Henderson


Mardi Henderson lahir bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-24. Yakni tanggal 17 Agustus 1969. Pria pemilik sorot mata tajam, namun murah senyum ini, menjalani profesi wartawan sejak November 2007. Sebelumnya, Mardi menjalani hidup sebagai perantau di Kota Batam, Kepulauan Riau. Pada 2007 itu, Mardi memulai petualangannya sebagai pewarta di Tabloid Publik. Sebuah tabloid yang didirikan dan dibesarkan oleh mantan Anggota DPRD Sumbar, mendiang Aswanil Asmara Dt Rajo Johan. Kini, Mardi menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Koran Suara Kita, sebuah koran terbitan Medan, Sumatera Utara.

Meski segera akan dilantik menjadi Walinagari Koto Gaek, Mardi menegaskan dirinya tidak bisa melupakan "jasa" profesi wartawan yang telah digelutinya selama 12 tahun belakangan. Menurutnya, jurnalistik telah memberikan segala hal dalam hidupnya, terutama terkait dengan pembentukan karakter dan memahami jalannya birokrasi.

"Jurnalistik adalah guru yang sangat berharga. Pengalaman menjalani profesi wartawan selama ini, berperan besar dalam hidup saya. Salah satunya membentuk karakter yang kritis, jujur, dan bertanggung jawab. Sehingga, tidak mungkin saya akan melupakan jasa profesi jurnalistik ini sampai kapanpun. Sebab, secara jujur saya harus mengakui, bahwa saya besar dari jurnlistik ini," tegasnya.

Meski setelah dilantik menjadi Walinagari, Mardi harus meninggalkan profesi jurnalistiknya, namun jiwa dan karakter sebagai wartawan menurutnya akan senantiasa melekat. Hal ini menurutnya akan senantiasa diaplikasikan dalam bidang tugasnya. Salah satunya penyelenggaraan birokrasi yang transparan dan terbuka. Mardi juga meminta seluruh rekan-rekan pers di Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan) selalu memberikan dukungan penuh baginya menjalani peran barunya sebagai walinagari.

"Meski kita selama ini adalah rekan seprofesi, saya meminta rekan-rekan pers Solok senantiasa memberi dukungan penuh kepada saya. Terutama senantiasa mengkritik dan mengingatkan saya jika merasa saya ada kekeliruan. Kritik dan tegur jika saya salah. Karena tamparan dari seorang kawan, lebih baik dari pelukan dari seorang musuh. Jangan biarkan saya terjerumus. Saya mohon selalu diberikan arahan, petunjuk dan kritik dari rekan-rekan pers," ungkapnya.

Mardi Henderson merupakan salah satu pendiri Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas). Di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Solok, Mardi berada di Bidang Hukum.

"Tugas saya ke depan sangat berat. Koto Gaek, sebagai nagari yang bersisian langsung dengan ibukota Kabupaten Solok, Arosuka, dituntut menjadi nagari penyangga. Karena itu, pemerintah nagari Koto Gaek harus mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) anak nagari dan pemerintahan nagari yang baik," ujarnya.



Sementara itu, Walinagari Batang Barus, Syamsul Azwar, sejatinya memikul beban yang cukup berat. Pasalnya, Nagari Batang Barus merupakan nagari di pusat pemerintahan Kabupaten Solok. Nagari Batang Barus, merupakan Jakarta-nya Indonesia. Artinya, Walinagari Batang Barus adalah "Gubernurnya" DKI Jakarta.

Sama seperti Mardi, Syamsul Azwar juga merupakan alumni dari Tabloid Publik. Namun, pria kelahiran 28 Februari 1974 tersebut memulai kiprahnya di jurnalistik sejak tahun 2002, kala bergabung dengan Serambi Pos. Tahun 2004, Syamsul bergabung dengan Tabloid Publik dan hijrah ke The Public pada tahun 2013.

Usai dilantik sebagai Walinagari Batang Barus pada 2013, Syamsul Azwar didaulat sebagai Ketua Forum Walinagari (Forwana) Kabupaten Solok. Menurutnya, kepercayaan tersebut, salah satunya adalah hikmah dari dirinya menjadi jurnalis.

"Ketika orang meragukan profesi jurnalis dalam birokrasi. Ternyata jurnalis, bisa memimpin. Sifat jurnalis yang selalu bertanya, kritis, dan selalu ingin tahu, berperan besar membentuk kepemimpinan. Bekal pengalaman sebagai jurnalis, membuat kita bisa memahami berbagai aspek dalam birokrasi dan pembangunan. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Sehingga, kita bisa menempatkan diri sebagai pemimpin, bukan penguasa. Pemimpin, akan selalu mengedepankan kepentingan umum, sedangkan penguasa cenderung bersikap otoriter," ungkapnya.

Syamsul Azwar juga menegaskan bahwa profesi wartawan adalah bagaimana bisa mencerdaskan masyarakat melalui karya-karya jurnalistik. Selain menyebarkan informasi ke masyarakat luas, jurnalis menurutnya harus memberikan kontrol sosial kepada pemerintahan.

"Saat berada di pemerintahan, kita harus tetap siap menerima kritik dan kontrol dari masyarakat. Tak terkecuali dari rekan-rekan jurnalis," ungkapnya.

Sebelumnya, Syamsul Azwar selain sebagai jurnalis juga berkiprah di berbagai bidang di Nagari Batang Barus. Di antaranya Ketua Pemuda, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Anggota Badan Perwakilan Nagari (BPN), Kepala Jorong Lubuk Selasih, hingga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Batang Barus.

"Batang Barus sebagai etalase Kabupaten Solok. Sesuai Visi dan Misi, saya ingin menjadikan Batang Barus sebagai Nagari Cerdas atau Nagari Smart. Sehingga, penguatan kapasistas lembaga dan organisasi menjadi kunci. Karena itu, peran dari rekan-rekan pers sangat saya harapkan dalam penguatan ini," ujarnya.

Roni Natase


Menanggapi terpilihnya Mardi Henderson dan Syamsul Azwar dalam Pilwana 28 November lalu, Ketua Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas), Roni Natase mengaku pihaknya sangat bangga. Menurutnya, terpilihnya kedua wartawan anggota F-Kuwas tersebut, merupakan pengakuan dan cerminan bahwa wartawan juga bisa memimpin dan disenangi masyarakat.

"Terpilihnya Mardi dan Syamsul, merupakan sebuah prestasi dan kebanggaan bagi kami insan media di Solok. Kami akan mendukung penuh keduanya dalam menjalankan kiprahnya sebagai walinagari. Tidak hanya saran dan masukan, kami juga siap memberikan kritik membangun kepada mereka," ungkapnya.

Roni Natase juga mengharapkan kedua walinagari terpilih tersebut bisa menjaga nama baik mereka dengan menorehkan prestasi. Sebab menurutnya, keduanya juga membawa nama baik profesi wartawan. Roni juga meminta wartawan Solok juga berkiprah di berbagai organisasi kemasyarakatan, kepemudaan dan legislatif di Solok.

"Kita harapkan, rekan-rekan media juga berkiprah di legislatif, Ormas, OKP, dan berbagai bidang lainnya. Sehingga, keberadaan profesi wartawan semakin kuat dan mampu berkiprah secara langsung dalam pembangunan," harapnya.

Gusmal Dt Rajo Lelo & Ny. Desnadefi Gusmal


Sementara itu, Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, juga menyambut dengan antusias terpilihnya dua wartawan tersebut sebagai walinagari. Menurut Gusmal, hal itu membuktikan bahwa profesi wartawan disukai masyarakat. Gusmal menyatakan, dengan ilmu publikasi pembangunan dan kemasyarakatan yang dimiliki, keduanya mampu berperan dalam membangun masyarakat Kabupaten Solok. Gusmal juga mengharapkan, keduanya bisa lebih maju dan lebih baik dari walinagari-walinagari lain.

"Saya sangat antusias dengan terpilihnya Mardi dan Syamsul. Saya harapkan keduanya mampu menjadi pelopor dan inisiator, serta menjadi contoh bagi yang lain. Seperti Syamsul misalnya, yang dipercaya sebagai Ketua Forwana Kabupaten Solok. Saya harapkan Mardi juga mampu membawa Koto Gaek menjadi contoh bagi nagari-nagari lainnya. Tentu dengan prestasi dan gebrakan-gebrakan," ujarnya.

Gusmal juga menegaskan bahwa profesi jurnalis yang selama ini dikenal sebagai pihak yang mengkritik dan menyorot berbagai kebijakan pemerintahan, bisa menjadi contoh bagi yang lain.

"Jika biasanya mengkritik dan menyorot, tentu mereka akan lebih siapa sebagai pihak yang dikritik dan disorot. Saya berharap, setelah menjadi wlainagari, mereka tidak menghindar dari kritik, tapi menularkan ilmu dan daya kritisnya ke walinagari-walinagari lainnya. Mereka harus menjadi contoh, pelopor, dan inisiator," harapnya. (rijal islamy)

Drainase Tersumbat, Wawako Reinier Pimpin Gotong Royong


SOLOK - Gerak cepat diperlihatkan Wakil Wali Kota (Wawako) Solok Reinier dalam menanggapi keluhan warga Berok, Pasar Pandan Air Mati (PPA), Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, terkait drainase mampet penuh sampah yang sudah berlangsung selama bertahun tahun. Reinier bersama elemen masyarakat Berok, menggelar Gotong Royong (Goro) bersama untuk membersihkan saluran gorong-gorong yang tersumbat, Sabtu (30/11/2019). Sebelumnya, Reinier bersama sejumlah pegawai Pemko Solok meninjau lokasi tersebut pada Rabu (27/11/2019).

Goro bersama juga diikuti Dinas Lingkungan Hidup Solok, RT, RW, dan staf Kelurahan PPA. Di bawah arahan Reinier, seluruh lubang bersarangkan sampah dibuka dan dikeruk langsung dari dalam drainase.

Aliran air yang biasanya tidak jalan atau tersumbat, sesaat sudah mengalir lancar ke arah hilir. Reinier berharap warga Pasar Pandan Air Mati kembali mengaktifkan goro bersama secara berkala. Menurutnya, selain untuk membersihkan lingkungan, manfaat Goro bersama dinilai sebagai ajang silaturahmi sesama warga.

"Kita harapkan tidak hanya di Kelurahan PPA saja, namun semua kelurahan mengaktifkan goro bersama lagi," kata Reinier di lokasi drainase.

Di samping itu, Reinier juga mengimbau semua warga Kota Solok untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi membuang sampah ke sungai ataupun drainase yang ada.

"Buanglah sampah ke tempat yang telah disediakan. Ke depan kita harap tak ada lagi drainase yang tersumbat sampah di semua tempat," ujarnya. (IN-001)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved