INFONEWS
-->

Kamis, 08 Agustus 2019

Masih Mengenakan Pakaian Tradisional Bali, Jokowi Tiba di Kuala Lumpur

Masih Mengenakan Pakaian Tradisional Bali, Jokowi Tiba di Kuala Lumpur

INFONEWS.CO.ID ■ Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (8/8) malam.

Setelah terbang selama sekitar 2,5 jam, Presiden dan rombongan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 19.30, waktu setempat disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana bersama istrinya, Menteri Pertahanan Malaysia Mr. H. Mohamad bin Sabu bersama istrinya, Atase Pertahanan Indonesia di Malaysia Kolonel Inf. Tri Andi Kuswantoro.

Dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Presiden Jokowi, yang masih mengenakan pakaian tradisional Bali, digunakan pada pembukaan Kongres ke-5 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Ibu Negara Iriana langsung pergi ke hotel tempat ia tinggal di Kuala Lumpur.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, banyak hal yang perlu dibicarakan dengan Tun Dr. Mahathir Mohamad, terutama yang berkaitan dengan perbatasan, mengenai TKI, termasuk mengenai diskriminasi minyak sawit.

"Itu yang utama," kata Presiden Jokowi.

Menemani Presiden Jokowi selama kunjungan ini termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (sekneg)

Pemilik Sabu 8 Kg Dilimpahkan Kejari

Pemilik Sabu 8 Kg Dilimpahkan Kejari

INFONEWS.CO.ID ■ Penyidik Polrestabes Semarang limpahkan berkas perkara dan tersangka atas nama Rudy Rahman ,33, warga Teluk Tiram Laut, Banjarmasin Barat, yang diduga sebagai pemilik narkotika jenis sabu sabu seberat 8 kilogram, ke Penuntut Umum (PU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang.

Kasatres Narkoba Polrestabes Semarang AKBP Bambang Yugo Pamumgkas mengatakan bahwa penyerahan tersangka dan barang bukti ke Kejari Semarang ini setelah berkas tersangka Rudy Rahman dinyatakan lengkap (P21) oleh JPU.

“Tersangka Rudi untuk proses penyidikan di Satresnarkoba sudah selesai dan sudah dinyatakan lengkap berkasnya.Termasuk petunjuk dari Jaksa sudah kita lengkapi,” tegas AKBP Bambang Yugo di Mapolrestabes Semarang.

Terpisah, Kasi Tipidum Kejari Kota Semarang, Bambang Rudi Hartoko, melalui Kasubsi Penuntutan Tipidum, Ardhika Wisnu, mengaku telah menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti atas nama tersangka Rudy Rachman. Adapun barang bukti dalam kasus itu, disebutkannya, dari 8 Kilogram (Kg) sabu yang ditemukan dari tersangka, telah disisihkan dijadikan sampel kurang lebih 700 gram, kemudian tas sabu dan handphone. Sedangkan uang tunai diakuinya tidak ada, karena terkait uang masih dilakukan tahap pengecekan di bagian barang bukti.

“Posisi tersangka ditangkap begitu datang di apartemen Candi, sedangkan sabu itu rencananya akan dijual di area Semarang. Penangkapan dilakukan Polrestabes Semarang, pelaku ditangkap seorang diri,”kata Ardhika Wisnu. (Sumber: JP)

Rabu, 07 Agustus 2019

Tanamkan Jiwa Nasionalisme, Kostrad Adakan Lomba Wawasan Kebangsaan

Tanamkan Jiwa Nasionalisme, Kostrad Adakan Lomba Wawasan Kebangsaan

INFONEWS.CO.ID ■ Dalam rangka meningkatkan jiwa nasionalisme terhadap anak-anak usia dini, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328 Kostrad mengadakan lomba cerdas cermat dan permainan kepada pelajar SD Inpres Kriko, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Jayapura, Senin (05/08).

Disampaikan oleh Dansatgas Pamtas Yonif PR 328 Kostrad Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han), kegiatan yang dilakukan Pos Pitewi yang dipimpin lettu Inf Herlansyah adalah untuk memupuk jiwa nasionalisme dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.

“Lomba cerdas cermat dengan tema persoalan tentang Indonesia seperti Pancasila, UUD 1945 serta nama-nama pahlawan dengan tujuan untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan bagi anak-anak,” ujar Mayor Erwin.

Selain melaksanakan lomba cerdas cermat, personel Satgas juga memberikan hiburan permainan psikologi lapangan yang dilakukan di luar kelas, “Kegiatan ini dilakukan setelah jam pelajaran selesai, dan disambut antusias oleh anak-anak. Sekitar 20 orang siswa-siswi SD mengikuti kegiatan yang diadakan oleh personel Satgas,” tambahnya.

Sementara itu, guru SD Inpres Kriko Bapak Janu mengucapkan terima kasihnya kepada personel Satgas yang telah meluangkan waktu membina dan mendidik anak-anak Kampung Kriko.

“Terima kasih kepada Satgas yang peduli terhadap pendidikan yang memberikan pemahaman dan ilmu mengenai kebangsaan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air," pungkasnya.

■ R-01/penkostrad

Rangkul Generasi Muda, Prajurit Armed 12 Kostrad Mengajar Ngaji

Rangkul Generasi Muda, Prajurit Armed 12  Kostrad Mengajar Ngaji

INFONEWS.CO.ID ■ Sejak dibuka tanggal 11 Juli 2019 lalu, Satgas TMMD ke-105 di wilayah Kodim 0813/Bojonegoro, Jawa Timur, tampak membawa suasana baru bagi masyarakat setempat. Tidak hanya menyelesaikan beberapa sasaran fisik yang telah diprioritaskan dalam program TMMD semata. Namun di waktu-waktu senggangnya, prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD tersebut berupaya untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Upaya itu, terlihat ketika  prajurit Armed 12 Kostrad yang tergabung dalam Satgas TMMD tersebut mendedikasikan diri mengajar mengaji bagi anak-anak di TPA masjid Babussalam, Dusun Sumengko, Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Senin (5/8).

“Ini merupakan inisiatif kegiatan tambahan di luar program TMMD. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, kecuali pada jumat dan minggu libur. Belajar mengaji merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta mental spiritual anak,” ujar Letda Arm Rosy selaku Danki Satgas TMMD.

Terpisah, Danyonarmed 12 Kostrad, Mayor Arm Ronald, F. Siwabessy mengungkapkan, salah satu tujuan TMMD adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. TMMD juga merupakan wahana komunikasi yang sehat antara TNI dengan masyarakat.

Belajar mengaji menurut Mayor Ronald, adalah salah satu bentuk komunikasi dengan masyarakat khususnya generasi muda dengan mengedepankan pengetahuan tentang agama. Hal ini menjadi sangat penting, dalam membentuk karakter anak di masa depan, bekal ilmu agama yang cukup, sejatinya adalah kunci utama membentuk karakter dalan mewujudkan generasi penerus bangsa yang cerdas serta berbudi pekerti luhur, tegas Almamater Akademi Militer Tahun 2002 tersebut.

Sementara itu, Danmenarmed 1 Kostrad Letkol Arm Didik Harmono mengapresiasi dedikasi prajurit Yonarmed 12 Kostrad di lokasi TMMD. Hal ini sejalan dengan komitmennya. “Dimanapun dan kapanpun bertugas, prajurit harus mampu berbuat yang terbaik”.

“Tidak hanya dalam kegiatan militer semata, namun semua aspek kegiatan yang dilaksanakan, prajurit harus memberikan kemampuan terbaiknya. Apalagi kegiatan tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat, prajurit harus menjadi teladan dengan memberikan dampak yang positif bagi sekitarnya,” tegas Danmenarmed 1 yang baru saja dilantik.

■ R-01/penkostrad

Selasa, 06 Agustus 2019

Tim Operasi Jaring Laba-Laba Terima Penyerahan Senjata di Republik Demokratik Kongo

Tim Operasi Jaring Laba-Laba Terima Penyerahan Senjata di Republik Demokratik Kongo

INFONEWS.CO.ID ■ Tim gerak cepat “Operasi Jaring Laba-Laba-03” yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-A Rapid Depolyable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) di bawah pimpinan Kolonel Inf Dwi Sasongko sebagai Dansatgas kembali menerima penyerahan 4 pucuk senjata jenis AK-47, 4 buah magazen, 13 butir amunisi, 34 busur dan 45 anak panah dari Ex-Combatan, bertempat di Republik Demokratik Kongo, Senin (5/8/2019).

Pada kesempatan tersebut, Kolonel Inf Dwi Sasongko menyampaikan bahwa senjata, busur dan panah yang diperoleh dari Ex-Combatan tersebut merupakan hasil pendekatan Tim Civil and Military Coordination (Cimic) pimpinan Perwira Cimic Kapten Inf Agung Sedayu yang telah digelar selama empat minggu di wilayah Axis Bendera. “Senjata tersebut berasal dari kelompok bersenjata Mai-mai, Twa Combatan Perci Militia atau Liwa Group 20 Ex-Combatan di bawah pimpinan Mr. Salumu Sangolo,” ujarnya.

“Ketekunan dan kesabaran Tim Operasi Jaring Laba-Laba-03 mampu meluluhkan hati kelompok bersenjata Mai-mai Twa Combatan Perci Militia untuk menyerahkan senjata dan peralatan perang tradisional mereka,” ucap Kolonel Inf Dwi Sasongko.

Selanjutnya dikatakan bahwa keempat senjata busur dan anak panah tersebut diserahkan kepada staf Disarmament Demobilization Repatriation Reintegration and Resettelement (DDR/RR) untuk diproses sesuai dengan ketentuan UN. “Sampai dengan saat ini Satgas TNI Konga XXXIX-A RDB Monusco telah berhasil menerima penyerahan senjata dari Ex-Combatan sebanyak 29 pucuk AK-47, 2 pucuk Machine Gun, 2 pucuk RPG, 2 pucuk senjata Arquebus, 1 buah granat, ratusan busur dan anak panah,” jelasnya.

Selain melaksanakan serah terima senjata, Dansatgas TNI Konga XXXIX-A RDB Monusco Kolonel Inf Dwi Sasongko menyematkan Medali UN kepada 150 prajurit Kompi B, yang bertugas di wilayah Combat Operation Base (COB) Axis Bendera.

■ R-02/Puspen TNI

DPP LIRA Pastikan Siang Ini Dj. Rere Monique Kembali Ke Tanah Air

DPP LIRA Pastikan Siang Ini Dj. Rere Monique Kembali Ke Tanah Air

INFONEWS.CO.ID ■ Setelah melalui tahap negosiasi cukup alot dengan pihak Imigrasi Malaysia, Dj. Rere Monique di pastikan siang ini akan kembali ke tanah air.

"Ya, inshaa Allah siang ini (06/08), jam 12 Rere akan kembali ke tanah air. Beliau (Rere) langsung ke Surabaya," kata Irham Maulidy, HR. S.Sos. M.Sos Koordinator pelaksana DPP LSM LIRA kepada Infonews.co.id, pada Selasa pagi (06/08).

Pembebasan Rere ini, kata Irham, merupakan Kado terindah Kemerdekaan HUT Kemerdekaan Indonesia ke 74th.

Sebelumnya, kasus yang menimpa Ani Rahman Seniawati atau beken dipanggil Dj. Rere Monique, wanita kelahiran Sragen 24 Agustus 1992 ini, ramai menjadi perbincangan (viral) di masyarakat.

Pasalnya, Rere ditangkap pihak Imigrasi Malaysia di sebuah Club malam di Kuala Lumpur, Jum'at (26/7) sekitar  jam 24.00 (dinihari) saat Rere menyapa fans nya setelah sempat tampil satu lagu menggoyang sekitar seribu lebih pengunjung disalah satu club malam Kuala Lumpur, pihak Imigrasi Malaysia melakukan operasi penangkapan dan sekitar 58 orang pengunjung ditangkap karena berbagai alasan pelanggaran dan termasuk Rere Monique diantaranya.

Keluarga Rere Monique mengetahui ikhwal penangkapan Dj kondang asal Surabaya ini, sesaat setelah terjadinya penangkapan melalui rekan Rere, Oby Saputra di Malaysia.

Menurut Oby, Rere ditahan di Imigrasi Malaysia, Bukit Jalil dan dipindahkan ke Putra Jaya. Berbeda dengan tahanan lain yang tetap ditahan di Bukit Jalil.

Karena tidak adanya kepastian kondisi Rere Monique, pada Hari Minggu (28/7) pihak keluarga Rere Monique menghubungi DPP LSM LIRA di Jakarta, untuk membantu penyelesaian kasus pelanggaran Imigrasi di Malaysia.

Setelah menerima pengaduan keluarga Rere Monique, Senin (29/7) DPP LSM LIRA berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur, Koordinasi melalui sambungan Whatsap dilakukan dengan Bapak Agung C. Sumirat (Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur).

"Segera kami telusuri dan akan kita koordinasikan dengan Consuller perlindungan WNI" ujar Agung.

Pihak KBRI Kuala Lumpur, bergerak cepat. Rabu (31/7) Melalui Atase Perlindungan WNI, mereka mendatangi Imigrasi Bukit Jalil untuk mendampingi dan mengklarifikasi ihwal penangkapan Dj. Rere Monique. Seperti dikemukakan Gustaf (staff Atase Perlindungan WNI di Malaysia).

Komunikasi dan Koordinasi intensif dilakukan DPP LSM LIRA tidak hanya melalui KBRI Kuala Lumpur, tapi juga dengan berbagai jaringan yang dimiliki di Malaysia. (LIRA telah melakukan MoU dan Kerjasama dengan beberapa NGO Malaysia, seperti GPMS dan AGRA).

Pemberitaan tentang penangkapan dan penahanan DJ. Rere Monique viral di Malaysia dan Indonesia, ada beberapa media yang bahkan memberitakan bahwa penangkapan Rere terkait Narkoba.



Seperti dilansir The Star Online, Senin (29/7), DJ Rere ditahan setelah penyelenggara acara tak bisa menunjukkan dokumentasi semestinya yang diperlukan bagi dia untuk tampil di negara tersebut.

Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia, Datuk Khairul Dzaimee Daud mengatakan pihaknya telah menegur panitia penyelenggara yang menampilkan DJ Rere. Pasalnya, hingga mendekati hari pertunjukan panitia tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen yang diperlukan.

Khairul mengatakan, departemennya telah memerintahkan penyelenggara acara untuk tidak melanjutkan acara yang mengundang DJ Rere dikarenakan perempuan itu masuk ke Malaysia hanya dengan izin visa kunjungan, bukan untuk bekerja.

Artinya Clear, bahwa penahanan Rere Monique bukan terkait NARKOBA, karena sudah menjadi Komitmen LSM LIRA tidak akan pernah membantu bila menyangkut penyalahgunaan Narkoba.

Pada hari Kamis, 01 Agustus 2019, Irham Maulidy (Wapres Lira) bertolak ke Kuala Lumpur Malaysia, setiba di Kuala Lumpur. Irham Maulidy langsung berkoordinasi dengan penyelenggara acara (pengundang Dj. Rere Monique).

Oby Saputra mewakili penyelenggara/pengundang menyampaikan kronologis dan memastikan keadaan Rere ditahanan imigrasi Putra Jaya dalam keadaan baik dan sehat. Karena sudah malam hari, kami tidak dapat bertemu Rere pada saat itu juga.


Koordinasi dilakukan LIRA dengan KBRI Kuala Lumpur langsung diterima Krishna K.U. Hannan (Wakil Dubes), Jum'at (2/8) pagi dikantor KBRI Kuala Lumpur.

Sekitar jam 12.00 (waktu Malaysia) sebelum Sholat Jum'at. Kami mendapat kabar dari pihak Imigrasi Putra Jaya, bahwa Rere Monique dapat dibebaskan dengan membayar Kompound (Denda) pada saat itu juga. Segera kami (Oby Saputra) bergegas membayar denda sekitar 300RM, dan mendapatkan penjelasan bahwa Rere Monique bisa bebas pada Hari Senin (5/8).

Sekitar jam 10.00 (waktu Malaysia) kami menjemput Rere Monique ke tempat penahanan di Imigrasi Putra Jaya dan mengurus segala keperluan pemulangan seperti tiket, paspor dll. Jam 14.00 semestinya Rere sudah bisa bebas dan dipulangkan ke Indonesia, tapi harga tiket pesawat sangat tinggi, maka akhirnya diputuskan pulang ke Surabaya, Selasa (6/8) dengan maskapai Air Asia QZ325 jam 14.00.

LSM LIRA bersama keluarga Rere Monique, menyambut baik pembebasan tersebut. "Komunikasi dan Pelayanan yang diberikan oleh Imigrasi Malaysia sangat baik, akomodatif dan solutif. Semestinya Rere Monique dapat langsung dibebaskan, asalkan manajer penyelenggara kegiatan mau mendatangi pihak imigrasi Putra Jaya, akan tetapi mereka (penyelenggara) tidak kunjung datang hingga sampai sepekan ini dan akhirnya pihak Imigrasi melepaskan Rere dengan membayar denda".

HIMBAUAN LIRA

LIRA menghimbau kepada masyarakat Indonesia yg akan bekerja di Luar Negeri, agar melengkapi segala persyaratan yang telah ditentukan, seperti Paspor, Permit (surat ijin) dan Visa disesuaikan dengan kepentingan yang akan dilakukan di Negara tujuan.

Kasus yang menimpa Rere Monique jangan sampai terulang, terhadap anda dan keluarga kita semua.

Perlu diketahui, saat ini pemerintah malaysia sedang membuat kebijakan pengampunan bagi pendatang illegal untuk dipulangkan tanpa melalui penahanan terlebih dahulu di Imigrasi, akan tetapi seumur hidup tidak lagi diijinkan (dicekal) datang ke Malaysia.

■ R-01

Senin, 05 Agustus 2019

Kabel SUTET di Semarang Meledak Sebelum Jakarta Padam


INFONEWS.CO.ID ■ Kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang melintang di kawasan Desa Malon, Gunungpati, Kota Semarang, dilaporkan meledak pada hari Minggu (4/8/2019) siang, sesaat sebelum wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami padam listrik.

Garis polisi tampak terpasang di dua titik yang diduga berada di bawah lintasan kabel SUTET di Jalan Malon, Gunungpati itu.

Warga di sekitar lokasi kejadian membenarkan ledakan yang terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 11.30 WIB itu.

Puniah (45) mengatakan, terjadi ledakan sekitar empat kali saat kejadian. "Sekitar empat kali terdengar ledakan berurutan," katanya.

Bahkan, kata dia, ledakan yang diduga berasal dari SUTET tersebut sempat membakar pohon yang ada di bawahnya.

Ia menyebut petugas pemadam kebakaran didatangkan untuk memadamkan api.

Dalam kejadian tersebut terdapat korban luka. "Ada yang terluka, langsung dilarikan ke rumah sakit," kata warga lainnya Lis Amalia.

Ia menambahkan petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi tidak berani memadamkan pohon yang sempat terbakar itu dengan air karena risiko kawasan di sekitar lokasi yang dikhawatirkan masih terhubung dengan aliran listrik.

Terpisah, Manajer Komunikasi PLN Jateng-DIY Haris mengatakan jaringan SUTET yang melintas di lokasi kejadian itu merupakan jalur transmisi 500 KV interkoneksi Jawa-Bali. (Antara)

Lalu Muhammad Zohri Optimis Hadapi Kejuaraan Dunia di Doha

Lalu Muhammad Zohri Optimis Hadapi Kejuaraan Dunia di Doha

INFONEWS.CO.ID Lalu Muhammad Zohri optimis menghadapi kejuaraan dunia 2019, di Doha, Qatar, September mendatang seusai memecahkan rekor nasional di nomor 200 meter U-20. Ia memecahkan rekor atas nama Franklin Burumi yang telah bertahan selama 10 tahun dengan catatan waktu 21.27 detik menjadi 21.14 detik.

Pelari asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu bahkan mempertajam catatan terbaiknya menjadi 20.81 detik dalam final lari nomor 200 meter U-20 pada Kejuaraan Nasional Atletik U-18, U-20 dan Senior 2019 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu.

"Saya turun di 200 meter pertama kali di PPLP dan Panglima Open kemarin, itu pun musuhnya senior-senior," ujarnya.

Menurut dia, Kejurnas Atletik 2019 ini sebagai ajang untuk mencoba hasil dari latihan dan pemanasan sebelum mengikuti Kejuaraan Dunia di Doha, Qatar, September mendatang yang turun hanya di nomor 100 meter, dan di nomor 200 meter itu sudah lama dikutinya sejak dua tahun yang lalu.

"Saya bersyukur bisa mewakili Indonesia di ajang dunia," ujar Zohri.

Zohri mengatakan akan turun di 100 meter di kejuaraan dunia, dengan pesaing sprinter ternama di dunia. Dan berharap dalam ajang tersebut, ia bisa tampil maksimal dengan menargetkan waktu di atas 10 detik.

Secara keseluruhan sudah sekitar 95 persen sembuh dari cedera lutut kiri yang membekapnya pada empat bulan lalu, dan berharap tampil maksimal dalam kejuaraan dunia itu.

"Semoga bisa di atas 10 detik, musuhnya pelari top dunia ya, mungkin saya agak kaku akhirnya saya down," ujar pelari 19 tahun itu.

Sebagai gambaran, Zohri sudah berhak lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 mendatang dengan limit 10.03 detik yang ditorehkannya pada Kejuaraan Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang yang akhirnya membuat dia membawa pulang medali perunggu.

Zohri berada di bawah Justin Glatin pada posisi pertama dengan catatan waktu 10.00 detik dan wakil tuan rumah, Kiryu Yoshihide dengan waktu 10,01 detik. (Antara)

Sabtu, 03 Agustus 2019

Pondok Pesantren Dea Malela Bentuk Santri Tangguh

Pondok Pesantren Dea Malela Bentuk Santri Tangguh


INFONEWS.CO.ID ■ Sekali lagi, Indonesia menghadirkan dunia pesantren kembali dengan asupan kewirausahaan. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Dea Malela, yang kini menjadi pilihan orang tua sehingga anak-anak mereka memiliki kemampuan internasional.

Hal ini dikemukakan oleh Ketua Lajnah Tanfidziyah atau Ketua Umum Syarikat Islam (SI), Dr. Hamdan Zoelva saat upacara peletakan batu pertama pembangunan gedung pelatihan wirausaha di JK Building Pondok Pesantren Internasional Dea Malela, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat , Sabtu (3/8).

"Pondok pesantren internasional modern Dea Malela di Sumbawa dapat menjadi pilihan bagi orang tua yang ingin anak-anak mereka kuat dalam pengetahuan agama, sains, kewirausahaan dan kepemimpinan dengan kemampuan internasional," katanya, menanggapi keberadaan pondok pesantren tersebut.

Memang, kata Hamdan, sekolah asrama internasional modern Dea Malela Sumbawa masih relatif baru dan belum akrab bagi kita.

"Pesantren ini baru dibangun selama 4 tahun dengan bangunan dan ruang kelas, asrama pria dan wanita, rumah ustadz, masjid, lapangan sepak bola dan berbagai fasilitas lainnya," katanya.

Santri di sini, jelas Hamdan, selain dari Sumbawa, juga dari daerah di seluruh Indonesia, bahkan manca negara.

Seperti diketahui, pesantren ini didirikan oleh Mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang kini menjadi Ketua Dewan Penasihat MUI Pusat, Din Syamsuddin.

Yang menarik dari pondok pesantren ini, tambah Hamdan, dengan lokasinya yang jauh dari kebisingan ibukota, adalah di antara pegunungan di Desa Lanangguar, Kabupaten Sumbawa, provinsi NTB.

Inilah yang membuat tempat ini unik. Selain itu, sekolah asrama berfokus pada pembentukan karakter santri unggul.

"Bersedia menghasilkan Santri unggul dari berbagai aspek untuk membangun peradaban. Ini adalah ide yang sangat luar biasa dari pendirinya Prof. Din Syamsuddin," tambah Hamdan saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, hari ini.

Upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung pelatihan kewirausahaan ini juga dihadiri oleh Gubernur NTB, Zulkiflimansyah, Komandan Militer Udayana, Mayjen Benny Susianto, Menteri Perindustrian, Saleh Husin, Din Syamsuddin, dan lainnya.

■ Rimba/rls

Satgas TMMD Kodim 0415/Batanghari Bangun Jamban di Desa Ladang Peris


INFONEWS.CO.ID ■ Satuan Tugas Tentara Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-105 Kodim 0415/Batanghari tahun 2019 membangun jamban di sekitar sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Karya Mandiri, Desa Ladang Peris, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Sabtu (3/8/2019).

Dansatgas TMMD Reguler ke-105 Letkol Inf Widi Rahman, S.H., M.Si, sekaligus Dandim 0415/Batanghari, di sela-sela meninjau kegiatan tersebut mengatakan bahwa pembangunan jamban PAUD Karya Mandiri dikerjakan melalui budaya semangat bergotong royong bersama warga sekitar. “Satgas bersama dengan warga saling bantu-membantu membangun Jamban PAUD Taman Bermain Karya Mandiri di RT 13 Desa Ladang Peris,” ucapnya.

“Kebersamaan dalam pengerjaan itu wujud kemanunggalan TNI-Rakyat, dan kembali membangkitkan budaya gotong-royong yang mulai luntur di era teknologi yang semakin canggih seperti sekarang,” tegas Letkol Inf Widi Rahman.

Prada Hendra salah satu anggota Satgas TMMD mengaku merasa senang berbaur bersama masyarakat setempat. Menurutnya semangat kebersamaan dan saling membantu seperti ini sudah jarang ditemukan zaman sekarang.

Sementara itu, Guru PAUD Karya Mandiri Artifin Diani mengatakan PAUD ini berdiri sejak tahun 2006 dan belum mempunyai Jamban, sehingga susah untuk mengenalkan toilet training. Jika anak ingin buang air kecil dan besar, mereka harus menumpang di rumah warga terdekat. “Alhmdulillah mimpi kami terwujud, hari ini wali murid beserta Satgas bahu-membahu ikut membantu membangun Jamban Karya Mandiri kami,” ujarnya.

Kami mengucapkan rasa terima kasih Dansatgas TMMD ke-105 Kodim 0415/Batanghari, khususnya kepada TNI yang telah bersedia membantu membangun Jamban di PAUD Karya Mandiri. “Terima kasih kepada satgas yang telah bersedia menyumbangkan tenaganya untuk ikut membangun Jamban Paud Karya Mandiri, diharapkan ke depan Jamban ini sangat bermanfaat untuk kelangsungan aktifitas belajar mengajar,” tutupnya.

Saefudin warga Desa Ladang Peris turut serta merasakan kebahagian bekerja dan bersama-sama dengan anggota TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-105 Kodim 0415/Batanghari. “Saya merasakan mereka bekerja dan membantu tanpa pamrih dan penuh rasa ikhlas,” ucapnya.

Selanjutnya, Dansatgas TMMD meninjau lokasi infrastruktur pembangunan jalan baru yang menghubungkan antara dua RT, yakni RT 07 dan RT 13 Desa Ladang Peris. “Selain program fisik dan non fisik yang telah direncanakan, Satgas juga melakukan berbagai kegiatan tambahan untuk kepentingan masyarakat yang seluas-luasnya,” ungkapnya.

Letkol Inf Widi Rahman menjelaskan bahwa TMMD merupakan program kerja sama lintas sektoral antara TNI, Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian dan Pemda serta komponen bangsa lainnya. “Ini dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan dalam upaya bantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah,” tuturnya.

Sistem “bottom up planing” dan ditindaklanjuti dengan sistem “top down” kerja sama dan koordinasi dengan Pemda Batanghari maupun instansi terkait. “Tidak itu saja, partisipasi aktif dari masyarakat diharapkan akan tercapainya tujuan TMMD yang berdaya guna dan berhasil guna,” katanya.

■ R-01/PenSatgas

Pegang Tongkat Komando, Bocah Kelas 2 SD Kelak Ingin Jadi Dandim

 Pegang Tongkat Komando, Bocah Kelas 2 SD Kelak Ingin Jadi Dandim

INFONEWS.CO.ID ■ Usai menerima dan menyerahkan kembali Tongkat Komando Militer, Dwi bocah Kelas 2 SD mengatakan bahwa dirinya kelak ingin menjadi Komandan Kodim (Dandim). “Saya ingin jadi tentara seperti Bapak,” katanya menunjuk ke arah Letkol Inf Widi Rahman, S.H, M.Si.

Si bocah Dwi, disapa Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Widi Rahman sekaligus Dansatgas TMMD ke-105 tahun 2019 ketika meninjau kegiatan program fisik dan non fisik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105, di Desa Ladang Peris, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jumat (2/8/2019).

Pada kesempatan tersebut, Dandim 0415/Batanghari juga memberi kesempatan kepada Dwi untuk memegang Tongkat Komando, agar suatu saat nanti si anak ini bisa seperti dirinya. Tidak lama kemudian, Tongkat Komando diserahkan kembali oleh Dwi kepada Letkol Inf Widi Rahman. Suasana haru tampak mewarnai perbincangan singkat tersebut.

Sambil mengelus-elus kepala Dwi kelas 2 SD, Letkol Inf Widi Rahman berpesan “setiap mau berangkat sekolah jangan lupa cium tangan Ibu ya dan minta didoakan agar kelak jadi orang sukses,” ucapnya.

Dansatgas TMMD ke-105 sempat bermain bersama anak kecil tersebut, sambil bercerita tentang masa kecilnya dulu. Ketika melihat Dwi yang sedang bermain, nampak berlinang air matanya karena mengingatkan masa kecilnya dulu. “Saya dulu main tidak menggunakan sandal, menggunakan baju yang robek. Saya tidak bisa membayangkan kalau saya itu bisa seperti ini,” katanya.

“Tidak pernah terbayangkan kalau saya bisa seperti sekarang ini. Ketika dirinya melihat Dwi main mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, mengingatkan ia pada masa kecil dulu. Saya tersentuh ketika melihat anak bermain, kalau saya tidak melewati masa-masa yang dilakukan anak ini, mungkin saya tidak sedemikian tersentuh,” ungkapnya.

Letkol Inf Widi Rahman juga menuturkan bahwa jika orang melihat sosoknya saat ini, mungkin orang tidak pernah membayangkan seperti apa masa kecilnya dulu. “Yang paling mengharukan saya, saat saya kasih pegang Tongkat Komando, Dwi bercucuran air mata. Seakan memberikan isyarat betapa kuat keinginannya untuk meraih cita-citanya,” ujarnya.

“Semoga cita-cita dan impian yang ingin diraih oleh bocah Kelas 2 SD tersebut dapat tercapai semua,” pungkasnya.

■ R-01/PenSatgas

Jumat, 02 Agustus 2019

Hadiah Terindah Dari Guru Kehidupan

Hadiah Terindah Dari Guru Kehidupan

INFONEWS.CO.ID ■ Cemas, tegang, gelisah serangkaian rasa yang dialami mahasiswa, khususnya mereka yang akan menghadapi sidang skripsi. Siang ini pelaksanaan sidang skripsi tengah berlangsung di kampus pelopor literasi Indonesia, STKIP PGRI Ponorogo. Sidang dimulai tepat pukul 13.00 WIB. Raut wajah gelisah tergambar pada sebagian besar mahasiswa.

“Semoga dilancarkan dan mendapat hasil yang terbaik,”ungkap Nanang salah satu mahasiswa prodi PBSI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) ditengah kegelisahannya menunggu giliran memasuki ruang sidang (1/8/2019).

Suasana begitu hening, semua tampak gelisah dan cemas menunggu giliran. Sidang skripsi bukan menjadi penghujung dari puncak perjuangan mereka selama empat tahun menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Justru inilah titik tertinggi bagi  mereka memaknai setiap kenikmatan arti penting sebuah perjuangan.

Sutejo, salah satu dosen pembimbing dan penguji menampakkan raut wajah yang berlawanan dengan para mahasiswa. Keluar dari mobil yang dikendarainya, tampak beliau membawa beberapa buku hasil karyanya.

“Saya akan menghadiahkan buku bagi mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari penguji dengan tepat, tutur beliau di depan ruang sidang.

Seketika para mahasiswa terkejut, baru kali ini menjumpai di ruang sidang ada dosen penguji yang membagi doorprize. Hal tersebut sebagai salah satu pemicu semangat mahasiswa supaya menyuguhkan presentasi terbaiknya.

“Sungguh luar biasa bukan, bapak tidak hanya dosen pembimbing kami, tetapi guru kehidupan bagi kamu, suatu kebahagiaan dibimbing oleh beliau,” ungkap Netty salah satu mahasiswa bimbingan Dr. H. Sutejo, M.Hum. Sidang skripsi yang terkesan menegangkan sejenak sirna.

Semua berkeinginan bisa membawa pulang buku Senarai Aforisme Seorang Ayah, karya Sutejo yang menghadirkan ragam pesan kehidupan seorang ayah kepada anak dan menantu.

Buku ini pada awalnya digunakan sebagai sovenir saat pernikahan putrinya. Setelah mahasiswa sibuk mempelajari beragam teori terkait penelitian, kini usai sidang mereka akan sibuk mempelajari dan memaknai ragam pesan berharga bagi semua orang yang akan menikah maupun yang telah menikah yang terkemas dalam buku tersebut.

Judul dan hasil skripsi para mahasiswa sangat luar biasa. Berkat bimbingan dari para dosen yang profesional mampu menghantarkan mereka menuju sidang pertanggungjawaban suatu penelitian. Sangat disayangkan jika hanya menjadi salah satu karya tulis akademik yang hanya ditumpuk di meja.

“Bersama mahasiswa saya siap mendampingi mereka untuk mengembangkanya menjadi sebuah karya, salah satunya menjadi sebuah essay yang nantinya akan dibukukan dan launching di momen terindah,” ungkap Sutejo yang ditemui usai kegiatan sidang skripsi.

Ini sebagai pembuktian bahwa STKIP PGRI Ponorogo tidak hanya mencetak guru profesional saja, tetapi juga mahir menulis karya. (Segenap Mahasiswa Bimbingan Dr. H. Sutejo, M.Hum/ STKIP PGRI Ponorogo).

Kamis, 01 Agustus 2019

Agar Tetap Awet Muda, Ayah Kandung Ini Tega Cabuli Anaknya

Agar Tetap Awet Muda, Ayah Kandung Ini Tega Cabuli Anaknya

INFONEWS.CO.ID ■ Seorang bapak  S (54) di Kabupaten Malang tega mencabuli putrinya sendiri. Pelaku berdalih bahwa perbuatan bejat itu dilakukan agar dirinya tetap awet muda.

Sang Putri itu telah menjadi korban perbuatan bejat ayahnya itu sejak korban masih belajar di taman kanak-kanak hingga  hingga saat berusia SD. Tersangka diketahui tinggal di desa Pagak Kabupaten Malang. Saat ini korban masih berusia 13 tahun.

Kasus pencabulan terbongkar setelah keluarga mengetahui perbuatan tersangka dan melaporkannya kepada Unit pelayanan Perempuan dan anak Polres Malang.

Atas perbuatan bejatnya dan merusak masa depan korban,  pelaku patut mendapat ganjaran hukuman yang maksimal dan setimpal  dengan perbuatannya.

"Saya yakin Polres Malang akan bekerja keras untuk menemukan bukti-bukti yang cukup untuk disampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) sehingga Jaksa dan menyusun tuntutan dengan ketentuan hukum yang berkeadilan bagi korban. Pelaku patut mendapat hukuman yang berat agar menimbulkan rfek jera ditengah kehidupan masyarakat," demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak  merespon kasus kejahatan seksual ini kepada sejumlah media di kantornya, hari ini.

Dihadapan Kepala Unut PPA Polres Malang Ipda Yulistiana mengatakan tersangka mengaku telah mencabuli korban sebanyak 7 Kali. Tindakan tak bermoral itu dilakukan dalam rentang waktu cukup lama yakni sejak korban masih belajar di taman kanak-kanak hingga saat ini dimana korban sudah mengenyam pendidikan dibangku sekolah dasar.

Pengakuan tersangka 7 kali dilakukan sejak korban masih TK. Pebuatan bejat itu  dilakukan di rumah tersangka.  Status korban adalah anak tiri dari pernikahan sirih,  kata Yulistiani kepada media Jumat 5 Juli 2019.

Menurutnya tersangka  mengapa tega mencabuli sang anak tiri melakukan perbuatan biadab itu agar pelaku tetap awet muda.

"Biar awet muda katanya harus menyetubuhi korban, selain itu juga karena pelaku memiliki nafsu bejat terhadap korban yang juga tinggal satu rumah," imbuhnya.

Kejahatan Seksual itu dilakukan ketika kondisi rumah sepi dan  tersangka mengancam korban membunuh bila bercerita tentang perbuatannya kepada siapan. Dengan kondisi tertekan korban harus melayani nafsu birahi tersangka berulang kali walau menderita sakit.

Kasus ini terungkap setelah keluarga curiga dan akhirnya mendapatkan pengakuan dari korban, lanjut Yulistian.

Atas perbuatan bejatnya itu, tersangka dijerat pasal 81 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 mengenai perubahan atas UU RI Nomor : 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun. Karena kejahatan seksual ini dilakukan orangtua korban yang seharusnya melindungi korban, maka hukuman pelaku dapat ditambahkan 1/3  dari pidana pokoknya.

Untuk pendampingan korban, Komnas Perlindungan Anak segera membentuk Tim Advokasi Korban yang akan diminta untuk dimotori Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batu dengan melibatkan peran serta P2TP2A Kabupaten Malang dan Unit PPA Polres Batu Malang.

■ rls/LPA

Dandim 0415 Ajak Warga Desa Ladang Peris Gelorakan Permainan Tradisional

Dandim 0415 Ajak Warga Desa Ladang Peris Gelorakan Permainan Tradisional

INFONEWS.CO.ID ■ Seiring dengan perkembangan zaman, permainan tradisional memiliki saingannya sendiri yaitu permainan modern. Seiring dengan perkembangan zaman pula, permainan tradisional yang sudah bertahun-tahun perlahan sudah mulai kurang dilirik lagi oleh generasi muda.

Komandan Kodim (Dandim) 0415/Bth, Letkol Inf Widi Rahman, S.H., M.Si, di sela-sela meninjau kegiatan program fisik dan non fisik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105, di Desa Ladang Peris, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Kamis (1/8/2019) mengatakan bahwa jenis permainan tradisional yang hampir pudar karena tergerus zaman, agar secepatnya digelorakan kembali terutama bagi anak-anak.

Dengan semangat Satgas TMMD ke-105, bisa membangkitkan permainan tradisonal itu kembali.  Untuk itu, Personel Satgas bisa mengajarkan anak-anak bermain permainan tradisional yang sudah dilupakan. “Keberadaan Satgas TMMD ke-105 Kodim 0415/Bth memberikan warna baru dalam kehidupan anak-anak,” ujarnya.

Letkol Inf Widi Rahman juga mengatakan bahwa disela-sela melaksanakan tugas program TMMD ke-105, personel Satgas akan menyempatkan waktu mengajarkan permainan tradisional yang sudah mulai pudar bahkan dilupakan karena tergerus dengan perkembangan teknologi. “Satgas melakukan upaya mengenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat dalam berbagai jenis kegiatan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya, permainan tradisional bisa mengajarkan kebersamaan, disiplin, dan toleransi. “Permainan tradisional bisa ditetapkan sebagai kurikulum dalam muatan lokal, kepada masing-masing sekolah atau satuan pendidikan di daerah,” harapnya.

“Kita bisa lihat sekarang ini sudah pudar, contohnya permainan engklek, lompat karet, dan lain-lain. Intinya, permainan tradisional yang membangkitkan jiwa kebersamaan itu sudah dilupakan. Oleh sebab itu, warga masyarakat untuk kembali menggelorakan budaya dan adat ketimuran, masyarakat yang penuh kepedulian antar sesama, jiwa gotong royongnya yang dibangkitkan,” ungkapnya.

Selanjutnya dikatakan bahwa program pembangunan TMMD ke-105 di Desa Ladang Peris saat ini bukan hanya sasaran fisiknya saja, namun yang tidak kalah penting adalah jiwa masyarakat. “Seiring dengan waktu sasaran fisik yang dibangun akan rusak namun jiwa semangat kepedulian dan gotong royong yang sudah terpatri di hati nurani masyarakat akan tetap terjaga,” tegasnya.

TMMD ke-105 ini mempunyai batasan waktu, dimana pada tanggal 8 Agustus mendatang akan ditutup, maka para personel Satgas akan kembali ke satuannya masing-masing.

“Saya yakin pembangunan di Desa Ladang Peris ini akan terus bergulir meskipun tidak ada Satgas lagi, karena panggilan jiwa yang sudah terpatri di setiap hati nurani masyarakat untuk saling peduli dan saling bahu membahu tanpa pamrih,” pungkasnya.

■ R-01/Penkostrad

Rabu, 31 Juli 2019

Keceriaan Anak-Anak Desa Ladang Peris dengan Satgas TMMD ke-105

Keceriaan Anak-Anak Desa Ladang Peris dengan Satgas TMMD ke-105

INFONEWS.CO.ID ■ Keceriaan anak-anak di Desa Ladang Peris, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi dengan personel TNI Satgas TMMD ke-105 tahun 2019 Kodim 0415/Batanghari semakin hari semakin humanis, termasuk rumah-rumah orang tua asuh sudah tampak berbeda.

“Para personel Satgas ditempatkan di rumah-rumah warga sekaligus menjadi orang tua asuh selama program kegiatan TMMD ke-105 berlangsung, agar tidak ada batasan dan demi terwujudnya kemanunggalan TNI-Rakyat,” kata Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Widi Rahman, S.H, M.Si, sekaligus Dansatgas TMMD ke-105, Rabu (31/7/2019).

Letkol Inf Widi Rahman juga mengatakan bahwa setiap rumah orang tua asuh telah di pasang pagar menggunakan material berupa bambu dan kayu serta di cat dengan kombinasi warna merah putih juga berkibar Bendera Merah Putih yang tertancap di pintu masuk pagar.

“Pengerjaan pagar tersebut tak terlepas dari peran sinergi dan gotong royong serta kerja sama yang apik antara Satgas dan masing-masing orang tua asuh disela-sela kesibukan sehari-harinya,” ungkapnya.

Ditambahkan pula bahwa jembatan salah satu program fisik yang terletak di jalan baru hasil TMMD Kodim 0415/Batanghari juga akan diberikan warna, sehingga menambah daya tarik bagi warga. “Pengecatan jembatan ini agar terlihat lebih indah meskipun terbuat dari kayu,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Serda Sitanggang salah satu anggota Satgas TMMD ke-105 Kodim 0415/Batanghari menyampaikan rasa senang karena semua anak-anak bisa bermain dan tertawa gembira dengan saya. “Mereka tidak ada yang takut meskipun wajah saya agak sangar,” ucapnya.

Menurutnya, ada berbagai cara untuk membentuk anak semakin cerdas dan aktif di setiap kegiatan, tentunya lewat pendidikan yang dapat dilakukan di luar sekolah, yaitu di dalam keluarga dan lingkungan bermain anak-anak.

“Inilah buktinya, yang mana selama ini Satgas tersebut sudah melakukan yang terbaik untuk Desa Ladang Peris, sehingga anak-anak pun tidak takut lagi melihat TNI,” katanya.

■ R-1/Puspen TNI

Selasa, 30 Juli 2019

Mahasiswa Desak DPR Mencoret Nama Harry Azhar Azis di BPK RI

  Mahasiswa Desak DPR Mencoret Nama Harry Azhar Azis di BPK RI

INFONEWS.CO.ID ■ Puluhan Mahasiswa yang tergabung di dalam Sentral Kajian Strategis Mahasiswa (SKS-M) melakukan aksi unjuk Rasa menolak Harry Azhar Azis masuk dalam daftar pencalonan anggota BPK Priode 2019 - 2024 di depan Kantor badan Pemeriksa keuangan RI (BPK RI) siang hari ini. 30/7/2019

Mahasiswa menggelar aksi tersebut karena menilai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis Atau Calon anggota BPK petahana ini, oleh peserta aksi dianggap tidak layak untuk menduduki kursi anggota BPK pada periode kedua.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga mengungkap catatan publik atas latar belakang (track record) Harry Azhar Azis selama ini.

Beberapa catatan tersebut, antara lain (1) Harry Azhar Azis telah cacat secara integritas moral dan kejujuran. Diketahui, Anggota BPK yang pernah menjadi Ketua BPK selama 2,5 tahun itu namanya tercatat dalam kepemilikan perusahaan di luar negeri seperti terungkap dalam dokumen Panama Papers.

Dalam dokumen Panama Papers, Sheng Yue International Limited diduga sebagai perusahaan milik Harry, yang didirikan di yurisdiksi bebas pajak, yang diduga bertujuan menghindari pembayaran pajak kepada negara.

Atas desakan publik, Harry Azhar Azis telah dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Kode Etik BPK. Dia terbukti melanggar kode etik terkait dengan kepemilikan perusahaan di luar negeri seperti terungkap dalam dokumen Panama Papers. Sayangnya, hukuman yang diterima oleh Harry Azhar Azis sangat ringan, yaitu hanya teguran tertulis.

(2) Atas track record tersebut, kata peserta aksi, seharusnya Harry Azhar Azis sadar diri dan tidak mencalonkan kembali menjadi anggota BPK. Sebab, berdasarkan Pasal 13 huruf (d) UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), salah satu syarat calon anggota BPK harus memiliki integritas moral dan kejujuran.

Dalam kaitan dengan kasus Panama Papers, terbukti Harry Azhar Azis terbukti tidak memiliki integritas moral dan kejujuran. Seharusnya, Komisi XI DPR lebih teliti melihat rekam jejak calon anggota BPK, termasuk Harry Azhar Azis ini.

"(3) Dari laporan yang masuk kepada kami, Harry Azhar Azis sebagai Anggota 6 BPK yang membidangi pemeriksaan keuangan di wilayah Indonesia bagian Timur, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, BPJS, BPOM, diduga telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan jabatannya dengan modus meminta “jatah proyek” secara tidak langsung melalui oknum Auditor Utama dan oknum para Kepala Perwakilan dan oknum auditor," kata Hayum, selaku koordinator Lapangan.

Terkait hal ini, Hayum mendesak KPK untuk menelisik percakapan para auditor dan orang dekat Harry Azhar Azis.

Sebelum membubarkan diri, para mahasiswa sempat membacakan beberapa tuntutan, yang mereka sebut sebagai tuntutan sentral kajian strategis mahasiswa.

"Kami mendesak agar Komisi XI DPR RI mencoret nama Harry Azhar Azis dalam daftar calon anggota BPK periode 2019-2024, karena kami menilai beliau telah cacat secara integritas moral dan kejujuran, yang menjadi salah satu syarat calon anggota BPK," ujarnya.

Aksi yang sempat membuat macet jalan di depan kantor BPK RI tersebut pun berakhir caos dengan pihak keamanan BPK RI. Hingga di pisahkan oleh pihak keamanan masa pun membubarkan diri.

■ Fauzaki/rls

Terdampak Konflik, 53 Pengungsi Nduga Papua Meninggal Dunia

 Terdampak Konflik, 53 Pengungsi Nduga Papua Meninggal Dunia

INFONEWS.CO.ID ■ Sedikitnya 53 orang pengungsi korban konflik Nduga di Papua meninggal selama Desember 2018 hingga Juli 2019 karena usia dan sakit serta berbagai faktor lainnya.

"Data pemkab dan Kemenkes yang sudah divalidasi, 53 orang meninggal diantaranya 23 anak-anak tapi karena sakit, usia dan berbagai faktor lainnya.Tidak benar berita lebih dari 130 orang meninggal dalam pengungsian," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat di Wamena Papua, Selasa (30/7/2019).

Ia mengatakan, Kemensos hadir langsung ke Wamena untuk memastikan kronologis dan mendapatkan informasi yang akurat terkait pemberitaan di berbagai media massa bahkan media internasional. Sebelumnya dikabarkan lebih dari 130 pengungsi korban konflik Nduga meninggal akibat kelaparan.

Selain itu, Kemensos juga datang langsung untuk menyerahkan bantuan bagi pengungsi korban konflik Nduga. Total bantuan yang diserahkan senilai Rp3,68 miliar berupa logistik, makanan, sandang dan perlengkapan lainnya.

Harry Hikmat sempat berdialog dengan pengungsi yang berada di Gereja Weneroma di Wamena untuk mendapatkan masukan terkait kondisi mereka.

Sedangkan Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge menegaskan ke 53 data korban meninggal dunia tersebut hasil dari pendataan dan investigasi di 11 distrik yang terdampak konflik.

"Data itu dari awal konflik bukan saat terjadi pengungsian," tegas Namia.

Dia merincikan dari 53 orang yang meninggal tercatat anak-anak sebanyak 23 orang, 20 orang dewasa dan sisanya lansia.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Chandra Dianto bahwa mereka belum mendapatkan informasi adanya 130 orang pengungsi yang meninggal.

"Terkait 130 orang meninggal karena kelaparan kami belum dapat info. Ada sekitar 53 yang meninggal bukan karena kelaparan tapi ada yang sakit dan faktor lainnya," jelas Chandra.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem mengatakan memiliki data tentang 139 pengungsi yang meninggal.

"Bahkan ada lebih banyak yang meninggal, saya punya datanya," kata Theo. (Antara)

Minggu, 28 Juli 2019

Tremor Masih Bergetar, BPBD Buka Piket Siaga Pasca Erupsi


INFONEWS.CO.ID ■ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang tetap melaksanakan piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Bandung Barat pasca erupsi gunung tersebut.

"Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gununung Tangkuban Parahu PVMBG Badan Geologi sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut oleh Komandan Lapangan berdasarkan hasil evaluasi lapangan setiap harinya," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jabar, Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu (28/7/2019).

Budi menambahkan, saat ini berdasarkan laporan petugas piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Parahu Pusdalops PB BPBD Provinsi Jabar diketahui bahwa hasil pemantauan dari pos pemantauan Gunung Tangkuban Parahu sismografnya 1,5 hingga 2 mm Aplitudo relatif masih sama seperti kemarin.

Kemudian untuk tremor masih bergetar, namun terus menerus dan untuk jarak aman masih 500 m dari titik erupsi dan bibir kawah gunung.

"Saat ini di lokasi sedang di lakukan pembersihan debu sisa erupsi oleh pihak pengelola," ujarnya seperti dilansirkan Antaranews.com.

Jumat, 26 Juli 2019

Lagi Buang Hajad, Turis Australia Ditemukan Meninggal di Toilet

Turis Australia Ditemukan Meninggal di Toilet

INFONEWS.CO.ID ■ Simon Richard Mark Hancock (43), warga negara asing dari Australia, ditemukan tewas pada Rabu (24/7) di toilet kamar mandi di Villa Raka, Jalan Nakula V No 11 A, Legian Kaja, Distrik Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali .

Menurut karyawan Villa, I Ketut Tinggen (44) dari Karangasem di mana kondisi korban pertama kali ditemukan dalam posisi duduk tidak sadar di atas Toilet (melakukan xxx), korban mengenakan kaus putih, dengan kepala kiri dan bersandar di dinding toilet.

Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek Abu.

Sementara itu teman korban, Kurt Lord (39) dari Australia menjelaskan bahwa korban check in di Villa Raka pada Selasa (23/7) sekitar 14,50 waktu Bali, bersama dengan tiga teman lainnya, yang dicatat atas nama Simon Richard Mark Hancock ( Korban), Patricia Pecevce dan Kendele Osbourn, Australia. Mereka berencana tinggal hingga Senin (29/7).

Setelah check-in, ketiga teman korban meninggalkan Villa untuk makan malam, sementara para korban berada di Villa sendiri.

"Sekitar jam 8:05 malam, ketika kami kembali ke Villa dan mendapati korban duduk di toilet, dalam keadaan tidak sadar, kepalanya dimiringkan ke kiri ke dinding kemudian teman korban menghubungi staf Villa untuk menghubungi rumah sakit," kata Kurt Lord.

20 menit kemudian, Ambulans Rumah Sakit Siloam dengan tim medis tiba di tempat kejadian dan kemudian melakukan pemeriksaan medis seperti detak jantung, jantung dan murid korban dan setelah pemeriksaan korban dinyatakan meninggal, tanpa tanda-tanda kekerasan yang mengakibatkan dalam kematian korban.

Manajemen Villa kemudian memanggil Rumah Sakit Ambulans untuk membawa korban ke ruang perawatan di Rumah Sakit Sanglah dan tubuh korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk melakukan otopsi oleh pakar Dr. Forensic.

Sumber: JBN

Kamis, 25 Juli 2019

Walinagari Talang Babungo Solok Ditahan Kejari Terkait Dana Desa

Walinagari Talang Babungo Solok Ditahan Kejari Terkait Dana Desa

INFONEWS.CO.ID ■ Kejaksaan Negeri Solok menahan Walinagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Zulfatriadi, Rabu malam (24/7), sekira pukul 20.30 WIB. Zulfatriadi ditahan di Lapas Kelas II.B Laing, Kota Solok, terkait dugaan kasus korupsi penyelewengan Dana Desa (DD).

Pelaksana Harian (Plh) Kajari Solok, Muhammad Anshar Wahyudin, menyatakan awalnya Zulfatriadi diperiksa sebagai saksi, dan tak beberapa lama kemudian ditingkatkan statusnya sebagai tersangka. Anshar menyebut, Zulfatriadi disangkakan telah menyelewengkan dana pembangunan tiga proyek pembangunan di Nagari Talang Babungo tahun anggaran 2018.

"Ada dugaan korupsi Dana Desa tahun anggaran 2018. Saat itu, ada 9 item pembangunan, namun hanya 6 item yang tuntas. Dua item lain tidak dikerjakan, dan satu item lagi terhenti di tengah jalan. Negara dirugikan sekitar Rp 800 juta," ujarnya.

Kasi Pidana Khusus Kejari Solok, Wahyudi Kuoso, menyatakan dana anggaran Nagari telah ditarik oleh Zulfatriadi dan diduga dipergunakan untuk kepentingan pribadi.

"Uang itu telah ditarik tersangka, tapi tidak sesuai dengan SPJ. Juga ada beberapa kegiatan pembangunan yang tidak terlaksana, padahal sudah dianggarkan," ujarnya.

Wahyudi Kuoso juga mengatakan,  sebelum ditahan pihaknya telah melayangkan beberapa kali surat panggilan, namun tersangka selalu mangkir dan beralasan sedang berada di luar kota.

"Dari sejumlah panggilan, tersangka selalu mangkir dengan alasan di luar kota. Berarti, telah meninggalkan pekerjaan sebagai wali nagari. Dia tidak masuk kantor," kata Wahyu didampingi Kasi Intel Yan Subiono.

Setelah beberapa kali mangkir, akhirnya Zulfatriadi datang dengan diantar anaknya menggunakan sepeda motor ke kantor Kejari Solok. Setelah diperiksa, dia ditetapkan sebagai tersangka.

Selain Zufatriadi, bendahara Nagari Talang Babungo juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, pihak Kejari belum melakukan penahanan. Sebab, selama proses penyelidikan hingga penyidikan, bendahara tersebut dinilai kooperatif.

"Hingga berkas rampung, tersangka dititipkan di Lapas Klas II. B Solok. Setelah itu baru dibawa ke Lapas Anak Air Padang untuk menjalani proses persidangan di Pengadilan Tipikor," ulasnya.

Zulfatriadi dijerat Pasal 2 Ayat 1 juncto Pasal 18 Ayat 1 huruf b, ayat 2 dan 3 Undang-undang RI nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, sebagaimana diubah dengan Undang-undang RI nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang-undang RI nomor 31 tahun tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. (PN-001/Patron)

© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved