"Kita akan upayakan solusi segera, agar bangunan dan fasilitas sekolah yang ditimpa musibah kebakaran ini dibangun kembali. Yakni dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumbar, karena SMA dan SMK saat ini berada di bawah kewenangan Pemprov Sumbar. Di samping itu, kita juga mengharapkan peran dan upaya para alumni terhadap almamaternya," ungkap Zul Elfian Umar.
Sementara itu, Alumni SMAN 2 Solok yang juga mantan Anggota DPD RI asal Sumbar Nofi Candra, SE, mengungkapkan dirinya bersama sejumlah alumni dengan spontanitas akan melakukan berbagai upaya agar proses belajar mengajar (PBM) dapat kembali normal. Selain memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak di Pemprov Sumbar dan DPRD Sumbar, para alumni juga akan menggalang dana secara spontan. Meski, hingga kini, organisasi Alumni SMAN 2 Solok belum terbentuk.
"Saat ini, ada sebanyak 5 ruangan yang terbakar. Yakni 2 ruang kelas, dua labor komputer dan 1 ruang OSIS. Namun, akibat kebakaran ini, ada 4 kelas yang terkena dampak. Karena, dua ruang kelas lainnya yang meski tak ikut terbakar, juga tak bisa dipakai. Sehingga, kebijakan sekolah akhirnya memutuskan bahwa 1 kelas dilaksanakan di masjid sekolah, 1 kelas lainnya dialihkan ke ruang guru, dan dua kelas 'dirumahkan'. Ini tentu harus diantisipasi dengan segera," ungkapnya.
Nofi Candra yang merupakan Alumni SMAN 2 Kota Solok tahun 1992, mengungkapkan untuk solusi jangka panjang, bisa dengan memanfaatkan dana Biaya Tidak Terduga (BTT), kemudian Dana Alokasi Khusus (DAK). Nofi Candra juga mengingatkan, dua labor komputer yang terbakar di SMAN 2 Solok, selama ini menjadi kebutuhan bagi Pemko Solok, guru-guru se-Kota Solok, maupun siswa-siswi di Kota Solok dalam pelaksanaan ujian nasional (UN). Bahkan, tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan tes-tes lainnya banyak dilaksanakan di SMAN 2 Kota Solok.
"Setelah dihitung tadi, ada 125 unit komputer dan 4 server internet yang terbakar. Bukan 70 unit seperti informasi sebelumnya. Keberadaan labor komputer SMAN 2 Solok itu, tidak hanya dimanfaatkan oleh siswa-siswi SMAN 2 Solok saja, tapi juga oleh Pemko Solok, siswa-siswi tingkatan SLTP, bahkan tes CPNS dan tes-tes lainnya di Kota Solok dilakukan di labor komputer ini. Jadi, hal ini merupakan salah satu fokus ke depannya," ujarnya.
Nofi Candra juga berharap agar Alumni SMAN 2 Kota Solok segera dibentuk. Karena, saat ada kejadian seperti ini, para alumni harus kembali mencari alumni-alumni lainnya di berbagai angkatan. Selain itu, Nofi Candra juga mengungkapkan, SMAN 2 Kota Solok dan seluruh SMA dan SMK se-Kota Solok tidak melakukan pungutan uang komite ke siswa. Sehingga, hal ini membuat jumlah guru honor dan kegiatan ekstra kurikuler menjadi sangat kurang. Namun, agar tak memberatkan orang tua siswa, Nofi Candra meminta Pemko Solok mengalokasikan dana untuk uang komite ini.
"Pemko Solok bisa meniru Pemko Bukittinggi yang membayar uang komite siswa-siswi yang berasal dari Kota Bukittinggi. Hal ini tidak melanggar aturan karena anggaran yang diberikan, berasal dari APBD dan digunakan untuk masyarakat sendiri. Saat ini, karena jumlah guru honor sangat sedikit di SMAN 2 Kota Solok, banyak guru-guru yang mengampu beberapa bidang studi. Bahkan, rata-rata guru di SMAN 2 Solok mengajar hingga 41 jam perminggu. Kalau tak ada bantuan dari Pemko Solok, bisa jadi nantinya komite sekolah akan memungut uang komite, seperti daerah-daerah lainnya di Sumbar," ungkapnya.
Sinyal Pilkada 2024?
Kedatangan Wako Zul Elfian Umar dan Nofi Candra ke lokasi kebakaran di SMAN 2 Kota Solok, dinilai sejumlah pihak bukan suatu hal yang berkebetulan. Apalagi, karena kedua tokoh tersebut sama-sama berasal dari Nagari Saniang Baka, Zul Elfian Umar dinilai seperti memberikan sinyal "Putra Mahkota" ke Nofi Candra. Terkait hal ini, Nofi Candra menjawab dengan diplomatis.
"Selama ini, hubungan kami sangat baik. Soal Pilkada 2024, nanti lah. Kita ikuti saja alurnya dan segala kemungkinan bisa saja terjadi," ungkap Nofi Candra yang saat ini adalah Bacaleg DPR RI Dapil 1 Sumbar dari Partai Gerindra.
5 Ruangan SMAN 2 Kota Solok Terbakar
Sebelumnya, sebanyak 5 ruangan di SMA Negeri 2 Kota Solok di Kawasan Biruhun, Simpang Rumbio, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, hangus terbakar pada Rabu dinihari (19/7/2023) sekira pukul 02.00 WIB. Ruangan yang dimamah Sijago Merah itu terdiri dari 2 ruangan kelas dan 2 ruangan labor komputer serta 1 ruang OSIS.
Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solok menurunkan 4 unit mobil pemadam beserta regu lengkap. Mereka dibantu 2 unit mobil Damkar dari Kabupaten Solok. Api baru dapat dikuasai setelah beberapa jam kemudian.
"Proses pemadaman dari pukul 02.00 WIB, dan proses pendinginan baru selesai sampai pukul 05.30 WIB tadi,” terang Kasi Evakuasi Damkar Kota Solok, Baswandi. (Niko Irawan)
FOLLOW THE INFONEWS.CO.ID AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONEWS.CO.ID on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram