All Posts - INFONEWS.CO.ID
-->

Minggu, 05 Januari 2020

Nama Iriadi Dt Tumanggung Makin Populer, Isu Negatif Terhadapnya juga Makin Gencar Beredar

SOLOK - Pengurus Masjid Raya Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Yonni Abu Dzaki, memberikan testimoni terhadap Bakal Calon Bupati Solok, Iriadi Dt Tumanggung. Menurut Yonni, dalam testimoni di sebuah grup facebook, ada yang bertanya sambil bergurau kepadanya terhadap kontribusi Iriadi Dt Tumanggung ke Nagari Selayo. Yonni kemudian menjawab dengan jujur dengan mengatakan dirinya tidak tahu persis apa yang telah diperbuat Iriadi untuk Nagari Selayo. Namun, untuk Masjid Raya Selayo, Yonni memaparkan kontribusi Iriadi selama ini.

"Saya tidak kenal beliau dengan baik. Kecuali dari cerita orang di media sosial dan melihat beliau dari jauh. Karena itu, saya tidak tahu apa kontribusi beliau untuk Nagari Selayo. Tapi, kalau ditanya apa kontribusi beliau untuk Masjid Raya Selayo, tentu saya bisa jawab. Selama ini, kontribusi beliau sudah cukup banyak dan sering, bahkan rutin. Contohnya ketika membangun MDTA, beliau mengirim besi dan bahan bangunan lain. Bahkan penyediaan sound system, mulai dari mixer, power speaker dan lain-lainnya," ujarnya.



Yonni juga mengungkapkan, saat pelaksanaan Khatam Alquran, Iriadi selalu membantu. Meski tanpa diajukan proposal, bahkan cukup dengan ditelpon saja. Jumlah bantuan Iriadi menurut Yonni, juga tidak pernah sekadarnya, tapi dengan jumlah yang cukup besar.

"Dari dulu, sebelum ada isu Pilkada, atau wacana dan rencana beliau akan maju di Pilkada Kabupaten Solok, beliau sudah sangat banyak berkontribusi terhadap Masjid Raya Selayo," ungkapnya.

Yonni Abu Dzaki juga menegaskan hal ini diutarakannya untuk meluruskan kesan buruk yang mungkin tanpa sengaja disematkan ke Iriadi Dt Tumanggung, saat berencana maju di Pilkada Kabupaten Solok, September 2020 mendatang.

"Mudah-mudahan, kalau beliau membaca ini, tidak membuatnya jadi ria. Sehingga tidak hilangnya amal saleh beliau. Tetapi ini ditulis hanya untuk meluruskan kesan buruk yang tanpa sengaja disematkan pada beliau," ujarnya.



Kandidat Bupati Solok 2020

Saat ini, Iriadi Dt Tumanggung disebut-sebut sebagai salah satu tokoh rantau asal Kabupaten Solok yang berpeluang besar memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun 2020 mendatang. Iriadi mengaku, dirinya terpanggil untuk membangun kampung halamannya, dan berbuat lebih luas lagi di Kabupaten Solok.

"Kabupaten Solok itu kaya akan sumber daya alam pertanian dan pariwisata. Sentuhan pertanian modern dan pariwisata yang dikemas maksimal, akan mampu membuat masyarakat lebih makmur dan sejahtera. Sentuhan dan pengemasan tersebut harus dimulai dan dilakukan oleh sebuah birokrasi yang baik. Yakni berupa regulasi, perencanaan program, dan kebijakan yang pro rakyat," ungkapnya.



Sebelum masuk ke ranah perekonomian, Iriadi Dt Tumanggung menegaskan dirinya bakal terlebih dahulu menata aspek religius. Mengusung visi; "Bersama Membangun Pertanian Modern dan Pariwisata Menuju Solok Maju, Sejahtera dan Religius", Iriadi Dt Tumanggung menegaskan, pembangunan fisik harus juga diiringi dengan pembangunan mental dan spritualitas. Maka itu jika dirinya dipercaya memimpin Solok nantinya akan memprioritaskan keberadaan surau menjadi pusat pendidikan sejak dini dan wahana pembentukan karakter yang berakhlakulkarimah.

"Kita akan canangkan Gerakan Kembali ke Surau yang mengandung pesan pentingnya surau sebagai pusat pembentukan karakter dan pendidikan dini. Maka itu fasilitasnya harus disediakan secara merata dan memadai. Di samping tempat anak-anak mengaji, Surau nantinya akan dilengkapi dengan perpustakaan yang dapat membuka cakrawala masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Sejak dini, generasi muda Solok harus dipersiapkan dengan pengetahuan agama yang memadai. Regenerasi ulama mesti sudah dipikirkan sejak sekarang. Kita cari perguruan tinggi Islam yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri untuk menitipkan generasi Solok belajar di sana," tambahnya.



Di bidang perekonomian dan pemberdayaan, Iriadi Dt Tumanggung menginginkan sektor pertanian dan pariwisata menjadi andalan Kabupaten Solok. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang ini, mengatakan Kabupaten Solok kaya akan sumber daya alam sehingga pemanfaatannya harus dioptimalkan.

"Langkah awal tentunya harus merubah mindset (pola fikir) masyarakat yang selama ini masih banyak mengandalkan pola pertanian tradisional menuju pola pertanian modern. Banyak aspek yang bisa dilakukan efisiensi seperti penggunaan lahan sempit yang bisa menghasilkan maksimal serta waktu panen yang relatif lebih singkat. Membangun pabrik pengolahan hasil pertanian dalam satu kawasan terintegrasi. Hal ini penting di samping bisa menjamin mutu hasil produksi, juga dapat memangkas biaya transportasi dan harga modal akan lebih terjangkau," ujarnya.



Sekilas Iriadi Dt Tumanggung

Nama Iriadi Dt Tumanggung, tidak muncul secara tiba-tiba di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020. Jauh hari, nama Iriadi sudah menjadi pembicaraan, khususnya di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung. Kiprahnya sebagai birokrat senior dan disegani di Pemprov Sumsel, ternyata juga berdengung hingga ke Kabupaten Solok. Layaknya warga Minangkabau yang suka merantau, keinginan pulang kampung dan berbakti di tanah kelahiran, membuat Iriadi menegaskan niat menjadi bakal calon Bupati Solok.

Kurun waktu 35 tahun bukan waktu yang singkat untuk pengabdian Iriadi Dt Tumanggung sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumatera Selatan. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya mulai dari Kacabdin Pertanian Pasang Surut Kabupaten Musi Banyuasin, Kabag Pemerintahan Kantor Pembantu Gubernur Sumsel Wilayah 1 Musi Banyuasin, Sekretaris KPU Kabupaten Musi Banyuasin selama 11 tahun, Kepala Hubla Biro Penghubung Pemerintah Provinsi Sumsel di Jakarta, Kepala Samsat Musi Banyuasin, Kepala Samsat Kota Palembang dan terakhir saat ini masih menjabat Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sumatera Selatan.



Iriadi Dt Tumanggung lahir di Selayo pada 11 November 1962. Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang ini, hingga kini, dipercaya Gubernur Sumsel Herman Deru sebagai Kepala Sekretariat Bawaslu Sumsel. Kinerja dan kedekatannya dengan Gubernur Sumsel sebelumnya, Alex Nurdin, membuat Iriadi Dt Manggung dipercaya memimpin jabatan-jabatan strategis di Pemprov Sumsel.

Menjadi kandidat unggulan di bursa Pilkada Kabupaten Solok 2020, Iriadi dikebal sebagai sosok pekerja keras yang sukses dalam "kompetisi hidup" di tanah rantau. Pengalamannya di Sumsel, membuatnya dianggap sebagai figur yang mampu dan layak mengganti Bupati Solok saat ini, Gusmal Dt Rajo Lelo. Apalagi dalam berbagai jabatan terakhir Iriadi banyak berkecimpung dalam tugas kepemiluan yang menuntut integritas tinggi.



