RELIGIUS
-->

Selasa, 26 Maret 2019

Pertama di Asia, Brunai akan Menerapkan Hukuman Cambuk Bagi Pelaku LGBT

Sultan Hassanal Bolkiah

INFONEWS.CO.ID ■ Negara Brunei Darusalam akan menerapkan hukum baru yang mulai diberlakukan pekan depan, di mana kelompok LGBT bisa dijatuhi hukuman cambuk, dan bahkan dirajam sampai mati bila terlibat hubungan seksual sesama jenis.

Kelompok hak asasi manusia telah mendesak Brunei untuk tidak menerapkan hal tersebut.

Perilaku homoseksial sudah dinyatakan ilegal dan pelakunya bisa dihukum penjara sampai 10 tahun di negara kecil di Pulau Kalimantan tersebut, namun hukuman rajam akan menjadikan Brunei negara pertama di Asia yang menerapkan hukuman mati bagi homoseksual.

Brunei menjadi negara pertama di Asia Timur yang menerapkan Hukum Shariah di tahun 2014 dimana ada hukuman terhadap mereka yang hamil di luar pernikahan resmi atau tidak menjalani sholat pada hari Jumat.

Hukum baru itu harus melewati tiga tahapan.

Namun Brunei belum menerapkan dua tahapan lain setelah adanya kecaman internasional di tahun 2014 termasuk pemboikotan terhadap Hotel Beverley Hills di Amerika Serikat yang dmiliki oleh keluarga kerajaan Brunei.

Sekarang pemerintah Brunei berencana menerapkan perubahan, yang akan membolehkan hukuman cambuk, dan rajam sampai mati bagi warga Muslim yang dinyatakan bersaalah melakukan hubungan seksuial sesama jenis, perjinahan, tindakan sodomi dan pemerkosaan, yang akan mulai diberlakukan 3 April.

Hal ini dikatakan oleh Matthew Woolfe, pendiri kelompok HAM bernama The Brunei Project.

"Kami berusaha menekan pemerintah Brunei, dan menyadari bahwa sekarang waktunya mepet sekali sampai hukum tersebut diberlakukan." kata Woolfe yang berkantor di Australia tersebut, yang juga menyerukan agar berbagai pemerintahan meningkatkan tekanan diplomatik kepada Brunei.

"Kami terkejut bahwa pemerintah sekarang sudah menyebut tanggal penerapan, dan dengan cepat akan memberlakukannya." kata Woolfe.

Woolfe mengatakan sejauh ini belum ada pengumuman terbuka mengenai perubahan hukum pidana di sana kecuali pernyataan yang imuat di situs Kejaksaan Agung Brunei akhir Desember lalu, yang baru diketahui umum minggu ini.

Penguasa Brunei Sultan Hassanal Bolkiah menerapkan Hukum Shariah Islam di tahun 2014.

Reuters: Ahim Rani



Minggu, 24 Maret 2019

Teror di Selandia Baru, Kami Tidak Takut!

Imam Shamsi Ali

Teror di Selandia Baru, Kami Tidak Takut!

Oleh: Imam Shamsi Ali

Jumat lalu, sebuah peristiwa yang sangat tragis terjadi di Selandia Baru. Seorang teroris Nasionalis Australia, berusia 28 tahun, masuk ke Masjid Christchurch dan mengamuk menyerang kaum Muslim yang baru saja mulai mempersiapkan shalat. Setidaknya 49 terbunuh, sementara lebih dari 50 lainnya terluka parah.

Sayangnya, ini bukan insiden pertama seperti ini. Itu menjadi terlalu umum dan tidak hanya terjadi di Selandia Baru. Ribuan mil jauhnya di tanah tempat saya tinggal di USA itu telah terjadi berkali-kali dan juga di tempat lain di dunia.

Tentu saja tanpa keraguan apa yang terjadi di Selandia Baru dan di banyak bagian dunia, terlepas dari para pelaku dan korbannya, serangan teroris ini patut mendapat kecaman terkuat dari kami. Kami bergabung dengan dunia untuk mengutuk sepenuhnya dan mendesak pihak berwenang untuk dengan cepat melakukan pekerjaan mereka dan membawa pelaku ke pengadilan.

Hanya dua hari kemudian sebuah Gereja Katolik di Filipina dibom. 20 terbunuh sementara lebih dari ratusan lainnya terluka parah. Dalam serangan ini, apa yang disebut "Negara Islam di Irak dan Suriah" mengumumkan tanggung jawab mereka.

Sehari kemudian di Yaman, sebuah masjid diledakkan oleh bom. Lebih dari seratus orang Muslim yang berdoa meninggal dan banyak lagi yang terluka.

Hati kita menangis dengan peristiwa tragis ini. Saat teror, pembantaian, dan pembunuhan orang tak berdosa telah menjadi peristiwa biasa akhir-akhir ini.

Haruskah kita bersikap tenang dan tidak melakukan apa-apa? Tentu tidak.

Jadi langkah apa yang harus kita ambil untuk menghentikan dan mencegah hal ini terjadi lagi?

Pertama, jangan pernah diintimidasi. Apa yang diinginkan teroris adalah menanamkan rasa takut, menakuti orang untuk mencapai tujuan mereka. Tapi kita orang beriman meski sangat hati-hati, jangan pernah takut. Iman kita harus lebih kuat dari sebelumnya untuk menghadapi teror mereka.

Kedua, tetap bersatu. Teroris ingin memecah belah orang untuk mendapatkan kekuasaan. Pembagian mengarah pada kelemahan. Dan itulah yang diinginkan para teroris. Jaga dan perkuat persatuan kita. Bersatu kita kuat. Terbagi kita gagal.

Ketiga, biarkan rasa sakit orang lain menjadi milik kita. Manusia itu seperti satu tubuh. Jika bagian tubuh terluka, sisanya akan merasakan sakit. Saya sering mengatakan: "serangan terhadap siapa pun adalah serangan bagi semua". Dan apa yang terjadi pada siapa pun hari ini dapat dan mungkin terjadi pada hari esok yang lain. Rasa sakit yang diderita siapa pun menyakitkan bagi kita semua.

Keempat, berdirilah. Anda mungkin tidak melakukan kesalahan kepada orang lain di sekitar Anda. Tetapi diam terhadap kesalahan di sekitar Anda adalah kesalahan itu sendiri. Diam di depan terorisme adalah salah dan dapat dianggap sebagai bentuk memaafkan atau "persetujuan diam-diam" dari tindakan tersebut. Dan berbicara agaist dengan cara apa pun yang mungkin.

Kelima, bersihkan dan mulailah dengan rumah sendiri. Sering kali kita berbicara dengan lantang melawan kesalahan orang lain. Tetapi ketika kesalahan dilakukan oleh orang-orang yang berhubungan dengan kita, kita memilih untuk diam. Itu salah dan memalukan.

Keenam, keadilan dibutuhkan. Di masa lalu ketika seseorang yang kita sebut "yang lain" melakukan terorisme, kita semua melompat dan menyebutnya apa adanya. Tetapi jika ada orang dari kelompok kami yang melakukan hal yang sama, kami mencoba untuk menari dan menemukan terminologi yang berbeda. Terorisme tidak tahu ras, etnis, dan agama. Padahal terrosim tidak punya agama. Hentikan kemunafikan!

Ketujuh, kata-kata penting. Saya mengingatkan, terutama mereka yang berada di posisi kepemimpinan, baik politis maupun religius, untuk menjaga mulut mereka. Hentikan retorika fobia rasis benci Anda. Untuk para pemimpin agama, hentikan interpretasi dan pidato yang penuh kebencian. Orang-orang memandang Anda dan menjadikan Anda sebagai panutan mereka. Anda akan bertanggung jawab suatu hari nanti!

Akhirnya, sekali lagi saya ingatkan semua untuk terus bekerja sama dan bersatu menghadapi kejahatan ini, terutama pada saat perpecahan yang mendalam di masyarakat kita. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghadapi terorisme dan kecenderungan kekerasan di masyarakat selain dengan bergandengan tangan sebagai satu keluarga manusia.

New York, 20 Maret 2019

Direktur Pusat Muslim Jamaika (USA)
Presiden Yayasan Nusantara

Kamis, 21 Maret 2019

25 Prajurit Yonkav 1 Kostrad Bantu Pembangunan Masjid Al Barkah di Pasar Rebo


INFONEWS.CO.ID ■ Dalam rangka meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat Yonkav 1 Kostrad melaksanakan karya bakti pembangunan Masjid Al- Barkah di jalan Carak Buana, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Karya bakti ini melibatkan 25 orang dari prajurit Yonkav 1 Kostrad beserta masyarakat sekitar. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pengecoran, pengerukan tanah dan pembersihan puing-puing. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari masyrakat karena dengan adanya kegiatan karya bakti ini dapat mempercepat pembangunan Masjid.

Bintara Seksi Teritorial Yonkav 1 Kostrad, Sertu Edi P mengatakan, “Kegiatan ini adalah program kerja Yonkav 1 Kostrad di bidang teritorial, oleh karena itu kami akan selalu siap mambantu masyarakat sekitar apabila dibutuhkan,”.

Ketua RT Bapak Waltikno mengungkapkan, “Pembangunan Masjid Al-Barkah menggunakan dana swadaya dari masyarakat sekitar, dalam proses pembangunannya masyarakat sangat berharap cepat selesai sehingga dapat segara dijadikan sentra kegiatan keagamaan Islam bagi masyarakat sekitarnya, untuk itu kami sangat senang bisa di bantu dalam pembangunan ini”.

 ■ Rasyid/Penkostrad

Jumat, 15 Maret 2019

Kunjungi Pesantren Nurul Yaqin di Padang, Ini Kata Panglima TNI


INFONEWS.CO.ID ■ Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. sambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin yang berlokasi di Padang Bungo Gadur, Kab. Padang Pariaman, Provinsi Sumbar, Kamis (14/3/2019).

Di hadapan sekitar 500 jamaah yang hadir, Panglima TNI menyampaikan bahwa ulama, santri/santriwati dan pondok pesantren dewasa ini memiliki peran yang sangat penting, karena umat menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks.  “Tanpa bimbingan yang baik dari para ulama, tanpa adanya santri yang menjadi contoh, umat Islam dapat kehilangan arah, atau bahkan hanya menjadi buih di lautan," katanya.

“Pesantren juga berperan dalam menyiapkan umat yang bersatu membangun bangsa, memperkuat persatuan dan kesatuan, memerangi kemiskinan dan kebodohan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman untuk hidup berdampingan dengan seluruh komponen bangsa lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kemajuan yang ada saat ini harus disikapi dengan baik oleh umat Islam dengan cara membangun umat yang berkualitas.

Menurutnya, umat yang berkualitas adalah umat yang mengamalkan Islam secara kaffah sekaligus membina diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan. “Umat Islam yang berpengetahuan akan menjadi umat yang sejahtera dan unggul," ucapnya.

Di sisi lain, Panglima TNI mengatakan bahwa negeri Indonesia merupakan sebuah Negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang melimpah dan berbagai budaya yang indah, seperti tari-tarian, bahasa daerah, tradisi pernikahan, menyambut kelahiran anak, sampai dengan upacara pemakaman juga sangat beragam. 

“Melihat keberagaman itu semua, wujud syukur yang paling utama adalah menggunakan seluruh nikmat itu dengan sebaik-baiknya”, tuturnya.

“Untuk itu, sebagai bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, sudah sepatutnya semua komponen untuk membina diri agar dapat mengolah berbagai potensi alam dan potensi bangsa ini agar dapat menjadi negara yang maju dan sejahtera," jelasnya.

Panglima TNI juga mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa sangat penting. “Hanya dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh, dapat mewujudkan menjadi bangsa yang besar dan dengan pendidikan yang maju pula, dapat menjadikan bangsa yang terkemuka dan maju," tegasnya.
 
■ Rasyid/Puspen TNI

Senin, 11 Maret 2019

Dikunjungi Danyonif Mekanis Raider 411 Kostrad, Santri Blotongan Salatiga Doakan Prajurit TNI


INFONEWS.CO.ID ■ Dalam rangka memperingati HUT ke-58 Kostrad, prajurit dan Persit Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad melaksanakan bakti sosial dengan anjangsana ke panti asuhan Darul Hadlanah NU Blotongan Salatiga.

Kegiatan ini dipimpin oleh Danyonif Mekanis Raider 411 Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han, dan anggota sebanyak 22 orang serta dari pengurus Persit sebanyak 10 orang .

Anjangsana ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, karena sudah menjadi kewajiban bagi sesama mahluk Tuhan YME yaitu saling mengasihi dan berbagi, terutama bagi saudara-saudara yang membutuhkan. Selain itu, juga mendoakan seluruh anggota Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad agar diberikan keselamatan dan kesehatan dimanapun berada.

Danyonif Mekanis Raider 411 Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., menyampaikan banyak terima kasih kepada para pengurus panti asuhan atas perkenannya waktu yang telah diberikan untuk mengunjungi panti asuhan ini dan mengatakan bahwa saling berbagi itu merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh agama.

“Adik-adik kita yang berada di panti asuhan ini tidak ada bedanya dengan kebanyakan anak diluar sana, oleh karena itu kita tidak boleh membedakan mereka dan sudah seharusnya kita menjaga dan memberikan perhatian lebih kepada mereka,” ungkap  Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos.

Danyonif juga berharap dengan diadakannya kegiatan seperti ini dapat menjaga hubungan baik yang selama ini telah terwujud antara Satuan Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad dengan masyarakat Kota Salatiga khususnya.

Kepala Panti Asuhan bapak Abdul Rosid  mengatakan, kami sangat bersyukur sekali telah memperhatikan panti asuhan ini dan kami sangat berterimakasih atas bantuan Dana Santunan dan sembako yang di berikan dan kami berharap jalinan silaturahmi ini dapat berjalan dengan baik, serta do’a kami kepada keluarga besar Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad agar diberi keselamatan dan kesuksesan didalam melaksanakan tugas-tugasnya dan selalu tetap jaya, amin.

■ Rasyid/Penkostrad

Markas Majelis Ta'lim Daarul Bahrain Lebak Diterjang Puting Beliung


INFONEWS.CO.ID ■ Angin puting beliung menyapu sebagian Desa Sindangsari, Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, pada Sabtu (9/3) sore. Akibatnya, tak kurang dari lima rumah warga mengalami kerusakan.

Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi P, SIK mengatakan, satu dari lima bangunan yang rusak tersebut adalah majelis ta'lim "Daarul Bahrain" asuhan Ustadz Abdurrahman. Lokasinya berada di RT. O4/02 Desa Sindangsari.

Sejauh ini tidak ada korban jiwa. Empat bangunan lainnya yang rusak disapu puting beliung itu yakni:

Rumah milik Madisa (40) juga di RT 04)/02, Rumah milik Ade Wiratno (60) di RT 02/02, Rumah milik Samaran (50) di Kampung Sibango RT. 02/01, Rumah milik Ibu Enung (50) juga di Kampung Sibango RT02/01.

Menyusul peristiwa tersebut, Anggota Polres Lebak bersama, warga setempat, Babinkamtibmas dan Babinsa, secara sinergis melakukan gotong-royong, bahu-membahu mengevakuasi sementara mereka ke rumah-ruma tetangga atau keluarga.

Kapolres Lebak, Akbp Dani memimpin revakuasi penghuni rumah yang dilakukan segera agar mereka terhindar dari kejatuhan kerangka-kerangka dan dinding bangunan yang bergeser terlanda angin puting beliung tersebut, termasuk membantu pengamanan barang-barang  milik korban pun dilakukan.

■ Rasyid/Bid Hms

Sabtu, 09 Maret 2019

Gus A'am Wahib: Sudah Darurat, NU Harus Diselamatkan Dari Kepungan Kaum Liberal


INFONEWS.CO.ID ■ H Agus Solachul A’am Wahib, cucu KH Wahab Chasbullah (pendiri NU) sudah keliling daerah, merapatkan barisan pendukung Komite Khitthah 1926 Nahdlatul Ulama (KK 26 NU). Baik kepada para sesepuh NU di pulau Jawa maupun luar Jawa.

“Hasilnya, ribuan kiai dan habaib menyatakan siap berada di belakang dzurriyah muassis NU demi menyelamatkan organisasi yang kini menjadi kuda troyo politik serta dalam kepungan kaum liberal,” demikian Gus A’am Wahib kepada duta.co, Kamis (7/3/2019).

Menurut Gus A’am, KK 26 NU sudah menginventarisir sekitar 3000 kiai dan habaib serta para pemuda pecinta NU. Mereka telah melihat dan mendengar langsung bahwa kini dzurriyah muassis NU telah turun gunung.

“Para pecinta NU dari berbagai daerah itu merasa terpanggil, memberikan ghiroh yang tinggi ingin NU benar-benar kembali ke khitthah. Bahkan mereka ingin NU kembali ke Jombang, kembali ke dzurriyah muassis. Karena yang ada sekarang telah melakukan penyimpangan besar-besaran,” tegasnya.

Di Pasuruan Jawa Timur, tegas Gus A’am, sejumlah kiai dan habaib sudah menggelar pembacaan hizib, doa istighotsah dengan biaya urunan para pemuda kampung, mereka mendoakan agar NU secepatnya kembali ke khitthah 26.

“Mereka juga miris kalau sampai 01 terpilih. Mengapa? Karena kalau sampai ini memang, alamat NU akan semakin rusak, semakin menjadi tunggangan politik. Mereka berharap 02 yang terpilih, dengan begitu lebih mudah membenahi NU,” tegasnya.

Sudah Sangat Mendesak

Hebatnya lagi, halaqah KK 26 NU yang sudah diadakan 4 kali di Jawa Timur, 1 kali di Jawa Tengah dan Jawa Barat, ini semua atas kesadaran dan keterpanggilan sebagai warga nahdliyin yang cinta NU. Bahkan untuk halaqah yang ketujuh, banyak permintaan digelar di Jakarta. “Peserta halaqah siap, meski harus memasak sendiri seperti di pondok dulu,” tegasnya.

Dzurriyah muassis NU yang aktif turun gunung adalah KH Salahudin Wahid (Gus Solah), KH Hasib Wahab, Gus A’am Wahib Wahab, Gus Irfan Yusuf Hasyim dan lain-lain. “Ini sudah sangat mendesak, kalau sampai dibiarkan dzurriyah muassis yakin, NU akan hilang, akan menjadi organisasi politik untuk kepentingan kelompok,” tegasnya.

Sekarang ini, kata Gus A’am penyimpangan di PBNU bukan sekedar penggiringan politik, tetapi sudah masuk wilayah aqidah. Mereka tidak merasa salah, sebaliknya merasa lebih pintar. Pembahasan kata kafir dalam Munas NU, semakin memperjelas ke mana NU akan dicampakkan.

“Tidak perlu orang pintar, masyarakat awam saja paham, bahwa, semua itu kepentingan politik. NU sudah dijadikan alat politik. Mereka tidak lagi peduli, bagaimana kecewanya para muassis NU, bagaimana kecewanya para dzurriyah muassis,” tegasnya.

Karena itu, tambah Gus A’am Wahib, halaqah ke-7, setelah pertemuan di PP Tebuireng 14 Maret nanti, KK 26 NU sudah harus bisa mengambil kesimpulan, gerakan apa yang akan dilakukan untuk menyelamatkan organiasi para kiai ini. “Ini mendesak, sudah darurat!,” tegasnya. (sumber: Duta)


Jumat, 08 Maret 2019

Telan Dana Rp 2 Triliun, Anies Resmikan Sejumlah Fasilitas Lembaga Pendidikan


INFONEWS.CO.ID ■ Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan milik Dinas Pendidikan (Disdik) DKI. Adapun Sarpras pendidikan yang diresmikan terdiri dari, lima sekolah luar biasa (SLB), 71 sekolah dasar (SD), 16 sekolah menengah pertama (SMP), dan satu sekolah menengah atas (SMA), 1 sekolah menengah kejuruan (SMK).

Selain itu Anies juga meresmikan satu pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), serta asrama siswa di SMA Negeri 69 Pulau Pramuka dan SMK Negeri 63 Jakarta Selatan. Berdasarkan rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2018 untuk anggaran rehab totaI/pembangunan gedung sekolah dan asrama sebesar Rp 1,8 triliun.

Sementara, untuk Kantor Dinas Pendidikan mencapai Rp 231,99 miliar. Jadi total semuanya lebih dari Rp 2 triliun.

Anies mengatakan terselesaikan proses renovasi maupun pembangunan dan berharap fasilitas gedung-gedung tersebut sangat memadai. Sehingga, dapat membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan semakin baik.

“Sekolah adalah tempat menumbuhkan karakter dan kebiasaan positif,” ujarnya, usai meresmikan secara simbolis di SD Negeri Pondok Labu 01, Jl RS Fatmawati, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (8/3).

Anies mengingatkan, seluruh jajaran di Dinas Pendidikan DKI Jakarta harus benar-benar bekerja melayani dunia pendidikan agar anak-anak di Jakarta mendapatkan pendidikan tuntas berkualitas.

“Semua komponen sekolah harus terlibat dalam proses peningkatan kualitas pendidikan. Semua harus memiliki karakter pembelajaran, baik gurunya, tenaga kependidikan, siswanya, orang tuanya. Sekolah adalah tempat untuk terus menerus belajar,” tandasnya.

Ia mengimbau agar seluruh fasilitas tersebut dipergunakan sebaik-baiknya dan dirawat agar bersih dan awet. “Semua fasilitas ini dibangun untuk meningkatkan pendidikan. Insya Allah beberapa tahun ke depan pendidikan kita sudah semakin maju,” pungkasnya. ■ JOKO/GOES

Selasa, 05 Maret 2019

JK Dorong Baznas Optimalkan Pengumpulan Zakat Melalui Peningkatan Kepercayaan Publik


INFONEWS.CO.ID ■ Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat melalui peningkatan kepercayaan publik.

Demikian hal itu disampaikan JK saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) zakat di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (4/3) malam.

Menurutnya, peningkatan kepercayaan publik ini menjadi faktor penting untuk meningkatkan pengelolaan zakat di Indonesia.

"Paling penting untuk meningkatkan pengelolaan zakat ialah bahwa bagaimana kalau saya bayar zakat akan diberikan kepada delapan asnaf zakat, seperti fakir miskin," katanya.

Dalam pada itu JK juga menyinggung mengenai saldo akhir tahun pengelolaan zakat nasional yang seharusnya disalurkan kepada mustahik. Namun BAZNAS mencatat masih berkisar Rp1,3 triliun atau sekitar 14 persen dari total penerimaan.

Dan hal ini kemudian ditanggapi oleh Direktur Utama Baznas, Arifin Purwakananta. Dia menyebutkan bahwa adanya saldo pada Bulan Desember karena pola penghimpunan zakat di Indonesia masih bertumpu pada Bulan Ramadhan.

"Penghimpunan tidak dapat dihabiskan pada Bulan Desember, karena Ramadhan baru datang pada tahun berikutnya," ungkapnya.

Sebab itu, Baznas menyimpan zakat tersebut sebagai cadangan untuk disalurkan kepada mustahik dari Januari hingga menjelang bulan Ramadhan.

Meski demikian, kata Arifin, Baznas mendorong dana cadangan maksimal sebesar 20 persen sehingga penyaluran tahun berjalan mencapai 80 persen diterima oleh para mustahik. Dengan demikian rasio penyaluran terhadap penghimpunan Zakat berjalan efektif.

■ DR/R

Minggu, 03 Maret 2019

Trend Nikah Siri di KBB Alami Peningkatan, Ini Penyebabnya


INFONEWS.CO.ID ■ Warga Kabupaten Bandung Barat yang ingin mencari keadilan tidak perlu jauh-jauh ke Soreang, Kabupaten Bandung. Pasalnya, Kabupaten Bandung Barat kini memiliki pengadilan agama sendiri yang ada di Ngamprah, tepatnya di lantai satu Masjid Ash-Shidiq, di kompleks Pemkab Bandung Barat.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara mengatakan, warga Kabupaten Bandung Barat, khususnya Rongga dan Gununghalu, biasanya untuk mengurus perkara-perkara yang berkaitan dengan pengadilan agama menghabiskan waktu 4-5 jam. Tapi, kini sudah tak ada lagi keluhan itu.

Sebaliknya, sejak diresmikan pada November 2018 lalu angka pengaduan dan perkara baru terus tertangani. Bupati menyebutkan, sebanyak 3.000 sampai 4.000 perkara masuk ke Pengadilan Agama per tahun untuk wilayah administrasi Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang meliputi 16 kecamatan dan 165 desa.

Yang menarik dan unik, adanya trend yang cukup tinggi terkait kasus nikah siri. Sejak awal tahun 2019 di Kabupaten Bandung Barat berpengaruh pada permintaan pembuatan akta lahir di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan data yang tercatat di Pengadilan Agama (PA) Ngamprah dari Januari hingga 28 Februari kemarin, permohonan isbat nikah mencapai angka 100 perkara.

Isbat Nikah adalah cara yang dapat ditempuh oleh pasangan suami istri yang telah menikah secara sah menurut hukum agama (nikah siri), untuk mendapatkan pengakuan dari negara atas pernikahan yang telah dilangsungkan oleh keduanya beserta anak-anak yang lahir selama pernikahan, sehingga pernikahannya tersebut berkekuatan hukum.

Humas PA Ngamprah, Ahmad Hodri menyebutkan, permohonan isbat nikah ke PA Ngamprah tercatat sekitar 100 perkara selama dua bulan terakhir. Alasan mereka mengajukan isbat nikah di antaranya kebutuhan membuat akta lahir untuk sekolah anaknya.

“Alasan paling banyak karena harus punya akta lahir untuk sekolah anak, jadi pasti berpengaruh pada permintaan akta juga. Ada juga alasan lain seperti baru sadar bahwa pernikahan yang dicatatkan oleh negara sangat penting untuk masa depan. Contohnya saja dalam mengurus berbagai administrasi dan melaksanakan ibadah umroh bagi suami istri harus memiliki buku nikah atau tercatat oleh negara,” kata Hodri, Minggu (3/3).

Berdasarkan data yang dimiliki PA Ngamprah, kata dia, rata-rata usia isbat nikah di Bandung Barat sebanyak 60 persennya lanjut usia atau 40 tahun ke atas. Sisanya remaja, bahkan ada juga usia dini yang melakukan nikah siri terus mengajukan permohonan isbat nikah.

“Untuk usia dini memang tidak banyak hanya beberapa saja. Yang dominan itu dari usia 40 tahun ke atas,” ungkapnya seraya mengatakan ke depan pihaknya ingin memberikan penyuluhan soal pentingnya menikah yang tercatat di negara.

Selain itu, lanjut Hodri, sejak Pengadilan Agama (PA) Ngamprah resmi berdiri pada November 2018 lalu, tercatat ratusan perempuan berstatus janda baru di Kabupaten Bandung Barat terus bermunculan. Hal itu diketahui berdasarkan jumlah kasus perceraian yang sudah diputuskan PA Ngamprah.

Secara total dari sejak berdiri hingga bulan ini tercatat ada 809 perkara yang masuk ke PA Ngamprah. Itu terdiri atas 266 perkara limpahan tahun lalu ditambah 543 perkara baru tahun ini.

“Dari total perkara yang kami terima, baru 393 perkara yang sudah diputuskan. Dari banyak perkara yang diajukan warga, sekitar 70 persen adalah perkara cerai gugat,” kata Hodri, seperti dirilis Jabar Ekspres.

Hodri menjelaskan, kasus cerai gugat banyak diajukan warga selatan KBB, seperti Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu, dan Rongga. Penyebabnya utamanya dari faktor ekonomi, perselisihan rumah tangga, hingga adanya pihak ketiga.

“Kalau kita saksikan di persidangan justru persoalan perceraian ini justru hal sepele di dalam rumah tangga. Namun memilih untuk mengajukan cerai ke pengadilan,” katanya. (Achyar/JE)

Keluarga Cendana Sowan ke Rembang, Mbah Moen: Yang Diperlukan Indonesia Saat Ini Islaminasional


INFONEWS.CO.ID ■ Siti Hardiyanti Rukmana bersama adik dan kerabat, bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Puteri Presiden Soeharto yang akrab disapa Mbak Tutut tersebut bersama rombongan mendatangi Pondok Pesantren Al-Anwar, Desa Karangantu, Kecamatan, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (2/3/2019).

Rombongan keluarga Pak Harto, dalam kunjungan tersebut adalah, Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto), Siti Hediati Haryadi (Titiek Soeharto), Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto). Kemudian Retnosari Widowati Harjojudanto (Enno Sigit), yang merupakan cucu mendiang Presiden Soeharto. Juga menantu Tutut Soeharto, Muhammad Ali Reza.

Mereka tiba di Ponpes Al-Anwar dan langsung memasuki rumah pengasuh Ponpes Al-Anwar Sarang. Mbah Moen dan pengurus Ponpes menyambut kehadiran keluarga Mbak Tutut dengan penuh kehangatan.

Dalam pertemuan dengan keluarga Pak Harto, Mbah Moen mengatakan, kedatangan Tutut Soeharto semakin mengeratkan kembali silaturahmi yang telah lama dijalin, antara pesantren Al Anwar Sarang dengan Keluarga Pak Harto. Apalagi di masa pemerintahan Pak Harto, Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama tujuh tahun, dan anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga periode.

Mbah Moen merupakan seorang ulama, politikus dan pimpinan Ponpes Al-Anwar. Saat ini Mbah Moen menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan.  Dalam catatan sejarah hidupnya, Mbah Moen tidak hanya mengabdikan diri pada agama. Beliau juga seorang yang sangat aktif di berbagai bidang pengabdian.

Dalam pertemuan itu, Mbah Moen berkisah tentang kejayaan di dunia. Dia mengatakan, Nabi Muhammad SAW menyatukan bangsa Arab dan bangsa Quraisy. “Jadi Nabi itu bukan bangsa Arab, tapi Quraisy. Quraisy itu diambil oleh Ibrahim. Mekah, Madinah dan Quraisy adalah kota yang ternama, keturunan Ismail Ibrahim,” jelasnya.

Kemudian bangsa Arab dijajah oleh Yaman. Jadi yang merdeka itu hanya tempat orang Quiras, Mekah dan Madinah keturunan Ismail dan Ibrahim. “Kemudian daripada itu bencinya orang Arab berlebih-lebih kepada bangsa Quraisy. Ada penyerangan kepada bangsa Quraisy. Quraisy tidak bisa anti Arab, sebab Nabi mengaku bangsa Arab,” ujarnya.

Mendengar penjelasan itu, Tutut Soeharto mengaku sangat kagum dengan daya ingat Mbah Moen, padahal usianya sudah sepuh. “Alhamdulillah, hari ini Allah SWT mengizinkan saya bersama adik-adik bersilaturahmi ke Mbah Moen, Rembang. Saya kagum, padahal Mbah Moen, usianya 90 tahunan. Kok apal, ingatannya sangat bagus,” ujar putri sulung Presiden Soeharto tersebut.

Kembali Mbah Moen menyampaikan, Islam masuk ke Indonesia itu lebih dulu daripada ke India. Dan orang Indonesia yang masuk Islam terlebih dulu itu Melayu, Riau. “Tapi dalam sejarah tidak tercatat,” ujarnya.

Mbah Moen juga menegaskan, bahwa dalam pelajaran agama Islam utamanya adalah akhlak. Islam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan berbangsa. Bahkan Islam harus berkontribusi positif di dalamnya.  Hari Sumpah Pemuda yang lahir pada 28 Oktober 1928, dalam teksnya sangatlah jelas mengobarkan semangat kebangsaan. Yakni, satu bangsa, satu bahasa dan baru Tanah Air Indonesia.

“Jadi bulan Oktober, kita itu hijrah dari Jakarta. Terus mulai pergerakan itu Oktober. Lalu diterima oleh bangsa pada 10 November. Jadi hari Pahlawan adalah diterimanya bangsa kita yang meneriakkan Allahu Akbar Bung Tomo,” tandasnya.

Menurutnya, hal itu sebagai suatu isyarat, bahwa yang diperlukan Indonesia yaitu Islaminasional. “Itu, isyarat. Jadi Indonesia yang diperlukan ya, Islaminasional, nggak ada lagi,” tegasnya.

Tutut Soeharto mengaku senang mendapatkan pencerahan agama dari Mbah Moen. “Pelajarannya angel banget Mbah, luhur banget. Jadi bertambah ilmu pengetahuan buat kami semua. Alhamdulillah,” ucapnya.

Sumber: CN


Sabtu, 02 Maret 2019

Soal Penolakan di Cirebon, Sandi: Saya Tidak Ada Rencana ke Buntet


INFONEWS.CO.ID ■ Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menegaskan pihaknya tidak ada rencana ke Ponpes Buntet saat berada di Cirebon, Jawa Barat, kemarin. (02/03).

"Saya tidak ada rencana ke Buntet. Setelah ini saya mengunjungi Pesantren Nurul Huda,” kata Sandi kepada awak media usai bersilaturahmi dengan para notaris dan advokat se-Wilayah Cirebon di Hotel Prima, Kota Cirebon.

Sebelumnya Sandi mengaku, telah mendengar kabar adanya sikap penolakan dari Pesantren Buntet terhadap dirinya. Namun dia kembali menekankan, Pesantren Buntet tak masuk dalam agenda kunjungannya ke Cirebon.

Tim BPN menyebut seluruh agendanya sudah terjadwal jauh hari sebelumnya. Sehingga pihaknya tak menghiraukan isu-isu miring terkait kedatangannya di Cirebon. Tim BPN bahkan lebih fokus pada program enonomi kerakyatan yang sudah dirilis sebelumnya.

Sebuah situs berita lokal sebelumnya merilis terkait beredarnya surat berisi penolakan atas rencana kedatangan Sandi di Pesantren Buntet. Padahal, Tim BPN tak mengagendakan rencana tersebut.

Dengan tegas Sandiaga menampik Pondok Pesantren Buntet sebagai salah satu lokasi dalam agenda kunjungannya ke Cirebon. Sebaliknya, Sandi membenarkan Pondok pesantren di Cirebon yang didatanginya hanya Nurul Huda, yang lokasinya berada di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. (R-008)

Senin, 25 Februari 2019

Tidak Mudah Bagi Orang Tua Menerima Kehadiran Anak Berkebutuhan Khusus


INFONEWS.CO.ID ■ Tidak ada kebahagian bagi sebuah keluarga melebihi kebahagiannya ketika dirinya dikarunai seorang anak, terlebih lagi anak itu sehat, gemuk, lucu dan mengemaskan. Tetapi terkadang kebahagian itu pada akhirnya bisa sirna begitu saja jika ternyata kita dihadapkan dengan kenyataan, bahwa anak kita menjadi bagian Anak Berkebutuhan Khusus.

Mungkin perasaan, emosi, pikiran yang berkecamuk tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, sulit untuk bisa membayangkan apalagi bisa menerimanya. Bayangan orang tua yang diberikan amanah anak berkebutuhan khusus, mungkin akan selalu sama yakni sedih, tidak terima atas pemberian Allah Ta’alla, tidak bisa menerima kenyataan, merasa dihinakan dan masih banyak lainnya, bayangan itu merupakan bagian fitrah seorang manusia biasa.

Maka wajar jika setiap orang tua ABK akan perlu waktu bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus 100% dalam hatinya. Ada yang membutukan waktu singkat, ada yang makan waktu berbulan-bulan, bahkan ada yang tahunan baru bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus 100% dalam hati orang tua, khususnya ibu.

Itulah fase awal yang mesti harus dilakui oleh para orang tua yang diamanahi Allah Ta’alla menjadi orang tua ABK. Sebuah fase yang tidak mudah dijalani ditengah-tengah masih banyaknya pandangan negatif masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus. Untuk itu jika fase ini gagal untuk dilaluinya, maka sesungguhnya dirinya telah gagal menjadi orang tua hebat bagi anak berkebutuhan khusus, maka cepat atau lambat Allah Ta’alla pasti akan mengambilnya kembali.

Akan tetapi jika orang tua mampu menapaki hari demi harinya dan akhirnya bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus ditengah lembaran perjalanan hidupnya, maka Allah Ta’alla akan menambah kasih sayangnya padanya melebihi segala-galanya. Apapun yang dimiliki orang tua saat itu akan dikorbankannya, walaupun kenyataannya sepanjang hidupnya anak itu tak mampu memberikan apa-apa. Jangankan materi ketika kelak dewasa, untuk mampu hidup mandiri saja seorang ABK butuh perjuangan yang berat. Terkadang sepanjang hidupnya hanya berusaha dan berusaha untuk bisa mandiri agar tidak merepotkan orang lain     

Saya sebagai bagian dari orang tua yang dikarunia anak berkebutuhan khusus, apalagi anak saya kembar dan semuanya berkebutuhan khusus. Saya bisa memahami bagaimana perasaan orang tua yang akhirnya tahu ternyata anaknya menjadi bagian dari ABK, tidak sebagaimana anak pada umumnya. Mari kita terima kehadiran anak ABK dengan lapang dada dan senantiasa Husnudho (berprasangka baik pada Allah Ta’alla), hidup ini hanya sementara, semua pada akhirnya juga mati, tidak memandang dia kaya atau miskin, tua atau muda, cacat atau sempurna fisiknya, bagian dari ABK atau tidak, semua juga akan kembali pada Allah Ta’alla.

Maka janganlah bersedih, sebab kesedihan itu pada akhirnya akan mengurangi rasa ikhlas kita untuk merawat anak-anak kita yang ABK. Jangan bebani anak-anak kita yang ABK dengan berbagai kesedihan dan penyelasan, karena sesungguhnya kehadiran anak-anak ABK ditengah-tengah kita bukanlah kebetulan semata. Sebab dengan kehadiran merekalah cara Allah Ta’alla menjadikan kita orang tua Hebat .....

Solo, 23 Pebruari 2019 
Salam Untuk Para Orang
Tua Hebat

Nashrullah Jumadi   

Minggu, 24 Februari 2019

TNI Dorong Pesantren Tingkatkan Kualitas Pendidikan Para Santri


INFONEWS.CO.ID ■  Persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Keberagaman yang kita miliki hendaknya menjadi kekuatan yang saling mengisi dan melengkapi.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di hadapan ratusan santri/santriwati, para tokoh-tokoh Ulama dan Pengurus Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Islami pimpinan KH. Mas’udi Zamhari, bertempat di Jl. Handayani No. 25, Kel. Maharatu, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu malam (23/2/2019).

Panglima TNI mengungkapkan bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dirumuskan oleh para pendahulu memiliki arti yang sangat penting bagi masa depan bangsa dan negara. “Umat Islam dengan dimotori para ulama dan santri harus menjadi ujung tombak persatuan dan kesatuan dengan umat yang berkualitas”, katanya.

Bukti pentingnya persatuan dan kesatuan di era modern ini diantaranya adalah berbagai even internasional yang kita selenggarakan tahun lalu, bertepatan dengan terjadinya beberapa bencana alam di berbagai tempat.  “Semuanya dapat kita atasi berkat kerja keras dan kerja sama berbagai komponen bangsa”, ucap Panglima TNI.

“TNI, Polri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan berbagai komponen bangsa lainnya bahu membahu dalam mendukung setiap kegiatan. Sukarelawan banyak dilibatkan, baik dalam even internasional maupun penanganan bencana. Bahkan kita juga menerima bantuan internasional. Itulah bukti pentingnya persatuan dan kesatuan”, jelasnya.

Panglima TNI juga mengatakan bahwa Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat strategis.  Sejak jauh sebelum kemerdekaan, pesantren telah membawa pencerahan dan kemajuan kepada umat. “Pondok Pesantren saat itu tidak hanya memberi pemahaman agama, tetapi juga kesadaran akan persatuan dan kesatuan serta semangat perjuangan”, ungkapnya.

“Oleh karena itu, tidak mengherankan dari pesantren lahir tokoh-tokoh perjuangan negara ini. Tokoh-tokoh pesantren itu bahu membahu bersama-sama seluruh rakyat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika merebut dan kemudian mempertahankan kemerdekaan kita”, ujarnya.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, peran tersebut tidak mengalami perubahan sampai saat ini dan dimasa mendatang. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama.   “Lebih luas lagi, pesantren memberi pondasi yang kokoh kepada para santrinya untuk menjadi umat Islam yang kuat. Pesantren sesungguhnya menghasilkan generasi-generasi penerus yang handal dan menjadi pemersatu bangsa”, terangnya.

“Saya sangat mendorong agar pesantren terus menerus meningkatkan kualitas para santri lulusannya. Para santri nantinya harus menjadi suri tauladan di masyarakat. Suri tauladan dalam hal ahlak yang mulia, prestasi yang gemilang, serta semangat persatuan dalam membangun bangsa”, kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya, Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos., Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah, Pangkoopsau I Marsda TNI Fadjar Prasetyo, Gubernur Riau H. Syamsuar, M.Si., Wagub Riau Edy Natar Nasution, Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI Marsma TNI Kukuh Sudibyanto, Dandrem 031/WB Brigjen TNI Mohammad Fadjar dan Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada.

■ Rasyid / Puspen TNI  

Minggu, 10 Februari 2019

Pengurus Tahajjud Call Community NTB Periode 2019-2021 Resmi Dilantik


INFONEWS.CO.ID ■ Komunitas Tahajjud Call Community mengadakan pelantikan kepengurusan periode 2019-2021. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Golden Palace dan turut menghadirkan Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah S.E, M. Sc sebagai pembicara utama (10/2).

Tahajjud Call Community, komunitas online yang terbentuk di NTB pada Desember tahun 2016 lalu ini terbentuk dengan tujuan sangat mulia. Dengan niat agar sesama anggota dapat saling mengingatkan untuk terus istiqamah dalam sholat tahajjud ataupun atau qiyamul lail.

Tahajjud Call Community, komunitas online yang terbentuk di NTB pada Desember tahun 2016 lalu ini terbentuk dengan tujuan sangat mulia. Dengan niat agar sesama anggota dapat saling mengingatkan untuk terus istiqamah dalam sholat tahajjud ataupun atau qiyamul lail.

Istri Gubernur NTB yang sekaligus ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan ini.

“Sekiranya ini bisa terus dikembangkan tentu sangat membahagiakan dan membanggakan kita semua”. Ucap Niken

Niken juga mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan Tahajjud Call Community dalam menyebarluaskan kebaikan diantara sesama masyarakat.
Menurut beliau, tahajjud adalah sumber mata air, cahaya dan hidayah bagi kita semua. Dengan adanya komunitas ini dapat meningkatkan kualitas keislaman dan ibadah bagi kaum muslimin.

“Jiwa-jiwa manusia itu sebenarnya lemah, kadang naik dan turun. Namun dengan tahajjud, akan diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk jiwa-jiwa tersebut”. Jelas Niken

Mengingat begitu besarnya manfaat tahajjud, beliau berpikir tantangan untuk komunitas ini adalah bagaimana gaya hidup yang ada dalam komunitas ini dapat disebarluaskan ke khalayak luas

“Generasi muda belum paham bahwa inilah gaya hidup terbaik, yang paling bagus, yang cocok untuk manusia diakhir zaman nanti. Dan menjadi tamparan bahwa gaya hidup bukan hanya sekedar gaya-gayaan, ikut sesuatu menjadi gaya.” Ungkapnya

Saya juga berharap gaya hidup seperti ini dapat menjadi keseharian, kebiasaan akhlak, yang dilakukan setiap hari sehingga akhirnya menjadi karakter utama yang mulia. Karakter yang kita butuhkan untuk membangun diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita” harap Niken

Senada dengan Niken, Ketua Umum Tahajjud Call Community Rini Jati Ayu, SE menegaskan tujuan fokus utama kegiatan dan komunitas ini adalah untuk membangunkan dan membangun kebiasaan shalat malam.

“dari kegiatan Tahajjud Call Community ini kami saling membangunkan untuk sholat malam, setelah shalat malam bisa dilanjutkan denyan tilawah qur’an. Kami berharap dengan adanya komunitas ini dapat menjadi sarana perbaikan diri setiap waktunya. Jelas Rini

■ Alfi / Rilis

Minggu, 03 Februari 2019

Mengenal Masjid Fenomenal Jogokariyan


MASJID FENOMENAL JOGOKARIYAN

(Mesjid yang kas saldonya selalu Rp. 0,- setiap diumumkan)

Jujur saya harus kaget (bukan kaget kagetan) dengan kejadian pelemparan batu terhadap Masjid fenomenal Jogokariyan. Saya memang tak pernah berkunjung ke masjid itu, tapi cerita dahsyat tentang mesjid ini bukan hanya telah sampai ketelinga saya, tapi sampai ke mancanegara.

Disaat jutaan masjid lain di negeri ini membebankan jamaahnya untuk biaya air, listrik, kebersihan, padahal pemanfaatannya hanya untuk shalat dan shalatnya pun tak pernah penuh. Masjid ini melalukan cara lain dengan tidak membebani jamaah. Lalu bagimana caranya? Tulisan ini sulit merinci detail strateginya, namun ustadz Salim A. Fillah dalam statusnya tahun 2016 pernah menposting strategi keuangan masjid jogokariyan ini. Sila rujuk.

Jika Masjid lain dengan bangga mengumumkan bahwa saldo infaknya puluhan bahkan ratusan juta rupiah, maka Masjid Jogokariyan selalu berupaya keras agar di tiap pengumuman saldo-infak harus NOL Rupiah !! Infak itu ditunggu pahalanya untuk jadi amal sholih, bukan untuk disimpan di rekening Bank.

Sebab pengumuman infak jutaan akan sangat menyakitkan jika tetangga Masjid ada yang tak bisa ke Rumah Sakit karena tak punya biaya atau tak bisa sekolah.

Masjid yang menyakiti Jamaah adalah tragedi da'wah sehingga dengan pengumuman saldo infak NOL Rupiah, maka jamaah lebih bersemangat mengamanahkan hartanya.

Masya Allah bukan? Bahkan masjid ini malah mensejahterakan warganya dengan fasilitas wifi gratis, ruang olah raga untuk anak anak dan dewasa, buka puasa 5000 piring nasi setiap hari selama bulan ramadhan, bahkan masjid mencover warganya yang sakit dengan membawa Kartu Sehat Mesjid ke Rumah Sakit dan Klinik manapun di Jogja. Bahkan Masjid memberi hibah umrah bagi jamaah yang istiqomah shalat subuh di Mesjid.

Lalu bagaimana ceritanya ada oknum partai juara korupsi, memakan uang rakyat secara dzolim, kemudian melecehkan masjid yang tidak pernah membebani masyarakatnya bahkan sebaliknya malah memberikan manfaat yang luar biasa kepada mereka?

Sedih dan menyakitkan.

Oleh: Benny Ohorella



Minggu, 27 Januari 2019

Lebih 100.000 Jamaah Padati Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad di Stadion GBLA Bandung

Foto: @mahendradatta

INFONEWS.CO.ID ■
Ustadz Abdul Somad berceramah saat Tabligh Akbar Cinta Islam, Cinta NKRI, dan Cinta Ukhuwah di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kecamatan Gedebage Kota Bandung,  Sabtu (26/1/2019).

Lebih dari 100.000 jemaah hadir di acara ini. Mereka sempat menunaikan ibadah alat Isya berjamaah sebelum Ustadz Abdul Somad berceramah.

Jamaah tak hanya berasal dari Kota Bandung. Mereka juga berasal dari  berasal juga dari kota-kota lainnya di Jabar. Mereka antusias untuk melihat ustadz favoritnya tersebut yang tidak setiap hari mendatangi pulau Jawa.

Selain acara tabligh akbar juga ‎diadakan halal expo yang menyajikan makanan-makanan halal yang dibuat dari produk-produk UMKM. Acara ini pun dihadiri sejumlah para artis yang hijrah, seperti Arie Untung, Primus Yustisio, Rizal Armada, Teuku Wisnu dan lainnya.

"Saya datang jauh-jauh dari Kecamatan Pakenjeng yang ada di Kabupaten Garut. Tadi berangkat sejak pagi dan beruntung perjalanan lancar-lancar saja, tetapi saat masuk belok ke jalur Soekarno Hatta, menuju lokasi macet total," ucap Ari (20) warga Pakenjeng Kab. Garut.

Meski demikian, kata Ari, dia senang-senang saja dengan kemacetan yang panjangnya hampir 2 KM tersebut.

"Bersyukur antusiasme masyarakat untuk mengaji cukup tinggi sehingga saya sangat menikmati perjalanan saya ini," ucapnya.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial, pun merasa bangga dengan antusias masyarakat Kota Bandung, dan Jawa Barat. Padahal hujan deras pun sempat mengguyur beberapa saat seusai shalat Isya berjamaah ditunaikan di lokasi.

"Meski hujan mengguyur ini kita jadikan tanda rahmat dari Allah sedang turun, karenanya kita harus berysukur. Apalagi saat hujan turun, doa-doa dikabulkan, beruntung juga hujannya juga tak lama," kata Oded.

Ustadz Abdul Somad datang dengan didampingi mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan. Ustadz Somad pun langsung disambut oleh alunan salawat badar.

Pada ceramahnya, Ustadz Somad langsung membuat suasana riuh gemuruh di stadion yang biasanya hanya dipakai pertandingan bola tersebut.

‎"Anggap saja hujan tadi sebagai mandi tobat, mudah-mudahan yang datang semua diampuni dosanya," katanya.

Ustadz Somad pun sangat bangga dengan kehadiran masyarakat yang hadir. Menurutnya dia sempat ragu siapa yang akan datang ke stadion sebesar GBLA. Tetapi ternyata yang datang jumlahnya sangat banyak melimpah ruah.

Pada acara tersebut hadir pula Kapolrestabes Bandung, Dandim 0618/BS, sejumlah pejabat dari Polrestabes Bandung. Selain itu ada juga ribuan komunitas, seperti komunitas motor yang hijrah, komunitas pemuda hijrah dan lainnya. (Sumber: galamedia)



Selasa, 22 Januari 2019

Pengajuan Poligami di Semarang Alami Peningkatan, Ini Alasannya


INFONEWS.CO.ID ■ Sebanyak 19 pria mengajukan untuk berpoligami ke Pengadilan Agama Kelas IA Semarang selama kurun waktu 2018. Dari jumlah sebanyak itu, hanya satu orang yang tidak mendapatkan izin untuk beristri lebih dari satu.

Panitera muda hukum Pengadilan Agama Kelas IA Semarang, Taskiyaturmobihah, menyebutkan rata-rata pemohon poligami itu merupakan laki-laki berusia antara 40-50 tahun. Mereka mengajukan beristri dua karena pasangannya sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis.

“Sesuai UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, poligami diizinkan selama memenuhi ketentuan, seperti istri sudah tidak mampu memberikan keturunan atau cacat sehingga tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan biologis suami. Nah, di Semarang rata-rata pada mengajukan poligami dengan alasan untuk mendapatkan keturunan,” ujar perempuan yang akrab disapa Taskiya itu saat dihubungi Semarangpos.com, Senin (21/1/2019).

Taskiya menambahkan dalam mengajukan permohonan berpoligami, para pemohon juga membawa kedua istrinya ke pengadilan agama. Selain itu, mereka juga membawa serta surat keterangan dari dokter terkait kondisi kesehatan sang istri.

“Jadi secara ketentuan sudah memenuhi syarat untuk mengajukan poligami. Jadi kami izinkan, daripada nanti malah melakukan poligami secara liar [kawin siri] kan justru ada pihak yang dirugikan,” imbuh Taskiya.

Taskiya menyebutkan mayoritas pemohon poligami memiliki kemampuan ekonomi yang paspasan. Meski demikian, ada satu pemohon yang merupakan pengusaha. Meski demikian, Taskiya enggan menyebut secara detail pengusaha yang melakukan poligami itu.

“Ada satu pengusaha, dia sebenarnya sudah menikah siri dengan istri keduanya itu sejak lama. Nah, baru di 2018 kemarin mencari status resmi untuk istri keduanya itu. Tentunya mereka wajib menyertakan surat izin yang ditandatangani istri pertama,” imbuh Taskiya.

Dari data yang diterima, pengajuan berpoligami paling banyak terjadi pada bulan Juli, mencapai empat perkara. Sementara pada bulan Januari dan Mei, tidak ada satu pun warga yang mengajukan poligami.

Sementara itu, jumlah pengajuan perceraian di Semarang selama 2018 tercatat mencapai 3.205 kasus. Dari jumlah sebanyak itu, 862 di antaranya di setujui, sementara sisanya masih sebatas gugatan.


Minggu, 20 Januari 2019

Tak Hanya Doa, Ulama dan Satri Madura Juga Sumbang Kemenangan Prabowo-Sandi


INFONEWS.CO.ID ■ Kandidat Cawapres Sandiaga Uno hari ini menyambangi pondok pesatren DARUL AMIN desa Pandiyangan Dusun Sumber Telor kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (20/1/2019). Diluar perkiraan, acara terselenggara dengan "banjirnya" para pendukung pasangan capres dan cawapres no utriut 02 yang luar biasa.

Sejumlah Ormas seperti LPI, FPI, PPIR, dan Laskar Sakera membantu memberikan keamanan untuk kedatangan Bang Sandi di pondok pesatren Darul Amin Dusun Sumber Telor Desa Pandiyangan.

Antusias warga untuk bisa bertemu dengan Bang Sandi sebagai Cawapres sangat luar biasa. Buktinya, ada ribuan warga menghadiri acara silaturrahmi bang Sandiaga Uno.

Saat kami temui KH. ABDUL MALIK pengasuh pondok pesantren DARUL AMIN mengatakan, ini hanya sebatas acara silaturrahmi biasa dan hanya untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Supaya negara indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 45 tambah kuat, semakin ada pimpinan yang tanggung jawab yang adil negara ini semakin utuh dan kuat,” katanya.

Bang Sandi kesini hanya sebatas silaturrahim sekaligus Deklarasi untuk kemenangan Prabowo Sandi. Demikian apa yang telah di ungkapkan oleh KH Abdul Malik penuh semangat untuk bisa mendukung capres dan cawapres no urut 2.

Disisi lain Ketua GERAKAN RELAWAN PROBOWO SANDI (GERPAS) Kecamatan Robatal ROHMAT kades Gunung Rancak seppo saat di temui menuturkan, "saya sebagai ketua PPIR Kecamatan Robatal, Alhamdulillah  bisa bertatapan muka dan bisa bersinergi dengan tokoh masyrakat. Lebih-lebih, kami didukung oleh salah satu kyai di kecamatan Robatal ini, yaitu KH. ABD. MALIK,"

“Dengan tujuan untuk memenangkan Calon Presiden kami Bpk Prabowo dan Sandiaga uno untuk menuju Indonesia Adil Makmur,” imbuhnya.

Dan bisa mensejahterakan Rakyat Indonesia pada khususnya. Bahkan PPIR ini sudah membentuk Group yang namanya Gerakan prabowo sandi (GERPAS) kecamatan Robatal.

Dalam sambutannya, Sandiaga Uni menyatakan, "kita pastikan untuk menjaga ukhuwah islamiyah, karena persaudaraan itu nomer satu,” ungkapnya.

Sandi berpesan agar para santri menjadi bagian penting penggerak ekonomi umat dan masa depan Indonesia, bukan dengan santri-santri yang mencari lapangan kerja, sebaliknya santri yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

Dalam kunjungannya ini,  KH Abdul Malik berkesempatan memberikan sumbangan sebesar 5 juta untuk kemenangan Prabowo-Sandi. Selanjutnya, KH Abdul Malik malah menyebutkan siap berjuang melalui doa bersama seluruh santri di Madura.

Bukan hanya itu, wargapun memberikan partisipasi/sumbangan untuk kemenangan Prabowo-Sandi dengan penuh ke ihklasan untuk memberikan dukungan pada capres dan cawapres no urut 2 Prabowo-Sandi.

Sabtu, 19 Januari 2019

Choirul Anam : Jokowi Tidak Mau Dengar Suara Ulama NU


INFONEWS.CO.ID ■ Presiden Joko Widodo tidak mau mendengarkan suara para ulama Nahdlatul Ulama terdahulu. Sebab, dia tetap mencomot KH Ma’ruf Amin yang menjabat Rais A’am NU sebagai calon wakil presiden.

Atas tindakan itu, Ketua Dewan Penasihat PB Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah (PPKN), Choirul Anam menilai NU sebagai ormas keagamaan kini mengalami kerugian besar. 

"Saya katakan ‘dicomot’ karena capres Jokowi tidak mau mendengar suara para ulama NU terlebih dulu. Juga tidak mau mempertimbangkan aturan main yang ada di NU, yang melarang Rais Aam mencalonkan diri dan dicalonkan dalam pemilihan jabatan politik apapun,” ujarnya, Sabtu (19/1).

Cak Anam, sapaan akrabnya, dampak dari ulah Jokowi besar. Sebab sampai saat ini pimpinan tertinggi NU (Rais Aam) menjadi kosong setelah Ma’ruf kini dipindah sebagai mustasyar atau penasihat PBNU.

"Memang, Kang Said (Kiai Said Aqil Siroj) mencoba mengangkat Wakil Rais Aam (KH Miftakhul Akhyar) menjadi Pejabat Rais Aam. Tapi itu tidak ada aturannya dalam AD/ART NU. Tidak ada pasal yang membolehkan Wakil Rais Aam menggantikan Rais Aam yang tukar tempat ke mustasyar,” jelas mantan Ketua GP Ansor Jatim ini seperti dikutip RMOLJatim.

Cak Anam mencontohkan, posisi Rais Aam bisa diganti jika berhalangan tetap. Artinya yang bersangkutan meninggal dunia, seperti yang terjadi di zaman Rais Aam KH Bisri Syansuri dan Rais Aam KH Sahal Mahfud.

"Jadi, kalau sekarang Kiai Mif diangkat menjadi pejabat Rais Aam, itu sama halnya mengakali aturan yang tertera dalam ‘kitab suci’ jam’iyah NU,” urainya.

Sumber : rmol



© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved