Kelayakan dan Kapasitas Hj. Emiko, SP, Diragukan di Pilkada Kabupaten Solok 2024 - INFONEWS.CO.ID
-->

Senin, 04 November 2024

Kelayakan dan Kapasitas Hj. Emiko, SP, Diragukan di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Kelayakan dan Kapasitas Hj. Emiko, SP, Diragukan di Pilkada Kabupaten Solok 2024

 

Kelayakan dan Kapasitas Hj. Emiko, SP, Diragukan di Pilkada Kabupaten Solok 2024?

Mimpi Mengukir Sejarah, untuk Menuntaskan Pengabdian dengan Sentuhan Keibuan

Hj. Emiko, SP, mengukir sejarah sebagai perempuan pertama yang tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok. Meski diusung kekuatan besar, istri Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar tersebut senantiasa diragukan, terutama terkait kapasitas dan kodratnya sebagai perempuan. Pandangan "sinis", bahwa Emiko hanya "berlindung" di belakang Epyardi Asda, akhirnya terbantahkan dalam kontestasi dan kampanye Pilkada 2024! Setiap turun ke masyarakat, Hj. Emiko disambut penuh antusias, karena dirinya tampil percaya diri, anggun, elegan dan penuh empati. Tak ada lagi "bayang-bayang" Epyardi Asda, tapi berganti sosok keibuan yang menjanjikan harapan baru bagi Kabupaten Solok.

Mungkinkah Kabupaten Solok akan dipimpin seorang perempuan? Jawabannya tentu sangat mungkin, karena salah satu kontestan Calon Bupati Solok diisi oleh perempuan, yakni Hj. Emiko, SP. Mungkinkah Paslon nomor urut 2, Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi bisa menang? Jawabannya tentu hanya bisa didapat seusai pemungutan suara tanggal 27 November 2024. Bagaimana peluang "Solok Bersemi" atau Solok Bersama Emiko dan Irwan Afriadi?

Ada dua pertanyaan, sekaligus menjadi keraguan terbesar bagi masyarakat terhadap "Bersemi" di awal kemunculan Emiko di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Pertama, kodratnya sebagai perempuan, yang dianggap sebagai sosok yang lemah. Kedua, statusnya sebagai istri dari Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, yang dianggap sebagai pembangunan dinasti politik. Namun, seiring perjalanan waktu dan eskalasi politik di masa sosialisasi dan kampanye, Emiko-Irwan berhasil mematahkan segala keraguan tersebut.

Sebelum mengulasnya lebih dalam, terlebih dahulu, mari sejenak kita melebarkan pandangan di kontestasi Pilkada Serentak di tingkat nasional, Sumbar dan hingga menilai kiprah para kaum hawa di Kabupaten Solok. 

Pilkada Jawa Timur 2024

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Timur (Jatim) menghadirkan fenomena baru. Sejarah baru tercipta, karena provinsi yang terkenal dengan negeri para ulama itu, dipastikan bakal kembali dipimpin oleh perempuan. Hal ini, karena tiga calon gubernur adalah perempuan. Yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim.

Fenomena tersebut membuat kiprah perempuan dalam panggung politik terbukti bisa memiliki kesempatan dan peluang sama untuk menjadi pemimpin yang diharapkan masyarakat. Jawa Timur, sebagai provinsi yang memiliki ribuan pondok pesantren, tempat lahir dan berkembangnya Ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU), dan ribuan sekolah dan perguruan tinggi Islam, ternyata bisa "legowo" menerima kehadiran sosok perempuan. 

Pakar Kepemiluan dari Universitas Indonesia (UI) Titi Anggraini, mengatakan sejarah baru di Pilkada Jatim 2024 ini, membuktikan bahwa politik kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan merupakan sebuah keniscayaan. Sehingga perempuan bukan hanya untuk kepentingan Pilkada Jatim, sebagai pemilih, tapi sebagai sosok yang akan dipilih. Lebih dari itu, Titi Anggraini menganggap kehadiran perempuan dapat membawa pesan politik yang sangat berpengaruh bagi arah perkembangan demokrasi, baik di tingkat lokal Jawa Timur, maupun di Indonesia.

"Pilkada Jawa Timur mengukir sejarah baru bagi panggung politik Indonesia dan juga saya kira menjadi preseden bagi praktik keterwakilan perempuan dan perempuan politik di dunia dalam konteks kontestasi elektoral," katanya melalui Youtube pribadi Titi Anggraini dikutip dari NU Online, Rabu (10/9/2024).

Pilkada Dharmasraya 2024

Pilkada Dharmasraya 2024 mengukir dua sejarah baru. Pertama, KPU Dharmasraya menetapkan hanya satu pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Annisa Suci Ramadhani (Caca) dan Leli Arni dalam Pilkada Dharmasraya 2024. Dengan demikian Caca-Leli akan melawan kotak kosong. Kedua, Caca-Leli menjadi dua perempuan pertama yang maju berpasangan untuk Pilkada serentak 2024 di Sumatera Barat.

Annisa Suci Ramadhani merupakan putri bungsu Marlon Martua Situmeang, mantan bupati Dharmasraya 2005-2010, setelah dimekarkan dari Kabupaten Sijunjung. Caca menggandeng politikus dan birokrat senior Leli Arni, mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Dharmasraya.

Kiprah Para Srikandi di Kabupaten Solok

Jauh sebelum Hj. Emiko, SP tampil di kontestasi Pilkada 2024, ternyata Kabupaten Solok sudah lebih dahulu membuktikan bahwa kiprah perempuan dapat dipercaya. Setidaknya, ada dua indikator yang terang-benderang. Pertama, kiprah para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Solok yang memiliki kinerja brilian. Kedua, kiprah dua Walinagari (Kepala Desa Adat) yang terbukti saat memimpin di nagarinya, diterima dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat. Termasuk para pemangku adat, maupun pemuka agama.

Kiprah para kepala OPD Pemkab Solok terbilang sangat brilian. Para srikandi tersebut, bahkan memimpin OPD-OPD "bergengsi" yang memegang peranan penting terhadap jalannya pemerintahan. Seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Vivi Fortuna Adhadi, Kepala Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Ratna Humaira, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Teta Midra, hingga Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Koperindag UKM) Ahpi Gusta Tusri.

Kemudian, saat ini ada setidaknya dua Walinagari (Kepala Desa Adat) di Kabupaten Solok yang dipilih langsung oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin. Pertama Walinagari Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya, Kasyanti. Kedua, Walinagari Bukit Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Usnidar. Saat memimpin nagarinya, bisa diterima dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat. Termasuk para pemangku adat, maupun pemuka agama. Sehingga, hal itu menjadi bukti bahwa pemimpin perempuan tidak ada masalah.

Menghadang Stigma Dinasti Politik

Setelah membuktikan bahwa kodrat sebagai perempuan bukan halangan, "Bundo" Emiko kembali membuktikan bahwa dirinya tampil bersama Irwan Afriadi di Pilkada Kabupaten Solok 2024, bukan hanya karena statusnya sebagai istri Bupati Solok Epyardi Asda, sekaligus mematahkan pandangan negatif (stigma) untuk membangun dinasti politik di Kabupaten Solok. 

Pasangan Cabup-Cawabup Solok Emiko-Irwan Afriadi, menjadi Paslon yang paling sering turun ke masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) Kampanye Paslon "Bersemi" yang sudah mencapai lebih dari 180 buah, dengan masa kampanye Pilkada sudah berlangsung selama 30 hari. Artinya, paling tidak, Hj. Emiko dan Irwan Afriadi sudah turun di 5 titik setiap hari. Hal ini menjadikan Emiko-Irwan sebagai Paslon yang paling "berkeinginan menang" di Pilkada Kabupaten Solok 2024.

Di sisi lain, turun di minimal 5 titik lokasi kampanye setiap hari, membalikkan prediksi bahwa sosok Emiko dalam kodratnya sebagai perempuan dan statusnya sebagai istri petahana Epyardi Asda, bakal sulit bersaing dengan kandidat lain. Justru, Emiko membuktikan bahwa dirinya adalah seorang perempuan tangguh dan terbukti tidak "bergantung" atau akan "mengekor" ke sang suami, Epyardi Asda, yang juga bertarung di eskalasi Pilkada Sumbar 2024. Pada setiap kampanyenya, Emiko tampil selalu "segar" dan "bugar". 

Bahkan, saat berorasi, Emiko selalu tampil dengan naluri keibuan yang penuh kesantunan untuk menyapa masyarakat. Hal ini, seakan menjadi "antitesis" dari Epyardi Asda yang di setiap turun ke masyarakat, senantiasa "berapi-api". Meski memiliki "frekuensi" dan niat yang sama dalam upaya membangun daerah, Emiko tampil dengan "amplitudo" dan kesan yang berbeda dengan Epyardi Asda. Naluri keibuan yang penuh kesantunan Emiko, ternyata juga menarik simpati dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh politik Kabupaten Solok untuk bergabung dengan Paslon "Bersemi".

Lalu, apa yang membuat Emiko dan Irwan Afriadi menjadi sosok yang paling kuat di Pilkada Kabupaten Solok 2024? Setidaknya, ada 7 faktor yang membuat Paslon "Bersemi" bakal memenangkan Pilkada Kabupaten Solok 27 November 2024. Yakni, dukungan 4 Parpol pengusung, Program Athari Gauthi Ardi, dukungan ASN dan Walinagari, dukungan finansial, dukungan tokoh masyarakat, kapasitas Emiko dan kapasitas Irwan Afriadi. 

Sekilas Hj. Emiko, SP dan Irwan Afriadi

Mengusung tagline "Bersemi" atau Bersama Emiko Irwan, Paslon nomor urut 2 ini menggebrak secara superior di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Paslon "Bersemi" diusung kekuatan besar di jagat politik Kabupaten Solok. Koalisi raksasa tersebut berisikan Partai Amanat Nasional (PAN) yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Solok 2024-2029 dengan 6 kursi. Kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang merupakan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Lalu Partai Golongan Karya (Golkar) yang merupakan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Solok dengan 5 kursi. Ditambah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan 2 kursi. Sehingga, Paslon "Bersemi" didukung oleh 18 kursi dari 35 kursi DPRD Kabupaten Solok 2024-2029.

Selain dukungan 18 kursi di DPRD Kabupaten Solok 2024-2029, Paslon "Bersemi" juga didukung kekuatan politik di tingkat pusat, provinsi, hingga daerah. Yakni sebanyak 4 Anggota DPR RI, yakni Athari Gauthi Ardi (PAN), Lisda Rawdha Hendrajoni dan Shadiq Pasadigoe (NasDem) dan Zigo Rolanda (Golkar). Kemudian, 3 Anggota DPRD Sumbar, yakni Lastuti Darni (PAN), Abdul Rahman (NasDem) dan Yogi Pratama (Golkar). Sehingga, kekuatan ini bakal mampu membawa sinergitas dan harmonisasi di Kabupaten Solok ke depan. Yakni hubungan harmonis dan sinergis antara eksekutif dengan legislatif dan kerja sama kuat antara pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan Kabupaten Solok.

Selain itu, Emiko-Irwan juga didukung penuh oleh sejumlah tokoh masyarakat, elemen masyarakat di tingkat akar rumput, hingga sejumlah organisasi lain yang telah merasakan efek dari pembangunan yang dilakukan Bupati Epyardi Asda bersama DPRD Kabupaten Solok 2019-2024, serta kiprah Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi di Kabupaten Solok yang membawa sekira Rp500 miliar APBN ke Kabupaten Solok. Perlu diingat, Athari berhasil meraih 49.000 lebih suara di Pileg 14 Februari 2024 lalu, yang hampir dipastikan akan memilih Emiko-Irwan di Pilkada 27 November 2024 nanti. Sehingga, menjadi modal besar bagi pemenangan "Bersemi".

Tampilnya Hj. Emiko, SP, sebagai Calon Bupati Solok, menjanjikan nuansa baru di pemerintahan Kabupaten Solok 2025-2030. Emiko yang dikenal santun, keibuan, mau mendengarkan masukan dari siapa saja, mau merangkul kawan dan lawan, serta cakap memilih orang-orang di bidang masing-masing, menjadi "sisi lain" dari Bupati Solok saat ini, Epyardi Asda, yang dikenal sangat "garang". Emiko selama ini juga menjadi tempat "mengadu" bagi aparatur pemerintahan dan masyarakat hingga ke tingkat nagari. Terbukti, Emiko mampu "menyejukkan" dan mencarikan solusi terbaik.

Pengalaman Emiko mendampingi Epyardi Asda selama 3 periode di DPR RI dan satu periode sebagai Bupati Solok, akhirnya terbukti di saat Emiko mulai melakukan sosialisasi dan kampanye selama ini. Di setiap kunjungan ke masyarakat, Emiko diterima dengan takjub. Kehadirannya, disambut dengan suka cita dan harapan baru bagi Kabupaten Solok ke depan. 

Cawabup Irwan Afriadi juga menebarkan "pesona" terpendam yang belum banyak diketahui. "Negatif campaign" yang digaungkan lawan politik, bahwa Irwan Afriadi adalah orang Sangir, Kabupaten Solok Selatan, ternyata terklarifikasi dengan sendirinya, saat dirinya tampil di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. Ternyata, orang tua perempuan Irwan berasal dari Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi. Sementara ayahnya berasal dari Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti. Ternyata, nama "Sangir", didapatkan karena Irwan Afriadi lahir dan besar di Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Sehingga, pasangan Emiko Irwan menjadi pasangan melingkupi ketiga "wilayah politik" di Kabupaten Solok. Yakni wilayah Utara (Emiko dari Nagari Singkarak), Tengah dan Selatan oleh sosok Irwan Afriadi.

Selama 10 tahun menjadi Anggota DPRD Sumbar (2014-2019 dan 2019-2024), kiprah Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok sangat mumpuni. Meskipun, tidak banyak diketahui, karena sosok Irwan yang fokus bekerja dan jarang mengekspos kinerja dan kiprahnya.

Dalam 40 hari ke depan, tentu masyarakat menunggu pembuktian bahwa Irwan Afriadi memang berasal dari Muaro Paneh, terutama pernyataan dari niniak mamak dan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga menunggu konsep-konsep Irwan Afriadi untuk Kabupaten Solok jika nanti terpilih menjadi Wakil Bupati Solok periode 2025-2030. (*/Niko Irawan)

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU

Loading...
© Copyright 2018 INFONEWS.CO.ID | All Right Reserved