Mantan Gubernur Sumsel dua periode, Alex Noerdin, mengaku dirinya sangat mengapresiasi kemampuan Iriadi dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN. Alex Noerdin melihat sosok Iriadi sebagai figur yang memiliki kemampuan manajerial tinggi dan selalu dapat melaksanakan tugas dengan tuntas dan baik.

"Sejak saya menjabat Bupati Musi Banyuasin sudah cukup mengenal sosok Iriadi ini. Penilaian saya, beliau (Iriadi –red) sangat berpengalaman dan mumpuni. Malah saat menjabat Gubernur, Iriadi menjadi Kepala UPTD Samsat yang berhasil gemilang dengan memaksimalkan target pemasukan pajak sebesar Rp 100 miliar perbulan. Ini tentunya sebuah prestasi tersendiri," tutur Alex Noerdin.

Ditambahkan Alex Noerdin yang pada tahun 2005 telah diberi gelar Dipertuan Datuk Sri Baginda dari Yang Dipertuan Agung Raja Alam Pagaruyung ini, dirinya mengapresiasi positif pencalonan Iriadi sebagai Bupati Solok mendatang.

"Saya sangat memahami karakter masyarakat Minang yang tidak sembarangan dalam memiliki pemimpin. Tentu dengan terlebih dulu melihat track record para kandidat yang ada. Nah, Iriadi ini merupakan sosok yang berpengalaman dalam birokrasi dan memiliki pergaulan luas baik di lembaga legislatif maupun eksekutif. Saya rasa cocok untuk kebutuhan Kabupaten Solok sekarang ini," ujar Alex Noerdin yang juga Ketua Partai Golkar Sumsel ini.



Wakil Gubernur Sumsel periode 2013-2018, Ishak Mekki, menilai sosok Iriadi Dt Tumanggung sebagau pekerja keras yang berkomitmen tinggi dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Di samping itu, Iriadi dikenalnya juga selalu memperhatikan hal-hal kecil sehingga tugas yang dikerjakannya selalu membawa hasil positif.

"Saya mengenalnya sebagai pribadi dan aparatur negara yang memiliki komitmen dan loyalitas tinggi kepada atasan. Sehingga tugas apapun yang diberikan, Iriadi selalu mampu menyelesaikannya dengan baik," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, yang kini merupakan anggota DPR RI 2019-2024.

Wartawan senior Sumsel, Heriyanto M.Si, menilai Iriadi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan peduli terhadap lingkungan. Untuk itu dirinya berkeyakinan jika Kabupaten Solok dipimpin Iriadi maka akan dapat semakin maju dan berkembang.

"Yang saya tahu beliau (Iriadi, red) memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan setia kawan. Terbukti di Lampung ada masjid yang sengaja dibangun sendiri oleh Iriadi. Jadi beliau ini pergaulannya juga sangat luas. Bukan hanya di Sumsel dan Sumbar saja," tutur Heriyanto. (IN-001)

DPO Curanmor di RSUD Sungai Dareh Ditangkap Dinihari Tadi

DHARMASRAYA - Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Dharmasraya bersama Unit Reskrim Polsek Pulau Punjung, mengamankan seorang DPO (daftar pencarian orang) pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), pada Minggu dinihari (5/1/2019) sekira pukul 02.30 WIB. Petugas mengamankan SP (19), warga Jorong Kampung Surau, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.

Sebelumnya, SP diduga melakukan tindak pidana pencurian terhadap sepeda motor Yamaha Mio warna kuning emas dengan BA 2551 VN milik Musri (43), warga Jorong Pasar Lama, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Tindak pidana dilakukan pada Selasa tanggal 28 Mei 2019 sekira pukul 20.30 WIB di depan Ruang Gizi, RSUD Sungai Dareh, Jorong Kubang Panjang, Nagari IV Koto Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.

Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir, S.IK, melalui Kasat Reskrim AKP Suyanto, menyatakan dari hasil lidik anggota Opsnal, jajaran Sat Reskrim Polres Dharmasraya bersama Unit Reskrim Polsek Pulau Punjung, terhadap tersangka SP (19), DPO Curanmor tersebut ditangkap di jalan baru Kampung Surau, atau depan SMKN 2  Pulau Punjung, di Jorong Pasir putih Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, sekira pukul 02.30 WIB. Pelaku kemudian digelandang ke Polsek Pulau Punjung untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Pelaku diancam dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," ungkap AKP Suyanto. (IN-001)

Pilkada Kota Solok 2020, Baru Boris-Adang yang Memenuhi Syarat

SOLOK - Eskalasi Pilkada Kota Solok semakin memanas memasuki tahun baru 2020. Sejumlah calon sudah mulai "memanaskan mesin" untuk menarik simpati masyarakat dan calon partai pengusung. Bahkan, tiga pasang calon sudah melakukan deklarasi. Yakni Ismael Koto-Edi Candra, Yutris Can-Irman Yefri Adang, dan Reinier-Andri Maran. Namun, baru Yutris Can-Irman Yefri Adang yang telah memenuhi persyaratan minimal 4 kursi DPRD Kota Solok untuk maju di kontestasi Pilkada September 2020.

Saat ini, Yutris Can sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Solok, memiliku tiga kursi di DPRD Kota Solok. Sedangkan Irman Yefri Adang, kader PAN, memiliki 2 kursi di legislatif Kota Beras Serambi Madinah. Sedangkan Ismael Koto sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solok yang bakal berpasangan dengan Edi Candra, baru punya bekal 2 kursi di DPRD Kota Solok. Sementara, Reinier sebagai Ketua DPK PKPI Kota Solok dan Andri Maran sebagai Ketua DPC PDIP Kota Solok, juga baru memiliki 2 kursi DPRD Kota Solok.



Lima kursi yang "telah" diklaim Yutris Can dan Irman Yefri Adang, membuat mereka menjadi satu-satunya pasangan yang sudah memenuhi persyaratan untuk maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 2020. Sedangkan Ismael Koto-Edi Candra dan Reinier-Andri Maran, saat ini sedang sibuk mencari dua kursi lagi untuk memenuhi syarat. Saat ini, di DPRD Kota Solok, ada 7 partai yang memiliki 2 kursi, hasil Pileg 17 April 2019 lalu. Yakni Gerindra, PAN, Demokrat, NasDem, PBB, PKS dan Hanura. Tiga partai lain yang memiliki 1 kursi adalah PDIP, PPP dan PKPI. Melengkapi 20 Anggota DPRD Kota Solok, Partai Golkar menjadi pemenang Pileg dengan raihan 3 kursi di periode 2019-2024.

Lima kursi yang telah "diklaim" Yutris Can-Irman Yefri Adang, sepertinya sudah "final". Pasalnya, dari hasil pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Bakal Calon Wakil Walikota Solok, hanya Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang mengembalikan formulir, sekaligus ditetapkan dan diusulkan DPD PAN Kota ke DPW PAN Sumbar.

Rusdi Saleh
Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok DPD PAN Kota Solok

Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh, menyatakan pasangan Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang bakal diusung DPD PAN Kota Solok. Sesuai dengan hasil penerimaan Bacakada yang dibuka DPD PAN Kota Solok sejak 1 November hingga 20 November 2019 lalu. Saat dibuka pendaftaran, menurut Rusdi Saleh, ada 6 tokoh politik Kota Solok yang mendaftar. Yakni Ketua DPD PAN Kota Solok Jon Hendra, Wakil Ketua DPW PAN Sumbar Irman Yefri Adang, Ketua DPC Gerindra Kota Solok Ismael Koto, Ketua DPC PDIP Kota Solok Andri Maran, dan Ketua DPK PKPI Kota Solok Reinier Dt Mangkuto Alam.

"Dari enam orang yang mendaftar, Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang mengembalikan formulir. Keduanya datang langsung. Sehingga, kita hanya mengusulkan dua orang itu ke DPW PAN Sumbar untuk ditetapkan nantinya oleh DPP PAN. Kita harapkan ini sudah fix, sehingga pengurus, kader, simpatisan dan mesin partai langsung bergerak," ungkapnya.

Rusdi Saleh, bersama masyarakat dan anak-anak berprestasi di Kota Solok, beberapa waktu lalu.

Rusdi Saleh yang juga Ketua Barisan Muda (BM PAN) Kota Solok, menyatakan pihaknya sangat bersyukur dengan adanya koalisi Partai Golkar dan PAN, yang merupakan dua partai pemenang Pileg 17 April 2019 lalu di Kota Solok. Menurutnya, baru kali ini terjadi koalisi antara dua partai besar di Pilkada langsung yang digelar sejak tahun 2005 di Kota Solok. Sebelumnya, dua partai besar ini senantiasa bersaing dengan calonnya masing-masing.

"Koalisi besar ini, diyakini mampu memenuhi harapan dari seluruh masyarakat Kota Solok. Dengan latar belakang Yutris Can dan Irman Yefri Adang yang sarat pengalaman di legislatif Kota Solok, diharapkan keduanya mampu menjawab keinginan dan aspirasi masyarakat, yang sebelumnya di ranah legislatif, kini di ranah eksekutif. Kita harapkan juga, seluruh pengurus, kader, simpatisan dan seluruh elemen partai, langsung bekerja dan turun ke lapangan untuk mensosialisasikan pasangan ini," harapnya.



Rusdi Saleh juga menyebutkan pihaknya sangat optimistis, pasangan Boris-Adang, bakal mampu mendulang kemenangan di Pilkada Kota Solok September 2020 nanti. Di samping sarat pengalaman, keduanya juga menjadi calon yang sangat dekat dengan masyarakat dan selalu turun ke lapangan. Karena itu, menurut Rusdi Saleh, seluruh elemen partai harus mampu memberikan pemahaman yang diterima akal sehat.

"Masyarakat butuh kerja nyata, bukan Janji. Harus jemput bola dan jangan biarkan masyarakat menunggu lama. Tentu saja, akan banyak fitnah dan tudingan yang akan dialamatkan ke Boris-Adang nantinya. Seluruh elemen partai harus bisa memberikan pemahaman yang diterima akal sehat. Sehingga, kami yakin fitnah dan tudingan miring tersebut tidak akan mempan," ungkap Anggota DPRD Kota Solok yang sebelumnya viral, karena resesnya dihadiri sekitar 800 orang ini.



Terkait kondisi di internal DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh, menegaskan bahwa partai berlambang matahari terbit tersebut sangat kondusif. Termasuk Ketua DPD PAN Kota Solok, Jon Hendra, yang legowo dengan majunya Irman Yefri Adang. Jon Hendra menurut Rusdi Saleh, telah memberikan kesempatan dan dukungan penuh ke Adang. Disebutkannya, Jon Hendra lebih mengutamakan kepentingan partai, dan loyalitas yang sangat tinggi ke PAN. Keputusan ini juga didukung penuh oleh Sekretaris DPD PAN Kota Solok, Efriyon Coneng.

"Adang selama ini dikenal sebagai sosok pemimpin yang mengayomi dan tahu keinginan masyarakat. Tidak pernah tebang pilih. Selama ini adang adalah pribadi yang santun. Selama lebih 10 tahun di DPRD, tak pernah bergesekan dengan siapapun. Di partai, Adang selalu berfikiran positif. Selalu menjadi solusi bagi seluruh kader. Berjiwa kebapakan dan selalu hadir sebagai penyeimbang. Sedangkan, Boris, adalah seorang yang tegas, bukan arogan seperti yang diisukan. Selalu konsisten dan komitmen dengan keputusan apapun risikonya, disukai atau tidak. Sehingga, meskipun belum dideklarasikan, masyarakat sudah menyambut Boris dan Adang dengan sangat luar biasa," ungkapnya.



Sebelumnya, siapa pendamping Ketua DPD Golkar Kota Solok Yutris Can, SE, yang telah menegaskan diri maju di eskalasi Pilkada Kota Solok 2020 nampaknya sudah tuntas. Yutris Can akan berpasangan dengan Wakil DPW PAN Sumbar, Irman Yefri Adang. Hal itu terpapar jelas saat Yutris Can dan Irman Yefri Adang, secara bersamaan mengembalikan formulir pencalonan ke Kantor DPD PAN Kota Solok, Kamis (20/11/2019). Boris (sapaan Yutris Can) menyerahkan formulir pencalonan Cawako, sementara Adang menyerahkan formulir pencalonan Cawawako. Dari sejumlah Cawako dan Cawawako yang mengambil formulir ke DPD PAN Kota Solok, hanya Boris dan Adang yang mengembalikan formulir.

Berkas keduanya, diterima langsung oleh Ketua DPD PAN Kota Solok, Jon Hendra, didampingi oleh Sekretaris Efriyon Coneng, dan Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok dari DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh.

"Saya mantap maju sebagai Cawako Solok pada Pilkada 2020 nanti. Jika dapat restu dari PAN, saya akan berpasangan dengan Irman Yefri Adang. Karena itu, saya berharap PAN mau berkolaborasi dengan Golkar. Dengan bergabungnya PAN dengan Golkar akan membuat koalisi makin kuat. Terutama untuk membangun Kota Solok lima tahun ke depan," kata Yutris Can saat mengembalikan formulir.



Di sisi lain, Irman Yefri Adang juga berharap berkasnya diterima dan ditindaklanjuti oleh PAN. Menurutnya, kolaborasi PAN yang menjadi Parpol pemenang kedua di Pileg 17 April 2019 lalu, dan Partai Golkar sebagai partai pemenang pertama, akan lahir kepemimpinan yang kuat menuju Kota Solok lebih baik.

"Kolaborasi dua partai pemenang Pileg 17 April 2019 lalu di Kota Solok ini, diharapkan bisa menjembatani keinginan masyarakat Kota Solok untuk lebih baik," ungkapnya.



Sementara itu, Ketua Panitia Penerimaan Bacakada Kota Solok dari DPD PAN Kota Solok, Rusdi Saleh menyebutkan kolaborasi antara "Beringin" dan "Mentari", merupakan sebuah kolaborasi ideal. Menurut Rusdi Saleh, di satu sisi beringin bisa tempat berteduh dan mentari menyinari dengan cahayanya dan memberikan kehidupan.

Ikutnya Yutris Can dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solok tahun 2020 mendatang, langsung mengubah peta politik Pilkada Kota Solok. Yutris Can yang akrab disapa Boris tersebut, disebut-sebut bakal menjadi kuda hitam di kontestasi BA 1 P. Pasalnya, sebagai Ketua DPRD Kota Solok tiga periode, pamor dan kapasitas Yutris Can sudah teruji. Termasuk saat mempertahankan Partai Golkar tetap menjadi pemenang Pileg di Kota Solok.



Hubungannya dengan sejumlah tokoh politik dan tokoh masyarakat di Kota Solok terbilang sangat padu. Sehingga, saat ini, Yutris Can dinilai sudah pantas memegang kendali eksekutif. Bukan lagi di legislatif yang telah tiga kali dibuktikannya via Pileg 2009, 2014, dan 2019.

Sebagai figur yang sangat mengerti kondisi Kota Solok, Yutris Can juga memiliki hubungan kekerabatan dan sosial dengan para mantan Walikota Solok. Seperti dengan Syamsu Rahim yang sebelumnya sama-sama kader Golkar. Dengan Walikota Solok saat ini, Zul Elfian, sebagai mitra eksekutif dan legislatif. Bahkan dengan Wako Solok periode 2010-2015, Irzal Ilyas Dt Lawik Basa, yang kini menjadi Anggota DPRD Sumbar. Antara Yutris Can dan Irzal ada hubungan bapak dan anak dalam keluarga besar di KTK Kota Solok.



Apalagi, sebagai Ketua Partai Golkar Kota Solok, Yutris Can saat ini memiliki kekuatan kuat untuk maju. Dalam Pileg 17 April 2019 lalu, Partai Golkar meraih tiga kursi, yakni Yutris Can, Ramadhani Kirana Putra, dan Nasril In Dt Malintang Sutan. Untuk menjadi calon walikota Solok, minimal harus empat kursi. Artinya, Yutris butuh minimal satu kursi lagi untuk menjadi Cawako Solok 2020.

Hingga saat ini, selain Yutris Can, ada setidaknya tiga kandidat Walikota Solok yang telah mengungkapkan keinginannya maju di kontestasi Pilkada Kota Solok 2020. Mereka adalah petahana, Wakil Walikota Solok Reinier, Ketua Partai Gerindra Kota Solok Ismael Koto, dan calon dari perseorangan Fauzi Ella Sliano. (IN-001)

Sabtu, 04 Januari 2020

Jembatan Barelang, Kisah dan Kemiripannya dengan Golden State Bridge

Penasaran dengan Jembatan Golden Gate yang megah di AS? Sebelum ke sana, coba tengok dulu Jembatan Barelang di Batam. Mirip dengan Golden Gate yang merupakan landmark terkenal dari San Francisco, AS. Batam pun ternyata punya jembatan yang tak kalah keren dari itu.
Jembatan yang rampung pada tahun 1998 ini diakui mirip dengan Golden Gate di AS oleh banyak masyarakat Batam dan juga pengunjung yang ke sana. Memiliki panjang sekitar 2.264 meter, ada jembatan ini menawarkan spot terbaik bagi traveler yang ingin mengabadikan kemegahannya.
Ada satu tempat khusus di sebelah kiri dekat Jembatan Barelang. Tempat yang luas dan berlantaikan keramik dengan pagar pembatas, dengan pemandangan menghadap langsung Jembatan Barelang. Di sinilah wisatawan bebas untuk berfoto dengan latar pemandangan Jembatan Barelang. Ada yang sibuk mengabadikan pemandangan sekitar, ada juga yang sibuk selfie. Tak masalah!
Selain di bagian depan jembatan, wisatawan juga bisa berjalan di sepanjang tepian jembatan. Karena ada trotoar yang cukup untuk pedestrian. Tapi hati-hati, jangan sampai keluar jalur dari trotoar karena berbahaya. Jembatan ini tak hanya memanjakan mata para pengunjungnya, tapi tentu membantu warga yang tinggal di sana. Karena jembatan ini menghubungkan Batam dengan banyak pulau lain.
Yang tak kalah asyik di sini adalah aneka penjaja makanan. Jadi tak hanya puas menikmati pemandangan, tapi kamu juga bisa puas menjajal makanan yang dijual di sekitar jembatan. Kalau ke sana, coba jagung bakar. (*/IN-001)

Sumber: traveldetik

Kamis, 02 Januari 2020

Kopi Organik Robusta Green Bean di Jepara Raih Sertifikat SNI

JEPARA - Petani kopi di Desa Kunir, Keling, Jepara, Jawa Tengah, memperluas lahan budidaya kopi organik. Kopi organik yang dihasilkan di desa tersebut dinyatakan lolos sertifikasi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), ketentuan Menteri Pertanian, serta regulasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sido Dadi, Keliban, mengatakan sebelum lolos sertifikasi pihaknya mendapat pendampingan lebih dua tahun untuk memastikan produk yang dihasilkan tertangani secara organik sejak budidaya hingga proses pengolahan dan pengemasan.

"Di Jepara hanya ada dua Gapoktan yang bisa memperoleh sertifikat ini. Yaitu kami dan Gapoktan di Desa Tempur," katanya.
Sertifikat ini diterbitkan lembaga sertifikasi Icert, berlaku sejak 3 Oktober 2019 hingga 2 Oktober 2020. Produk kopi organik Gapoktan Sido Dadi lolos sertifikasi sesuai ketentuan SNI 6729:2016 tentang Sistem Pertanian Organik, Permentan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik, serta Peraturan Kepala BPOM Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengawasan Pangan Olahan Organik.
Produk yang disertifikasi berupa kopi robusta green bean (biji kopi) dari lahan budidaya seluas 12,04 hektare di Desa Kunir. Sedangkan operasional produksi yang disertifikasi meliputi produksi, pengolahan (pulping, drying, dan hulling), serta pengemasan. Hampir semua tanaman kopi di Kunir merupakan kopi robusta.
Keliban melanjutkan, meski sertifikat ini berlaku dari lahan 12,04 hektare, tapi petani yang tergabung di Gapoktan Sido Dadi terus melakukan perluasan budidaya.

"Saat ini luas lahan produksi kopi organik sudah mencapai 25 hektare," jelasnya.

Perluasan lahan budidaya organik dilakukan karena permintaan kopi organik terus meningkat. Ada yang untuk keperluan ekspor, pabrik, juga untuk memenuhi permintaan komunitas penyaji kopi, seperti di kafe, kedai, dan angkringan.
Selain itu harga jual kopi organik lebih tinggi. Kopi organik diyakini lebih sehat karena tidak mengandung unsur kimia.

"Dalam bentuk green bean, harga kopi robusta di tingkat petani disini sekitar Rp 18 ribu per kilogram. Sedangkan kopi organik robusta bisa mencapai Rp 40 ribu," jelasnya.
Keliban menambahkan, petani di desanya berkomitmen menjaga kualitas kopi sesuai standar masing-masing jenis produk. Untuk kopi petik merah misalnya, kata Keliban, dia memastikan semua kopi yang diolah benar-benar dipanen dalam kondisi kulitnya sudah berwarna merah.

"Ada satu saja yang warnanya hitam, pasti saya sisihkan. Proses pengeringan dilakukan di para-para," imbuhnya. (*/IN-001)

Sumber: radar kudus

Rabu, 01 Januari 2020

Cukai Rokok Naik, Ini Harga 10 Merek Rokok Per 1 Januari 2020

JAKARTA - Memasuki tahun baru 2020, tarif cukai hasil tembakau mengalami kenaikan rata-rata mencapai 23 persen. Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 152/PMK.010/2019 itu, akan mengerek tarif cukai untuk 4 jenis rokok beserta harga jual terendah ecerannya.

Keempat jenis itu antara lain Sigaret Kretek Mesin (SKM) golongan I dan II; Sigaret Putih Mesin (SPM) golongan I dan II; Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Putih Tangan (SPT) golongan I, II dan II; serta Sigaret Kretek Tangna Filter (SKTF) dan Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF).

Asumsi kenaikan untuk sepuluh merek rokok dari puluhan, bahkan ratusan merek yang beredar di pasar dalam negeri, sudah bisa diprediksi. Beberapa merek itu menjadi favorit bagi masyarakat dengan sejarah dan ceritanya masing-masing.

1. Djarum Super

Rokok jenis Sigaret Kretek Mesin golongan I ini diproduksi oleh PT Djarum dan dijual dengan kemasan berisi 12 dan 16 batang per bungkusnya.

Saat ini, harga rokok Djarum Super dengan isi 12 batang dibanderol Rp15.500. Tiap batang rokok sigaret dikenakan cukai SKM golongan I (Rp590/btg). Artinya, harga eceran Djarum Super tanpa cukai sebesar Rp8.420.

Dengan tarif cukai baru SKM golongan I sebesar Rp740/btg, harga satu bungkus rokok Djarum Super berisi 12 batang bisa mencapai Rp17.300.

Sementara jika margin keuntungan yang diambil peritel berkisar Rp1.500-Rp2.000, maka harga jual sebungkus Djarum Super isi 12 batang akan berkisar Rp18.800-19.300.

2. Gudang Garam International

Merek rokok ini memiliki beragam sebutan mulai dari Garpit, Filter, hingga GP. Ada pula yang menyebutnya gudang garam. Sebelum kenaikan cukai berlaku, harga rokok yang diproduksi PT Gudang Garam Tbk, ini dibandrol Rp15.850/12 batang dengan cukai Rp590/batang (jenis SKM).

Dengan asumsi harga jual tanpa cukai sebesar Rp8.770, maka harga eceran Gudang Garam Internasional per bungkus bisa mencapai Rp17.650. Sementara di warung-warung, harga jualnya akan naik menjadi Rp19.150 hingga Rp19.650.

3. Sampoerna A-Mild

Rokok jenis SKM ini jdiproduksi PT HM Sampoerna Tbk, ini dijual dalam kemasan berisi 12 batang dan 16 batang per bungkus dan jadi salah satu rokok paling laris di kalangan anak muda.

Saat ini, harga eceran terendah Sampoerna Mild Rp21.650/16 batang dengan cukai Rp590/batang. Setelah kenaikan cukai, harga eceran rokok merk ini sebesar Rp24.050. Dengan demikian, harga jual ritelnya bisa mencapai Rp25.550-26.050/

4. LA Lights

Rokok yang diluncurkan pada tahun 1996 dijual dengan harga eceran Rp18.700/16 batang. Karena masuk ke dalam jenis SKM, tiap batang rokok merek ini dikenakan cukai Rp590.

Dengan kenaikan cukai menjadi Rp740, maka harga eceran rokok merek LA light akan terkerek menjadi Rp21.100 perbungkusnya. Dengan demikian, harga rokok yang diproduksi PT Djarum ini akan dibandrol Rp22.600-23.100 di warung atau toko-toko ritel lainnya.

5. Surya 12

Anda mungkin tak asing dengan selogan "selera pemberani" pada iklan rokok ini. Diproduksi oleh PT Gudang Gara, harga jual rokok ini dibandrol Rp13.900 untuk kemasan berisi 12 batang.

Karena berjenis SKM, saat ini ia dikenakan tarif cukai Rp590/batang dan itu artinya harga asli rokok ini (tanpa cukai) hanya Rp6.820 per bungkus. Setelah kenaikan tarif cukai, harga eceran rokok ini bisa dibandrol Rp15.700, sementara harga jualnya di warung-warung bisa di kisaran Rp17.200-17.700.

6. Marlboro Merah

Harga eceran Marlboro Merah terndah dijual Rp24.000 per bungkus, dengan isi 20 batang.

Rokok yang diproduksi PT Philip Morris Indonesia (PMID) masuk ke dalam golongan II jenis Sigaret Putih Mesin (SPM) dengan tariff cukai Rp265 batang. Artinya, harga asli rokok ini (tanpa cukai) adalah Rp18.700 per bungkus.

Dengan kenaikan tarif cukai menjadi Rp470 per batang, maka harga rokok ini diperkirakan akan mencapai Rp28.100, sementara harga jualnya di warung-warung bisa mencapai Rp29.600-30.100.

7. Surya Pro Mild

Merek rokok yang diproduksi PT Gudang Garam ini memiliki nama resmi Surya PROfessional. Dibandrol seharga Rp17.925 dengan isi 16 batang, rokok ini jadi primadona karena harganya yang relatif lebih murah ketimbang rokok mild lainnya.

Masuk ke dalam jenis SKM, merek rokok ini dikenakan tarif cukai Rp590/batang. Dengan demikian, harga eceran rook ini (tanpa cukai) dibandrol Rp8.485 per bungkusnya. Setelah kenaikan cukai, Surya pro mild diperkirakan naik menjadi Rp20.325 dengan harga jual di kisaran Rp21.825-22.325.

8. Gudang Garam Signature

Dengan harga murah, rokok yang diluncurkan pada tahun 2013 ini biasanya dikonsumsi konsumen yang berpindah dari Gudang Garam Internasional.

Saat ini, harga eceran rokok Gudang Garam Signatur dibandrol Rp13.450 sebungkus berisi 12 batang. Karena berjenis SKM, ia dikenakan tarif cukai Rp590 per batang. Dengan demikian, harga rokok ini sebenarnya hanya Rp6.370 per bungkusnya.

Setelah kenaikan cukai, harga eceran terendah rokok ini akan mencapai Rp15.250 per bungkus, sementara harga jualnya di kisaran Rp16.750-17.250.

9. Magnum Mild

Dji Sam Soe Magnum Mild yang diluncurkan Mei 2017 merupakan versi terbaru dari Dji Sam Soe Magnum Blue yang diluncurkan April 2014. Rokok ini masuk ke dalam jensi SKM dengan tarif cukai Rp590/per batang.

Saat ini, harga eceran terendah untuk satu bungkus Magnum Mild dibandrol Rp17.925 dengan isi 16 batang. Artinya, harga jual tanpa cukai rokok Magnum Mild per bungkusnya hanya sebesar Rp8.485.

Setelah tarif cukai naik, harga eceran per bungkus rokok Magnum Mild bisa mencapai Rp20.325, sementara harga jualnya di toko-toko berada di kisaran Rp21.825-22.325.

10. Camel

Camel adalah salah satu rokok putih mesin keluaran Japan Tobacco International (JTI) yang ada di Indonesia. Produk utama Camel awalnya merupakan sigaret putih tanpa filter, tapi seiring perkembangan zaman, rokok jenis tersebut digantikan oleh sigaret putih filter.

Saat ini, harga eceran rokok Camel mencapai Rp20.600 perbungkus dengan isi 20 batang. Masuk ke dalam jenis SPM golongan pertama, Camel dikenakan tarif cukai Rp370/batang. Dengan demikian harga rokok ini (tanpa cukai) sekitar Rp13.200 per bungkus.

Setelah kenaikan cukai, menjadi Rp790 per batang, maka harga eceran merek ini akan mencapai Rp29.000 per bungkus, dan harga jualnya bisa mencapai Rp30.500-31.000 per bungkus. (*/IN-001)

Sumber: tirto.id

Selasa, 31 Desember 2019

Pesona Kota Tempat Kelahiran Harry Potter

Kota ini disebut sebagai "Athena di Utara", kota itu sendiri tidak kalah menawan dari Athena. Beberapa orang mengatakan bahwa ini adalah tempat terbaik untuk menafsirkan budaya spiritual Skotlandia. Saat Anda berjalan-jalan di monumen dan bangunan, Edinburgh akan membuat Anda berkenalan kembali dengan sejenis warna yang tenang, yaitu Pimpin Daisy. Tempat ini Brasil yang penuh dengan semangat, dan bukan seperti Paris yang fashion dan modern. Attenborough lebih seperti seorang lelaki tua yang telah mengalami banyak hal dan pengalaman di dunia, berperilaku sopan dan berbicara dengan elegan. Gayanya yang luar biasa sudah cukup membuat orang kagum.
Tempat pertama yang dikunjungi bila berwisata kesini adalah Royal Mile, yang menghubungkan Kastil Edinburgh dan Istana Holyrood, serta merupakan perwakilan dari kota lama saat ini. Ada banyak tempat wisata, restoran, toko, dan bar di kedua sisi jalan ini, tempat kami makan, minum, dan bersenang-senang semuanya ada di jalan ini. Masuk dari sisi Royal Mile Boulevard dan pilih Edinburgh Palace sebagai pemberhentian pertama ke kota. Kastil yang muncul di depan mata saya ini adalah kastil yang telah mengalami peperangan selama bertahun-tahun dan merupakan simbol sejarah nasional Skotlandia. Sebelum abad ke-17, tempat ini adalah istana kerajaan, yang juga melambangkan kekuatan kerajaan tertinggi Skotlandia.
Kemudian keluarga kerajaan digulingkan, dan tempat ini menjadi pangkalan militer markas besar Angkatan Darat dan penjara militer bagi para tawanan perang. Ketika semua ini menjadi sejarah, batu takdir yang digunakan oleh raja selama berabad-abad telah ditempatkan di Aula Mahkota. Ketika Anda menyelesaikan jalan di ujung timur, Anda akan sampai di Istana Holyrood, yang sekarang menjadi kediaman resmi keluarga kerajaan Inggris di Skotlandia. Selama waktu ratu Skotlandia memerintah, banyak adegan dramatis yang dipentaskan di istana yang sangat indah ini. Jika Anda bertanya di mana tempat terbaik untuk melihat kota kuno ini ? Tempat itu pasti di Bukit Calton di sebelah timur kota baru. Saat disini untuk melihat kastil dan kota secara jauh, Edinburgh akan muncul dengan gambar dan pemandangan baru lagi.
Seperti kita ketahui, tempat ini adalah tempat kelahiran "Harry Potter", JK Rowling telah meninggalkan banyak jejak berkreasinya di beberapa bagian dari kota ini. Elephant Cafe adalah tempat yang harus kita bahas karena di sinilah Rowling sering menggurui dan menulis karyanya, juga dikenal sebagai tempat kelahiran Harry Potter, oleh karena itu, menarik banyak penggemar dari seluruh dunia untuk menjelajahi jejak-jejak penciptaan Rowling. Jika Anda datang ke sini, Anda akan menemukan bahwa kamar mandi kafe pun penuh dengan kenangan dan kalimat tentang Harry Potter.
Edinburgh mungkin tidak memiliki banyak spesialisasi yang dicari, tetapi wiski di sini terkenal di dunia. Pada hari terakhir di Edinburgh, ingatlah untuk datang ke pusat pengalaman wiski untuk belajar tentang seluruh proses pembuatan wiski, dan dapat mencicipi arak yang berbeda dari lima penyulingan wiski di Skotlandia. Wiski dari berbagai daerah memiliki selera dan teknik produksi yang berbeda. Jika Anda seorang ahli wiski, jangan lewatkan.
Beberapa orang mengatakan bahwa Edinburgh adalah kota yang akan membuat Anda cinta seumur hidup, ketika Anda berjalan di jalanan Edinburgh, Anda akan menyukainya selamanya. Jatuh cinta dengan keanggunannya, ketenangannya, dan lebih mencintainya karena telah membuat hidup orang lebih berarti. Di sini ada bagpipe, pola kotak-kotak, wiski, dan pesona unik Skotlandia. Ketika angin laut Atlantik utara yang hangat bertiup melalui kota, yang tersisa adalah gaya kota yang unik. Sejarah perang yang pernah terjadi disini pun sudah terkubur di dasar hati, dan sekarang tempat ini lebih sedikit lebih damai dan elegan. Tempat ini adalah tempat yang dapat menenangkan hatimu dan juga merupakan kota yang harus kamu kunjungi sekali selama hidupmu. (*/IN-001)

Refleksi Akhir Tahun Polres Solok Kota, WBBM, Skimming ATM, Hinggal Illegal Mining

Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) menjadi pencapaian khusus nan prestisius bagi Polres Solok Kota, Polda Sumbar, di tahun 2019. Namun, sejumlah kasus menonjol lain, juga berhasil diungkap. Seperti Skimming (pembobolan) ATM, illegal mining (penambangan ilegal) hingga pencurian dengan modus pecah kaca mobil.

Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota menggelar jumpa pers akhir tahun 2019 di Mapolres Solok Kota, Selasa (31/12/2019). Jumpa pers tersebut dipimpin langsung Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, S.IK, dan diikuti perwira jabatan utama (PJU). Hadir Wakapolres Kompol Aksalmadi, Kabag Ops Kompol Bresman Simanjuntak, Kabag Sumda Kompol Irwan Zani, Kabag Ren Kompol Yus Eri, Kasat Sabhara AKP Poniman, Kasat Reskrim Iptu Defrianto, Kasat Resnarkoba AKP Joko Sunarno, Kasat Lantas Iptu Zamri Naldi, Kasat Intelkam AKP Milson Joni , dan Kasat Binmas Iptu Laydi. Dari jajaran Kapolsek, hadir Kapolsek Kota Solok AKP Zamri Elfino, Kapolsek X Koto Dibawah Iptu Ahmad Ramadhan, Kapolsek X Koto Diateh Iptu Hendri, Kapolsek Junjung Siri Iptu Satrialis, Kapolsek Bukit Sundi Iptu Thamrin Chan, dan Kapolsek IX Koto Sungai Lasi Iptu Edi Yuhendra.



Prediket pelayanan publik dengan kategori sangat baik yang diraih Polres Solok Kota pada November 2019 dan prediket Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada 10 Desember 2019, menjadi prestasi yang sangat membanggakan bagi jajaran Polres Solok Kota. Selain "naik kelas" dari prediket Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang diraih pada Desember 2018, Polres Solok Kota menjadi satu-satunya Polres di Sumbar yang meraih prediket WBBM pada 2019.

Raihan WBBM ini, menjadi prestasi tersendiri bagi AKBP Ferry Suwandi, S.IK. Ibarat kata pepatah; "Mempertahankan lebih sulit dari merebut", Ferry berhasil mempertahankan, bahkan meningkatkan capaian WBK menjadi WBBM yang telah diraih Kapolres sebelumnya AKBP Dony Setiawan Dt Pandeka Rajo Mudo. Dengan gaya kepemimpinan yang "cool", mantan Kapolres Agam tersebut, membawa sejumlah perubahan di Mapolres Solok Kota. Tentu saja dengan gayanya sendiri. Ferry Suwandi dilantik menjadi Kapolres Solok Kota pada Kamis, 19 September 2019, sesuai Surat Telegram Mabes Polri nomor ST/2317/KEP/2019.

"Kita sangat bersyukur dengan raihan prediket WBBM ini. Sebagai bukti nyata bahwa tingkat layanan di Mapolres Solok Kota sudah diakui di level nasional. Ini merupakan kerja keras seluruh personel. Kita harapkan hal ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan," ungkap Ferry.



Selain prediket WBBM, jajaran Polres Solok Kota selama kepemimpinan AKBP Ferry Suwandi, juga berhasil mengungkap sejumlah kasus menonjol dan menjadi perhatian masyarakat di wilayah hukum Polres Solok Kota. Di antaranya, skimming (pembobolan) automatic teller machine (ATM), perampokan dengan modus pecah kaca mobil, hingga pengungkapan illegal mining (penambangan ilegal).

Skimming ATM terjadi di ATM Bank Mandiri, Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA) Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Rabu (3/10/2019) pukul 13.00 WIB. Empat pelaku diamankan Sat Reskrim pada pukul 14.00 WIB, atau satu jam usai kejadian. Modusnya, keempat pelaku berpura-pura "membantu" seorang nasabah yang kartu ATM-nya tersangkut di mesin ATM. Padahal, sebelumnya, lubang ATM tersebut, sudah disumbat lem oleh salah seorang pelaku.



Modusnya, satu pelaku menyarankan agar segera menghubungi nomor call center yang tertera di mesin ATM tersebut. Setelah tersambung dengan operator, yang sebenarnya adalah salah seorang pelaku, melalui nomor tersebut, korban diminta untuk menyebutkan nomor pin ATM dan sisa saldo. Namun kartu ATM korban tetap tidak bisa dikeluarkan dari mesin ATM. Dimana para pelaku sebelumnya telah mengganjal kotak ATM dengan lem.

Setelah itu tersangka mencongkel kotak ATM dengan mengunakan obeng dan mengambil kartu ATM. Kemudian, menarik uang korban dengan mengunakan kartu tersebut, di tempat ATM lainnya.

Mendapat koordinasi dari pihak Bank Mandiri, Sat Reskrim Polres Solok Kota bergerak cepat, melakukan penyelidikan dan pengejaran. Hasilnya, sekira pukul 14.00 WIB keempat pelaku ditangkap di sebuah rumah makan Lintas Sumatera, yang berada di samping Hotel Jayakarta, Kabupaten Tanah Datar. Keempat pelaku yang ditangkap berinisial ELD (29), EPA (24), MCH (24), dan DRA (29). Keempatnya, merupakan warga Desa Belambangan, Kecamatan Buay Runjung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan.



Personel Sat Reskrim Solok Kota juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 900.000. Kemudian 1 buah lem china, 15 lembar stiker call center BRI, 10 lembar stiker call center BNI, 15 lembar  stiker Tips keamanan ATM bersama. Lalu 1 buah obeng, 2 unit Sepeda motor, dan 2 unit Handphone.

Tindak kejahatan lain yang juga berhasil diungkap yakni, aksi pecah kaca mobil. Modusnya dengan mengintai kendaraan di masjid maupun tempat lain yang dianggap menyimpan uang di kendaraan maupun barang berharga lainnya. Aksi pecah kaca mobil itu diawali dengan survei oleh pelaku terhadap korban yang diinginkan, setelah diyakini mobil korban membawa uang dan menyimpan di kendaraan baru dilakukan aksinya dengan memecahkan kaca kendaraan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata para pelaku bukanlah masyarakat Solok, melainkan dari luar Sumatera Barat. Tersangka pecah kaca mobil yang diringkus beberapa hari lalu berasal dari Lubuk Linggau Sumatera Selatan.



Satu kasus menonjol lainnya, adalah pengungkapan illegal mining di dua lokasi di Nagari Bukik Tandang, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Personel Polres Solok Kota menahan 11 tersangka, dan mengamankan sejumlah peralatan penambangan emas ilegal. Di antaranya mesin yang digunakan, pompa dan beberapa peralatan lainnya.

Penambangan emas ilegal yang dilakukan masih semi mekanis, dengan cara membuat aliran sungai baru, kemudian menampungnya dengan karpet. Setelah sejumlah pasir yang mengandung emas ditampung, kemudian disaring untuk memisahkan pasir dan emas. Sistem kerjanya memang sedikit menguras tenaga karena semi mekanis. Aktivitas tambang emas ilegal itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan belakangan ini. (rijal islamy)

Berwisata ke Puncak Mandeh, Fakhrizal Disambut Masyarakat dengan Kebanggaan

PESSEL - Mantan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal, mengunjungi Kawasan Puncak Mandeh, Kecamatan XI Koto Tarusan, Pesisir Selatan, Minggu (29/12/2019). Sejatinya, kunjungan tersebut bagi Fakhrizal dan keluarga adalah untuk berwisata ke salah satu destinasi wisata idola bagi Sumatera Barat. Namun, kedatangan Fakhrizal disambut dengan sangat luar biasa oleh masyarakat, pengunjung dan pedagang di kawasan tersebut.

Meski tanpa berpakaian dinas, masyarakat menyambut Fakhrizal dengan antusias. Sejumlah pengunjung dan pedagang memberanikan diri untuk foto bersama dengan perwira tinggi Polri asli Sumbar tersebut. Sambil menikmati segarnya kelapa muda, Fakhrizal dan Ny. Ade Fakhrizal bercengkrama dengan pengunjung dan pedagang dengan penuh canda tawa.

Kedatangan Fakhrizal sore itu, menjadi pusat perhatian warga dan pedagang setempat  untuk berfoto bersama. Tak hanya itu, dengan tanpa membeda-bedakan asal, pekerjaan dan usia, Irjen Pol Fakhrizal bercengkerama dengan sejumlah pedagang makanan dan minuman di kawasan Puncak Mandeh tersebut.

"Tadi saya sempat foto bersama dengan pak Fakhrizal. Jarang-jarang bisa berfoto dengan pak Jendral. Apalagi jendral yang pernah menjadi Kapolda Sumbar," ucap Yayan salah seorang pedagang.

Pedagang lainnya, Lilik, yang berdagang makanan dan minuman, mengaku sangat bangga. Sebab, baru kali ini warungnya bisa didatangi seirang jenderal, apalagi mantan Kapolda Sumbar. Walaupun Fakhrizal hanya menikmati minuman di warungnya, namun bersalaman dengan Irjen Fakhrizal menjadi sebuah kebanggan pribadi baginya.

"Beliau memang Polisi Niniak Mamak. Sekali saja bertemu dengan beliau, kami merasa sudah sangat akrab. Penampilan beliau sangat ramah dan bersahabat," ujarnya.

Sementara itu, Irjen Pol Fakhrizal mengatakan dirinya sangat nyaman mengunjungi Kabupaten Pesisir Selatan. Menurutnya, Pessel adalah satu daerah di Sumbar yang memiliki potensi sektor pariwisata yang sangat menjanjikan. Menurutnya, keberadaan sektor pariwisata itu, harus terus dikembangkan. Baik itu infrastruktur, dan beragam fasilitas lainnya.

"Sektor pariwisata di Pessel, telah terbukti mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Potensi yang dimiliki Pessel, harus dikelola dengan tepat. Sehingga, masyarakat bisa merasakan langsung efek tersebut. Jangan sampai terjadi, pembangunan sektor pariwisata hanya dirasakan segelintir orang. Tapi harus dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat," ungkapnya.

Sebelumnya, Irjen Pol Fakhrizal telah menegaskan dirinya bakal maju sebagai Calon Gubernur Sumbar. Fakhrizal menegaskan dirinya maju di kontestasi Pilkada Sumbar 2020 dari jalur independen (perseorangan). Putra Kamang tersebut, menggandeng Genius Umar, yang kini merupakan Walikota Pariaman.

Untuk maju dari jalur independen, saat ini, Fakhrizal mengklaim sudah mengumpulkan 321.000 dukungan KTP yang sudah terentri datanya oleh Tim. Sementara yang ditetapkan KPU Sumbar untuk calon perseorangan (independen) minimal sebanyak 316.051 dukungan KTP.

"Jadi untuk persyaratan minimal pendaftaran sudah terlewati. Dan sekarang masih berproses puluhan ribu dukungan KTP yang dilakukan pengentriannya oleh tim. Dukungan itu adalah amanah, dan kami akan menjaganya, dimana tetap maju melalui jalur independen di Pilkada Sumbar 2020," sebut Fakhrizal.

Menurut rencananya, sebut Fakhrizal, di bulan Februari 2020, akan dilakukan deklarasi dan sekaligus mendaftar ke KPU Sumbar.

"Tenggat waktu dari KPU itu Maret, tapi Insyaallah, Februari 2020, kami dengan Pak Genius sudah mendaftar ke KPU Sumbar," ujarnya.

Mantan Kapolda Sumbar yang sekarang dinas di Mabes Polri itu, menyatakan maju di Pilkada Sumbar 2020, sebagai pengabdian untuk membangun Sumbar ke arah yang lebih baik, dan lebih maju lagi. Sekaligus dengan majunya melalui jalur independen, Fakhrizal-Genius, bersama-sama dengan masyarakat Sumbar, ingin menorehkan sejarah baru secara nasional, dimana bukan di Aceh saja calon gubernur dari jalur independen bisa memenangkan Pilkada, Sumbar pun Insyaallah bisa.

"Sumbar itu dari dulu merupakan gudang sejarah. Jadi saatnya sekarang sejarah itu dibuat," sambung Genius Umar, yang juga Walikota Pariaman itu, sambil menegaskan kembali bahwa tidak jadi maju di Pilkada Sumbar 2020 itu hanya isu saja. (IN-001)

Minggu, 29 Desember 2019

Gebril Daulai: Firewall Pemberitaan dan Advertorial harus Jelas

SOLOK - Helatan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 13 daerah di Sumbar, sejatinya menjadi peluang bisnis dan pemberian tanggung jawab media massa sebagai penyampai informasi ke publik. Namun, seringkali, antara pemberitaan dan iklan seringkali terjadi pertentangan. Yakni antara kepentingan bisnis media dan kepentingan publik. Sehingga, harus ada firewall (pagar api) yang jelas antara iklan dan pemberitaan. Hal itu diungkapkan Anggota KPU Sumbar, Gebril Daulai, saat menjadi pemateri dalam Rapat Evaluasi Pemilu 2019 dari sisi Media dan Informasi Tentang Pencalonan, di Lantai II D'Relazion Cafe, Kota Solok, Minggu (29/12/2019).

Gebril Daulai mengungkapkan, sebagai mantan wartawan, dirinya juga senantiasa menemukan adanya pertarungan di ruang redaksi antar unit bisnis dan pemberitaan.

"Akan selalu ada pertentangan. Yakni antara peran pers sebagai penyampai informasi untuk kepentingan publik dan eksistensi media dari segi pendanaan yang berasal dari iklan dan advertorial," ujarnya.



Gebril juga mengungkapkan, dalam konteks beriklan, baik berupa berita berbayar atau advertorial, boleh-boleh saja. Yang tidak boleh, menurutnya adalah tidak boleh bercampur. Menurutnya, harus ada firewall atau dinding api yang jelas antara berita dan advertorial.

"Jangan sampai masuk unsur-unsur iklan atau advertorial di dalam pemberitaan," ujarnya.

Lebih lanjut, Gebril menyatakan ceruk iklan sangat kecil di Sumbar. Sedikit sekali unit usaha yang beriklan di media massa di Sumbar. Sehingga, solusi yang harus diambil adalah dengan memaksimalkan pendapatan, tanpa mengganggu idealisme, netralitas dan independensi dalam pemberitaan.

"Kepentingan isi atau diversity of content dan kepentingan pemilik perusahaan media atau diversity of ownership, harus tetap seimbang dan selaras," ujarnya. (rijal islamy)

Natal di Sumbar, Polres Payakumbuh Tunjukkan Cara Merawat Keberagaman

PAYAKUMBUH - Sinergitas pengamanan rangkaian perayaan Natal oleh jajaran Polres Payakumbuh, stakeholder dan masyarakat mengingatkan kembali bahwa kita sebagai warga negara wajib untuk merawat kerukunan antar umat beragama dan keberagaman.

Pengamanan rangkaian perayaan Natal di Kota Payakumbuh tidak hanya dilaksanakan oleh personel Polres Payakumbuh, personel TNI (Kodim 0306/50 Kota Dan Yonif 131 BRS), Satpol PP dan Dishub Pemkot Payakumbuh, tetapi juga melibatkan pemuda gereja, Pemuda Pancasila, Linmas Kelurahan bahkan pemuda yang tinggal di sekitar gereja.



Konsep ini dibangun oleh jajaran Polres Payakumbuh untuk menunjukkan esensi dari sinergitas dalam merawat keberagaman dan kerukungan umat beragama serta kekuatan Pam Swakarsa (perlibatan masyarakat sekitar) dalam mendukung aparat penegak hukum dan pemerintah dalam mengamankan kegiatan masyarakat.

Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengungkapkan bahwa sebelum pengamanan dilaksanakan, dirinya bersama Kabag Ops Kompol Basrial telah berkoordinasi dengan pengurus-pengurus gereja di Kota Payakumbuh untuk menampung masukan-masukan, memberikan jaminan keamanan dan untuk membahas teknis pengamanan serta perlibatan masyarakat sekitar.

Menurutnya, personel gabungan pengamanan perayaan Natal di wilayah hukum Polres Payakumbuh sebanyak 160 orang diploting 4 tempat secara bergantian yaitu di Gereja Katholik St. Fidelis a Sigmarinda Payakumbuh, Gereja HKBP dan GPDI di Komplek Batalion 131 Braja sakti Kota Payakumbuh serta Gereja GBI Payakumbuh Kundang Kel.Parik Rantang Kec. Payakumbuh Barat.



Usai perayaan Natal di Gereja St Fidelis, Pendeta dan pengurus gereja mendatangi petugas yang melakukan pengamanan, menyampaikan ucapan terima kasih tak terhingga atas pengamanan yang telah dilangsungkan, sambil menyalami Kapolres Payakumbuh, personel gabungan dan masyarakat.

Begitu pula di Gereja HKBP kompleks Yonif 131/BRS, saat melakukan pengecekan terhadap petugas pengamanan, Kapolres menyempatkan diri menyampakan ucapan selamat merayakan Natal dan tahun baru dihadapan seluruh jemaat gereja. Kapolres juga menceritakan bagaimana jajarannya bersama-sama elemen masyarakat mengamanankan Natal dan menyuarakan kerurukan umat beragama dalam pengamanan Natal dan tahun baru di wilayah hukum Polres Payakumbuh.

Saat itu, Kapolres Payakumbuh juga sempat berinteraksi dengan 5 orang pemuda Papua yang sedang mengenyam pendidikan di Payakumbuh dan mengikuti perayaan Natal di Gereja HKBP. Kapolres sempat bertukar nomor handphone dan menanyakan kendala-kendala selama mengikuti pendidikan di Payakumbuh.



"Alhamdulillah respon dari mereka baik, selama mengenyam pendidikan di Payakumbuh tidak ada permasalahan dalam berinteraksi dengan mahasiswa dan warga Payakumbuh," ujar Dony.

Muhammad Bayu Veski tokoh muda Luak Limopuluah mengatakan Kapolres Dony adalah polisi yang dicintai masyarakat di wilayah hukumnya.

"Saat bencana dia turun, bahkan berkubang tanah. Di waktu lain, dia juga kerap menerjunkan anak buah membersihkan masjid lewat program Jum’at bersih dan baroqah. Para tokoh masyarakat mengapresiasi, pola merawat keberagaman dan kerukunan yang dilakukan Kapolres Dony Setiawan. Negara hadir, sesuai semangat bapak Presiden Jokowi, bapak Kapolri dan bapak Kapolda Sumbar," kata Bayu.



Langkah-langkah yang tempuh Polres Payakumbuh dalam menghadirkan negara dalam memfasilitasi kerukunan umat beragama mendapat apresiasi dari Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs Toni Harmanto, M.H.

"Terimakasih, Kapolres Dony yang memberdayakan masyarakat untuk membantu pengamanan ibadah dan perayaan agama umat kristiani," puji Kapolda Irjen Toni.

Tanggapan Kapolda Sumbar disampaikan kepada Kapolres Payakumbuh usai Kapolda mengunjungi Kab Dharmasraya untuk memastikan perayaan Natal di Kab Dharmasraya aman dan lancar. Bahkan, Senin (23/12/2019), Kapolda Sumbar memfasilitasi diskusi dan pencarian solusi bersama forkompida, tokoh masyarakat agama terkait beredarnya informasi penolakan perayaan Natal di Dharmasraya.



Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol. Toni Harmanto mengemukakan, kerukunan sudah terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), yang masyarakatnya multi etnis dan multi agama. Kerukunan tersebut, disebutkan, seyogyanya tidak dirusak oleh pemberitaan yang tidak didasarkan pada kondisi lapangan

"Kasihan warga Kabupaten Dharmasraya yang demikian toleran dan multi etnis atas viralnya pemberitaan negatif tentang kabupaten mereka di tingkat nasional," sebut Kapolda, Senin (23/12/2019), terkait pemberitaan larangan ibadah umat tertentu di Dharmasraya yang sedang viral. (*/PN-001)
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved