Sebagai tahapan akhir, Bimtek Penyusunan Masterplan Smart City Tahap IV, baru saja dilaksanakan 11-12 September 2024 di Ruang Akmal Bappeda Kota Solok, secara resmi ditutup oleh Walikota Solok, Zul Elfian Umar, Kamis (12/09).
Bimtek tahap IV ini merupakan tahapan terakhir dari rangkaian bimtek penyusunan Masterplan Smart City , yang diakhiri dengan Penandatanganan Komitmen Bersama menuju Kota Solok Cerdas (Smart City) dengan seluruh kepala OPD.
Hadir pada penutupan Bimtek tahap IV penyusunan masterplan smart city ini tenaga ahli Kementerian Kominfo dari UGM, perwakilan dari Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, Kepala OPD, Camat, Kepala Perumda Air Minum Pincuran Gadang Kota Solok, Direktur Cinox Media Net sebagai pengusaha penyedia jaringan, dan Kepala Bidang Tata Kelola E-Goverment dan Statistik beserta jajarannya.
Walikota dalam mengapresiasi dilaksanakannya Bimtek penyusunan masterplan smart city ini.
“Terima kasih kepada Kementerian Kominfo yang telah memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Kota Solok sebagai salah satu daerah yang diberikan kesempatan mendapatkan asistensi smart city . Tentu kita berharap akhir dari semua proses ini adalah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Solok,” harap Wako.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo, Heppy Dharmawan mengucapkan terima kasih kepada Tenaga Ahli yang telah membimbing selama penyusunan masterplan smart city dan Kepala OPD yang telah mengirimkan SDM terbaiknya pada Bimtek penyusunan smart city ini.
“Terima kasih kepada Tenaga Ahli yang telah membimbing kami selama empat tahap Bimtek ini dan Kepala OPD yang sudah mengirimkan anggotanya yang smart karena bekerja di smart city . Mudah-mudahan setelah masterplan kita jalani, kita bisa berdiri sejajar dengan Kota-kota cerdas di seluruh Indonesia,” ungkap Heppy.
Senada dengan Walikota Solok, tenaga ahli Kementerian Kominfo dari UGM, Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, berharap program inovatif dan inovatif untuk smart city hendaknya tidak sekadar mengikuti tren atau bagus di aplikasi, tetapi harus berfokus pada layanan yang berkelanjutan dan upaya peningkatan kualitas hidup warga .
“Pada penutupan ini kami juga ingin memastikan bahwa apa yang sudah kami susun bersama betul-betul bisa menjadi sarana untuk mewujudkan Kota Cerdas,” jelasnya.
Selain itu, Staf Khusus Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Maryam Bharata, menyebutkan perlunya komitmen yang kuat dari seluruh pejabat dan aparatur pemerintahan Kota Solok untuk melaksanakan masterplan smart city ini.
“Ke depannya masterplan ini akan diterapkan di seluruh perangkat daerah. Diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pejabat dan aparatur. Semoga Kota Solok menjadi kota cerdas, smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment ,” sebutnya.
Bimtek Tahap IV ini merupakan lanjutan dari Bimtek sebelumnya yang dimulai pada Juni-September 2024, masing-masing selama dua hari per bulan, dengan rincian kegiatan per tahapan sebagai berikut, Tahap satu , analisis gap yaitu melihat kondisi masa kini, masa depan, dan kesiapan pembangunan kota pintar. Tahap dua , perumusan program-program prioritas dan qiuck win. Tahap tiga , penyusunan road map implementasi, dan bimtek tahap empat ini finalisasi dan penetapan komitmen bersama.
Adapun Quick Win atau program unggulan yang ditetapkan pada masing-masing dimensi smart city , antara lain sebagai berikut : Smart Governance : Super App (transformasi Sodija Solok di ujung jari), merupakan integrasi layanan kependdudukan (Dukcapil) dengan layanan publik lainnya. Smart branding : Sorak (Solok Rancak), yaitu Baralek Gadang tahunan di Belibis Green Park Festival , dengan partisipasi lintas sektor. Smart economy : e-Manjua (market place) dan Berdikari , merupakan optimalisasi penjulan produk lokal Solok. Smart living : Call- 112 , merupakan layanan informasi integratif untuk berbagai masalah (kesehatan, air bersih, keamanan san kedaruratan lain). Layanan ini merupakan rintisan Commnd Center. Masyarakat cerdas : Prolin-Diksa (Program Informasi untuk Pendidikan dan Sosial ), untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menjaga konsistensi PPDB, mencegah “titipan” di sekolah. Terakhir, Smart Environment: Nabung Sampah, Kelurahan Tangguh Bencana (KTB), yaitu edukasi warga tentang pemanfaatan sampah (3R), pengelolaan di tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) dan kewaspadaan terhadap bencana. (Niko Irawan)
FOLLOW THE INFONEWS.CO.ID AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow INFONEWS.CO.ID on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram