INFO TERKINI
-->

Minggu, 26 April 2020

Iriadi Dt Tumanggung Sebar APD di Limau Lunggo Kabupaten Solok

SOLOK - Saat ini masker sudah menjadi kebutuhan pokok di tengah pandemi covid-19 yang masih terjadi. Masyarakat diminta terus waspada serta mengikuti ketentuan pemerintah sehingga dapat menekan penyebaran virus corona (Covid-19).

"Saya juga menghimbau masyarakat untuk terus menjaga pola hidup bersih dan sehat. Tentunya juga senantiasa menggunakan masker, sebab kita tidak tahu siapa di antara kita yang bisa menjadi penyebar dan terpapar virus berbahaya ini," ujar Iriadi Datuk Tumanggung, kandidat Bupati Solok, Sabtu (25/4/2020) pagi.

Pihaknya juga terus membagikan masker dan Alat Pelindung Diri (APD) ke seluruh nagari yang ada di Solok. Seperti yang tampak Jumat (24/4/2020), relawan Iriadi menyambangi nagari Limau Lunggo yang disambut antusias masyarakat setempat.

"Target kami tentunya seluruh nagari yang ada di Solok ini terbagikan masker dan APD. Sehingga sesuai yang kita kehendaki bersama covid-19 segera berakhir dan masyarakat dapat melanjutkan aktifitas seperti biasanya," tambahnya singkat.

Sebelumnya, meski Covid-19 masih mewabah di Kabupaten Solok, namun tak mengurungkan niat Kelompok Tani Kayu Sati di Jorong Taratak Baru, Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok untuk melaksanakan panen perdana bawang putih pada Rabu (22/4/2020).

"Kita patut bersyukur walau masih dilanda wabah covid-19 namun para petani masih dapat melaksanakan panen perdana bawang putih. Namun protokol kesehatan harus tetap diperhatikan, sehingga nanti kita bantu masker dan APD lainnya sehingga acara panen perdana dapat terlaksana," ujar tokoh masyarakat Solok, Iriadi Dt Tumanggung kepada sejumlah wartawan, Minggu (19/4/2020).


Ditambahkan bakal calon Bupati Solok ini, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya.

"Relawan kita setiap harinya terus berkeliling antara satu Nagari ke Nagari lainnya melakukan penyemperotan dispektan terutama di kawasan publik dan pemukiman," tambah Iriadi.


Dalam kesempatan sama Iriadi mengungkapkan kegiatan yang dilaksanakan pihaknya semata-mata bentuk kepedulian terhadap masih mewabahnya Covid-19 ini di Kabupaten Solok.

"Semua ini tak ada kaitan Pilkada, kita hanya peduli terhadap sesama. Semoga corona segera berakhir," ungkap Iriadi.



Sumbangkan APD ke Posko Covid-19 Kabupaten Solok

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, menerima bantuan untuk penanganan virus corona disease (Covid-19) dari tokoh masyarakat Kabupaten Solok, Iriadi Dt Tumanggung, Sabtu (11/4/2020). Bantuan ini berupa masker dan peralatan dan cairan disinfektan.

Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Armen AP, sangat mengapresiasi bantuan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk personel lapangan BPBD dari Iriadi Dt Tumanggung. Menurutnya, bantuan seperti ini, sangat dibutuhkan personel dalam rangka perlindungan diri.

"Semoga bantuan dari Iriadi Dt Tumanggung ini dapat dipakai secara optimal oleh personel BPBD. Kita sadar bahwa untuk garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini, mereka akan berinteraksi langsung dengan msyarakat di lapangan. Semoga dengan bantuan APD ini, menambah semangat kepada personel kita dalam berjuang melawan Covid-19 ini, dan semoga wabah ini cepat berakhir," ungkap Armen AP.
Penyediaan peralatan cuci tangan dan semprotan disinfektan oleh tokoh masyarakat Kabupaten Solok, Iriadi Dt Tumanggung dalam upaya penanganan Covid-19 di Kabupaten Solok. 

Sementara itu, Iriadi Dt Tumanggung mengatakan, penangan Covid-19 di atas segalanya demi memutus rantai penyebaran virus corona di Kabupaten Solok. Iriadi Dt Tumanggung juga menegaskan pihaknya saat ini, tidak ingin bicara tentang Pilkada, namun memfokuskan timnya untuk berbuat yang terbaik untuk penanganan Covid-19.

"Kita stop dulu Pilkada, berupa pertemuan dengan masyarakat banyak. Sekarang, fokus kita adalah berbuat semaksimal mungkin untuk penanganan Covid-19," ungkapnya.
Penyemprotan disinfektan oleh tim Iriadi Dt Tumanggung dalam upaya penanganan Covid-19 di Kabupaten Solok.

Iriadi Dt Tumanggung juga mengungkapkan pihaknya saat ini juga melakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai nagari di Kabupaten Solok. Seperti Nagari Selayo, Kotobaru, Koto Hilalang, Cupak, serta nagari-nagari lainnya. Menurut Dt Tumanggung, hal itu ditujukan untuk membunuh dan memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

"Mari kita bergerak bersama dalam penanganan Covid-19 ini. Kita harus berperan aktif sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Mari kita dukung seluruh kebijakan pemerintah pusat, Pemprov dan Pemkab Solok dalam penanganan ini. Semoga virus corona ini segera cepat berlalu," ungkapnya. (IN-001)

Sabtu, 25 April 2020

5 Teori Konspirasi Virus Corona yang Menggemparkan Dunia

Belum lama ini banyak sekali teori tentang virus corona. Mulai tentang asal-usul virus corona hingga menyatakan bahwa ini hanyalah kebohongan elit global semata demi mendapat kekuasaan dan kontrol terhadap seluruh masyarakat bumi. Berikut merupakam beberapa teori konspirasi tentang virus corona.

1. Bill Gates meramalkan Wabah Corona

Pidato Bill Gates pada acara TED TALK pada tahun 2015, menjadi sorotan akhir-akhir ini. Saat itu, ia memperingatkan bahwa resiko terbesar bagi umat manusia bukanlah perang nuklir tetapi virus infeksi yang dapat mengancam kehidupan jutaan orang.
Tetapi peringatan Gates itu kini jadi senjata buat para penggila konspirasi. Mereka mengutip pidato Gates soal wabag dan menjadikan itu bukti untuk menunjukan bahwa Gates ingin menguasai perekonomian dunia.

2. Teknologi 5G transmisikan virus corona

Teknologi 5G pun turut jadi kambing hitam penyebab munculnya virus SARS-Cov-2. Teori ini muncul dari viralnya video yang menunjukan hp terbkar di Birmigham dan Merseyside. Jaringan 5G adalah jaringan radio ponsel yang dibawa oleh gelmbag radio, namun teori konspirasi ini menyebut jaringan 5G bertanggung jawab atas penyebaran virus corona.
Para ilmuan mengatakan gagasan tentang hubungan Covid-19 dan jaringan 5G adalah sampah dan secara biologis itu tidak mungkin. Teori konspirasi ini telah di cap sebagai berita palsu terburuk. Jaringan ini diklaim menekann sistem kekebalan tubuh. Klaim ini juga semakin menunjukan informasi yang berlebihan pada masyarakat.

3. Senjata Biologis Asing

Salah satu teori konspirasi lainnya adalah rumor asal-usul virus yang dibuat di sebuah laboratorium biologis yang digunakan sebagai senjata biologis atau bioweapon.
Sebuah penelitian yang di terbitkan jurnal Nature Medicine pada tanggal 17 Maret lalu menunjukan bukti spesifikasi jika virus corona, SARS-Cov-2 tidak direkayasa di labolatorium di China. Dari data yang di temukan, yang menyebabkan Covid-19 menunjukan virus tersebut adalah produk evolusi alami dan bukan rekayasa genetika labolatorium.

4. Teori Konspirasi dari Pemerintah

Teori konspirasi yang bermunculan juga memberikan banyak peluang bagi pemerintah di sejumlah negara. Mengantisipasi seranan politik dengan memanfaatkan kondisi pandemi virus corona ini, tidak sedikit pemerintah memperdagangkan klaim palsu mereka sendiri.
Di Venezuela, Presiden Nicolas Maduro menyarankan virus itu sebagai bioweapon Amerika yang ditujukan untuk China. Sedangkan Iran, para pejabat menyebut wabah coron sebagai rencana untuk menekan pemungutan surara disana.
Klaim sesat juga merebak di Italia, sebagai negara dengan angka kasus virus corona yang tinggi di Eropa. Matteo Salvini, pemimpin Partai Liga anti-imigran Italia, menulis Twitter bahwa China telah merancang “super virus paru-paru” dari “kelelawar dan tikus”. Namun klaim itu tidak memiliki bukti sama sekali.

5. Virus Corona Berasal dari Luar Angkasa

Sebuah teori yang cukup nyeleneh di ucap oleh Chandra Wickramasinghe, seorang ahli astronomi dan astrobiologi. Menurutnya, virus corona merupakan makhlik asing dari batuan luar angkasa yang telah jatuh ke bumi.
Memang benar ada batuan luar angkasa yang jatuh ke wilayah Tiongkok di tahun 2019, namun sudah terbakar habis sebelum menyentuh tanah. Selain itu, selama ini belum ada bukti adanya kehidupan di luar angkasa. Bisa kita klaim itu merupakan kebohongan.

Rabu, 22 April 2020

Nuansa Islam di Newcastle United Makin Kental Usai Diakuisisi Pangeran Salman

NEWCASTLE- Datangnya Pangeran Muhammad Bin Salman yang mengakuisisi klub, membuat nuansa Islam di Newcastle United makin terasa kental. Sebelumnya, nama Pangeran Mohammad bin Salman mendadak menjadi perbincangan di berbagai media olahraga Inggris setelah dirinya resmi melakukan pembelian saham Newcastle dari tangan Mike Ashley.

Disebutkan jika putra mahkota Kerajaan Arab Saudi tersebut telah menggelontorkan uang hingga 300 juta poundsterling atau setara dengan 5,9 triliun rupiah untuk mengakuisisi saham The Magpies.

Dengan tambahan dana melimpah dari sang putra Kerajaan, klub Newcastle United diprediksi bakal menjadi pesaing baru dalam perebutan gelar juara di Liga Inggris dalam beberapa tahun kedepan.
Tidak hanya berpotensi juara Liga Inggris, kehadiran pangeran berusia 34 tahun ini juga semakin memperkental nuansa islami dalam tubuh Newcastle United.

Dalam beberapa musim sebelumnya, Newcastle United memang pernah diperkuat cukup banyak pemain beragama islam seperti Hatem Ben Arfa, Papiss Cisse, hingga Cheick Tiote. Bahkan di musim ini pun tradisi pemain muslim di Newcastle masih berlanjut dengan kedatangan Nabil Bentaleb dari Schalke.

Selain itu pada tahun 2013 silam, Newcastle United terpilih sebagai klub Liga Primer Inggris dengan jumlah pemain musim terbanyak, hingga membuat sang pelatih saat itu Alan Pardew meminta pihak klub untuk membangun sebuah masjid agar sang pemain bisa menjalankan ibadahnya.

"Saya pikir, penting untuk mendukung kehidupan beragama pemain. Karena, beberapa pemain percaya kesuksesannya di lapangan atas doa mereka. Jadi kita harus menghormati dan memberi toleransi beragama," ujar Alan Pardew dilansir laman bubblews.

Namun berbeda dengan masjid pada umumnya, milik Newcastle ini merupakan tempat khusus beribadah sehingga disebelahnya cukup banyak penganut agama lain yang juga diberikan lahan dalam melakukan aktivitas keagamaan.

Selain memiliki banyak historis pemain muslim dan ditambah dengan ketersediaan masjid sebagai tempat ibadah, kini masuknya Pangeran Muhammad Bin Salman yang datang dari negara mayoritas islam, Newcastle United terlihat makin bernuansa islami jelang kompetisi Liga Inggris musim depan. (*/IN-001)

Sumber: indosport.com

Minggu, 19 April 2020

Panen Perdana Bawang Putih di Koto Laweh, Iriadi Dt Tumanggung Bantu APD untuk Petani

SOLOK - Walau masih mewabahnya Covid-19, namun tak mengurungkan kelompok tani Kayu Sati di Jorong Taratak Baru, Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok untuk melaksanakan panen perdana bawang putih pada Rabu (22/4/2020) mendatang.

"Kita patut bersyukur walau masih dilanda wabah covid-19 namun para petani masih dapat melaksanakan panen perdana bawang putih. Namun protokol kesehatan harus tetap diperhatikan, sehingga nanti kita bantu masker dan APD lainnya sehingga acara panen perdana dapat terlaksana," ujar tokoh masyarakat Solok, Iriadi Dt Tumanggung kepada sejumlah wartawan, Minggu (19/4/2020).


Ditambahkan bakal calon Bupati Solok ini, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya.

"Relawan kita setiap harinya terus berkeliling antara satu Nagari ke Nagari lainnya melakukan penyemperotan dispektan terutama di kawasan publik dan pemukiman," tambah Iriadi.


Dalam kesempatan sama Iriadi mengungkapkan kegiatan yang dilaksanakan pihaknya semata-mata bentuk kepedulian terhadap masih mewabahnya Covid-19 ini di Kabupaten Solok.

"Semua ini tak ada kaitan Pilkada, kita hanya peduli terhadap sesama. Semoga corona segera berakhir," ungkap Iriadi.



Sumbangkan APD ke Posko Covid-19 Kabupaten Solok

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, menerima bantuan untuk penanganan virus corona disease (Covid-19) dari tokoh masyarakat Kabupaten Solok, Iriadi Dt Tumanggung, Sabtu (11/4/2020). Bantuan ini berupa masker dan peralatan dan cairan disinfektan.

Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Armen AP, sangat mengapresiasi bantuan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk personel lapangan BPBD dari Iriadi Dt Tumanggung. Menurutnya, bantuan seperti ini, sangat dibutuhkan personel dalam rangka perlindungan diri.

"Semoga bantuan dari Iriadi Dt Tumanggung ini dapat dipakai secara optimal oleh personel BPBD. Kita sadar bahwa untuk garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini, mereka akan berinteraksi langsung dengan msyarakat di lapangan. Semoga dengan bantuan APD ini, menambah semangat kepada personel kita dalam berjuang melawan Covid-19 ini, dan semoga wabah ini cepat berakhir," ungkap Armen AP.
Penyediaan peralatan cuci tangan dan semprotan disinfektan oleh tokoh masyarakat Kabupaten Solok, Iriadi Dt Tumanggung dalam upaya penanganan Covid-19 di Kabupaten Solok. 

Sementara itu, Iriadi Dt Tumanggung mengatakan, penangan Covid-19 di atas segalanya demi memutus rantai penyebaran virus corona di Kabupaten Solok. Iriadi Dt Tumanggung juga menegaskan pihaknya saat ini, tidak ingin bicara tentang Pilkada, namun memfokuskan timnya untuk berbuat yang terbaik untuk penanganan Covid-19.

"Kita stop dulu Pilkada, berupa pertemuan dengan masyarakat banyak. Sekarang, fokus kita adalah berbuat semaksimal mungkin untuk penanganan Covid-19," ungkapnya.
Penyemprotan disinfektan oleh tim Iriadi Dt Tumanggung dalam upaya penanganan Covid-19 di Kabupaten Solok.

Iriadi Dt Tumanggung juga mengungkapkan pihaknya saat ini juga melakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai nagari di Kabupaten Solok. Seperti Nagari Selayo, Kotobaru, Koto Hilalang, Cupak, serta nagari-nagari lainnya. Menurut Dt Tumanggung, hal itu ditujukan untuk membunuh dan memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

"Mari kita bergerak bersama dalam penanganan Covid-19 ini. Kita harus berperan aktif sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Mari kita dukung seluruh kebijakan pemerintah pusat, Pemprov dan Pemkab Solok dalam penanganan ini. Semoga virus corona ini segera cepat berlalu," ungkapnya. (IN-001)

Rabu, 15 April 2020

Polda Sumbar Tangkap 956,85 gram Shabu dan 4.770 Ekstasi Asal Riau di Dharmasraya

PADANG - Polda Sumbar mengamankan satu orang pengedar Narkoba jenis shabu di jalan Lintas Sumatera di Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dhamasraya pada Sabtu (4/4/2020). Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto saat jumpa pers melalui aplikasi Zoom, Selasa (14/4/2020) mengatakan, tersangka pengedar Narkoba tersebut bernisial DH (37), laki-laki, Pekerjaan Wiraswasta yang beralamat di Jalan Pertanian RT 004, RT 002, Kelurahan Delima, Kecamatan Tapan, Kota Pekanbaru, Riau.

"DH ditangkap beserta barang bukti berupa satu paket narkotik golongan satu shabu seberat 956,85 gram. Kemudian, satu paket terdiri dari 4.770 butir Narkotika golongan satu dalam bentuk jenis ekstasi seberat 1.904,42 gram. Petugas juga menyita satu mobil merk Suzuki Karimun dengan nomor pol BM 1024 VZ. Dan satu HP merk Xiaomi Redmi Note warna hitam," jelasnya.

Satake Bayu juga menyebutkan, shabu dan ekstasi itu, berasal dari teman DH yang bernama HGK di Pekanbaru. Barang haram tersebut, rencananya akan diantarkan kepada seseorang di daerah Jambi.

"Tersangka dikenai dengan pasal 144 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2) Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun, dan paling lama 20 tahun," jelasnya. (*/IN-001)

Selasa, 14 April 2020

Andre Rosiade: Gubernur Sumbar Lamban Tangani Covid-19

PADANG - Gubernur Sumbar, Prof Irwan Prayitno, dinilai lamban dalam penanganan virus corona (Covid-19) Sumbar, khususnya dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu dikatakan Anggota DPR RI asal Sumbar dari Partai Gerindra, Andre Rosiade, cuitannya pada cuitannya di twitter, Selasa (14/4/2020) pukul 14.29 WIB. Andre juga menyebut Wakil Gubernur Nasrul Abit sudah banyak memberi masukan dan solusi agar wabah corona bisa cepat ditanggulangi. Jika Irwan Prayitno tidak mampu, Andre mengatakan agar memberi kewenangan ke Nasrul Abit, yang dinilainya lebih bernyali.

"Pak Gub Sumbar @irwanprayitno, bpk terlalu lambat mengambil keputusan PSBB. Padahal Pak Wagub @nasrulabit16 sudah banyak memberikan masukan & solusi agar Wabah Corona di Sumbar bisa cepat ditanggulangi. Mohon maaf pak IP, kalo bpk tdk mampu, beri kewenangan ke Wagub yg bernyali," cuit Andre.

Menurut Andre, seharusnya dalam mengajukan permohonan PSBB, Irwan Prayitno harus tegas.

"Dari informasi yang saya dapatkan, Irwan Prayitno tidak tegas dan bertele-tele. Saya mendapat informasi begitu lambatnya yang bersangkutan. Koordinasi dengan Forkopimda lemah, lalu ketegasan dengan bupati walikota juga lemah, jadi menurut saya ini ketidakmampuan seorang Gubernur. Bukittinggi menolak, Padang juga seharusnya telah dirapatkan tetapi belum putus," kata Andre Rosiade.

Andre mengatakan, dua kota yang sebelumnya akan diusulkan, yakni Padang dan Bukittinggi belum ada persiapan yang matang.

Dalam hal pengambilan keputusan soal PSBB, lanjut Andre Rosiade, keberanian dan kemampuan Gubernur perlu dipertanyakan. Menurut Andre Rosiade, pemimpin itu hadir di saat krisis dan sekaranglah saatnya Gubernur harus berani mengambil keputusan. Menurutny, jika seandainya Gubernur Irwan Prayitno tidak mampu mengkoordinir terkait pencegahan wabah Covid-19, maka kewenangan yang dimiliki lebih baik diserahkan kepada wakilnya, Nasrul Abit.

"Saya sarankan kasih kewenangan sebagai Ketua Gugus Tugas itu kepada Wakil Gubernur Nasrul Abit. Nasrul Abit yang punya nyali, mampu dan bisa mengambil keputusan dan memimpin pencegahan wabah Corona. Nasrul Abit punya kemampuan, pengalaman menghadapi gempa 2009 lalu. Dua periode Bupati Pesisir Selatan dan punya kapasitas dalam mengambil keputusan. Kasih kesempatan ke Wagub dan IP mundur dulu ke belakang. Urusan Covid-19 tidak bisa bertele tele, tidak bisa lamban," tukuk Andre Rosiade.

Andre Rosiade meminta Irwan Prayitno transparan dan jujur kepada rakyat karena Covid-19 mempertaruhkan nyawa rakyat. Covid-19, kata dia, bukan era pencitraan, melainkan berpacu dengan waktu, berpacu menjaga nyawa masyarakat Minang dan masyarakat Sumbar.

"Ini bukan soal politik. Ini murni soal nyawa warga masyarakat. Kami anggota DPR RI bertanggung jawab menjaga warga Sumbar," terang Andre Rosiade. (*/PN-001)

Kunto Arief Dimutasi ke Siliwangi, Arief Gajah Mada Jabat Danrem 032/Wirabraja

PADANG - Putra Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, mendapat tugas baru. Alumnus Akademi Militer 1992 ini dipercaya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk menjabat Kepala Staf Kodam III/Siliwangi.

Penunjukan Kunto, tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/385/IV/2020 tanggal 9 April 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Secara keseluruhan terdapat 329 Pati yang dimutasi berdasarkan SK ini. Mereka terdiri atas 282 Pati TNI AD, 14 Pati TNI AL, dan 33 TNI AU. Panglima TNI menekankan, mutasi jabatan merupakan hal biasa di organisasi TNI.

"Mutasi jabatan di lingkungan TNI untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier, serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," kata Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/4/2020).

Kunto sebelumnya menjabat sebagai Komandan Korem 032/Wirabraja yang bermarkas di Padang, Sumatera Barat. Dengan mutasi ini, prajurit kelahiran Surabaya itu akan menggantikan Brigjen TNI Dwi Jati Utomo yang dipindahkan sebagai Danpussenarmed Kodiklatad.

Kunto memulai karier militer di kecabangan infanteri. Dalam perjalanannya, dia pernah memegang sejumlah jabatan, antara lain Danyonif 412/Bharata Eka, Kepala Seksi Operasi Korem 083/Baladhika Jaya, Danyonif 500/Raider (2010) dan Kepala Staf Brigif 13/Galuh (2010-2012).

Adik kandung Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Santyabudi ini selanjutnya mengemban jabatan Danbrigif 6/Trisakti Baladaya (2012-2013), Asops Kasdam IX/Udayana, dan Danrem 044/Garuda Dempo (2018).

Kunto lantas dipercaya sebagai Danpuslatpur Kodiklatad (2018-2019) dan berlanjut ke Danrem 032/Wirabraja (2019-2020). Selama bertugas sebagai Danrem 032/Wirabraja, Kunto turut aktif membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera. (*/IN-001)

Sumber: Puspen TNI

Senin, 13 April 2020

Kuburkan Jenazah Covid-19 yang Terlantar, Kapolri Hadiahi Bripka Jerry Tumondo Sekolah Perwira

MINAHASA - Bripka Jerry Tumondo sama sekali tidak menyangka jika mendapat anugerah spesial dari Kapolri Jenderal Idham Azis berupa Sekolah Inspektur Perwira (SIP). Berkat ketulusan, keikhlasan serta keberaniannya memakamkan jenazah pasien corona (Covid-19) yang terlantar, Kanit Reskrim Polsek Dimembe, Polres Minahasa Utara, Sulawesi Utara itu bahkan tak menyangka rasa kemanusiaan yang patut ditiru ini mendapat perhatian langsung dari Kapolri, Jenderal Idham Azis. Dalam video call melalui aplikasi Whatsapp, Kapolri memuji dan sangat berterima kasih kepada Bripka Jerry Tumondo.

"Saya atas nama pribadi dan institusi Polri respect sama hasil kerja kemanusiaan kamu. Saya terima kasih. Seluruh anggota Polri bangga akan ketulusanmu bekerja membantu memakamkan korban akibat Covid-19,” kata Kapolri saat melakukan sambungan video call dengan Jerry, Senin (13/4/2020).

Idham lantas menanyakan pangkat Jerry yang sudah berkeluarga dan memiliki tiga anak itu.

"Sudah bisa sekolah belum," tanya Idham.

"Sudah bisa Jenderal,” jawab Jerry kemudian disambut Idham dengan pertanyaan telah berapa kali mendaftar SIP.

"Belum pernah Jenderal," jawab Jerry.

Mendengar hal itu, Idham yang mantan Kapolda Metro Jaya itu langsung memberikan surat telescoting atau keistimewaan jalur agar Jerry bisa melanjutkan Sekolah Perwira.

"Nanti tahun depan masuk SIP ya, bilang ke istri, pak Kapolsek dan Kapolres kalau Kapolri tadi telepon. Nanti surat (telescoting) nya saya kirim ke Kapolda ya," kata Idham.

Sementara itu, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Royke Lumowa menyampaikan apresiasinya kepada Kapolri yang telah memberikan apresiasi terhadap anggotanya yang melakukan tugas kemanusiaan secara tulus dan ikhlas.

"Penghargaan ini menjadi pemicu semangat semua insan Bhayangkara Bumi Nyiur Melambai di dalam menjaga Ibu Pertiwi dengan setulus hati," pungkas Royce.


Siap Jadi Sukarelawan

Sebelumnya, jenazah Pasien Covid-19 yang meninggal dunia, Jumat (10/4/2020), akhirnya dikuburkan pada pukul 12.20 WITA. Jenazah ini sempat tertahan hampir dua jam lamanya, karena Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) tidak ada di lokasi pemakaman sejak jenazah datang pada pukul 10.25 WITA.

Pemakaman dilakukan setelah pihak kepolisian dan juga anak tiri dari pasien nomor 07 di Sulawesi Utara mau menjadi sukarelawan untuk mengubur jenazah, setelah pihak Satgas Covid-19 Sulawesi Utara berinisiatif membawa Alat Perlindungan Diri (APD) yang dibagikan untuk sukarelawan.

Kanit Reskrim Polsek Dimembe, Bripka Jerry Tumundo menjadi orang pertama yang menyatakan siap untuk menjadi sukarelawan menguburkan jenazah yang sudah telantar hingga hampir dua jam di dalam ambulans.

Kapolsek Dimembe AKP Deky Demus mengatakan pihaknya berinisiatif untuk ikut melakukan penguburan, karena melihat kondisi di lapangan, di mana tidak ada orang yang mau melakukan penguburan jenazah.

"Tidak ada yang bersedia akhirnya polisi saja yang bersedia. Jika tidak demikian, tidak akan dikuburkan. Kasihan. Jadi, pak Kanitres, Bripka Jerry Tumundo yang ikut dalam pemakaman jenazah," tutur Demus.


Demus sendiri sempat khawatir, mengingat Bripka Jerry Tumundo sehari sebelumnya baru diambil darah.

"Tapi beliau mengaku siap karena kasihan melihat jenazah yang telantar," kata Demus.

Sementara, selain Bripka Deky Demus, anak tiri dari pasien nomor 07 yang meninggal juga ikut menguburkan jenazah dibantu dengan seorang rekannya warga asal Wusa. (*/IN-001)

Sumber: sindo, liputan6, kumparan, beritamanado, manadobacirita

Urgensi Kebersamaan dalam Mengatasi Covid-19


Pemerintah memang harus lebih agresif dan efektif memimpin semua kekuatan di Indonesia untuk berhadapan dengan Covid-19 berserta imbas-imbas yang dibawanya. Tujuannya adalah,  pertama, memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan berbagai cara. Kedua, meningkatkan kapasitas medis agar setiap warga terpapar, terutama pasien yang sudah sangat serius, bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit dan pelayanan medis yang baik. Dan ketiga, mencegah penurunan daya beli masyarakat dan pelemahan kapasitas produksi nasional,  agar tidak terjadi krisis ekonomi.

Oleh karena itu, informasi terkait bahaya dan segala macam tetek bengek tentang Corona harus tersebar dan terpahami secara merata. Setiap warga negara, siapa pun dia, perlu menyadari bahwa kita berada dalam satu gerbong.

Apabila ada masalah dengan gerbong, semua orang terkena dampaknya. Jika gerbong hancur, kita semua sebagai bangsa akan ikut hancur. Karena itu, setiap orang, sesuai keahlian dan kemampuan, wajib berkontribusi untuk mengalahkan Corona.

Untuk memutus rantai Corona, maka akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberlakukan karantina wilayah, tapi dalam bentuk yang soft. Secara teknis, Presiden Jokowi juga memilih pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditopang oleh kebijakan darurat sipil.

Konon, dari pernyataan-pernyataan pemerintah, PSBB akan diterapkan dengan sangat ketat. Dan jika situasi memburuk, pemerintah menggunakan kebijakan darurat sipil.
Seiring dengan itu, juga diterbitkan Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19. Ditegaskan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, Covid-19 di Indonesia wajib ditanggulangi sesuai ketentuan yang berlaku. Dan tak lupa pula pada hari yang sama diterbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan Stabilitas Sistem Keuangan.

Perppu ini memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk boleh meningkatkan belanja negara meski defisit membesar hingga menembus 3% dari PDB. Kewenangan tersebut hanya boleh diberlakukan pada masa penanganan Covid-19 dan periode pemulihan, yakni hingga 2022.
Secara teknis, untuk memerangi Corona dan dampaknya yang besar terhadap perekonomian, pemerintah boleh menggunakan sisa anggaran lebih (SAL), dana abadi, dan akumulasi dana abadi pendidikan, dana yang dikuasai negara, dan dana yang dikelola badan layanan umum, serta dana yang berasal dari penyertaan modal negara di BUMN.

Selanjutnya, Pemerintah juga boleh menerbitkan recovery bond yang akan dibeli korporasi swasta dan BUMN, individu, dan Bank Indonesia yang bertindak sebagai lender of the last resort. Dengan diterbitkan PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Codid-19, maka karantina wilayah akan terpinggirkan.
Untuk mengantisipasi perbedaan keputusan, maka Presiden Jokowi menegaskan pemerintah daerah (pemda) tidak boleh membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan kebijakan pusat.

PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 guna mencegah penularan. Pemda yang hendak menerapkan PSBB harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Kesehatan.

Meski bukan karantina wilayah, PSBB yang dijalankan dengan ketat diyakini mampu membuahkan hasil. Apalagi, dalam pelaksanaannya birokrasi ditopang sepenuhnya oleh Polri dan TNI. Gubernur, bupati, dan wali kota sebagai kepala gugus tugas di daerah.
Semua program dan kebijakan pemerintah ini hanya bisa terealisasi jika masyarakat mendukung. Oleh karena itu, tokoh-tokoh publik, di pusat mau daerah. Semua pihak harus memahami bahwa langkah awal krusial adalah memutuskan mata rantai penularan Covid-19.

Ini adalah harga mati. Jadi tidak bisa tidak, imbauan pemerintah agar menunda mudik sangat perlu diperhatikan dan ditekankan.  Semua elite harus menyampaikan pesan yang sama soal ini, agar sebaran pemahamannya bisa secara cepat merata.

Lalu imbauan bagi yang sudah terlanjur mudik harus didukung penuh oleh elite dan otoritas terkecil di daerah. Pemudik yang sudah telanjur mudik, wajib isolasi mandiri selama 14 hari. Selama rentang waktu itu, mereka tidak boleh berkontak fisik dengan siapa pun, termasuk keluarga.

Aturan ini hanya bisa berjalan jika kepala daerah, wali nagari, jorong, dusun,  RT, dan RW, proaktif di lapangan. Karena bagaimanapun, upaya memutus rantai penyebaran Corona membutuhkan kolaborasi semua elemen bangsa.
Karena perkara mudik ini bukan perkara sepele. Sekitar 15 juta orang dari Jabodetabek akan mudik untuk Lebaran. Sebagian malah sudah kembali ke kampung. Karena mudik kali ini tak semata-mata karena alasan Idulfitri dan menyekar.

Banyak warga Jabodetabek yang kehilangan pekerjaan akibat penerapan ketentuan physical distancing. Ini menjadi penyebab tambahan mengapa banyak yang memilih opsi mudik. Karena jika PSBB diterapkan, angka pengangguran akan lebih besar lagi. Untuk mencegah lebih lanjut, stimulus sosial ekonomi harus diluncurkan.

Nah, di sinilah peran kebersamaan kembali dibutuhkan. Semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, elite daerah, wali nagari, jorong, dusun, RW dan RT, harus ikut memastikan bahwa yang ditarget oleh stimulus sosial ekonomi pemerintah daerah, adalah kalangan yang benar-benar sesuai dengan kriteria kebijakan, yakni masyarakat yang benar-benar terdampak. Kalangan miskin,  pengangguran karena PHK,  pengangguran karena usahanya terhenti,  dan lain-lain, harus benar-benar tersentuh oleh stimulus ini.

Selain itu, karena kekuatan stimulus sangat terbatas, baik secara kuantitas maupun secara kualitas, maka pemerintah bersama semua kalangan masyarakat, harus berani mengambil peran lebih, untuk memastikan bahwa semua masyarakat yang terimbas tapi belum ter-cover oleh stimulus, juga bisa mendapatkan haknya, terutama dari pemerintah daerah.

Intinya di sini, semua pihak, bersama-sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah nagari, elite-elite, tokoh masyarakat, RT, dan RW, harus mengambil peran lebih aktif dan antisipatif, untuk mengurangi dampak ekonomi di daerah, setelah memastikan semua protokol kesehatan dijalankan.
Kebersamaan seperti ini yang dibutuhkan dalam mengusir Corona berserta krisis yang dibawanya ke negeri ini.  Semoga. [*]

Nofi Candra
Anggota DPD RI 2014-2019 dan Bakal Calon Bupati Solok 2021

Minggu, 12 April 2020

Duel dengan Anggota TNI, Dua Polisi Meninggal Dunia

JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan dua anggota Polri meninggal dalam pertikaian dengan anggota TNI di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya (Mamra).

"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw, di Jayapura, Minggu (12/4/2020) pagi, seperti dilansir Antara.

Menurut dia, insiden yang terjadi Minggu dini hari itu berawal dari kesalahpahaman yang sebetulnya sudah diselesaikan pada Sabtu (11/4/2020) malam sekitar pukul 23.00 WIT.

"Dari laporan yang diterima terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari tadi menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," katanya.

Ia mengatakan saat ini seluruh anggota dan keluarga sudah diperintahkan untuk tidak keluar mako.

"Senin (13/4) saya bersama Pangdam VII Cenderawasih akan ke Mamberamo Raya, namun hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam, dan beberapa pejabat ke Mamberamo Raya," kata Paulus Waterpauw. (*/IN-001)

Sabtu, 11 April 2020

Kisah Ira Tri Dewi, Pasien Positif Covid-19 yang Pertama Sembuh di Sumbar

Kisah Ira Tri Dewi, Pasien Positif Corona Pertama di Sumbar yang Dinyatakan Sembuh
"Belum Ada Vaksin, Kami Butuh Dukungan dan Doa"


Ira Tri Dewi (40), pasien positif Covid-19 pertama di Sumbar tersebut, juga menjadi pasien pertama yang dinyatakan sembuh! Bagaimana Ira menghadapi ruang isolasi dan kisahnya bisa sembuh dari virus yang telah merenggut ratusan ribu nyawa di dunia ini?

Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengumumkan pasien pertama di Sumatera Barat yang positif terjangkit virus corona (Covid-19), Kamis pagi (26/3/2020). Pasien tersebut dirawat di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi, sejak 20 Maret. Hanya berselang beberapa jam kemudian, Pemprov Sumbar mengumumkan 4 pasien lagi juga positif terjangkit. Sehingga, di hari pertama tersebut, "pertahanan" Ranah Minang menghadapi Covid-19, jebol.

Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias (tengah) saat mengumumkan pasien positif Covid-19 pertama di Sumbar, Kamis (26/3/2020).

Kabar pasien pertama positif Covid-19 di Sumbar langsung membuat buncah. Tidak hanya di Ranah Minang, namun juga para perantau asal Sumbar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Di sisi lain, sang pasien, Ira Tri Dewi, begitu syok menerima kabar bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19. Di hari keenam dirawat di Ruang Isolasi RSAM Bukittinggi itu, Ira mengaku pasrah. Sebab, hanya ada dua kemungkinan yang akan didapat. Yakni, meninggal atau sembuh. Dukungan dari orang tua, suami, keluarga, rekan kerja, dan masyarakat, membuat Ira optimistis dengan pilihan sembuh!

Dalam wawancara melalui aplikasi WhatsApp (WA) dengan infonews.co.id, Sabtu (11/4/2020), Ira mengaku pertama kali tidak merasakan gejala apapun saat pulang dari dinas luar (DL) di Jakarta, tanggal 12-14 Maret 2020. Saat itu, dirinya bersama 13 perangkat di Sekretariat DPRD Tanah Datar melakukan kunjungan ke Sekretariat DPD RI. Namun, empat hari kemudian, dirinya merasakan demam, batuk, sakit kepala dan nyeri sendi. Ira kemudian mendatangi salah satu klinik untuk berobat. Oleh pihak klinik tersebut, Ira dirujuk ke RSUD Tanah Datar. Saat itu, dirinya tidak menduga apa-apa. Tapi, setelah pihak RSUD Tanah Datar merujuk dirinya ke RSAM Bukittinggi, Ira baru syok, bahwa dirinya akan diisolasi karena diduga terjangkit virus corona (Covid-19), dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Saat itu, Sumbar hanya memiliki dua rumah sakit rujukan untuk Covid-19, yakni RSAM Bukittinggi dan RS M Djamil Padang. Tanah Datar, lebih dekat ke Bukittinggi daripada ke Kota Padang.


Dalam perjalanannya menggunakan ambulans RSUD Tanah Datar, Ira bertanya-tanya dalam hati, seperti apa nantinya berada di ruang isolasi. Dalam sejumlah artikel dan novel yang pernah dibacanya, diisolasi berarti akan dikurung.

Namun, fikiran "menakutkan" tersebut, tiba-tiba sirna saat Ira sampai di RSAM Bukittinggi. Ira disambut dua orang perawat dan langsung dibawa ke ruangan isolasi. Kedua perawat yang akhirnya akrab dengan dirinya tersebut, adalah Hj. Misfaria Noor .M.Kep.Ns.SP. Kep.MB, yang dipanggilnya Bundo (Bunda) dan Hj. Nefri Elfika S.Kep, yang dipanggilnya dengan sebutan Uni (kakak) Ciam.

"Sambutan mereka merubah stigma saya tentang ruang isolasi. Seketika dirawat di Ruang Isolasi RSAM manjadi nyaman buat saya. Apalagi saat saya melihat dokter Dedi Rahman, S.P yang menyemangati dari ruang monitor isolasi," ungkapnya.

Sementara itu, orang tua, anak dan keluarga besarnya sangat syok dengan isolasi yang dijalani Ira di RSAM. Namun, sang suami cukup tenang menerima informasi isolasi ini. Hanya beberapa menit berada di ruang isolasi, Ira menerima begitu banyak pesan di WA yang rata-rata mendukungnya untuk menghadapi Covid-19 ini.

"Alhamdullilah. Allah memberi saya kekuatan dan kemantapan hati melawan Covid-19 ini. Doa dan dukungan banyak orang, melipatgandakan semangat saya untuk sembuh," ujarnya.


Selama berada di ruang isolasi, Ira mendapatkan perawatan dengan konsumsi antibiotik, vitamin dan obat pereda demam dan nyeri. Namun, hal yang paling menjadi obat baginya adalah dukungan penuh dari keluarga, tetangga, rekan-rekan seprofesi. Serta perawatan dan dukungan psikologis dari perawat dan dokter. Alhasil, Ira banyak menghabiskan waktunya di ruang isolasi dengan video call dengan keluarga, tetangga, teman-teman, terutama suami dan anak-anaknya yang terus memberi semangat.

"Saya merasa nyaman, meski berada di ruang isolasi. Setiap saat, saya habiskan waktu untuk tetap terhubung dengan orang-orang dekat. Melihat wajah suami, anak-anak, keluarga dan teman-teman, membuat saya sangat optimistis," ujarnya.

Di saat sudah merasa nyaman dan merasa sehat, pada Kamis (26/3/2020), Ira langsung syok, saat hasil tes swab tenggorokannya dikeluarkan oleh Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand). Ira dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Artinya, Ira harus melanjutkan isolasi dan tetap mendapatkan perawatan dengan konsumsi antibiotik, vitamin dan obat pereda demam dan nyeri. Sebab, hingga saat ini, vaksin untuk Covid-19 belum ada.


Singkat cerita, pada Jumat (3/4/2020), Ira mendapat kabar baik. Hasil tes swab tenggorokannya yang dikeluarkan oleh Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), menyatakan dirinya negatif Covid-19. Namun, kabar baik ini belum boleh diumumkan, karena untuk memastikan pasien sembuh, harus dua hasil tes yang menyatakan negatif. Akhirnya, tiga hari kemudian, tepatnya pada Senin (6/4/2020), Ira kembali dinyatakan negatif Covid-19.

"Lega rasanya. Kembali bisa berkumpul dengan keluarga dan teman-teman," ungkapnya.

Saat "kembali" ke masyarakat, Ira mengaku dirinya banyak mendapat hikmah dari kejadian ini. Menurutnya, dukungan dari seluruh elemen, akan membuat kesembuhan pasien semakin cepat. Di samping itu, menurutnya, berfikiran positif dan tetap berdoa menjadi kunci.

Sejumlah dampak/efek dirinya setelah dinyatakan positif COVID-19 adalah orang terdekat. Mereka-mereka yang dianggap dekat terpaksa dijauhi di lingkungan. Tak sedikit pula, usaha mereka terpaksa tutup. Menurutnya, hal ini tak lain akibat dari pemberitaan yang sipang siur tentang dirinya.

"Jadi efeknya mereka (orang dekat) kadang dijauhi, usahanya kadang ada yang sudah tutup saat saya dirawat. Begitu banyak efek saat saya dirawat bagi keluarga dan orang terdekat," kenangnya.


Meskipun begitu, Ira mengaku dirinya tak merasa dikucilkan setelah kembali ke rumah. Menurutnya, lingkungan sekitar para tetangga menyambut sangat baik. Meskipun, ia tetap masih berupaya mengisolasi selama 14 hari berikutnya.
Di rumah, Ira masih berupaya untuk tidak kontak langsung dengan anak-anaknya. Ira memilih menjaga jarak satu sampai dua meter, kemudian mengunakan pakai masker.

"Kalau untuk tetangga saya, alhamdulillah saat saya sakit dan sembuh mereka mendukung dengan luar biasa. Terkadang masih ada kesan horor (dari masyarakat) pasien sembuh ini, tapi Alhamdulillah itu sudah cair semua," jelasnya.


Ira juga memberikan semangat kepada para pasien-pasien yang masih berjuang di ruang isolasi. Ia meminta untuk tetap mematuhi semua instruksi dari tim medis yang menangani. 

"Tetap semangat, berdoa kepada Allah,  karena apapun ikhtiar kita selaku manusia tetap Allah yang tentukan. Berdoa dan yakinkan kita bisa sembuh. Kurangi stres, menyederhanakan masalah itu paling penting, jadi tidak terkuras energi memikirkan hal-hal yang rasanya tidak perlu. Fokus untuk sembuh dan berjuang," ujarnya. (IN-001)

Utang Besar Chelsea pada Di Matteo



Kebingungan seketika melanda Ruud Gullit. Dia tidak yakin orang yang tengah dia ajak berbicara di telepon itu adalah orang yang tepat.
"Dia bicara seperti mulutnya sedang penuh makanan. Aku berpikir, 'Ini siapa, sih? Ini betulan dia atau bukan?' Seharusnya, orang yang lahir dan besar di Swiss 'kan bisa bahasa Jerman, tapi logatnya aneh sekali," kenang Gullit pada 2012 silam dalam wawancara dengan The Independent.
Memori Gullit saat itu sedang berkelana ke musim panas 1996, saat Piala Eropa tengah digelar di Inggris. Sebulan sebelum turnamen digelar, FA menawari Glenn Hoddle untuk menerima estafet kepelatihan dari tangan Venables. Tawaran itu diterima oleh Hoddle.
Pada musim kompetisi 1995/96, Hoddle adalah pelatih Gullit di Chelsea. Setelah Hoddle hengkang, manajemen The Blues tidak mencari pelatih baru. Mereka meminta Gullit untuk menjadi pelatih merangkap pemain. Waktu itu, peran demikian cukup jamak ditemukan. Bahkan, Hoddle sendiri sebelumnya mengemban jabatan demikian.
Gullit punya kredensial lumayan sebagai pelatih, setidaknya untuk lingkup internal klub. Dia berhasil meyakinkan Hoddle untuk memindahkannya dari lini belakang ke lini tengah. Hasilnya, Gullit menjadi runner-up pemain terbaik Premier League di belakang Eric Cantona.
Terhitung sejak 2 Mei 1996, Gullit menjabat sebagai manajer-pemain di Chelsea. Dengan peran itu, dia tentu memiliki kebebasan untuk menyusun tim sesuai dengan keinginannya. Gullit ingin Chelsea memainkan sepak bola kontinental yang seksi dan untuk itu dia harus mencari personel yang tepat.
Setelah lebih dari tiga pekan bekerja sebagai manajer-pemain Chelsea, Gullit berhasil merekrut pemain impian pertamanya dalam diri Gianluca Vialli. Ketika itu, pada usia 31 tahun, Vialli baru saja mengantarkan Juventus menjadi juara Liga Champions. Istimewanya, Chelsea sukses mendapatkan Vialli dengan status bebas transfer.
Gullit tentu saja tidak berhenti sampai di situ. Setelah mendapatkan amunisi lini depan, dia bergerilya untuk mencari penggawa lini tengah. Gullit ingin mencari pemain yang bisa menerjemahkan isi kepalanya di atas lapangan.
Tak seperti Vialli yang sudah cukup berumur, target Gullit untuk mengisi lini tengah Chelsea ini adalah pemain yang masih berusia 25 tahun. Namanya Roberto Di Matteo dan saat itu dia merupakan salah satu gelandang terbaik Italia. Meski tak berhasil meraih trofi bersama Lazio, Di Matteo dianggap layak untuk memperkuat Timnas Italia.
Di Matteo bergabung dengan Lazio pada 1993 dari klub Swiss, Aarau. Ya, Di Matteo memang tidak memulai kariernya di Italia karena dia lahir dari pasangan imigran Italia di Swiss. Lima tahun lamanya Di Matteo berkarier di Swiss sebelum akhirnya menjejakkan kaki di tanah leluhur.
Transfer Di Matteo ke Lazio itu memang tidak seglamor transfer Paul Gascoigne, misalnya. Akan tetapi, di bawah polesan Dino Zoff dan Zdenek Zeman, Di Matteo menjelma jadi salah satu gelandang box-to-box terbaik Negeri Piza.
Sebagai pemain tengah, kemampuannya komplet. Merebut bola, menjaga kedalaman, mengkreasi peluang, bahkan mencetak gol bisa dilakukannya. Bersama Lazio, Di Matteo dimainkan sebagai deep-lying playmaker tetapi tak jarang pula dia merangsek naik untuk membobol gawang lawan.
Secara teknis, Di Matteo punya kemampuan mumpuni. Selain itu, dia juga sosok yang cerdas, serius, dan mau bekerja keras. Tak salah jika Gullit kepincut untuk merekrutnya ke Chelsea. Di Matteo dipandang bisa jadi penyeimbang bagi Dennis Wise yang lebih konfrontatif dalam bermain.
Setelah mengamankan jasa Vialli, Gullit ingin segera mendapatkan tanda tangan Di Matteo. Yang jadi soal, Di Matteo saat itu tengah berada di kamp Timnas Italia untuk mengikuti Euro 1996. Meski turnamen diselenggarakan di Inggris, Gullit tak serta merta bisa menjalin kontak begitu saja dengan pemain incarannya.
Beruntung, pada waktu itu pelatih Timnas Italia, Arrigo Sacchi, membawa serta mantan anak asuhnya di Milan sebagai asisten. Carlo Ancelotti namanya. Ancelotti sendiri pada musim 1995/96 telah memulai karier kepelatihan bersama Reggiana dan setelah Euro 1996 berakhir dia meneruskan karier itu bersama Parma.
Ancelotti dan Gullit pernah sama-sama bermain untuk Sacchi di Milan. Kebetulan, mereka pun sama-sama beroperasi di lini tengah. Kedekatan itu membuat Gullit berpikir bahwa Ancelotti bisa membantu menghubungkannya dengan Di Matteo. Pikiran Gullit itu tidak salah dan terjadilah percakapan telepon tadi.
Bagi Chelsea, Gullit, dan Di Matteo, semua serbakebetulan. Kebetulan ada Ancelotti di Timnas Italia dan kebetulan pula Azzurri tersisih lebih cepat dari turnamen karena Gianfranco Zola gagal mengeksekusi penalti dengan baik ke gawang Jerman. Kebetulan juga Lazio butuh uang setelah merekrut Pavel Nedved dari Sparta Praha.
Nedved direkrut dari Sparta Praha dengan dana 4,65 juta poundsterling dan Lazio kemudian melepas Di Matteo ke Chelsea dengan banderol 4,95 juta poundsterling. Buat Chelsea waktu itu, duit sekian amatlah banyak. Sebelum rekornya dipecahkan Zola beberapa bulan kemudian, Di Matteo menjadi rekrutan termahal Chelsea dalam sejarah.
Jadilah kemudian Gullit memiliki tiga pemain asing berkelas saat musim 1996/97 dimulai. Selain Vialli dan Di Matteo, ada juga Frank Leboeuf yang dibeli dari klub Prancis, Racing Strasbourg, dengan biaya 3,1 juta poundsterling. Zola sendiri baru tiba di Premier League pada November 1996.
Chelsea mengawali musim 1996/97 itu dengan bertamu ke The Dell, markas Southampton. Sayangnya, pertandingan tersebut tidak berakhir sesuai harapan. Chelsea hanya mampu bermain imbang 0-0 pada laga tersebut.
Meski demikian, pada dua partai berikutnya, semua berubah. Menghadapi Middlesbrough dan Coventry City di Stamford Bridge, mereka berhasil memetik kemenangan beruntun. Tiga pemain asing baru mereka berhasil mencetak gol pada dua laga tersebut.
Dari tiga nama tadi, Di Matteo jadi yang pertama membukukan nama di papan skor. Empat menit jelang peluit panjang, Di Matteo menerima umpan dari Mark Hughes yang bergerak melebar ke sayap. Setelah mengontrol bola, Di Matteo melepas tembakan keras dari luar kotak penalti yang gagal dihalau kiper Boro, Alan Miller.
Perayaan gol Di Matteo sungguh elegan. Alih-alih berlari kesetanan laiknya pemain baru yang mencetak gol perdana dengan cara yang indah, Di Matteo membaringkan tubuhnya di tanah. Tangan kirinya dia gunakan untuk menopang tubuh, tangan kanannya dia lambaikan ke arah suporter. Senyum pun tersungging di bibirnya.
Aksi itu kemudian diikuti para pemain Chelsea lain. Wise, Leboeuf, Dan Petrescu, semuanya turut serta dalam selebrasi bersejarah tersebut. Musim 1996/97 adalah titik di mana Chelsea bertransformasi menjadi klub kosmopolitan dan Di Matteo adalah pencetak gol perdana di era ini.
Bagi Di Matteo, gol itu menjustifikasi ketertarikan besar Gullit kepadanya. Sepanjang musim pun dia selalu menjadi andalan di lini tengah Chelsea. Oleh Gullit, dia dimainkan 34 kali pada musim 1996/97 dan Di Matteo membayar kepercayaan itu dengan mencetak 7 gol untuk membawa Chelsea finis di posisi keenam.
Tampil lumayan di Premier League, Chelsea menunjukkan performa yang lebih bagus lagi di Piala FA. Musim itu untuk pertama kalinya mereka bisa mencapai partai puncak setelah menjadi juara pada edisi 1970. Pada laga final itu Di Matteo lagi-lagi mencatatkan sejarah.
Di final Piala FA 1997, lawan yang dihadapi Chelsea adalah Middlesbrough. Final ini menarik karena Middlesbrough pun tengah berusaha menjadi tim kosmopolitan seperti halnya Chelsea. Di skuatnya, mereka memiliki nama-nama macam Fabrizio Ravanelli, Gianluca Festa, hingga Juninho Paulista.
Sebelum ke final Piala FA, Middlesbrough sebelumnya sudah berhasil mencapai final Piala Liga tetapi dikalahkan Leicester City dalam final dua leg. Final Piala FA pun jadi kans bagi Boro untuk membuktikan bahwa investasi mereka tak sia-sia.
Namun, apa mau dikata. Chelsea rupanya lebih tangguh. Bahkan, ketika laga belum genap berusia satu menit, The Blues sudah berhasil mencetak gol dan Di Matteo adalah sosok yang mencetaknya. Pada detik ke-42, Di Matteo melepas tembakan jarak jauh sensasional ke gawang Middlesbrough.
Gol Di Matteo itu menjadi gol tercepat dalam sejarah final Piala FA yang digelar di Wembley sebelum akhirnya Louis Saha memecahkan rekor tersebut pada 2009. Menariknya, Saha mencetak gol 25 detik itu ke gawang Chelsea walau akhirnya Everton harus menderita kekalahan 1-2.
Setelah Di Matteo mencetak gol, Eddie Newton melengkapi kemenangan 2-0 Chelsea pada menit ke-83. Chelsea pun menjadi juara sekaligus memutus dahaga akan gelar yang sudah berlangsung sejak 1970 tadi. Trofi Piala FA itu membuat Chelsea makin percaya diri menjelang musim 1997/98.
Nyatanya, pada musim 1997/98 prestasi Chelsea membaik. Keberhasilan menjuarai Piala FA turut mengantarkan mereka ke Piala Winners, di mana mereka akhirnya menjadi juara. Zola mencetak gol tunggal kemenangan 'Si Biru' atas Stuttgart pada partai puncak.
Sebelum menjuarai Piala Winners, gelar Piala Liga pun berhasil Chelsea amankan. Pada laga final, lagi-lagi Chelsea berhadapan dengan Middlesbrough dan lagi-lagi pula Di Matteo mencetak gol. Gol Di Matteo kali ini dicetak pada babak perpanjangan waktu, tepatnya pada menit ke-107.
Dua belas menit sebelumnya bek asal Jamaika, Frank Sinclair, sudah membuka keunggulan Chelsea lewat tandukannya memanfaatkan umpan silang Wise. Gol Di Matteo, sementara itu, lahir lewat sentuhan pelan memanfaatkan sepak pojok dari Zola.
Sayangnya, Gullit tidak menikmati dua gelar juara tersebut karena pada Februari 1998 dia dipecat. Bukan hasil buruk yang membuat pria Belanda itu dipecat melainkan perselisihan dengan patron klub, Ken Bates. Jabatan manajer-pemain Chelsea kemudian diserahkan pada Vialli.
Selain membawa Chelsea menjuarai dua kompetisi, Vialli pun sukses mengantarkan tim asuhannya finis di posisi empat Premier League. Tahun 1999 itu dilengkapi Chelsea dengan trofi Piala Super Eropa lewat keberhasilan menundukkan Real Madrid.
Pada musim 1998/99 itu Di Matteo masih menjadi tumpuan lini tengah Chelsea. Akan tetapi, pada 1999/2000, kedatangan Didier Deschamps dari Juventus membuat porsi bermain Di Matteo sedikit berkurang. Tercatat, pada musim itu dia hanya turun di 18 pertandingan.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada torehan bersejarah dari Di Matteo. Pada Boxing Day 1999, dalam kunjungan ke The Dell, untuk pertama kalinya dalam sejarah Chelsea menurunkan tim berisikan sebelas pemain asing. Di Matteo menjadi bagian dari tim itu.
Ed de Goey (Belanda), Leboeuf (Prancis), Albert Ferrer (Spanyol), Emerson Thome (Brasil), Petrescu (Rumania), Celestine Babayaro (Nigeria), Deschamps (Prancis), Gustavo Poyet (Uruguay), Di Matteo (Italia), Gabriele Ambrosetti (Italia), dan Tore Andre Flo (Norwegia) diturunkan oleh Vialli pada laga yang dimenangi Chelsea 2-1 tersebut.
Legiun asing inilah yang kemudian mengantarkan Chelsea pada gelar Piala FA kedua dalam tiga musim terakhir. Pada partai puncak edisi 2000, Chelsea berhadapan dengan Aston Villa yang diperkuat Benito Carbone dari Italia.
Di Matteo memang ditakdirkan bermain di laga-laga besar Chelsea dan itu terbukti dari keberhasilannya mencetak gol ke gawang Villa. Kemelut di kotak penalti Aston Villa yang lahir dari tendangan bebas Zola dimanfaatkan Di Matteo dengan tembakan yang mengarah ke langit-langit gawang.
Gol di menit ke-73 itu tak mampu dibalas Villa dan Chelsea pun kembali pulang dari Wembley dengan menggondol trofi. Gelar ini membuat Chelsea berhak tampil di Charity Shield 2000 yang sukses mereka menangi usai menundukkan Manchester United 2-0.
Trofi Charity Shield itu jadi trofi terakhir yang dipersembahkan Di Matteo untuk Chelsea sebagai pemain. Pada musim 2000/01 tersebut, dalam sebuah laga Piala UEFA menghadapi St. Gallen, Di Matteo mengalami patah kaki yang 18 bulan kemudian membuatnya memutuskan gantung sepatu di usia 31 tahun.
Setelah pensiun sebagai pemain, Di Matteo sempat menjalankan bisnis restoran bersama sejumlah rekan, salah satunya Marcel Desailly yang bermain bersamanya di Chelsea. Namun, seperti yang pernah diutarakannya pada Desailly, hasrat Di Matteo adalah menjadi pelatih sepak bola.
Pada 2008 Di Matteo mengawali karier kepelatihan bersama Milton Keynes Dons sebelum akhirnya berlabuh ke West Bromwich Albion. Setelah dua musim melatih West Brom, Di Matteo akhirnya pulang ke Chelsea untuk menjadi asisten bagi Andre Villas-Boas. Namun, peran itu tak lama dijalaninya karena Villas-Boas dipecat di tengah jalan.
Di Matteo lantas diangkat jadi pelatih interim dan di bawah asuhannya Chelsea menjadi juara Liga Champions untuk kali pertama. Lewat adu penalti, Didier Drogba cs. sukses mengandaskan Bayern Muenchen. Di Matteo pun tak lama kemudian diangkat jadi pelatih tetap.
Sayangnya, sebagai pelatih tetap, Di Matteo gagal bersinar dan akhirnya dipecat. Dia lantas bertualang ke Jerman untuk melatih Schalke pada musim 2014/15 sebelum kembali ke Inggris untuk menangani Aston Villa. Tak lama di Aston Villa, Di Matteo dipecat lagi dan sejak 2016 belum kunjung kembali ke sepak bola.
Karier Di Matteo di Chelsea, baik sebagai pemain maupun pelatih, sama-sama tidak panjang. Akan tetapi, dia selalu berhasil mempersembahkan gelar bergensi untuk mereka. Oleh karenanya, sampai kapan pun Chelsea akan selalu berutang besar pada Di Matteo.
Sumber: kumparan.com
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved