Zelensky Ingin Jadikan Ukraina Sebagai Big Israel Usai Perang dengan Rusia - INFONEWS.CO.ID
-->

Senin, 11 April 2022

Zelensky Ingin Jadikan Ukraina Sebagai Big Israel Usai Perang dengan Rusia

Zelensky Ingin Jadikan Ukraina Sebagai Big Israel Usai Perang dengan Rusia

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ingin menjadikan negaranya "big Israel" dengan wajahnya sendiri setelah invasi Rusia berakhir. Dia menekankan keamanan kemungkinan akan menjadi masalah utama di Ukraina selama setelah perang berakhir.

Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 6 April 2022, Zelensky mengungkapkan mimpinya itu di situs resmi presiden pada Selasa. Ia menekankan bahwa visinya untuk masa depan pasca-konflik Ukraina termasuk memiliki angkatan bersenjata di semua institusi, supermarket, bioskop, akan ada orang-orang dengan senjata.

Di Israel, gambar warga sipil bersenjata, pemukim, dan tentara adalah hal biasa. Pemerintah sering kali meminta keamanan.

Zelensky yang merupakan seorang Yahudi, dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya menjaga hubungan dekat dengan Israel. Ia memuji Israel sebagai sebagai model bagi Ukraina.

"Saya yakin bahwa masalah keamanan akan menjadi nomor satu dalam 10 tahun ke depan," kata Zelensky.

Ia menolak gagasan bahwa Ukraina pascaperang akan meniru demokrasi Eropa liberal seperti Swiss sebagai model. Dia mengatakan bahwa orang-orang Ukraina akan menjadi tentara yang besar.

Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina tidak akan benar-benar liberal seperti Eropa. Dia mengatakan harus melakukan modus operandi yang berbeda.

"Ukraina pasti tidak akan seperti yang diinginkan sejak awal. Itu tidak mungkin," katanya kepada anggota media Ukraina selama briefing.

Zelensky menekankan bahwa Ukraina juga tidak akan tergelincir ke dalam otoritarianisme. "Sebuah negara otoriter akan kalah dari Rusia. Orang-orang tahu apa yang mereka perjuangkan," katanya.

Terlepas dari hubungannya dengan Israel, Zelensky telah mengkritik karena tak tegas dalam menyikapi invasi Rusia ke negaranya. Setelah sebelumnya diam, Perdana Menteri Israel mengutuk dugaan kekejaman di Bucha, Ukraina.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa dia terkejut dengan gambar mengerikan yang muncul dari Bucha. Namun Bennett tak menuduh Rusia telah melakukan kejahatan tersebut.

"Kami tentu saja terkejut dengan adegan kasar di Bucha. Gambar-gambar yang mengerikan, dan kami sangat mengutuk mereka," katanya. 

"Penderitaan warga Ukraina sangat besar, dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu". (*/IN-001/tempo.co)

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU

Loading...
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved