All Posts - INFONEWS.CO.ID
-->

Rabu, 06 November 2024

Tiga Tokoh Solok "Utara" Bersikap, Paslon "Bersemi" Semakin Tak Terbendung

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Tiga tokoh sentral bagian utara Kabupaten Solok, yakni Trio Karno Vivo dari Partai Golkar, Denny Eka Surya dari Partai PAN dan Armen Plani dari Partai NasDem, akhirnya bersikap. Dari pernyataan sikapnya, tiga partai pemenang Pileg 2024 di Kabupaten Solok itu, membuat dukungan terhadap Paslon Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi semakin tak terbendung. Yakni, Ketua DPRD dipegang oleh Partai PAN, Wakil Ketua I dipegang oleh Partai Nasdem, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Partai Golkar.

Didukung 4 partai gemuk, yakni Partai PAN, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura, Paslon Emiko-Irwan Afriadi dengan nomor urut 2 ini dari awal sudah berada di atas angin. Hal demikian bukan tidak beralasan, karena tiga partai pemenang memberikan dukungan penuh. Dengan memiliki 18 kursi di DPRD Kabupaten Solok, dari ke 4 partai pendukung tersebut, Paslon “Bersemi” sudah memiliki akumulasi suara mencapai 108 ribu suara.

Didampingi oleh orang orang yang mumpuni dan teruji dari wilayah utara Kabupaten Solok, kubu "Bersemi" semakin menanjak. Bagian Utara yang memiliki segudang tokoh muda, siap bersinergi demi meraih kemenangan untuk Emiko. Teruji, hal itu sudah dibuktikan di pemilihan legislatif Kabupaten Solok pada Februari 2024 kemarin.

Khusus pada wilayah bagian utara Kabupaten Solok, sosok Emiko semakin dirindukan. Berharap membawa perubahan ke arah yang lebih baik, masyarakat menitipkan harapan terhadap Emiko dengan segudang persoalan yang muncul di daerah daerahnya masing masing.

Mengukir sejarah sebagai perempuan pertama yang tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok, sosok Emiko semakin tak diragukan. Meskipun kapasitas dan kodratnya sebagai perempuan tidak bisa di abaikan. Setiap kali turun ke masyarakat, Hj. Emiko disambut penuh antusias, karena dirinya tampil percaya diri, anggun, elegan dan penuh empati, yang menampilkan sosok keibuan yang menjanjikan harapan baru bagi Kabupaten Solok.

Berbekal kepercayaan dari masyarakat, Emiko dengan segenap kekuatannya menyambangi setiap masyarakat sampai ke akar rumput, berharap restu dan dukungan penuh dari masyarakat Kabupaten Solok tentunya.

Dengan mengangkat Tagline "Solok Bersemi, Bersama Emiko dan Irwan Afriadi, Tuntaskan Pembangunan di Kabupaten Solok", Tim Pemenangan yang dipenuhi oleh relawan dan simpatisan tertata rapi. Tangan dingin sang konseptor dalam pemenangan Emiko-Irwan mengena sasaran.

Dukungan dan restu dari berbagai kalangan terus mengalir, hal ini memicu tokoh tokoh masyarakat Kabupaten Solok angkat bicara.

H. Armen Plani Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Solok/Ketua DPC Partai Nasdem

Dalam rangka sosisalisasi terkait Pikada Kabupaten Solok, kampanye Emiko di Dapil 2 yang merupakan bagian Utara wilayah Kabupaten Solok, tepatnya di Nagari Tikalak, Nagari Saningbakar, Nagari Sumani dan Nagari Koto Sani, saya melihat antusias masyarakat Nagari dalam menghadiri kampanye Emiko.

"Hampir 90 persen masyarakat hadir saat itu. Mereka menyatakan sikap untuk mendukung Emiko menjadi Bupati Solok, serta menginginkan Emiko untuk menuntaskan pembangunan yang sudah dirintis oleh Bupati Epyardi Asda," ujarnya.

Khusus untuk Nagari Paninggahan, H. Armen Plani mengatakan Emiko merupakan putri dari Nagari Singkarak, yang bisa diterima oleh seluruh elemen masyarakat. H. Armen mengatakan Paslon "Bersemi" didukung oleh tiga partai pemenang, yakni Partai PAN, dengan perolehan 6 kursi, sebagai Ketua DPRD,Partai Nasdem, dengan perolehan 5 kursi, sebagai Wakil Ketua I DPRD, dan Partai Golkar dengan perolehan 5 kursi sebagai Ketua II DPRD Kabupaten Solok. Dan didukung oleh Partai Hanura dengan perolehan 2 kursi di DPRD Kabupaten Solok.

"Melihat komposisi 4 partai besar tersebut yang memiliki dukungan 18 kursi di DPRD Kabupaten Solok, artinya melebihi 50%+1 yang mendukung "Bersemi". Kalau kita melihat akumulasi perolehan suara, itu sudah mencapai 108 ribu lebih.

"Cewang di langik tando ka paneh, gabak di hulu tando ka hujan, artinya sudah ada pertanda kemenangan di Paslon Bersemi ini," ujarnya.

Ditegaskan H. Armen, untuk membuktikan hal itu, di setiap pertemuan mulai dari utara sampai ke selatan, begitu antusias masyarakat yang datang dan untuk menginginkan Emiko jadi Bupati

"Kita bersyukur Emiko dan Irwan bersedia menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Melihat dari sisi ekonomi, pasangan ini betul betul hanya ingin membangun Kabupaten Solok. Ekonominya sudah mapan, apalagi yang mereka cari," ungkap H. Armen.

Trio Karno Vivo, Anggota DPRD 2024-2029/Ketua AMPG Kabupaten Solok

Senada dengan itu, Trio Karno Vivo, Anggota DPRD Kabupaten Solok yang merupakan putra Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak dengan lantang mengajak masyarakat bagian utara ini untuk menjadi garda terdepan dalam memenangkan Hj. Emiko, SP yang notabene adalah putri Nagari Singkarak yang merupakan bagian dari wilayah utara Kabupaten Solok.

"Dengan segala kerenndahan hati, saya sebagai putra dari utara mengajak masyarakat Kabupaten Solok untuk menjadikan Bundo Emiko sebagai Bupati Solok periode 2025-2030, semoga niat dan usaha kita ini di ridhoi Allah SWT hendaknya, Aamiin," ungkap Trio Karno Vivo.

Denny Eka Putra, Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Solok 2024-2029

Didukung oleh 3 Partai Politik besar yang saat ini menguasai pimpinan DPRD Kabupaten Solok, dan ditambah dengan Partai Hanura, menjadikan pasangan "Solok Bersemi" semakin tak terbendung. Di atas kertas, Emiko sudah menguasai panggung Pilkada Kabupaten Solok 2024.

"Kita dari Partai PAN sendiri yang notabene partai pengusung, tentu memiliki tanggung jawab yang besar untuk memenangkan Emiko-Irwan pada Pilkada 2024 ini. Walau partai pendukung lainnya memiliki misi yang sama dan tujuan yang sama, yakni mengantarkan “Solok Bersemi” ke Arosuka. Target kita hanya menang, kita tidak muluk muluk," ungkap Denny.

Denny mengatakan pihaknya selalu turun ke bawah dan langsung ke tengah-tengah masyarakat. Hal itu menurutnya sudah dilakoni sejak beberapa tahun ke belakang, dan pihaknya tahu apa yang dibutuhkan masyarakat.

"Kita tidak berjanji, namun kita akan berbuat. Itu yang diinginkan masyarakat saat ini. kita hadir di saat mereka butuh, kita ada disaat mereka berkehendak. Kepada Tim Pemenangan, kepada relawan dan simpatisan, mari kita songsong Pemilukada Badunsanak. Mari kita ciptakan kedamaian dan kesejukan kepada masyarakat Kabupaten Solok. Mari kita perlihatkan kalau kita terlahir, berada dan besar di bawah negeri yang beradab dan beretika. Kepada seluruh simpatisan “Solok Bersemi” mari kita ciptakan politik santun," ungkap Denny.

Dukungan 4 Parpol Pengusung

Mengusung tagline "Bersemi" atau Bersama Emiko Irwan, Paslon nomor urut 2 ini menggebrak secara superior di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Paslon "Bersemi" diusung kekuatan besar di jagat politik Kabupaten Solok. Koalisi raksasa tersebut berisikan Partai Amanat Nasional (PAN) yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Solok 2024-2029 dengan 6 kursi. Kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang merupakan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Lalu Partai Golongan Karya (Golkar) yang merupakan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Ditambah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan 2 kursi. Sehingga, Paslon "Bersemi" didukung oleh 18 kursi dari 35 kursi DPRD Kabupaten Solok 2024-2029.

Secara total suara, dukungan 4 Parpol tersebut sebanyak 108.000 suara atau sekira 58 persen suara di Kabupaten Solok. Sehingga, diprediksi Paslon Emiko-Irwan bakal memenangkan Pilkada Kabupaten Solok di 65 persen hingga 75 suara.

Selain dukungan 18 kursi di DPRD Kabupaten Solok 2024-2029, Paslon "Bersemi" juga didukung kekuatan politik di tingkat pusat, provinsi, hingga daerah. Yakni sebanyak 4 Anggota DPR RI, yakni Athari Gauthi Ardi (PAN), Lisda Rawdha Hendrajoni dan Shadiq Pasadigoe (NasDem) dan Zigo Rolanda (Golkar). Kemudian, 3 Anggota DPRD Sumbar, yakni Lastuti Darni (PAN), Abdul Rahman (NasDem) dan Yogi Pratama (Golkar). Sehingga, kekuatan ini bakal mampu membawa sinergitas dan harmonisasi di Kabupaten Solok ke depan. Yakni hubungan harmonis dan sinergis antara eksekutif dengan legislatif dan kerja sama kuat antara pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan Kabupaten Solok.

Program Athari Gauthi Ardi

Selama 5 tahun menjadi Anggota DPR RI dari PAN, Athari Gauthi Ardi sudah membawa begitu banyak program yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Yakni bedah rumah, PISEW, P3TGAI, normalisasi sungai, sanitasi pesantren, sanitasi masyarakat dan berbagai program lainnya. Athari Gauthi Ardi di Kabupaten Solok membawa sekira Rp500 miliar APBN ke Kabupaten Solok. Perlu juga diingat, Athari berhasil meraih 49.000 lebih suara di Pileg 14 Februari 2024 lalu, yang hampir dipastikan akan memilih Emiko-Irwan di Pilkada 27 November 2024 nanti. Sehingga, menjadi modal besar bagi pemenangan "Bersemi".

Dukungan ASN dan Walinagari

Selama Epyardi Asda-Jon Firman Pandu menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Solok, dukungan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas (THL), menjadi kekuatan utama dalam perjalanan roda pemerintahan. Meskipun ada aturan netralitas ASN, namun ASN tersebut tetap memiliki hak pilih. Sehingga, kekuatan dari sekira 7.000 ASN akan menjadi salah satu faktor penentu. Hal yang sama juga berlaku bagi 74 walinagari se-Kabupaten Solok. Meskipun, dalam praktiknya, beberapa walinagari melakukan "perlawanan". Namun, persentasenya sangat kecil. 

Dukungan Tokoh Masyarakat

Emiko-Irwan didukung penuh oleh sejumlah tokoh masyarakat, elemen masyarakat di tingkat akar rumput, hingga sejumlah organisasi lain yang telah merasakan efek dari pembangunan yang dilakukan Bupati Epyardi Asda bersama DPRD Kabupaten Solok 2019-2025. Dukungan terhadap Emiko-Irwan terlihat cukup jelas dan terang. Demikian juga, dukungan dari mantan kader Parpol yang berseberangan. Seperti Arlon Sutan Sati dan Septrismen (Gerindra), Yondri Samin (Demokrat), dan sejumlah tokoh lainnya.

Dukungan Finansial

Faktor finansial juga menjadi penentu dalam eskalasi politik, apalagi di kontestasi Pilkada. Dukungan finansial yang dimaksud bukan berbentuk money politics (politik uang), tapi pembiayaan kandidat dan Tim Pemenangan saat turun ke masyarakat. Misalnya, saat kandidat berkampanye, tentu perlu penyediaan tempat, penyediaan makan minum minimal snack dan air mineral, sewa sound system, hingga biaya daya listrik. Biaya tersebut, minimal bisa mencapai Rp3 juta di satu titik. Apalagi, kalau masyarakat yang datang dibantu biaya transportasi, atau diberikan cinderamata. Belum lagi kalau dalam acara tersebut mendatangkan artis atau mengundang kelompok kesenian. 

Pesona Irwan Afriadi

Cawabup Irwan Afriadi juga menebarkan "pesona" terpendam yang belum banyak diketahui. "Negatif campaign" yang digaungkan lawan politik, bahwa Irwan Afriadi adalah orang Sangir, Kabupaten Solok Selatan, ternyata terklarifikasi dengan sendirinya, saat dirinya tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Ternyata, orang tua perempuan Irwan berasal dari Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi. Sementara ayahnya berasal dari Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti. Ternyata, nama "Sangir", didapatkan karena Irwan Afriadi lahir dan besar di Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Sehingga, pasangan Emiko Irwan menjadi pasangan melingkupi ketiga "wilayah politik" di Kabupaten Solok. Yakni wilayah Utara (Emiko dari Nagari Singkarak), Tengah dan Selatan oleh sosok Irwan Afriadi.

Selama 10 tahun menjadi Anggota DPRD Sumbar (2014-2019 dan 2019-2024), kiprah Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok sangat mumpuni. Meskipun, tidak banyak diketahui, karena sosok Irwan yang fokus bekerja dan jarang mengekspos kinerja dan kiprahnya. (Niko Irawan)


Senin, 04 November 2024

Kelayakan dan Kapasitas Hj. Emiko, SP, Diragukan di Pilkada Kabupaten Solok 2024

 

Kelayakan dan Kapasitas Hj. Emiko, SP, Diragukan di Pilkada Kabupaten Solok 2024?

Mimpi Mengukir Sejarah, untuk Menuntaskan Pengabdian dengan Sentuhan Keibuan

Hj. Emiko, SP, mengukir sejarah sebagai perempuan pertama yang tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok. Meski diusung kekuatan besar, istri Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar tersebut senantiasa diragukan, terutama terkait kapasitas dan kodratnya sebagai perempuan. Pandangan "sinis", bahwa Emiko hanya "berlindung" di belakang Epyardi Asda, akhirnya terbantahkan dalam kontestasi dan kampanye Pilkada 2024! Setiap turun ke masyarakat, Hj. Emiko disambut penuh antusias, karena dirinya tampil percaya diri, anggun, elegan dan penuh empati. Tak ada lagi "bayang-bayang" Epyardi Asda, tapi berganti sosok keibuan yang menjanjikan harapan baru bagi Kabupaten Solok.

Mungkinkah Kabupaten Solok akan dipimpin seorang perempuan? Jawabannya tentu sangat mungkin, karena salah satu kontestan Calon Bupati Solok diisi oleh perempuan, yakni Hj. Emiko, SP. Mungkinkah Paslon nomor urut 2, Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi bisa menang? Jawabannya tentu hanya bisa didapat seusai pemungutan suara tanggal 27 November 2024. Bagaimana peluang "Solok Bersemi" atau Solok Bersama Emiko dan Irwan Afriadi?

Ada dua pertanyaan, sekaligus menjadi keraguan terbesar bagi masyarakat terhadap "Bersemi" di awal kemunculan Emiko di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Pertama, kodratnya sebagai perempuan, yang dianggap sebagai sosok yang lemah. Kedua, statusnya sebagai istri dari Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, yang dianggap sebagai pembangunan dinasti politik. Namun, seiring perjalanan waktu dan eskalasi politik di masa sosialisasi dan kampanye, Emiko-Irwan berhasil mematahkan segala keraguan tersebut.

Sebelum mengulasnya lebih dalam, terlebih dahulu, mari sejenak kita melebarkan pandangan di kontestasi Pilkada Serentak di tingkat nasional, Sumbar dan hingga menilai kiprah para kaum hawa di Kabupaten Solok. 

Pilkada Jawa Timur 2024

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Timur (Jatim) menghadirkan fenomena baru. Sejarah baru tercipta, karena provinsi yang terkenal dengan negeri para ulama itu, dipastikan bakal kembali dipimpin oleh perempuan. Hal ini, karena tiga calon gubernur adalah perempuan. Yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim.

Fenomena tersebut membuat kiprah perempuan dalam panggung politik terbukti bisa memiliki kesempatan dan peluang sama untuk menjadi pemimpin yang diharapkan masyarakat. Jawa Timur, sebagai provinsi yang memiliki ribuan pondok pesantren, tempat lahir dan berkembangnya Ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU), dan ribuan sekolah dan perguruan tinggi Islam, ternyata bisa "legowo" menerima kehadiran sosok perempuan. 

Pakar Kepemiluan dari Universitas Indonesia (UI) Titi Anggraini, mengatakan sejarah baru di Pilkada Jatim 2024 ini, membuktikan bahwa politik kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan merupakan sebuah keniscayaan. Sehingga perempuan bukan hanya untuk kepentingan Pilkada Jatim, sebagai pemilih, tapi sebagai sosok yang akan dipilih. Lebih dari itu, Titi Anggraini menganggap kehadiran perempuan dapat membawa pesan politik yang sangat berpengaruh bagi arah perkembangan demokrasi, baik di tingkat lokal Jawa Timur, maupun di Indonesia.

"Pilkada Jawa Timur mengukir sejarah baru bagi panggung politik Indonesia dan juga saya kira menjadi preseden bagi praktik keterwakilan perempuan dan perempuan politik di dunia dalam konteks kontestasi elektoral," katanya melalui Youtube pribadi Titi Anggraini dikutip dari NU Online, Rabu (10/9/2024).

Pilkada Dharmasraya 2024

Pilkada Dharmasraya 2024 mengukir dua sejarah baru. Pertama, KPU Dharmasraya menetapkan hanya satu pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Annisa Suci Ramadhani (Caca) dan Leli Arni dalam Pilkada Dharmasraya 2024. Dengan demikian Caca-Leli akan melawan kotak kosong. Kedua, Caca-Leli menjadi dua perempuan pertama yang maju berpasangan untuk Pilkada serentak 2024 di Sumatera Barat.

Annisa Suci Ramadhani merupakan putri bungsu Marlon Martua Situmeang, mantan bupati Dharmasraya 2005-2010, setelah dimekarkan dari Kabupaten Sijunjung. Caca menggandeng politikus dan birokrat senior Leli Arni, mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Dharmasraya.

Kiprah Para Srikandi di Kabupaten Solok

Jauh sebelum Hj. Emiko, SP tampil di kontestasi Pilkada 2024, ternyata Kabupaten Solok sudah lebih dahulu membuktikan bahwa kiprah perempuan dapat dipercaya. Setidaknya, ada dua indikator yang terang-benderang. Pertama, kiprah para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Solok yang memiliki kinerja brilian. Kedua, kiprah dua Walinagari (Kepala Desa Adat) yang terbukti saat memimpin di nagarinya, diterima dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat. Termasuk para pemangku adat, maupun pemuka agama.

Kiprah para kepala OPD Pemkab Solok terbilang sangat brilian. Para srikandi tersebut, bahkan memimpin OPD-OPD "bergengsi" yang memegang peranan penting terhadap jalannya pemerintahan. Seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Vivi Fortuna Adhadi, Kepala Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Ratna Humaira, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Teta Midra, hingga Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Koperindag UKM) Ahpi Gusta Tusri.

Kemudian, saat ini ada setidaknya dua Walinagari (Kepala Desa Adat) di Kabupaten Solok yang dipilih langsung oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin. Pertama Walinagari Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya, Kasyanti. Kedua, Walinagari Bukit Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Usnidar. Saat memimpin nagarinya, bisa diterima dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat. Termasuk para pemangku adat, maupun pemuka agama. Sehingga, hal itu menjadi bukti bahwa pemimpin perempuan tidak ada masalah.

Menghadang Stigma Dinasti Politik

Setelah membuktikan bahwa kodrat sebagai perempuan bukan halangan, "Bundo" Emiko kembali membuktikan bahwa dirinya tampil bersama Irwan Afriadi di Pilkada Kabupaten Solok 2024, bukan hanya karena statusnya sebagai istri Bupati Solok Epyardi Asda, sekaligus mematahkan pandangan negatif (stigma) untuk membangun dinasti politik di Kabupaten Solok. 

Pasangan Cabup-Cawabup Solok Emiko-Irwan Afriadi, menjadi Paslon yang paling sering turun ke masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) Kampanye Paslon "Bersemi" yang sudah mencapai lebih dari 180 buah, dengan masa kampanye Pilkada sudah berlangsung selama 30 hari. Artinya, paling tidak, Hj. Emiko dan Irwan Afriadi sudah turun di 5 titik setiap hari. Hal ini menjadikan Emiko-Irwan sebagai Paslon yang paling "berkeinginan menang" di Pilkada Kabupaten Solok 2024.

Di sisi lain, turun di minimal 5 titik lokasi kampanye setiap hari, membalikkan prediksi bahwa sosok Emiko dalam kodratnya sebagai perempuan dan statusnya sebagai istri petahana Epyardi Asda, bakal sulit bersaing dengan kandidat lain. Justru, Emiko membuktikan bahwa dirinya adalah seorang perempuan tangguh dan terbukti tidak "bergantung" atau akan "mengekor" ke sang suami, Epyardi Asda, yang juga bertarung di eskalasi Pilkada Sumbar 2024. Pada setiap kampanyenya, Emiko tampil selalu "segar" dan "bugar". 

Bahkan, saat berorasi, Emiko selalu tampil dengan naluri keibuan yang penuh kesantunan untuk menyapa masyarakat. Hal ini, seakan menjadi "antitesis" dari Epyardi Asda yang di setiap turun ke masyarakat, senantiasa "berapi-api". Meski memiliki "frekuensi" dan niat yang sama dalam upaya membangun daerah, Emiko tampil dengan "amplitudo" dan kesan yang berbeda dengan Epyardi Asda. Naluri keibuan yang penuh kesantunan Emiko, ternyata juga menarik simpati dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh politik Kabupaten Solok untuk bergabung dengan Paslon "Bersemi".

Lalu, apa yang membuat Emiko dan Irwan Afriadi menjadi sosok yang paling kuat di Pilkada Kabupaten Solok 2024? Setidaknya, ada 7 faktor yang membuat Paslon "Bersemi" bakal memenangkan Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024. Yakni, dukungan 4 Parpol pengusung, Program Athari Gauthi Ardi, dukungan ASN dan Walinagari, dukungan finansial, dukungan tokoh masyarakat, kapasitas Emiko dan kapasitas Irwan Afriadi. 

Sekilas Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi

Mengusung tagline "Bersemi" atau Bersama Emiko Irwan, Paslon nomor urut 2 ini menggebrak secara superior di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Paslon "Bersemi" diusung kekuatan besar di jagat politik Kabupaten Solok. Koalisi raksasa tersebut berisikan Partai Amanat Nasional (PAN) yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Solok 2024-2029 dengan 6 kursi. Kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang merupakan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Lalu Partai Golongan Karya (Golkar) yang merupakan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Ditambah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan 2 kursi. Sehingga, Paslon "Bersemi" didukung oleh 18 kursi dari 35 kursi DPRD Kabupaten Solok 2024-2029.

Selain dukungan 18 kursi di DPRD Kabupaten Solok 2024-2029, Paslon "Bersemi" juga didukung kekuatan politik di tingkat pusat, provinsi, hingga daerah. Yakni sebanyak 4 Anggota DPR RI, yakni Athari Gauthi Ardi (PAN), Lisda Rawdha Hendrajoni dan Shadiq Pasadigoe (NasDem) dan Zigo Rolanda (Golkar). Kemudian, 3 Anggota DPRD Sumbar, yakni Lastuti Darni (PAN), Abdul Rahman (NasDem) dan Yogi Pratama (Golkar). Sehingga, kekuatan ini bakal mampu membawa sinergitas dan harmonisasi di Kabupaten Solok ke depan. Yakni hubungan harmonis dan sinergis antara eksekutif dengan legislatif dan kerja sama kuat antara pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan Kabupaten Solok.

Selain itu, Emiko-Irwan juga didukung penuh oleh sejumlah tokoh masyarakat, elemen masyarakat di tingkat akar rumput, hingga sejumlah organisasi lain yang telah merasakan efek dari pembangunan yang dilakukan Bupati Epyardi Asda bersama DPRD Kabupaten Solok 2019-2024, serta kiprah Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi di Kabupaten Solok yang membawa sekira Rp500 miliar APBN ke Kabupaten Solok. Perlu diingat, Athari berhasil meraih 49.000 lebih suara di Pileg 14 Februari 2024 lalu, yang hampir dipastikan akan memilih Emiko-Irwan di Pilkada 27 November 2024 nanti. Sehingga, menjadi modal besar bagi pemenangan "Bersemi".

Tampilnya Hj. Emiko, SP, sebagai Calon Bupati Solok, menjanjikan nuansa baru di pemerintahan Kabupaten Solok 2025-2030. Emiko yang dikenal santun, keibuan, mau mendengarkan masukan dari siapa saja, mau merangkul kawan dan lawan, serta cakap memilih orang-orang di bidang masing-masing, menjadi "sisi lain" dari Bupati Solok saat ini, Epyardi Asda, yang dikenal sangat "garang". Emiko selama ini juga menjadi tempat "mengadu" bagi aparatur pemerintahan dan masyarakat hingga ke tingkat nagari. Terbukti, Emiko mampu "menyejukkan" dan mencarikan solusi terbaik.

Pengalaman Emiko mendampingi Epyardi Asda selama 3 periode di DPR RI dan satu periode sebagai Bupati Solok, akhirnya terbukti di saat Emiko mulai melakukan sosialisasi dan kampanye selama ini. Di setiap kunjungan ke masyarakat, Emiko diterima dengan takjub. Kehadirannya, disambut dengan suka cita dan harapan baru bagi Kabupaten Solok ke depan. 

Cawabup Irwan Afriadi juga menebarkan "pesona" terpendam yang belum banyak diketahui. "Negatif campaign" yang digaungkan lawan politik, bahwa Irwan Afriadi adalah orang Sangir, Kabupaten Solok Selatan, ternyata terklarifikasi dengan sendirinya, saat dirinya tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Ternyata, orang tua perempuan Irwan berasal dari Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi. Sementara ayahnya berasal dari Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti. Ternyata, nama "Sangir", didapatkan karena Irwan Afriadi lahir dan besar di Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Sehingga, pasangan Emiko Irwan menjadi pasangan melingkupi ketiga "wilayah politik" di Kabupaten Solok. Yakni wilayah Utara (Emiko dari Nagari Singkarak), Tengah dan Selatan oleh sosok Irwan Afriadi.

Selama 10 tahun menjadi Anggota DPRD Sumbar (2014-2019 dan 2019-2024), kiprah Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok sangat mumpuni. Meskipun, tidak banyak diketahui, karena sosok Irwan yang fokus bekerja dan jarang mengekspos kinerja dan kiprahnya.

Dalam 40 hari ke depan, tentu masyarakat menunggu pembuktian bahwa Irwan Afriadi memang berasal dari Muaro Paneh, terutama pernyataan dari niniak mamak dan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga menunggu konsep-konsep Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok jika nanti terpilih menjadi Wakil Bupati Solok periode 2025-2030. (*/Niko Irawan)

Minggu, 03 November 2024

KPU Kota Solok Gelar Rakor Pilkada dengan Insan Media

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam memahami setiap informasi yang beredar. "Jangan langsung percaya begitu saja pada setiap informasi yang ada. Periksa dulu sumbernya atau bandingkan dengan media terpercaya," ujar Firdaus Abie, Sekretaris PWI Sumatera Barat, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bertema Kampanye Bersama Media Massa pada Pilkada Kota Solok 2024 yang berlangsung di Premier Hotel Syariah Solok, Minggu (3/10).

Dalam penyajian berita, media massa berpedoman pada prinsip jurnalistik yang tunduk pada Kode Etik Jurnalistik sebagai landasan etika. Proses dalam media massa juga berbeda dari media sosial yang memungkinkan siapa pun menulis kapan saja. 

Di media massa, berita harus melewati beberapa tahapan, mulai dari perencanaan, peliputan, evaluasi, hingga pengeditan sebelum tayang.

Firdaus Abie, yang juga menjabat sebagai Direktur Posmetro Padang, menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam mendukung KPU untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat melalui pemberitaan. 

Media berperan pula dalam mensosialisasikan proses dan tahapan pemilu, sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Di sisi lain, Eka Jumiati dari KPID Sumatera Barat menjelaskan bahwa KPID memiliki tugas untuk menetapkan standar, menyusun aturan, mengawasi, serta melakukan koordinasi dengan pemerintah dan lembaga terkait. KPID bertanggung jawab memastikan persaingan yang sehat di ranah media elektronik serta menindaklanjuti pengaduan terkait pemberitaan.

Ketua KPU Kota Solok, Ariantoni, saat membuka acara Rakor, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2024 dan Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024, yang mengatur teknis kampanye pemilihan kepala daerah. Dengan pemilihan yang tinggal 24 hari lagi, setiap divisi KPU Kota Solok turut memaparkan program yang telah dan akan dilaksanakan.

Masyarakat diharapkan dapat lebih selektif dalam menyerap informasi, terutama selama masa kampanye, agar terhindar dari kesalahan informasi yang mungkin beredar di media sosial. (Niko Irawan)


Rabu, 30 Oktober 2024

HUT ke-5 Partai Gelora, Ajang Penguatan untuk Menangkan NC-LM di Pilkada Kota Solok 2024

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, yaitu tgl 28 Oktober 2024,seluruh fungsionaris partai Gelombang Rakyat Indonesia (partai Gelora) kota Solok mengadakan syukuran HUT ke 5 di rumah Gelora jalan by pass kelurahan KTK. Acara yg sangat bersejarah ini dihadiri oleh Paslon Walikota dan Wakil Walikota H.Nofi Candra, S.E, dan Leo Murphy, S.H, M.H, 

Dalam kata sambutannya, ketua DPD partai Gelora, Deddy Heriyanto menghimbau kepada seluruh kader dan simpatisan serta keluarga besar partai gelora untuk selalu menjaga iklim pilkada dikota Solok agar selalu kondusif, damai dan penuh persaudaraan. HUT gelora ini kita jadikan sebagai wadah menyatukan tekad dalam memenangkan pasangan yg kita usung, yaitu nomor urut 1. H.Nofi Candra dan bung Leo Murphy. Kita harus pastikan di tanggal 27 November nanti bahwa kandidat nomer urut 1 menang.

Acara yg dimeriahkan oleh pelaku seni kota Solok yaitu QD musik membuat suasana sangat hikmat. Pemotongan nasi tumpeng pertama sebagai rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala kita serahkan kepada bp calon walikota H.Nofi Candra, selanjutnya potongan kedua kita berikan kepada Bung Leo Murphy, calon Wakil Walikota.

Dalam kata sambutannya, Haji Nofi Candra menyampaikan selamat ulang tahun ke 5 Partai Gelora  sekaligus mengapresiasikan komitmen dan keseriusan kawan kawan dipartai gelora dalam memenangkan NcLm dalam kontestasi Pilkada.

beliau juga mengucapkan terimkasih, atas perjuangan partai gelora ditingkat mahkamah konstitusi (MK) dalam membela suara rakyat, sehingga terjadi perubahan undang undang dalam peraturan KPU RI.

Tanpa perubahan peraturan tersebut  mustahil kita dapat mendaftar di KPUD, karena salah satu  persyaratan waktu itu harus dinusung oleh partai politik yang memiliki suara 20% atau memiliki empat kursi DPRD. Hari ini, dengan usungan satu partai saja yaitu Partai Persatuan Pembangunan, kita sudah berhak mendaftar sebagai calon walikota dan wakil walikota periode 2025-2030. Harapan saya, semoga di tahun 2028 nanti, partai Gelora Kota Solok bisa memperoleh kursi di DPRD, ujar H.Nofi Candra penuh motivasi.

Di kesempatan yang sama, bung Leo Murphy juga menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh jajaran pengurus, dan seluruh relawan dan simpatisan, atas semangat dan perjuangan membela hak hak demokrasi masyarakat kota Solok. Leo juga mengikuti perkembangan partai ini sejak mulai berdiri tahun 2019. Tokoh tokoh pendiri partai ini adalah mereka yang memiliki wawasan, keberanian dan  nyali besar untuk membawa arah baru Indonesia menuju 5 besar kekuatan dunia.

Leo yakin partai gelora nanti akan menjadi salah satu partai besar secara nasional. teruslah berjuang untuk kota Solok yang lebih maju dan di berkahi, tutur nya.

Menurut informasi dari ketua pelaksana, Muhammad Iqbal, acara ini juga akan di hadiri oleh calon gubernur yg di usung oleh partai gelora, yaitu Bp.Epyardi Asda, namun beberapa jam menjelang acara akan di mulai kami baru dapat informasi bahwa beliau ada kegiatan lain di Pekan Baru.

Hal ini tidak membuat kami patah semangat, karena hadir juga ketua tim pemenangan Otewe Sumbar yaitu, Efriyon Coneng,( anggota DPRD Kota Solok) bersama sdr Angry Nursya S,H sekertaris DPD Partai Amanat Nasional Kota Solok.

Dalam sambutannya, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (DPD PAN) bpk. Efriyon Coneng mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Partai Gelora atas segala persiapan acara ini. kedepannya mari kita tingkatkan kembali kolaborasi ini untuk memenangkan Otewe Sumbar menjadi Gubernur Sumatera Barat periode 2025-2030.

Dalam kesempatan ini  saya ingin memastikan, bahwa kerja sama saya dengan bp.H.Nofi Candra sudah terbangun sejak lama sekali yaitu semasa beliau (H.Nofi Candra) menjabat sebagai senator sumatera barat di DPD RI. Jadi sudah sangat pasti bahwa saya mendukung H.Nofi Candra dan Leo Murphy dalam kontestasi Pilkada kota Solok tahun ini, ujar beliau disambut tepukan tangan para hadirin.

HUT Gelora ke 5 yang diselenggarakan oleh DPD kota Solok juga menghadiri H Jon Afrizal, S.H, Sekretaris Wilayah Sumatera Barat. Beliau menyampaikan bahwa partai Gelora adalah kumpulan orang orang yang mempunyai mimpi besar untuk NKRI agar menjadi "Super Power Baru Dunia",  Refleksi 5 tahun perjalanan partai ini akan selalu kita evaluasi menuju 2029 nanti.

Alhamdulillah di jajaran kementrian merah putih, dua tokoh penting partai Gelora d berikan amanah menjadi wakil menteri.a Yaitu wakil menteri luar negeri bpk Anis Matta (Ketua Umum Partai Gelora Indonesia), beliau ditugaskan fokus tentang urusan dunia Islam.

Juga bang Fajri Hamzah (wakil ketua umum), beliau diamanahkan menjadi wakil menteri perumahan dan kawasan pemukiman. Tentu ini semua akan mempermudah pergerakan pergerakan politik kita kedepan. Sambut pak sekwil gelora penuh bahagia. (Niko Irawan)


Kinerja Bawaslu Kota Solok Semakin Disorot, Rangkaian Pelanggaran Pilkada "Dimentahkan"

Kinerja Bawaslu Kota Solok Semakin Disorot, Rangkaian Pelanggaran Pilkada "Dimentahkan"

Ridho Ananda: Semestinya Dugaan Pelanggaraan Ditindaklanjuti agar Tak Berulang

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solok, Sumatera Barat, semakin disorot. Bawaslu Kota Solok dinilai tidak peka terhadap berbagai dugaan pelanggaran yang dilaporkan oleh Paslon Pilkada Kota Solok 2024. Terbaru, Paslon Walikota dan Wakil Walikota Solok Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM dan H. Suryadi Nurdal, SH, (Dhani-Suryadi) diduga melakukan kegiatan kampanye di fasilitas umum dan menggelar arak-arakan di jalan raya, pada hari Minggu malam (27/10/2024).

Dugaan pelanggaran tersebut dinilai mengangkangi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solok 2024. Pada Minggu malam (27/10/2024) tersebut, Dhani-Suryadi diduga melakukan kegiatan kampanye Pemilu ditengah jalan raya yakni di Simpang Surya di depan di Pasaraya Solok yang merupakan fasilitas umum. Selain itu, pasangan Dhani-Suryadi juga diduga telah melakukan kampanye dengan menggelar pawai dan arak-arakan dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan di jalan raya, dari Simpang Surya ke Koto Panjang. 

Kegiatan tersebut disinyalir telah melanggar ketentuan mengenai larangan kampanye Pilkada 2024 yang diatur dalam PKPU nomor 13 tahun 2014 Bab VIII Pasal 57 huruf E dan huruf J, yang berbunyi:

"Huruf E : Mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum"

"Huruf J : Melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau dengan kendaraan di jalan raya"

Diketahui, Paslon Dhani-Suryadi dalam kegiatan kampanye melakukan pawai berjalan kaki dari Posko Pemenangan Calon Walikota dan Wawako Solok Dhani-Suryadi Simpang Surya ke Kampung Tarandam Koto Panjang Kota Solok.

Terkait adanya dugaan pelanggaran Pemilu oleh pasangan Dhani-Suryadi tersebut, Anggota Bawaslu Kota Solok Eka Rianto saat dihubungi melalui handphone pribadinya menyebutkan bahwa melalui jajaran Panwascam melihat ada keramaian di Posko Pemenangan Dhani-Suryadi di Simpang Surya.

"Kami melalui Panwascam telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan koordinasi dengan Tim Pemenangan Paslon Dhani-Suryadi," sebut Eka Rianto.

Diungkapkannya, pigaknya telah menyampaikan bahwa kegiatan randai yang digelar tidak ada masalah. Tapi randai yang berbau kampanye baru menjadi hal yang harus menjadi perhatian Bawaslu.

"Kami melihat tidak ada aksi kampanye dalam randai dan itu hanya sekadar randai. Kami telah sampaikan ke tim, kalau randai silahkan dilanjutkan namun kampanye tetap di Koto Panjang dan kampanye tidak ada di Simpang Surya," jelasnya.

Lebih lanjut Eka Rianto menyebutkan terkait orasi dalam pawai belum dilihat, sedangkan dari laporan jajaran Panwascam hanya itu.

"Sudah dilakukan pencegahan, kalau ‘Barandai’ silahkan ‘Barandai’, yang kami cegah itu adalah kampanye di saat ‘Barandai’. Temuan kami, ada keramaian, ada randai dan lalu kita lakukan pencegahan jika ada kampanye, karena berkampanye hanya di Koto Panjang," terangnya.

Eka kembali menegaskan berdasarkan penyampaian Panwascam ke Bawaslu bahwa pencegahan telah dilakukan.

Di tempat terpisah, Juru Bicara (Jubir) Tim Hukum Paslon Walikota dan Wawako Solok H. Nofi Candra, SE dan Leo Murphy, SH, MH (NC-LM) Ridho Anandha Jhos Jasticio, SH pada media ini, Selasa (29/10/2024), mengungkapkan adanya kampanye yang dilakukan oleh Paslon 02 (Dhani-Suryadi) pada Minggu malam tanggal 27 Oktober 2024 lalu.

"Paslon Walikota dan Wakil Walikota Solok Dhani-Suryadi melaksanakan kampanye di Jalan Simpang Surya, Air Mati, Koto Panjang, sehingga menimbulkan kemacetan (Menutup akses lalu lintas), dan itu termasuk salah satu pelanggaran," kata Ridho Anandha.

Dijelaskannya, sesuai dengan PKPU Nomor 13 Tahun 2024, BAB VIII pasal 57 tentang Larangan dalam kampanye. Kasus ini berpotensi terpenuhi unsur pelanggaran mengganggu ketentraman, ketertiban umum (Pidana).

Selain itu, juga berpotensi terhadap pelarangan kampanye pawai, jalan kaki, penyimpangan terhadap izin (Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) Kampanye (Pidana).

"Dalam waktu dekat, kami Tim Kuasa Hukum NC-LM akan melaporkan secepatnya, yang diiringi bukti pelanggaran-pelanggaran lain yang dilakukan oleh Paslon Nomor 02 tersebut," bebernya.

Diungkapkannya, beberapa laporan pelanggaran yang dimasukkan ke Bawaslu, bertujuan agar terwujudnya demokrasi yang bersih dengan mengikuti, dan mematuhi aturan yang telah tertera.

"Semestinya, dugaan pelanggaraan ditindaklanjuti agar tak terus berulang," tegasnya.

Disebutkannya, terdapat 20 Larangan Kampanye Pilkada 2024 dalam Peraturan KPU Terbaru. Dari mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 hingga menjanjikan atau memberikan uang atau materi lain sebagai imbalan kepada warga negara Indonesia baik langsung maupun tidak langsung.

Masa kampanye Pilkada dimulai per 25 September 2024 dan berakhir pada 23 November 2024. Adapun arti kampanye Pilkada adalah kegiatan untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Kepala Daerah (Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota).

Lebih lanjut, ketentuan mengenai kampanye Pilkada 2024 ini diatur di dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, yang diundangkan pada 20 September 2024. (Niko Irawan)

Rabu, 23 Oktober 2024

"Keberpihakan" Legislator Kota Solok di Pilkada 2024 Terbelah!

Sejarah, Kekerabatan dan Perkawanan yang Menentukan Hasil Pilkada Kota Solok 2024

"Keberpihakan" Legislator Kota Solok di Pilkada 2024 Terbelah!

Cawako-Cawawako Solok H. Nofi Candra, SE - Leo Murphy, SH, MH, "hanya" diusung oleh satu Parpol, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di kontestasi Pilkada Kota Solok 2024. Artinya, "hanya" didukung oleh 2 kursi PPP di DPRD Kota Solok 2024-2029. Namun, benarkah hanya dua legislator PPP tersebut yang mendukung NC-LM?

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi satu-satunya partai yang mengusung Pasangan Calon (Paslon) H. Nofi Candra, SE dan Leo Murphy, SH, MH, di kontestasi Pilkada Kota Solok 2024. Partai berlambang Ka'bah tersebut, disebut-sebut sebagai partai penyelamat demokrasi di Kota Solok. Hal ini, karena PPP adalah satu-satunya partai parlemen di DPRD Kota Solok yang mengusung NC-LM dengan komposisi dua kursi. Namun, PPP berhak sebagai pengusung tunggal, karena sesuai dengan keputusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024, PPP menjadi salah satu partai yang memenuhi ambang batas pengusungan kandidat Cawako-Cawawako Solok 2024. PPP Kota Solok berhasil meraih 10,5 persen suara di Pileg 14 Februari 2024, sementara, ambang batas pengusung Pilkada di Kota Solok adalah 10 persen. 

Nama Ketua DPC PPP Kota Solok, Fakhria Murpe menjadi buah bibir, karena "keberaniannya" mengusung NC-LM dan "beradu ilmu" dengan 8 Parpol yang mengusung petahana Wakil Walikota Solok Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM dan Suryadi Nurdal, SH. Fakhria Murpe yang lebih dikenal dengan panggilan "Ari Ane", merupakan anak dari Daswippetra Dt Manjinjing Alam, Anggota DPRD Sumbar dua periode (2019-2024 dan 2024-2029) dan Anggota DPRD Kota Solok tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019).

Selain mengusung NC-LM di Pilkada Kota Solok 2024, Fakhria Murpe juga berhasil mengantarkan PPP menggandakan kursi di DPRD Kota Solok 2024-2029. Yakni dari satu kursi di 2019-2024 menjadi dua kursi di periode 2024-2029. Yakni Romi Indra Utama di Dapil Lubuk Sikarah dan Rinaldi dari Dapil Tanjung Harapan. 

"Alhamdulillah. Seluruhnya terjadi karena jalan Allah. Kita hanya wajib berusaha atau berikhtiar, semoga jalan Allah pula yang akan mengantarkan NC-LM ke kursi Walikota dan Wakil Walikota Solok 2025-2030 bersama PPP dan partai-partai lainnya," ujarnya. 

Selain PPP, Nofi Candra dan Leo Murphy, juga didukung oleh delapan partai nonparlemen, yakni Partai Gelora, Partai Buruh, PKB, PKN, PSI, Perindo, Partai Garuda dan Partai Ummat.

Meski hanya diusung satu Parpol, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H. Nofi Candra, SE dan Leo Murphy, SH, MH, ternyata mendapatkan dukungan "bawah tanah" dari mayoritas Anggota DPRD Kota Solok periode 2024-2029. 

Selain itu, sejumlah kader dan petinggi Parpol pendukung Ramadhani-Suryadi, secara terang-terangan justru mendukung Nofi Candra dan Leo Murphy. Di antaranya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sumbar, Hendri Irawan, SE, MM, dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Solok, Yutris Can, SE. 

Bahkan, Boris (sapaan Yutris Can) didapuk menjadi Ketua Tim Pemenangan NC-LM di Pilkada Kota Solok 2024. Pengalaman mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Solok, mantan Ketua DPD PAN Kota Solok dan mantan Ketua DPRD Kota Solok tiga periode (2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2020) tersebut, terbukti menjadi magnet kuat dan membentuk polarisasi politik yang begitu besar di Kota Solok. Sehingga, popularitas dan elektabilitas NC-LM menjadi berlipat ganda.

Setelah KPU Kota Solok menetapkan dua Paslon Pilkada Kota Solok pada 22 September 2024 dan dilanjutkan pengundian nomor urut pada 23 September 2024, polarisasi politik langsung terbentuk. Meski keputusan Parpol secara jelas berdasarkan rekomendasi ke kandidat, namun sejumlah kondisi membuat "keberpihakan" menjadi "berlawanan" dengan rekomendasi Parpol masing-masing. Hal ini, terutama terkait sejarah masa lalu, hubungan kekerabatan, perkawanan, dan hubungan spesial yang sangat menentukan "keberpihakan". 

Meminjam pernyataan dari Wakil Ketua DPW Partai NasDem Sumbar, Hendri Irawan Dt Tambijo: "Secara (rekomendasi) partai mungkin ada di pihak sebelah (Ramadhani-Suryadi), tapi mesin (politik) ada disini (bersama Nofi Candra-Leo Murphy)". Mantan Anggota DPRD Sumbar periode 2004-2009 dari Partai PPP ini, menegaskan bahwa seluruh elemen pemenangan NC-LM bekerja sangat serius di Pilkada Kota Solok 2024 ini. 

Dari 20 Anggota DPRD Kota Solok 2024-2029, sebanyak 18 legislator, secara "kepartaian", berada di pihak RDKP-SN. Namun dari segi sejarah masa lalu, hubungan kekerabatan dan perkawanan, berada di pihak NC-LM. Siapa saja dan dari Parpol mana saja?

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai berlambang Ka'bah tersebut mengirim dua kursi ke DPRD Kota Solok 2024-2029, yakni Romi Indra Utama dari Dapil Lubuk Sikarah dan Rinaldi (Pinal) dari Dapil Tanjung Harapan. Keduanya "dipastikan" berada di barisan NC-LM, karena menjadi Parpol pengusung. Di samping itu, Rinaldi adalah teman sekelas Nofi Candra saat sekolah, sementara Romi Indra Utama adalah "menantu" di Nagari Saniang Baka, kampung halaman Nofi Candra.

Partai Golongan Karya (Golkar)

Partai berlambang beringin mengirim tiga kursi ke DPRD Kota Solok 2024-2029 dan berstatus sebagai Parpol pemenang Pileg Kota Solok 2024. Yakni Fauzi Rusli dan Rio Putra dari Dapil Lubuk Sikarah dan Irman Yefri Adang dari Dapil Tanjung Harapan. Fauzi Rusli yang merupakan Ketua DPRD Kota Solok didapuk sebagai Ketua Tim Pemenangan RDKP-SN. Rio Putra, yang merupakan anak kandung Ketua DPD Partai Golkar Kota Solok Hj. Nurnisma, diyakini juga menunjukkan keberpihakan ke RDKP-SN. Namun, dilema justru dihadapi oleh Irman Yefri Adang, yakni terkait hubungannya masa lalunya yang sangat erat dengan Nofi Candra. Irman Yefri Adang yang di Pilkada Kota Solok 2020 lalu berpasangan dengan Yutris Can, kalah dari Paslon Zul Elfian Umar dan Ramadhani Kirana Putra. Ditambah lagi, Leo Murphy adalah kader Partai Golkar, yang semestinya mendapat dukungan dari partai berlambang beringin. 

Partai Nasional Demokrat (NasDem)

Partai besutan Surya Paloh ini, menjadi Parpol pemenang kedua di Pileg 2024 lalu dan mengirim tiga wakil ke DPRD Kota Solok. Yakni Yusmanita yang merupakan kakak kandung Ramadhani Kirana Putra dan Oki Oktaviado dari Dapil Lubuk Sikarah, dan Amrinof Dias Dt Ula Gadang dari Dapil Tanjung Harapan. Ketiga legislator itu diyakini berada di kubu RDKP-SN, namun secara pimpinan Partai NasDem, Ketua DPD NasDem Kota Solok Yoserizal dan Wakil Ketua NasDem Sumbar Hendri Irawan Dt Tambijo, diyakini berada di kubu NC-LM. 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

PKS mengirim dua wakilnya ke DPRD Kota Solok 2024-2029. Yakni Mira Harmadia dari Dapil Lubuk Sikarah dan Ade Merta dari Dapil Tanjung Harapan. Meski, PKS memberikan rekomendasi ke RDKP-SN, namun dukungan personal dua legislator itu akan terbelah. Bagi Ade Merta, mungkin bisa "patuh" ke rekomendasi PKS. Namun, tidak demikian halnya bagi Mira Harmadia, yang merupakan sepupu dari Leo Murphy. Ayah dari Mira Harmadia, yakni Alm Haji Syafri Debong (HSDB) merupakan mamak (paman) kandung dari Leo Murphy.

Partai Demokrat

Partai berlambang bintang mercy tersebut, mengirim dua wakilnya ke DPRD Kota Solok. Yakni Deni Nofri Pudung dari Dapil Lubuk Sikarah dan Bayu Kharisma dari Dapil Tanjung Harapan. Kedua legislator yang sama-sama menjalani periode ketiga di DPRD Kota Solok, diyakini berada di pihak NC-LM. Hal ini, karena hubungan erat dan kekeluargaan Deni Nofri Pudung dengan Yutris Can. Sementara, bagi Bayu Kharisma, Cawako Leo Murphy adalah "sumando" (adik ipar)-nya. Meski secara kepartaian Partai Demokrat berada di RDKP-SN, namun secara hubungan kekeluargaan, Deni Nofri Pudung dan Bayu Kharisma berada di pihak NC-LM.

Partai Amanat Nasional (PAN)

PAN mengirimkan dua wakilnya ke DPRD Kota Solok, yakni Rusdi Saleh dari Dapil Lubuk Sikarah dan Efriyon Coneng dari Dapil Tanjung Harapan. Keduanya memiliki hubungan persahabatan yang sangat dekat dengan Nofi Candra dan Leo Murphy. Selain itu, Ketua MPP PAN Kota Solok, Yutris Can adalah Ketua Tim Pemenangan NC-LM.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

Partai besutan Presiden Prabowo Subianto tersebut mengirim dua kursi ke DPRD Kota Solok, yakni Ardi Alhakim Kidok dari Dapil Lubuk Sikarah dan Rika Hanom dari Dapil Tanjung Harapan. Selain Nofi Candra yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Gerindra dan menjadi Caleg Gerindra di Pileg DPR RI 14 Februari 2024 lalu, Ardi Alhakim Kidok dan Rika Hanom dalam kampanye Pileg 2024 lalu, "bertandem" dengan Nofi Candra.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

Partai Hanura mengirim dua wakilnya ke DPRD Kota Solok 2024-2029, yakni Rusnaldi dari Dapil Lubuk Sikarah dan Irwan Sari'in dari Dapil Tanjung Harapan. Ketua DPC Hanura Rusnaldi menjadi salah satu "pentolan" untuk pemenangan RDKP-SN di Pilkada Kota Solok 2024. Namun, pertanyaan besar patut dialamatkan ke Irwan Sari'in, karena kedekatannya dengan Yutris Can dan Leo Murphy, serta Nofi Candra.

Partai Bulan Bintang (PBB)

PBB mengirim dua wakilnya ke DPRD Kota Solok 2024-2029. Yakni Wazadly dari Dapil Lubuk Sikarah dan Hendra Saputra dari Dapil Tanjung Harapan. Sebelum memutuskan mendukung RDKP-SN, DPC PBB Kota Solok merupakan partai pendukung utama bagi NC-LM. Namun, di detik-detik akhir, DPP PBB (Pusat) memutuskan mendukung RDKP-SN. (Niko Irawan)

Selasa, 22 Oktober 2024

Anggota DPRD Sumbar H. Daswipetra Dt. Manjinjiang Alam Dukung Program Pakaian Sekolah Gratis di Kota Solok

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat mendukung program pasangan calon walikota dan wakil walikota Nofi Candra dan Leo Murphy mewujudkan pakaian sekolah gratis di Kota Solok. Hal itu disampaikan H. Daswipetra saat menjadi juru kampanye pasangan nomor urut 1 Nofi Candra Leo Murphy di Aia Tajun Kelurahan Simpang Rumbio, Kota Solok, Jumat ( 18/10/2024).

Menurutnya pakaian sekolah gratis merupakan harapan orang tua siswa setiap tahun ajaran baru. Memang biaya sekolah di Kota Solok sudah gratis, tetapi pakaian sekolah akan selalu menjadi pikiran orang tua karena cukup menguras anggaran.

"Melalui dana APBD Provinsi Sumatera Barat, saya akan memperjuangkan pakaian sekolah gratis untuk siswa-siawa SMA di Kota Solok," ujarnya.

Daswipetra Dt. Mjj Alam merupakan anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PPP yang kembali duduk untuk kedua kalinya. Sebelumnya Dt. Mjj Alam merupakan anggota DPRD Kota Solok 3 periode. Ia sangat memahami kondisi Kota Solok dari masa-masa kepemimpinan beberapa  walikota Solok. 

Haji Ane panggilan akrab beliau mengatakan Kota Solok pernah menjadi kota terkaya di Sumatera Barat, dengan APBD 700 an miliar dengan penduduk 50 an ribu. Sekarang APBD 500 miliar penduduk 80 an ribu. Kondisi ini perlu dibuat kajian kenapa terjadi penurunan seperti itu.

Ia mengungkapkan bahwa persoalan warga kota solok hari adalah masalah ekonomi, tingginya angka penggangguran, dan  kemiskinan. 

"Saya sudah ingatkan tolong tingkatkan Nilai Tukar Petani kita. Saat ini Kota Solok terendah dengan NTP 1,1, sementara daerah lainnya di Sumbar berada pada angka 1,8", ujar Ketua Pengprov Kick Boxing Sumbar itu.

Ia melanjutkan bahwa sebagai anggota DPRD Sumbar, telah melatih pembuatan pecel lele untuk masyarakat Kota Solok, dengan diberikan fasilitas seperti gerobak, ikan, beras. Kemudian juga mendorong UMKM di Kota Solok untuk terus tumbuh dengan melibatkan warga lokal seperti pembuatan baju batik untuk sekolah, usaha telur asin dan rendang yang semua tenaga kerjanya dari masyarakat Solok itu sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Kota Solok. (Niko Irawan)


Senin, 21 Oktober 2024

Emiko - Irwan Afriadi Diyakini Raih 65-75 Persen Suara di Pilkada Kabupaten Solok 2024

 

Emiko - Irwan Afriadi Diyakini Raih 65-75 Persen Suara di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Tak Lagi Terbendung, "Bersemi" Akan Rangkul Seluruh Elemen Membangun Kabupaten Solok

Jelang berakhirnya paruh pertama masa kampanye Pilkada Kabupaten Solok 2024, Paslon Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi, disebut sudah mengantongi sekira 46 persen suara. Persentase ini diyakini bakal terus melejit di paruh kedua. Bahkan, persentase kemenangan Paslon "Bersemi" diyakini bakal mencapai 65 persen hingga 75 persen. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Kampanye Pilkada Kabupaten Solok 2024 segera memasuki paruh kedua. Ketiga pasangan calon (Paslon), yakni H. Budi Satriadi, SKM, MM - Dr. H. Hardinalis Kobal, SE, MM dengan nomor urut 1, Paslon Hj. Emiko, SP - Irwan Afriadi dengan nomor urut 2, dan Jon Firman Pandu, SH - H. Candra, SHI, sudah "tebar pesona" ke masyarakat Kabupaten Solok. Ketiga Paslon sudah turun ke masyarakat dengan menyampaikan program-program, ide dan gagasan, untuk menarik simpati masyarakat. Demikian juga dengan pergerakan "mesin-mesin" politik untuk meyakinkan pemilih terhadap kapasitas dan kelebihan kandidat yang didukung. 

Pasangan Cabup-Cawabup Solok Emiko-Irwan Afriadi, menjadi Paslon yang paling sering turun ke masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) Kampanye Paslon "Bersemi" yang sudah mencapai lebih dari 140 buah, meski masa kampanye Pilkada belum genap 30 hari. Artinya, paling tidak, Hj. Emiko dan Irwan Afriadi sudah turun di 5 titik setiap hari. Hal ini menjadikan Emiko-Irwan sebagai Paslon yang paling "berkeinginan menang" di Pilkada Kabupaten Solok 2024.

Di sisi lain, turun di minimal 5 titik lokasi kampanye setiap hari, membalikkan prediksi bahwa sosok Emiko dalam kodratnya sebagai perempuan dan statusnya sebagai istri petahana Epyardi Asda, bakal sulit bersaing dengan kandidat lain. Justru, Emiko membuktikan bahwa dirinya adalah seorang perempuan tangguh dan terbukti tidak "bergantung" atau akan "mengekor" ke sang suami, Epyardi Asda, yang juga bertarung di eskalasi Pilkada Sumbar 2024. Pada setiap kampanyenya, Emiko tampil selalu "segar" dan "bugar". 

Bahkan, saat berorasi, Emiko selalu tampil dengan naluri keibuan yang penuh kesantunan untuk menyapa masyarakat. Hal ini, seakan menjadi "antitesis" dari Epyardi Asda yang di setiap turun ke masyarakat, senantiasa "berapi-api". Meski memiliki "frekuensi" dan niat yang sama dalam upaya membangun daerah, Emiko tampil dengan "amplitudo" dan kesan yang berbeda dengan Epyardi Asda. Naluri keibuan yang penuh kesantunan Emiko, ternyata juga menarik simpati dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh politik Kabupaten Solok untuk bergabung dengan Paslon "Bersemi".

Wakil Bupati Solok periode 2016-2021, H. Yulfadri Nurdin, SH, yang sangat dekat dengan Epyardi Asda, mengakui bahwa sosok Emiko sangat berbeda dan memiliki berbagai kelebihan. Yulfadri Nurdin yang sempat menjadi rival Epyardi Asda pada Pilkada Kabupaten Solok 2020 lalu, menilai jika Emiko dan Irwan Afriadi terpilih, akan terjadi lompatan kemajuan bagi Kabupaten Solok. Hal ini menurutnya karena Emiko adalah sosok yang selalu mendengarkan masukan dari siapa saja dan akan memakai orang-orang kompeten dan ahli di bidang masing-masing. 

"Epyardi Asda memiliki segala hal di dunia politik untuk menjadi kepala daerah. Punya kekuasaan politik, punya finasial politik dan "kegilaan" bersikap dalam politik. Namun, sangat disayangkan, segala potensi itu selama ini belum bisa diterima secara penuh dan legowo oleh masyarakat Kabupaten Solok. Mungkin, di masyarakat Sumbar yang heterogen dan menginginkan perubahan, saat ini sudah waktunya. Untuk Kabupaten Solok, puzzle atau bagian yang hilang tersebut, Emiko menjadi sosok yang mampu menjadi perekat. Emiko adalah sosok yang selalu mendengarkan masukan dari siapa saja dan akan memakai orang-orang kompeten dan ahli di bidang masing-masing. Saya yakin, sosok keibuan Emiko akan menjadi penyatu bagi seluruh elemen untuk komitmen membangun Kabupaten Solok lebih maju ke depannya," ungkapnya. 

Yulfadri Nurdin juga menegaskan dirinya sangat mengenal seluruh kontestan di Pilkada Kabupaten Solok 2024. Sebagai mantan Anggota DPRD Kabupaten Solok, Anggota DPRD Sumbar dan Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin akhirnya menetapkan pilihannya kepada Paslon Emiko dan Irwan Afriadi. Hal ini menurutnya sudah melewati rangkaian pertimbangan yang matang.

"Saya sangat mengenal ketiga Paslon yang berkontestasi. Dari segala rangkaian pertimbangan, saya menegaskan berada di barisan Emiko-Irwan. Hal ini terutama demi kemajuan Kabupaten Solok ke depan," tegasnya.

Dalam setiap kampanye dan turun langsung ke masyarakat, Emiko dan Irwan Afriadi senantiasa menegaskan bahwa pihaknya akan merangkul seluruh masyarakat dan segala potensi yang ada. Emiko menyatakan bahwa dirinya sangat terharu dan gembira atas sambutan dari masyarakat. Menurutnya, hal ini memberikan energi besar baginya di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. 

"Sambutan dan dukungan ini memberikan semangat dan energi besar bagi kami, sekaligus tanggung jawab untuk merangkul semua elemen masyarakat. Mari kita bersatu untuk membangun Kabupaten Solok ke depan yang lebih baik dan sejahtera," ungkapnya.

Lalu, apa yang membuat Emiko dan Irwan Afriadi menjadi sosok yang paling kuat di Pilkada Kabupaten Solok 2024? Setidaknya, ada 7 faktor yang membuat Paslon "Bersemi" bakal memenangkan Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024. Yakni, dukungan 4 Parpol pengusung, Program Athari Gauthi Ardi, dukungan ASN dan Walinagari, dukungan finansial, dukungan tokoh masyarakat, kapasitas Emiko dan kapasitas Irwan Afriadi. 

Dukungan 4 Parpol Pengusung

Mengusung tagline "Bersemi" atau Bersama Emiko Irwan, Paslon nomor urut 2 ini menggebrak secara superior di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Paslon "Bersemi" diusung kekuatan besar di jagat politik Kabupaten Solok. Koalisi raksasa tersebut berisikan Partai Amanat Nasional (PAN) yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Solok 2024-2029 dengan 6 kursi. Kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang merupakan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Lalu Partai Golongan Karya (Golkar) yang merupakan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Ditambah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan 2 kursi. Sehingga, Paslon "Bersemi" didukung oleh 18 kursi dari 35 kursi DPRD Kabupaten Solok 2024-2029.

Secara total suara, dukungan 4 Parpol tersebut sebanyak 108.000 suara atau sekira 58 persen suara di Kabupaten Solok. Sehingga, diprediksi Paslon Emiko-Irwan bakal memenangkan Pilkada Kabupaten Solok di 65 persen hingga 75 suara.

Selain dukungan 18 kursi di DPRD Kabupaten Solok 2024-2029, Paslon "Bersemi" juga didukung kekuatan politik di tingkat pusat, provinsi, hingga daerah. Yakni sebanyak 4 Anggota DPR RI, yakni Athari Gauthi Ardi (PAN), Lisda Rawdha Hendrajoni dan Shadiq Pasadigoe (NasDem) dan Zigo Rolanda (Golkar). Kemudian, 3 Anggota DPRD Sumbar, yakni Lastuti Darni (PAN), Abdul Rahman (NasDem) dan Yogi Pratama (Golkar). Sehingga, kekuatan ini bakal mampu membawa sinergitas dan harmonisasi di Kabupaten Solok ke depan. Yakni hubungan harmonis dan sinergis antara eksekutif dengan legislatif dan kerja sama kuat antara pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan Kabupaten Solok.

Program Athari Gauthi Ardi

Selama 5 tahun menjadi Anggota DPR RI dari PAN, Athari Gauthi Ardi sudah membawa begitu banyak program yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Yakni bedah rumah, PISEW, P3TGAI, normalisasi sungai, sanitasi pesantren, sanitasi masyarakat dan berbagai program lainnya. Athari Gauthi Ardi di Kabupaten Solok membawa sekira Rp500 miliar APBN ke Kabupaten Solok. Perlu juga diingat, Athari berhasil meraih 49.000 lebih suara di Pileg 14 Februari 2024 lalu, yang hampir dipastikan akan memilih Emiko-Irwan di Pilkada 27 November 2024 nanti. Sehingga, menjadi modal besar bagi pemenangan "Bersemi".

Dukungan ASN dan Walinagari

Selama Epyardi Asda-Jon Firman Pandu menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Solok, dukungan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas (THL), menjadi kekuatan utama dalam perjalanan roda pemerintahan. Meskipun ada aturan netralitas ASN, namun ASN tersebut tetap memiliki hak pilih. Sehingga, kekuatan dari sekira 7.000 ASN akan menjadi salah satu faktor penentu. Hal yang sama juga berlaku bagi 74 walinagari se-Kabupaten Solok. Meskipun, dalam praktiknya, beberapa walinagari melakukan "perlawanan". Namun, persentasenya sangat kecil. 

Dukungan Tokoh Masyarakat

Emiko-Irwan didukung penuh oleh sejumlah tokoh masyarakat, elemen masyarakat di tingkat akar rumput, hingga sejumlah organisasi lain yang telah merasakan efek dari pembangunan yang dilakukan Bupati Epyardi Asda bersama DPRD Kabupaten Solok 2019-2025. Dukungan terhadap Emiko-Irwan terlihat cukup jelas dan terang. Demikian juga, dukungan dari mantan kader Parpol yang berseberangan. Seperti Arlon Sutan Sati dan Septrismen (Gerindra), Yondri Samin (Demokrat), dan sejumlah tokoh lainnya.

Dukungan Finansial

Faktor finansial juga menjadi penentu dalam eskalasi politik, apalagi di kontestasi Pilkada. Dukungan finansial yang dimaksud bukan berbentuk money politics (politik uang), tapi pembiayaan kandidat dan Tim Pemenangan saat turun ke masyarakat. Misalnya, saat kandidat berkampanye, tentu perlu penyediaan tempat, penyediaan makan minum minimal snack dan air mineral, sewa sound system, hingga biaya daya listrik. Biaya tersebut, minimal bisa mencapai Rp3 juta di satu titik. Apalagi, kalau masyarakat yang datang dibantu biaya transportasi, atau diberikan cinderamata. Belum lagi kalau dalam acara tersebut mendatangkan artis atau mengundang kelompok kesenian. 

Pesona Irwan Afriadi

Cawabup Irwan Afriadi juga menebarkan "pesona" terpendam yang belum banyak diketahui. "Negatif campaign" yang digaungkan lawan politik, bahwa Irwan Afriadi adalah orang Sangir, Kabupaten Solok Selatan, ternyata terklarifikasi dengan sendirinya, saat dirinya tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Ternyata, orang tua perempuan Irwan berasal dari Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi. Sementara ayahnya berasal dari Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti. Ternyata, nama "Sangir", didapatkan karena Irwan Afriadi lahir dan besar di Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Sehingga, pasangan Emiko Irwan menjadi pasangan melingkupi ketiga "wilayah politik" di Kabupaten Solok. Yakni wilayah Utara (Emiko dari Nagari Singkarak), Tengah dan Selatan oleh sosok Irwan Afriadi.

Selama 10 tahun menjadi Anggota DPRD Sumbar (2014-2019 dan 2019-2024), kiprah Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok sangat mumpuni. Meskipun, tidak banyak diketahui, karena sosok Irwan yang fokus bekerja dan jarang mengekspos kinerja dan kiprahnya. (Niko Irawan)


Jumat, 18 Oktober 2024

Masyarakat Laing Kecewa dengan Janji Manis Wakil Walikota Solok

SOLOK, INFONEWS.CO.ID -  Masyarakat kelurahan Laing, kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, kecewa dengan janji manis Wakil Walikota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra. Hal itu, karena sebelumnya, Wawako menyampaikan dalam tahun 2024 ini akan mendapatkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, sebesar -+ 62 Milyar, untuk menuntaskan Pembangunan Jalan Lingkar Utara.

Salah seorang tokoh masyarakat Laing Taluak, Yasril, Dt.Ampang Limo, hal tu disampaikan Wawako beberapa bulan lalu di kantor Lurah Laing di depan kalangan masyarakat yang hadir. Wawako Solok, didampingi Lurah Laing dan pegawai ASN Pemko Solok, mengatakan bahwa pembangunan Jalan Linkar Utara yang masih terbengkalai sekitar -+ 2, 5 km itu akan dituntaskan di tahun 2024. Karena akan mendapatkan anggaran APBN, Sebesar -+ 62 Milyar, dari Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, ucap, Dt.Ampang Limo, di hubungi melalui seluler, Kamis (17/10).

Kabar gembira ini lansung bertebaran ke warga Laing Talua dan Laing Pasir, bahwa jalan lingkar utara akhirnya dapat dituntaskan juga di tahun ini, sebagian warga menyqmbut harapan itu dengan rasa syukur yang tidak bisa di tuangkan dengan kata - kata. Karena hampir 10 tahun kami merasakan kecewa, sedih, putus asa, dan kesal terhadap Pemerintah Kota Solok, dampak dari terbengkalainya pembangunan jalan lingkar utara. ucap, tokoh masyarakat Laing Taluak itu.

Namun belakangan ini kami dapat informasi dari anggota DPRD Kota Solok, dan juga dari pegawai dinas PUPR Kota Solok, bahwa bantuan APBNi dari Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, sebesar -+ 62 Milyar itu," Zonk". Padahal saat Wawako menyampaikan hal tersebut, seolah olah sudah bisa di pastikan bahwa kota Solok dapat bantuan dari Kemeterian PUPR. Maka dari itu kami warga Laing Talua, kecewa dan seperti diberikan harapan palsu oleh Wawako Solok, Ramadhani Kirana Putra, ungkap, Dt. Ampang Limo dengan kesalnya.

Disisi lain, Dt. Muncak Sutan mengatakan, kelurahan Laing yang terdiri dari dua RW dan 5 RT dengan jumlah penduduk sekitar -+ 1600 jiwa, masih di bebani oleh persoalan yang seharusnya sudah lama diselesaikan Pemerintah daerah Kota Solok, baik Eksekutif maupun Legislatif. Sebab akses jalan bagian dari hak masyarakat yang menjadi hal terpenting dimanapun daerahnya. Karena akses jalan memiliki banyak mamfaat seperti, mendukung perekonomian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempermudah transportasi, juga membantu pemerataan pembangunan, dan lainnya. Sementara di Kota Kecil ini, hanya dua kecamatan dan 13 kelurahan dengan APBD  yang cukup tinggi -+ 700 Milyar, dilihat dari besaran wilayahnya, kata, salah seorang tokoh Laing Pasir itu, saat dikomfirmasi di salah satu warung kopi di kel. Nanbalimo 

Makanya saya muak membicarakan jalan lingkar utara, lanjut Dt. Muncak Sutan dengan sedikit kesal. Gimana tidak, apabila masuk musim hujan warga laing pasir RW I yang mau mengurus sesuatu ke kantor Lurah di Laing Taluak RW 2, mereka harus berputar melewati nagari Sok Laweh trus melewati jalan lintas Sumatera dan jalan di kelurahan Tanjung Paku menuju Laing Taluak," sebenarnya jarak dari Laing Pasir ke Laing Talauk sangat dekat apabila akses jalan lancar".  Belum lagi anak anak yang bersekolah di Sekolah Dasar no 17 Laing yang berlokasi di jalan lama dan kalau musim hujan akan bertambah parah di karenakan jalan lama yang ditutup tanah merah itu seperti limpur yang dalam bagi anak anak kami.

Selain itu, saya juga mendengarkan lansung dari Wakil Walikota Solok yang menyampaikan bakal mendapat bantuan dari Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, sebesar -+ 62 Milyar, untuk melanjutkan pembangunan Jalan lingkar utara. Ditambah lagi dengan beredarnya di medsoso video Wakil Walikota, Ramadhani Kirana Putra bersana  Eliyardi, Sekretaris dinas PUPR kota Solok, seperti berada di ruang Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR. Namun faktanya hanya pepesan kosong belaka, cetus, Datuak Muncak Sutan.

Saat, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, berkunjung ke kelurahan Laing di dampingi oleh beberapa anggota DPRD Kota Solok, saya memintak bantu agar Pemerintah provinsii Sumbar membantu untuk menyelesaikan jalan lingkar yang terbengkalai itu. Wakil Gubernur itu mengatakan bagaimana pemerintah provins bisa membantu, sementara jalan lingkar utara belum mempunyai status apakah menjadi jalan provinsi maupun jalan nasional, artinya jalan ini masih berstatus jalan kota Solok. Sebenarnya tidaklah sulit untuk menuntaskan jalan lingkar utara bagi Pemko Solok, kata Audy saat berkunjung ke laing, ucap, tokoh masyarakat laing pasir itu.

Padahal tujuan jalan lingkar utara di bangun oleh Walikota Sebelumnya, di mulai dari Banda Panduang, kelurahan Tanah Garam, sampai Laing Pasir, kelurahan Laing, dan tuntasnya tersambung ke jalan lintas Sumatera, di nagari Guguak Sarai Kabupaten Solok, agar truk tonnase, bus dan kendaraan lainnya yang tujuan ke arah utara / Padang Panjang, Bukit Tinggi agar melewati jalan tersebut, disamping akses jalan lingkar utara lancar dan juga berdampak pada peningkatan Ekonomi masyarakat, kata Datuak Muncak menambahkan.

Menurut anggota DPRD Kota Solok, Efriyon Coneng, SH mengatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Solok tahun 2023, untuk kelanjutan pembangunan jalan lingkar utara  dianggarkan hanya sebesar -+ 200 juta, itu pergunakan untuk pengerasan jalan lingkar dibagian ujung yang akan terhubung ke jalan Lintas Sumatera nagari Guguak Sarai kab. Solok, yang bersebelahan dengan RW 1 Laing Pasir kelurahan Laing Kota Solok. Sementara pada APBD 2024, tidak ada di anggarkan untuk kelanjutan jalan lingkar utara. Dikonfirmasi pada Rabu  (16/10/2024).

Kita melihat, keseriusan dan niat dari Pemko Solok, tidak terlihat untuk menuntaskan pembangunan jalan lingkar utara, karena perjuangan Pemko untuk mendapatkan anggaran APBN dari Kementerian melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, akan sia sia walaupun kita punya jaringan atau koneksi di DPR RI maupun di Kementerian, sebab ada persyaratan yang  belum di selesaikan Pemko Solok, yaitu legalitas jalan lingkar utara tersebut, kata ketua Komisi II DPRD Kota Solok, baru terpilih.

Kita Fraksi PAN DPRD Kota Solok sambung Efriyon Coneng, beberapa bulan lalu juga melakukan komunikasi dan berdiskusi terkait jalan lingkar utara dengan anggota DPR RI dari PAN, ibuk  Athari Gauthi, putrinya bapak Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, Bupati Solok, saat itu beliau tergabung di Komisi V,  bermitra dengan Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); Kementerian Perhubungan; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; BMKG serta BNPP/Basarnas.

Hal itu ditanggapi ibuk Dewan pusat yang turun untuk berkunjung dalam rangka Reses anggota DPR RI ke lokasi jalan lingkar utara di kelurahan Laing, kota Solok, dapil Sumbar 1. Dilokasi jalan lingkar tersebut, ada beberapa yang disampaikan di depan kami dan ada beberapa kalangan masyarakat Laing yang ikut. Ibuk Dewan Senayan itu mengatakan terkait dengan tugas, fungsinya dan apa yang telah dikerjakan maupun akqn dilanjutkan untuk pembangunan di wilayah Sumbar I,  seperti pembangunan Normalisasi Sungai Batang Lembang, dan  termasuk akan menjembatani Kekementerian dan Balai Pelaksana Jalan Nasional, agar pembangunan jalan lingkar utara bisa di tuntaskan di tahun 2024. Namun sangat di sayangkan jalan lingkar utara belum terdaftar sebagai jalan nasional atau jalan provinsii. Sebab menurut srikandi senayan itu legalitas jalan lingkar tersebut, adalah syarat utama untuk mendapatkan anggaran APBN dari Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, paparnya.

Lanjut anggota Dewan Fraksi PAN mengatakan, tidak akan mungkin Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional akan merealisasikan anggaran APBN untuk melanjutkan pembangunan jalan lingkar utara yang masih tersisa sekitar 2,5 km di lokasi laing taluak sampai laing pasir, kelurahan Laing Kota Solok. Padahal kami di DPRD selalu meminta dan mendorong Pemko untuk melakukan proses hibah jalan lingkar utara itu agar jelas legalitasnya biar menjadi tanggungjawab provinsi atau nasional. Namun sampai sekarang belum juga ada kejelasan dari jalan lingkar tersebut. Sebenarnya selain dari bantuan APBN, Pemko bisa menuntaskan pembangunan jalan lingkar itu menggunakan APBD kita, sebab setelah di hitung oleh dinas terkait berapa akan menghabiskan biaya dan ternyata untuk menuntaskan sisa jalan lingkar utara yang terbengkalai sekitar -+ 2,5 mk itu, sebesar -+ 10 Milyar. Dan apabila jalan lingkar utara selesai akan terkait dengan perda tata ruang yang telah disahkah, pungkas, Politisi PAN Kota Solok

Jalan Lingkar Utara digagas semasa kepemimpinan Yumler Lahar dan Alm, Sabri Yusni sebagai Walikota   dan Wakil Walikota Solok, periode 2000 - 2005 dengan tujuan pengembangan wilayah Kota Solok kedepan. Dan dilanjutkan oleh  Samsu Rahim - Irzal Ilyas sebagai Walikota - Wakil Walikota Solok, periode 2005 2010 , dimulai melaksanakan Pembangunan Jalan Lingkaran Utara. Dan dimasa jabatan Walikota - Wakil Walikota Solok ditempati oleh Irzal Ilyas dan Zul Elfian Umar, periode 2010 - 2015, jalan lingkar utara tetap dilanjutkan pembangunannya sampai ke Laing Taluak. 

Sementara, dimasa kepemimpinan Zul Elfian - Rainier Walikota - Wakil Walikota Solok, periode 2016 - 2021, pelaksanaan pembangunan jalan lingkar utara  terhenti dengan alasan masih ada persoalan pembebasan tanah yang belum di tuntaskan oleh Pemko Solok. Namun di tahun akhir masa jabatan Zul Elfian Umar dan Reinier, persoalan pembebasan tanah tersebut telah dituntaskan oleh Pemko Solok. Namun dimasa kepemimpinan Zul Elfian Umar - Ramadhani Kirana Putra sebagai Walikota - Wakil Walikota Solok, periode 2021 - 2025, pembangunan jalan lingkar utara yang terbengkalai sekitar -+ 2,5 km lagi, tidak dilanjutkan dengan berbagai alasan. (Niko Irawan)


Selasa, 15 Oktober 2024

Program Diseminasi PKG Resmi Dimulai di Kota Solok

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Program Diseminasi Penilaian Kinerja Guru (PKG) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Provinsi Sumatera Barat Gelombang 1 tahun 2024 resmi dimulai di Kota Solok.

Acara ini berlangsung dari tanggal 14 hingga 19 Oktober 2024 di SMK Negeri 1 Kota Solok, dengan melibatkan 48 peserta dan 4 fasilitator yang merupakan tenaga pendidik PJOK dari guru PJOK Kota Solok.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran guru PJOK di sekolah agar dapat berperan lebih optimal dalam mendukung pendidikan holistik bagi siswa.

Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok, Irsyad yang didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Desriyondra, dan Kepala Seksi GTK, Firdaus N. Dalam berbagai hal, Irsyad menekankan pentingnya peran guru PJOK dalam membentuk karakter serta kesehatan jasmani siswa.

“Guru PJOK bukan hanya sekedar mengajarkan olahraga, namun juga berperan besar dalam membentuk generasi yang tangguh, disiplin, dan sehat jasmani serta rohani. Program PKG ini merupakan bagian penting dari upaya kita untuk terus meningkatkan kompetensi guru demi masa depan pendidikan yang lebih baik,” ujar Irsyad.

Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat serta perwakilan dari Cabang Dinas Wilayah 3 Solok Raya, Weli Yuniarti, S.Kom, M.Pd. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya peningkatan kompetensi guru di bidang PJOK. Dengan adanya program diseminasi ini, diharapkan setiap guru dapat memahami dan menerapkan penilaian kinerja guru secara optimal dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.

Selama enam hari ke depan, peserta akan mendapatkan pembekalan dan pelatihan intensif dari fasilitator berpengalaman di bidang PJOK. Materi yang disampaikan meliputi penilaian kinerja, strategi pembelajaran inovatif, hingga praktik-praktik pengajaran yang efektif untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa. Para peserta diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya ke dalam praktik mengajar di sekolah masing-masing sehingga nantinya setiap guru memiliki kapasitas dan kualitas yang sesuai dengan standar pendidikan nasional. (Niko Irawan)


Senin, 14 Oktober 2024

Siapa Pemenang Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024?

 

Siapa Pemenang Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024?

"Berbudi", "Bersemi", atau "Sejuk dan Damai"?

KPU Kabupaten Solok telah menetapkan nomor urut tiga Paslon yang bakal bertarung Pilkada Kabupaten Solok 2024 pada 23 September lalu. Yakni nomor urut 1 ditempati H. Budi Satriadi, SKM, MM dan Dr. H. Hardinalis Kobal, SE, MM dengan tagline "Berbudi". Nomor urut 2 ditempati Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi dengan tagline "Bersemi". Nomor urut 3 ditempati Jon Firman Pandu, SH dan H. Candra, SHI, dengan tagline "Sejuk dan Damai". Siapakah yang bakal bisa meyakinkan 290.831 pemilih di hari pemungutan suara tanggal 27 November 2024?

Hari ini, Senin, 14 Oktober 2024, adalah hari ke-20 pelaksanaan Kampanye Pilkada Kabupaten Solok. Artinya, tersisa sekira 40 hari lagi bagi tiga Paslon di Kabupaten Solok untuk meyakinkan masyarakat Kabupaten Solok yang ada di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Lalu, siapa yang bakal memenangi Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024, dan berapa "batas aman" untuk menang?

Pertama, dengan jumlah DPT Kabupaten Solok sebanyak 290.831 orang dan asumsi partisipasi pemilih sebanyak 80 persen, diperkirakan sebanyak 232.665 pemilih akan datang ke TPS. Artinya, "batas aman" untuk terpilih adalah sekira 50 persen dari 232.665 pemilih, atau sekira 116.332 suara. Angka ini akan semakin kecil jika suara sah tidak mencapai 232.665 suara. Dengan asumsi ada sekira 1.000-2.000 suara tidak sah, maka Paslon Pilkada Kabupaten Solok yang mendapatkan sebanyak 115.000 suara, dipastikan akan menang. Namun, dengan ada tiga kontestan yang berlaga di Pilkada Kabupaten Solok 2024 ini, jumlah suara untuk menang juga semakin mengecil. 

Kedua, siapa yang bakal memenangi Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024? Dengan sekira 40 hari masa kampanye tersisa, pergerakan tiga Paslon sudah terlihat dengan jelas. Polarisasi sudah terbentuk dengan massif. Ketiga Paslon, sudah menggarap basis massa, kekuatan dukungan dari parpol pengusung, strategi pemenangan, serta penggiringan dan pembentukan opini publik. 

Lalu, siapakah yang akan mampu merebut simpati dan meyakinkan pemilih? Mari kita ulas peluang Paslon satu-persatu.

Nomor Urut 1, H. Budi Satriadi, SKM, MM dan Dr. H. Hardinalis Kobal, SE, MM

Mengusung tagline "Berbudi" atau Bersama Budi dan Hardi, Budi Satriadi dan Hardinalis Kobal diusung oleh koalisi Partai Demokrat dengan 4 kursi di DPRD Kabupaten Solok 2024-2029 dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 3 kursi.

Paslon "Berbudi" merupakan koalisi dari wilayah Selatan dan Tengah Kabupaten Solok. Budi Satriadi berlatar belakang pengusaha, yang akrab disapa Budi Global, berasal dari Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti. Sementara, Hardinalis Kobal yang berlatar belakang akademisi dan politisi, berasal dari Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung. 

Budi Satriadi merupakan sosok inspiratif yang sukses melakukan "survive" dalam hidupnya dari "rakyat jelata" atau orang biasa menjadi pengusaha pertambangan bijih besi dan pengusaha peralatan medis. Budi sukses menggebrak kemustahilan dengan masuk ke dunia pertambangan yang biasanya "hanya" mampu ditembus oleh orang-orang yang "padat modal". 

Budi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Kabupaten Solok, Sumatera Barat, bahkan Indonesia, untuk tidak gamang dengan masa depan. Hal ini dibuktikan Budi dengan keputusannya mundur dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di RSUP M Djamil Padang, dan masuk ke dunia baru ke dunia pengusaha. Tentu, hal yang tak mudah bagi seseorang untuk mengambil keputusan keluar dari zona nyaman sebagai PNS.

Cawabup Hardinalis Kobal, juga tak kalah inspiratif. Berlatarbelakang organisatoris, akademisi dan politisi, Kobal merupakan sosok sarat pengalaman, santun dan disenangi semua orang, terutama kaum "emak-emak" dan generasi muda. Sederet posisi mentereng pernah diembannya. Seperti Ketua KNPI Kota Solok, Ketua DPRD Kabupaten Solok, hingga terakhir menjadi Anggota DPRD Sumbar. 

Paslon "Berbudi", di samping mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan PPP, juga mendapatkan dukungan dari organisasi Masyarakat Alam Gumanti (MAG), organisasi masyarakat terbesar di wilayah selatan Kabupaten Solok. Selain itu, kiprah politik Hardinalis Kobal yang berasal dari Kabupaten Solok bagian tengah, terbilang sangat menjanjikan di Pilkada Kabupaten Solok 2024.

Nomor urut 2, Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi

Mengusung tagline "Bersemi" atau Bersama Emiko Irwan, Paslon nomor urut 2 ini menggebrak secara superior di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Paslon "Bersemi" diusung kekuatan besar di jagat politik Kabupaten Solok. Koalisi raksasa tersebut berisikan Partai Amanat Nasional (PAN) yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Solok 2024-2029 dengan 6 kursi. Kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang merupakan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Lalu Partai Golongan Karya (Golkar) yang merupakan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Ditambah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan 2 kursi. Sehingga, Paslon "Bersemi" didukung oleh 18 kursi dari 35 kursi DPRD Kabupaten Solok 2024-2029.

Selain dukungan 18 kursi di DPRD Kabupaten Solok 2024-2029, Paslon "Bersemi" juga didukung kekuatan politik di tingkat pusat, provinsi, hingga daerah. Yakni sebanyak 4 Anggota DPR RI, yakni Athari Gauthi Ardi (PAN), Lisda Rawdha Hendrajoni dan Shadiq Pasadigoe (NasDem) dan Zigo Rolanda (Golkar). Kemudian, 3 Anggota DPRD Sumbar, yakni Lastuti Darni (PAN), Abdul Rahman (NasDem) dan Yogi Pratama (Golkar). Sehingga, kekuatan ini bakal mampu membawa sinergitas dan harmonisasi di Kabupaten Solok ke depan. Yakni hubungan harmonis dan sinergis antara eksekutif dengan legislatif dan kerja sama kuat antara pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan Kabupaten Solok.

Selain itu, Emiko-Irwan juga didukung penuh oleh sejumlah tokoh masyarakat, elemen masyarakat di tingkat akar rumput, hingga sejumlah organisasi lain yang telah merasakan efek dari pembangunan yang dilakukan Bupati Epyardi Asda bersama DPRD Kabupaten Solok 2019-2024, serta kiprah Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi di Kabupaten Solok yang membawa sekira Rp500 miliar APBN ke Kabupaten Solok. Perlu diingat, Athari berhasil meraih 49.000 lebih suara di Pileg 14 Februari 2024 lalu, yang hampir dipastikan akan memilih Emiko-Irwan di Pilkada 27 November 2024 nanti. Sehingga, menjadi modal besar bagi pemenangan "Bersemi".

Tampilnya Hj. Emiko, SP, sebagai Calon Bupati Solok, menjanjikan nuansa baru di pemerintahan Kabupaten Solok 2025-2030. Emiko yang dikenal santun, keibuan, mau mendengarkan masukan dari siapa saja, mau merangkul kawan dan lawan, serta cakap memilih orang-orang di bidang masing-masing, menjadi "sisi lain" dari Bupati Solok saat ini, Epyardi Asda, yang dikenal sangat "garang". Emiko selama ini juga menjadi tempat "mengadu" bagi aparatur pemerintahan dan masyarakat hingga ke tingkat nagari. Terbukti, Emiko mampu "menyejukkan" dan mencarikan solusi terbaik.

Pengalaman Emiko mendampingi Epyardi Asda selama 3 periode di DPR RI dan satu periode sebagai Bupati Solok, akhirnya terbukti di saat Emiko mulai melakukan sosialisasi dan kampanye selama ini. Di setiap kunjungan ke masyarakat, Emiko diterima dengan takjub. Kehadirannya, disambut dengan suka cita dan harapan baru bagi Kabupaten Solok ke depan. 

Cawabup Irwan Afriadi juga menebarkan "pesona" terpendam yang belum banyak diketahui. "Negatif campaign" yang digaungkan lawan politik, bahwa Irwan Afriadi adalah orang Sangir, Kabupaten Solok Selatan, ternyata terklarifikasi dengan sendirinya, saat dirinya tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Ternyata, orang tua perempuan Irwan berasal dari Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi. Sementara ayahnya berasal dari Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti. Ternyata, nama "Sangir", didapatkan karena Irwan Afriadi lahir dan besar di Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Sehingga, pasangan Emiko Irwan menjadi pasangan melingkupi ketiga "wilayah politik" di Kabupaten Solok. Yakni wilayah Utara (Emiko dari Nagari Singkarak), Tengah dan Selatan oleh sosok Irwan Afriadi.

Selama 10 tahun menjadi Anggota DPRD Sumbar (2014-2019 dan 2019-2024), kiprah Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok sangat mumpuni. Meskipun, tidak banyak diketahui, karena sosok Irwan yang fokus bekerja dan jarang mengekspos kinerja dan kiprahnya.

Dalam 40 hari ke depan, tentu masyarakat menunggu pembuktian bahwa Irwan Afriadi memang berasal dari Muaro Paneh, terutama pernyataan dari niniak mamak dan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga menunggu konsep-konsep Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok jika nanti terpilih menjadi Wakil Bupati Solok periode 2025-2030.

Nomor urut 3, Jon Firman Pandu, SH dan H. Candra, SHI

Mengusung tagline "Sejuk dan Damai", JFP-Candra diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memiliki 4 kursi di DPRD Kabupaten Solok, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki 5 kursi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sehingga total sebanyak 10 kursi di DPRD Kabupaten Solok periode 2024-2029. 

Pasangan ini mengedepan sinkronisasi pemerintahan, yakni Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih dan Mahyeldi sebagai petahana Gubernur Sumbar. Selain itu, JFP-Candra juga didukung oleh loyalitas para kader Gerindra dan militansi para kader PKS.

Paslon "Sejuk dan Damai" merupakan koalisi dari wilayah Tengah dan Utara Kabupaten Solok. Yakni Jon Firman Pandu yang berasal dari Nagari Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya dan Candra yang berasal dari Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih. 

Jon Firman Pandu yang merupakan petahana Wakil Bupati Solok, merupakan politisi dari Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Solok. Sebelumnya, Jon Firman Pandu merupakan Anggota DPRD Kabupaten Solok periode 2014-2019 dan Ketua DPRD Kabupaten Solok periode 2019-2020. JFP mundur sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok setelah memutuskan maju mendampingi Epyardi Asda di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2020.

Hanya "berdamai" sekira tiga bulan saja usai dilantik bersama Epyardi Asda, Jon Firman Pandu, akhirnya "memilih jalan lain", yakni lebih banyak melakukan interaksi dengan masyarakat. Di samping itu, JFP menjadi salah satu kepala daerah di Sumbar yang populer di media sosial (Medsos). Kondisi ini, membuat para loyalis JFP menebarkan isu "terzalimi", karena tidak banyak peran yang diberikan Epyardi Asda ke Jon Firman Pandu. Sehingga, momentum Pilkada Kabupaten Solok 2024 ini, bakal menjadi pembuktian bagi JFP dengan kekuatan Prabowo Subianto dan mesin politik Gerindra, PKS dan PDI Perjuangan untuk memenangkan kontestasi. 

Sosok Candra, SHI, muncul sebagai pendamping Jon Firman Pandu dari sejumlah kader PKS yang mengemuka. Meski baru muncul di kontestasi politik praktis pada Pileg DPRD Sumbar 2024, ternyata Candra, SHI, merupakan sarat pengalaman di organisasi dan pemerintahan. Candra merupakan mantan Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang yang kini sudah berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. 

Candra juga tercatat sebagai Staf Ahli di Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Staf Khusus/Sespri Walikota Payakumbuh dua periode Riza Falepi dan Staf Khusus/Sespri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. Berbekal pengalaman tersebut, Candra tentu memiliki konsep dan perencanaan yang matang terkait pembangunan Kabupaten Solok ke depan.

Selain itu, kekuatan dari mesin politik PKS yang terkenal sangat militan, menjadi sumber kekuatan bagi pemenangan JFP-Candra di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. 

Lalu, siapa pemenang Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024? Apakah "Berbudi", "Bersemi", atau "Sejuk dan Damai"? (Niko Irawan)


Jumat, 11 Oktober 2024

Puskesmas KTK Lakukan Pelatihan Kader Juru Pemantau Jentik

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Puskesmas KTK Kota Solok melakukan pelatihan kepada Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) pada Kamis, (10/10).

Pembinaan yang bertempat di aula Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) KTK diikuti 10 orang kader Jumatik dari Kelurahan IX Korong dan perwakilan Kader Jumantik kelurahan Simpang Rumbio.

Kepala Puskesmas KTK, dr. Yulia Primiyani R M.Kes, dalam Berbagainya mengatakan, pembinaan kader Jumantik diadakan dalam rangka pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dijelaskan dr.Yuli, DBD masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat maka perlu diadakan survei jentik oleh kader Jumantik untuk mengetahui Angka Bebas Jentik (ABJ) di wilayah kerja Puskesmas KTK.

Pembinaan ini sekaligus penyegaran ilmu untuk kader tentang DBD dan jentik. Bulan Oktober ini sudah masuk musim hujan yang rawan jentik dan berpotensi menimbulkan DBD.

” DBD adalah salah satu penyakit penyebab kematian kalau tidak segera tertangani. Untuk tahun 2024 ini sudah ada 4 kasus DBD diwilayah kerja Puskesmas KTK,” jelas Yuli.

” Setelah mengikuti pelatihan, Oktober ini kader Jumantik akan langsung turun kelapangan menggabungkan jentik, untuk itu, diharapkan kepada kader ikuti materi dengan baik, selamat bekerja dan selalu jaga Kesehatan,” pungkas Yuli.

Selanjutnya materi tentang jentik dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disampaikan Oleh Penanggung Jawab Survelen Puskesmas KTK, Nova Delti, A.Md. Kep.

Dijelaskan Nova, Demam Berdarah Demam Berdarah adalah demam yang disebabkan oleh virus Demam Berdarah yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegyti yang hidup di dalam dan sekitaran rumah.

Dikatakan Nova, kepada kader Jumantik, selain turun kelapangan menggabungkan jentik ke rumah dan lingkungan warga, diharapkan kader juga bisa mengajak masyarakat menjadi pemantau jentik dirumah dan lingkungannya sendiri.

Untuk mencegah terjadinya DBD lakukan 4 M Plus. menguras bak penampungan udara, menutup, dan mengubur barang-barang bekas dan menyatukannya.

Selain itu tak kalah penting hindari menggantung pakaian, gunakan obat nyamuk, pasang kelambu atau kawat kasa, gunakan Abate jika diperlukan, karena pencegahan lebih baik daripada mengobati. (Niko Irawan)


Kamis, 10 Oktober 2024

Disdalduk-KB Gelar Pertemuan Operasional Ketahanan Pangan Berbasis Poktan

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Solok menggadakan pertemuan operasional ketahanan keluarga berbasis Kelompok Kegiatan (Poktan) pada Rabu, (09/10).

Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Lurah IX Korong dengan diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari ibu hamil, keluarga sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Tokoh Masyarakat (Toma).

Tampak hadir Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Pengolahan Data DPPKB Kota Solok yang diwakili oleh Nofrientesni.

Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kelurahan IX Korong, Murnetis, A,Md. Keb, dalam Segalanya mengatakan, pertemuan Poktan ini diadakan dalam rangka meningkatkan program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Sementara itu Lurah IX Korong, Lega Junaidi Judan, S.Sos dalam Selamatnya mengucapkan terima kasih kepada DPPKB Kota Solok yang telah mengadakan kegiatan Pertemuan Operasional Ketahanan Keluarga berbasis Poktan tahap 10.

Ditambahkan Lega, Kelurahan 1X Korong baru saja selesai melakukan pendataan Profil Kelurahan di 2 RW. data tersebut nanti akan dipajang di Sekretariat Rumah Data Kependudukan.

” Besar harapan kami kegiatan ini bisa berkelanjutan, Kelurahan siap berkolaborasi dengan DPPKB dalam melengkapi data rumah data kependudukan di kampung keluarga Berkualitas Sembiko,” tutup Lega.

Sedangkan Kepala Bidang Dalduk dan Pengolahan data DPPKB Kota Solok mengatakan, Keluarga Berencana bukan saja tentang KB, tetapi mencakup semua sasaran, mulai dari ibu hamil, sasaran Bawah Lima Tahun (Balita), Remaja dan sasaran Lansia.

”Semoga materi yang didapat hari ini bisa bermanfaat bagi peserta yang hadir dan informasi yang didapat bisa disebarluaskan ke keluarga dan Masyarakat,” ujar Nofrientesni.

Selanjutnya Pembina Posyandu Puskesmas KTK Nofiarita, A.Md. Keb, sebagai narasumber menyampaikan materi tentang Tumbuh Kembang Anak.

“Tumbuh kembang anak penting diperhatikan, Agar anak tumbuh sehat dan tidak beresiko stunting, diharapkan kepada orang tua agar membawa bayi dan balitanya ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) setiap bulannya,” ujarnya.

Selain itu, diharapkan orang tua juga memahami dan memahami tentang ASi Eklusif, pemberian Makanan Pendamping (MP) ASI serta Imunisasi rutin. (Niko Irawan)


BAZNAS Sumbar Bantu Pelaku Usaha Catering dan Kue

SOLOK, INFONEWS.CO.ID - BAZNAS Provinsi Sumatera Barat melakukan kunjungan ke lokasi usaha Mery Zafrianti, seorang pelaku usaha catering dan kue yang beralamat di Jl. Rimbo Barantai RT 002/RW 005, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Rabu (9/10/24)

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan dana usaha dari BAZNAS kepada Mery, yang saat ini menghadapi kendala dalam peralatan untuk membuat kue donat. Mery merupakan seorang ibu yang belum memiliki rumah dan juga mengasuh anak yatim.

Kepala KUA Lubuk Sikarah, Rinaldi, berharap dapat membantu mencari pelaku usaha yang berpotensi mendapatkan bantuan dari BAZNAS.

Dalam kunjungan ini, BAZNAS juga berharap, jika Mery mendapatkan bantuan untuk pengadaan alat usaha, Ia akan dapat mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik. Dengan majunya usaha Mery diharapkan dapat berkontribusi sebagai muzakki di masa depan.

Kepala KUA Lubuk Sikarah, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Baznas Provinsi Sumatera Barat yang telah mengunjungi pelaku usaha lokal. Menurut Rinaldi, kunjungan ini sangat berarti untuk memberikan dukungan kepada para pelaku usaha kecil, seperti Mery Zafrianti, yang berjuang untuk mengembangkan bisnis mereka di tengah berbagai kendala.

Rinaldi mengatakan, tekanan pentingnya kolaborasi antara BAZNAS dan pihak-pihak terkait dalam mendukung pengembangan usaha. Ia berharap, dengan adanya bantuan yang tepat, para pelaku usaha dapat tumbuh dan berbagi memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui zakat.

“BAZNAS telah menunjukkan komitmennya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Saya percaya bahwa dengan dukungan ini, para pelaku usaha akan semakin termotivasi untuk maju dan mandiri,” ungkap Rinaldi

BAZNAS berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha kecil dan menengah agar mereka dapat mandiri dan berdaya saing. (Niko Irawan)


© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved