All Posts - INFONEWS.CO.ID
-->

Rabu, 18 Desember 2019

6 Calon Anggota Panwascam Kota Solok Ditetapkan

SOLOK - Setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang, akhirnya 6 orang Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) kota Solok 2020 ditetapkan Bawaslu kota Solok. Penetapan calon yang lolos seleksi administrasi, tertulis dan wawancara tertuang dalam surat bernomor : 39/Bawaslu-Prov.SB.19/KP.01.00/XII/2019, tentang pengumuman anggota Panwascam terpilih.

UntukKecamatan Lubuk Sikarah, yang dinyatakan lulus asalah Andri Anas, Don Rizal dan Nike Gusmala Dewi. Sementara untuk Kecamatan Tanjung Harapan, Intel Friadi, Nailus Sa'adah dan Rilly Rasiana.

Ketua Bawaslu kota Solok, Triati, proses seleksi Panwascam telah dilakukan dengan mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan. Mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis online dan tes wawancara.

"Semua tahapan seleksi sudah kita lakukan sesuai dengan mekanisme yang ada dan hasilnya juga sudah kita umumkan," ungkap Triati, Rabu (18/12).

Untuk tahapan seleksi, sebelumnya, sebanyak 66 orang warga kota Solok mendaftar ke Bawaslu kota Solok. Hasil seleksi dokumen, sebanyak 58 orang dinyatakan lolos.

Untuk tahapan seleksi tes tertulis dan wawancara, diikuti oleh 56 orang peserta yang dilaksanakan dari 13-17 Desember 2019 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Solok.

Terkait jadwal pelantikan Panwascam yang terpilih, pihak Bawaslu merencanakan akan dilakukan pada 22 dan 23 Desember 2019 mendatang. Pihaknya juga meminta Panwascam terpilih untuk melengkapi syarat yang telah ditentukan.

"Seluruh Panwascam terpilih harus menyampaikan surat keterangan sehat rohani dan surat keterangan bebas dari Narkoba yang dikeluarkan oleh instansi kesehatan terkait yang ada di daerah," tutupnya.

Sebelumnya, sebanyak 58 Calon Anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dinyatakan lulus seleksi administrasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solok. Terdiri dari 36 orang dari Kecamatan Lubuk Sikarah dan 22 orang dari Kecamatan Tanjung Harapan. Mereka menjalani tes tertulis dan wawancara untuk menentukan masing-masing tiga orang Anggota Panwascam dari dua kecamatan di Kota Solok.

Uniknya, dari 58 calon yang dinyatakan lulus, mereka berasal dari berbagai latar belakang. Seperti guru honorer, pegawai honorer, PNS, wiraswasta, eks mahasiswa, ibu rumah tangga, pengacara, hingga pensiunan. Sebelumnya, mereka melakukan pendaftaran dan melengkapi berkas sejak 27 November hingga 3 Desember lalu. Mereka dinyatakan lulus berdasarkan SK Nomor: 35/Bawaslu-Prov.SB.19/KP.01.00/XII/2019.

Ketua Bawaslu Kota Solok, Triati, S.Pd, mengungkapkan pihaknya sangat barsyukur dengan tingginya antusiasme masyarakat mendaftar sebagai Panwascam. Menurutnya, hal ini merupakan bukti bahwa animo masyarakat sangat tinggi untuk menyukseskan Pilkada 2020 mendatang. Triati berharap agar semua pihak terkait juga ikut serta dalam meningkatkan pengawasan pemilihan Wali Kota Solok. Karena menurutnya kesuksesan yang telah dicapai oleh lembaganya pada Pemilu 2019, tidak terlepas dari dukungan seluruh pihak.

"Kami mengajak kepada semua pihak untuk kembali bersama-sama menyukseskan pengawasan Pemilihan Wali Kota Solok Tahun 2020 nanti, dan kami menyadari belum semua pihak/unsur yang dapat kami jangkau. Namun ke depan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melibatkan semuanya," harapnya.

"Materi ujian tentang Kepemiluan. Seperti undang-undang terkait Pemilu, Peraturan KPU (PKPU), Peraturan Bawaslu, dan sebagainya. Kita harapkan semua peserta ujian, bisa mengikuti dengan persiapan yang cukup," harapnya. (rijal islamy)

Usai Chat "Tembak Mati", Andre dan Nevi "Berdamai" di Meja Makan

PADANG - Setelah beredar pemberitaan serta screenshot chat; "kalau ada yang tembak mati Andre", di media sosial, hubungan Ketua Partai Gerindra Sumbar, Andre Rosiade, dan istri Gubernur Sumatera Barat, yang juga Anggota DPRD dari Fraksi PKS, Nevi Zuariana Irwan Prayitno, terkesan memanas. Namun, hal itu tiba-tiba "mencair" dengan bertemunya kedua Wakil Rakyat asal Sumbar tersebut di meja makan. Andre dan Nevi "berdamai" di sebuah restoran di Kawasan Jalan Rasuna Said, Kota Padang, Rabu siang (18/12/2019).

Momen pertemuan keduanya, juga disaksikan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, Politikus PDIP Aria Bima, dan sejumlah tokoh Sumbar lainnya.  Andre datang sekitar setengah jam kemudian. Dia masuk ruangan dan menebar senyum, lalu menyalami masing-masing rombongan yang ada di restoran.

Nevi tertawa saat ngobrol dengan Andre
Menjelang makan, terdengar senda gurau. Dalam salah satu adegan, Nevi yang mengenakan pakaian bernuansa merah tertawa lebar. Tidak jelas apa yang dibicarakan, namun Andre dan Nevi tak terlihat ada masalah.

Andre dan Nevi sama-sama berada di Komisi VI DPR RI. Komisi yang membidangi perindustrian, perdagangan, Koperasi UKM, Investasi dan BUMN serta standarisasi nasional itu sedang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Sumatera Barat.

Sebelumnya, Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumatera Barat (Sumbar) menginisiasi penggunaan hak interpelasi terhadap Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, yang dinilai sering ke luar negeri. Atas manuver itu, tanggapan Anggota DPR RI asal PKS, yang juga istri Gubernur Sumbar, Nevi Zuariana, bikin heboh di Sumbar.

Inisiasi Fraksi Gerindra DPRD Sumbar diketahui atas perintah Ketua DPD Sumbar yang baru, Andre Rosiade. Nah, saat ini beredar screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang berisi pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Nevi.

"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat," demikian tulis Nevi di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A seperti yang dilihat, Minggu (15/12/2019). Nevi juga meminta admin grup itu mengeluarkan Andre dari grup.

Screenshot chat itu tersebar di kalangan netizen Sumbar, baik di sejumlah grup WA maupun Facebook, sejak Sabtu (15/12). Tentu saja penyebaran chat ini membuat hangat suasana politik lokal. Sejumlah netizen membuat posting-an di akun medsosnya mengkritik kata-kata tersebut. Nevi sudah dihubungi soal chat tersebut. Namun politikus PKS itu belum memberi pernyataan.

"Bentar saya jawab, ya," ujar Nevi saat dihubungi detik.com, Sabtu (14/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga Minggu pagi, Nevi, yang beberapa kali dihubungi, belum memberi pernyataan.

Nevi saat ini duduk di Komisi VI DPR. Artinya, dia satu komisi dengan Andre Rosiade. Andre memang berbicara keras tentang perjalanan-perjalanan luar negeri Gubernur Sumbar. Tak hanya menginisiasi interpelasi, dia bahkan meminta Mendagri Tito Karnavian menginvestigasi perjalanan-perjalanan Irwan Prayitno.

"Mendagri Pak Tito Karnavian harus menginvestigasi perjalanan luar negeri Gubernur Sumbar, karena sering sekali. Hampir setiap bulan dia ke luar negeri, bahkan ada yang sebulan dua kali," kata Andre kepada wartawan, Sabtu (14/12).

Kabiro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal menegaskan kunjungan luar negeri Gubernur Irwan sesuai dengan aturan dan telah ada izin resmi. Untuk Kolombia, Irwan memenuhi undangan dari pihak pengundang.

"Beliau ke LN bukan atas keinginan sendiri, tetapi karena ada undangan resminya," ujar Jasman saat dimintai konfirmasi.

Soal interpelasi yang diinisiasi Gerindra, dia mengatakan Pemprov Sumbar siap menjawab. Dia menegaskan manuver Gerindra itu tak perlu dikhawatirkan.

"Interpelasi kan hak Dewan dan ada regulasinya. Saya rasa ndak jadi masalah dan kami siap juga menjawabnya," tutur Jasman. (*/IN-001)

Pemko Solok Apresiasi Yayasan Darianis Yatim

Membangun Sejumlah Masjid dan Membantu Pendidikan Warga Kurang Mampu di Kota Solok
* Yayasan Darianis Yatim Diganjar Penghargaan oleh Pemko Solok

Nama Yayasan Darianis Yatim menjadi buah bibir di Kota Solok. Hal ini, tidak terlepas dari kiprahnya membangun, dan merenovasi berbagai masjid di Kota Solok. Gaung Yayasan yang dimiliki oleh Yenon Orsa dan digerakkan oleh Rusdi Saleh tersebut, sejalan dengan jargon Kota Solok, "Kota Beras Serambi Madinah".

Walikota Solok H. Zul Elfian Dt Tianso, didampingi Wakil Walikota Reinier Dt Mangkuto Alam, menyerahkan penghargaan kepada Yayasan Darianis Yatim. Pemberian penghargaan tersebut sangat istimewa, karena diserahkan saat Resepsi Hari Jadi Kota Solok ke-49 di Gedung Kubung Tigobaleh, Senin malam (16/12/2019). Piagam penghargaan tersebut diterima oleh Rusdi Saleh, Anggota DPRD Kota Solok, yang juga merupakan perwakilan Yayasan Darianis Yatim. Prosesi tersebut disaksikan para pejabat, Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat.



Dalam kesempatan itu, Walikota Solok Zul Elfian menyatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Yayasan Darianis Yatim yang telah membangun sejumlah masjid, membantu pendidikan anak-anak kurang mampu, serta membantu masyarakat kurang mampu di Kota Solok. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Yayasan Darianis Yatim, sejalan dengan jargon Kota Beras Serambi Madinah yang dianut Kota Solok.

"Kami sangat mengapresiasi kepedulian dari Yayasan Darianis Yatim dalam membangun dan merenovasi berbagai masjid di Kota Solok. Membantu pendidikan anak-anak kita yang kurang mampu, membantu masyarakat yang kurang mampu serta berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di Kota Solok. Kita harapkan kepedulian Yayasan Darianis Yatim ini akan semakin meningkat di Kota Solok," ungkapnya.



Sementara itu, perwakilan Yayasan Darianis Yatim, Rusdi Saleh, menyatakan pihaknya sangat terharu dengan penghargaan ini. Menurut pria yang juga Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Amanat Nasional ini, Yayasan Darianis Yatim memang dibentuk sebagai komitmen untuk berbakti ke masyarakat dan menggairahkan kehidupan islami.

"Tidak hanya di Kota Solok, tapi juga di daerah-daerah lain di Sumbar. Bahkan, Pak Yenon Osra juga memiliki pondok pesantren dan sejumlah lembaga pendidikan. Mudah-mudahan, beliau nantinya juga bisa membuat hal yang sama di Kota Solok dan daerah lain di Sumbar," ujarnya.

Rusdi Saleh juga menegaskan, bahwa dirinya akan senantiasa berkomitmen penuh terhadap Yayasan Darianis Yatim. Meskipun saat ini dirinya sudah menjadi Anggota DPRD Kota Solok. Menurutnya, dengan komitmen; "Kepedulian Tanpa Pengecualian", dirinya akan selalu mengedepankan kepedulian untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Saya bersama Pak Yenon Osra telah menegaskan komitmen mengabdi untuk maayarakat. Meskipun, saat ini bidang tugas telah berbeda. Namun komitmen kita tetap. Apalagi, latar belakang hidup kami juga bukan dari orang berada," tegasnya.



Melewati pedihnya perjalanan hidup dari seorang yatim saat berusia 5 bulan, Rusdi Saleh merasakan susahnya hidup yang serba kekurangan. Usai menamatkan sekolah, pada 1989, dirinya kemudian pergi merantau ke tanah jawa. Melakukan pekerjaan kasar seperti kuli bangunan, buruh bongkar muat pasir, hingga pedagang kaki lima (PKL) pernah dilakoninya. Berbekal ketegaran, dirinya juga pernah menjalani hidup sebagai desainer pakaian dan masuk ke dunia kontraktor. Pada 2009, dirinya pulang kampung ke Kota Solok dan menjalani profesi sebagai kontraktor bangunan.

Ujian sesungguhnya datang saat ibundanya meninggal dunia pada November 2018 lalu. Tepat lima bulan sebelum Pemilu 17 April 2019 lalu. Sehingga, ibundanya tidak sempat lagi melihat anak laki-laki satu-satunya duduk sebagai Anggota DPRD Kota Solok. Namun, sebelum meninggal, ibundanya sempat berpesan; "Isi dulu paruik urang, baru isi paruik awak (isi dulu perut orang, baru isi perut kita".

"Umur lima bulan, ayah saya meninggal. Kemarin, lima bulan sebelum Pemilu, ibu saya meninggal. Sehingga, beliau tidak bisa menyaksikan saya di DPRD Kota Solok," ungkapnya.



Kekuatan persahabatan diakui Rusdi Saleh sebagai modalnya yang paling berharga. Wajah orang kebanyakan, tidak ganteng, meski gagah, membuatnya cepat akrab dengan siapa saja. Pertemuan dengannya dijamin berlangsung hangat dan akrab. Suami dari Suryani dan ayah dari Aurel Arya Nugraha ini, bisa diajak bicara apa saja. Diakuinya, hal ini tidak terlepas dari latar belakangnya yang pernah menjalani berbagai macam pekerjaan.

Pria kelahiran 16 Oktober 1970 tersebut dikenal sebagai sosok yang membangun, memugar, memperbaiki dan mempercantik masjid, mushalla, dan bangunan untuk pendidikan. Masing-masing bangunan tersebut bernilai ratusan juta, bahkan miliaran rupiah. Tentu, bukan jumlah yang kecil untuk ukuran Kota Solok, Kabupaten Solok, bahkan Sumatera Barat.

"Kerja saya merawat rumah Allah. Memperbaiki rumah ibadah dan sarana pendidikan yang butuh perawatan. Bukan sesuatu yang spesial, apalagi luar biasa. Sebab, saya hanya melakukannya semampu saya saja," ujarnya merendah.



Lalu, mengapa Rusdi Saleh mau melakukan hal itu? Sebuah pertanyaan yang awalnya enggan dibahas pria yang hobi memakai topi pet tersebut. Dirinya beralasan takut ria dan dalam prosesnya, dirinya hanya sebagai penyalur atau perantara semata. Ditambahkannya, dirinya ingin segala sesuatunya berjalan alami.

"Saya hanya orang yang diberi kepercayaan dari Pak Yenon Osra, melalui Yayasan Darianis Yatim milik beliau," ujarnya.

Menyebut nama Yenon Osra dan Yayasan Darianis Yatim, pembicaraan semakin menarik. Pasalnya, Yenon Orsa merupakan tokoh perantau asal Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Yenon Osra sukses dalam bidang pendidikan dan Teknologi Informatika (TI). Melalui Yayasan Darianis Yatim, Yenon selama dikenal sebagai orang yang banyak membantu biaya pendidikan siswa miskin berprestasi, membangun dan memugar masjid dan mushalla, serta membangun sarana di bidang pendidikan. Sebuah kepedulian terhadap sesama yang membuat namanya dikenal luas di Solok, namun banyak yang tidak pernah bertemu atau bertatap muka dengannya.

Lalu, mengapa seorang Rusdi Saleh bisa menjadi tangan kanan Yenon Osra dan dipercaya mengelola dana berjumlah miliaran rupiah tersebut? Di sinilah letak kekuasaan Allah. Kedekatan Rusdi Saleh dengan Yenon Osra berawal dari kedekatannya dengan Hj. Yenna Roseva Bur. Adik kandung Yenon Osra tersebut merupakan teman akrab Rusdi Saleh sejak SMP dan SMA. Yakni saat awal mendirikan Yayasan Darianis Yatim dan sekolah PAUD di Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Sebuah sekolah gratis untuk masyarakat, dengan segala fasilitas lengkap yang tidak dipungut bayaran.

Setelah pendirian yayasan tersebut, kedekatan Yenon Osra dan Rusdi Saleh semakin menjadi. Dari sejumlah pertemuan dan bincang-bincang ringan, Yenon mulai terbuka berdiskusi tentang banyak hal pada Rusdi Saleh. Termasuk soal bisnis dan niatnya membantu masyarakat miskin di Kabupaten Solok, Kota Solok dan Sumatera Barat. Rusdi Saleh pun menanggapinya secara jujur dan tidak dibuat-buat, atau untuk sekadar menyenangkan hati Yenon Osra. Jawaban-jawaban tersebut membuat Yenon Osra terkesan, dan menaruh kepercayaan.



Singkat cerita, Rusdi Saleh mulai dipercaya mengelola dana Yenon Osra untuk membangun rumah ibadah dan sarana pendidikan. Hidupnya berubah flamboyan dengan disiplin tinggi menjaga kepercayaan dan komitmen. Rusdi Saleh selalu memberikan laporan apa adanya. Baik laporan keuangan, laporan progress (kemajuan) pembangunan, hingga detail-detail terkecil sekalipun. Hal ini makin menambah kepercayaan Yenon Osra kepadanya. Bahkan, Rusdi Saleh kemudian senantiasa diminta saran dan pendapatnya di bisnis yang digeluti Yenon Osra.

"Kalau KPK punya jargon; 'Berani Jujur, Hebat', saya juga punya jargon; Jujur itu,  Wajib. Karena kejujuran, keikhlasan, kepercayaan dan karakter akan menentukan siapa kita. Tugas kita dalam hidup ini sederhana, yakni berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan beribadah kepada Allah," ujarnya.

Kedekatan dan kepercayaan Yenon Osra senatiasa dijaga Rusdi Saleh semaksimal mungkin. Bahkan, Rusdi Saleh dipercaya menjadi decission maker (pengambil keputusan) di Yayasan Darianis Yatim. Hubungan Rusdi Saleh dan Yenon Osra sudah seperti kakak beradik. Bukan seperti hubungan atasan dan bawahan. Meski berbagai macam fitnah, hasutan, hingga berbagai upaya menjelekkan dirinya, tak mampu menggoyahkan "kepercayaan" Yenon kepadanya. Justru, terhadap orang yang melakukan upaya negatif tersebut, Rusdi Saleh tidak marah, tapi berusaha mendekati dan mempertinggi jalinan silaturahmi.

"Penilaian orang adalah hak orang. Mari kita bertanya saja pada diri sendiri. Berfikiran negatif akan selalu membuat sulit. Dugaan, dendam dan niat buruk justru akan mempersulit hidup. Jika masih merasa sakit hati, berarti tidak ikhlas. Namun, silaturahmi jangan pernah terputus. Justru hal itu membuktikan bahwa sebagai manusia kita tidak sempurna. Karena kebenaran akan mencari jalannya sendiri," ujarnya.



Bagi banyak orang di Kota Solok dan Kabupaten Solok, sepak terjang Rusdi Saleh dalam melakukan kegiatan sosial selalu diapresiasi. Banyak masyarakat berdecak kagum, pemerintah tentu saja mengapresiasi sebagai bentuk implementasi dari konsep Kota Beras Serambi Madinah. Banyak warga Solok mengaku takjub tentang langkah-langkah sosial Rusdi Saleh. Apresiasi dan atensi masyarakat mendapat ruang tersendiri. Tokoh peduli yang kesehariannya  sibuk mengurus rumah ibadah itu melakukan kebaikan tanpa menarik imbalan apa-apa dari siapa-siapa. Ia bahkan sangat jauh dari bahasa pencitraan semata. Di dunia Pendidikan, pria kelahiran Solok 16 Oktober 1970 itu dikenal sebagai penggagas berdirinya pesantren bernilai puluhan miliar.

Menyebut sedikit di antara puluhan tempat ibadah yang dikerjakan, antara lain dua masjid di nagari Tanjung Bingkung, dua mushalla bangun baru,1 mesjid,1 mesjid raya renovasi berat, 1 mushalla di kawasan Kilo 7, Masjid Nurul Hidayah Banda Pandung, renovasi Masjid KTK, Masjid Gawan, Mushala Payo, Pesantren Warasatul Anbiya dan Masjid Nurul Ilmi Simpang Rumbio.

"Saya berangkat dari nol besar. Saya pernah dihina, diusir dan diremehkan. Karena itu, saya bisa merasakan apa yang dirasakan warga kebanyakan. Karena itu, berbagi bukan untuk dipuji. Tapi untuk membantu orang lain dengan tujuan untuk pengabdian. Jika mau dihargai, hargai dulu orang lain. Kalau jadi orang besar, besarkan dulu orang lain," ungkapnya.

Kini, Rusdi Saleh aktif dalam berbagai macam kegiatan pemuda dan organisasi kemasyarakatan. Sebelumnya sebagai Ketua LPMK Kelurahan Tanah Garam, hingga beberapa waktu lalu, dipercaya menjadi Ketua Alumni SMPN 1 Kota Solok. (rijal islamy)

Selasa, 17 Desember 2019

Universitas Andalas Juarai Debat Bawaslu RI

JAKARTA - Universitas Andalas (Unand) Padang menjuarai Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu Perguruan Tinggi se-Indonesia yang digelar Bawaslu. Unand berhasil menandingi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam laga grand final yang berlangsung di Jakarta, Senin (16/12/2019) malam.

Kemudian, Universitas Hasanuddin (Unhas) keluar sebagai juara ketiga setelah berdebat melawan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Tim Unand yang pada babak kedua mendapat posisi kontra atau tidak setuju saat perdebatan tentang netralitas ASN (aparatur sipil negara) menyebutkan, konsekuensi dari netralitas ASN yaitu pencabutan hak politiknya, padahal ASN menurut mereka merupakan orang-orang yang berintegritas dan hak pilihnya harus dijaga.

Lalu, saat berada dalam posisi pro (mendukung), peserta Unand menyatakan, politik uang merupakan salah satu penyebab rusaknya demokrasi di Indonesia. Dalam rekomendasinya, tim Unand berpandangan, perlu menguatkan kewenangan yang dimiliki Bawaslu.

"Bawaslu sebagai penegak hukum dan pengawas pemilu sering kali terhambat karena perbedaan interprestasi dengan lembaga kepolisian dan kejaksaan. Maka, kami ingin Bawaslu yang melakukan penyidikan, penindakan, dan penuntutan terhadap tindak pidana pemilu," terang tim Unand.

Seusai perdebatan tersebut, dewan juri yang terdiri dari berbagai unsur lantas berdiskusi guna memutuskan pemenang kompetisi debat tersebut. "Kami dewan juri melalui musyawarah memutuskan Universitas Andalas tampil sebagai pemenang Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu Perguruan Tinggi Se-Indonesia," kata Siti Zuhro yang menjadi salah satu juri.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tersebut menyebutkan, debat menjadi langkah awal penegakan hukum pemilu lebih berkualitas, berintegritas, dan berkeadaban.

"Ini saatnya menurut saya, keikutsertaan peran penting dari kampus khususnya adik-adik muda cendikia (mahasiswa) konsentrasi terhadap penyelenggaraan pemilu," terang Zuhro.

Dia juga menyerukan mahasiswa untuk berkonsentrasi terhadap setiap tahapan penyelenggaraan pemilu. Menurutnya hal itu harus dilakukan demi hadirnya penegakan hukum di setiap tahapan. "Bagi anak-anak muda saatnya turun gunung untuk menjadi simpul pemilu berkeadaban," ajak dia.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Abhan memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang ikut dalam debat tersebut. "Luar biasa. Saya harus memilih kata tersebut untuk mengantar sambutan pada acara penutupan Kompetisi Debat Penegakkan Hukum Pemilu Antarperguruan Tinggi se–Indonesia Tahun 2019," pujinya.

Abhan menambahkan, para mahasiswa mampu menghidangkan debat yang apik dalam mengolah pikir dan mempertahankan argumentasi sesuai tema dan topik yang dipilih.

"Ini tidak mudah bagi kebanyakan orang. Sebab debat memiliki karakteristik yang membutuhkan penguasaan materi, visi, wawasan, daya nalar yang mumpuni, serta data dan daya anilisis kritis, solutif terhadap setiap gagasan yang ditawarkan," ujarnya.

Dia pun mengatakan debat membutuhkan kematangan emosional dan sikap tenang dari para pesertanya. "Apa yang diperesentasikan oleh adik-adik mahasiswa selama berlangsungnya kompetisi ini sungguh membanggakan dan patut diapresiasi," ujarnya.

Perlu diketahui, selain Zuhro, ada empat dewan juri lainnya yaitu: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bawaslu Gunawan Suswantoro, Anggota DKPP Prof Muhammad, Direktur Perludem Titi Anggraini, dan Profesor Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia Ni'matul Huda. (*/rel/IN-001)

Penghargaan Adhi Karyawisata Diskotek Colosseum Dicabut!

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan inspektorat untuk memberikan sanksi bagi pejabat DKI yang terbukti lalai memberikan penghargaan Adhi Karyawisata ke diskotek Colosseum. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah DKI Saefullah yang melaporkan bahwa nama Colosseum menjadi salah satu tempat yang mendapat perhatian khusus terkait narkotika.

"Hari ini pak gubernur telah perintahkan pada inspektorat agar melakukan pemeriksaan pada jajaran yang terlibat dalam proses penilaian. Jika terbukti lalai akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/12).

"Jabatan terlibat sementara dinonaktifkan selama pemeriksaan berjalan," lanjut dia.

Saefullah menjelaskan bahwa Anugerah Adhi Karyawisata yang diberikan DKI kepada Colosseum dimaksudkan untuk pemilik bisnis yang memberikan kontribusi. Kemudian DKI memberikan penghargaan kepada usaha yang memberikan pelayanan wisatawan dan pembangunan wisata di Ibu Kota.

"Ada 155 pelaku usaha institusi atau perusahaan yang menjadi nominasi pada penghargaan yang terbagi menjadi 31 kategori," jelas dia.
Lihat juga: Kebijakan Anies soal Diskotek dan DWP, Pukulan bagi FPI Cs

Adapun pemberian penghargaan ini meliputi seleksi administrasi, penilaian kinerja dan penilaian akhir dengan mengunjungi tempat usaha. Seluruh penilaian diberikan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.

Namun nyatanya surat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta tertanggal 10 Oktober menunjukkan ada giat yang mengandung unsur narkotika per tanggal 7 September. Hal itu kata Saefullah menjadi catatan DKI Jakarta.

"Untuk itu Disparbud telah mengambil dan mengeluarkan surat teguran tertulis pada pemilik usaha dan telah diminta untuk membuat pernyataan tertulis, agar lebih meningkatkan pengawasan yang intensif pada pengunjung," tegas dia.

"Berdasarkan fakta tersebut maka pemberian penghargaan pariwisata kepada Colosseum dibatalkan," lanjut dia.

Karena masalah itu, ditegaskan Saefullah bahwa SK nomor 388 tahun 2019 tentang Penetapan Pemenang Adhi Karyawisata 2019 dicabut. Ia juga mengatakan bahwa tandatangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sertifikat yang diterima bukan tanda tangan basah.

"Jadi tandatangan gubernur yang cetak bukan yang basah atas nama pemprov DKI. Jadi Proses semuanya ini ada di Dinas Parbud," ujar dia.

Terakhir, Saefullah memastikan bahwa penilaian akan ditinjau kembali ke masa yang akan datang.

"Jadi ke depan kita akan lakukan kajian secara ketat terhadap prosedur dan kriteria penghargaan Adhi Karyawisata. Jadi ini harus betul-betul lebih cermat lagi," tutup dia.

Sebelumnya pada Jumat (13/12), Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali mengatakan Diskotek Colosseum memenangkan penghargaan setelah bersaing dengan 30 diskotek lain di ibu kota.

Alberto menerangkan setidaknya ada tiga alasan mengapa Colosseum menang. Pertama, kata Alberto, karena dedikasi dan karena kinerja.

"Kemudian karena kontribusi terhadap pariwisata Jakarta. Ada tim yang (menilai) itu semua," ungkap Alberto.

Menurut Alberto, pemberian penghargaan kepada diskotek tidak dilarang menurut peraturan. Dalam peraturan yang tertulis, kata Alberto, diskotek adalah salah satu tempat usaha pariwisata.

"Kan diatur dalam undang-undang bahwa diskotek masuk salah satu tempat usaha pariwisata kan, pariwisata jadi kan nggak ada yang ngelarang," tutup dia.

Penghargaan tersebut menuai kritik dari sejumlah kelompok Islam. Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menilai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum keliru.

Slamet menyebut penghargaan itu keliru lantaran diskotek merupakan tempat yang bertentangan dengan norma agama. Dia menegaskan bakal memberikan teguran kepada Gubernur Anies.

"Penghargaan terhadap diskotek jelas keliru," kata Slamet kepada CNNIndonesia.com, Minggu (15/12).

Front Pembela Islam (FPI) pengharagaan pada diskotek sama sekali tidak berperan dalam membangun karakter masyarakat yang beriman dan bertaqwa. FPI juga mengkritik kebijakan Anies mengizinkan acara Djakarta Warehouse Project (DWP) di gelar di ibu kota.

"FPI memprotes keras berbagai kebijakan Pemprov DKI Jakarta dengan dua contoh di atas," demikian pernyataan tertulis FPI, Minggu (15/12).

FPI mendesak Anies mengkaji ulang dua kebijakan yang ditolak FPI itu yakni pemberian izin DWP dan penghargaan diskotek. Menurut FPI, lebih baik Anies fokus mengembangkan wisata halal, religi, budaya, sejarah yang juga potensial di Jakarta. (*/IN-001)

Senin, 16 Desember 2019

Danone-AQUA Solok Raih Penghargaan Industri Hijau 2019

JAKARTA - Pabrik Danone-AQUA Solok di Arosuka, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, mendapatkan Penghargaan Industri Hijau 2019 dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan atas upaya Danone-AQUA yang secara aktif dan bijak menggunakan sumber daya dan teknologi yang ramah lingkungan. Sehingga, menciptakan efektivitas dan efisiensi untuk keberlanjutan operasional tiap pabrik. Penghargaan ini diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI, Achmad Sigit Dwiwahjono mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita kepada perwakilan dari 15 Pabrik Danone-AQUA pada hari ini di Jakarta.

Sebanyak 15 pabrik Danone-AQUA yang meraih Penghargaan Industri Hijau adalah Pabrik AQUA Ciherang, Pabrik AQUA Subang, Pabrik AQUA Cianjur, Pabrik AQUA Mekarsari, Pabrik AQUA Babakan Pari, Pabrik AQUA Citeureup, Pabrik AQUA Klaten, Pabrik AQUA Wonosobo, Pabrik AQUA Pandaan, Pabrik AQUA Kebon Candi, Pabrik AQUA Mambal, Pabrik AQUA Airmadidi, Pabrik AQUA Tanggamus, Pabrik AQUA Solok dan Pabrik AQUA Langkat.
Tiga dari 15 pabrik tersebut bahkan meraih Penghargaan Industri Hijau 2019 level tertinggi (level 5), yaitu Ciherang, Cianjur dan Subang. Keberhasilan ini didasarkan pada hasil audit dan verifikasi lapangan oleh Tim Industri Hijau yang telah dilakukan sejak bulan Agustus 2019.

Sejak tahun 2010 Kementerian Perindustrian menyelenggarakan kegiatan Penghargaan Industri Hijau, sebagai salah satu upaya mendorong perusahaan industri manufaktur melakukan efisiensi penggunaan sumber daya material, energi, dan air dalam kegiatan operasional sehari-hari.

Penghargaan Industri Hijau 2019 yang merupakan penyelenggaraan yang kesepuluh kali ini diberikan kepada perusahaan industri Nasional yang terbagi dalam 3 kategori, yaitu industri besar, menengah dan kecil. Upaya ini merupakan bentuk apresiasi serta motivasi pemerintah kepada sektor industri dalam negeri yang telah menerapkan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksinya.

"Saat ini industri hijau sudah menjadi tuntutan pasar seiring dengan semakin tingginya kepedulian pasar akan kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Penerapan konsep industri hijau bertujuan untuk mendorong berbagai perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi melalui penghematan biaya dan sumber daya alam," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono  di Jakarta, 16 Desember 2019.

"Dalam hal Kemenperin mempunyai dua strategi utama yaitu melalui kegiatan Penghargaan Industri Hijau, Sertifikasi Industri Hijau, Rintisan Teknologi Industri, Litbang Unggulan, dan Sarana Penelitian Industri Terapan," lanjutnya.

Perusahaan-perusahaan, termasuk Danone-AQUA, yang mendapatkan Penghargaan Industri Hijau 2019 ini membuktikan sebagai pelaku industri yang terus bertransformasi menuju industri berbasis inovasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi, serta tetap memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Hal ini membuat dunia industri dalam negeri sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi nasional terus berkembang menuju kinerja yang lebih baik.

"Seluruh pabrik AQUA di Indonesia telah memberikan upaya terbaiknya untuk menerapkan prinsip industri hijau dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, yaitu melalui efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas serta penggunaan sumber daya alam secara bijak. Hal itu didasarkan pada visi yang diemban Danone-AQUA -- One Planet One Health -- melalui suatu pemahaman bahwa kesehatan masyarakat dan kesehatan bumi memiliki hubungan yang sangat erat untuk menjaga agar bumi sehat dan lestari," kata David Bidau, Vice President Operations Danone-AQUA.

David Bidau juga mengatakan bahwa Danone-AQUA menerapkan Planet Sirkular dalam operasionalnya, yaitu sirkular kemasan, sirkular air, dan sirkular karbon. Sirkular kemasan dijalankan melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan dan pengelolaan sampah plastik; sirkular air diimplementasikan melalui pengelolaan dan konservasi sumber daya air secara terpadu; dan sirkular karbon diwujudkan melalui kebijakan kenetralan karbon yang dicapai melalui pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi.

Semua itu terangkum dalam konsep pabrik ramah lingkungan dengan menjalankan program Blue Operations di semua pabrik Danone-AQUA di Indonesia. Danone-AQUA lahir dan besar di Indonesia dan terus berupaya untuk tetap mengalirkan kebaikan untuk bangsa Indonesia.

"Upaya tersebut diwujudkan melalui kehadiran produk-produk berkualitas yang diolah melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijak. Selain itu Danone-AQUA pun terus menjalankan program-program pelestarian lingkungan secara berkesinambungan," ujarnya. (rel)

Drawing Liga Champions, Real Jumpa City, Chelsea Versus Bayern

SWISS - Drawing Liga Champions untuk babak 16 besar baru selesai dilakukan. Hasilnya beberapa laga menarik tersaji. Senin (16/12/2019) sore WIB, drawing Liga Champions babak 16 mempertemukan tim-tim berikut. Yang paling menarik tentu saja adalah duel antara Real Madrid vs Manchester City dan Atletico Madrid vs Liverpool.

Berikut hasil lengkapnya:

Borussia Dortmund vs Paris Saint-Germain

Real Madrid vs Manchester City

Atalanta vs Valencia

Atletico Madrid vs Liverpool

Chelsea vs Bayern Muenchen

Olympique Lyon vs Juventus

Tottenham Hotspur vs RB Leipzig

Napoli vs Barcelona.

(tim yang disebut lebih dulu akan menjadi tuan rumah pada leg I)

***

Dalam drawing Liga Champions, tiap-tiap juara grup masuk dalam status 'seeded' (unggulan). Sementara para runner-up masuk ke dalam status 'unseeded' (non-unggulan).

Tiap-tiap juara grup akan diundi untuk melawan para runner-up. Juara dan runner-up yang berasal dari grup yang sama tidak akan bertemu lagi di drawing Liga Champions babak 16 besar ini.

Syarat lainnya, tim yang berasal dari liga yang sama tidak akan bertemu di babak 16 besar Liga Champions. Jadi, buang jauh-jauh kemungkinan Liverpool vs Manchester City pada babak ini.

Syarat-syarat tersebut baru dihapus pada babak perempat final dan semifinal. Pada babak delapan dan empat besar tersebut, juara dan runner-up yang berasal dari grup yang sama, plus klub dari negara yang sama, amat mungkin bertemu.

Syarat terakhir dari drawing Liga Champions ini, tiap-tiap runner-up akan menjadi tuan rumah pada leg I. Sedangkan tiap-tiap juara grup menjadi tuan rumah pada leg II.

Leg I akan berlangsung pada 18-19 dan 25-26 Februari 2020 waktu setempat. Sedangkan leg II digelar pada 10-11 dan 17-18 Maret 2020 waktu setempat. (*/IN-001)

Di Tanah Datar, Sumbar, Pejabat Eselon II Menolak Dilantik

TANAH DATAR - Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (setara Eselon II), Suhermen, sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra (Asisten I) Pemkab Tanah Datar di Gedung Indo Jalito, Senin (16/12/2019). Suhermen sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

Sedianya, Bupati Irdinansyah juga akan melantik Mukhlis, yang sebelumnya menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesra menjadi Kepala Dinas Koperindag. Namun, Mukhlis tidak hadir dan menolak dilantik sebagai Kepala Dinas Koperindag. Mukhlis, memberitahukan hal itu melalui surat elektronik.

Penolakan itu, membuat Bupati Irdinansyah Tarmizi meradang. Selepas pelantikan, kepada pers, Irdinansyah menyampaikan rasa sesal dan akan meminta keterangan lebih lanjut kepada yang bersangkutan.

"Saudara Mukhlis sudah melanggar aturan yang tertuang dalam UU nomor 5 tahun 2014 dan PP 11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN bahwa ASN bersedia ditempatkan dan ditugaskan di mana saja dalam wilayah NKRI dan negara lain yang ditugaskan oleh Pemerintah RI, karena itu akan kita usut lebih lanjut dan tentu akan dijatuhi hukuman sesuai aturan ASN berlaku, dan yang bersangkutan melalui surat elektroniknya juga menyampaikan siap menanggung resiko atas penolakannya," tegas Bupati.

Kepada pejabat yang dilantik Bupati Irdinansyah menyampaikan selamat mengemban amanah di tempat tugas yang baru dan bekerja sesuai aturan berlaku.

"Bekerja sebaik-baiknya berpedoman aturan sehingga tidak berurusan dengan hukum, segera jalin koordinasi dengan instansi terkait. Manfaatkan semua potensi yang ada baik itu SDM, jumlah pegawai ataupun sarana dan prasarana pendukung kerja,harapnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum didapat informasi tentang alasan pasti Mukhlis menolak jabatan baru yang diamanahkan teraebut. (IN-012)

Minggu, 15 Desember 2019

Gerindra Interpelasi Irwan Prayitno, Tanggapan Isteri Gubernur Bikin Heboh

PADANG - Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumatera Barat (Sumbar) menginisiasi penggunaan hak interpelasi terhadap Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, yang dinilai sering ke luar negeri. Atas manuver itu, tanggapan Anggota DPR RI asal PKS, yang juga istri Gubernur Sumbar, Nevi Zuariana, bikin heboh di Sumbar.

Inisiasi Fraksi Gerindra DPRD Sumbar diketahui atas perintah Ketua DPD Sumbar yang baru, Andre Rosiade. Nah, saat ini beredar screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang berisi pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Nevi.

"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat," demikian tulis Nevi di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A seperti yang dilihat, Minggu (15/12/2019). Nevi juga meminta admin grup itu mengeluarkan Andre dari grup.

Screenshot chat itu tersebar di kalangan netizen Sumbar, baik di sejumlah grup WA maupun Facebook, sejak Sabtu (15/12). Tentu saja penyebaran chat ini membuat hangat suasana politik lokal. Sejumlah netizen membuat posting-an di akun medsosnya mengkritik kata-kata tersebut. Nevi sudah dihubungi soal chat tersebut. Namun politikus PKS itu belum memberi pernyataan.

"Bentar saya jawab, ya," ujar Nevi saat dihubungi detik.com, Sabtu (14/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga Minggu pagi, Nevi, yang beberapa kali dihubungi, belum memberi pernyataan.

Nevi saat ini duduk di Komisi VI DPR. Artinya, dia satu komisi dengan Andre Rosiade. Andre memang berbicara keras tentang perjalanan-perjalanan luar negeri Gubernur Sumbar. Tak hanya menginisiasi interpelasi, dia bahkan meminta Mendagri Tito Karnavian menginvestigasi perjalanan-perjalanan Irwan Prayitno.

"Mendagri Pak Tito Karnavian harus menginvestigasi perjalanan luar negeri Gubernur Sumbar, karena sering sekali. Hampir setiap bulan dia ke luar negeri, bahkan ada yang sebulan dua kali," kata Andre kepada wartawan, Sabtu (14/12).

Kabiro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal menegaskan kunjungan luar negeri Gubernur Irwan sesuai dengan aturan dan telah ada izin resmi. Untuk Kolombia, Irwan memenuhi undangan dari pihak pengundang.

"Beliau ke LN bukan atas keinginan sendiri, tetapi karena ada undangan resminya," ujar Jasman saat dimintai konfirmasi kemarin.

Soal interpelasi yang diinisiasi Gerindra, dia mengatakan Pemprov Sumbar siap menjawab. Dia menegaskan manuver Gerindra itu tak perlu dikhawatirkan.

"Interpelasi kan hak Dewan dan ada regulasinya. Saya rasa ndak jadi masalah dan kami siap juga menjawabnya," tutur Jasman. (*/IN-001)

Kapolres Payakumbuh, AKBP Dony Setiawan Terima Penghargaan dari Kemen-PAN RB

Bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Internasional tanggal 9 Desember 2019, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (Kemenpan RB) memberikan penghargaan kepada 506 unit kerja dari 63 instansi pemerintah yang berhasil membangun Zona Integritas (ZI).
Pada acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin ini, penghargaan diberikan kepada 16 pimpinan kementerian/lembaga/pemda yang berhasil membangun ZI secara masif, Satker peraih predikat Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) serta pimpinan yang mempelopori pembangunan ZI.
Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan S.I.K.,M.H. adalah salah satu di antaranya sebagai penerima penghargaan sebagai “Pelopor Perubahan Pembangunan Zona Integritas (ZI)” dari Kemenpan RB RI. Didampingi oleh Ketua Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik IPTU Luhur Fachri S.I.K dan Ketua Program Penguatan Tata Laksana IPDA Fika Putri S.Trk, Dony menerima penghargaan tersebut dari Menpan RB RI Tjahyo Kumolo di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa 10 Desember 2019.
Penghargaan tersebut diberikan karena AKBP Dony Setiawan dinilai berjasa membangun ZI di tempatnya berdinas sebelumnya yaitu di Polres Solok Kota. Dony sebagai pelopor pembangunan ZI telah mengawal Polres Solok Kota berhasil meraih predikat WBK tahun 2018 dan sekaligus WBBM di tahun 2019.
Dengan tangan dinginnya, Dony telah membawa keberuntungan bagi Polres Solok Kota sehingga didaulat menjadi Satker pertama dan satu-satunya peraih WBBM dari Polda Sumbar bahkan Provinsi Sumbar. Pada tahun 2019, hanya ada 5 Satker pada lingkungan Polri yang berhasil meraih predikat WBBM yaitu Polres Solok Kota, Polres Mojokerto, Polres Malang, Polres Lamongan dan Polres Metro Bekasi.
Dony menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan tahapan selanjutnya dari predikat WBK yang sebelumnya diraih oleh Polres Solok Kota Tahun 2018 lalu. Polres Solok Kota telah melalui beberapa tahapan pembangunan pembangunan ZI hingga bisa meraih WBBM, ujar Dony.
Satker baru akan mendapatkan predikat WBBM bila dinilai telah berhasil mempertahankan predikat WBK yang sebelumnya diraih, melanjutkan dan meningkatkan kualitas pembangunan ZI pada tiap program komponen pengungkit (manajemen perubahan, penguatan tata laksana, manajemen SDM, akuntabilitas kinerja, pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik), berhasil melalui tahapan penilaian internal dan tim penilai nasional dengan hasil sangat baik serta lolos hasil survei eksternal  indeks persepsi korupsi dan kualitas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik” Ujar Dony.
Lebih jelasnya kata Dony, Satker peraih predikat WBBM harus berhasil meraih kepercayaan publik, menjadi role model atau percontohan oleh Satker-Satker lainnya, memiliki produktifitas kinerja yang tinggi, memiliki program layanan unggulan, komitmen bersama dalam menjaga integritas dan kualitas pelayanan publik, mengelola manajemen media yang baik, dan inovasi pada tiap-tiap area perubahan.
Dony mengaku bahwa banyak sekali menerima ucapan selamat dari personel Polres Solok Kota. Ucapan selamat disertai doa dan terima kasih atas perjuangan mengangkat nama Polres Solok Kota sehingga dapat meraih predikat WBMM.
Dony pun berterima kasih kepada personel Polres Solok Kota atas keikhlasan dan pengorbanannya selama ini serta menitip pesan kepada personelnya untuk menjaga dan mempertahankan predikat WBBM yang sudah diraih. Hal ini tidak gampang, butuh komitmen bersama yang berkelanjutan agar Polres Solok Kota tetap diakui oleh masyarakat dan stakeholder.
Dengan pola manajemen media yang sudah transparan dan akuntabel, penurunan kualitas kinerja dan pelayanan publik akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat dan ini sangat berpengaruh terhadap evaluasi predikat WBBM. Bila nanti ada aduan masyarakat terkait penurunan kualitas kinerja dan pelayanan, kemudian setelah dievaluasi oleh tim penilai internal dan nasional maka predikat WBMM ini akan dicabut, ungkap Dony.
Pemkot Payakumbuh mengapresiasi penghargaan yang telah diraih oleh AKBP Dony Setiawan. Walikota melalui Sekda Drs Rida Ananda M.Si mengatakan bahwa Pemkot sangat mengapresiasi penghargaan yang telah diterima oleh AKBP Dony. “Sebagai ungkapan rasa bangga kami, kami telah memasang spanduk ucapan selamat kepada AKBP Dony di beberapa tempat di Kota Payakumbuh. Kami mendukung sepenuhnya, karena AKBP Dony mempunyai visi yang bagus untuk bersama kami membangun negeri“, ujar Rida.
Wakapolres Payakumbuh Kompol Arie Sulistyo Nugroho S.I.K.,M.H mengungkapkan saat Kapolres kami menerima penghargaan di Jakarta, kami nonton bareng seluruh anggota Polres Payakumbuh melalui channel live streaming youtube yang disediakan oleh Deputi Reformasi Birokrasi Kemenpan RB. “Semua personel Polres Payakumbuh merasa bangga dengan prestasi yang diraih bapak Kapolres. Kami semua berharap semoga Kapolres nantinya akan melakukan hal yang sama memajukan Polres Payakumbuh seperti halnya di Polres Solok Kota, dan kami akan mendukung sepenuhnya kebijakan beliau“, ujar Arie. (AP)

© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved