Solok, Infonews - Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak, Dinas Kesehatan Kota Solok menggelar Pertemuan Validasi Data Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tahun 2025 melalui sistem digital Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), Kamis (30/10/2025), bertempat di Aula Mami Hotel, Kota Solok.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari perwakilan rumah sakit se-Kota Solok, bidan praktik mandiri, penanggung jawab klaster di Puskesmas, serta petugas Pustu. Tujuannya adalah memperkuat validasi dan integritas data program KIA, sekaligus meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam pengelolaan serta pemanfaatan sistem informasi berbasis digital.
Turut hadir membuka kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Ardinal, SKM, MKM, didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat, Ns. Hartini, S.Kep, M.Biomed, yang menunjukkan komitmen penuh Pemko Solok terhadap peningkatan mutu layanan kesehatan ibu dan bayi.
Dalam sambutannya, Ardinal menekankan pentingnya pengelolaan data yang akurat dan berkesinambungan sebagai dasar perencanaan kebijakan kesehatan berbasis bukti.
“Pertemuan ini menjadi bagian penting dari upaya kita memperkuat sistem pencatatan dan pelaporan kematian ibu dan bayi. Melalui data yang valid, kita dapat merespons setiap kasus dengan cepat dan tepat,” ujarnya.
Ia menambahkan, penguatan sistem MPDN diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, sekaligus mempercepat tindakan terhadap kasus kematian maternal dan perinatal.
Sementara itu, Ns. Hartini, S.Kep, M.Biomed, menegaskan bahwa data yang akurat, terkini, dan terintegrasi merupakan kunci utama dalam penyusunan intervensi yang efektif untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
“Data bukan sekadar angka, tetapi dasar untuk menyelamatkan nyawa. Dengan informasi yang valid, kita bisa merancang kebijakan dan intervensi yang benar-benar tepat sasaran,” tuturnya.
Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) merupakan aplikasi pelaporan kematian maternal dan perinatal yang telah digunakan di Indonesia selama lebih dari 15 tahun. Sistem ini memanfaatkan teknologi informatika untuk melaporkan kasus kematian secara cepat, terstruktur, dan akurat, serta dilengkapi dengan analisis statistik sederhana guna mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.
Melalui MPDN, setiap kasus kematian maternal dapat dilaporkan sedini mungkin, termasuk pelaporan “kematian nol” bagi fasilitas kesehatan yang tidak mencatatkan kasus, sehingga seluruh wilayah tetap termonitor secara menyeluruh.
Kegiatan juga diisi dengan sesi pemaparan dari narasumber ahli dr. Dody Faisal, Sp.OG, Dokter Spesialis Kandungan RSUD Arosuka Solok dan dr. Fatmah Sindi, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS M. Natsir Solok
Dalam paparannya, dr. Fatmah Sindi menekankan pentingnya pemanfaatan aplikasi MPDN dalam evaluasi mekanisme rujukan ibu dan bayi. Ia menilai, rujukan yang tepat dan sesuai kelas rumah sakit berperan besar dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
“Pemanfaatan MPDN bukan hanya soal pelaporan, tetapi juga menjadi alat untuk evaluasi kualitas layanan dan sistem rujukan antar fasilitas kesehatan,” jelas dr. Sindi (Niko Irawan)


FOLLOW THE INFONEWS.CO.ID AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONEWS.CO.ID on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram